LAPORAN TUGAS AKHIR
SURABAYA FUTSAL CENTER
Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas akhir (S-1)
`
Diajukan oleh :
FERIA ETIKA ALAMANDA
0951010024
Dosen Pembimbing :
IR. SYAIFUDIN ZUHRI, MT IR. EVA ELVIANA, MT
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
TUGAS AKHIR
SURABAYA FUTSAL CENTER
Dipersiapkan dan Disusun Oleh:
FERIA ETIKA ALAMANDA
0951010024
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal : 14 Juni 2013
Pembimbing Utama : Penguji I :
Ir. Syaifuddin Zuhri,MT Lily Syahrial,ST.,MT
NIP. 19621019 199403 1 00 1 NIP. 19550908 199103 1 00 1
Pembimbing Pendamping : Penguji II :
Ir. Eva Elviana.,MT Dyan Agustin,ST,MT
NPT. 3 6604 94 0032 1 NPT. 3 7708 04 0203 1
Penguji III :
Ir. Muchlisiniyati Safeyah,MT
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1)
Tanggal : 06 Juli 2013
Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Ir. Naniek Ratni JAR., M.Kes. NIP. 19590729 198603 2 00 1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat
serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan hidayah serta
karunia-NYA telah membekali penulis dengan kesehatan, kesabaran dan ketekunan
untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan satu kewajiban yang harus ditempuh untuk mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk melanjutkan ke tahap akhir.
Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha segenap hati, pikiran dan
kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Apabila masih
ada kekurangannya tidak lain karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu, adalah merupakan suatu kebanggaan bila ada kritik maupun saran
yang ditujukan kepada penulis, karena kritik maupun saran yang baik merupakan
bekal untuk menuju kesempurnaan.
Pada kesempatan kali ini, penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1) Yang Terhormat Dekan FTSP, Ir. Niniek Ratni Jar., M.Kes.
2) Dr.Ir.Pancawati Dewi, M.T selaku Kaprogdi Teknik Arsitektur.
3) Dyan Agustin S.T, M.T selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir.
4) Ir. Syaifuddin Zuhri M.T selaku Dosen Pembimbing I
5) Ir. Eva Elviana, M.T selaku Dosen Mata Kuliah Seminar sekaligus pembimbing II.
6) Lily Syahrial.ST.MT , Ir.muchlisiniyati.MT dan Dyan Agustin S.T, M.T selaku
Tim Penguji.
7) Kedua orang tua saya dan adek saya yang telah membantu memberikan
dukungan moral, spiritual, dan sokongan dananya selama kuliah hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini.
8) Teman – teman seperjuangan Tugas Akhir Arsitektur angkatan 2009 : (orang
terlanjur cool ) = mulai dari Wahyudi,Maulana Malik, Dani Dwi S, serta Kakak
wanita saya arsitektur angkatan 2009 Fina Windarti, Diah Sekar Sari,Evana
Soraya Mbak Darita. Terima kasih atas semuanya “Kalian Luar Biasa”
9) Someone special yang sudah mendukung saya membuat tetap semangat
sampek tujuan akhir tercapai.
10) Kantin FTSP, terima kasih makanannya semua yang enak-enak dan maknyus.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kas.ih dan mohon maaf
sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
Semoga Laporan Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, dan
bisa didapatkan hasil yang maksimal nantinya.
Surabaya, 25 Juni 2013
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR GAMBAR ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan dan Sasaran ... 5
1.3. Batasan dan Asumsi ... 6
1.4. Tahapan Perancangan ... 6
1.5. Sistematika Laporan ... 7
BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN ... 9
2.1. Tinjauan Umum Perancangan ... 9
2.1.1. Pengertian Judul ... 9
2.1.2. Studi Literatur ... 10
2.1.2.1. Lapangan Futsal ... 10
2.1.2.2. Gawang ... 12
2.1.2.3. Permukaan Lapangan ... 13
2.1.2.4. Pemain ... 13
2.1.2.5. Perlengkapan Pemain ... 14
2.1.2.6. Lamanya Pertandingan ... 15
2.1.2.7. Standart Kelayakan Pengamat ... 16
2.1.2.7. Tribun ... 17
2.1.3. Studi Kasus ... 18
2.1.3.1. Gool Futsal, Surabaya ... 18
2.1.3.2. DBL Arena, Surabaya... 24
2.1.4. Analisa Hasil Studi ... 28
2.2. Tinjauan Khusus Perancangan ... 31
2.2.2. Lingkup Pelayanan ... 31
2.2.3. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang ... 31
2.2.4. Perhitungan Luas Ruang ... 34
2.2.5. Program Ruang ... 39
BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ... 40
3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi ... 40
3.2. Penetapan Lokasi ... 41
3.3. Kondisi Fisik Lokasi ... 44
3.3.1. Existing Site ... 44
3.3.2. Aksesibilitas ... 45
3.3.3. Potensi Lingkungan ... 46
3.3.4. Infrastrultur Kota ... 46
3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat ... 47
BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 49
4.1.Analisa Site ... 49
4.1.1. Analisa Aksesibilitas ... 49
4.1.2. Analisa Iklim ... 52
4.1.2.1. Orientasi matahari ... 52
4.1.2.2. Analiasa angin ... 53
4.1.2.3. Analiasa Curah hujan... 54
4.1.3. Analisa lingkungan sekitar ... 54
4.1.2. Analisa zoning ... 56
4.2.Analisa Ruang ... 57
4.2.1. Organisasi Ruang ... 59
4.2.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi ... 60
4.2.3. Diagram Abstrak ... 62
4.3.Analisa Bentuk dan Tampilan Bangunan ... 64
4.3.1. Analisa Bentuk Massa Bangunan ... 64
4.3.2. Analisa Tampilan ... 65
BAB V. KONSEP RANCANGAN ... 67
5.1.1. Metoda Pendekatan ... 67
5.1.2. Penentuan Tema Rancang ... 68
5.1.3. Pendekatan Rancang ... 68
5.2. Konsep Rancang ... 68
5.2.1. Penekanan Rancang Massa Tunggal ... 68
5.2.2. Konsep Tampilan ... 69
5.2.3. Konsep Zoning ... 70
5.2.4. Konsep Ruang Luar ... 71
5.2.5. Konsep Ruang Dalam ... 71
5.2.6. Konsep Struktur Dan Material ... 72
5.2.7. Konsep Utilitas ... 72
5.2.7.1. Konsep Penyediaan Air bersih ... 72
5.2.7.2. Konsep Pembuangan Air kotor ... 73
5.2.7.3. Konsep Pembuangan Air Hujan ... 73
5.2.7.4. Konsep Pembuangan Sampah Atau Limbah ... 73
5.2.8. Konsep Material Dan Elektikal ... 74
5.2.8.1. Konsep Penghawaan ... 74
5.2.8.2. Konsep Pencahayaan ... 74
5.2.8.3. Konsep Transportasi Vertikal ... 74
5.2.8.4. Konsep Audio Dan Sound ... 75
5.2.8.5. Konsep Penceagahan Bahaya Kebakaran ... 75
5.2.8.6. Konsep Jaringan Listrik dan Genset ... 76
5.2.8.7. Konsep Penangkal Petir ... 76
BAB VI. APLIKASI PERANCANGAN ... 77
6.1.Aplikasi Tampilan ... 77
6.2.Aplikasi Rancang Massa Tunggal ... 78
6.3.Aplikasi Entrance ... 78
6.4.Aplikasi Zoning ... 79
6.5.Aplikasi Struktur dan Material ... 80
6.6.Aplikasi Ruang Dalam ... 80
SURABAYA FUTSAL CENTER
Feria Etika Alamanda 0951010024
ABSTRAK
Di Surabaya belum terdapat sebuah tempat untuk menggelar sebuah pertandingan yang berkelas nasional yang memadai. Dengan adanya futsal center ini diharapkan kebutuhan atlet akan pertandingan yang berkelas akan terpenuhi
Kebanyakan gedung olahraga mempunyai tampilan yang modern. sehingga karakter serta citra dari bangunan ini cenderung kontemporer / kekinian. Hal ini karena kegiatan olahraga itu sendiri juga merupakan suatu kegiatan yang bersifat dinamis yang erat hubungannya dengan teknologi terbaru / terkini, maka sifat ini juga banyak diterapkan pada bangunan, baik dari segi sirkulasi, tata masa, terutama fasade dari bangunannya.
Proyek ini akan ditempatkan Surabaya Barat. Yang berdekatan dengan komplek kampus Unesa. Sehingga akan mendukung kegiatan. Surabaya Barat juga memiliki potensi yang baik untuk dibangun sebuah futsal center, karena di daerah ini belum terdapat sebuah gedung futsal yang dapat menyelenggarakan pertandingan berskala nasiona
Futsal center ini akan mengusung gaya modern dan akan menonjolkan sisi strukturnya. Sehingga akan terlihat kokoh dan mencerminkan sebuah bangunan untuk olahraga.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan saja
dan dimana saja kita berada. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang
dilakukan oleh manusia karena olahraga merupakan bagian dari hidup manusia
yang dapat meningkatkan kondisi fisik manusia baik jasmani maupun rohani dan
memberikan kesenangan. Olahraga dapat memberikan kesehatan bagi manusia
juga dapat sebagai sarana rekreasi.
Futsal adalah salah satu jenis olah raga yang disukai oleh masyarakat
sekarang sebagai olah raga. Perkembangan futsal di Indonesia terbilang sangat
maju di tandai dengan bahwa Indonesia pernah mejadi tuan rumah pertandingan I
ternasional futsal dalam ajang Sea Game selain itu juga ditandai dengan adanya
Liga Futsal Indonesia (LFI) atau Liga Futsal Nasional (Inggris: Indonesia Futsal League (IFL)) merupakan kompetisi utama futsal di tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Futsal Nasional PSSI. Di buktikan dengan
prestasi-prestasi di tingkat internasional, prestasi tim futsal Indonesia
menunjukkan adanya kemajuan. Pada tahun 2005 Indonesia di tingkat Asia
berada pada urutan 13, setelah terpuruk di luar 20 besar. Naiknya peringkat ini
diraih dalam ajang kejuaraan Asia di Ho Chi Minh City Vietnam. Dan Sekarang
Badan Futsal Nasional PSSI dapat membawa olahraga ini dinikmati semua
masyarakat dan menjadi sebuah olahraga yang profesional.
Di Surabaya salah satu kota yang memiliki fasilitas olah raga yang cukup
lengkap di tingkat Jawa Timur, terbukti Surabaya menjadikan kota ini dipercaya
menjadi tuan rumah PON VII tahun 1969 dan PON XV tahun 2000. Namun
fasilitas olah raga futsal pada tahun 2005 belum banyak tersedia, padahal futsal
sangat digemari dan diminati oleh banyak orang, khususnya kalangan remaja dan
olahraga futsal di kota Surabaya dapat dikatakan cukup maju. Itu terbukti di awal
tahun 2007 banyak lapangan sewa yang tersebar di Surabaya untuk olahraga futsal
yang didirikan. Beberapa lapangan standar futsaltelah meramaikan demam futsal
ini.
Tabel 1.1 Lapangan Futsal Di Surabaya
NO. LAPANGAN ALAMAT WILAYAH dalam, depan Super Mall / PTC Jl. Kebraon II
Jl. Raya Menganti Kedurus No. 88 Jl. Gunungsari (kedurus)
Jl. Bung Tomo Surabaya
Jl. Jambangan Kebon Agung No.53 Jl. Raya Ngagel No. 10
Jl. Jagir Wonokromo No.100 Jl. Kutisari No. 54-56 Jl. Panjang Jiwo No. 1-2 JL. Raya Ngagel No.75 Jl. Pagesangan No.47 Jl. Raya Gunung Anyar A-12 JL.Manyar Jaya III
Jl. Bulak Sari No.169 Jl. Kenjeran No. 621
Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2012
Dari data tabel 1.1di atas bahwa terdapat 18 lapangan futsal di Surabaya
yang berfungsi sebagai sarana untuk mendukung kegiatan olahraga futsal.
Lapangan futsal tersebut terbagi dalam beberapa wilayah di Surabaya, Surabaya
barat memiliki 6 lapangan futsal, sedangkan Surabaya Selatan memiliki 7
Surabaya Pusat tidak memiliki lapangan futsal karena wilayah tersebut merupakan
wilayah pusat bisnis, perdagangan dan jasa untuk kota Surabaya. Setelah terdapat
banyak lapangan futsal yang dapat menandai antusias masyarakat terhadap
olahraga futsal. PSSI jatim membentuk sebuah ajang kompetisi untuk olahraga
futsal yang dinamakan Liga Futsal Jatim yang terbagi dua golongan yaitu Divisi I
dan Divisi II, dan disusunlah jadwal pertandingan antar tim . untuk jadwal
selengkapnya lihat dilampiran 1.
Tabel 1.2 Jadwal Pertandingan
No WAKTU
PERTANDINGAN TIM BERTANDING TEMPAT Jum’at 3 Juli‘12
Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2012
Terselengaranya waktu pertandingan futsal bergulir setiap hari jum’at
standart dalam ukuran lapngannya. Di berikan waktu 1 jam dalam satu
pertandingan, dalam satu hari bergulir 4-7 pertandingan yang di ikuti oleh du
golongan yaitu Divisi I dan Divisi II. Divisi I (utama) di isi dengan tim-tim fulsal
ternama yang telah menjuarai berbagai kompetisi antar club futsal di Jatim. Lihat
lampiran 2 untuk di uraikan selengkapnya.
Tabel 1.3 Tim Futsal Divisi I Jawa Timur
NO ASAL KOTA CABANG
OLAHRAGA JUMLAH TIM
1.
Sumber : Harian Surya (2012)
Dan untuk Divisi II (kedua) di isi dengan tim-tim fulsal yang telah menjadi
runner-up berbagai kompetisi antar club futsal di Jatim. Untuk tim devisi II
selengkanya bisa lihat di lampiran 3.
Tabel 1.4 Tim Futsal Divisi II Jawa Timur
NO ASAL KOTA CABANG
OLAHRAGA JUMLAH TIM
8.
Sumber : Harian Surya (2012)
Dengan fakta yang ada, dari banyaknya club-club futsal yang ada di
Surabaya maupun tingkat Jawa timur. Menandai semakin populernya olahraga
futsal ini yang menyebabkan makin banyaknya intensitas pertandingan futsal dan
bergulirnya liga futsal yang sudah rutin maka saat ini kota Surabaya sudah
seharusnya memiliki fasilitas futsal khususnya lapangan yang memakai standart
internasional dengan di dalam ruangan (indoor). Tentu disertai dengan fasilitas
yang terlengkap di Surabaya, di harapkan mampu menampung bakat-bakat hebat
yang dimilki Surabaya kelak bisa mencetak atlet yang berbakat. Sehingga
nantinya kota Surabaya mampu memfasilitasi turnamen-turnamen futsal baik
tingkat daerah maupun tingkat nasional. Turnamen tingkat nasional khususnya
akan diadakan secara rutin tiap tahunnya oleh Badan Futsal Nasional (BFN) yang
disebut dengan Liga Futsal Indonesia (LFI), dan Surabaya merupakan salah satu
kota yang mengikutinya.
Untuk memudahkan tercapainya harapan tersebut maka fasilitas yang ada
nantinya akan sesuai dengan standar cabang olahraga. Misal untuk lapangan futsal
maka luas lapangan yang ada harus menyesuaikan dengan standar nasional
lapangan futsal. Sehingga diharapkan warga lokal dapat memanfaatkannya selain
memperhatikan fasilitas futsal center ini juga.
1.2. Tujuan Dan Sasaran Perancangan
Tujuan dirancangnya Surabaya Futsal Center di Surabaya antara lain:
Meningkatkan mental para pemain dan sesuai dengan standar nasional
yang berlaku dalam bidang olahraga futsal.
Sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan pertandingan
Sasaran perancangan dari dikembangkannya obyek perancangan Surabaya Futsal
Center di Surabaya antara lain:
Menciptakan wadah yang dapat menampung berbagai fasilitas yang
dibutuhkan dalam pertandingan futsal baik kejuaraan futsal tingkat
daerah yang dilaksanakan secara rutin oleh Badan Futsal Daerah PSSI
maupun kejuaraan tingkat nasional seperti: Liga Futsal Indonesia (LFI).
Menyediakan sarana lapangan yang memenuhi standart kelayakan untuk
mendukung prestasi olahraga dalam ruangan khususnya olah raga futsal
bagi atlit Jawa Timur.
1.3. Batasan Dan Asumsi
Batasan obyek perancangan ini hanya di gunakan sebagai kompetisi
nasional ataupun daerah. Selain kompetisi tersebut , stadion ini di gunakan oleh
club local atau legal PSSI yang masih dalam batasan kompetisi.
Berdasarkan pedoman lapangan futsal yang berfungsi untuk dipergunakan
untuk pertandingan nasional memiliki daya tampung 1000- 4000 penonton.
Asumsi daya tampung pada proyek ini 2500 penonton dan terdapat 3 lapangan
futsal. 1 lapangan utama dan 2 lapangan pendukung. Lapanga pendukung tersebut
di gunakan pada waktu babak penyisihan tim. Sedangkan kepemilikan bangunan
diasumsikan sebagai milik pemerintah sehingga untuk kedepannya fungsi dan
nilai ruang bangunan ini bernilai jual tinggi.
1.4. Tahapan Perancangan
Sub bab Metode Perancangan disini menjelaskan secara skematik tentang
urutan yang dilakukan penyusun dalam menyusun laporan mulai dari tahap
pemilihan judul sampai dengan laporan selesai untuk kemudian diaplikasikan
1.5. Sistematika Laporan
Untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman yang sama tentang
Surabaya Futsal Center di Surabaya, maka penyajian laporan ini menggunakan
sistematika sebagai berikut
BAB I : Pendahuluan, yang menjabarkan mengenai latar belakang perancangan, maksud dan tujuan, ruang lingkup perancangan, metode
perancangan, dan sistematika pembahasan.
BAB II : Tinjauan Obyek Perancangan, mulai dari tahap pengertian judul yang berisi pengertian tentang surabaya futsal center di masyarakat itu
Analisa Perancangan Studi Lokasi Studi Ruang
Studi Literatur Komplikasi dan analisa data
Studi Kasus
Pengumpulan data Interpretasi Judul
Gagasan ide pemilihan Judul
Gambar 1.1. Bagan tahapan perancangan
- studi literature - studi internet - studi observasi
Feed back control
sendiri yang kemudian disimpulkan menjadi suatu pengertian baru dari rancangan.
Tahap studi literatur yang berisi tentang segala data dari bermacam jenis literatur
yang digunakan sebagai data penunjang yang berkaitan dengan rancangan. Tahap
tinjauan obyek perancangan yang berisi dua obyek studi kasus sejenis secara
fungsi dan aktivitas yang digunakan sebagai acuan yang menbantu rancangan
nantinya, dari hasil analisa dan pembandingan yang dilakukan pada studi kasus.
Tahap kesimpulan studi, lingkup pelayanan yang menjelaskan pembatasan
pelayanan rancanangan, serta aktivitas kebutuhan ruang dan perhitungan
luasannya yang menguraikan secara rinci kebutuhan ruang yang diperlukan untuk
kemudian dihitung secara pasti luasan yang dibutuhkan.
BAB III : Tinjauan Lokasi Perancangan Tinjauan Lokasi
perancangan yang menjabarkan tentang Latar Belakang Pemilihan Lokasi,
Penetapan Lokasi, Keadaan Fisik Lokasi, Aksesibilitas, Potensi bangunan Sekitar,
dan Infrastruktur Kota
BAB IV : Analisa Perancangan, isinya sudah mengarah ke arah lebih lanjut yaitu mulai dari analisa sampai dengan gambaran secara abstrak
tentang konsep perancangan yang akan dibuat. Seperti dari mulai analisa ruang
berserta hubungannya, analisa aksesibilitas, view, kebisingan, iklim, potensi
daerah sekitar. Sampai dengan diagram abstrak yang kurang lebih
BAB II
TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN
2.1. Tinjauan Umum Perancangan
Surabaya Futsal Center merupakan salah satu gedung Olahraga dengan
fasilitas yang memiliki standart Nasional Dan diharapkan kedepan akan menjadi
simbol gedung olahraga untuk futsal di Surabaya. Dan dalam tinjauan umum
perancangan ini akan di jelaskan tentang perngertian judul, studi literatur, studi
kasus, dan analisa hasil studi.
2.1.1 Pengertian Judul
Surabaya : Merupakan salah satu kota di Indonesia yang terletak di Propinsi Jawa Timur dan menjadi ibukota propinsinya. Dengan mempunyai
batas, sebelah utara yang berbatasan dengan selat Madura, sebelah
Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Gresik, dan sebelah timur berbatasan
dengan selat madura
Futsal : Adalah permainan olahraga yang dimainkan oleh dua tim. Setiap tim berisi 4 orang pemain dan 1 penjaga gawang. Yang dimainkan di
lapangan dalam ruangan atau indoor. Dalam permainan futsal diperkenankan setiap tim mempunyai pemain cadangan. Perbedaan
dengan sepak bola adalah pemain pengganti dan pemain yang diganti
bisa bermain lagi walaupun telah menjadi pemain pengganti dan
sudah pernah diganti oleh pemain lain
Center : Dalam Bahasa Indonesia adalah pusat. Pusat dapat diartikan sebagai pusat kegiatan. Yaitu suatu tempat yang di gunakan untuk kegiatan
Jadi Surabaya Futsal Center adalah sebuah wadah kegiatan yang berpusat di
Surabaya dan dalam hal ini kegiatan yang dimaksud adalah berolahraga futsal.
Dengan menggunakan standar dalam pembangunannya
2.1.2. Studi Leteratur
Dalam studi literatur dapat dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan materi obyek rancangan, sehingga dapat memperjelas maksud dari
rancangan tersebut. Pada studi literatur ini, data diambil dari buku, internet, dan
narasumber yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan futsal center yang
sesuai dengan rancangan.
Menurut pengklasifikasian kategori pusat atau wadah suatu bidang profesi
maupun aktivitas terutama bidang olahraga, maka futsal center ini menyediakan
tempat bagi seluruh tim futsal Jawa Timur untuk mengadakan pertandingan.
2.1.2.1. Lapangan Futsal
A. Ukuran
Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan
harus lebih panjang dari garis gawang:
- Standart Lapangan Nasional
Minimal : 25 m x 15 m
Maksimal : 42 m x 25 m
- Standart Lapangan Internasional
Minimal : 38 m x 18 m
Maksimal : 42 m x 28 m
Tanda Lapangan
• Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).
• Lebar garis pembatas 8 cm.
• Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.
B. Daerah Bebas
Lima meter ke kanan dan ke kiri dari perpotongan garis tengah dan garis
samping disebut daerah bebas pandangan ke lapangan. Karena itu. Daerah bebas
ini harus tetap kosong. Di luar lapangan dari daerah bebas ini meja bagi wasit dan
pencatat waktu. Jarak garis lapangan dengan meja adalah 2 meter dan area bebas
penonton 5 meter dari garis lapangan.
C. Daerah Penalti
Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut
Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat diluar dari
masing-masing tiang gawang.
Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis
gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat
lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk
paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.
Gambar 2.1. standart ukuran lapangan futsal
D. Titik Penalti
Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang
gawang dengan jarak yang sama.
E. Daerah Pergantian Pemain
Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat
duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian
pemain.Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan
dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan
garis yang memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm,
dimana 40 cm digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.
Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah
bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan
kosong dan bebas pandangan.
2.1.2.2. Gawang
Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis
gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari
masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang
Gambar 2.2. Daerah pergantian pemain
secara horizontal (cross bar).Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari
ujung bagian bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.
Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang
yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang
dan palang gawang dibagian belakang.
2.1.2.3. Permukaan Lapangan
Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan
penggunaan kayu atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Bahwa yang
harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok. Sebaiklnya
gunakan lapangan yang terbuat dari wood ataupun rumput sintetis.
Bagaimanapun, penggunaan lapangan berumput sintetis oleh FIFA hanya
diperbolehkan untuk turnamen tingkat local tidak untuk pertandingan nasional.
2.1.2.4. Pemain
A. Jumlah Pemain.
Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri
dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.
B. Pergantian Pemain
Gambar 2.3. standart ukuran gawang
Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama
pertandingan. Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung
tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali
kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya. Jumlah pemain
cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain.
Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar
permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut:
Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya didaerah
pergantiannya sendiri.
Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah
pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti telah
melewati batas lapangan.
Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan,
dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang
ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain aktif.
(Sumber : Muharnanto, dasar-dasar permainan futsal, 2007)
2.1.2.5. Perlengkapan Pemain
Seorang pemain tidak boleh menggunakan atau memakai peralatan apapun
yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk
perhiasan apapun.
A. Perlengkapan Dasar
Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
- Seragam atau kostum.
- Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch pants,
warnanya harus sama dengan celana pendek utama.
- Kaos kaki.
- Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari kain
atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau terbuat dari
bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.
B. Seragam Atau Kostum
- Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian belakang
kostum.
- Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya.
- Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada
bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.
C. Pengaman Kaki.
- Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.
- Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis).
- Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.
D. Penjaga Gawang
- Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar
harus di tutup dengan kaos kaki.
- Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari
pemain lain serta wasit.
- Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti penjaga
gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh pemain
tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain itu
sendiri.
Sumber : Muhartanto (dasar-dasar permainan futsal, 2007:26)
2.1.2.6. Lamanya Pertandingan
A. Periode Permainan
Setiap pertandingan terdiri atas dua babak, masing-masing 20 menit bersih.
Artinya, saat bola mati waktu tidak dihitung.
Pada peraturan pertandingan dapat dilakukan perubahan tenteng lamanya
berdasarkan saat bola hidup. Saat bola mati pun tetap dihitung. Pada turnamen
untuk usia dini, lamanya pertandingan menjadi 2 kali 12 menit.
B. Time-out (Waktu Sela)
Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap
babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk mendapatkan Time-out:
- Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat waktu
untuk time-out selama satu menit.
- Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya
diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola).
- Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika bola tidak
dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi sinyal lainnya
berbeda dari yang digunakan oleh wasit.
- Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada didalam
lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin menerima instruksi
dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan hanya pada garis pembatas
lapangan (garis samping) - yang sejajar dengan tempat duduk Tim dan
pemain cadangan. Ofisial yang memberikan instruksi tidak boleh
memasuki lapangan.
- Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua
tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.
- Pada saat time out tidak diperbolehkan pergantian pemain.
2.1.2.7. Standart Kenyamanan Pengamat
Kenyamanan pandangan pengamat perlu diperhtikan agar pengunjung merasa
nyaman dan dapat leluaa untuk melakukan pengamatan terhadap hasil karya seni
rupa tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :
- Kenyamanan pandangan horizontal
Batas standart : 30º - 30º ke kiri dan ke kanan
(untuk duduk dan berdiri)
- Kenyamanan pandangan vertical
Standart : 20º ke atas dan 40º ke bawah
- Kenyamanan pandangan pengamatan
Horisontal : 45º - 45º ke kiri dan ke kanan
Vertikal : 20º - 20º ke atas dan ke bawah
- Ukuran dan jarak pandang
Tinggi dan jarak pandang ke obyek koleksi juga menentukan kenikmatan
melihatnya.
2.1.2.8. Tribun
Wilayah tempat duduk yang nyaman
- Panjang tempat duduk 0.5 m
- Kedalaman tepat duduk 0.8 m
- Bidang tempat duduk 0.35 m
- Bidang lalu lintas 0.45 m
Wilayah tempat duduk dan tempat berdiri dibagi dengan pembatas. Setiap 750
kursi memiliki 1 m lebar jalan cadangan (tangga,bagian muka) minimal 1,00 m.
Wilayah tempat berdiri
- Lebar tempat berdiri 0.45 m
- Panjang tempat berdiri 0.4 m
Kompleks terbesar untuk tamu terhormat terdapat kursi yang bias digerakkan pada
tribun pada bagian atas.
Gambar 2.4 Tribun
(sumber: Neufert Arsitect Data)
Gambar 2.5 Tribun VIP
2.1.3. Studi Kasus 2.1.3.1. Gool Futsal
A. Aspek Lokasi
Gool Futsal ini berada di wilayah timur dari pusat kota Surabaya. Dan berada
dikawasan perdagangan. Berlokasi di Jalan Jagir no.100, komplek pertokoan
manga dua, Wonokromo, Surabaya dan dekat dengan gedung direktorat jendral
pajak Surabaya. Lapangan futsal dijadikan salah satu tempat pertandingan tim
futsal Jawa TImur disetiap musimnya. Selain itu gool futsal ini dilengkapi
dengan fasilitas untuk beristirahat sejenak, makan dan minum. Berikut ini
merupakan lokasi dan siteplan dari lapangan futsal ini
Gambar 2.6 Lokasi Gool Futsal (Sumber : www.maps.google.co.id, 2012)
Gool futsal ini merupakan tempat pertandingan liga futsal antar tim se Jawa
Timur di mana mereka bertanding memperebutkan juara.
B. Aspek Kuantitas
- Pengguna
Pengguna dari Gool Futsal disini ialah para tim untuk bertanding, penonton laga
pertandinga futsal, pengguna lapangan sewa. Dimana pengunjung gool futsal
Recepsionist
penggunan lapangan sewa tersebut dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa,
eksekutif muda, pihak penggelola gool futsal, maupun masyarakat umum
lainnya.
- Aktifitas
Aktifitas dari bangunan ini layaknya lapangan yang selalu terbuka untuk umum,
menerima kunjungan dari semua kalangan jam operasional dari pukul 09.00 –
24.00 WIB.
- Fasilitas/Program Rancangan
Fasilitas dari gool futsal disini ialah ruang pelayanan(receptionist), dimana ruang ini merupakan ruang public sebagai ruang penerimaan ataupun
administrasi yang ruangannya tidak bersekat namun dibedakan oleh ketinggian ±
20 cm. Selain itu terdapat lapangan sewa sebagai tempat bermain untuk
penghilang penat, pertadingan kecil (sparing) yang dilengkapi dengan alas lapangan dari terbuat dari wood. Ada pula café yang merangkap sebagai tempat
istirahat untuk pengunjung yang ingin menikmati nuansa alami dengan tempat
yang terbuka. Adanya ruang ganti para pemain lebih ternaungi dan terjaga akan
keamanan barang dan privasi mereka. Lalu ada ruang pengelola, ruang terbuka
sebagai tempat nongkrong dapur, toilet, dan area parkir.
- Besaran Ruang
Gool futsal bukan bangunan dengan tatanan massa namun bagunan ini adalah
single building.
Lapangan Sewa Pujasera
PINTU MASUK MEJA RESEPSIONIS
LOBI
TRIBUN R. OFFISIAL
LAPANGAN CAFE
RUANG GANTI
Gambar 2.8 Alur organisasi Ruang
Sumber: Dok pribadi, 2012 Gambar 2.7 Fasilitas Gool Futsal
Gambar 2.9 Tampak Depan
Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2012
Tabel 2.1 Besaran Ruang Gool Futsal
NO. FASILITAS JENIS RUANG KAPASITAS LUAS
1 Fasilitas
Sumber : Hasil pengamatan lapangan, 2012
B. Aspek Kualitas 1) Tampilan
Bangunan Gool Futsal ini merupakan bangunan bermasa satu atau disebut
dengan single building. Pada fasad bangunan Gool Futsal ini terlihat pengolahan pada sisi depan dengan permainan corak warna yang contras tapi tetap satu,
Dimana pada bagian sisi depan tersebut juga terlihat garis atap yang melengkung
sehingga dapat terlihat dengan jelas bahwa bangunan ini adalah tempat olahraga
Gambar 2.10 Interior tribun
Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2012
Gambar 2.11 Interior lapangan
Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2). Interior
Interior bangunan Gool Futsal ini berbeda-beda tergantung fungsi ruang. Untuk
bagian lapangan pertandingan liga dan lapangan sewa meminimalisir
penggunaan sekat permanen, hanya tiang-tiang kolom baja sebaga pembatas
antara lapangan pertandingan dan lapangan sewa yang didesain seperti kolom
pada umumnya. Kolom pada interior pada lapangan ini berbentuk bulat. Tidak
ada dinding masif yang mengelilingi lapangan ini kecuali pada daerah café atau
pujasera dengan menggunakan material kaca sebagai material dinding. Dengan
adanya tribun kayu pada bagian sisi kiri lapangan ini juga di fungsikan sebagai
pembatas antara ruang luar dan interior bangunan, penghawaan yang digunakan
adalah penghawaan alami sehingga udara bebas keluar masuk pada bangunana
ini. Penggunaan warna pada alas lapangan menggunakan warna biru yang
memberikan pantulan cahaya pada siang hari dan untulk pencahayaan pada
malam hai menggunakan pencahayaan buatan. Untuk Penggunaan material lantai
(diluar lantai lapangan ) menggunakan plesteran , dan untuk struktur memakai
struktur rangka baja dengan pewarnaan garis-garis lengkung yang berwarna
merah pada atap dan kolom sehingga tidak terlihat monoton pada interior. Akan
terlihat bagus lagi pada saat malam hari, pada malam hari corak warna yang
terdapat pada sisi depan bagian lapangan terlihat dapat mementulkan cahaya dari
Gambar 2.12 Ruang Luar
Sumber :Hasil penmgamatan lapangan, 2012 3). Ruang Luar
Ruang luar bangunan Gol Futsal ini merupakan areal parkir pengunjung
didepan bangunan. Sehingga tidak langsung berbatasan dengan jalan utama jagir
wonokromo,
Area ruang luar bangunan banyak pepohonan karenakan bangunan ini
tidak berada di kawasan high rise building dengan dikelilingi oleh pedestrian, perkerasan jalan dan rendahnya aktivitas.
4). Pola Tatanan Massa
Bangunan ini merupakan single building yang berlantai 1. Yang membedakan ialah penataan ruang luarnya dan penataan program ruangnya.
Gambar 2.13 Massa Gool Futsal
Sumber : Analisa dan hasil pengamatan lapangan, 2012 office
Repc.
tribun Lapan
gan
sewa T
r
i
b
u
n cafe
Lapangan Futsal Utama
lobi
Gambar 2.14 Lokasi DBL Arena
Sumber: www.deteksibasketball.com 2.1.3.2 DBL Arena
A. Aspek Lokasi
DBL Arena yang terletak di Surabaya bagian selatan, yang tepatnya satu
komplek dengan Gedung Graha Pena Jawa Pos Group tepatnya Jl A. Yani,
Surabaya tersebut berkapasitas 4.000 penonton dan akan ditingkatkan lagi
menjadi 5.000 penonton. Gedung ini dirancang untuk memuaskan tiga customer, yaitu sponsor, pemain, dan penonton. Gedung ini mempunyai tiga lantai, yaitu
lantai dasar gedung digunakan untuk parkir, lantai pertama berupa atrium yang
luas, sedangkan lapangan basket berada di lantai teratas.
Memiliki kondisi akses yang strategis, karena berada di kawasan ramai
penduduk, berada di depan gedung graha pena, sehingga mudah dicari untuk
menuju ke area DBL Arena, pintu masuk dan sirkulasi lancer. Kekurangan yang
dimiliki karena lokasi ramai penduduk dan berada di jalan utama untuk mencapai
kota sehingga sering terjadi kemacetan didepan gedung DBL Arena. Berikut ini
merupakan lokasi dan siteplan dari lapangan futsal ini
Meliki kondisi akses yang strategis, karena berada di daerah padat
penduduk, berada di samping gedung Graha Pena dan Kampus Brawijaya
Surabaya, sehingga mudah dicari untuk menuju di DBL Arena, pintu masuk dan
sirkulasi lancer, kekurangan yang dimiliki karena lokasi berada di padat aktivitas
sehingga sering menimbulkan macet di depan Gedung DBL Arena.
B. Aspek Kuantitas
- Pengguna
Pengguna dari DBL Arena disini ialah para tim bertanding, penonton laga
pertandingan, pengguna fasilitas penunjang. Dimana pengunjung DBL Arena
menonton dengan duduk di tribun yang telah disediakan. Penonton dan
penggunan fasilitas pununjang tersebut dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa,
eksekutif muda, pihak penggelola gool futsal, maupun masyarakat umum lainnya.
- Aktifitas
Aktifitas dari bangunan ini layaknya lapangan yang selalu terbuka untuk
umum, menerima kunjungan dari semua kalangan jam operasional dari pukul
09.00 – 22.00 WIB.
- Fasilitas DBL Arena
- Tempat Fitnes
- foodcourt
- Atrium
- Ruang pameran
- Loket Area
- Gedung pameran
- Museum DBL Arena
- Area parkir
- Rung ganti pemain
- Ruang Panitia
- Ruang wasit
- Ruang ganti tim yel-yel
- Ruang VIP
Tempat Fitnes Food court
Atrium
B. Aspek Kualitas 1). Pola Tatanan Massa
Bangunan ini merupakan single building sehingga tidak memiliki pola massa seperti tatanan massa. Namun berpola ruang linear.
loket Area
Gambar 2.16 Tatanan Ruang lt 1
Sumber: www.deteksibasketball.com Gambar 2.15 Fasilitas DBL Arena
Gambar 2.17 Tampilan Depan
Sumber: www.deteksibasketball.com 2). Tampilan
Tampilan bangunan dari DBl Arena ini mengandalkan penggunaan beton
sebagai simbul kekokohan olahraga , tapi dedesain sedemikian rupa untuk
memperlihatkan unsur kuat kemoderenan bangunan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar di bawah ini
Tampilan entrance yang lebih menonjol ke depan dibanding bangunan utamanya ialah sebuah penekanan dan seolah-olah museum ini terpisah badan
dengan bangunan yang ada di belakannya. Padahal mreka merupakan 1
bangunan, apalagi dipertegas dengan desain, pmilihan warna, dan material.
Pemilihan warna beton pada dinding-dinding penyelimut bagunan membuat
kesan bangunan yang kokoh dan megah. Pewarnaan dengan finishing warna
putih juga membuat bangunan ini terkesan monumental selayaknya stadion
mewah luar negeri. tampilan bangunan ini sukses mengecoh pengunjung
memberi modern pada DBL Arena ini.
3). Ruang luar
Ruang luar bangunan DBL Arena merupakan pedestrian way yang langsung berbatasan langsung dengan jalan utama kota Surabaya. Sehingga tidak
ada areal parkir pengunjung didepan bangunan, namun berada di basement area,
.
Area ruang luar bangunan juga dibatasi dengan pepohonan dikarenakan
bangunan ini belum berada di kawasan high rise building dengan dikelilingi oleh perkerasan jalan dan padat aktivitas.
2.1.4. Analisa Hasil Studi
Dari hasil 2 studi kasus diatas, dapat diihat perbandingan yang mencolok
baik itu pada segi pengguna hingga pola massa. Hal ini dikarenakan letak
maupun fungsi bangunan yang berbeda sehingga mempengaruhi penataan
rancangan bangunan yang berbeda pula. Agar lebih jelas, perbandingan studi
bangunan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah in
ASPEK Gool Futsal, Surabaya DBL Arena, Surabaya
Lokasi
Jalan jagir Wonokromo no 100 . (komplek perdagangan manga dua)
Untuk jarak dengan permukiman penduduk cukup jauh sehingga aman untuk penduduk apabila terjadi kerusuhan
Memiliki jarak yang jauh karena memang terletak di komplek perkantoran. Sehingga memang telah di rancang sedemikian rupa untuk segi keamanannya
Sangat mudah karena terletak di jalan propinsi (Jl. A. Yani).
Semua Gambar 2.18 Tampilan Dari Luar
Sumber: www.deteksibasketball.com
menjangkau memiliki jalan yang lebar dan memiliki parkir yang luas
melalui DBL arena sangat mendukung untuk semua jenis kendaraan
Dekat dengan fasum (pendidikan stasiun/
terminal / bandara,dll)
Dekat dengan stasiun wonokromo, terminal joyoboyo. Dan jauh dari fasilitas pendidikan
Dekat dengan stasiun komuter dan fasilitas pendidikan yaitu UNESA, UNIBRA
Dilewatikendaraan umum
Karena memang dekat dengan terminal maka kendaraan umum dipastikan akan melewati komplek gool ini
Terdapat Bus kecil,kereta komuter, dan mikrolet yang setiap hari melintasi depan DBL arena
Memiliki lahan yang cukup untuk menampung massa
Cukup untuk memenuhi kebutuhan ruang
Memiliki lahan yang cukup untuk menampung keramaian massa
Sesuai peruntukan lahan
Di kawasan perdagangan jasa dan jauh degngan pemukiman
Terletak di kawasan perkantoran, pendidikan dan perumahan
Pola Massa
Single building (1 lantai).
Pola ruang liner
Penonton pertandingan, tim bertanding, pengelola dan penyewa fasilitas pendukung (lapangan sewa).
Tim bertading, pengelola, penonton pertandingan, tim yel-yel. Pengu jung pameran dan pengunjung museum.
Lighting
Menitik-beratkan pada penataan
lighting soft (lampu tungsten) yang mengarah langsung kepada area pertandingan dengan lighting utama
downlight di plafon. Beberapa ruangan seperti ruang ganti dan
Menitik-beratkan pada penataan lighting soft (lampu tungsten) yang mengarah langsung kepada barang koleksi/pameran dengan
2.2. Tinjauan Khusus Perancangan
Dalam tinajauan khusus perancangan ini dibahas tentang penekanan
perancangan,lingkup pelayanan, aktifitas dan kebutuhan ruang, perhitungan
luasan ruang, dan program ruang. Sehingga dalam penyusunannya akan berguna
untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan ruang dan besaran lahan yang
diperlukan sehingga lahan tidak terbuang sia-sia.
ruang offical menggunakan lampu terang flouresencent
untuk membantu penerangan dalam akifitas.
mengunakan AC agar dapat menjaga kelembapan ruangan, dan kenyamana pengunjung Utilitas pada beberapa ruangan terlihat langsung namun dikemas secara estetis (selang pendingin ruangan, lampu sorot besar, dll).
Tampilan Luar
Pada Gool Futsal ini terlihat pengolahan pada sisi depan dengan permainan corak warna contras. Pada bagian sisi depa terlihat garis atap melengkung .
Memainkan kekokohan kolom dan warna dinding putih dengan atap khas sebuah tempat olahraga.
Interior
Tidak ada dinding-dinding masiv konsep yang diandalkan outdor. Menggunakan plesteran untuk lantai memberikan kesan alami. didalam Dengan perpaduan
lighting
2.2.1 Penekanan Perancangan
Futsal Center ini nantinya akan berbentuk bangunan tunggal karena
memang difungsikan hanya untuk manaungi olahraga futsal. Sehingga tidak
perlu membutuhkan site yang luas.
2.2.2 Lingkup Pelayanan
Lingkup pelayanan yang di fokuskan untuk Futsal Center ini adalah untuk
kalangan profesional dan pemula. Sehingga bisa digunakan untuk kepentingan
pertandingan seperti liga futsal Jawa Timur dan bila tidak ada pertandingan maka
futsal center ini bisa disewakan untuk kepentingan permainan biasa.
Untuk yang tergabung dalam klub yang mengikuti liga futsal Jatim
mereka telah tergabung dalam naungan PSSI Jatim yang bertindak sebagai induk
organisasi. Liga futsal Jatim ini terdiri dari 2 divisi yaitu divisi 1 dan divisi 2.
Bagi mereka yang kalangan umum bisa menggunakan futsal center ini.
Mereka adalah yang menyewa futsal center sebagai tepat pertandingan
persahabatan. Dan mereka tidak tergabung dalam lembaga olahraga. Sehingga
mereka harus menyewa dan menggunakan sesuai dengan jam yang mereka sewa
2.2.3 Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang
Berdasarkan kriteria batasan dan asumsi proyek yang direncanakan, maka
akan dibahas mengenai aktifitas dan kebutuhan ruang. Pembahasan mengacu
pada evaluasi studi literatur dan studi kasus.
Tabel 2.3 Aktivitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang
No Pemakai
Bangunan Aktifitas
Kebutuhan Ruang
Fasilitas
atlet Bertanding
Diperiksa kesehatan
& pengobatan
Pengobatan khusus
Wartawan Mengambil berita dan
Sekretaris Mengetik Rg. Sekretaris
Kep.
keamanan menjaga keamanan Rg. Keamanan
4. Operator
Operator Mengoprerasikan alat
Memonitoring
2.2.4. Perhitungan Luasan Ruang
Berdasarkan criteria proyek yang direncanakan, selanjutnya akan dibahas aktifitas
dan kebutuhan ruang. Pembahasan mengacu beberapa studi literature yang dipakai
adalah :
Sumber Buku :Neufert Architects’s Data = NAD
Analisa :
SRV = Survey
ASM = Jumlah yang diasumsikan perencana
Tabel 2.4 Perhitungan Luas Bangunan
Jumlah 2700
Sirkulasi 60% 1620
Total 4320
B.. Fasilitas Kebugaran Kelompok
Sirkulasi 40% 58.24
Total 203.84
Rg.Rekondisi 2 unit
D. Fasilitas Media
Sirkulasi 40% 192.72
20 orang
F. Fasilitas Tamu Undangan Kelompok
Sirkulasi 40% 97.89
Total 342.6
G. Fasilitas Pendukung Kelompok
Pendukung Foodcourt 2 unit
H. Service Kelompok fasilitas
Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah
R.Genset 1unit 2 genset 1genset
R,Trafo 2 unit 15m2 / unit SRV 30
Toilet 32 WC
16 urinoir 16 wastafel
2 m2/WC 0,3 m2
0,3 m2/wastafel
NAD 73.6
Jumlah 364.6
Sirkulasi 40 % 145.84
Total 510.44
2.2.5Program Ruang
Perhitungan luas ruang disusun berdasarkan jumlah dan standar satuan
terkecil dari masinh-masing aktifitas, serta prasarana yang dibutuhkan pada
masing-masing ruang. Dan secara jelas diuraikan dan dihitung pada tabel dibawah
ini
Tabel 2.5 Program ruang
Fasilitas Olahraga 4320 M2
Fasilitas Kebugaran 203.84 M2
Fasilitas Kesehatan 64.4 M2
Fasilitas MEdia 674.52 M2
Fasilitas Pengelola 398.16 M2
Fasilitas Tamu Undangan 342.6 M2
Fasilitas Pendukung 3103 M2
Service 510.44M2
BAB III
TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi
Latar belakang dalam pemilihan lokasi Surabaya futsal center di Surabaya
ini karena Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Hal
ini terlihat dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga
futsal.
Dengan fakta yang ada, semakin populernya olahraga futsal ini yang
menyebabkan makin banyaknya intensitas pertandingan futsal dan bergulirnya
liga futsal yang sudah rutin maka saat ini kota Surabaya harus memiliki fasilitas
futsal khususnya lapangan yang memakai standart nasional dengan di dalam
ruangan (indoor). Tentu disertai dengan fasilitas yang terlengkap di Surabaya, di
harapkan mampu menampung bakat-bakat hebat yang dimilki Surabaya kelak
bisa mencetak atlet yang berbakat. Sehingga kota Surabaya mampu memfasilitasi
turnamen-turnamen futsal baik tingkat daerah maupun tingkat nasional.
Sebagai pertimbangan pemilihan lokasi site Surabaya futsal center ini
didasarkan pada beberapa syarat – syarat umum yang mempengaruhi dalam
pemilihan lokasi tersebut. Dimana syarat-syarat tersebut memudahkan penentuan
site yang tepat dalam pelaksanaan serta keberhasilan obyek perancangan. Adapun
syarat – syarat tersebut antara lain :
- Kedekatan dengan pemukiman penduduk
- Kedekatan dengan fasilitas umum (pendidikan, terminal, dll)
- Cara pencapaian ke lokasi
- Semua kendaraan bisa melewatinya
- Tingkat pengguna social ekonomi..
- Ketersediaan lahan yang cukup untuk menampung aktifitas
bersih, serta saluran kota sehingga dapat mendukung aktifitas utilitas
bangunan.
3.2. Penetapan Lokasi
Lokasi site ditetapkan atas berbagai pertimbangan di atas. Lokasi site
berada di kawasan perumahan dan pendidikan yang berada di Jalan Lingkar
Dalam, Surabaya Surabaya.
Berdasarkan tuntutan obyek rancangan pemilihan lokasi proyek, maka
perlu diperhatikan hubungan fungsional seperti yang ada pada sub bab
sebelumnya. Sehinga dipilih 3 lokasi site (jl.lingkar dalam, jl. A.yani,
Jl.Kertajaya) yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk pemilihan lokasi
bangunan Surabaya futsal center. Dari ketiga site yang ada tersebut akan
dipilih satu site yang paling sesuai dengan kriteria untuk fungsi bangunan
Surabaya futsal center, Sebagai berikut:
- Kedekatan dengan pemukiman dan pendidikan.
- Kedekatan dengan fasilitas umum (pendidikan, terminal, dll)
- Cara pencapaian ke lokasi
- Dapat dilewati semua kendaraan
- Tingkat pengguna social ekonomi.
- Ketersediaan lahan yang cukup untuk menampung aktifitas
- Ketersediaan jaringan utilitas kota seperti, jaringan listrik, telepon, air
bersih, serta saluran kota sehingga dapat mendukung aktifitas utilitas
bangunan.
Pada pilihan lokasi pertama
yaitu Jalan A.yani Surabaya. Dari segi lokasi, merupakan lokasi yang sangat
strategis karena berada di selatan kota yang daerah komersial jasa. Dengan
tingkat ruang terbuka yang cukup karena selain lahan yang luas, namun juga view
yang tidak sempit atau terhimpit oleh gedung tingkat tinggi yang berlebihan.
Kawasan ini merupakan kawasan pemerataan kota Surabaya Selatan sehingga
apabila ada proyek baru harus mneyesuaikan dengan konteks lingkungan yang
ada.
Pada pilihan lokasi kedua yaitu kawasan Pakuwon Indah – distrik Lidah
Wetan Surabaya. Dari segi lokasi, merupakan lokasi yang cukup potensial dan
strategis karena berada di kawasan perdagangan – jasa Surabaya Barat. Dengan
tingkat ruang terbuka yang cukup tinggi karena didaerah yang tingkat kepadatan
bangunannya tidak seperti kawasan Surabaya Pusat. Apabila disesuaikan dengan
kebutuhan ketenangan pengguna bangunan, maka lokasi ini cukup tenang karena
tidak berada di tepi koridor jalan utama.
Pada pilihan lokasi ketiga yaitu Jalan Ketajaya Surabaya. Dari segi lokasi,
merupakan lokasi yang cukup potensial dan cukup strategis karena berada di
Gambar 3.2 Lokasi II Jalan Lingkar Dalam, Surabaya
Barat
timur kota namun berada di kawasan permukiman. Tingkat kebutuhan ruang
terbuka pada jalan ini kurang dengan view yang kurang luas sehingga pengolahan
ruang luar (ruang terbuka) tidak dapat optimal.
Dari ketiga lokasi yang diusulkan, akan diambil perbandingan mengenai
pencapaian letak lokasi, tingkat ekonomi, penyediaan tanah, aktifitas penunjang,
jaringan infrastruktur, dan arus lalu lintas.
Tabel 3.1 Hasil Penilaian pada 3 Pilihan Lokasi Tapak di Surabaya
N stasiun komuter 3
Berdekatan dengan terminal kecil lontar 2
Jauh dari terminal dan stasiun 1 karena berada di jalur
arteri sekunder kota.
2 Tidak semua kendaraan bisa melewati 2 atas karena berada di kawasan perdagangan –
jasa Surabaya Pusat Timur.
6. Ketersediaa
Berdasarkan hasil perbandingan lokasi tersebut di atas, maka lokasi yang
ditetapkan yaitu berada di kawasan Surabaya Barat yaitu daerah Lidah Wetan
berada di jalan Lingkar dalam, mempunyai nilai yang tertinggi dari nilai
perbandingan lokasi tersebut memiliki nilai yang terbesar ( 19 )
3.3. Kondisi Fisik Lokasi 3.3.1. Eksisting Site
Lokasi Surabaya futsal center terletak di Jl. Lingkar Dalam, Surabaya Barat,
tepatnya berada di depan Universitas Surabaya. Wilayah ini sendiri memiliki luas
± 2,2 Ha. Untuk kawasan Lidah Wetan yang menjadi lokasi Surabaya futsal center
Konstruksi Bangunan di Surabaya memiliki fisik :
Batas wilayah
Utara : Jl.Boulevard Family
Selatan : Perumahan
Barat : Jl.Lingkar Dalam
Gambar 3.4. Lokasi Tapak
Sumber : Peta Garis Pemerintah Kota Surabaya
Data kondisi eksisting secara administrative sebagai berikut :
Kelurahan : kel lidah wetan
Kecamatan : wiyung
Kotamadya : Surabaya
Provinsi : Jawa Timur
3.3.2 Aksesibilitas
Berdasarkan pertimbangan tingkat kepadatan lalu lintas dan lebarnya
badan jalan, maka Jl.Lingkar Dalam paling sesuai apabila dijadikan koridor utama
jalan dimana disana diletakkan main entrance bangunan. Jalur pencapaian yang jelas dengan berbagai jenis jalan, yaitu
Jalan Lingkar Dalam-Jalan Boulevaed Darmo (arteri primer) dengan
lebar 14 m merupakan akses utama regional, yang menghubungkan
lokasi perencanaan kawasan Surabaya Barat dari Jalan Wiyung, Jalan
Jalan Boulevard family (sekunder) dengan lebar 7 m merupakan akses
yang menghubungkan lokasi perencanaan dengan kawasan perumahan
garaha family kawasan Surabaya Barat.
Keterangan : : arus dua arah (bolak balik)
: satu arah
3.3.3 Potensi Lingkungan
Potensi bangunan atau potensi alam yang berkarakter pada lingkungan
sekitar tapak ini ialah sarana perdagangan dan permukiman yang dekat denga
fasilitas pendidikan, Sedangkan potensi alam tersebut antara lain adanya, jalur
hijau, dan danau di sekitar tapak ini.
3.3.4 Infrastuktur Kota Utilitas
Infrastuktur pada lokasi site sangat bangus seperti utilitas seperi air bersih
masih bisa didapatkan melalui pipa PDAM.
Gambar 3.5 Gambar Aksesibilitas Sumber : Penulis, 2012
Bisa di capai dari
JL.wiyung, lebar jalan 8 meter
Dari Jl.wiyung k JL lingkar dalam lebar jalan 14 m Dicapai dari
jl.HR.muhamma d dan Jl darmo boulevard ( jalan utama)
Drainase
Pada tapak saluran drainase atau pembuangan air kotor pada daerah ini
telah tersedia dengan baik.
Listrik
Kebutuhan daya listrik di wilayah perencanaan untuk fasilitas umum.
Kebutuhan listrik di daerah ini sudah tersedia dengan cukup baik.
Telepon
Jaringan telepon di daerah ini sudah terpasang sehingga memudahkan
komunikasi.
Penangan sampah
Untuk penangan sampah di lokasi sangat baik karena tersedianya TPS (
tempat pembuangan sampah ) di jalan bukit indah lontar dan graha famili
yang dekat dengan lokasi site.
Jalan
Kondisi jalan pada lokasi sudah memiliki kesesuaian dengan persyaratan
proyek. Jalan di sekitar lokasi sudah diaspal sehingga memudahkan
pencapaian.
3.3.5 Peraturan bangunan setempat
Berdasarkan RDTRK kota administrative Surabaya Barat, diperoleh data tentang
batasan tapak sebagai berikut :
KDB : 60 - 70%
KLB : 200 %
Gambar 3.6 Gambar Besaran GSB dalam site
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN
4.1 Analisa Site
Analisa site mempunyai peranan yang cukup besar didalam perencanan
maupun dalam perancangan, dimana disini didalam penganalisaan fisik site disini
dapat digunakan sebagai penentuan zonning, perletakan pintu masuk, arah hadap
bangunan, maupun tampilan bangunan.
4.1.1 Analisa Aksebilitas
Analisa ini menguraikan tentang proses pencapaian (aksesibilitas) yang
menentukan letak pintu masuk akibat analisa pencapaian tersebut. Dalam hal ini
proses pencapaian juga ditentukan oleh beberapa faktor seperti tingkat kepadatan
lalu lintas, kondisi eksisting awal site, kondisi alam site, luas lahan, lebar-tidaknya
badan jalan di sekeliling site, arah transportasi, dan lain-lain. Hal ini
menyebabkan penentuan Main Entrance (ME) dan Side Entrance (SE) pada site.
Gambar 4.1 Titik Pemilihan Entrance
C
B
Keterangan : : titik alternatif untuk entrance
: arus kendaraan dua arah
: arus kemdaraan satu arah
Di lokasi perancangan, sirkulasi di sekitar tapak menggunakan jalan
primer yaitu melalui koridor jalan lingkar dalam, bukit darmo bulervard dan jalan
babatan yang didominasi oleh dua arah baik dari arah jalan lingkar dalam, bukit
darmo bulervard dan jalan babatan yang memiliki tingkat arus padat. selain itu
untuk menuju site juga bisa di lakukan dengan melewati jalan arteri seperti jalan
graha family untuk pencapaian akses menuju tapak.
Dan untuk pertimbangan perletakan ME dan SE sebaiknya dibuat terpisah
agar tidak menimbukan kemacetan di dalam maupun luar site. Untuk mengetahui
letak SE dan Me maka perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu. Penilaian
dilakukan dengan beberapa aspek yang dipertimbangkan, yang dapat dilihat pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1 Penilaian Pemilihan Entrance
N o
Pertimbangan pemilihan
Analisa titikA Analisa titik B Analisa titik C
1
2 Mudah dijangkau
boulevard sebagai arus lalu
lintas padat
dalam dan Jl.boulevard
family
family dan Jl.lingkar
dalam
Total 9 6 8
Sumber : Analisa Penulis, 2012
Keterangan : 3 : baik sekali.
2 : cukup.
1 : kurang sekali.
Berdasarkan penilaian di atas maka letak entrance terletak pada titik A dan C. Sehingga untuk penetapan main entrance (ME) jatuh pada titik A dan site entrance (SE) pada titik C. Titik A dijadikan ME karena arus kedatangan orang baik jalan kaki maupun berkendara lebih sering dari arah utara, oleh sebab itu titik
A dijadikan ME.
Gambar 4.2 Analisa Aksesibilitas
Keterangan : Satu arah
Dua arah (bolak-nalik)
Entrance Site
C(SE
B
4.1.2. Analisa Iklim
Merupakan penganalisaan terhadap kondisi iklim yang berada dilokasi
perancangan. Dimana dalam penganalisaan tersebut untuk mengetahui arah gerak
matahari, angin, curah hujan sebagai pertimbangan didalam merancang obyek
perancangan. Dalam penganalisaan iklim ini ada beberapa bahasan terkait dengan
obyek perancangan, diantaranya :
4.1.2.1. Orientasi matahari.
Lokasi dari site merupakan wilayah yang beriklim tropis. Sementara arah hadap dari site, pada jalan utama (Jalan Lingkar Dalam) menghadap arah barat.
.
Gambar 4.3 orientasi matahari
Pada gambar 4.2 di atas menunjukkan arah matahari dari timur ke barat
sehingga membutuhkan penyelesaian agar bangunan tidak mendapatkan radiasi
matahari secara berlebihan. Karena tapak menghadap ke arah timur dibutuhkan
solusi untuk penyelesain tapak dari radiasi matahari agar bangunan dapat
berfungsi secara optimal.
Untuk penyelesain bangunan terhadap radiasi matahari adalah dengan
membuat sebuah pemecahan solusi terhadap radiasi cahaya matahari dengan
ruang dalam tidak menerima radiasi panas yang berlebihan, maka diperlukan
penyelesaian desain berupa alat pembayangan buatan pada bangunan sehingga
meminimalkan radiasi matahari.
Maksimalkan bukaan – bukaan yang menghadap arah Timur-Utara. Hal ini
dimaksudkan untuk memaksimalkan pemanfaatan terang langit sebagai
pencahayaan alami pada obyek perancangan. Sehingga meminimalkan
pemakaian tenaga lampu listrik dalam ruangan untuk penghematan
pemakaiannya.
4.1.2.2. Analisa Angin
Pada lokasi site, sebagian besar lahan dipengaruhi oleh angin local, hal ini
karena pada sekitar lokasi kondisi serta arah anginnya dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya dimana jarang bangunan bertingkat disekeliling site.
Gambar 4.4 Analisa angin
Keterangan : = Arah angin lokal
= Arah angin musim
Kondisi angin ini akan berlangsung pada pagi hari sampai malam hari
hari. Tetapi, karena bangunan merupakan fasilitas umum dengan jenis bangunan
berpengaruh pada bangunan ialah angin lokal, angin yang berhembbus dari arah
barat , timur dan selatan
Untuk mengurangi kecepatan angin yang terlalu tinggi, maka diperlukan
sebuah penghambat angin ( wind break ). Wind break disini berupa pohon–pohon yang dapat mengurangi kecepatan angina.
4.1.2.3. Analisa Curah Hujan
Untuk menanggulangi curah hujan maka atap bangunan dibuat dengan atap
miring. Sementara, site memiliki tanah yang tidak berkontur, karena tanah pada
site hanya sedikit memiliki kemiringan lahan antara 0% sampai 3%. Kemiringan
lahan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengalirkan air hujan ke luar site,
sehingga pada bagian depan lahan akan diberikan saluran tepi jalan untuk
menghindari adanya genangan pada area site.
Gambar 4.5 Analisa curah hujan
4.1.3. Analisa lingkungan sekitar
A. view
arah barat, yang berupa danau. Pada arah timur memiliki view baik berupa vegetasi dan bangunan pemukiman.
Untuk dapat memaksimalkan potensi view diperlukan pendaerahan/zoning yaitu dengan meletakkan area servis pada view baik dan oreintasi pembukaan ke arah view terbaik yang sangat diutamakan bagi Surabaya futsal center.
Keterangan :
+++
: Baik. : Dari luar ke dalam.+++
: Sedang. : Dari Dalam ke luar. ++++ : Kurang.B. Kebisingan
Faktor kebisingan yang terjadi disekitar site memiliki tingkat kebisingan
yang relatif sedang bahkan kurang. Hal ini terlihat dari tingkat kepadatan arus lalu
lintas yang ada disekitar site.
Gambar 4.6 Analisa View sumber : Analisa Penulis, 2012
++++++
++++
+++++
++++
++++++
+++