PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FARTLEK DENGAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX ATLET
BULU TANGKIS USIA 16-19 TAHUN PB ANGSAPURA MEDAN TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh
Gelar Serjana Pendidikan
Oleh:
IMAM SYAHPUTRA NIM: 609321038
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, rasa syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT, Sang Pencipta dan pemilik alam semesta yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Selama penyusunan skripsi ini tentunya saya tidak lepas dari bantuan bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimaksih yang sebesar-besarnya kepada Yth : 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si, sebagai Rektor UNIMED
2. Bapak Drs. H. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan FIK UNIMED 3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, selaku pembantu Dekan I FIK UNIMED 4. Bapak Drs. Mesnan. M.Kes selaku pembantu Dekan II FIK UNIMED 5. Bapak Dr.Budi Valianto, M,Pd selaku pembantu Dekan III FIK UNIMED 6. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd selaku ketua jurusan PKO FIK UNIMED 7. Bapak Drs. Nono Hardinoto, M.Pd selaku sekretaris jurusan PKO FIK
UNIMED
8. Bapak Mahmuddin S.Pd, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus dosen pembimbing akademik penulis yang selalu bersedia memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bererti dalam tata cara penulisan skripsi yang baik dan benar, hingga selesainya penulisan ini.
9. Seluruh dosen dan staf pegawai program setudi pendidikan kepelatihan olahraga FIK UNIMED serta para penguji skripsi yang tulus mendidik penulis.
10. Bapak Armada Sembiring selaku pelatih yang telah bersedia membantu pelaksanaan penelitian ini hingga selesai.
11. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ismail Marpaung dan Ibunda Nurmala yang senantiasa membantu penulis dalam hal materil maupun moril. 12. Rekan-rekan seperjuangan PKO Ext 2009, buat sahabat (Paturahman
iv
dalam menyusun skripsi ini, serta semua pihak yang mendukung saya ucapkan banyak terimakasi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini. Namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun diri pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untnk kemajuan ilmu pengetahuan dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
Medan, Juni 2014 Penulis,
Imam Syahputra
v
1. Hakikat olahraga bulutangkis ... 8
2. Hakikat VO2 Max ... 12
3. Hakikat latihan fartlek ... 21
4. Hakekat latihan interval training ... 22
B. Kerangka Berpikir ... 23
C. Hipotesis ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Lokasi dan waktu penelitian ... 26
1. Tempat Penelitian ... 26
vi
B. Populasi dan Sampel ... 26
1. Populasi ... 26
2. Sampel ... 26
C. Metode Penelitian... 27
D. Disain Penelitian ... 28
E. Instrumen Penelitian ... 29
F. Teknik Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Deskripsi Data Penelitian ... 33
B. Pengujian Persyaratan analisis ... 34
C. Pengujian Hipotesis ... 35
1. Pengujian Hipotesis I ... 35
2. Pengujian Hipotesis II ... 36
3. Pengujian Hipotesis III ... 37
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
A. Kesimpulan ... 39
B. Saran ... 39
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Biodata Atlit Bulutangki PB Angsapura Medan ... 4
2. Tes Awal ... 5
3. Norma Penilaian test lari 15 Menit ... 6
4. Tes Awal Maching Pairing ... 28
5. Pre Test and Post Test Group Desian ... 29
6. Norma Penilaian test lari 15 Menit ... 30
7. Deskripsi Data Hasil Penelitian Pengaruh Latihan Fartlek dan Interval Training Terhadap Peningkatan VO2 Max ... 33
8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data VO2 Max ... 35
9. Data Hasil Pre Test VO2Max Atlet Bola Bulu Tangkis Usia 16-19 Tahun PB ANGSAPURA Medan 2014 ... 41
10.Pembagian Kelompok Latihan dengan Matching Pairing ... 42
11.Data Hasil Pre test VO2Max Sampel Kelompok Latihan Fartlek ... 43
12.Data Hasil Pre test VO2Max Sampel Kelompok Latihan Interval Training... 44
13.Data Hasil Post test VO2Max Sampel Kelompok Latihan Fartlek .... 45
14.Data Hasil Post test VO2Max Sampel Kelompok Latihan Interval Training... 46
15.Uji Normalitas Data Pre Test VO2Max Kelompok Latihan Fartlek ... 50
16.Uji Normalitas Data Pre Test VO2Max Kelompok Latihan Interval Training ...50
viii
18.Uji Normalitas Data Post-Test VO2Max Kelompok Latihan
Interval Training ... 51
19.Pre Test and Post Test Group Desi Pengujian Hipotesis Pertama ( Data Pre-Test Dengan Data Post-Test) VO2Max Kelompok
Latihan Fartlek ... 54 20.Pengujian Hipotesis Kedua ( Data Pre-Test Dengan Data Post-Test)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar: Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran : Halaman
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam usaha pencapaian tujuan pembangunan nasional yang dilaksanakan
secara berencana dan bertahap untuk segala bidang diperlukan usaha usaha untuk
lebih mengupayakan dan mendayagunakan sumber sumber yang ada. Sumber
daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang penting di perhatikan dan
ditingkatkan kualitasnya. Salah satu upaya peningkatan sumber daya manusia
adalah melalui usaha pendidikan keolahragaan, pelatihan dan pembinaan kondisi
fisik.
Kegiatan olah raga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,
karena kegiatan olah raga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat
meningkatkan kebugaran jasmani. Dengan berolahraga dapat menciptakan rasa
nasionalisme dan menumbuhkan rasa keimanan, meningkatkan harkat dan
martabat bangsa selain itu dengan berolahraga dapat meningkatkan serta
menyehatkan system kerja organ organ tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh
sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.
Dalam pencapaian prestasi olahraga ada beberapa Faktor yang harus
diketahui dan perlu mendapat perhatian khusus, yaitu 1. Faktor fisik 2. Faktor
teknik, 3. Faktor taktik dan 4. Faktor mental. Faktor fisik yang baik menjadi hal
dasar yang harus dimiliki seorang atlit agar dapat menjadi juara. Kondisi fisik
memegang peranan yang sangat penting dalam mengikuti program latihan dan
pada saat bertanding. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara
2
baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan
kemampuan pungsional dari system tubuh sehingga memungkinkan atlit untuk
mencapai prestasi yang lebih baik.
Peningkatan kondisi fisik akan berpengaruh terhadap peningkatan dalam 1. Kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung, 2. peningkatkan dalam kekuatan, kelentukan,stamina,kecepatan, daya tahan, koordinasi keseimbangan dan lain lain komponen kondisi fisik, 3.Ekonomi garak yang lebih baik pada waktu latihan, 4. Pemulihan yang lebih cepat dari organ-organ tubuh setelah latihan serta, 5. Respon yang lebih cepat dari organism tubuh bilasewaktu waktu di perlukan. (harsono, 2001: 153).
Salah satu komponen dalam menentukan kondisi fisik seorang atlit adalah
daya tahan (Endurance). Tolak ukur yang sering dipakai dalam menentukan daya
tahan adalah kemampuan tubuh atlit dalam mengambil oksigen secara maksimal.
(VO2Max).
Menurut pate dkk (1993:252) tenaga aerobic maksimal sering disebut
penggunaan oksigen maksimal, yaitu tempo tercepat tubuh seorang untuk
menggunakan oksigen selama olahraga.Tenaga aerobic maksimal tersebut sering
disebut sebagai VO2Max. peningkatan daya tahan jantung dan paru
(cardiorespiratory Endurance) terutama dapat dicapai melalui peningkatan tenaga
aerobic maksimal (VO2Max) dan ambang aerobic.
Dalam merancang program latihan daya tahan, pelatih harus menentukan
cara, frekuensi, lamanya latihan dan intensitas latihan. Cara latihan sesuan akan
dapat meningkatkan angka metabolisme aerobic tubuh (VO2), meningkatkan
denyut jantung dan memungkinkan peningkatan tersebut dipertahankan dalam
waktu lama. Frekuensi latihan yang sesuai akan dapat menghasilkan peningkatan
3
pemula peningkatan kesegaran jantung paru dapat diperoleh melalui latihan
dengan frekuensi sedikitnya 2 kali dalam seminggu, namun bagi para
olahragawan memerlukan latihan harian untuk mempertahankan kapasitas yang
sudah tinggi. Intensitas latihan dapat di ukur dengan beberapa cara. Namaun yang
paling tepat adalah pengukuran denyut jantung, hal ini disebabkan denyut jantung
dan tingkan pemakaian energy aerobic (VO2) Berhubungan secara linier.
Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk dalam kelompok
olahraga permainan perorangan. Tujuan permainan ini adalah untuk memukul
bola (”kok” atau “shuttlecock) melewati net agar jatuh dibidang permainan lawan
yang sudah ditentukan dan mencegah lawannya melakukan hal tersebut
kepadanya. Permainan ini cukup dikenal dan merakyat di Negara kita. Prestasi
Bulutangkis dinegara kita cukup menggembirakan dan sering menjuarai berbagai
tournament , namun beberapa tahun kebelakangan ini agak menurun.
PB Angsapura merupakan salah satu Klub Bulutangkis yang ada di jalan
logam Medan yang berdiri sejak tahun 1948. Klub ini dalam mengadakan latihan
di pimpin oleh Armada Sembiring sakaligus sebagai pelatih utama dan Pajar
sebagai asisten pelatih.
4
Table 1. BIODATA ATLIT BULUTANGKI PB ANGSAPURA MEDAN
NO NAMA Jenis kelamin USIA TINGGI BADAN
PB Bulutangkis Angsapura Medan mempunyai waktu latihan Senin, Rabu
dan Jumat jam 15.00-20.00 wib. Fasilitas fisik yang di miliki terdiri dari 2
5
Dari wawancara yang dilakukan dengan pelatih PB Angsapura Medan
bahwa sebagian besar atlit PB Angsapura Medan usia 16-19 tahun kurang sekali
VO2 max nya. itu terlihat di saat atlit mengikuti pertandingan resmi seperti
kejuaraan daerah dan kejuaraan nasional, atlit selalu mengalami kelelahan di
lapanga pada set-set penenntu. Itu di sebabkan kurang nya VO2 Max atlit
Bulutangkis PB Angsapura Medan usia 16-19 tahun.
Untuk itu peneliti tertarik meneliti kondisi daya tahan cardiovaskular atlet
Bulutangkis putra PB Angsapura usia 16-19 tahun terutama mengenai VO2 Max.
Untuk lebih jelasnya apakah atlet Bulutangkis putra PB Angsapura usia 16-19
tahun memiliki VO2 Max. Peneliti sebelum meneliti telah melakukan pengambilan
data dengan mengadakan tes VO2 Max dengan mengunakan lari 15 menit tes
Balke terhadap atlet putra Bulutangkis putra PB Angsapura Medan. Adapun
daftar nama-nama atlet beserta hasil dari test pendahuluan dapat di lihat dari tabel
berikut :
6
Tabel 3. Norma Penilaian test lari 15 Menit (Nurhasan 1978:17) Untuk Putra (Dalam Meter)
Bagus sekali > 4200 Bagus 3900 – 4200 Sedang 3600– 3899 Kurang 3300 – 3599 Kurang sekali < 3300
Dari uraian diatas serta permasalahan yag dihadapi Atlet Bulutangkis PB
Angsapura Medan, maka penulis tertarik ingin mengadakan penelitian dengan
judul: “Perbedaan Pengaruh latihan Fartlek dengan Interval training terhadap
peningkatan V02 Max Atlet Bulutangkis usia 16-19 tahun PB Angsapura Medan
Tahun 2014
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian di atas pada latar belakang masalah maka dapat di
identifikasi beberapa masalah : Faktor Faktor apa saja yang mendukung
peningkatan VO2Max atlit Bulutangkis? Seberapa pentingkah peningkatan
ketahanan bagi seorang atlit Bulutangkis Angsapura Medan tahun 2014? Apakah
yang dimaksud latihan Fartlek? Apakah kegunaan dari latihan Fartlek bagi atlit
Bulutangkis? Apakah latihan Fartlek dapat meningkatkan daya tahan
(Endurance) bagi atlit Bulutangkis? Apakah yang dimaksud latihan Interval
Training? Apakah latihan Interval Training dapat meningkatkan daya tahan
7
C. Pembatasan masalah
Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, peneliti membatasi
permasalahan yang akan diteliti untuk mengetahui manakah yang lebih besar
pengaruhnya antara latihan Fartlek dengan Interval Training terhadap
peningkatan VO2Maxatlit Bulutangkis Angsapura Medan tahun 2014.
D. Rumusan masalah
Permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Fartlek terhadap
peningkatan VO2Max atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun 2014?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikn latihan Interval Training terhadap
peningkatan VO2Max Atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun 2014?
3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Fartlek dengan
latihan Interval Training Terhadap peningkatan VO2Max atlit Bulutangkis
8
E. Tujuan penelitian
Tujuan yang diharapkan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. pengaruh dari latihan Fartlek terhadap peningkatan Vo Max atlit Bulutangkis
PB Angsapura Medan tahun 2014?
2. pengaruh dari latihan Interval Training terhadap peningkatan VO2 Max atlit
Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun 2014?
3. pengaruh yang lebih besar antara latihan Fartlek dengan Interval Training
terhadap peningkatan VO2 Max atlit Bulutangkis PB Angsapura Medan tahun
2014?
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi tentang system latihan Fartlek dengan Interval
Training dan pengaruhnya terhadap peningkatan VO2 Max.
2. Penelitian ini barguna untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan
olahraga khususnya mengenai system latihan Fartlek dengan Interval
Training dan pengaruhnya terhadap peningkatan VO2 Max.
3. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian karya
ilmiah, terutama dalam system latihan Fartlek dengan Interval Training dan
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian hipotesis dan pembahasan hasil peneltian maka dapat
ditarik kesimpulan yaitu:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Fartlek terhadap VO2 Max
pada Atlet Bulu Tangkis Usia 16-19 tahun PB ANGSAPURA Medan
Tahun 2014.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan latihan Interval Training terhadap VO
2 Max pada Atlet Bulu Tangkis Usia 16-19 tahun PB ANGSAPURA
Medan Tahun 2014
3. Ada perbedaaan pengaruh latihan Fartlek dengan latihan Interval
Training. Latihan Fartlek lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan
latihan Interval Training terhadap peningkatan VO2Max pada Atlet Bulu
Tangkis Usia 16-19 tahun PB ANGSAPURA Medan Tahun 2014
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti menyarankan :
1. Pada pelatih Bulu Tangkis Usia 16-19 tahun PB ANGSAPURA Medan
Tahun 2014 agar memberikan atiahn fisik disamping latihan teknik
kepada para Atlet Bulu Tangkis Usia 16-19 tahun PB ANGSAPURA
Medan Tahun 2014.
2. Untuk meningkatkan VO2 Max agar memasukkan latihan Fartlek dan
latihan Interval Training dalam program latihannya.
41
3. Kepada peneliti yang lain dapat diharapkan untuk meneliti tentang
bentuk-bentuk latihan lain yang lebih bermanfaat bagi Atlet Bulu Tangkis
Usia 16-19 tahun PB ANGSAPURA Medan Tahun 2014 terutama yang
42
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian, Remaja Rosda Karya, Bandung
Bompa O, Tudor. (1988). Theory and Methodology Of Training The Key to
Athletics Performance. Low Kendal Hunt. PublishingCompany: Dubuqe.
Dumadi, Dwijowinoto Kasiyo. (1992). R Penilaian,DEPDIKBUD.
Harsono (1988).Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta
Nurhasan. (1978). Tes dan Pengukuran. Jakarta. Universitas Terbuka.
Pate (1995).Dasar-Dasar IlmuKepelatihan. Penerbit sanders Collage publishing, penerjemah kasiyo dwijowinoto. MS
Pedoman Penulisan Skripsi FIK UNIMED.2011,Tim Penyusun,Dosen Jurusan PKO.
Sajoto, M.(1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam
Olahraga. Semarang. Dahara Prize.
Sudjana (2005). Metoda Statistika. Bandung, tarsito
http:/images.google.co.id/imgres?imgur1=http:2.bp.blogspot.com
(http://www.bulu-tangkis.com/2005
http://images.google.co.id/imgres?imgurl/2013)