• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN KEMASAN PRODUK SEBAGAI SOLUSI USAHA MIKRO DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI GEMPURAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DAN MENEMBUS PASAR INTERNASIONAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JUDUL PROGRAM PEMANFAATAN KEMASAN PRODUK SEBAGAI SOLUSI USAHA MIKRO DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI GEMPURAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DAN MENEMBUS PASAR INTERNASIONAL."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN KEMASAN PRODUK SEBAGAI SOLUSI USAHA MIKRO DI INDONESIA DALAM MENGHADAPI GEMPURAN MASYARAKAT EKONOMI

ASEAN (MEA) DAN MENEMBUS PASAR INTERNASIONAL

BIDANG KEGIATAN: PKM-P

Diusulkan oleh

Imania Sukma Nuraddiena D0314036/2014 Baqiyyatush Sholihah G0114028/2014 Nafiah Nur Baiti H0414033/2014 Agustin Fatikasari D0315009/2015

Universitas Sebelas Maret Surakarta

2015

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Kemasan Produk Sebagai Solusi Usaha Mikro di Indonesia dalam Menghadapi Gempuran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan Menembus Pasar Internasional

Bidang Kegiatan : PKM Penelitian

2. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Imania Sukma Nuraddiena

b. NIM : D0314036

c. Jurusan : Sosiologi

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Sebelas Maret

e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Perum. Jetis Permai 08/36 Gentan, Baki, Sukoharjo

f. Alamat email : De.dinaart@gmail.com 3. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis: 4 orang

4. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Trisni Utami, M.Si

b. NIDN : 0014106307

c. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : FISIP UNS, JL. Ir. Sutami 36-A Surakarta/ 08562810144

6. Biaya Kegiatan Total : Rp 9.570.000

a. DIKTI : Rp 9.570.000

b. Sumber Lain : - 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

(3)

Surakarta, 30 September 2015

(4)

Halaman Sampul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Daftar Isi ... iv

Ringkasan ... v

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 2

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 4

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 5

4.1 Anggaran Biaya ... 5

4.2 Jadwal Kegiatan ... 6

DAFTAR PUSTAKA ... 7

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 8

(5)

RINGKASAN

Saat ini negara- negara di ASEAN akan melaksanakan program bersama pada bulan Desember 2015 yang disebut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN. Harapan ke depan, negara-negara ASEAN melalui program MEA dapat bersaing dengan negara-negara lain di pasar Internasional.

Di Indonesia, kondisi usaha-usaha mikro memprihatinkan dan perlu untuk diberi perhatian lebih. Salah satu masalah penting yang dihadapi usaha-usaha mikro adalah kurangnya pemahaman terhadap desain produk yang sesuai dengan karakter pasar. Adanya program MEA akan memperburuk keadaan usaha-usaha mikro di Indonesia karena ketidakmampuan usaha-usaha mikro dalam mendesain produk yang bernilai jual tinggi, menarik dan berkualitas.

Penelitian ini membahas tentang salah satu langkah yang dapat diambil dalam mewujudkan tujuan dan harapan dibentuknya program MEA dan mengatasi masalah usaha-usaha mikro di Indonesia yaitu memperbaharui kemasan produk dari segi penampilan, efisiensi, kepraktisan dan nilai guna yang meningkatkan nilai jual produk sehingga mampu menghadapi gempuran MEA dan menembus pasar internasional. Nilai jual produk sejenis dapat berbeda karena perbedaan kemasan produk meskipun memiliki kualitas produk yang sama. Produk berkualitas dengan kemasan menarik dan berkualitas memiliki nilai jual dan daya tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk berkualitas dengan kemasan tidak menarik dan tidak berkualitas.

Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer melalui metode tinjauan lapangan (observasi) dan data sekunder melalui metode pustaka dan bimbingan dengan dosen pembimbing sehingga memperoleh data sekunder. Metode tinjauan lapangan (observasi) dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi penelitian untuk melakukan observasi dan wawancara maupun dokumentasi terhadap objek yang diteliti. Metode pustaka dilakukan dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis yaitu jurnal-jurnal, buku-buku dan literatur lain. Metode bimbingan dengan dosen pembimbing digunakan untuk mendapatkan arahan langsung dari dosen pembimbing dengan cara melakukan asistensi keseluruhan isi dari hasil laporan untuk memberikan masukan dan menyempurnakan hasil laporan ini.

Kata Kunci : Kemasan Produk, Usaha Mikro, MEA, Pasar Internasional

(6)

BAB 1. PENDAHULUAN

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia terancam dengan adanya program Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian ini.

Pada KTT Bali pada bulan Oktober 2003, para pemimpin ASEAN menyatakan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional, ASEAN Security Community dan Komunitas Sosial-Budaya ASEAN yang merupakan pilar dari Komunitas ASEAN. Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para pemimpin berkomitmen untuk mempercepat pembentukan komunitas ASEAN pada tahun 2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja trampil, dan aliran modal yang lebih bebas. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020.

Adanya perdagangan bebas akan menekan laju pertumbuhan UMKM. Kenyataan di Indonesia, UMKM memiliki banyak permasalahan. Menurut Supriyanto (2006), permasalahan UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) antara lain dari aspek permodalan, kemampuan manajemen usaha, kualitas sumberdaya manusia pengelola, akses terhadap informasi dan sumberdaya produktif seperti modal dan teknologi. Masalah-masalah dalam UMKM dapat diatasi salah satunya melalui penilitian ini. Penelitian dilakukan guna meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan oleh UMKM melalui peningkatan kualitas dan daya tarik kemasan produk sehingga mampu bersaing menghadapi MEA dan pasar internasional. Penelitian ini diharapkan menjadi artikel ilmiah yang mampu memberi rujukan bagi permasalahan UMKM dan pihak terkait lainnya.

Melalui perbaikan kemasan produk diharapkan mampu meningkatkan nilai jual sehingga meningkatkan permodalan. Peningkatan permodalan membantu dalam memenuhi sarana dan prasarana yang memadai terutama teknologi dan akses terhadap informasi, perekrutan sumber daya yang profesional yang memiliki manajemen usaha yang baik sehingga UMKM dapat berkembang. Dapat dikatakan bahwa perbaikan kemasan produk mampu memperbaiki permasalahan-permasalahan aspek penting dalam UMKM. UMKM yang tetap berjalan membantu masyarakat tetap memiliki dan mendapat pekerjaan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(7)

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang mulai diberlakukan 31 Desember 2015 merupakan bentuk integrasi ekonomi regional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Cetak biru MEA adalah ambisi membentuk ASEAN sebagai pusat perdagangan kawasan yang terintegrasi. Kemampuan suatu negara bersaing dengan anggota-anggota ASEAN lain akan memberikan peluang untuk memasuki dan bersaing di pasar Internasional. Hingga saat ini, Indonesia belum memiliki persiapan yang matang dalam menghadapi MEA. Hasil survei di lima kota besar (Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Pontianak) menunjukkan bahwa pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, maupun masyarakat di negara ini masih rendah pemahaman dan pengetahuannya terhadap MEA. Sementara negara-negara ASEAN lain sudah menyiapkan langkah-langkah menyongsong MEA. Persoalan lain yang harus dihadapi Indonesia adalah tingkat daya saing. World Economic Forum (WEF) merilis data The Global Competitiveness Index, daya saing Indonesia berada jauh dibawah Singapura dan Malaysia. WEF mendefinisikan daya saing sebagai kemampuan suatu negara untuk mencapai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita (Bakhri, B S 2015).

UMKM merupakan sektor usaha yang terbukti berperan penting dalam mengatasi dampak dari krisis ekonomi di Indonesia pada tahun 1997 dan mampu memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2005, jumlah UMKM mencapai 42,39 juta unit atau sekitar 99,85% dari total unit usaha di Indonesia dan mampu menyerap lebih kurang 99,45% lapangan kerja dari total sekitar 76,54 juta pekerja (Krisna Wijaya, Kompas, Senin 22 Agustus 2005, hal 21). Selain itu, sektor UMKM juga mampu menyediakan sekitar 57% kebutuhan barang dan jasa, 19% kontribusinya terhadap ekspor serta kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 24%. Berbagai peran strategis dimiliki sektor UMKM, namun sektor ini juga dihadapkan berbagai permasalahan antara lain dari aspek permodalan, kemampuan manajemen usaha, kualitas sumberdaya manusia, akses terhadap informasi dan sumberdaya produktif seperti modal dan teknologi yang mengakibatkan UMKM sulit untuk berkembang (Supriyanto 2006).

Penelitian ini dilakukan guna memberikan salah satu solusi bagi UMKM dalam menghadapi MEA dan menembus pasar internasional melalui peningkatan kualitas, daya tarik, dan nilai guna kemasan produk. Konsep fungsional kemasan yang sudah berlaku selama berabad–abad adalah bahwa fungsi kemasan hanya sebatas untuk melindungi produk. Seiring dengan perkembangan jaman, terjadilah penambahan nilai–nilai fungsional kemasan (Setiawan 2013).

Desain kemasan produk mempunyai peran penting dalam mempengaruhi tingkat penjualan dan sebagai sarana mengkomunikasikan citra produk maupun pengusaha. Berdasarkan penelitian dalam jurnal, Harminingtyas (2013) bahwa hasil uji hipotesis menunjukkan fungsi kemasan produk berdasarkan model VIEW yang terdiri dari variabel Visibility, information, emotional appeal dan workability berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk rokok kretek merek Dji Sam Soe di Kota Semarang. Pengemasan produk dituntut dapat memberikan kemudahan kepada konsumen juga berperan penting dalam memberikan identitas kepada suatu produk.

(8)

Definisi pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah-kemas atau pembungkus untuk suatu produk. Wadah kemasan atau pembungkus suatu produk itulah yang disebut sebagai kemasan. Kemasan terdiri dari beberapa tingkatan yaitu kemasan primer yaitu wadah-kemas yang langsung menyentuh produk, kemasan sekunder yaitu bahan yang melindungi kemasan primer dan yang dibuang kalau produk itu digunakan serta sebagai peluang promosi dan kemasan pengiriman yang diperlukan untuk keperluan penyimpanan, identifikasi atau transportasi (Kotler dan Garry Amstrong 1996 dalam Harminingtyas 2013). Menurut Terence A. Shimp (2003) agar kemasan dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam arti sampai keputusan pembelian konsumen, maka kemasan harus mengandung hal-hal sebagai berikut yaitu visibility (visibilitas) yaitu terkait dengan kemampuan suatu kemasan untuk menarik perhatian , information (informasi) yang berhubungan dengan instruksi pemanfaatan produk, emotional appeal (daya tarik emosional) yaitu kemampuan kemasan untuk menimbulkan perasaan ingin, workability (daya atau kemampuan untuk dikerjakan) yaitu fungsi kemasan. Keputusan untuk membeli timbul karena adanya penilaian yang obyektif atau dorongan emosi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. Australian Indonesia Milk didapatkan bahwa hubungan antara strategi pengembangan kemasan dengan tingkat penjualan sebesar 90 % dan adanya peningkatan biaya pengembangan diikuti dengan peningkatan penjualan. Nilai jual yang tinggi menunjukkan bahwa dengan pengembangan kemasan produk dapat meningkatkan penjualan. Langkah ini dapat diterapkan oleh UMKM dalam menghadapi ASEAN dan menembus pasar Internasional ( Hasibuan dan Saefudin Zuhdi 2005).

(9)

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

Metode Pengumpulan data di lakukan dengan survey primer berupa observasi dan wawancara serta survey sekunder berupa metode pustaka, bimbingan dengan dosen pembimbing. Analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan kemasan produk sebagai solusi usaha mikro di Indonesia dalam menghadapi gempuran MEA dan menembus pasar internasional. Metode Pengumpulan data diantaranya:

1. Metode Pustaka

Mengumpulkan sumber-sumber tertulis, yaitu buku-buku, surat kabar yang berhubungan dengan kemasan produk, UMKM dan MEA.

2. Tinjauan Lapangan (Observasi)

Dengan datang langsung ke percetakan yang melayani jasa cetak kemasan untuk usaha mikro. Melakukan observasi lapangan dan wawancara maupun dokumentasi terhadap objek yang di teliti. Dengan menggunakan seluruh panca indra kita, kita dapat melihat, merasakan, mendengar dan memahami secara langsung apa saja yang terdapat dilapangan.

3. Bimbingan dengan Dosen Pembimbing

Metode ini di gunakan untuk mendapatan arahan langsung dari dosen pembimbing dengan cara melakukan asistensi keseluruhan isi dari hasil laporan untuk memberikan masukan dan menyempunakan hasil laporan ini.

(10)

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Uraian Biaya

Harga Satuan

Jumlah Unit

Jumlah 1 Peralatan Penunjang PKM

a. sewa kamera Rp 100.000 1unit Rp 100.000 b. sewa printer Rp 50.0000 1unit Rp 50.000 c. sewa komputer Rp 100.000 2unit Rp 200.000

d.Hardisk Rp 750.000 1unit Rp 750.000

e.Modem Rp 500.000 1unit Rp 500.000

f.Buku Literatur Rp 150.000 5buku Rp 750.000 2 Bahan Habis Pakai

a. buku catatan & alat tulis Rp 50.000 3 set Rp 150.000

b. kertas Rp 75.000 4 rim Rp 300.000

c. tinta printer Rp 150.000 3 warna Rp 450.000 d. paket internet Rp 150.000 5 bulan Rp 750.000 3 Perjalanan

a. tiket kereta PP Rp 400.000 4 orang Rp 1.600.000 b. sewa kendaraan menuju

lokasi

Rp 125.000 4 orang Rp 500.000 c. penginapan Rp 250.000 2 kamar

(2 hari)

Rp 1.000.000

d. konsumsi Rp 40.000

(4orang)

2 hari Rp 320.000 4 Lain-lain

a. souvenir untuk narasumber

Rp 100.000 1 unit Rp 100.000 b. biaya untuk

seminar/kolokium

Rp

1.300.000

1 paket Rp 1.300.000 c. biaya untuk publikasi

jurnal

Rp 500.000 1 paket Rp 500.000 d. biaya pembuatan laporan

dan penggandaan laporan

Rp 50.000 5

eksemplar

Rp 250.000

(11)

4.2 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan literatur 2 Pengolahan data awal dari literatur 3 Menyususn teori yang berhubungan dengan masalah 4 Survei ke lokasi 5 Mengkaji dan meneliti temuan – temuan di lokasi 6 Pengolahan dasar berdasarkan temuan di lapangan 7 Menganalisa temuan di lokasi dengan teori yang ada 8 Menyusun laporan akhir 9 Menyusun artikel ilmiah 10 Publikasi

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Bakhri, BS 2015. Kesiapan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 dari Perspektif Daya Saing Nasional. Jurnal Economica. 1 (1). Hal 21-29.

Harminingtyas, R 2013. Analisis Fungsi Kemasan Produk melalui Model View dan

Pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Rokok Kretek Merek Dji Sam Soe di Kota Semarang. Jurnal Stie Semarang. 5 (2). Hal 1-18.

Hasibuan, Dhm 2005. Analisis Strategi Pengembangan Kemasan Produk terhadap Volume Penjualan. Jurnal Ilmiah Ranggagading. Hal 37-44.

Setiawan, A 2013. Kekuatan BrandingKemasan Produk dalam Meraih Pasar. Jurnal Dinamika Teknik. 7 (2). Hal 60-64.

(13)

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pembimbing

BIODATA KETUA KELOMPOK

(14)
(15)

BIODATA ANGGOTA 2

(16)
(17)

BIODATA DOSEN PEMBIMBING A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dra. Trisni Utami, M.Si 2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Program Studi Sosiologi

4 NIDN 0014106307

5 Tempat dan Tanggal Lahir Yogyakarta, 14 Oktober 1963 6 Email Trisni_uns@yahoo.co.id 7 Nomor Telepon/HP 008562810144

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi UGM UI

Jurusan Sosiologi Ilmu Lingkungan Tahun Masuk-Lulus 1981-1986 1991-1994 C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 Pemakalah Seminar Nasional Hasil Penelitian Hibah Pekerti

dan Pengabdian Pada Masyarakat.

(makalah dan poster)

Pemberdayaan Komunitas Sektor Informal Melalui Kemitraan Antar Stakeholders UNNES dan DP2M DIKTI

2 Pembicara Workshop Bahan Ajar Sosiologi SMA

Metode Penelitian Sosial

11-12 Mei 2010

3 Pembicara Riset Training Menumbuhkan Kreatifitas Riset Melalui Riset Outclass

14 Juni 2010

4 Pembicara

Workshop Revitalisasi Pasar Tradisional

dan Penataan Pedagang kaki Lima

Penataan Pedagang Kaki Lima di Kota Surakarta

20 Oktober 2010 di Hotel Mutiara Yogyakarta

5 Pembicara

Seminar Hasil Penelitian Strategis Nasional

Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima di Pasar Notoharjo Kota Surakarta Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan

26-27 Oktober 2010 di Jakarta

(18)
(19)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

No Uraian Biaya

Harga Satuan

Jumlah Unit

Jumlah 1 Peralatan Penunjang PKM

a. sewa kamera Rp 100.000 1unit Rp 100.000 b. sewa printer Rp 50.0000 1unit Rp 50.000 c. sewa komputer Rp 100.000 2unit Rp 200.000

d.Hardisk Rp 750.000 1unit Rp 750.000

e.Modem Rp 500.000 1unit Rp 500.000

f.Buku Literatur Rp 150.000 5buku Rp 750.000 2 Bahan Habis Pakai

a. buku catatan & alat tulis Rp 50.000 3 set Rp 150.000

b. kertas Rp 75.000 4 rim Rp 300.000

c. tinta printer Rp 150.000 3 warna Rp 450.000 d. paket internet Rp 150.000 5 bulan Rp 750.000 3 Perjalanan

a. tiket kereta PP Rp 400.000 4 orang Rp 1.600.000 b. sewa kendaraan menuju

lokasi

Rp 125.000 4 orang Rp 500.000 c. penginapan Rp 250.000 2 kamar

(2 hari)

Rp 1.000.000

d. konsumsi Rp 40.000

(4orang)

2 hari Rp 320.000 4 Lain-lain

a. souvenir untuk narasumber

Rp 100.000 1 unit Rp 100.000 b. biaya untuk

seminar/kolokium

Rp

1.300.000

1 paket Rp 1.300.000 c. biaya untuk publikasi

jurnal

Rp 500.000 1 paket Rp 500.000 d. biaya pembuatan laporan

dan penggandaan laporan

Rp 50.000 5

eksemplar

Rp 250.000

Total Rp 9.570.000

(20)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas No. Nama / NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu

(jam/ minggu) Uraian Tugas 1 Imania Sukma

Nuraddiena/ D0314036

Sosiologi Sosiologi 6

Menjamin keberlangsungan program dan Bertanggung jawab dalam pelaksanaan teknis program 2 BaqiyyatushS

holihah Psikologi Psikologi 6

Melakukan

pengumpulan data 3 Nafiah Nur

Baiti/ H0414033 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

6 Mengolah data

4 Agustin Fatikasari/ D0315009

(21)

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mahasiswa S-1 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga angkatan 2012 bernama Mazid Rahman dengan judul Persepsi Masyarakat Atas Peran

Dalam rangka mengetahui bagaimana mengembangkan berpikir kritis pada diri seseorang, R.H Ennis dalam Hassoubah (2004: 87) memberikan sebuah definisi berpikir

JUDUL TESIS : ANALISIS SENYAWA KIMIA MINYAK ATSIRI AKAR SEMBUNG (Blumea balsamifera DC) DENGAN GC-MS SERTA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DAN ANTIOKSIDAN.. Dengan ini saya

dituduh terlibat secara tidak langsung dalam peristiwa tersebut sebagai pelaku. Metode pembuktiannya tidak selalu jelas. Alasan ini adalah argumen hukum. 2)

Sehubungan dengan pelaksanaan Evaluasi Kualifikasi dari perusahaan yang saudara/i pimpin, maka dengan ini kami mengundang saudara/i dalam kegiatan Pembuktian Kualifikasi

Berdasarkan banyaknya merk tablet PC pada saat ini yang menjadi alternatif maka diambil 5 (lima) contoh tablet PC untuk penerapan metode Simple Additive Weighting

Hasil pengujian sistem informasi penjualan untuk minimarket ini dengan Black Box pada proses login, pengolahan data maupun hasil atau outputnya sesuai dengan target yaitu

Diperlukan sinergi yang baik antara Pemda Solo, Koperasi Sentra atau paguyuban, dan para pengusaha batik didorong oleh kekuatan yang ada yang merupakan pencangkokan paguyuban/koperasi