Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1320
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
ALFIAN WAHYUNI1 Email: [email protected]
ABSTRAK
Permasalahan yang dihadapi siswa kelas VIII SMPN 3 BANJARBARU, Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini disebabkan dalam proses belajar guru terkadang masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, metode yang digunakan oleh guru ini sifatnya konvensional yakni berpusat kepada guru saja sehingga siswa kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Dilihat dari keadaan diatas maka dapat diketahui bahwa metode atau model yang digunakan masih kurang baik. ”Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sumber data dari penelitian ini adalah subjek dan objek penelitian, dimana subyek penelitian ini adalah siswa – siswi kelas VIII SMPN 3 Banjarbaru Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru dan obyek penelitian adalah guru bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Banjarbaru Kota Banjarbaru pada siswa kelas VIII yang berjumlah 28 orang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 16 orang perempuan pada semester I tahun pelajaran 2021/2022. Intrumen penelitian yang digunakan adalah tes tertulis terkait pengetahuan dan keterampilan siswa pada materi rendah hati, hemat dan hidup sederhana. Jenis data yang digunakan adalah secara kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar masih lemah sebelum menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada materi rendah hati dan hidup sederhana, dari nilai rata-rata 65,25, dan ketuntasan belajar secara klasikal 50%
pada siklus I pertemuan 1 menjadi 70,73 dan ketuntasan belajar 60% pada siklus I pertemuan 2. Kemudian pada siklus II pertemuan 3, nilai rata-rata 74,25 dan ketuntasan belajar secara klasikal 81%.
Kata Kunci : Hasil Belajar , Discovery Learning.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1321 PENDAHULUAN
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VIII SMPN 3 Banjarbaru menggunakan metode yang lama. Masih berkutat pada masuk kelas, memberikan materi dengan ceramah, di suruh mencatat lalu keluar kelas.
Dominasi guru masih tinggi, peran guru dalam proses pembelajaran sebagai penyebar ilmu kurang berperan sebagai fasilitator, guru masih banyak tergantung pada buku, kurang mengoptimalkan bekerja bersama-sama dan siswa dianggap lulus tes atau dapat mengerjakan tes tanpa memperhatikan aspek lain seperti kejujuran, penghargaan kepada diri sendiri dan orang lain, kemampuan bekerja sama dan penekanan kepada perbaikan akhlaknya.
Demikian gambaran situasi pembelajaran saat ini yang terjadi di lapangan.
Hampir tidak ada pemikiran bagaimana pengaruhnya proses pembelajaran yang biasa dilakukan. Akibatnya pembelajaran jadi monoton dan membosankan dan akhirnya berpengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa. Penulis mengajar sejak tahun 2009 di SMPN 3 Banjarbaru, pada tahun ajaran 2021/2022 ini menemukan fakta dan data bahwa hasil belajar siswa kelas VIII masih di bawah KKM. Kemudian penulis melakukan wawancara dan analisis hasil Penilaian Akhir Semester I dengan Ibu Fitriana, S.Pd selaku Wali Kelas VIII yang didapat dari Guru PAI sebelumnya bahwa memang hasil belajar siswa pada tahun 2021/2022 dari 28 siswa, 39,29 % yang masih belum tuntas dalam belajarnya.
Pada tahun pelajaran 2021/2022 untuk mata pelajaran PAI di kelas VIII semester 1 dengan jumlah siswa 28 orang didapat data bahwa hasil belajar siswa dengan model pembelajaran seperti itu siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan belajar ini hanya 53,57 %. Selain itu hasil tes formatif yang diberikan menunjukkan bahwa hanya 39,29 % siswa yang tuntas dalam belajar dengan daya serap 60,71%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Kriteria Ketuntasan Nilai Individual pada Penilaian Akhir Semester 1 No Tahun
Pelajaran
Jumlah Siswa
Tuntas / Persentase
Tidak Tuntas / Persentase
1 2020/2021 28 orang 15 orang / 53,57% 13 orang / 46,43%
2 2021/2022 28 orang 17 orang / 60,71 % 11 orang / 39,29 %
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1322
Menghadapi kondisi seperti ini, penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas untuk menemukan teknik atau suatu cara pembelajaran yang didukung oleh media pembelajaran yang tepat sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar. Melalui model pembelajaran Discovery Learning diharapkan siswa dapat memperoleh pengetahuan tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VIII.
Dengan demikian siswa akan lebih termotivasi untuk menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul:
“ Implementasi Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar”.
METODE PENELITIAN
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kelas VIII A SMP Negeri 3 Banjarbaru yang beralamat di Jl. Mistar Cokrokusumo Kelurahan Cempaka Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan. Setting lokasi ini di dibiarkan apa adanya seperti sebelum diadakan penelitian, hal ini sesuai dengan karakteristik PTK dimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara alamiah dan wajar. Pada pelaksanaanya model Discovery Learning ini diterapkan ketika aktifitas rutin dilakukan selama pembelajaran berlangsung, yaitu pada saat peserta didik belajar materi hidup tenang dengan sikap rendah hati, hemat dan hidup sederhana. Subjek Penelitian ini adalah seluruh peserta didik di kelas VIII yang berjumlah 28 orang yang terdiri dari 14 peserta didik laki laki dan 14 peserta didik perempuan. Sugioyono (2007 : 61), mengatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yng mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun waktu penelitian yang akan dilaksanakan oleh penulis adalah pada bulan Mei 2022 sampai dengan Juni 2022.Pengumpulan data merupakan kegiatan atau cara untuk mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1323
Pengumpulan data data dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti wawancara, observasi, kuesioner atau angket, tes serta dokumentasi. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa: Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Uno, 2012: 90). Lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran siswa dan guru. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung oleh peneliti kepada guru dan untuk mengetahui informasi lainnya yang tidak terdapat pada lembaran pertanyaan pada saat wawancara. Dalam hal ini, seseorang yang sedang melakukan suatu kegiatan penelitian perlu memahami bentuk data yang berbeda dengan jenis analisisnya masing-masing yang sesuai (Mulyasa, 2011: 27). Data yang terkumpul melalui pengumpulan data menggunakan instrumen menghasilkan data mentah yang harus diolah dan dianalisis untuk mendapat jawaban dari permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Analisis data yang dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 75. Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila nilai perolehan siswa lebih dari sama dengan 75. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai berikut:
Penilaian rata-rata kelas Keterangan :
X : Nilai rata-rata
Ʃx : Jumlah nilai semua siswa N : Jumlah siswa
X =
Ʃ
X NVol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1324 b. Penilaian ketuntasan belajar
Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi
N : Jumlah Responden
Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian ini akan dilakukan dalam 2 Siklus, masing masing Siklus dengan tahapan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil dari refleksi ini akan digunakan sebagai pertimbangan dalam mem buat perencanaan bagi siklus selanjutnya, jika ternyata yang dilakukan belum berhasil, maka dilakukan siklus selanjutnya sehingga mencapai hasil yang diharapkan.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunanaan model pembelajaran penemuan untuk peningkatan hasil belajar bagi siswa – siswi kelas VIII Sekolah Menengah Negeri 3 Banjarbaru dalam menghadapi kesulitan belajar memahami materi rendah hati, hemat dan hidup sederhana pada pelajaran PAI. Setelah peneliti melihat dan membandingkan hasil dari, Post Test 1 dan Post Test 2, berbeda. Maka dari itu, siswa harus benar-benar menguasai materi yang diberikan oleh guru.
Hasil Penelitian Siklus I a). Perencanaan
Pada tahap ini Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1, LKPD 1, soal tes formatif 1 dan media pembelajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1325
pengolahan pembelajaran dengan model Discovery Learning, dan lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
b). Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2022 di Kelas VIII A dengan jumlah siswa 28 orang. Dalam hal ini Peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat (observer) adalah guru PAI teman sejawat di SMPN 3 Banjarbaru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksaaan pembelajaran.
c). Pengamatan ( Observasi )
1. Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I
Hasil Observasi Aktifitas Mengajar Guru pada Siklus I,
Aktivitas Guru pada pelaksanaan pembelajaran dengan model Discovery Learning pada Siklus I dapat dikategorikan masih “KURANG BAIK” karena hanya mendapat skor 16, sehingga persentase yang didapatkan untuk aktivitas mengajar Guru adalah 50% sehingga dilakukan lagi pembelajaran pada Siklus II.
Hasil Belajar Siswa Siklus I
Tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel: 1.2. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1 Ahmad Fakhry 9 Tuntas
2 Agung Ramadhan 7 Tidak Tuntas
3 Amanda Nur Azizah 8 Tuntas
4 Celsia Ananda P.A 6 Tidak Tuntas
5 Cindy Aurelia Kirani 6 Tidak Tuntas
6 Ghaneza A.M 8 Tuntas
7 Gusti M Amrullah 7 Tidak Tuntas
8 Isnahul Fatimah 6 Tidak Tuntas
9 Ispa Iyah 6 Tidak Tuntas
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1326
10 M Fitriyanto 8 Tuntas
11 M. Riswan 6 Tidak Tuntas
12 M. Rizki Aditya 8 Tuntas
13 Mentari 6 Tidak Tuntas
14 Muhammad Dennis R 8 Tuntas
15 Muhammad Fauzan 7 Tidak Tuntas
16 Muhammad Prayoga 6 Tidak Tuntas
17 Muhammad Wildan 9 Tuntas
18 Naafilah 8 Tuntas
19 Nadya RW 6 Tidak Tuntas
20 Nur Azizah 7 Tidak Tuntas
21 Rahma sarifah 6 Tidak Tuntas
22 Rahmat Fadillah 6 Tdak Tuntas
23 Sabda Aidelta DS 6 Tidak Tuntas
24 Saniawati PR 7 Tidak Tuntas
25 Shopia M 6 Tidak Tuntas
26 Tabah Rahmatullah 6 Tidak Tuntas
27 Viona 8 Tuntas
28 Zahratun Nisa 8 Tuntas
Jumlah 195
Rata-rata 7,0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai hasil tes formatif Siswa adalah 7,0 hal ini berarti berada di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu rata-rata 7,5.
Oleh karena itu nilai rata-rata hasil tes formatif siswa tersebut perlu ditingkatkan lagi dalam tindakan kelas siklus kedua
d). Refleksi Siklus I
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1327
Berdasarkan proses kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan maka data yang diperoleh mengenai faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses kegiatan pembelajaran, baik dari segi aktivitas guru maupun aktivitas peserta didikdan hasil belajar. Dari semua faktor tersebut dapat dijadikan bahan untuk mengadakan evaluasi agar kedepannya lebih baik. Aktivitas yang telah dilakukan oleh guru, belum baik karena ada beberapa hal yang mempengaruhi yaitu banyak menyita waktu dalam persiapan karena guru harus menyesuaikan pembelajaran dengan model yang akan digunakan dan dalam pembagian kelompok belajar. Peserta didik belum memperhatikan tingkat pemahaman dan keserasian peserta didik. Untuk aktivitas peserta didik terlaksana dengan baik dan teratur namun masih dalam kriteria kurang aktif, peserta didik masih belum komunikatif dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok melalui presentasi yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. Selain itu Peserta didik juga agak malu berbicara menyampaikan pendapat. Hasil belajar yang diperoleh berdasarkan penilaian pengetahuan hanya 10 orang peserta didik yang tuntas dari jumlah total 28 orang peserta didik.
Hasil Penelitian Siklus II a). Perencanaan
Pada siklus 2 sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran Peneliti menyusun dan menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Seperti RPP-2, LKPD-2, Soal tes formatif dan media yang mendukung. Selain itu juga menyiapkan lembar observasi.
b). Pelaksanaan
Pelaksanaan Proses kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2022 di Kelas VIII dengan jumlah siswa 28 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat (observer) adalah Fathurrahman, S.Pd, Guru PAI di SMPN 3 Banjarbaru. Adapun proses kegiatan pembelajaran mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan proses pelaksaaan pembelajaran.
c). Pengamatan (Observasi)
1) Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II
Pada Siklus II ini Aktivitas guru pada pelaksanaan pembelajaran dengan model Discovery Learning mengalami peningkatan yang sangat signifikan dan
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1328
dikategorikan “SANGAT BAIK” dan sudah mendapat skor 30, sehingga persentase yang didapatkan untuk aktivitas mengajar guru adalah 94%. Hal ini artinya bahwa pembelajaran ini berhasil.
2) Observasi Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus II
Aktivitas siswa pada pelaksanaan pembelajaran dengan model Discovery Learning pada siklus II ini ada terjadi peningkatan yang sangat signifikan yaitu dapat dikategorikan “SANGAT AKTIF” dengan jumlah skor 28, sehingga persentase yang didapatkan untuk aktivitas mengajar guru adalah 88% sehingga dapat dikatakan meningkat.
3). Hasil Belajar Siswa Siklus II
Tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel: 1.3. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 Ahmad Fakhry 9 Tuntas
2 Agung Ramadhan 8 Tuntas
3 Amanda Nur Azizah 8 Tuntas
4 Celsia Ananda P.A 7 Tidak Tuntas
5 Cindy Aurelia Kirani 8 Tuntas
6 Ghaneza A.M 9 Tuntas
7 Gusti M Amrullah 8 Tuntas
8 Isnahul Fatimah 7 Tidak Tuntas
9 Ispa Iyah 7 Tidak Tuntas
10 M. Fitriyanto 8 Tuntas
11 M. Rizwan 8 Tuntas
12 M. Rizky Aditya 8 Tuntas
13 Mentari 8 Tuntas
14 Muhammad Dennis R 8 Tuntas
15 Muhammad Fauzan 8 Tuntas
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1329
16 Muhyidin Prayoga 7 Tidak Tuntas
17 Muhammad Wildan 9 Tuntas
18 Naafilah 8 Tuntas
19 Nadya RW 8 Tuntas
20 Nur Azizah 8 Tuntas
21 Rahma Sarifah 9 Tuntas
22 Rahmat Fadillah 9 Tuntas
23 Sabda Aidelta DS 8 Tuntas
24 Saniawati PR 8 Tuntas
25 Shopia M 8 Tuntas
26 Tabah Rahmatullah 8 Tuntas
27 Viona 7 Tidak Tuntas
28 Zahratun Nisa 9 Tuntas
Jumlah 226
Rata-rata 8,07
d). Refleksi
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan pada Siklus I dan Siklus II maka dapat diperoleh data mengenai faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam proses pembelajaran baik dari segi aktivitas Guru, ktivitas Siswa dan hasil belajar. Dan semua faktor-faktor tersebut dijadikan bahan evaluasi agar lebih baik lagi pada kegiatan pembelajaran di Siklus II. Dari segi aktivitas Guru sudah terlaksana semuanya dan mengalami peningkatan yang signifikan dengan kriteria baik karena Guru sudah bisa menyesuaikan pembelajaran dengan model yang dilakukan dan pembagian kelompok sudah memperhatikan tingkat pemahaman Siswa. Dari segi aktivitas Siswa, juga sudah terlaksana semuanya dan juga mengalami peningkatan yang signifikan, masuk dalam kriteria aktif.
Mereka sudah dapat memahami dan menyesuaikan terhadap model discovery learning. Kemudian dari hasil belajar berdasarkan tes menjawab soal dalam bentuk isian yang memuat soal HOTS, daya serap Siswa terhadap terhadap
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1330
materi rendah hati, hemat dan hidup sederhana sudah meningkat yaitu 23 yang tuntas atau 81 % dan sisanya 5 orang yang masih belum tuntas karena siswa sudah bisa dalam menjawab soal dan suasana kelas yang tenang Guru sudah memperingatkan tidak boleh ada yang mencontek pekerjaan temannya. Upaya terus dilakukan salah satunya adalah memberikan remidial diluar jam pembelajaran. Dalam peningkatan prestasi hasil belajar siswa, guru memberikan model pembelajaran Disciovery Learning. Karena dengan memberikan model pembelajaran Discovery Learning secara berulang - ulang, dengan sendirinya siswa akan menguasainya. Karena otak dari siswa-siswi itu telah diasah dengan baik melalui mengingat dan mencari pasangan dari kartu yang berisi tentang materi yang ingin dicapai dan juga latihan - latihan dari soal-soal yang ditugaskan oleh gurunya. Selain itu, metode yang baik adalah metode tanya jawab. Dengan kebiasaan diberikannya waktu untuk bertanya, siswa dengan sendirinya akan mudah memahami materi rendah hati, hemat dan hidup sederhana tanpa ada unsur paksaan. Penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran PAI memahami materi rendah hati, hemat dan hidup sederhana menjadi lebih bermakna, menyenangkan, dan memunculkan keaktifan peserta didik karena model pembelajaran Discovery Learning melibatkan peserta didik berperan aktif untuk menemukan jawaban suatu permasalahan melalui proses bekerjasama, berpikir dan diskusi. Model pembelajaran D i s c o v e r y L e a r n i n g menuntut keaktifan siswa. secara mental maupun fisik. Aktivitas mental yang dilakukan dalam model pembelajaran Discovery Learning dapat membuat pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan sehingga mudah diingat peserta didik. Model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan keaktifan peserta didik, hal ini didukung oleh pendapat Miftahul Huda (2013: 253) yang menyatakan bahwa kelebihan dari model pembelajaran Discovery Learning yaitu dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik. Dalam model pembelajaran ini karena terdapat unsur permainan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat Anita Lie (2012: 55) yang mengungkapkan bahwa berdasarkan temuan di lapangan, model pembelajaran Discovery Learning mempunyai kelebihan mampu memunculkan suasana kegembiraan tumbuh dalam proses pembelajaran (let them move ).
Dengan adanya suasana tersebut, peserta didik dapat lebih termotivasi untuk belajar karena lebih antusias dan tertarik dalam kegiatan pembelajaran. Bila ditinjau dari hasil observasi, aktivitas peserta didik dalam pembelajaran PAI memahami materi rendah hati, hemat dan hidup sederhana dengan mengalami
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1331
peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I persentase ketuntasan 72 %.
Pada siklus II persentasi ketuntasan meningkat menjadi 81 % termasuk dalam kategori baik dan sangat baik.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan data-data yang telah dibahas oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa :
Penggunaan model pembelajaran Discovery Learnung di kelas VIII SMP Negeri 3 Banjarbaru, dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi rendah hati, hemat dan hidup sederhana, rata-rata daya serap siswa pada siklus I pertemuan 1 hanya 72 %. Pada siklus II pertemuan 2 rata-rata daya serap siswa mengalami peningkatan menjadi 81 %. Sudah mencapai KKM yang telah ditetapkan.
B. Saran - saran
Berdasarkan temuan-temuan yang telah disimpulkan diatas, maka peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut :
1.Agar pencapaian hasil belajar lebih optimal, guru Pendidikan Agama Islam hendaknya dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan selalu memotivasi untuk menerapkan ilmu yang sudah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
2.Agar pencapaian hasil belajar lebih optimal, guru Pendidikan Agama Islam hendaknya dapat menggunakan media pembelajaran berbasis digital guna memudahkankan siswa dan guru dalam pembelajaran di dalam kelas ataupun di luar kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin dan Dewi Sri, d. (2017). Agama Islam dan Budi Pekerti. Surakarta: CV Surya Badra.
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1332
Ahsan, M, dkk. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Al-Hasyimi, Abdul Mun’in. 2014. Akhlak Rasul Menurut Bukhari dan Muslim.
Jakarta: Gema Insani.
Arief, Armai. 2017. Pengantar ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:
Ciputat Pres.
Arikunto, Suharsimi. 2017. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. ,
________________2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2015. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
Fachrudin HS. 2014. Ensiklopedia Al-Qur’an. Jakarta: PT Melton Putra.
Kunandar. 2016. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Pereda.
Majid, Abdul. 2014. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Maunah, Binti. 2019. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: TERAS.
Huda, Miftahul. 2015. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Mufron, Ali. 2018. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Aura Pustaka.
Mulyasa. E. 2017. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munawir,
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1333
Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0
1334