P
etunjuk Teknis
BANTUAN SARANA
PENANGKAPAN IKAN
DI DIREKTORAT JENDERAL
PERIKANAN TANGKAP
DAFTAR ISI
HAL
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.
Latar Belakang
1
2.
Maksud dan Tujuan
2
3.
Ruang Lingkup
2
4.
Pengertian
3
BAB II
PENYUSUNAN KELEMBAGAAN
4
BAB III
PENETAPAN JUMLAH DAN JENIS BANTUAN
8
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS BANTUAN SARANA PENANGKAPAN
IKAN
12
A.
Spesifikasi Teknis Bantuan Kapal Perikanan
12
B.
Spesifikasi Teknis Bantuan Alat Penangkapan Ikan
33
BAB V
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN CALON PENERIMA
BANTUAN
36
A.
Kriteria Calon Penerima Bantuan Kapal Perikanan
36
B.
Mekanisme Pengusulan dan Penetapan Calon Penerima
Bantuan
37
C.
Kriteria dan Mekanisme Penetapan Calon Penerima
Bantuan Kapal Perikanan pada Lokasi Pengembangan
Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (PSKPT)
46
D.
Kriteria dan Mekanisme Calon Penerima Bantuan Alat
Penangkapan Ikan
47
BAB VI
PENGADAAN BANTUAN
49
BAB VII
DISTRIBUSI BANTUAN
54
A.
Tim Distribusi
54
B.
Tugas dan Tanggung Jawab Koordinator
55
C.
Mekanisme Pendistribusian
56
BAB VIII PENGENDALIAN, PEMBINAAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN
60
A.
Pengendalian (Manajemen Resiko)
60
B.
Pembinaan
62
C.
Pemantauan dan Pelaporan
63
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
HAL
Gambar 1.1
Alur Pengadaan Paket Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan TA. 2016
6
Gambar 3.1
Proses penghitungan alokasi bantuan kapal
perikanan TA. 2016
10
Gambar 3.2
Proses penghitungan alokasi bantuan alat
penangkapan ikan TA. 2016
11
Gambar 4.1
Bagan alir proses dokumen kapal secara umum
29
Gambar 4.2
Bagan alir proses penerbitan dokumen dan
perizinan kapal bantuan ukuran 7-30 GT
30
Gambar 4.3
Bagan alir proses penerbitan dokumen dan
perizinan kapal bantuan ukuran 6 GT
31
Gambar 4.4
Bagan alir proses penerbitan dokumen dan
perizinan
kapal bantuan ukuran ≤ 5 GT
32
Gambar 5.1
Skema Mekanisme Pengusulan dan Penetapan
Calon Penerima Bantuan dan Peran Instansi
Terkait
37
Gambar 5.2
Skema Persiapan Lembaga Koperasi Calon Penerima
Bantuan
38
Gambar 5.3
Skema Identifikasi Koperasi Berbasis KUB
39
Gambar 5.4
Skema Mekanisme Pengusulan dan Penetapan
Penerima Bantuan Sarana Penangkapan Ikan
45
Gambar 7.1
Skema Pelaksanaan Distribusi dan Administrasi
Bantuan Kapal Perikanan
56
Gambar 7.2
Skema Pelaksanaan Distribusi dan Administrasi
Bantuan Alat Penangkapan Ikan
DAFTAR TABEL
TABEL
HAL
Tabel 1.1
Susunan Kelembagaan Pengadaan Paket Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan T.A. 2016
4
Tabel 3.1
Variabel yang Digunakan dalam Penghitungan
Alokasi Bantuan
8
Tabel 3.2
Pengaruh setiap Variabel terhadap Penghitungan
Alokasi Bantuan
9
Tabel 4.1
Bentuk Lambung dan Ukuran Utama Kapal
Perikanan
13
Tabel. 4.2
Dokumen dan Perizinan Kapal Penangkapan Ikan
dan Pengangkut Ikan
20
Tabel 5.2
Kriteria Verifikasi dan Validasi
43
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
HAL
Lampiran 1
OUTLINE PROPOSAL USULAN BANTUAN SARANA
PENANGKAPAN IKAN
65
Lampiran 2
-
Formulir
Prop.Kop.01.
PROFIL KOPERASI PRIMER PERIKANAN (MINA)
67
Lampiran 3 -
Formulir
Prop.Kop.02.
BIDANG/UNIT USAHA/KEGIATAN USAHA
NELAYAN
70
Lampiran 4 -
Formulir
Prop.Kop.03.
KEBUTUHAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
72
Lampiran 5 -
Formulir
Prop.Kop.04.
PROYEKSI KEUANGAN
77
Lampiran 6 -
Formulir
Prop.Kop.05.
SUMBER PENDANAAN MENDUKUNG RENCANA
USAHA
79
Lampiran 7 -
Formulir K.01.
FORMULIR VERIFIKASI (Kabupaten/Kota)
81
Lampiran 8 -
Formulir K.02.
FORMULIR VALIDASI (Provinsi)
82
Lampiran 9 -
Formulir K.03.
PAKTA INTEGRITAS/SURAT PERNYATAAN
KESIAPAN, MAMPU DAN KESANGGUPAN
83
Lampiran 10 -
Formulir
P.U.01
SURAT USULAN KOPERASI CALON PENERIMA
(DINAS KAB/KOTA)
84
Lampiran 10 -
Formulir
P.U.01
(Lanjutan)
DAFTAR USULAN CALON PENERIMA BANTUAN
SARANA PENANGKAPAN IKAN TAHUN ANGGARAN
2016
85
Lampiran 11 -
Formulir
P.U.01
(Lanjutan)
RINCIAN USULAN PERMOHONAN BANTUAN
SARANA PENANGKAPAN IKAN
86
Lampiran 12 -
Formulir
P.U.02
SURAT DAFTAR KOPERASI CALON PENERIMA
87
Lampiran 13 -
Formulir
P.U.02
(Lanjutan)
DAFTAR KOPERASI CALON PENERIMA BANTUAN
SARANA PENANGKAPAN IKAN TAHUN ANGGARAN
2016
88
Lampiran 14 -
Formulir
LAMPIRAN
HAL
P.U.02
(Lanjutan)
BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
Lampiran 15
BERITA ACARA SERAH TERIMA
91
Lampiran 15
(Lanjutan)
LAMPIRAN I
–
DAFTAR BARANG YANG
DISERAHKAN
92
Lampiran 15
(Lanjutan)
LAMPIRAN II
–
BERITA ACARA PEMERIKSAAN
BARANG
93
Lampiran 15
(Lanjutan)
LAMPIRAN PEMERIKSA BARANG
94
Lampiran 15
(Lanjutan)
FOTO-FOTO HASIL PEKERJAAN
95
Lampiran 16
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK
NEGARA HASIL PENGADAAN
96
Lampiran 17
BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG MILIK
NEGARA HASIL PENGADAAN
98
Lampiran 18
LAPORAN OPERASIONAL BANTUAN
100
Lampiran 19
DAFTAR WILAYAH PENDAMPINGAN PELABUHAN
PERIKANAN UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)
PUSAT (SEBAGAI PEMBANTU KOORDINATOR
WILAYAH)
105
Lampiran 20
DAFTAR PENDAMPING KOORDINATOR WILAYAH
(UPT PUSAT) DAN PELABUHAN PERIKANAN
SEBAGAI TEMPAT PENYERAHAN BANTUAN
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA
ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL
PERIKANAN TANGKAP NOMOR :
B.6281/DJPT/PI.220S2/VII/2016
TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN
SARANA PENANGKAPAN IKAN DI
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN
TANGKAP TAHUN ANGGARAN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan
mencapai tiga perempat dari total luas wilayah, mempunyai kekayaan
sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah dan dapat menjadi
andalan untuk mendukung pembangunan nasional. Pembangunan
kelautan dan perikanan tersebut dilaksanakan untuk mewujudkan 3 (tiga)
misi utama, yakni: (1) kedaulatan (
sovereignity
), (2) keberlanjutan
(
sustainability
), dan (3) kesejahteraan (
prosperity
).
Salah satu sub sektor yang mempunyai peran penting dalam
menunjang pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan adalah
perikanan tangkap. Sub sektor ini sangat strategis sebagai penyedia bahan
pangan bergizi, lapangan perkerjaan bagi masyarakat serta memberikan
kontribusi dalam menghasilkan penerimaan negara.
Untuk mewujudkan misi Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun
2015-2019 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 45/PERMEN-KP/2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
25/PERMEN-KP/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tahun 2015-2019, salah satu kegiatan yang menjadi prioritas pada tahun
2016 adalah bantuan sarana penangkapan ikan. Bantuan dimaksud
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.
2.
Maksud dan Tujuan
Bantuan sarana penangkapan ikan dimaksudkan untuk memperkuat
armada perikanan tangkap nasional serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat kelautan dan perikanan khususnya nelayan. Sedangkan tujuan
yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1.
Stimulan untuk meningkatkan kapasitas usaha nelayan;
2.
Meningkatkan jumlah kapal perikanan yang berkualitas dan
bersertifikat;
3.
Meningkatkan produktivitas usaha penangkapan ikan;
4.
Meningkatkan mutu hasil tangkapan;
5.
Meningkatkan pendapatan nelayan.
Petunjuk teknis pengadaan bantuan sarana penangkapan ikan
disusun untuk memberikan acuan bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan bantuan sarana penangkapan ikan tahun anggaran
2016, yakni: Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap sebagai pelaksana
kegiatan, Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai mitra pelaksanaan
kegiatan, calon penerima bantuan dan pihak terkait lainnya.
3.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Teknis Bantuan Sarana Penangkapan Ikan
Tahun 2016 meliputi:
1.
penyusunan kelembagaan;
2.
penetapan jumlah dan jenis bantuan;
3.
penyusunan spesifikasi teknis bantuan;
4.
identifikasi dan penetapan calon penerima bantuan;
5.
pengadaan bantuan;
6.
distribusi bantuan; dan
4.
Pengertian
Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan:
1.
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan
penangkapan ikan;
2.
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan (koperasi primer), yang melakukan kegiatan usaha
penangkapan ikan;
3.
Dinas adalah dinas provinsi/kabupaten/kota yang bertanggung jawab
di bidang kelautan dan perikanan;
4.
Tim Verifikasi adalah tim yang dibentuk oleh kepala dinas
kabupaten/kota untuk memverifikasi usulan dari koperasi di
kabupaten/kota yang bersangkutan;
5.
Tim Validasi adalah tim yang dibentuk oleh kepala dinas provinsi untuk
memvalidasi usulan dari tim verifikasi kabupaten/kota;
6.
Tim Distribusi adalah tim yang bertugas mendampingi dalam distribusi
bantuan dari penyedia jasa sampai diterima oleh koperasi sesuai usulan
yang telah divalidasi oleh tim validasi;
7.
Menteri adalah Menteri Kelautan dan Perikanan;
8.
Kuasa Pengguna Anggaran adalah Kuasa Pengguna Anggaran pada
Satuan Kerja (Satker) Pusat Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap;
BAB II
PENYUSUNAN KELEMBAGAAN
Kelembagaan kegiatan persiapan dan pelaksanaan bantuan sarana
penangkapan ikan tahun 2016 sesuai Keputusan Direktur Jenderal
Perikanan
Tangkap
No.B.10833/DJPT.2/PI.220.D2/XI/2015
tentang
Penanggung Jawab Persiapan dan Pelaksanaan Paket Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan T.A. 2016. Susunan kelembagaan beserta tugas dan
fungsinya sebagaimana pada tabel dan uraian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Susunan Kelembagaan Pengadaan Paket Bantuan Sarana
Penangkapan Ikan T.A. 2016
No
Keanggotaan
Jabatan
Pengarah:
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap
Penanggung jawab:
1
Identifikasi dan penetapan
jumlah dan jenis paket
bantuan sarana
penangkapan ikan
Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan
dan
Direktur Pengendalian Penangkapan Ikan
2
Identifikasi spesifikasi teknis
dan pengadaan paket
bantuan sarana
penangkapan ikan
Direktur Kapal Perikanan dan Alat
Penangkapan Ikan
3
Identifikasi dan penetapan
calon penerima paket
bantuan sarana
penangkapan ikan
Direktur Kenelayanan
4
Distribusi paket bantuan
sarana penangkapan ikan
Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap dan Direktur Pelabuhan
Perikanan
Mitra:
Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi/Kabupaten/Kota
1.
Direktorat
pengelolaan
Sumber
Daya
Ikan
dan
Direktorat
Pengendalian Penangkapan Ikan
b.
Mempersiapkan data alokasi alat penangkapan ikan yang masih
dapat ditambahkan untuk setiap WPP NRI;
c.
Merekomendasikan jenis dan jumlah paket bantuan sarana
penangkapan ikan per kabupaten/kota yang dapat diadakan pada
setiap WPP NRI;
d.
Mempersiapkan sistem informasi perizinan kapal daerah yang
digunakan untuk penerbitan izin Surat Izin Usaha Penangkapan
(SIUP), Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), dan Surat Izin Kapal
Pengangkut Ikan (SIKPI).
2.
Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan
Bertanggung jawab sebagai koordinator dalam melakukan identifikasi
spesifikasi teknis dan pengadaan paket bantuan sarana penangkapan
ikan sebagai berikut:
a.
Mempersiapkan
spesifikasi
teknis
paket
bantuan
sarana
penangkapan ikan sesuai dengan rekomendasi;
b.
Melaksanakan pengadaan bantuan sarana penangkapan ikan;
3.
Direktorat Kenelayanan
Bertanggung jawab sebagai koordinator dalam melakukan identifikasi
dan penetapan calon penerima bantuan sarana penangkapan ikan:
a.
Mempersiapkan data calon penerima paket bantuan sarana
penangkapan ikan;
b.
Melakukan verifikasi terhadap calon penerima paket bantuan
sarana penangkapan ikan;
c.
Merekomendasikan
calon
penerima
paket
bantuan
sarana
penangkapan ikan;
4.
Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan Direktorat
Pelabuhan Perikanan
Bertanggung jawab sebagai koordinator dalam distribusi paket bantuan
sarana penangkapan ikan:
a.
Melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan
dimana calon penerima paket bantuan sarana penangkapan ikan
berdomisili;
5.
Dinas Provinsi
a.
Melakukan validasi usulan paket bantuan yang sudah diverifikasi
oleh Dinas Kabupaten/Kota;
b.
Melakukan pendampingan proses pendistribusian paket bantuan
sarana penangkapan ikan dari Direktorat Jenderal Perikanan
Tangkap ke penerima bantuan yang berada di wilayahnya;
c.
Melakukan pemantauan, evaluasi dan pembinaan operasional paket
bantuan;
d.
Menerbitkan izin atau berkoordinasi dengan instansi penerbit izin di
daerah dalam rangka penerbitan SIUP, SIPI, dan SIKPI.
LKPP 1.Data armada
penangkapan ikan dan hasil Tangkapan ikan per kab/kota 2.Data
ketersediaan alokasi per WPP 3.Data terkait
lainnya (usulan dari daerah, jumlah
koperasi, lokasi prioritas dll)
Dit. KAPI
Survei Identifikasi Spesifikasi Teknis
Proses E-procurement Proses E-katalog
bersama LKPP
Dit. Kenelayanan
Identifikasi dan Pengusulan Calon
Penerima
Penyedia Jasa
Kapal dan Alat Penangkapan ikan
Dinas Prov/Kab/Kota dan Koperasi Dit. PP dan SetDit
Pendampingan Distribusi dan BAST Dit. PSDI
Dit. PPI
Komposisi Bantuan Kapal dan API per Kab./Kota:
1. Jenis Kapal dan API 2. Jumlah Kapal dan
6.
Dinas Kabupaten/Kota
a.
Melakukan
identifikasi
kebutuhan
paket
bantuan
sarana
penangkapan ikan dan verifikasi calon penerima paket bantuan di
tingkat Kabupaten/Kota;
b.
Mengusulkan jenis, jumlah kebutuhan, serta calon penerima paket
bantuan di wilayahnya;
c.
Melakukan pendampingan proses pendistribusian paket bantuan
kapal perikanan kepada penerima yang berada di wilayahnya;
d.
Menerima paket bantuan alat penangkapan ikan dari Direktorat
Jenderal Perikanan Tangkap untuk selanjutnya didistribusikan
kepada penerima;
e.
Menerbitkan atau berkoordinasi dengan instansi penerbit Bukti
Pencatatan Kapal (BPK) untuk paket bantuan kapal < 5 GT;
f.
Menyampaikan laporan pemanfaatan paket bantuan secara berkala
kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan tembusan
kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi.
BAB III
PENETAPAN JUMLAH DAN JENIS BANTUAN
Penetapan jumlah dan jenis bantuan sarana penangkapan ikan
dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan/stok sumber daya ikan
serta mempertimbangkan variabel-variabel terkait lainnya.
Data yang dibutuhkan berasal dari Balitbang KP, Setjen KKP, serta
seluruh unit kerja eselon II lingkup Ditjen Perikanan Tangkap yang
dianalisis secara bersama-sama dengan koordinator Direktorat Pengelolaan
Sumber Daya Ikan dan Direktorat Pengendalian Penangkapan Ikan. Sumber
data sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3.1
Variabel yang Digunakan dalam Penghitungan Alokasi
Bantuan
No
Variabel yang Digunakan
Sumber Data
1
Alokasi SDI
Balitbang KP
2
Produksi dan armada perikanan
Dit. Pengelolaan Sumber Daya Ikan
3.
Ketersediaan koperasi
Dit. Kenelayanan
4.
Proposal/usulan
Dit. Kapal Perikanan dan Alat
Penangkapan Ikan yang dihimpun
dari daerah
5.
Lokasi prioritas
Setjen KKP/Setditjen Perikanan
Tangkap
6.
Lokasi eks pukat Tarik
Dit. Kapal Perikanan dan Alat
Penangkapan Ikan
7.
Lokasi eks kapal buatan luar
negeri
Dit. Pengendalian Penangkapan Ikan
8.
Alokasi bantuan kapal dari DAK
TA. 2016
Setditjen Perikanan Tangkap
9.
Kinerja kabupaten/kota dalam
pelaksanaan kegiatan sejenis
tahun sebelumnya (Inka
Mina/Mina Maritim)
Dit.
Kapal
Perikanan
dan
Alat
Penangkapan Ikan
2.
Alokasi yang diberikan berdasarkan jumlah alat penangkapan ikan
yang sesuai dengan masing-masing kelompok sumber daya ikan
(standar alat penangkapan ikan), jumlah alat penangkapan ikan
identik dengan jumlah armada.
3.
Alokasi alat penangkapan ikan yang berpeluang untuk di tambah
dijumlahkan dari semua SDI di seluruh WPP-NRI
4.
Dihitung proporsi masing-masing alat penangkapan ikan yang masih
berpeluang per WPP-NRI terhadap jumlah totalnya
5.
Hasil proporsi masing-masing alat penangkapan ikan per SDI setiap
WPP-NRI dikalikan dengan jumlah total kapal bantuan.
Selanjutnya hasil analisis alokasi sumber daya ikan per WPP
dijabarkan
ke
dalam
alokasi
per
kabupaten/kota
dengan
mempertimbangkan variabel terkait seperti jumlah produksi dan jumlah
armada perikanan.
Alokasi bantuan sesuai dengan ketersediaan sumber daya ikan
disandingkan dengan variabel lainnya sebagaimana diuraikan di atas
untuk rancangan final. Selanjutnya, rancangan dimaksud diuji dengan
melibatkan para pihak seperti unit kerja terkait lingkup KKP, pemerintah
daerah, akademisi, dan LSM.
Pengaruh setiap variabel terhadap perhitungan sebagaimana pada
tabel berikut.
Tabel 3.2 Pengaruh setiap Variabel terhadap Penghitungan Alokasi
Bantuan
No
Variabel yang Digunakan
Pengaruh terhadap Perhitungan
1
Alokasi SDI
Alokasi awal per WPP
2
Produksi
dan
armada
perikanan
Membagi alokasi awal per WPP menjadi
per kabupaten/kota
3.
Ketersediaan koperasi
Jika tidak ada koperasi, alokasi awal
dihapus (menjadi nol)
4.
Proposal/usulan
Menghidupkan alokasi
5.
Lokasi prioritas
Menambah dan menghidupkan alokasi
termasuk jika belum ada koperasi.
No
Variabel yang Digunakan
Pengaruh terhadap Perhitungan
termasuk jika belum ada koperasi.
7.
Lokasi eks kapal buatan luar
negeri
Menambah dan menghidupkan alokasi
bantuan kapal perikanan termasuk jika
belum ada koperasi. Dengan catatan
koperasi harus ditumbuhkan di tahun
2016
sesuai
dengan
alokasi
yang
diberikan
8.
Alokasi bantuan kapal dari
DAK TA. 2016
Mengurangi
alokasi
bantuan
kapal
perikanan TA. 2016 apabila alokasi kapal
perikanan dari DAK sudah banyak
9.
Kinerja kabupaten/kota
dalam pelaksanaan kegiatan
sejenis tahun sebelumnya
(Inka Mina/Mina Maritim)
Mengurangi
alokasi
untuk
kabupaten/kota yang berkinerja kurang
baik.
Proses penghitungan alokasi bantuan kapal perikanan sebagaimana
Gambar 3.1, sedangkan proses penghitungan alokasi bantuan Alat
Penangkapan Ikan sebagaimana Gambar 3.2.
BAB IV
SPESIFIKASI TEKNIS BANTUAN SARANA PENANGKAPAN IKAN
Spesifikasi teknis bantuan sarana penangkapan ikan dibuat dengan
memperhatikan karakteristik seluruh wilayah perairan Indonesia dan
kearifan lokal. Proses identifikasi dan penyusunannya dilakukan melalui
survei yang mewakili 11 WPP-NRI, pembahasan yang melibatkan pihak
terkait
dan
selanjutnya
disusun
spesifikasi
teknis
dengan
mempertimbangkan kekhasan wilayah perairan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, calon penerima melalui Dinas
setempat dapat mengusulkan spesifikasi teknis yang sesuai dengan
karakteristik perairan wilayahnya dan kearifan lokal. Spesifikasi teknis
dalam pedoman teknis ini meliputi:
A.
Spesifikasi teknis bantuan kapal perikanan
B.
Spesifikasi teknis bantuan alat penangkapan ikan (API)
A.
Spesifikasi Teknis Bantuan Kapal Perikanan
1.
Metode identifikasi dan penyusunan spesifikasi teknis bantuan kapal
perikanan
Penyusunan desain dan spesifikasi teknis kapal perikanan dilakukan
dengan melalui tahapan sebagai berikut:
a.
Pembentukan Tim Desain Kapal Perikanan yang melibatkan unsur
Direktorat KAPI, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), PT. PAL Indonesia,
Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang, Badan Penelitian
dan Pengembangan Teknologi (BPPT) dan Perguruan Tinggi;
b.
Survei spesifikasi teknis, desain dan harga kapal perikanan yang
dilakukan antara lain, di 7 (tujuh) daerah penyebaran koloni kapal
perikanan di seluruh WPP-NRI, sentra nelayan dan galangan kapal;
c.
Pembahasan survei dan penyusunan proven desain kapal perikanan
berukuran <5 GT, 5 GT, 10 GT, 20 GT dan 30 GT oleh Tim Desain
Kapal Perikanan. Proven desain disusun dengan mempertimbangkan
karakteristik wilayah perairan dan kearifan lokal. Bentuk lambung
kapal dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kriteria
kapal ikan, antara lain ruang muat luas, mudah
loading-unloading
kondisi perairan. Atas dasar itu, maka optimalisasi rancangan
dipilih bentuk lambung tipe “U” dan tipe “V”.
d.
Pengesahan
proven
desain dilakukan oleh BKI, selanjutnya
digunakan untuk proses sertifikasi kapal perikanan. Tujuan dari
proses sertifikasi ini adalah agar kapal dapat diasuransikan dan
diagunkan oleh penerima bantuan di lembaga keuangan bank atau
non-bank untuk pengembangan usaha.
e.
Desain dan spesifikasi teknis sekurang-kurangnya terdiri dari:
1)
Spesifikasi teknis;
2)
Gambar rencana umum
(general arrangement)
;
3)
Gambar rencana garis
(lines plan)
;
4)
Gambar penampang melintang
(midship section);
5)
Gambar rencana konstruksi
(construction profile);
6)
Gambar ruang mesin
(engine room)
.
f.
Konstruksi kapal, permesinan, dan perlengkapan kapal mengacu
pada peraturan BKI tahun 2015 tentang Kapal Perikanan Berbahan
Fiberglass
dan Kayu dengan Panjang sampai 24 Meter.
2.
Ketentuan Pokok Standar Desain
a.
Bentuk Lambung dan Ukuran Utama Kapal Perikanan
Bentuk lambung dan ukuran utama kapal perikanan sebagaimana
tersaji pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Bentuk Lambung dan Ukuran Utama Kapal Perikanan
No
Ukuran Kapal
(GT)
Bentuk Kapal
Ukuran Utama (M)
Tipe Kapal
Alat Bantu Panjang
(LoA)
Lebar
(Bmax) Tinggi Sarat
1. < 5 GT Bentuk “V”
Pump Boat 8,25 0,85 0,60 0,40 - -
2. < 5 GT Bentuk “V” 9,50 2,30 0,90 0,40 - -
3. < 5 GT Bentuk “V” Haluan Tinggi
10,00 1,20 0,90 0,40 - -
4. < 5 GT Bentuk “V”
Katir 10,30 1,20 0,90 0,40 - -
5. < 5 GT Bentuk “V”
Tanpa Katir 10,30 1,20 0,90 0,40 - -
6. < 5 GT Bentuk “U”
Katir 10,00 1,20 0,90 0,40 - -
7. 5 GT Bentuk “U” 11,00 2,60 0,95 0,60 Multi
No Ukuran Kapal (GT) Bentuk Kapal
Ukuran Utama (M)
Tipe Kapal Alat Bantu Panjang (LoA) Lebar
(Bmax) Tinggi Sarat
8. 5 GT Bentuk “V” 11,00 2,60 0,95 0,60 Multi
Purpose - 9. 10 GT Bentuk “U” 13,50 2,80 1,45 1,00 Multi
Purpose
Net Hauler
10. 10 GT Bentuk “U” 13,50 2,80 1,45 1,00 Multi Purpose
Line Hauler
11. 10 GT Bentuk “U” 14,25 2,80 1,45 1,00 Pole and Line -
12. 10 GT
Bentuk “U” Haluan
Tinggi
13,50 2,80 1,45 1,00 Multi Purpose Net Hauler atau Line Hauler
13. 10 GT Bentuk “V” 13,50 2,80 1,45 1,00 Multi Purpose
Net Hauler
14. 10 GT Bentuk “V” 13,50 2,80 1,45 1,00 Multi Purpose
Line Hauler
15. 10 GT Bentuk “V” 14,25 2,80 1,45 1,00 Pole and Line -
16. 10 GT Bentuk “V” Haluan Tinggi
13,50 2,80 1,45 1,00 Multi Purpose Net Hauler atau Line Hauler
17. 20 GT Bentuk “V” 17,00 3,60 1,90 1,30 Multi Purpose
Net Hauler
18. 20 GT Bentuk “V” 17,00 3,60 1,90 1,30 Multi Purpose
Line Hauler
19. 20 GT Bentuk “V” 18,00 3,60 1,90 1,30 Pole and Line -
20. 20 GT
Bentuk “V” Haluan
Tinggi
17,00 3,60 1,90 1,30 Multi Purpose Net Hauler atau Line Hauler
21. 30 GT Bentuk “V” 20,00 4,30 2,00 1,35 Multi Purpose
Net Hauler
22. 30 GT Bentuk “V” 20,00 4,30 2,00 1,35 Multi Purpose
Line Hauler
23. 30 GT Bentuk “V” 21,20 4,30 2,00 1,35 Pole and Line -
No
Ukuran Kapal
(GT)
Bentuk Kapal
Ukuran Utama (M)
Tipe Kapal
Alat Bantu Panjang
(LoA)
Lebar
(Bmax) Tinggi Sarat
Hauler
25. 30 GT Bentuk “V” 20,00 4,30 2,00 1,35
Pengang kut dengan Freezer
-
3.
Spesifikasi Teknis Bantuan Kapal Penangkapan Ikan
a.
Lambung Kapal
Konstruksi lambung
(hull)
terbuat dari bahan
marine fiberglass
sesuai ketentuan yang berlaku bagi pembangunan kapal dan sesuai
dengan standard klas yang dicetak dengan sistem
hand lay-up.
Jumlah ketebalan laminasi setiap bagian serta pengerjaannya
mengikuti ketentuan BKI. Pembagian ruangan dan bagian-bagian
konstruksi kapal seperti penguat, gading, balok dan lain-lain, ukuran
dan tebalnya laminasi dibuat sesuai dengan ketentuan kelas, seperti
pada gambar rencana umum,
midship section
dan konstruksi
profile
.
Pekerjaan pembuatan bagian-bagian kapal yang tidak diatur dalam
ketentuan yang ada maka pekerjaan tersebut akan dilakukan sesuai
dengan pelaksanaan yang lazim dalam pembangunan kapal
fiberglass
.
b.
Permesinan
Mesin yang dipergunakan adalah mesin laut
(marine engine)
dalam
kondisi baru, tidak menggunakan mesin modifikasi, baik untuk
mesin utama maupun mesin bantu. Pokok
–
pokok kriteria standar
mesin induk antara lain sebagai berikut:
1)
Mesin
Outboard
:
(a)
Mesin induk berdaya 5 - 40 HP
(Horse power)
;
(b)
Sertifikasi tipe mesin dari BKI
(Marine Engine BKI Class Type
Approval)
;
2)
Mesin
Inboard
:
(a)
Daya Mesin:
-
35 s.d < 60 HP untuk kapal ukuran 5 GT
-
60 s.d <100 HP untuk kapal ukuran 10 GT
-
100 s.d <140 HP untuk kapal ukuran 20 GT
-
140 s.d 180 HP untuk kapal ukuran 30 GT
(b)
Mesin induk lengkap dengan
gearbox
;
c.
Kelistrikan Kapal
Pembangkit listrik kapal wajib menggunakan
genset
dan instalasi
listrik
marine used
dalam kondisi baru dan juga dapat digunakan
untuk mendukung kebutuhan operasional kapal.
d.
Perlengkapan Kapal
Perlengkapan
kapal
dipasang
berdasarkan
pertimbangan
keselamatan pelayaran dan keberhasilan operasi penangkapan ikan.
Identifikasi
kebutuhan
perlengkapan
kapal
dalam
rangka
keselamatan pelayaran, baik jenis, persyaratan teknis maupun
jumlah, mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
e.
Alat Bantu Penangkapan Ikan
Instalasi alat bantu penangkapan ikan adalah instalasi alat yang
digunakan untuk mengumpulkan ikan dalam kegiatan penangkapan
ikan
berdasarkan
pertimbangan
teknis
pengoperasian
alat
penangkapan ikan. Identifikasi kebutuhan alat bantu penangkapan
ikan, baik jenis, persyaratan teknis maupun jumlahnya harus
mengacu pada teknik penangkapan ikan yang akan dilakukan. Pada
dasarnya, pengadaan alat bantu penangkapan ikan ditujukan untuk
meningkatkan efektifitas operasi penangkapan ikan.
f.
Alat Komunikasi dan Navigasi
Peralatan navigasi pada kapal terdiri dari peralatan navigasi
konvensional dan modern. Keputusan tentang penggunaan
peralatan komunikasi dan navigasi, baik jenis dan spesifikasinya
ditentukan berdasarkan pertimbangan kebutuhan teknis dan
peraturan yang berlaku.
g.
Pengujian Kapal
1)
Inclining Test
Untuk mendapatkan titik berat kapal setelah kapal selesai
dibangun, galangan kapal pembangun harus melakukan
inclining
test
minimal satu unit untuk satu tipe kapal dengan catatan pada
tipe kapal yang sama tidak mengalami suatu perubahan yang
besar. Biaya
inclining test
di luar harga kapal.
2)
Testing
pengetesan yang berkaitan dengan instalasi motor pokok dan
peralatan utama lainnya.
3)
Uji Coba Berlayar (Sea Trial)
Sea trial
dilakukan 1 (satu) kali, oleh galangan kapal pembangun
setelah kapal selesai dibangun.
Sea trial
yang dilakukan mencakup aspek :
(a)
Kecepatan
(b)
Olah gerak
(c)
Stabilitas
(d)
Percobaan pelayaran kapal (minimal 2 jam dengan kecepatan
jelajah)
h.
Serah Terima Kapal
Setelah kapal selesai dibangun, diadakan uji coba berlayar (
sea trial
)
dan siap untuk diserahterimakan maka ada beberapa hal yang
harus dipenuhi oleh pihak galangan :
1)
Dokumen Kapal
Kapal akan dilengkapi dengan surat-surat kapal dan dokumen:
(a)
Berita acara serah terima kapal
(b)
Berita acara sea trial lengkap dengan laporannya.
(c)
Daftar inventarisasi kapal dan berita acara serah terima
inventaris.
(d)
Buku Petunjuk (
manual book
) mesin induk, mesin bantu,
peralatan navigasi/komunikasi.
(e)
Gambar-gambar (
sketch
) perubahan apabila ada.
(f)
Surat Keterangan Pembangunan atau Sertifikat Galangan.
2)
Pengenalan/Orientasi Kapal
Dokumen
dan
Perizinan
Kapal
Penangkapan
Ikan
dan
Pengangkut ikan
Dokumen Usaha Perikananan Tangkap adalah dokumen yang harus
dimiliki pemilik usaha perikanan tangkap sebelum melakukan
kegiatan usaha perikanan tangkap. Dokumen ini mengatur jumlah
kapal per satuan ukuran kapal dan per jenis alat penangkap ikan
yang dapat digunakan dalam kegiatan penangkapan atau
pengangkutan ikan.
Dokumen
Kapal
Perikanan
adalah
dokumen
izin
kapal
penangkap/pengangkut ikan yang digunakan untuk dapat
mengoperasionalkan kegiatan penangkapan/pengangkutan ikan.
Dokumen kapal perikanan yang diterbitkan oleh Kementerian
Kelautan dan Perikanan dan atau Dinas dapat diproses setelah
kapal tersebut memiliki dokumen kapal yang diterbitkan oleh
Kementerian
Perhubungan
dan
atau
Dinas
Perhubungan
Kabupaten/Kota.
Dokumen
kapal
yang
diterbitkan
oleh
Kementerian Perhubungan meliputi dokumen kepemilikan kapal,
pengukuran kapal dan dokumen kebangsaan kapal.
a.
Jenis-Jenis Dokumen Kapal Perikanan
Dokumen kapal perikanan merupakan salah satu faktor penting
dalam mendukung keberhasilan program pengadaan kapal
perikanan bantuan pemerintah tahun anggaran 2016. Dokumen
kapal yang harus dimiliki kapal perikanan meliputi:
1.
Dokumen Usaha Perikanan Tangkap adalah berupa Surat Izin
Usaha Perikanan (SIUP):
Dokumen ini dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan atau Dinas sesuai dengan kewenangannya.
2.
Dokumen Kapal Perikanan:
1)
Surat Persetujuan Pembangunan Kapal Perikanan.
Dokumen ini dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan atau Dinas sesuai dengan kewenangannya.
2.
Surat Ukur Kapal (SU);
Dokumen ini dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan
atau Dinas Perhubungan sesuai dengan kewenangannya.
3)
Dokumen Gross Akta (GA):
Dokumen ini dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan
atau Dinas Perhubungan sesuai dengan kewenangannya.
5)
Tanda Kebangsaan Kapal (Pas Besar/ Kecil);
Dokumen ini dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan
atau Dinas Perhubungan sesuai dengan kewenangannya.
6)
Buku Kapal Perikanan (BKP);
Dokumen ini dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan atau Dinas sesuai dengan kewenangannya.
7)
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) atau Surat Izin Kapal
Pengangkut Ikan (SIKPI)
Dokumen ini dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan atau Dinas sesuai dengan kewenangannya.
b.
Syarat dan Tata Cara Pengajuan Dokumen Kapal Perikanan
Tabel. 4.2 Dokumen dan Perizinan Kapal Penangkapan Ikan dan Pengangkut Ikan
No Jenis Dokumen Persyaratan Penerbit Waktu
Pengajuan Pemohon
Ukuran Kapal (GT) Penangkap Pengang
-kut < 5 6 7–30 7–30
1 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
Ket: SIUP kapal ukuran 10-30 GT diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi dengan mempertimbang -kan alokasi nasional
a. Permohonan penerbitan SIUP; b. Rencana usaha meliputi
rencana investasi, rencana kapal, dan rencana operasional (opsional);
c. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemilik kapal atau perusahaan/koperasi; d. Fotokopi Kartu Tanda
Penduduk (KTP) pemilik kapal atau penanggung jawab perusahaan/koperasi; e. Surat keterangan domisili
usaha;
f. Fotokopi akta pendirian perusahaan dengan menunjukkan aslinya; g. Surat pernyataan bermeterai
cukup dari pemilik kapal atau penanggung jawab perusahaan yang menyatakan:
1) Kesanggupan membangun atau memiliki UPI atau bermitra dengan UPI yang telah memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) bagi usaha perikanan
Dinas Provinsi/ Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) melalui Sistem Informasi Perizinan Kapal Daerah (Simkada)
Setelah Penetapan Koperasi Penerima Bantuan
Koperasi Penerima Bantuan
No Jenis Dokumen Persyaratan Penerbit Waktu
Pengajuan Pemohon
Ukuran Kapal (GT) Penangkap Pengang
-kut < 5 6 7–30 7–30
melaksanakan semua ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 3) Kebenaran data dan
informasi yang disampaikan.
Ket: Persyaratan lebih lanjut dapat disesuaikan dengan
peraturan daerah masing-masing
2 Persetujuan Pengadaan Kapal
a. Permohonan; b. Fotokopi SIUP;
c. Fotokopi gambar rencana umum (general arrangement); d. Spesifikasi teknis jenis alat
penangkapan ikan yang akan digunakan;
e. Surat keterangan dari galangan kapal;
f. Surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan bahwa:
- dokumen yang disampaikan benar adanya;
- Bersedia diperiksa fisik keberadaan dan/atau keadaan kapal tersebut;
- Bukan modifikasi kapal eks. asing dan/atau kapal eks. pelaku IUU Fishing.
Dinas Provinsi/ Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Setelah Penerbitan SIUP
Koperasi Penerima Bantuan
No Jenis Dokumen Persyaratan Penerbit Waktu
Pengajuan Pemohon
Ukuran Kapal (GT) Penangkap Pengang
-kut < 5 6 7–30 7–30
3 Surat Ukur a. Permohonan penerbitan surat
ukur;
b. Bukti hak milik atas kapal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Bukti hak milik atas kapal sebagaimana dimaksud bagi kapal bangunan baru yang dibuat oleh galangan:
- kontrak pembangunan
kapal;
- berita acara serah terima kapal; dan
- Surat Keterangan Galangan.
c. Identitas pemilik (KTP dan atau anggaran dasar perusahaan dan perubahannya berikut pengesahan kumham-nya) d. Gambar-gambar kapal yang
diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengukuran kapal. Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ditjen. Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Setelah Penerbitan RTKP dan pembangunan kapal paling sedikit secara fisik telah mencapai tahap penyelesaian bangunan lambung, geladak utama, dan seluruh bangunan atas. Koperasi Penerima Bantuan
4 Grosse Akta a. Permohonan penerbitan Grosse
Akta;
b. Kontrak pembangunan kapal; a. Berita acara serah terima
No Jenis Dokumen Persyaratan Penerbit Waktu
Pengajuan Pemohon
Ukuran Kapal (GT) Penangkap Pengang
-kut < 5 6 7–30 7–30
c. Identitas pemilik;
d. Nomor Pokok Wajib Pajak; e. Surat ukur; dan
f. Bukti pelunasan bea balik nama kapal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Laut,
Kementerian Perhubungan
5 Surat Tanda Kebangsaan Kapal (Pas Besar)
a. Permohonan penerbitan surat tanda kebangsaan kapal; b. Fotokopi grosse akta
pendaftaran kapal atau grosse akta balik nama kapal;
c. Fotokopi Surat Ukur; dan d. Surat keterangan dari pemilik
kapal mengenai data dan penggunaan kapal. Kantor Kesyabandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ditjen. Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan Setelah Penerbitan Grosse Akta Koperasi Penerima Bantuan
6 Surat Tanda Kebangsaan Kapal (Pas Kecil)
a. Permohonan penerbitan Surat Tanda kebangsaan Kapal; b. Kontrak pembangunan kapal; c. Berita acara serah terima
kapal;
d. Surat keterangan galangan; e. Identitas pemilik; dan f. Surat keterangan mengenai
data ukuran dan tonase kapal yang diterbitkan oleh
Syahbandar; Dinas Perhubungan Kab/kota Setelah Penerbitan RTKP Koperasi Penerima Bantuan
7 Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap Ikan
- Surat permohonan penerbitan Sertifikat Kelaikan dan
Pengawakan Kapal Penangkap Ikan
- Sertifikat Kelaikan dan
No Jenis Dokumen Persyaratan Penerbit Waktu
Pengajuan Pemohon
Ukuran Kapal (GT) Penangkap Pengang
-kut < 5 6 7–30 7–30
Pengawakan Kapal Penangkap Ikan Sebelumnya
- Surat Ukur Tetap
- Surat Laut / Pas Besar / Grosse Akta
- Laporan Pemeriksaan a. Docking / Pengeringan / Bulider Certificate b.
Konstruksi c. Perlengkapan d. Radio
- Sertifikat Garis Muat
- Rekomendasi Pengesahan Gambar
- Kapal Klas (Sertifikat Lambung, Mesin, Load Line)
Laut,
Kementerian Perhubungan
8 Buku Kapal
Perikanan (BKP) 1)2) Permohonan penerbitan BKP; Fotokopi SIUP; 3) Fotokopi bukti kepemilikan
kapal (grosse akta untuk kapal > 7 GT);
4) Fotokopi KTP pemilik kapal/ penanggung jawab
perusahaan/ koperasi; 5) Fotokopi surat ukur kapal
(untuk kapal > 7 GT); 6) Fotokopi surat tanda
kebangsaan kapal (Pas
Besar/Surat Laut untuk kapal
Dinas Provinsi/ Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Setelah Penerbitan Dokumen Kapal (surat ukur, pas besar, sertifikat kelaikan dan pengawakan kapal dan grosse akta)
Koperasi Penerima Bantuan
No Jenis Dokumen Persyaratan Penerbit Waktu
Pengajuan Pemohon
Ukuran Kapal (GT) Penangkap Pengang
-kut < 5 6 7–30 7–30
7) Fotokopi sertifikat kelaikan dan pengawakan kapal untuk kapal penangkap ikan atau fotokopi sertifikat keselamatan untuk kapal pengangkut ikan (untuk kapal > 7 GT);
8) Foto kapal keseluruhan tampak samping dengan ukuran 5 x 10 cm sebanyak 2 lembar
(berwarna);
9) Surat Persetujuan Pengadaan Kapal Perikanan;
10)Laporan pemeriksaan fisik kapal perikanan;
11)Surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan bertanggung jawab atas kebenaran data dan informasi yang disampaikan
9 Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)
Ket: SIPI kapal ukuran
10-30 GT
diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi
a. Permohonan penerbitan SIPI; b. Fotokopi SIUP;
c. Fotokopi grosse akta dengan menunjukkan aslinya (untuk kapal > 7 GT) dan fotokopi buku kapal perikanan;
d. Fotokopi Pas Kecil (untuk kapal 6 GT);
e. Spesifikasi teknis alat penangkapan ikan yang digunakan;
f. Fotokopi gambar rencana umum kapal (general
Dinas Provinsi/ Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) melalui Sistem Informasi Perizinan Kapal Daerah (Simkada)
Setelah Penerbitan BKP
Koperasi Penerima Bantuan
No Jenis Dokumen Persyaratan Penerbit Waktu
Pengajuan Pemohon
Ukuran Kapal (GT) Penangkap Pengang
-kut < 5 6 7–30 7–30 arrangement);
g. Data kapal dengan format sebagaimana tercantum dalam lampiran;
h. Rencana target spesies penangkapan ikan;
i. Surat pernyataan bermeterai cukup dari pemilik kapal atau penanggung jawab
perusahaan/ koperasi yang menyatakan:
1) Kesanggupan untuk
menjaga kelestarian sumber daya ikan dan
lingkungannya;
2) Kesanggupan mengisi log book sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) Kesanggupan menggunakan nakhoda dan ABK
berkewarganegaraan Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) Kebenaran data dan informasi yang disampaikan.
No Jenis Dokumen Persyaratan Penerbit Waktu
Pengajuan Pemohon
Ukuran Kapal (GT) Penangkap Pengang
-kut < 5 6 7–30 7–30
10 Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI)
SIKPI kapal ukuran 10-30 GT
diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi
a. Permohonan penerbitan SIKPI; b. Fotokopi SIUP;
c. Fotokopi grosse akta dengan menunjukkan aslinya dan fotokopi buku kapal perikanan; d. Fotokopi gambar rencana
umum kapal (general arrangement);
e. Data kapal dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran
f. Surat pernyataan bermeterai cukup dari pemilik kapal atau penanggung jawab perusahaan perikanan yang menyatakan: 1) Kesanggupan menerima,
membantu kelancaran tugas, dan menjaga keselamatan petugas pemantau di atas kapal pengangkut ikan (observer); 2) Kesanggupan menggunakan
1 (satu) orang tenaga kualiti control yang memiliki sertifikat keterampilan penanganan ikan (SKPI); 3) Kesanggupan untuk
menjaga kelestarian sumber daya ikan dan
lingkungannya;
4) Kesanggupan menggunakan nakhoda dan ABK
berkewarganegaraan
Dinas Provinsi/ Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) melalui Sistem Informasi Perizinan Kapal Daerah (Simkada)
No Jenis Dokumen Persyaratan Penerbit Waktu
Pengajuan Pemohon
Ukuran Kapal (GT) Penangkap Pengang
-kut < 5 6 7–30 7–30
Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) kesanggupan merealisasikan
pembangunan, kepemilikan UPI, atau kemitraan dengan UPI yang telah memiliki Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) bagi usaha perikanan tangkap terpadu;
6) kebenaran data dan informasi yang disampaikan. 10 Bukti Pencatatan
Kapal
1) Fotokopi KTP dengan menunjukkan aslinya; 2) Spesifikasi teknis alat
penangkapan ikan; dan 3) Surat pernyataan bermeterai
cukup yang menyatakan: a) kapal yang digunakan hanya
1 (satu) unit dengan ukuran paling besar 5 (lima) GT yang dibuktikan dengan surat tukang atau surat galangan; b) kesanggupan untuk
melaporkan hasil tangkapan ikan
Dinas kab/kota/ Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Setelah Penerbitan Dokumen Kapal (pas kecil)
Koperasi Penerima Bantuan
A.
Alur Proses Dokumen Kapal Secara Umum
B.
Alur Proses Dokumen Kapal Ukuran 7
–
30 GT
Gambar 4.2. Bagan alir proses penerbitan dokumen dan perizinan kapal
bantuan ukuran 7-30 GT
Koperasi Penerima Bantuan
Ditjen Perikanan Tangkap
Ditjen Perhubungan Laut
C.
Alur Proses Dokumen Kapal Ukuran 6 GT
Gambar 4.3. Bagan alir proses penerbitan dokumen dan perizinan kapal
bantuan ukuran 6 GT
Koperasi Penerima Bantuan
Ditjen Perikanan Tangkap
Dinas Perhubungan Kab/Kota
D.
Alur Proses Dokumen Kapal Ukuran
≤ 5 GT
Gambar 4.4. Bagan alir proses penerbitan dokumen dan perizinan kapal
bantuan ukuran
≤ 5
GT
Koperasi Penerima Bantuan
Ditjen Perikanan Tangkap
Dinas Perhubungan Kab/Kota
B.
Spesifikasi Teknis Bantuan Alat Penangkapan Ikan
1.
Metode identifikasi dan penyusunan spesifikasi teknis bantuan alat
penangkapan ikan
Tahapan identifikasi spesifikasi teknis dan desain alat penangkapan
ikan (API), sebagai berikut:
a)
Pembentukan Tim Identifikasi dan Tim Pembahas spesifikasi
teknis dan desain API yang melibatkan unsur Direktorat KAPI,
BBPI Semarang dan perguruan tinggi;
b)
Tim menyusun panduan survei dan formulir identifikasi spesifikasi
teknis, desain dan harga API yang menjadi acuan tim untuk survei
di lapangan;
c)
Survei spesifikasi teknis, desain dan harga API dari lokasi yang
mewakili keragaman dan karakteristik API di seluruh WPP NRI,
melibatkan perguruan tinggi, Balitbang KP dan BBPI Semarang;
d)
Pembahasan hasil survei spesifikasi teknis dan desain API oleh tim
survei dan tim pembahas dilakukan untuk mengidentifikasi
karakteristik API yang ada di lapangan dan merumuskan
spesifikasi teknis dan desain API yang mewakili karakteristik
WPP-NRI;
e)
Penentuan harga satuan masing-masing spesifikasi teknis dan
desain API dilakukan melalui survei harga API di tingkat pabrikan
(produsen jaring), distributor/toko dan nelayan;
f)
Pembahasan penyusunan dan finalisasi spesifikasi teknis dan
desain API yang akan diadakan mengacu pada ketentuan Permen
KP No. Per. 02/MEN/2011 jo Permen KP No.
42/PERMEN-KP/2014 tentang jalur penangkapan ikan dan penempatan alat
penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan di WPP NRI.
2.
Spesifikasi Teknis Bantuan Alat Penangkapan Ikan
Proses identifikasi dan penyusunan spesifikasi teknis dan desain API
menghasilkan 40 spesifikasi teknis API yang akan diadakan sebagai
bantuan sarana penangkapan ikan tahun 2016.
Calon
penerima
melalui
Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota
a)
Spesifikasi teknis Kelompok API Gill Net
No API
Spesifikasi Utama GT Mesh Size (inch) Mesh
Dept Bahan
Panjang
(m)
1. Gillnet
Permukaan 4 140 PA Mono ø 0,40
mm
500 < 5 1000 >5-10 2500 >10-30
4 140 PA Monomulti 10 ply (Millenium)
500 < 5 1000 >5-10 2500 >10-30
4 140
PA Multi d/12 dilengkapi dengan
saran
500 < 5 1000 >5-10 2500 >10-30 Gillnet
Pertengahan
4 140
PA Multi d/12 dilengkapi dengan
saran
500 < 5 1000 >5-10 2500 >10-30
4 140 PA Monomulti 10 ply (Millenium)
500 < 5 1000 >5-10 2500 >10-30
5,5 140
PA Multi d/21 dilengkapi dengan
saran
500 < 5 1000 >5-10 2500 >10-30 Gillnet Dasar
4 70 PA Mono Ø 0,40
mm
500 < 5 1000 >5-10 2500 >10-30
4,5 52 PA Monomulti 10 ply (Millenium)
500 < 5 1000 >5-10 2500 >10-30
5,5 70 PA Mono Ø 0,40 mm
500 < 5 1000 >5-10 2500 >10-30
b)
Spesifikasi teknis Kelompok API Bubu
No API
Spesifikasi Utama GT
Bahan PxLxT (cm) Ø Mulut
(cm) ∑ unit 2. Bubu Ikan Rangka Fe dilapisi
selang plastik, Ø 8 mm/ webbing PE 380 d/12 # 3 inch
95 x 75 x 45 40
100 < 5 200 > 5-10
300 < 30
Bubu Rajungan
Rangka Fe dilapisi plastik, Ø 4 mm
bagian bawah, Dimensi: Ø Jendela
c)
Spesifikasi teknis Kelompok API Rawai Dasar
No API
Spesifikasi Utama GT
Bahan Main
Line Hook ∑ Hook
3. Rawai Dasar PA Monofilament Ø 3 mm
Tinggi + 28 mm
GAP (Celah) +11mm
1000 mata pancing
< 5
2000 mata pancing
> 5-10
4000 mata pancing
> 10-30
d)
Spesifikasi teknis Kelompok API Handline Tuna
No API
Spesifikasi Utama GT
Bahan Main
Line Hook ∑ Hook
4. Handline tuna
PA
Monofilament Ø 3 mm
tipe mata tiga tinggi 3.5 – 5 cm
5mata pancing
< 5
10mata pancing
> 5-10
15mata pancing
> 10-30
e)
Spesifikasi teknis Kelompok API Pancing Tonda
No API
Spesifikasi Utama
GT Bahan
Main Line Hook ∑ Hook
5. Pancing Tonda bahan PA mono, Ø 1,5 mm
tinggi 30 mm 7 mata pancing
< 5
f)
Spesifikasi teknis Kelompok API Pancing Pole and Line
No API
Spesifikasi Utama
GT Bahan Joran Hook ∑ Hook ∑ API
per
6. Pole and line bambu utuh,
panjang 3 m Ø pangkal bawah 40 mm, Ø ujung 10 mm
Tinggi 45 mm
1 mata pancing
BAB V
IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN
CALON PENERIMA BANTUAN
A. Kriteria Calon Penerima Bantuan Kapal Perikanan
Calon penerima bantuan sarana penangkapan ikan dalam bentuk
kapal perikanan adalah kelompok masyarakat berbadan hukum koperasi
atau kelompok masyarakat hukum adat yang memiliki unit usaha
penangkapan ikan berbadan hukum koperasi. Bantuan kapal perikanan
diberikan kepada koperasi dengan persyaratan yang wajib dipenuhi sebagai
berikut:
1.
Koperasi Primer:
a.
telah berdiri lebih dari 2 (dua) tahun harus memiliki Sertifikat
Nomor Induk Koperasi (NIK).
b.
telah berdiri lebih dari 2 (dua) tahun dan melakukan Perubahan
Anggaran Dasar (PAD) terkait perubahan susunan pengurus dan
anggota yang berasal dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang
terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Usaha
Penangkapan Ikan (SIM PUPI) Direktorat Kenelayanan, harus
memiliki NIK.
c.
berdiri kurang dari 2 (dua) tahun dan berasal dari Kelompok Usaha
Bersama (KUB) yang terdaftar di Sistem Informasi Manajemen
Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan (SIM PUPI) Direktorat
Kenelayanan, harus memiliki NIK.
2.
Jenis, kelompok dan sektor usaha koperasi:
a.
Jenis koperasi : produsen, konsumen atau pemasaran.
b.
Kelompok koperasi : KUD Mina, Serba Usaha, Perikanan atau
Nelayan.
c.
Sektor Usaha Koperasi : Perikanan
3.
Melampirkan struktur organisasi dan daftar anggota;
4.
Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama koperasi yang
masih aktif;
5.
Memiliki unit usaha penangkapan ikan;
B. Mekanisme Pengusulan dan Penetapan Calon Penerima Bantuan
Pengusulan dan penetapan calon penerima bantuan terdiri dari 5
(lima) tahapan, yaitu :
1.
Persiapan
2.
Identifikasi
3.
Pengusulan
4.
Verifikasi dan Validasi
5.
Penetapan
Setiap tahapan akan dilaksanakan dengan cara berkoordinasi dengan
instansi terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah, sebagaimana skema
dibawah ini.
Gambar 5.1 Skema Mekanisme Pengusulan dan Penetapan Calon
Penerima Bantuan dan Peran Instansi Terkait
B.1
Persiapan
Pada tahap persiapan, instansi yang terlibat yaitu Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, Dinas
Kabupaten/Kota dan Dinas Koperasi atau yang membidangi Koperasi
Kabupaten/Kota.
Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Koperasi UKM, Dinas
Provinsi/Kab/Kota, Dinas Koperasi Kab/Kota,
Penyuluh, Masyarakat
(Nelayan/KUB/Koperasi)
Dinas Provinsi/Kab/Kota, Dinas Koperasi
UKM Kab/Kota dan Kementerian Kelautan
dan Perikanan
Koperasi, Dinas Kab/Kota, Dinas Provinsi
Dinas Kab/Kota dan Dinas Provinsi
Langkah persiapan kelembagaan calon penerima bantuan sebagai
berikut :
a)
Kementerian
Kelautan
dan
Perikanan
bersama-sama
dengan
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong/peningkatan status
kelembagaan dari KUB menjadi koperasi, memfasilitasi pembentukan
koperasi dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang
perkoperasian.
b)
Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dalam rangka
penguatan kelembagaan KUB pada aspek administrasi,
teknis-manajemen dan keuangan. Penyuluh Perikanan melaksanakan fungsi
pendampingan dalam rangka penguatan kelembagaan KUB.
c)
Dinas Kabupaten/Kota menetapkan KUB yang telah terdaftar di dalam
Database SIM PUPI untuk diusulkan menjadi Koperasi. Sedangkan
Penyuluh Perikanan mendampingi dalam persiapan pembentukan
koperasi.
d)
Dinas Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Dinas Koperasi atau yang
membidangi koperasi di tingkat Kabupaten/Kota mengembangkan
Koperasi berbasis KUB, dengan cara penumbuhan Koperasi baru,
maupun membentuk unit usaha penangkapan ikan pada Koperasi
Aktif.
Skema tahap persiapan sebagaimana gambar berikut:
Gambar 5.2 Skema Persiapan Lembaga Koperasi Calon
Penerima Bantuan
Ditjen
Perikanan
Tangkap
yang membidangi Koperasi di Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kementerian.
Langkah identifikasi Koperasi Calon Penerima Bantuan sebagai
berikut:
a)
Dinas Kabupaten/Kota memperkuat pendataan Nelayan dan KUB agar
tercatat secara lengkap dalam Database Kenelayanan (Aplikasi Modul
Kartu Nelayan dan Aplikasi Modul KUB).
b)
Dinas
Provinsi/Kabupaten/Kota
melaksanakan
pendataan
dan
identifikasi terhadap Koperasi yang berpotensi untuk menerima
bantuan.
c)
Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota bersama Dinas yang membidangi
Koperasi ditingkat Kabupaten/Kota memfasilitasi proses pendaftaran
dan penerbitan NIK yang dikeluarkan Kementerian Koperasi dan UKM.
d)
Kementerian bersama Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan
sinkronisasi data koperasi yang telah teridentifikasi.
Gambar 5.3 Skema Identifikasi Koperasi Berbasis KUB
B.3
Pengusulan Koperasi Calon Penerima Bantuan
Tahapan pengusulan Koperasi calon penerima bantuan, melibatkan
Koperasi yang bersangkutan, Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas Provinsi.
Tahapan pengusulan meliputi :
a.
Calon Penerima Bantuan mempersiapkan dokumen pendukung
penyusunan proposal Bantuan sesuai yang dipersyaratkan.
KOPERASI
PERIKANAN
K U B
DINAS KP
KAB/KOTA
DINAS KUKM
KAB/KOTA
Nelayan
DATABASE
KENELAYANAN
DATABASE
KOPERASI
N I K
Kartu Nelayan
Register KUB
Updating Updating
SINKRONISASI Pendataan
b.
Calon Penerima Bantuan harus mengisi dokumen usulan sebagai
berikut:
(1)
Proposal usulan (Lampiran 1) dilengkapi dengan keterangan
tentang tingkat kemampuan anggota dalam mengoperasikan
bantuan yang akan diterima (Lampiran 2 dan 3);
(2)
Pakta Integritas (formulir K.03) yang menyatakan:
a.
kesiapan, kemampuan dan kesanggupan untuk menerima,
mengelola dan memanfaatkan bantuan.
b.
kesediaan memberikan keterangan yang benar terhadap
aparat pengawas internal dan eksternal Pemerintah terkait
dengan bantuan yang diterima; dan
c.
tidak memindahtangankan/memperjual-belikan bantuan yang
diterima kepada pihak lain.
c.
Berkas sebagaimana poin (b) di atas dibuat dengan 2 format, yaitu:
(1)
Format Cetak
(2)
Format Digital (PDF)
d.
Selanjutnya Proposal dan Pakta Integritas disampaikan kepada Kepala
Dinas Kabupaten/Kota.
B.4
Verifikasi dan Validasi Usulan Calon Penerima Bantuan
1) Tim Verifikasi dan Tim Validasi Calon Penerima Bantuan
Proses verifikasi dan validasi dilaksanakan oleh 2 (dua) Tim Kerja,
yakni Tim Verifikasi Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Tim
Verifikasi dan Tim Validasi Provinsi yang selanjutnya disebut Tim
Validasi. Susunan, tugas dan fungsi kedua Tim tersebut sebagai
berikut:
a. Tim Verifikasi
a)
Tim Verifikasi dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota
b)
Susunan organisasi Tim Verifikasi :
Penanggung Jawab : Kepala Dinas Kabupaten/Kota
Ketua/Koordinator : Kepala
Bidang
yang
membidangi
Perikanan Tangkap
Anggota
: Kepala Seksi dan Pelaksana teknis
Dinas
Kabupaten/Kota
yang
c)
Tugas dan Fungsi Tim Verifikasi :
(1)
Menerima dokumen usulan dari Koperasi.
(2)
Merekapitulasi jumlah permohonan yang masuk (formulir
P.U.01 lanjutan).
(3)
Melakukan verifikasi dokumen sesuai
Formulir Verifikasi
K.01.
(4)
Merekam data Koperasi dan dokumen usulannya ke dalam
Aplikasi
Assessment
Bantuan Sarana Penangkapan Ikan.
(5)
Menyiapkan surat pengusulan Calon Penerima Bantuan
yang selanjutnya ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota (formulir P.U.01).
(6)
Mengirim surat Pengusulan Calon Penerima Bantuan
kepada Dinas Provinsi, dan mengunggah dokumen usulan
format Digital ke dalam Aplikasi
Assessment
Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan.
b. Tim Validasi
a)
Tim Validasi dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Provinsi
b)
Susunan organisasi Tim Validasi :
Penanggung Jawab
:
Kepala Dinas Provinsi
Ketua/Koordinator
:
Kepala Bidang yang membidangi
Perikanan Tangkap
Anggota
:
Kepala Seksi dan Pelaksana teknis
Dinas Provinsi yang membidangi
Pembinaan Kenelayan
c)
Tugas dan Fungsi Tim Validasi :
(1)
Menerima Surat Usulan Calon Penerima Bantuan dari
Kepala Dinas Kabupaten/Kota.
(2)
Merekapitulasi jumlah permohonan yang masuk dalam 1
(satu) Provinsi (formulir P.U.02 lanjutan).
(3)
Melakukan
validasi
dokumen
melalui
pengecekan
kesesuaian data Koperasi yang telah lolos tahap verifikasi
dengan data teknis lingkup Provinsi (
Formulir Validasi
(4)
Menyiapkan surat Daftar Koperasi Calon Penerima Bantuan
yang telah lolos validasi, selanjutnya ditandatangani oleh
Kepala Dinas Provinsi (formulir P.U.02).
(5)
Menyampaikan surat Daftar Koperasi Calon Penerima
Bantuan yang telah Lolos Validasi kepada Kuasa Pengguna
Anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap C.q
Direktur Kenelayanan, dan mengunggah surat tersebut
dengan format Digital ke dalam Aplikasi
Assessment
Bantuan Sarana Penangkapan Ikan.
2) Tahapan Verifikasi dan Validasi Usulan Calon Penerima Bantuan
Tahapan verifikasi dan validasi usulan calon penerima bantuan
melibatkan Dinas Kabupaten/Kota dan Dinas Provinsi.
Verifikasi dan validasi dokumen usulan tersebut dilaksanakan
secara berjenjang sesuai dengan butir-butir kriteria persyaratan teknis,
sebagai berikut :
1)
Dokumen yang diusulkan oleh Koperasi calon penerima bantuan,
diverifikasi melalui pemeriksaan kelengkapan administrasi,
teknis-manajemen dan data pendukung lainnya sesuai dengan format
Outline Proposal oleh Tim Verifikasi. Persyaratan yang dilakukan
pemeriksaan dan klarifikasi sebagaimana Formulir Verifikasi K.01.
2)
Dokumen usulan seusai pemeriksaan oleh Tim Verifikasi yang telah
memenuhi persyaratan, selanjutnya disampaikan oleh Kepala Dinas
Kabupaten/Kota kepada Kepala Dinas Provinsi untuk ditetapkan
dalam surat Penetapan Usulan Calon Penerima Bantuan (formulir
P.U.02).
3)
Dokumen usulan yang telah diterima pada tahap verifikasi,
dilakukan perekaman data ke dalam Aplikasi
Assessment
Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan. Surat Usulan Calon Penerima Bantuan
dari Kepala Dinas Kabupaten/Kota kepada Kepala Dinas Provinsi,
diunggah format digitalnya ke dalam Aplikasi
Assessment
Bantuan
Sarana Penangkapan Ikan.
4)
Kepala Dinas Provinsi, melalui Tim Validasi melaksanakan validasi
dokumen
usulan
yang
disampaikan
oleh
Kepala
Dinas
Kabupaten/Kota. Kriteria yang diperiksa dan diklarifikasi sesuai
dengan format formulir K.02.
Direktur Kenelayanan. Tim Validasi selanjutnya mengaktifkan Daftar
Koperasi Calon Pener