• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT SAPI PADA KOPERASI UNIT DESA JATINOM DI KABUPATEN KLATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT SAPI PADA KOPERASI UNIT DESA JATINOM DI KABUPATEN KLATEN"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT SAPI PADA KOPERASI UNIT DESA JATINOM

DI KABUPATEN KLATEN

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

VURY ASTY PRASTICHA NIM F3308120

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

iii

Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN

KREDIT SAPI PADA KOPERASI UNIT DESA JATINOM DI KABUPATEN KLATEN” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk

diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 12 Mei 2011

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Drs. Hanung Triatmoko, MSi, Ak NIP. 19661028 199203 1 001

(3)

commit to user

iv

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji

Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi

tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Akuntansi.

Nama : Vury Asty Prasticha

NIM : F3308120

Judul Tugas Akhir : Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Sapi

pada Koperasi Unit Desa Jatinom di Kabupaten Klaten

Surakarta, 14 Juli 2011

Tim Penguji Tugas Akhir

1. Sri Suranta, SE, MSi, Ak, Bkp. ( )

Penguji

2. Drs. Hanung Triatmoko, MSi, Ak. ( )

(4)

commit to user

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

© “Do the best, get the best!” (Penulis)

© ”Lakukan hal terbaik dari apa yang bisa kamu lakukan sebelum datang

penyesalan.” (Penulis)

© ”Whether you believe you can or whether you believe you can’t, you are

absolutely right!” (Henry Ford)

© “Seseorang itu dapat mencapai sukses di segala kehidupan, apabila ia menaruh

antusiasme pada pekerjaan yang dilakukannya.” (Charles M. Schwab)

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada:

1. Pembimbing, Dosen dan Staf Pengajar

2. Bapak dan Ibu tercinta

3. Mas Deki sekeluarga dan De’ Rexy tersayang

4. Siska, Yonita, Nyu2n dan Mboke

5. Mas Wawan terkasih

(5)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, pertolongan dan hidayah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Tugas Akhir “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI

PENJUALAN KREDIT SAPI PADA KOPERASI UNIT DESA JATINOM DI KABUPATEN KLATEN” dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat – syarat dalam mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Diploma III Akuntansi Keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Keberhasilan dalam penyusuan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. Drs. Agus Budiatmanto, Msi, Ak selaku ketua Program Studi Diploma III

Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Halim Dedi Perdana, SE, Ak selaku pembimbing akademik.

4. Drs. Hanung Triatmoko, MSi, Ak selaku pembimbing Tugas Akhir.

5. Sri Suranta, SE, MSi, Ak, Bkp selaku penguji Tugas Akhir.

6. Bapak ibu Dosen Fakultas Ekonomi UNS yang telah membekali ilmu

pengetahuan selam dalam bangku perkuliahan.

(6)

commit to user

vii

8. Bapak Sastro, selaku ketua dan Drs. H. Sutomo, selaku sekretaris KUD

Jatinom yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melakukan magang dan penelitian.

9. Seluruh pengurus, pengawas, dan staff karyawan KUD Jatinom yang telah

sabar dalam membimbing penulis.

10.Bapak dan ibu tercinta, mas Deki, dek Rexy, mbak Heny, dek Vanessa

keponakan tersayang dan mas Wawan terkasih yang telah menjadi

penyemangat bagi penulis selama ini.

11.Mas Yohanes yang telah membantu penulis dalam menyusun abstract.

12.Siska, Yonita, Nyu2n dan Mboke, teman-teman senasib dan seperjuangan

yang telah banyak memberikan dukungan.

13.Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini

jauh dari sempurna. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini. Penulis juga berharap semoga penulisan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua,

khususnya bagi penulis sendiri.

Surakarta, Juli 2011

(7)

commit to user

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRACT ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1

1. Sejarah dan Perkembangan KUD Jatinom ... 1

2. Tujuan ... 3

3. Lokasi dan Wilayah Kerja ... 3

(8)

commit to user

ix

5. Ketenagakerjaan ... 5

6. Permodalan KUD Jatinom ... 9

7. Unit-unit Usaha KUD Jatinom ... 10

8. Kebijakan Akuntansi ... 13

9. Struktur Organisasi ... 14

10.Prestasi yang Dicapai ... 23

B. LATAR BELAKANG MASALAH ... 24

C. PERUMUSAN MASALAH ... 26

D. TUJUAN PENELITIAN ... 26

E. MANFAAT PENELITIAN ... 26

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA ... 28

1. Sistem Akuntansi ... 28

a. Pengertian Sistem dan Prosedur ... 28

b. Pengertian Sistem Akuntansi ... 30

c. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Pokok ... 30

(9)

commit to user

x

3. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit ... 32

a. Fungsi yang Terkait ... 32

b. Dokumen yang Digunakan ... 33

c. Catatan yang Digunakan ... 35

d. Jaringan yang Membentuk Prosedur ... 35

e. Sistem Pengendalian Intern ... 37

f. Bagan Alir Dokumen ... 43

B. PEMBAHASAN ... 48

1. Pembahasan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit pada KUD Jatinom a. Fungsi yang Terkait ... 48

b. Dokumen yang Digunakan ... 50

c. Catatan yang Digunakan ... 50

d. Jaringan yang Membentuk Prosedur ... 51

e. Sistem Pengendalian Intern ... 53

f. Bagan Alir Dokumen ... 54

2. Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit KUD Jatinom ... 58

BAB III TEMUAN A. KELEBIHAN ... 61

(10)

commit to user

xi BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN ... 63

B. SARAN... 64

DAFTAR PUSTAKA

(11)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

TABEL

Halaman I.1. Data Karyawan Tetap KUD Jatinom ... 6

I.2. Data Karyawan Borongan ... 8

(12)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

Halaman

I.1. Struktur Organisasi KUD Jatinom ... 15

II.1. Bagan Alir Sistem Penjualan Kredit ... 44

(13)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah dan Perkembangan KUD Jatinom

KUD Jatinom berdiri pada tanggal 7 November 1974 dengan

nama BUUD/KUD Jatinom dengan Badan Hukum Nomer 8679/BH/74. Pendiri KUD Jatinom adalah M. Daroji, Sukiman, Soegiarto, Harjo

Sukarto, Daelani, Mitro Sudarmo, Mulyadi, dan Sastolaksono.

Tahun 1978 terjadi perubahan tentang struktur kepengurusan BUUD/KUD berdasar Inpres No.2/78 sehingga BUUD mempunyai

kepengurusan sendiri yang berfungsi sebagai Badan Pembimbing KUD dengan personil lima orang dan tidak diperkekankan mencampuri usaha KUD. Karena KUD Jatinom mempunyai lima orang pengurus sendiri dan

tiga orang pengawas, tanggal 9 Desember 1982 terjadi penyesuaian Badan Hukum menjadi Nomer 8679a/BH/VI/82.

Antara tahun 1974 sampai 1980, KUD Jatinom hanya menangani

pengadaan pangan stock nasional dengan cara membeli gabah dari petani.

Karena sebagian besar jenis sawah di wilayah KUD Jatinom adalah sawah

tadah hujan, hal ini mengakibatkan pengadaan pangan tidak lancar dan mengakibatkan kerugian usaha.

Setelah tahun 1980 mendapat kepercayaan dari Pemerintah untuk menangani program Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI), Kredit Candak

(14)

commit to user

Kulak (KCK), dan menjadi pengecer saprodi/obat-obatan pertanian, tahun 1981 KUD Jatinom mendapat bantuan presiden berupa pinjaman sapi

perah sebanyak 50 ekor dan tahun 1982 kredit sapi perah sebanyak 250 ekor.

Tahun 1983 KUD Jatinom mendapat bantuan dari Belanda

berupa mesin Rice Mill Unit (RMU). Pada tahun ini, KUD Jatinom mulai

menangani usaha susu sapi dan seiring adanya program Listrik Masuk

Desa, KUD Jatinom dipercaya untuk menangani listrik, baik pemasangan maupun pelayanan rekening listrik.

Tahun 1984 KUD Jatinom membuka unit angkutan, yang bertugas mengangkut susu dari KUD ke Industri Pengolahan Susu (IPS). Tahun berikutnya KUD Jatinom dipercaya menjadi penyalur saprodi dari

PT Petani. Tahun 1985 KUD Jatinom juga dipercaya menjadi penyalur pupuk dari PT Pusri dan membuka unit waserda.

Tahun 1990 KUD Jatinom membeli mesin Cooling yang

berfungsi sebagai pendingin susu dan membuka usaha simpan pinjam serta usaha air bersih untuk membantu warga yang mengalami kesulitan dalam

pengadaan air. Tahun 1995 KUD Jatinom membuka usaha Pabrik Makanan Ternak (PMT).

Pada tanggal 31 Oktober 1996 Badan Hukum KUD Jatinom diperbarui dengan Nomer 8679b/BH/PAD/KWK.II/X/1996. Tahun 2005

(15)

commit to user Landasan dasar dibentuknya KUD adalah:

a. Landasan Idiil : Pancasila

b. Landasan Struktural : UUD 1945

c. Landasan Operasional : pasal 33 ayat 1 UUD 1945

d. Landasan Materiil : setia kawan dan harga diri

2. Tujuan

Tujuan KUD Jatinom sebagai berikut;

a. meningkatkan taraf hidup anggota, sesuai dengan tujuan koperasi pada

umumnya,

b. membantu pemenuhan kebutuhan para anggota dan masyarakat sekitar

yang menggunakan jasa kud jatinom,

c. menampung semua kegiatan yang berada di daerah kud jatinom,

seperti kelompok tani, kelompok susu, peternak, dan lain-lain,

d. menambah pengetahuan dan tanggung jawab bagi anggota khususnya

dan masyarakat pada umumnya dan meningkatkan peran serta dalam pembangunan, khususnya pedesaan, dan

e. mengembangkan usaha-usaha yang sesuai dengan anggaran dasar

koperasi dan keputusan rapat anggota.

3. Lokasi dan Wilayah Kerja

KUD Jatinom terletak di desa Krajan, kecamatan Tulung,

(16)

commit to user

pada jarak sekitar 10 km dari pusat kota. Ketinggian 260 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 32°C dan curah hujan

sebanyak 446 mm/th. Dengan kondisi geografis dan iklim seperti ini sangat mendukung usaha pemeliharaan ternak sapi perah yang menjadi

salah satu usaha andalan KUD Jatinom. Batas wilayah desa Krajan sebagai berikut;

a. sebelah Utara : Desa Kiringan,

b. sebelah Selatan : Desa Glagah,

c. sebelah Barat : Desa Pomah, dan

d. sebelah Timur : Desa Bonyokan

KUD Jatinom mempunyai wilayah kerja sebanyak 17 desa dan satu kelurahan, yaitu:

a. Kel. Jatinom

b. Tibayan

c. Bandungan

d. Beteng

e. Jemawan

f. Bonyokan

g. Bengking

h. Randulanang

i. Bandungan

j. Socokangsi

k. Krajan

l. Puluhan

m. Glagah

n. Mranggen

o. Kayumas

p. Pandeyan

q. Gedaren

r. Temuireng

Luas wilayah kerja : 3,552,967.5 Ha

Jumlah KK : 13,848 KK

(17)

commit to user 4. Keanggotaan

Syarat keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan

kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi, dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar

dipenuhi. Keanggotaan koperasi ini tidak dapat dipindahtangankan dan setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar. Berdasarkan Rapat

Anggota Tahunan (RAT) terakhir tanggal 31 Maret 2010, jumlah anggota KUD Jatinom berjumlah 6,237 orang.

5. Ketenagakerjaan

Tenaga kerja KUD Jatinom dibedakan menjadi dua golongan,

yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tidak tetap terdiri dari karyawan borongan dan karyawan musiman. Data karyawan

(18)

commit to user TABEL I.1

DATA KARYAWAN TETAP KUD JATINOM

No. NAMA L/P JABATAN PENDIDIKAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Kisdaryana N Rosyidi Sulastri Siti Muryani Susi Haryanti Joko Suparno Sri Tomo Supriyono Supomo Zulaikhah C Sujarwo

Sri Mulyono

Mujiono Sunanto Hadi Sri Mulyani Salim Agus Sutomo Sujadno Widoyo Jumiadi L L P P P L L L L P L L L L P L L L L L Manajer Umum Juru Buku Administrasi Keuangan Administrasi Keuangan Kasir Umum Administrasi Umum Staf Pengurus

Kepala Unit Susu Kepala Unit Ternak

Staf Ternak Unit RMU

Kepala Unit Listrik

Staf Unit Listrik Staf PMT

Staf PMT Petugas IB Keswan

Staf Unit Susu Staf Unit Susu

Staf Unit Susu

(19)

commit to user TABEL I.1

DATA KARYAWAN TETAP KUD JATINOM (Lanjutan)

No. NAMA L/P JABATAN PENDIDIKAN

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. H Sukardi Sutikno Suhasno Sunarso Sarwadi Purwono Indarjo Sarono Jumadi HP

Dugi Wahyono

Slamet Suronto Sehono Wakinu Hapi Taru Warsito Ridwan Khoiri Sudarni Eni Kusmiati L L L L L L L L L L L L L L P L L L P

Staf Unit Susu

(20)

commit to user TABEL I.2

DATA KARYAWAN BORONGAN

No. NAMA L/P JABATAN PENDIDIKAN

1. 2. Mesran Jayadi L L Tenaga RMU Sopir Air Kayumas

SMA SMA

TABEL I.3

DATA KARYAWAN ASGROSS GABUS JAYA

No. NAMA L/P JABATAN PENDIDIKAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Dita Kartika S

(21)

commit to user 6. Permodalan KUD Jatinom

Sumber modal KUD Jatinom adalah sebagai berikut.

a. Simpanan Pokok.

Simpanan pokok adalah simpanan yang harus dibayar pada

waktu masuk menjadi anggota dan diambil pada waktu keluar. Simpanan pokok KUD Jatinom sebesar Rp 2.000,00.

b. Simpanan Wajib.

Simpanan wajib adalah simpanan yang dibayar oleh anggota setiap bulan secara rutin pada waktu yang telah ditentukan oleh

koperasi. Simpanan wajib KUD Jatinom sebesar Rp 100,00.

c. Simpanan Sukarela.

Simpanan sukarela adalah simpanan yang dilakukan anggota

dengan jumlah dan waktu yang tidak ditentukan.

d. SHU yang Ditahan.

SHU KUD Jatinom sebagian akan disisakan. Sisa SHU KUD ini akan dijadikan sebagai tambahan modal usaha.

e. Cadangan.

Cadangan SHU merupakan SHU yang diperoleh dari kegiatan anggota sebesar 25% dan bukan anggota sebesar 50%. Hal ini

dimaksudkan untuk memperbesar modal.

f. Pinjaman Luar.

Dalam menjalankan usaha, KUD Jatinom bekerja sama

(22)

commit to user 7. Unit-unit Usaha KUD Jatinom

Unit-unit usaha KUD Jatinom yang penulis ketahui melalui RAT tahun

2009 adalah sebagai berikut.

a. Unit Swalayan Asgross.

Unit swalayan Asgross merupakan salah satu unit prospektif karena pada tahun 2009 mampu memperoleh laba yang cukup besar dan ada peningkatan sebesar 10% dibanding tahun 2008. Tahun 2008

laba yang diperoleh sebesar Rp 88.832.071,48, sedangkan tahun 2009 sebesar Rp 94.114.020,08. Unit ini dibentuk pada tahun 2005.

b. Unit Susu.

Unit susu dibentuk pada tahun 1981. Pada awal dibentuk unit susu, penjualan dilakukan ke kampung-kampung. Setelah itu demi

perkembangan unit susu, pengurus mengadakan kerjasama dengan PT Sari Husada di Yogyakarta. Dalam penanganan unit usaha ini KUD

Jatinom telah mempunyai sarana-sarana penelitian dan pengolahan susu. Tujuan dari unit usaha ini adalah untuk melayani pengetesan susu perah yang diserahkan oleh peternak sapi sebelum disetorkan ke

PT Sari Husada Yogyakarta dan PT Nestle. Penyetoran susu ada yang dari peternak langsung ke KUD Jatinom tetapi ada juga yang

disetorkan dulu ke kelompok-kelompok susu, kemudian diambil dan diangkut pihak KUD Jatinom. Penyetoran dilakukan dua kali sehari oleh peternak. KUD Jatinom melakukan pembayaran kepada peternak

(23)

commit to user

c. Unit Produk Makanan Ternak (PMT).

Unit produk makanan ternak dibentuk tahun 1995 dengan

tujuan untuk melayani pengadaan makanan ternak sapi perah kepada anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.

d. Unit Listrik.

Unit pelayanan rekening listrik dibentuk tahun 1983, dengan tujuan untuk melayani pembayaran rekening listrik. Pada tahun 2009

ada penurunan SHU sebesar 1% jika dibandingkan dengan tahun 2008 karena tahun 2009 mulai diterapkan sistem pembayaran listrik secara

langsung (online), yang pada akhirnya menyebabkan jumlah pelanggan

menurun. Dari usaha ini KUD Jatinom mendapat pemasukan sebesar Rp 1.600,00 tiap rekening listrik. Pelayanan pembayaran dilakukan

mulai tanggal 5 sampai 20 tiap bulan. Apabila pembayaran dilakukan setelah tanggal 20, pelanggan akan dikenakan denda.

e. Rice Mill Unit (RMU).

Rice Mill Unit dibentuk tahun 1974 dengan tujuan melayani

penggilingan padi menggunakan mesin selep yang berupa mesin pecah

kulit dan mesin pemutih. Unit usaha ini di awal pelaksanaannya mengalami kerugian, maka tahun 1980 RMU pernah dilelang. Tahun

1983 KUD Jatinom dipercaya dan diberi bantuan kredit mesin dari

negara Belanda. Mulai tahun 2007 RMU dikelola dengan sistem kerja

(24)

commit to user

sewa kepada KUD Jatinom, sedangkan apabila terjadi kerusakan akan menjadi tanggung jawab bersama.

f. Unit Angkutan.

Unit angkutan dibentuk tahun1984 dengan tujuan melayani

pengangkutan bahan-bahan kebutuhan, seperti susu, pupuk, konsentrat, air, tebu, dan lain-lain. Modal berupa kendaraan pengangkut pada awal pendirian berasal dari kredit di Sasami Motor. Berdasarkan RAT

terakhir tanggal 31 Maret 2010, jumlah armada yang dimiliki sebanyak tiga unit truk tangki susu, satu truk tangki air, dan dua truk bak

terbuka. Kendala yang dialami pada unit usaha ini adalah sering terjadi kerusakan mesin karena umur kendaraan sudah tua, sehingga secara ekonomis sudah tidak layak.

g. Unit Air Bersih.

Unit air bersih dibentuk tahun 1991 atas keputusan rapat

anggota tahunan tahun 1990 dengan tujuan membantu memenuhi kebutuhan air minum dan air untuk peternak sapi perah di Bengking, Kayumas, Bandungan, dan sekitarnya yang masih sangat sulit

mendapatkan air bersih. Pelayanan unit air bersih terbagi menjadi dua, yaitu di sumur Kayumas dan sumur Bengking.

h. Unit Ternak.

Unit ternak berdiri tahun 1981 dengan tujuan melayani kredit sapi perah dan melayani pengadaan dalam pengumpulan data populasi

(25)

commit to user

presiden yang berupa kredit sapi perah lewat BRI sebanyak 250 ekor. Tahun 1988 KUD Jatinom mendapat kredit dari BUKOPIN sebanyak

125 ekor dan tahun 1989 KUD Jatinom juga mendapat kredit dari BRI sebanyak 748 ekor. Tahun 1990 BRI memberikan kredit lagi sebanyak

344 ekor sapi perah.

i. Unit Simpan Pinjam (USP).

Unit simpan pinjam dibentuk tahun 1990 dengan tujuan

melayani simpan pinjam pada anggota KUD Jatinom. Syarat mengajukan kredit atau menjadi nasabah adalah menjadi anggota atau

bagi kelompok tani maupun susu harus mendapat ijin dari ketua KUD Jatinom.

8. Kebijakan Akuntansi

a. Piutang.

KUD Jatinom mencatat piutang berdasarkan nilai bruto. Setiap tahun dibentuk penyisihan piutang tak tertagih sebesar 0.5% dari saldo piutang akhir periode selain piutang sapi dan Kredit Usaha

Tani (KUT).

b. Persediaan.

(26)

commit to user

c. Aktiva Tetap dan Penyusutan.

KUD Jatinom mencatat aktiva tetap berdasarkan nilai

perolehan dan disusutkan dengan metode garis lurus. Taksiran umur ekonomis dan persentase penyusutan aktiva tetap KUD Jatinom

sebagai berikut.

Jenis Aktiva Umur Ekonomis Persentase

-Bangunan 5 – 20 tahun 5 – 20 %

-Mesin 5 – 20 tahun 10 – 20 %

-Kendaraan 5 – 20 tahun 10 – 20 %

-Peralatan 5 – 20 tahun 10 – 20 %

d. Penjualan dan Pendapatan.

KUD Jatinom menentukan pembagian atas penjualan dan

pendapatan dengan persentase 90% untuk anggota dan 10% untuk bukan anggota.

9. Struktur Organisasi

Struktur organisasi berguna untuk memperlancar tugas dalam

pengaturan organisasi yang harus dijalankan dan dipertanggungjawabkan oleh masing-masing bagian. Struktur organisasi KUD Jatinom bisa dilihat

(27)

RAT KUD JATINOM

PENGURUS KUD

UNIT USAHA OTONOMI USP

BPP BADAN

PENGAWAS KUD MANAJER ASS. MANAJER PEMBINA DEP. KOP

KEUANGAN ADM & UMUM

UNIT SIMPAN PINJAM UNIT TERNAK UNIT AIR BERSIH UNIT ANGKUTAN UNIT RMU UNIT LISTRIK UNIT SUSU UNIT PMT UNIT SWALAYAN ASGROSS BENGKING ASS. KAYUMAS ASS. MANAJER PENYULUHAN LAPANGAN ANGGOTA KUD JATINOM

Gambar I.1. Struktur Organisasi KUD Jatinom Garis Koordinasi

Garis Komando Keterangan =

=

(28)

commit to user

Penjelasan dan fungsi dari masing-masing bagian dari struktur organisasi di atas sebagai berikut.

a. Rapat Anggota.

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi

dalam koperasi. Menurut UU Koperasi No. 25 tahun 1992, rapat anggota bertugas untuk menetapkan;

1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),

2) pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan badan

pengawas,

3) kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha

koperasi,

4) rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi

serta pengesahan laporan keuangan,

5) pengesahan dan pertanggungjawaban pengurus dan pelaksanaan

tugasnya,

6) pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU), dan

7) penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

(29)

commit to user

b. Pengurus.

Tugas dan kewajiban pengurus adalah sebagai berikut;

1) mengelola koperasi dan usahanya,

2) mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan anggaran

pendapatan dan belanja koperasi,

3) menyelenggarakan rapat anggota,

4) mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas, dan

5) memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Selain mempunyai tugas yang harus dilaksanakan, pengurus juga mempunyai wewenang sebagai berikut;

1) mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan,

2) memutuskan penerimaan dan penolakan anggota sesuai dengan

ketentuan dalam anggaran dasar,

3) melakukan tindakan koperasi sesuai dengan tanggung jawab dan

keputusan rapat.

Tugas masing-masing anggota pengurus berbeda-beda.

Pembagian tugas ini bertujuan agar tidak terjadi kekacauan dalam pengelolaan koperasi serta untuk meningkatkan efisiensi kerja

(30)

commit to user

1) Ketua.

a) Memimpin, mengawasi dan mengkoornisasi pelaksanaan tugas

pengurus dan manajer.

b) Memimpin rapat pengurus, rapat anggota dan melaporkan

pertanggungjawaban kepada anggota.

c) Memberikan keputusan terakhir dalam kepengurusan koperasi

dengan memperhatikan saran dan pendapat dari anggota.

2) Sekretaris.

a) Menyelenggarakan dan memelihara buku daftar pengurus

sesuai dengan ketentuan koperasi yang berlaku.

b) Memelihara tata cara kerja, merencanakan peraturan-peraturan

khusus lain.

c) Menyusun laporan organisasi untuk rapat anggota dan pejabat

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d) Menyelenggarakan dan menyimpan arsip-arsip, buku-buku

keputusan, surat keluar dan surat masuk di bidang sekretaris.

3) Bendahara.

a) Menyelengarakan anggaran pendapatan dan belanja koperasi.

b) Memelihara semua kekayaan koperasi.

c) Mengatur pengeluaran uang agar tidak melampaui anggaran

yang telah ditetapkan.

d) Mengadakan kerja sama dengan manajer, mengesahkan bukti

(31)

commit to user

e) Mengambil langkah-langkah pengamanan tertentu untuk

mencegah timbulnya kerugian koperasi.

4) Bidang Usaha.

a) Mengaktifkan angsuran kredit dan piutang yang ada dalam unit

usaha serta mengambil tindakan bagi unit yang melalaikan tugas.

b) Meningkatkan volume usaha bidang usaha koperasi.

c) Meningkatkan pelayanan usaha air bersih.

d) Mengoptimalkan produksi makanan ternak.

e) Meningkatkan pelaksanaan pembibitan sapi perah.

f) Meningkatkan peran unit simpan pinjam menjadi simpan

pinjam yang mandiri.

Pada pasal 14 Anggaran Dasar KUD Jatinom menjelaskan bahwa syarat-syarat menjadi pengurus adalah terdiri dari syarat idiologis dan

syarat organisatoris.

1) Syarat Idiologis.

a) Menyetujui, mendukung dan mengamalkan landasan idiil dan

struktuil.

b) Sanggup melaksanakan dengan baik dan mengamalkan

landasan operasional KUD.

2) Syarat Organisatoris.

a) Harus mempunyai prestasi kerja yang baik.

(32)

commit to user

c) Tidak terlibat dalam suatu tindakan yang merugikan KUD atau

pelanggaran ekonomi yang lain, termasuk larangan yang

ditentukan oleh pemerintah.

c. Manajer.

Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari karyawan yang ada di KUD Jatinom dikoordinasi oleh seorang manajer. Tugas seorang manajer koperasi adalah sebagai berikut;

1) mengkoordinir penyusunan rencana kerja dan anggaran

masing-masing bagian yang berada di bawah tanggung jawabnya kepada

pengurus,

2) atas dasar persetujuan tertulis dari pihak pengurus, manajer

mengesahkan pengeluaran sejumlah uang dan barang,

3) manajer dibantu staf administrasi dalam menyelenggarakan

administrasi barang dan uang dengan tertib.

Dalam pelaksanaan tugasnya, manajer di KUD Jatinom dibantu oleh seorang asisten manajer. Perlu diketahui bahwa manajer di KUD Jatinom harus berasal dari wilayah Kecamatan Jatinom.

d. Badan Pengawas (BP).

Sampai RAT terakhir tanggal 31 Maret 2010 KUD Jatinom

(33)

commit to user

1) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

pengelolaan koperasi,

2) membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.

Sedangkan wewenang badan pengawas koperasi adalah sebagai

berikut;

1) meneliti catatan-catatan yang ada di koperasi,

2) membuat segala keterangan yang diperlukan.

e. Badan Pembina dan Pembimbing (BPP) Koperasi.

Badan pembina dan pembimbing koperasi di KUD Jatinom

terdiri dari lima orang. Tugas pokok badan pembina dan pembimbing koperasi adalah sebagai berikut;

1) memberikan bimbingan, bantuan nasehat dan saran pada pengurus

KUD,

2) melindungi KUD dari hal-hal yang dapat merusak kelangsungan

usaha yang dilakukan oleh KUD.

f. Karyawan.

Karyawan yang ada di KUD Jatinom terdiri dari karyawan

tetap dan karyawan borongan. Karyawan tetap yaitu karyawan yang bekerja di KUD Jatinom dengan menerima upah yang tetap dari KUD

dan pengangkatannya harus dengan persetujuan pengurus KUD. Karyawan borongan yaitu karyawan yang menerima upah tidak tetap dari koperasi dan pengangkatannya tidak perlu dengan persetujuan

(34)

commit to user

pekerjaan yang telah dilakukan. Karyawan borongan yang ada di KUD Jatinom hanya berjumlah dua orang, yaitu Mesran, sebagai tenaga

RMU dan Jayadi, sebagai sopir air Kayumas. Karyawan tetap yang ada di KUD Jatinom berjumlah 39 orang dan ditambah dengan 12 orang

karyawan Asgross Gabus Jaya. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tabel I.1, I.2 dan I.3.

g. Anggota.

Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha koperasi tidak lepas dari peran serta anggota koperasi dalam kegiatan yang dilakukan

oleh koperasi. Keanggotaan yang ada di KUD Jatinom terdiri dari anggota penuh dan calon anggota. Anggota penuh adalah anggota yang sudah memenuhi syarat untuk menjadi anggota KUD Jatinom dan

sudah melunasi simpanan pokok dan iuran wajib serta telah menandatangani bukti daftar anggota. Calon anggota adalah orang

yang sudah mendaftarkan diri untuk menjadi anggota KUD Jatinom tetapi belum melunasi simpanan pokok dan iuran wajib KUD. Biasanya calon anggota mencicil simpanan pokok dan iuran wajib

melalui potongan pada saat pembayaran rekening listrik.

Kenyataan menunjukkan bahwa perbandingan antara jumlah

anggota yang masuk dengan jumlah anggota yang keluar ternyata lebih besar anggota yang masuk. Hal tersebut berarti lebih banyak orang yang tertarik untuk masuk menjadi anggota koperasi. Menurut sumber

(35)

commit to user

kuat yang mengharuskan mereka keluar dari keanggotaan koperasi, yaitu karena meninggal, keinginan pribadi untuk keluar dan ada juga

karena permintaan anak. Jadi selama ini tidak ada anggota yang dikeluarkan oleh KUD Jatinom secara sengaja yang dikarenakan oleh

kesalahan anggota tersebut.

10.Prestasi yang Dicapai

Prestasi yang telah dicapai KUD Jatinom antara lain:

a. Tahun 1986 sebagai KUD terbaik III untuk Propinsi Jawa Tengah.

b. Tahun 1987 ditunjuk sebagai KUD andalan yang mendapat binaan dan

bantuan dari APEGTI BULOG Jawa Tengah.

c. Tahun 1989 ditetapkan sebagai KUD mandiri.

d. Tahun 1990 ditetapkan sebagai KUD mandiri sangat mantap.

e. Tahun1991 KUD terbaik di Kabupaten Klaten.

f. Tahun 1992 KUD terbaik di Jawa Tengah.

g. Tahun 1994 s/d sekarang, laporan keuangan KUDJatinom selalu

diaudit oleh Akuntan Publik dari KJA Duta Karya Semarang deengan

hasil wajar tanpa pengecualian.

h. Tahun 1995 sebagai KUD mandiri terbaik III tingkat nasional.

i. Tahun 1996 sebagai KUD terbaik pertama di propinsi.

j. Tahun 1996 sebagai KUD mandiri teladan pertama tingkat nasional.

k. Tahun 1996 memperoleh sertifikat ransum makanan ternak dari Dinas

(36)

commit to user

l. Anggota KJUB Alis Arta Jaya Klaten sampai sekarang.

m. Anggota KJUB Puspitasari Klaten sampai sekarang.

n. Anggota GKSI Jawa Tengah sampai sekarang.

o. Tahun 2005 mendapat nilai A atas penilaian klasifikasi koperasi dari

Diperindagkop & PM Kabupaten Klaten.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam perekonomian Indonesia, kita mengenal ada tiga sektor perekonomian yaitu sektor pemerintah, swasta dan koperasi. Dari tiga sektor perekonomian tersebut koperasi jelas mempunyai fungsi dan peran penting dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur karena koperasi dapat

menjadi soko guru perekonomian di Indonesia seperti yang telah dikemukakan

dalam UUD 1945. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi harus dikembangkan karena menjadi kekuatan ekonomi nasional yang diharapkan tangguh.

(37)

commit to user

penerimaan kas bagi KUD Jatinom, sedangkan penjualan kredit yang terjadi akan mengakibatkan terjadinya piutang. Piutang yang dimiliki KUD Jatinom berdasarkan RAT tahun 2009 yaitu piutang pupuk (Rp 18.538.940,00), obat-obatan (Rp 6.258.200,00), sapi (Rp 2.752.444.158,60), air (Rp 1.520.000,00), konsentrat (Rp 29.877.375,00), kredit usaha tani (Rp 1.051.391.687,00), susu (Rp 213.752.655,00), rekening listrik (RP 11.592.560,00), unit simpan pinjam (Rp 746.719.500,00), Asgross (Rp 1.696.000,00), sewa (Rp 24.000.000,00), bukan anggota (Rp 900.000,00), puspeta (7.368.285,64), dan piutang lain-lain (Rp 340.913.836,56).

(38)

commit to user

Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam penyusunan tugas

akhir ini penulis mengambil judul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan

Kredit Sapi pada Koperasi Unit Desa Jatinom di Kabupaten Klaten”.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu:

1. Bagaimana sistem akuntansi penjualan kredit sapi yang diterapkan oleh

KUD Jatinom?

2. Apa saja kelebihan serta kelemahan sistem akuntansi penjualan kredit sapi

KUD Jatinom?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan atas penelitian yang dilakukan adalah menemukan pemecahan atas permasalahan yang diuraikan di atas adalah:

1. Mengevaluasi penerapan sistem akuntansi penjulan kredit sapi yang

diterapkan oleh KUD Jatinom.

2. Mengetahui kelebihan serta kelemahan sistem akuntansi yang diterapkan

pada sistem penjualan kredit sapi di KUD Jatinom.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Penulis.

(39)

commit to user

mengikuti pendidikan Program Studi Diploma III Akuntansi ke dalam kenyataan dunia kerja pada KUD Jatinom Kecamatan Jatinom Kabupaten

Klaten.

2. Bagi KUD Jatinom.

Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan dan masukan bagi KUD Jatinom untuk lebih meningkatkan sistem akuntansinya serta dapat menenggulangi kelemahan-kelemahan yang

diterapkan pada sistem akuntansi penjualan kredit sapi, demi kelangsungan dan kemajuan KUD Jatinom di masa yang akan datang.

3. Bagi Pembaca.

Sebagai bahan kajian dalam menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang akuntansi terutama mengenai sistem akuntansi

(40)

commit to user BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Sistem Akuntansi.

Inrormasi perusahaan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak

yang berkepentingan, baik pihak luar maupun dalam perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan tersebut, disusun suatu sistem

akuntansi.

a. Pengertian Sistem dan Prosedur.

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001:2). Dari definisi tersebut menurut Mulyadi

(2001:2) sistem dapat dirinci lebih lanjut, pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut;

1) setiap sistem terdiri dari unsur-unsur,

2) unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan,

3) unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem,

4) suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa

orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin

(41)

commit to user

penanganan secara beragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang (Mulyadi, 2001:5).

Menurut W. Gerald Cole dalam Baridwan (1990:3) sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang

disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.

Prosedur adalah suatu urut-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi-transaksi

perusahaan yang sering terjadi.

Menurut Steven A. Moscove dalam Baridwan (1990:3) sistem

adalah suatu kesamaan (entity) yang terdiri dari bagian-bagian

(sub-sistem) yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Dari beberapa definisi sistem yang dipaparkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu kerangka prosedur atau susunan yang saling berhubungan antara bagian yang satu dengan yang lain dan

antara komponen yang satu dengan yang lain yang telah dikoordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai

(42)

commit to user

b. Pengertian Sistem Akuntansi.

Menurut Howard F. Stettler dalam Baridwan (1990:4) sistem

akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu

kesatuan ekonomis dengan tujuan menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti

pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi.

Menurut Mulyadi (2001:3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen

guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

c. Unsur-unsur Sistem Akuntansi Pokok.

Menurut Mulyadi (2001:3) ada lima unsur pokok dalam sistem akuntansi, antara lain:

1) Formulir.

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk

merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Contoh

(43)

commit to user

2) Jurnal.

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan

untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Contoh jurnal adalah jurnal pembelian, jurnal

penjualan, jurnal penerimaan kas, dan lain-lain.

3) Buku Besar.

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening

yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

4) Buku Pembantu.

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu

dalam buku besar. Sebagai contoh buku pembantu piutang yang merinci semua data tentang debitur.

5) Laporan.

Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa laporan laba/rugi, laporan perubahan modal,

laporan harga pokok produksi, dan lain-lain.

2. Penjualan Kredit

(44)

commit to user

dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

3. Sistem Penjualan Kredit

Kegiatan penjualan secara kredit ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit.

a. Fungsi yang Terkait.

Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit adalah:

1) Fungsi Penjualan.

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggang untuk menambahkan informasi yang belum ada pada surat order tersebut, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang akan dikirin, dan mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk

membuat “back order” pada saat diketahui tidak tersediannya

persediaan untuk memenuhi order dari pelanggan.

2) Fungsi Kredit.

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan.

3) Fungsi Gudang.

(45)

commit to user

4) Fungsi Pengiriman.

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung

jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini juga bertanggung

jawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi yang berwenang.

5) Fungsi Penagihan.

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada

pelanggan, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan

pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi akuntansi.

6) Fungsi Akuntansi.

Dalam transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan

kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Di samping itu, fungsi ini juga bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan

yang dijual ke dalam kartu persediaan.

b. Dokumen yang Digunakan.

(46)

commit to user

1) Surat Order Pengiriman.

Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk

memproses penjualan kredit kepada pelanggan. Dokumen ini

merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan

otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti dokumen yang tertera di atas dokumen tersebut.

2) Faktur Penjualan.

Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim oleh

fungsi penagihan kepada pelanggan.

3) Rakapitulasi Harga Pokok Penjualan.

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen

pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. Data yang

dicantumkan dalam rekapitulasi harga pokok penjualan berasal dari kartu persediaan.

4) Bukti Memorial.

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke dalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit,

(47)

commit to user

c. Catatan yang Digunakan.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan

kredit adalah sebagai berikut.

1) Jurnal Penjualan.

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik secara tunai maupun kredit.

2) Kartu Piutang.

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap debiturnya.

3) Kartu Persediaan.

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi mutasi setiap jenis persediaan.

4) Kartu Gudang.

Catatan akuntansi ini diselenggarakan oleh fungsi gudang

untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.

5) Jurnal Umum.

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem.

(48)

commit to user

1) Prosedur Order Penjualan.

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari

pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat surat order pengiriman

dan mengirimkannya kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.

2) Prosedur Persetujuan Kredit.

Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan

penjualan kredit kepada pembeli tertentu dari fungsi kredit.

3) Prosedur Pengiriman.

Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang

kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang diterima dari fungsi pengiriman.

4) Prosedur Penagihan.

Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan dan mengirimkannya kepada pembeli. Dalam metode

tertentu, faktur penjualan dibuat oleh fungsi penjualan sebagai tembusan pada waktu bagian ini membuat surat order pengiriman.

5) Prosedur Pencatatan Piutang.

(49)

commit to user

pencatatan tertentu mengarsipkan dokumen tembusan menurut abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang.

6) Prosedur Distribusi Penjualan.

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data

penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.

7) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan.

Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara

periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

e. Sistem Pengendalian Intern.

Sistem pengendalian intern sangat diperlukan dalam

perusahaan agar tidak terjadi kesalahan maupun penyelewengan dari masing-masing bagian karena dapat mengakibatkan kerugian bagi

perusahaan. Menurut Mulyadi (2001:163) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

1)Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern.

Menurut Mulyadi (2001:165-171) unsur pokok sistem

(50)

commit to user

a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas.

Struktur organisasi merupakan rerangka (frame work)

pembagian tugas tanggung jawab fungsional kepada unit-unit

organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip berikut.

(1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari

fungsi akuntansi.

Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk

menyimpan aktiva perusahaan. Fungsi akuntansi adalah fungsi yang memiliki wewenang mencatat peristiwa keuangan

perusahaan.

(2) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

Apabila suatu transaksi hanya dilakukan oleh unit tertentu saja, maka dimungkinkan akan terjadi kecurangan.

Pencatatan yang seharusnya tidak terjadi tersebut, dapat mengakibatkan data akuntansinya tidak dapat dipercaya kebenaranya dan kekayaan organisasi menjadi tidak terjamin

(51)

commit to user

b) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, piutang, pendapatan

dan biaya.

Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur

pembagian wewenang otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Prosedur pencatatan yang baik menjamin data yang direkam dalam formulir yang dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat

ketelitian dan keandalannya yang tinggi.

c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi.

Cara yang ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah sebagai berikut.

(1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang

pemakaiannya harus dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak

yang berwenang. Formulir merupakan alat untuk memberikan otorisasi terlaksananya, maka pengendalian pemakaiannya dengan menggunakan nomor urut tercetak.

(2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaaan

mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur. Jika dalam organisasi dilaksanakan pemeriksaaan mendadak, maka akan dapat mendorong karyawan untuk

(52)

commit to user

(3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai

akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi. Apabila suatu

transaksi dilakukan oleh dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, maka akan dimungkinkan terjadi

manipulasi data. Oleh sebab itu setiap transaksi harus dilaksanakan dengan campur tangan pihak lain, sehingga akan terjadi internal check.

(4) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang

diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat

dalam melaksanakan tugasnya.

(5) Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak. Hal

tersebut dimaksudkan seandainya terjadi kecurangan dalam

departemen yang bersangkutan, diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan untuk sementara tersebut.

(6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

catatannya. Cara yang ditempuh ini digunakan untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi yang dicatat dalam

jurnal kas, buku pembantu persediaan, dan buku pembantu aktiva tetap.

(7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Adanya satuan pengawas dalam perusahaan akan menjamin efektivitas

(53)

commit to user

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Unsur mutu karyawan merupakan unsur pengendalian intern yang paling penting. Cara yang ditempuh untuk memperoleh karyawan yang perusahaan adalah sebagai berikut.

(1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut

dalam pekerjaannya. Untuk memperoleh karyawan yang mempunyai kecakapan yang sesuai dengan tanggung jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan analisis jabatan yang ada dalam dan menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi calon karyawan.

(2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan, sesuai dengan tuntutan didalam perkembangan pekerjaannya.

2)Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penjualan

Kredit.

Menurut Mulyadi (2001:220) unsur pokok pengendalian intern yang diterapkan dalam sistem penjualan kredit terdiri dari organisasi, sistem otorisisasi dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat.

a) Organisasi.

(54)

commit to user

(1) fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit,

(2) fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi

kredit,

(3) fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas,

(4) transaksi harus dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau

lebih dari satu fungsi.

b)Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.

Dalam organisasi, setiap transaksi keuangan terjadi melalui sistem otorisasi tertentu. Otorisasi terjadinya transaksi

dilakukan dengan membubuhkan tanda tangan oleh yang memiliki wewenang pada dokumen sumber atau dokumen pendukung. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam penjualan kredit

yaitu;

(1) penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi

penjualan dengan menggunakan formulir surat order

pengiriman,

(2) persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit

dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang

merupakan tembusan surat order pengiriman),

(3) pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi

pengiriman dengan cara menandatangani dan membubuhkan

(55)

commit to user

(4) penetapan harha jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan

barang, dan potongan penjualan berada di tangan direktur

pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai hal tersebut,

(5) terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan

membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan,

(6) pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas

dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap,

(7) pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh

karyawan yang diberi wewenang untuk itu.

c) Praktik yang Sehat.

Praktik yang sehat dalam penjualan kredit adalah sebagai berikut;

(1) penggunaan formulir bernomor urut tercetak,

(2) secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang

kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi terkait.

(3) secara periodik diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan

rekening kontrol piutang dalam buku besar.

f. Bagan Alir.

Bagan alir yang seharusnya ada untuk menggambarkan kegiatan penjualan kredit, dengan memasukkan berbagai unsur

(56)

commit to user 9 8 Mulai Menerima order dari langganan Surat Order Membuat Surat Order Pengiriman (SOP) dan faktur 7 6 5 4 3 2 3 2 ke pelanggan 1 4 7 SOP A T 6 2 SOP 1 SOP Mencatat tanggal pengiriman pada SOP lembar 9 2 SOP 1 SOP 7

BAGIAN ORDER PENJUALAN

1

SOP

(57)

commit to user 7 SOP Memeriksa status kredit 3 Memberi otorisasi kredit 7 SOP 4 1 SOP Menyiapkan barang 1 Menyerahkan barang 1 SOP Kartu Gudang 5 5 1 SOP 2 5 4 3 2 SOP Menempel surat order pengiriman pada pembungkus barang Menyerahkan barang kepada perusahaan angkutan umum 5 4 3 2 1 SOP Diserahkan kepada perusahaan angkutan umum N

BAGIAN KREDIT BAGIAN GUDANG BAGIAN PENGIRIMAN

[image:57.595.40.572.91.742.2]

Bersama dengan barang Ditempel pada pembungkus barang sebagai slip pembungkus Bersama dengan barang

(58)

commit to user

2

SOP

Membuat faktur

7

5

4

3

2 1 Faktur

1

SOP

dikirim ke pelanggan

dikirim ke wiraniaga

8 9

10

Surat Muat 2

SOP 1

8

1 Faktur

Kartu Piutang

N

BAGIAN PIUTANG BAGIAN PENAGIHAN

(59)

commit to user 9 3 Faktur Kartu Persediaan Membuat rekapitulasi harga pokok penjualan Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan (HPP) Membuat bukti memorial Rekap. HPP Bukti memorial 11 N Secara periodik 10 4 Faktur Jurnal Penjualan N Selesai 11 Rekap. HPP Bukti Memorial N Jurnal Umum

BAGIAN KARTU PIUTANG BAGIAN JURNAL

(60)

commit to user B. PEMBAHASAN

1. Pembahasan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Sapi pada KUD Jatinom

Sistem penjualan kredit yang diterapkan di KUD Jatinom adalah

sebagai berikut.

a. Fungsi yang Terkait.

Fungsi yang menjalankan sistem akuntansi penjualan kredit

pada KUD Jatinom adalah:

1) Fungsi Penjualan.

Dalam transaksi penjualan kredit sapi KUD Jatinom, fungsi penjualan bertanggung jawab atas penjualan kredit yang sapi yang terjadi, penyelenggaraan surat perjanjian pengelolaan sapi perah

secara kredit, penerimaan uang muka penjualan kredit sapi perah, pembuatan kwitansi, penyerahan kwitansi ke pembeli, kasir, dan

bagian penagihan, serta pemberitahuan nomor telinga sapi yang harus disiapkan oleh bagian kandang/gudang bersama dengan kwitansi. Selain yang tersebut di atas, fungsi penjualan juga bertanggung jawab

untuk menyetorkan kas yang diterima dari pembeli tersebut segera ke kasir dalam jumlah penuh bersamaan dengan penyerahan kwitansi.

2) Fungsi Kredit.

Dalam transaksi penjualan kredit sapi KUD Jatinom, fungsi kredit bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan,

(61)

commit to user

Jatinom dan memberikan keputusan pemberian kredit kepada pelanggan atas persetujuan dari pengurus KUD Jatinom.

3) Fungsi Gudang.

Dalam transaksi penjualan kredit sapi KUD Jatinom, fungsi

gudang bertanggung jawab untuk menyiapkan sapi yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan sapi tersebut pada saat pembeli mengambilnya.

4) Fungsi Penagihan.

Dalam transaksi penjualan kredit sapi KUD Jatinom, fungsi

penagihan bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan

faktur penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan copy faktur

bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi

akuntansi.

5) Fungsi Akuntansi.

Dalam transaksi penjualan kredit sapi KUD Jatinom, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan

pernyataan piutang kepada para debitur, serta membuat laporan penjualan. Di samping itu, fungsi ini juga bertanggung jawab untuk

(62)

commit to user

b. Dokumen yang Digunakan.

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada KUD Jatinom adalah sebagai berikut.

1) Surat Perjanjian Pengelolaan Sapi Perah secara Kredit.

Dokumen ini merupakan dokumen pokok untuk memproses penjualan kredit yang dibuat oleh bagian penjualan kepada pelanggan.

2) Faktur Penjualan.

Dokumen ini digunakan untuk merekam transaksi penjualan kredit sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang dan pencatatan piutang dilakukan oleh bagian akuntansi.

3)Kwitansi

Dokumen ini digunakan sebagai bukti penerimaan uang dari pembeli atas penjualan kredit sapi KUD Jatinom.

c. Catatan yang Digunakan.

Catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan kredit pada KUD Jatinom adalah sebagai berikut.

1) Jurnal Penjualan.

Jurnal penjualan ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan kredit, yang berisi tentang nama barang dan jumlah produk yang dijual.

2) Kartu Gudang.

(63)

commit to user

3) Kartu Persediaan.

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.

4) Buku Besar.

Buku besar ini merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat rekening-rekening yang berasal dari jurnal.

d. Jaringan yang Membentuk Prosedur.

Semua pembeli sapi KUD Jatinom merupakan anggota KUD. Jaringan yang membentuk sistem penjulan kredit pada KUD Jatinom adalah:

1)Prosedur Penjualan.

a) Menerima pesanan dari pembeli dan meminta persetujuan ke

bagian kredit.

b)Menerima keputusan perijinan pemberian kredit dari bagian kredit.

c) Menyelenggarakan perjanjian pengelolaan sapi perah secara kredit

rangkap dua yang ditandatangani oleh ketua KUD Jatinom, sebagai pihak pertama dan pembeli, sebagai pihak kedua. Surat perjanjian masing-masing dipegang oleh pembeli dan bagian penjualan.

d)Menerima pembayaran uang muka dari pembeli.

e) Membuat kwitansi rangkap empat.

f) Menyerahkan kwitansi lembar satu ke pembeli.

g)Menyerahkan uang muka penjualan ke kasir beserta kwitansi

(64)

commit to user

h)Memberitahukan nomor telinga sapi ke bagian kandang untuk

disiapkan serta menyerahkan kwitansi lembar tiga.

i) Menyerahkan kwitansi lembar empat ke bagian penagihan.

2)Prosedur Kredit.

a)Menerima permintaan persetujuan pemberian kredit dari bagian

penjualan.

b)Memeriksa status kredit pembeli.

c)Meminta persetujuan kredit kepada pejabat yang berwenang,

kemudian menyampaikan keputusan perijinan pemberian kredit kepada bagian penjualan.

3)Prosedur Gudang.

a)Menerima kwitansi lembar tiga dan pemberitahuan nomor telinga

sapi yang harus disiapkan dari bagian penjualan.

b)Menyiapkan sapi yang dipesan oleh pembeli.

c)Memasukkan data ke kartu gudang setelah sapi diambil oleh

pembeli.

4)Prosedur Penagihan.

a)Menerima kwitansi lembar empat dari bagian penjualan.

b)Membuat faktur penjualan rangkap tiga berdasarkan kwitansi.

c)Mengirim faktur penjualan lembar satu kepada pembeli.

d)Memberikan faktur penjualan lembar dua kepada bagian akuntansi.

5)Prosedur Akuntansi.

a)Menerima faktur lembar dua dari bagian penagihan.

b)Menjurnal transaksi penjualan kredit, memposting ke buku besar

(65)

commit to user

e. Sistem Pengendalian Intern.

Unsur sistem pengendalian intern di KUD Jatinom sebagai

berikut.

1)Organisasi.

Unsur pokok sistem pengendalian intern KUD Jatinom adalah sebagai berikut;

a) fungsi penjualan terpisah dari fungsi kredit,

b)fungsi akuntansi terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit,

c) fungsi akuntansi terpisah dari fungsi kas,

d)transaksi dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari

satu fungsi.

2)Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan.

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam penjualan kredit sapi di KUD Jatinom yaitu;

a) penerimaan order dari pembeli yang telah disetujui oleh fungsi

penjualan dengan menggunakan formulir surat perjanjian kredit,

b)persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit tanpa

membubuhkan tanda tangan pada credit copy,

c) sapi diambil sendiri oleh pembeli,

d)penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan sapi,

dan potongan penjualan berada di tangan pengurus KUD Jatinom melalui rapat dengan penerbitan hasil keputusan mengenai hal

(66)

commit to user

e) terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan

membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan,

f) pencatatan ke dalam catatan akuntansi sudah didasarkan atas

dokumen sumber yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang

lengkap,

g)pencatatan ke dalam catatan akuntansi sudah dilakukan oleh

karyawan yang diberi wewenang untuk itu.

3)Praktik yang Sehat.

Praktik yang dilakukan KUD Jatinom dalam penjualan kredit

adalah sebagai berikut;

a) penggunaan formulir bernomor urut tercetak,

b)secara periodik fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang

kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi terkait,

c) tidak diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol

piutang dalam buku besar karena KUD Jatinom tidak menggunakan kartu piutang.

f. Bagan Alir Dokumen

(67)
[image:67.595.56.548.80.716.2]

commit to user

Gambar II.2. Sistem Penjualan Kredit Susu KUD Jatinom Mulai Menerima pesanan dari pembeli Menerima pembayaran uang muka dari pembeli, membuat kwitansi 4 3 2 Menyelenggarakan perjanjian pengelolaan sapi perah secara kredit

2 BAGIAN PENJUALAN Meminta persetujuan ke bagian kredit 1 Menerima keputusan perijinan pemberian kredit dari bagian kredit

2 1

1 4

Kwitansi 1

Pembeli Surat 1 Perjanjian Surat 1

Perjanjian

3 T

Surat 1 Perjanjian

Bersama uang muka

(68)

commit to user

Menyiapkan sapi yang dipesan oleh

pembeli 1

BAGIAN KREDIT BAGIAN GUDANG

Kartu Gudang Menerima

permintaan persetujuan pemberian kredit

Memeriksa status kredit pembeli

Meminta persetujuan kredit pada pengurus KUD

Menyampaikan keputusan perijinan

pemberian kredit kepada bagian

penjualan

2

3

Memasukkan data ke kartu gudang setelah sapi diambil oleh

[image:68.595.67.556.102.701.2]

pembeli 3 Kwitansi

(69)

commit to user

BAGIAN PENAGIHAN BAGIAN AKUNTANSI

4

4 Kwitansi

Membuat faktur

3 2

Pembeli 1 Faktur Penjualan

T 2

2

Jurnal

Buku Besar

Kartu Persediaan

[image:69.595.58.550.101.699.2]

Selesai 2 Faktur Penjualan

(70)

commit to user

2. Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Sapi pada KUD Jatinom

Berikut ini evaluasi sistem akuntansi penjualan kredit sapi pada KUD Jatinom bila dibandingkan dengan teori yang ada:

a. Evaluasi terhadap fungsi yang terkait.

Dalam sistem akuntansi penjualan kredit susu pada KUD Jatinom terdapat lima fungsi pokok, yaitu fungsi penjualan, fungsi

kredit, fungsi gudang, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi. Sistem penjualan kredit susu pada KUD Jatinom sudah ada pemisahaan fungsi yang tegas karena tidak ada penggabungan fungsi dan setiap fungsi

dilaksanakan oleh karyawan yang berbeda.

b. Evaluasi terhadap dokumen.

KUD Jatinom menggunakan dokumen surat perjanjian

pengelolaan sapi perah secara kredit dalam sistem akuntansi penjualan kredit sapi yang ditandatangani kedua belah pihak di atas materai

sebagai kekuatan hukum dengan diketahui oleh Camat wilayah Jatinom tetapi KUD Jatinom tidak menggunakan dokumen surat order pengiriman, rekapitulasi harga pokok penjualan dan bukti memorial. Hal

ini kemungkinan besar mengakibatkan setiap transaksi penjualan kredit sapi yang terjadi tidak bisa terekam dengan baik dan tidak terkendali.

c. Evaluasi terhadap catatan akuntansi.

Dalam sistem akuntansi penjualan kredit susu pada KUD Jatinom terdapat empat catatan akuntansi, yaitu jurnal penjualan, kartu

(71)

commit to user

buku pembantu piutang mempersulit dalam pengecekan mutasi piutang KUD Jatinom kepada tiap-tiap debiturnya.

d. Evaluasi terhadap prosedur.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan

kredit sapi pada KUD Jatinom sudah memadai karena sudah ada prosedur penjualan, prosedur kredit, prosedur gudang, prosedur penagihan, dan prosedur akuntansi. Setiap bagian sudah menjalankan

tugasnya dengan benar. Meskipun demikian, dengan adanya aturan bagi pembeli mengambil sendiri sapi yang dibeli dengan disaksikan oleh

karyawan kandang tanpa adanya bukti pengambilan sapi dengan membubuhkan tanda tangan dan tidak adanya prosedur pengiriman memungkinkan terjadinya penggelapan sapi oleh karyawan terkait

meskipun sampai sejauh ini belum ada kasus seperti itu.

e. Evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Intern.

1)Dalam unsur pokok sistem pengendalian intern KUD Jatinom sudah

ada pemisahan fungsi dalam organisasi, yaitu fungsi penjualan terpisah dari fungsi kredit, fungsi akuntansi terpisah dari fungsi

penjualan dan fungsi kredit, fungsi akuntansi terpisah dari fungsi kas, dan transaksi dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari

satu fungsi.

2)Unsur sistem otorisasi dan prosedur pecatatan sudah terealisasi

dengan cukup baik karena penerimaan order dari pembeli yang telah

(72)

commit to user

perjanjian kredit, penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan sapi, dan potongan penjualan berada di tangan

pengurus KUD Jatinom melalui rapat dengan penerbitan hasil keputusan mengenai hal tersebut, terjadinya piutang diotorisasi oleh

fungsi penagihan dengan membubuh

Gambar

  TABEL
  GAMBAR
  TABEL I.1
TABEL I.3 DATA KARYAWAN ASGROSS GABUS JAYA
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai sistem informasi akuntansi penjualan kredit pada Amigo Group.. Metodologi penelitian yang

Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi penerapan sistem akuntansi penjualan kartu kredit yang diterapkan oleh PT.BatikDanar Hadi, dan memaparkan kelebihan dan

Evaluasi sistem pemberian kredit dilaksanakan untuk memahami unsur-unsur sistem pemberian kredit yang meliputi analisa fungsi yang terkait, dokumen, catatan akuntansi dan

Surat pesanan barang yang dibuat oleh bagian penjualan berdasarkan pesanan dari pelanggan disetiap wilayah penjualan kreditnya diotorisasi oleh manajer kredit. Penjualan kredit

Teknik analisis data yang digunakan dalam mengevaluasi sistem akuntansi penjualan kredit adalah dengan mendeskripsikan sistem penjualan kredit, membandingkan

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu

fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat transakasi bertambahnya piutang kepada pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual...