49 TRANSKRIP WAWANCARA
Verbatim
Narasumber I : Omega Lambulalo (OL) sebagai Sekretaris Pelayanan Kategorial Anak GPIB Tamansari Salatiga
Interviewer : Immanuel Tehusalawany (IT) Tanggal wawancara : 5 September 2022
Dialog Tahapan
IT Selamat pagi, perkenalkan nama saya Immanuel Ralphin Williano Tehusalawany, fakultas Ilmu Komunikasi dengan NIM 362018102. Pada kesempatan pagi hari ini saya akan mulai mewawancara untuk topik penelitian saya yang berjudul “Strategi Komunikasi Guru Sekolah Minggu dalam Mengajar Sekolah Minggu Usia Anak 0-12 Tahun dimasa Pandemi Covid-19 khususnya di Pospel Kembangsari GPIB Tamansari Salatiga”.
Pada saat ini saya sudah bersama dengan salah satu pengurus harian di sekolah minggu atau PA Tamansari Salatiga. Baik, bisa diperkenalkan mulai dari nama, jabatan, dan kegiatan sehari-hari.
Pembukaan
OL Oke, terima kasih. Perkenalkan nama saya Omega Lambulalo Rengga, saya biasa dipanggil Omega, eehhh… saya seorang mahasiswa angkatan 2018 fakultas Psikologi. Saat ini saya menjabat sebagai eehh.. Sekretaris di Pelkat PA GPIB Tamansari Salatiga. Eee.. sebagai sekretaris, tugas keseharian saya yaitu setiap bulan tentunya membat jadwal buat para pelayan, lalu juga setiap minggunya ada menulis evaluasi-evaluasi pelayanan dan lain sebagainya, selain itu juga saya mengajar setiap minggu sesuai dengan jadwal yang ada. Saya tergabung di Pelkat PA sejak tahun 2018 sampai sekarang.
Perkenalan Narasumber
IT Baik kak kita mulai wawancara kita, kita mulai dari pertanyaan pertama.
50
Kak kalau boleh tau berapa banyak sih kak total anak sekolah minggu secara keseluruhan, mungkin dari Tamansari, Kembangsari dan juga Kalimangli?
OL Oke eee jadi, jadi sebelumnya di Pelkat PA ada terbagi 4 kelas kan ya, ada kelas Batita, Balita, kelas Kecil, dan kelas tanggung. Nah di Pelkat PA ada 3 pospel seperti yang kamu sebutkan tadi, untuk jumlah keseluruhannya kalau di Tamansari sendiri itu ada sekitar 40 anak, bahkan bisa sampai 50 anak tergantung jumlah kehadiran tapi rata-rata setiap minggu yang hadir ada 40 anak(1). Lalu untuk di Kalimangli sendiri, pospel Kalimangli ada 10 anak(2), lalu untuk di pos pelayanan Kembangsari itu ada 20-25 anak, tapi rata-rata yang hadir itu sekitar 20 anak(3).
Total adik layan
IT Langsung pertanyaan kedua kak
OL Hmmm..
IT Baik, eee.. oke terima kasih untuk pertanyaan pertamanya lalu kita lanjut ke pertanyaan kedua.
Ada berapa sih kak, kakak-kakak layan yang aktif mengajar dalam sekolah minggu atau PA?
OL Eee.. kalau kakak-kakak layan yang aktif mengajar mungkin sekitar 30 kakak layan ya dan 30 kakak layan itu didominasi semua mahasiswa khususnya fakultas teologi, eee… ada beberapa eee.. istilahnya hanya 5% pengajar lokal atau asli salatiga dan 95%nya adalah pengajar dari mahasiswa-mahasiswa UKSW.
Total kakak layan
(pengajar)
IT Baik, terima kasih kak. Kita lanjut ke pertanyaan nomor 3.
Apakah ada kriteria khusus kak untuk menjadi kakak-kakak layan di sekolah minggu ini?
OL Hmmmm.. kriteria khusus mungkin untuk aturan gereja ya atau gak kakak layan yang mengajar itu sudah harus ikut ada yang namanya SIDI itu, itu wajib udah ikut, lalu sisanya tidak ada peraturan khusus yang penting kakaknya mau ikut bergabung berpelayanan bersama Pelkat PA itu dipersilahkan.
Hmmm… yang penting beragama Kristen hehehe…
Kriteria Pengajar
51
IT Ya, oke.. terima kasih kak untuk jawabannya. Lanjut ke pertanyaan nomor 4.
Kira-kira kegiatan-kegiatan apasih kak sebelum covid itu yang ada, jadi setelah covid kegiatan itu hilang?
OL Hmmm.. oke. Dimulai dari kegiatan adik-adik dulu ya, jadi sebelum Covid yang paling terasa tuh dulu kita ibadahnya di Gereja secara luring gitu. Eeeh…
lalu waktu di gereja itu kita baginya 4 kelas, jadi ada khusus kelas Batita, khusus kelas Balita, Kecil, dan Tanggung dulu, itu sebelum Covid dan juga berlakukan di semua pos pelayan-pos pelayanan.
Nah eeehh.. setelah Covid hal itu sudah tidak terjadi lagi, kita jadinya full Online yang ibadahnya melalui Youtube dan juga ada Zoom(1). Kegiatan selanjutnya dulu kita ada latihan menyanyi, adik-adik layan biasanya setiap hari Sabtu saat weekend itu secara luring juga di gereja, tapi setelah Covid kegiatan tersebut hilang(2). Lalu selanjutnya yang paling terasa sebelum covid kegiatan kita itu banyak, kita merayakan Hari Anak Nasional atau biasa kita membuat lomba untuk adik-adik, atau kegiatan olahraga sesuai dengan event gereja kan, tapi setelah covid kegiatan tersebut tidak berlangsung hampir 2 tahun lebih(3). Jadi bisa dibilang IHMPA itu kosong dan hanya berfokus pada ibadah hari minggu saja.
Kalau untuk kegiatan kakak layannya sendiri, dulu kita itu persiapannya luring di Gereja namun selama pandemi kita hanya bertemu dan bertatap muka melalui zoom untuk persiapan pelayanannya (4).
Kegiatan yang hilang selama covid
IT Oke terima kasih kak untuk jawabannya. Ee..
sekarang lanjut untuk pertanyaan kelima.
Dari eehh.. peryataan kegiatan-kegiatan yang kakak sampaikan yang dilakukan selama masa pandemi covid kemarin, kita-kira kegiatan-kegiatan apa yang kemarin masih dilakukan dan sekarang juga masih dilakukan. Jadi saat sebelum masa covid dilakukan dan sekarang dimasa covid masing dilakukan, kira- kira kegiatan apa itu kak?
52
OL Hmmmm… tentunya yang masih harus dilakukan itu ibadah hari minggu eehh.. PA ya untuk adik layan ya itu pasti rutin masih dilakukan setiap hari minggu hanya saja caranya berbeda. Kalau di Tamansari sendiri kita tuh masih offline eeeh.. maksudnya online hanya ada cukup permasalahan di pos pelayan hmmm ya di pospel Kalimangli dan Kembangsari, karena eeehh…. di pospel Kalimangli dan Kembangsari tuh mereka kesulitan dalam yang namanya internet jadi kita cukup kesulitan menjangkau adik layan yang di pospel selama ibadah online itu, sehingga pada saat itu yang dilakukan kakak layan itu adalah eeeh… disetiap pospel ada beberapa kakak layan yang kami kirim, kalau di Kembangsari memang ada pelayan lokal jadi nanti mereka yang damping adik-adik di Gereja untuk bersama-sama ibadah jadi istilahnya digabungkan bersama di gereja untuk semua adik layan ibadah hari minggu gitu. Kalau di Kalimangli sendiri hal itu sama juga dilakukan.
Kegiatan yang masih
dilaksanakan selama covid
IT Baik, terima kasih kak untuk jawabannya. Lanjut ke pertanyaan ke enam.
Apakah dalam pelaksanaan ibadah PA setiap minggunya dimasa pandemic ini apakah ada permasalahan teknis maupun nonteknis. Teknis itu mungkin dari peralatan atau apa, kalau nonteknis dari segi persiapan, itu ada gak kak kira-kira?
OL Hmmmm… mungkin kalau teknisnya selama kita IHMPA Youtube ya, kan kita IHMPA Youtube sama Zoom. Kalau Youtube sendiri kebetulan gereja tuh alat-alatnya masih sangat kurang seperti tidak adanya kamera dan lain-lain jadi kita perlu menyewanya lagi, sebenarnya amansih hanya itu aja kayak hmmm… kurang tersedianya alat-alat di gereja jadi kita perlu mencarinya dulu(1), seperti itu. Kalau untuk zoom, hmm.. karena akun zoom kita pake punya gereja jadi harus berbagi dan harus tepat waktu. Misalnya di PA itu jam 09.00 wib ibadahnya kita harus cepat-cepat karena jam 11.00 wib atau jam 10.30 wib zoomnya harus dipake oleh Pelkat PT, jadi
Masalah teknis dan nonteknis
53
kita harus bergantianya dengan Pelkat lainnya(2) hmm… itusih sebenarnya permasalahannya.
Eeehh… mungkin itu aja. Kalau untuk nonteknisnya yang paling terasa selama masa pandemi yaitu yang pertama kurangnya partisipasi dari adik-adik layan itu sangat-sangat menurun. Seperti yang saya jelaskan diawal ya ada sekitar 40 anak misalnya di Tamansari, namun mungkin yang ikut Zoom itu tidak cukup 50% mungkin hanya 10%-20% adik layan yang ikut kayak gitu(3). Lalu juga mungkin kita terkendala dengan eehh.. kakak layan selama pandemic banyak yang keluar kota ke tempanya masing-masing sehingga kita kesulitan karena kekurangan kakak layan juga itu terasa banget(4).
Eehhhh, ohiya mungkin tambahan untuk masalah teknisnya selama kita zoom eehhh.. sering ada kesalahan dari audionya, rekaman suaranya itu sering ada kesalahan itu kan(5), eehhh… mungkin itu ajasih permasalahannya yang paling terasa.
IT Terima kasih kak Omega untuk jawabannya, sekarang kita lanjut ke pertanyaan ke tujuh.
Kira-kira bagaimanasih kak strategi yang digunakan walau sekarang ibadah sekolah minggu itu atau ibadah PA ini dilakukan selama online.
Bagaimanasih strategi supaya hmmm.. ibadah ini tetap menarik?
OL Ehhh.. maaf tadi apa pertanyaannya. Saya mendadak ngeblank hahahaha
IT Hahaha… ohiya bagaimanasih strategi kakak-kakak layan agar ibadah tetap menarik dimasa pandemic?
OL Hmmm… Okei. Ehhh… mungkin strategi kita yang pertama tentunya membuat IHMPA itu tetap berjalan yaa selama online. karena jujur itu hal baru bagi kita online ini, jadi kita mencoba membaginya dengan dua minggu ibadah dengan youtube dan dua minggu ibadah dengan zoom. Asumsinya adalah adik-adik yang di pospel walaupun eeeehh… karena mereka kesulitan jaringan jadi tidak bisa ikut zoom ya secara langsung dijam yang sama tapi ketika ada youtube mereka bisa ikut eeeeh… dijam apapun yang kira-
Strategi agar ibadah tetap menarik
54
kira jaringan mereka memadai. Lalu yang kedua strateginya yang perlu itu adalah bagaimana menarik adik-adik supaya adik-adik banyak yang ikut. Kalau di Tamansari otomatis ya, hanya yang bermasalah di pospel sehingga Kembangsari sendiri eeeeh…
biasanya yang kita lakukan hmm mengirim kakak layan kesana jadi istilahnya satu server itu diisi semua adik layan dan mereka ibadah bersama eeeehh.. mengikut jam ibadahnya Tamansari. Nah tapi juga karena disana tuh terhitung covidnya turun ya bahkan mungkin tidak ada ya karena hanya satu daerah saja di Kembangsari, sehingga mereka sudah mulai pelan-pelan ibadahnya tuh secara luring dengan mengikuti protocol kesehatan namun ini khusus di pospel aja karena masalah jaringan itu. Jadi kita mengirim satu kakak layan dari Tamansari untuk mengajar di Kembangsari. Hmmm mungkin itu ajasih
IT Baik, terima kasih kak Omega untuk jawabannya.
Kita lanjut ke pertanyaan terakhir
Adasih kak tips and trick supaya ibadah PA ini tetap menarik, adik-adik layan tetap semangat untuk ikut ibadah?
OL Eeeeh… mungkin caranya kita apaya…ini berbicara supaya adik layan ada dulu. Biasanya kita bekerjasama dengan orang tua karena mereka yang harus mendampingi, kita komunikasi ke orang tua untuk tetap bergabung dalam IHMPA(1). Namun untuk caranya kakak-kakak layan sendiri tuh eeeeh…
yang pertama kita harus tau dulu adik layan senangnya apa karena mereka terbagi dari berbagai usia dan kelas jadi eeeehh… biasanya kita mikir gitu adik-adik layan ini suka apa ya untuk aktivitasnya karena setelah firman kan suka ada aktivitas bersama.
Nah kita cari aktivitas yang bisa dilakukan selama online dan menyenangkan, biasanya itu kita berikan hadiah. Ketika aktivitasnya menyenangkan dan terkadang dapat hadiah, biasanta minggu depan mereka ada lagi kayak gitu, jadi memikirkan aktivitas yang menarik(2). Atau juga mungkin dari ibadahnya
Tips dan trik agar adik layan tetap hadir
55
ya kita ubah, misalnya dari lagu-lagunya kita cari lagu-lagu yang menarik yang bisa membangkitkan semangat adik-adik supaya tidak lesuh dan tidak bosan, itusih biasanya strateginya kita(3). Sama mungkin yang paling penting adalah tetap menjalin komunikasi bersama adik-adik, walaupun tidak bertemu secara langsung hampir 2 tahun tapi komunikasi tetap berjalan baik lewat orang tuanya maupun dari adik layannya langsung(4), seperti itusih.
IT Baik, terima kasih kak Omega untuk jawabannya.
Sekarang kita akan mengulang 3 pertanyaan terakhir nomor 6,7, dan 8 namun dikerucutkan untuk pospel Kembangsari.
Kak kira-kira dalam pelaksanaan sekolah minggu atau ibadah PA khususnya di Kembangsari masalah- masalah teknis dan nonteknis apasih kak yang kakak temui atau yang kakak tau, ada gak sih kak?
OL Okei… di Pospel Kembangsari ya. Eeeehh… untuk di pospel Kembangsari sendiri seperti yang saya bilang, yang terkendala besar sebenarnya adalah masalah jaringan atau internet itu yang pertama(1).
Lalu yang kedua masalahnya juga yaitu karena IHMPA online bersamaan dengan ibadah hari minggu orang tua jadi biasnaya tidak ada yang damping adik layan untuk beribadah dirumah(2).
Hmmm… itusih yang sudah saya sebutkan.
Masalah teknis dan nonteknis di Pospel
Kembangsari
IT Yaa… Baik kak Omega terima kasih untuk jawabannya. Lalu lanjut ke pertanyaan selanjutnya.
Strategi-strategi apasih kak yang digunakan kakak- kakak layan selama ibadah PA ini khususnya pospel Kembangsari?
OL Kalau di Kembangsari untuk menyelesaikan masalah yang permasalahan internet tadi dan juga jam yang bertepatan dengan orang tua. Sehingga pada saat itu kita diskusi, bersama pelayan lokal di Kembangsari juga, berdiskusi juga bersama majelis disana sehingga atas persetujuan mereka maka Kembangsari itu mulai pelan-pelan membuka ibadah luringnya. Jadi adik-adik dimasa pandemic sudah
Strategi kakak layan di Pospel
Kembangsari
56
ibadah di Gereja dengan syarat protokol kesehatan tetap dijalankan. Nah sebenarnya, sebelum ini itu ada nah yang pertama adik-adik dikumpul di Gereja untuk sama-sama ikut ibadah online Tamansari jadi kayak satu server gitu kan yang didampingi kakak layan. Nah namun diubadah jadinya ibadah mandiri dengan kakak layan dikirim ke Kembangsari, hanya satu saja karena masih pandemic kan dikirim kesana hmmm… untuk melayani adik-adik disana.
IT Baik, terima kasih kak untuk jawabannya. Lalu pertanyaan terakhir seputar tips and trick.
Bagaimana sih kak supaya strategi yang kakak sebutkan bisa berjalan dengan baik, lalu supaya juga ibadahnya bisa berjalan dengan baik khususnya di Kembangsari?.
OL Hmmm... yang pasti kita persiapan dulu kakak layannya dengan berdiskusi bersama untuk ibadahnya, lalu yang kedua supaya berjalan dengan baik juga eehhh… dengan menerapkan protocol kesehatan ya dengan menjaga jarak, kakak layan dan adik layan pake masker, eeeehh… lalu kakak layan yang kirim cuman satu juga jadi adik layan aman juga selama sekolah minggu, gitu. Sehingga sampai sekarang tidak ada laporan adik-adik terkena covid karena semua harus tetap terjaga. Lalu, eeehh….
selanjutnya kita memperdayakan para pelayan lokal, jadi di Kembangsari itu ada dua pelayan lokal yang membantu Pelkat PA. Jadi 1 kakak layan kita kirim dari pusat ke Kembangsari lalu duanya dibantu oleh pelayan lokal sehingga kita bekerja sama gitu.
Sehingga tiga kakak layan yang melayani ini bisa menjangkau adik-adik dan IHMPA di kembangsari juga tetap berjalan, seperti itu.
Tips anda trick kakak layan di Pospel
Kembangsari
IT Baik, terima kasih kak Omega untuk jawabannya.
Terima kasih juga untuk waktunya sudah disempatkan untuk eeeh… wawancara dan menjawab pertanyaan dari saya. Terima kasih kak Omega
Penutup
OL Terima kasih Kak
57
58
Narasumber II : Elsauly B.r Sinaga (E) sebagai Koordinator divisi Spiritualitas Pelkat PA
Interviewer : Immanuel Tehusalawany (IT) Tanggal wawancara : 20 Oktober 2022
Dialog Pokok
IT Hari Kamis tanggal 20 Oktober 2022, untuk wawancara pada hari ini sudah kedatangan narasumber, salah satu kakak layan. Baik boleh diperkenalkan kakak layannya siapa.
Pembukaan
E Oke, nama saya Elsauly Boru Sinaga saya sebagai mahasiswa fakultas teologi UKSW dan jabatan saya di Pelkat PA Tamansari adalah kooridnator divisi spiritualitas
Perkenalan Narasumber
IT Baik terima kasih kak, langsung saja kita masuk ke pertanyaan sesi I yaitu sesi Umum.
Kak berapa sih total adik layan secara keseluruan, bisa dijelasin gak mungkin dari Tamansari, Kembangsari dan Kalimangli?
E Jumlah anak-anak sekolah minggu itu gak bisa dihitung secara pasti karena kan hhmm.. apa yaa hmmm.. misalnya di Tamansari nih yang datang itu sekitar 20 orang tapi minggu berikutnya eeehh…
lebih dari 20 atau kurang dari 20, begitu juga di Kembangsari dan Kalimangli. Namun kalau dikira- dikira jumlah adik layan tuh sekitar 40-50an untuk sekarang secara keseluruhan
Total adik layan
IT Oke, baik. Lalu kita masuk ke pertanyaan kedua Kira-kira ada berapa kakak layan yang aktif sih kak untuk saat ini?
E Kalau kakak-kakak layan yang aktif itu kalau dilihat dari grup kakak layan itu ada sekitar 45an, cuman eehh.. tidak semua ada di Salatiga karena ada yang suda lulus, ada yang bekerja dan lain sebagainya jadi yang aktif di Salatiga itu sisanya dari 45 yaitu 20-30 orang gitu.
Total kakak layan
(pengajar)
IT Baik, lalu apakah ada kriteria khusus kak untuk jadi seorang pelayan?
59
E Sebenarnya nggak ada sih, cuman syaratnya yang penting mau melayani sih. Jadi kita gak melihat dia anak teologi atau bukan, harus bisa khotba atau gak yang penting ada kerinduan untuk berpelayanan.
Kriteria Pengajar
IT Oke baik, lalu eehh.. boleh dijelasin gaksih kak kegiatan IHMPA sebelum pandemi covid 19 secara keseluruhan seperti apa?
E Hmmmm dari awal tahun 2020, boleh?
IT Boleh..
E Dari tahun 2020 awal itu kan dua bulan setelah dinyatakan libur dua minggu itu, Pelkat PA sama sekali gak eehh.. mengadakan ibadah karena hmmm..
apa yaa… karena ketersediaan sumber daya kakak layan. Nah lalu sebulan kemudian kita mengadakan IHMPA secara online menggunakan Youtube, jadi kita rekaman di hari tertentu lalu dihari minggunya kita share ke Youtube supaya bisa tetap sekolah minggu di hari minggu. Sampai hmmm… sampai desember 2020 kita masih pakai youtube dan memulai simulasi untuk ibadah zoom di bulan Desember kayak gitu. Jadi selama pandemi itu kita menggunakan eehh.. media online, begitu kak.
IT Baik, ada gak sih kak kegiatan yang masih berjalan selama covid-19, mungkin yang dulu berjalan dan dimasa pandemic juga masih berjalan?
E Kalau kegiatan-kegiatan diluar ibadah mungkin maksudnya ya, kalau kegiatan diluar ibadah itu sama sekali tidak ada. Mungkin hanya perkunjungan kakak layan kepada adik layan itupun paling tidak bisa semua dikunjungi, jadi hanya yang bisa dijangkau aja. Jadi selain kegiatan ibadah sekolah minggu, tidak ada kak
Kegiatan yang masih
dilaksanakan selama covid
IT Oke baik, berarti kita langsung aja ke pertanyaan selanjutnya.
Kira-kira selama pandemic covid kemarin, kegiatan PA ada masalah teknis dan nonteknis?
E Kalau masalah pasti ada, masalah teknis itu mungkin karena apa yaaa… ketersediaan alat seperti kamera, gitar, apalagi yaa… tukang yang edit, kita selalu punya kendala dalam hal-hal tersebut. Karena kita
Masalah teknis dan nonteknis
60
kan kakak layan langsung otodidak gitu ya kak karena situasi itu, jadi gak hmmm… gak…gak..
hanya pengurus saja yang urus, gak hanya kakak layan saja tapi semua berembuk supaya PA ini tetap berjalan. Intinya kita otodidak gitu ya kak, kalau bisa yaa lakuin kalau tidak bisa yasudah kita cari yang lain untuk bantu, jadi kita tidak punya kamera yang benar-benar punya kita, jadi kita harus tunggu orang, kita harus eehh.. sewa gitu dan semua itu dilakukan secara mendadak. Kalau untuk nonteknis mungkin lebih ke sumber daya sih kak, kakak layannya memang banyak eehh.. karena kita kan kakak layan tidak semua orang asli salatiga ya memang semuanya bukan asli orang Salatiga kecuali pelayan lokal gitu.
Nah kita kan mahasiswa dan mahasiswa punya urusan sendiri seperti kelas, kerkom dan lain sebagainya sehingga secara waktu kita tidak bisa untuk PA aja mungkin untuk kegiatan lain juga.
Mungkin itusih kak untuk masalah yang kita hadapi IT Oke, Terima kasih kak. Selanjutnya kita-kira strategi
seperti apa sih kak supaya kakak tuh tetap mengajar dimasa pandemic covid-19 kemarin?
E Hmmm…. Kalau strategi sih gak ada ya hahaha…
soalnya kita karena semua mendadak jadi ya langsung mengubah susunan ibadah kayak gitu kan, lalu misalnya nih misalnya kita mau kita pakai panggung boneka lah, terus apa lagi yaa… kalau strategi sih gak terlalu terlihat kak.
Strategi kakak layan
IT Oke… lalu pertanyaan di sesi I yang terakhir
Kira-kira ada gak sih kak tips dan trik supaya ibadah dimasa pandemi kemarin lebih menarik gitu atau lebih baik?
E Hmmm hahaha.. kalau tips and trick itu kan udah aku bilang dari awal sekitar bulan maret itu kita pakai youtube teruskan kendalanya kita gak tau nih adik layan ibadah atau gak, yaa yang nonton keliatannya banyak tapi kan kita gak tau pasti apakah adik layan beneran ibadah atau hanya nonton saja, apalagi kesaksian dari keponakan Kak Chrisma bilang abis pokoknya setelah aktivitas udah gak ikut ibadah lagi.
Tips and trick ibadah tetap menarik
61
Jadi waktu itu trik kami karena kami juga merindukan apa namanya… relasi dengan adik layan sehingga sekitar bulan November-desember kita beralih ke zoom untuk pertamakalinya, kayak gitu.
IT Oke kak, terima kasih. Itu untuk wawancara di Sesi I. sekarang kita masih ke Sesi II khusus merujuk ke Kembangsari. Nah jadi beberapa pertanyaan di Sesi I akan diulang di Sesi II ini untuk Kembangsari.
Kalaupun ada jawaban yang sama itu gapapa, okei.
Kira-kira dalam pelaksanaan PA ada gak sih kak masalah teknis maupun nonteknis untuk pelayanan di Kembangsari?
E Ohhhh… apa yaa.. kalau menurut saya selama pandemic kita gak terlalu apa yaa… menjangkau Kembangsari karena fokus kita ke Tamansari.
Karena setau saya Kembangsari itu mengikuti ibadah di Youtube yang dikasih sama kakak layan nah jadi kita gak tau nih Kembangsari anak sekolah minggunya bagaimana, karena pertama ada pandemic sehingga tidak bertemu jadi kita gak tau gitu untuk di Kembangsari bagaimana. Lalu kedua selama di Desember 2022 itukan kita mulai zoom, nah itu kendalanya sinya lebih ke jaringan karena kan eeehh.. kita pakai zoom supaya semua adik layan termaksud di Kembangsari dan Kalimangli itu bisa sama-sama ibadah online cuman kendalanya apa namanya… alatnya mungkin seperti laptop atau hp tidak semua adik layan lalu juga jaringan, jadi misalnya di Tamansari sudah nyanyi eh di Kembangsari masih main-main hahaha… jadi sulit dijangkau juga selama pandemi
Masalah teknis dan nonteknis di Pospel Kembangsari
IT Baik, lalu selanjutnya kira-kira strategi apasih kak yang dilakukan supaya pengajar dimasa pandemic covid 19 tetap berjalan?
E Ehhh… kalau strategi sih sebenarnya kan kalau menurut kakak-kakak layan asli kembangsari, Kembangsari itu harapannya tidak mengikuti zoom di Tamansari karena dirasa derah tersebut tidak rawan dan terkesan aman sehingg harapannya bisa bikin IHMPA biasa saja seperti sebelum pandemic.
Strategi kakak layan di Pospel
Kembangsari
62
Karena banyaknya masalah teknis seperti jaringan yang sulit, cuman apa yaa… kita kan ikuti atasan yang harus online nah kita tetap mengadakan IHMPA online dan kembangsari tetap maju hahahha untuk ibadah tetap offline dan itu Puji Tuhannya berjalan diakhir 2021.
IT Oke baik, untuk pertanyaan terakhir di sesi II
Kira-kira ada tips and trick dari kakak layan agar ibadah di Kembangsari tetap menarik?
E Apa yaaa hahaha… kalau tips and trick ya itu kak kita tetap coba offline begiut. Itupun dulu pergumulan banget karena kan anak-anak rentan ditambah kita kakak layan dari Tamansari kana da didaerah redzone, pernah redzone gak sih hahahha… intinya dulu Salatiga lagi rame-ramenya jadi kita berharap penuh supaya Kembangsari bisa dibantu handle sama pelayan lokal dan Puji Tuhannya bisa dibantu dengan kita mengirim 1 kakak layan dari Tamansari. Ya mungkin itusih yang kita lakukan hahaha
Tips and trick kakak layan di Pospel
Kembangsari
IT Oke kak, terima kasih. Tuhan Yesus Memberkati Penutup E Terima kasih kembali.
63
Narasumber II : Marcelino Abraham Letlora (MA) sebagai Ketua Pelkat PA Interviewer : Immanuel Tehusalawany (IT)
Tanggal wawancara : 26 Oktober 2022
Dialog Pokok
IT Hari Rabu tanggl 26 Oktober 2022 sekarang sedang bersama salah satu narasumber, boleh diperkenalkan nama, status dan jabatannya.
Pembukaan
MA Eee.. oke nama saya Marcelino Abraham Letlora, status mahasiswa fakultas teologi, jabatan ketua PA
Perkenalan Narasumber IT Baik kak, terima kasih. Sekarang masuk ke
pertanyaan sesi I sesi umum.
Berapasih kak total anak sekolah minggu keseluruhan di Tamansari, Kembangsari dan Kalimangli?
MA Oke kalau secara keseluruhan hmmm.. apa yaa…
kan ada adik layan sudah ada yang masa-masa peralihan dari anak-anak ke remaja jadi perkiraan sebanyak eehh 50 sampai 100 diantar interval itu 50- 100 anak layan, adik layan begitu.
Total adik layan
IT Oke baik, terima kasih. Pertanyaan selanjutnya Kira-kira ada berapa kakak layan sih kak yang aktif sekarang ini?
MA Hmm.. untuk aktif pelayanan kakak layan saat ini tuh bisa dibilang 30 ya 30-40 orang yang aktif pelayanan
Total kakak layan
(pengajar) IT Oke baik, lalu apakah ada kriteria khusus kak untuk
menjadi kakak layan?
MA Nah ini yang menarik, kalau untuk kriteria khusus tidak ada tapi.. hmmm apa yaa…semacam kalau mau jadi kakak layan harus ada jiwa melayani karena ini kan PA, Pelayanan Anak jadi dia setidaknya sukalah sama anak-anak, yang kedua eee.. itu apa ya… eee..
mungkin ini bukan kriteria khusus sih dibilang tapi ya bisa bermain gitar, bisa bermain musik, ya semacam semacam seperti itulah dan yang terakhir harus ada kemauan untuk melayani gitu, itusih..
Kriteria Pengajar
64
IT Oke baik, lalu kira-kira kegiatan PA atau IHMPA sebelum Pandemi secara keseluruhan seperti apa sih kak?
MA Nah.. kegiatan PA sebelum pandemic covid secara keseluruhan yang saya tau itu ehhh.. kalau secara teknis itu berbeda dengan sekarang, kenapa karena ada apa yaaa eehhh.. penyelarasan lah after pandemic begitu. Nah kegiatannya tidak beda jauh sih hanya ibadah-ibadah biasalah jadi hmm apa yaa… oke saya jelaskan ya, jadi dulu itu sebelum pandemic ibadahnya tuh terdiri dari anak tanggung terdiri dari kelas 4-6 SD, kecil 1-3 SD, dan Batita-Balita dibawah 3 Tahun, dulu tuh dipisah. Ada yang bawah 3 tahun dan ada yang bawah lima tahun itu dipisah kelasnya dan kelas kecil tanggung itu seperti biasa.
Namun eehh.. disaat pembagian kelas mereka itu dipisah gitu, tapi berbeda dengan sekarang yang sedang dijalani itu dari awal sampai akhir kita bergabung bersama tapi ada pemisahan kelas, tapi sekarang ada penyelarasan sih nah jaman-jama dulu soalnya lebih efisiensi kegiatannya. Kalau programnya jelas berbeda karena basisnya online jadi segala kegiatan kita maksimalkan di zoom atau di youtube, itu sih
Kegiatan PA sebelum pandemi
IT Baik, lalu pertanyaan selanjutnya selama masa pandemic covid 19 ini dari kegiatan-kegiatan PA itu masih ada gak sih kak yang berjalan?dan kira-kira apa
MA Hmmm… kegiatan PA selama pandemic yang masih berjalan sampai sekarang. Okei,, yang pasti ibadah itu pasti berjalan lalu apa yaa semacam..eeehh..
program-program yang disusun itu dicoba untuk direalisasikan eeeh.. kalau sesuai dengan pandemic hmmm apa yaa… kalau mencari kesamaannya belum ada tapi kalau penyusunan program antara sebelum pandemic dan sekarang itu ada masih sama. Jadi kalau untuk pelaksanaanya belum tapi kalau secara program itu sama, begitu.
Kegiatan yang masih
dilaksanakan selama covid
65
IT Baik, kira-kira ada gak sih kak kegiatan PA atau IHMPA yang sejak pandemic covid-19 sudah tidak berjalan lagi
MA Dulu sempat mandet tapi dicoba untuk dilaksanakan yaitu perkunjungan, itu kegiatan PA dari pengurus PA untuk mengunjungi adik layan. Itu sudah berjalan tapi gak seperti yang dulu-dulu dam secara teknispun berbeda karena apa karena kita batasi kakak layan yang bisa antar satu dan dua orang. Kalau dulu tuh kita list digrup bisa banyak untuk mengunjungi adik layan.
Kegiatan yang tidak
dilaksanakan selama covid
IT Baik, lalu kira-kira kak selama pelaksanaan kegiatan PA atau IHMPA selama pandemic covid-19 ada gak sih kak masalah teknis dan non teknis? Boleh dijelaskan bila ada keduanya
MA Kalau untuk masalah teknisnya itu pasti ada, pertama Zoom karena zoom ini kita kan satu sama gereja jadi terkendala di komunikasi, terkadang eeeh.. dulu kan gereja dimasa pandemic pake zoom juga jadi harus tunggu gereja baru kita bisa pakai zoom jadi agak molor-molor yang ternyata bisa dipake untuk PA, maksudnya jadi eeeh apa ya gereja tuh ternyata pakai live streaming jadi tuh kayak komunikasinya kurang sih. Lalu yang kedua dari apa yaa.. pemakaian zoom masih ada yang kurang tau dan sudah tau, misalnya saat share PPT bisa jadi audionya tidak ada dan harus tau bagaimana agar PPT itu bisa dari slide pertama hingga slide berikutnya bisa putar lagu, itu kita masih kesusahan terkadang. Secara teknis itu, hmmm kalau non teknis ini sifatnya seperti apa?
Masalah teknis dan nonteknis
IT Hmm missal dari segi kakak layan kah atau dari programnya atau dari segi tata ibadahnya kah
MA Ahiya.. tata ibadahh iyasih karena masa pandemic ya jadi eehh.. di PA kan ada PU yaitu pemimpin umum atau pelayan liturgi yang tau lagu-lagunya harus dinyanyikan. Jadi terkadang kita harus nunggu PU untuk rekaman suara lalu kirim ke pemusik jadi eehh.. apa ya namanya.. bisa dibilang harus dua kali dan itu bukan hal mudah. Jadi intinya terkait koordinasi.
66
IT Oke, lalu strategi seperti apasih kak yang digunakan untuk mengajar PA atau IHMPA selama pandemic kemarin?
MA Nah kalau untuk mengajar adik layan sendiri, nah pastinya kan kalau adik layan ini didepan layan tahan ketahanan dalam apa yaa hmmm… semacam kayak dia tuh tahan dalam ibadah tidak lama hanya 10-15 menit jadi bagaimana kita pelayan liturgi bisa mengajak adik layan tetap semangat menyanyi, lalu dari penyampaian firman Tuhan kita harus pake PPT menarik yang ada gambar menarik agar adik layan itu juga tertarik mendengar dan melihat lalu ada semacam ilustrasi yang membuat adik layan menarik, soalnya apa.. ini sepemahanku terkain adik layan itu, kalau dari Batita-Balita hanya tahan beberapa menut tapi kalau kelas Kecil-Tanggung ini bagiku pribadi alangkah baiknya diberi video ilustrasi untuk bahan diskusi karena apa karena kalau mereka diajak berdiskusi dua arah masa ada rasa tertarik untuk berbicara dan aktif. Itu sih strategi agar adik layan tetap setia ikut ibadah walau secara online.
Strategi mengajar selama pandemi
IT Oke lalu pertanyaan terakhir, kira-kira ada gak tips and trick agar ibadah lebih menarik?
MA Mungkin yang pertama dari poster, di poster ini diberi kesan agar adik layan tertarik mulai dari warna poster dari designya apa yang dimasukan dalam poster itu menarik, misalnya ada gambar anak-anak dan Tuhan Yesus
Tips and trick agar ibadah tetap menarik
IT Baik, kita akan masuk ke pertanyaan sesi II menjurus ke kembangsari.
Kira-kira selama pelaksanaan kegiatan PA atau IHMPA selama masa pandemic kemarin, ada gak sih kak masalah teknis dan non teknis di Kembangsari khususnya?bisa dijelaskan bila ada keduanya
MA Oke bisa.. kalau secara teknis di kembangsari ini karena pedesaan, tapi dari pedesaan itu jadi jaringannya cukup sulit jadi untuk tahan 1 jam ibadah di zoom itu tidak mungkin. Nah persoalannya juga di kuota orang tua karena kita tidak bisa memaksakan
Masalah teknis dan nonteknis di Pospel
Kembangsari
67
juga toh maksudnya kayak eehhh…. Adik-adik harus full ikut tapi kuota dikit kita tidak bisa paksakan. Jadi semua itu karena jaringan, kuota itusih. Nah kalau nonteknisnya itu dari kakak layannya sendiri, nah kita punya kakak layan lokal yang dari Kembangsari itu sendiri nah kakak layan lokal itu sendiri bisa dibilang menguasai zoom jadi maka dari itu bisa diatasi dengan mengirim 1 kakak layan dari pusat untuk membantu mendampingi adik layan tapi cuman beberapa minggu ajasih sejauh ini
IT Oke, lalu strategi apasih kak yang kaka layan pakai agar bisa mengajar selama IHMPA di pospel Kembangsari kemarin?
MA Nah oke… strategi pertama agar IHMPA di Kembangsari tetap berjalan yaitu eeeh.. ada inisiatif dari kakak layan lokal. Ada jemaat di Kembangsari yang punya garasi dan garasi itu dipake dengan ada layar tancap juga jadi adik layan lihat ibadahnya dari layar tancap itu, jadi ada yang damping juga kakak layan dari pusat sehingga bisa dibantu untuk mengarahkan juga. Sehingga komunikasi antara ibadah di zoom dan adik layan yang ibadah di kembangsarii ada yang menengahinya supaya adik layan tidak bengong karena kalau adik layan ditanya dan tidak mengerti maka kita terkadang bingung untuk atasinya. Tambahan satu lagi kenapa gak kakak layan lokal yang mengajar atau menjadi pelayan firman karena tidak mudah menyampaikan pokok-pokok teologis hmm ini bukan maksudnya meremehkan yaa… tapi orang yang eehh.. belum mempelajari maka ada persiapan namun pelayan lokal ini tidak bisa ikut. Intinya kita mencoba membuat ibadah menarik sehingga adik layan selalu sukacita dalam beribadah.
Strategi kakak layan di Pospel
Kembangsari
IT Lalu pertanyaan terakhir di sesi 2 apakah ada tips and trick kakak layan untuk mensiasati agar IHMPA dimasa pandemic khususnya di kembangsari lebih baik dan lebih menarik?
MA Hmmm okei.. ini yang tadi terlewatkan. Jadi kita ada yang namanya Kesaksian Adik layan dimana mau
Tips and trick layan di
68
ajak adik layan yang punya bakat atau talenta misalnya nyanyi atau menggambar atau apapun yang dimiliki adik layan lalu kita tampilkan di Zoom, jadi kayak wihh aku ternyata bisa, wihh aku bisa diliat banyak orang jadi kayak melatih kepercayaan diri adik layan dan ehingga adik layan pengen tetap untuk beribadah. Kalau terkait kembangsari sendiri eeeh..
mungkin tidak beda jauh berbeda secara teknis ya, mungkin lebih ditekankan pada pemberitaan firman ya dan dalam rangkaian ibadah di zoom itu sendiri supaya adik layan yang di kembangsari itu sendiri bisa ikut ibadah dengan baik. Mungkin juga dalam pola ibadah, kita buat drama kecil dalam ibadah melalui youtube karena zoom kan sulit ya kalau drama gitu. Nah ketika ada adik layan yang kesaksian juga kita upload di youtube juga.
Pospel Kembangsari
IT Oke kak, terima kasih. Tuhan Yesus Memberkati Penutup MA Terima kasih kembali.