• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN FITASE DARI BAKTERI REKOMBINAN pEAS1-AMP TERHADAP PERFORMAN PRODUKSI, PERFORMAN FITASE, KECERNAAN NUTRISI DAN PROFIL DARAH PADA AYAM BROILER FASE GROWER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN FITASE DARI BAKTERI REKOMBINAN pEAS1-AMP TERHADAP PERFORMAN PRODUKSI, PERFORMAN FITASE, KECERNAAN NUTRISI DAN PROFIL DARAH PADA AYAM BROILER FASE GROWER."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN FITASE DARI BAKTERI REKOMBINAN pEAS1-AMP TERHADAP PERFORMAN PRODUKSI, PERFORMAN FITASE, KECERNAAN NUTRISI DAN PROFIL DARAH PADA AYAM BROILER FASE GROWER

Adi Magna P. Nuhriawangsa, Sajidan, Zaenal Bachruddin, Ali Wibowo

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh fitase dari bakteri rekombinan pEAS1-AMP terhadap performan pertumbuhan, performan fitase, kecernaan nutrisi dan profil darah ayam broiler. Fitase dalam karier bekatul jagung dikeringkan (oven) berupa serbuk pakan tambahan dan diuji in vivo untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ayam broiler jantan strain New Lohmann (MB 202). Pakan menggunakan pakan R0: Ransum standar tanpa fitase, R1: Ransum dengan P rendah tanpa fitase dan R2: Ransum dengan P rendah dengan fitase. Parameter penelitian: konsumsi pakan (FC) dalam g/ekor/hari, konversi pakan (FCR) dan kenaikkan bobot badan (ADG) dalam g/ekor/hari, bobot panjang, kandungan P, Ca dan abu tibia, bobot karkas, bobot dada dan bobot daging dada, kecernaan pakan (ekskretal, P, Ca, total protein dan glukosa %), kandungan nutrisi darah yang terdiri dari Ca, P, Glukosa dan total protein. Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) konsumsi pakan, bobot dan kandungan P tibia, bobot karkas dan bobot dada, tetapi terdapat kecenderungan yang berbeda (P<0,10). Pertambahan bobot badan (g/ekor/hari) dan konversi pakan menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Kandungan Ca darah menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05). Kandungan nutrisi darah menunjukkan perbedaan yang nyata pada P (P<0,01), total protein (P<0,05) dan glukosa darah (P<0,05), kecernaan pakan ekskretal (P<0,01), P (P<0,01), Ca (P<0,05), PK (P<0,05) dan Glu (P<0,01). Pertambahan bobot badan dan konversi pakan meningkat dengan penambahan fitase, tetapi konsumsi pakan tidak terjadi perubahan. Kecernaan ekskretal (pakan, P, Ca, PK, Glu) R2 lebih tinggi dibanding R1. Bobot dan kandungan P tibia, bobot karkas dan bobot dada antar perlakuan tidak mengalami perbedaan. Panjang, kandungan Ca dan abu tibia R1 lebih rendah dibanding R0 dan R2. Panjang, kandungan Ca dan abu tibia R0 lebih tinggi dibanding R2. Bobot daging dada R1 lebih rendah dibanding R2.Kecernaan Ca dan PK R0 lebih rendah dibanding R2. Kandungan P dan protein dalam darah mengalami peningkatan pada ransum rendah P ditambah fitase dibanding ransum rendah P. Kandungan P dan protein dalam darah mengalami penurunan pada ransum rendah P dibanding ransum basal. Kandungan Ca darah tidak mengalami perubahan baik pada pakan basal, pakan rendah P dan pakan rendah P ditambah fitase.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kajian terhadap kebijakan fiskal pada masa awal Islam, terlihat bahwa zakat me- mainkan peranan yang sangat pen- ting untuk mencapai tujuan kebijak- an

Organisasi harus membuat kompensasi dan sepaket kesejahteran untuk para karyawan semenarik mungkin sehingga dapat menimbulkan hubungan pertukaran sosial yang saling

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari kata guidance dan counseling dalam bahasa Inggris. Kalau istilah bimbingan dalam bahasa Indonesia akan muncul dua

Elly Rosila Wijaya, SpKJ.MM Ahmad

Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa ekstrak heksan daging biji srikaya mempunyai prospek yang cerah untuk digunakan sebagai insektisida botanis dalam menanggulangi myasis

Dari hasil analisis GC-MS ketiga jenis minyak atsiri dari tiga jenis tumbuhan Rutaceae yang dilaporkan di atas, jelas terlihat bahwa ketiganya memiliki komponen kimiayangjauh

Gambar 5 adalah grafik Sum Square Error (SSE) proses learning Jaringan saraf tiruan (JST) yang digunakan pada sistem ini menggunakan jenis multi layer perceptron.. Lapisan

Selanjutnya cacing tersebut akan bermigrasi ke jaringan subcutan dan permukaan kulit, terutama bagian tubuh yang banyak kontak dengan air3. Saat ujung kepala cacing betina