• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Site

Dalam dokumen SURABAYA FUTSAL CENTER. (Halaman 57-65)

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN

4.1. Analisa Site

Analisa site mempunyai peranan yang cukup besar didalam perencanan maupun dalam perancangan, dimana disini didalam penganalisaan fisik site disini dapat digunakan sebagai penentuan zonning, perletakan pintu masuk, arah hadap bangunan, maupun tampilan bangunan.

4.1.1 Analisa Aksebilitas

Analisa ini menguraikan tentang proses pencapaian (aksesibilitas) yang menentukan letak pintu masuk akibat analisa pencapaian tersebut. Dalam hal ini proses pencapaian juga ditentukan oleh beberapa faktor seperti tingkat kepadatan lalu lintas, kondisi eksisting awal site, kondisi alam site, luas lahan, lebar-tidaknya badan jalan di sekeliling site, arah transportasi, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan penentuan Main Entrance (ME) dan Side Entrance (SE) pada site.

Gambar 4.1 Titik Pemilihan Entrance

C

B

Keterangan : : titik alternatif untuk entrance

: arus kendaraan dua arah : arus kemdaraan satu arah

Di lokasi perancangan, sirkulasi di sekitar tapak menggunakan jalan primer yaitu melalui koridor jalan lingkar dalam, bukit darmo bulervard dan jalan babatan yang didominasi oleh dua arah baik dari arah jalan lingkar dalam, bukit darmo bulervard dan jalan babatan yang memiliki tingkat arus padat. selain itu untuk menuju site juga bisa di lakukan dengan melewati jalan arteri seperti jalan graha family untuk pencapaian akses menuju tapak.

Dan untuk pertimbangan perletakan ME dan SE sebaiknya dibuat terpisah agar tidak menimbukan kemacetan di dalam maupun luar site. Untuk mengetahui letak SE dan Me maka perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu. Penilaian dilakukan dengan beberapa aspek yang dipertimbangkan, yang dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Penilaian Pemilihan Entrance

N o

Pertimbangan pemilihan

Analisa titikA Analisa titik B Analisa titik C

1 Ruang yang memiliki potensi sebagai titik pandang pengamat untuk mengenali obyek Dari luar kedalam bangunan mudah dikenali dari arah

jl.Darmo boulevard 3 mudah dikenali dari arah jl.Darmo boulevard 3 Dapat dikenali dari arah jl.boulevard family (graha family) 2 2 Mudah dijangkau Mudah dijangkau dari Jl.Darmo boulevard sebagai jalan yang memiliki arus padat 3 Mudah dijangkau tapi berada di pertigaan ditakutkan terjadi kecelakaan 2 Mudah dijangkau dari arah perumahan graha family 3

3 Aman di capai Mudah di capai dari arah jl.Darmo 3 Berada di pertigaan Jl.lingkar 1 Aman dicapai dari arah perum.Graha 3 C B A

boulevard sebagai arus lalu

lintas padat dalam dan Jl.boulevard family family dan Jl.lingkar dalam Total 9 6 8

Sumber : Analisa Penulis, 2012

Keterangan : 3 : baik sekali. 2 : cukup.

1 : kurang sekali.

Berdasarkan penilaian di atas maka letak entrance terletak pada titik A dan C. Sehingga untuk penetapan main entrance (ME) jatuh pada titik A dan site entrance (SE) pada titik C. Titik A dijadikan ME karena arus kedatangan orang baik jalan kaki maupun berkendara lebih sering dari arah utara, oleh sebab itu titik A dijadikan ME.

Gambar 4.2 Analisa Aksesibilitas

Keterangan : Satu arah

Dua arah (bolak-nalik)

Entrance Site

C(SE

B

4.1.2. Analisa Iklim

Merupakan penganalisaan terhadap kondisi iklim yang berada dilokasi perancangan. Dimana dalam penganalisaan tersebut untuk mengetahui arah gerak matahari, angin, curah hujan sebagai pertimbangan didalam merancang obyek perancangan. Dalam penganalisaan iklim ini ada beberapa bahasan terkait dengan obyek perancangan, diantaranya :

4.1.2.1. Orientasi matahari.

Lokasi dari site merupakan wilayah yang beriklim tropis. Sementara arah hadap dari site, pada jalan utama (Jalan Lingkar Dalam) menghadap arah barat.

.

Gambar 4.3 orientasi matahari

Pada gambar 4.2 di atas menunjukkan arah matahari dari timur ke barat sehingga membutuhkan penyelesaian agar bangunan tidak mendapatkan radiasi matahari secara berlebihan. Karena tapak menghadap ke arah timur dibutuhkan solusi untuk penyelesain tapak dari radiasi matahari agar bangunan dapat berfungsi secara optimal.

Untuk penyelesain bangunan terhadap radiasi matahari adalah dengan membuat sebuah pemecahan solusi terhadap radiasi cahaya matahari dengan orientasi bukaan pada jendela yang dimaksimalkan ke arah timur dan barat, agar

ruang dalam tidak menerima radiasi panas yang berlebihan, maka diperlukan penyelesaian desain berupa alat pembayangan buatan pada bangunan sehingga meminimalkan radiasi matahari.

 Maksimalkan bukaan – bukaan yang menghadap arah Timur-Utara. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pemanfaatan terang langit sebagai pencahayaan alami pada obyek perancangan. Sehingga meminimalkan pemakaian tenaga lampu listrik dalam ruangan untuk penghematan pemakaiannya.

4.1.2.2. Analisa Angin

Pada lokasi site, sebagian besar lahan dipengaruhi oleh angin local, hal ini karena pada sekitar lokasi kondisi serta arah anginnya dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya dimana jarang bangunan bertingkat disekeliling site.

Gambar 4.4 Analisa angin

Keterangan : = Arah angin lokal

= Arah angin musim

Kondisi angin ini akan berlangsung pada pagi hari sampai malam hari hari. Tetapi, karena bangunan merupakan fasilitas umum dengan jenis bangunan olahraga dan beroperasi pada pagi ataupun malam hari, maka angin yang paling

berpengaruh pada bangunan ialah angin lokal, angin yang berhembbus dari arah barat , timur dan selatan

Untuk mengurangi kecepatan angin yang terlalu tinggi, maka diperlukan sebuah penghambat angin ( wind break ). Wind break disini berupa pohon–pohon yang dapat mengurangi kecepatan angina.

4.1.2.3. Analisa Curah Hujan

Untuk menanggulangi curah hujan maka atap bangunan dibuat dengan atap miring. Sementara, site memiliki tanah yang tidak berkontur, karena tanah pada site hanya sedikit memiliki kemiringan lahan antara 0% sampai 3%. Kemiringan lahan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengalirkan air hujan ke luar site, sehingga pada bagian depan lahan akan diberikan saluran tepi jalan untuk menghindari adanya genangan pada area site.

Gambar 4.5 Analisa curah hujan

4.1.3. Analisa lingkungan sekitar

A. view

Pada gambar 4.6 potensi view pada site dimanfaatkan sebagai orientasi pemandangan bagi pengguna Surabaya futsal center View terbaik berada pada

arah barat, yang berupa danau. Pada arah timur memiliki view baik berupa vegetasi dan bangunan pemukiman.

Untuk dapat memaksimalkan potensi view diperlukan pendaerahan/zoning yaitu dengan meletakkan area servis pada view baik dan oreintasi pembukaan ke arah view terbaik yang sangat diutamakan bagi Surabaya futsal center.

Keterangan :

+++

: Baik. : Dari luar ke dalam.

+++

: Sedang. : Dari Dalam ke luar. ++++ : Kurang.

B. Kebisingan

Faktor kebisingan yang terjadi disekitar site memiliki tingkat kebisingan yang relatif sedang bahkan kurang. Hal ini terlihat dari tingkat kepadatan arus lalu lintas yang ada disekitar site.

Gambar 4.6 Analisa View sumber : Analisa Penulis, 2012

++++++

++++

+++++

++++

++++++ +++

++++

Pada jalan Lingkar Dalam memiliki tingkat kepadatan arus lalu dari lintas yang sedang, sedangkan pada sisi utara dan selatan site memliki tingkat kepadatan arus lalu lintas yang kurang. Selain itu tingkat kebisingan yang relatif sedang bahkan kurang tersebut pada lingkungan sekitar site juga dikarenakan tidak adanya faasilitas umum lainnya atau aktivitas yang menimbulkan kebising

Ket : : Bising sekali : Sedang : Tidak bising.

4.1.4. Analisa Zoning

Merupakan pengelompokkan zona–zona kebutuhan ruang yang akan digunakan oleh pemakai atau pengguna didalam obyek perancangan. Dimana pengelompokkan zona–zona tersebut memberikan batas–batas terhadap fungsi-fungsi ruang yang ada dalam obyek perancangan.

Dalam penentuan zonning ini, perlu adanya beberapa pertimbangan dalam menentukan letak zonning tersebut didalam site, diantaranya area loby masuk dalam kategori zona public sehingga terletak di depan dekat dengan area parkir pengunjung, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan akses masuk dalam gedung. Area tiket masuk juga dalam kategori zona public.

Gambar 4.7 Analisa Kebisingan

ME SE

Dalam dokumen SURABAYA FUTSAL CENTER. (Halaman 57-65)

Dokumen terkait