PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Departemen Pendidikan Seni Musik
Oleh :
Lisa Natalia Christy Pangalila 1100526
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH“ KARYA GILANG RAMADHAN
Lisa Natalia Christy Pangalila 1100526
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I
Dr. Dodi M Kholid S.Pd., M.Sn NIP. 197406012001121003
Pembimbing II
Iwan Gunawan S.Pd., M.Sn NIP. 197401012003121001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Seni Musik,
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA
DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
Oleh
Lisa Natalia Christy Pangalila
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
© Lisa Natalia Christy Pangalila 2015 Universitas Pendidikan Indonesia November 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Pengolahan Musik Tetabuhan Nusantara dalam ‘Rhythm Sawah’ karya Gilang Ramadhan” yang bertujuan untuk mengetahui motivasi, ide, keunikan-keunikan dan bagaimana pengembangan tetabuhan nusantara pada “rhythm
sawah”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik melalui pendekatan kualitatif. Secara oprasional, data dikumpulkan dengan cara teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Semua data yang terkumpul diolah melalui teknik reduksi data, penyajian data, verifikasi kesimpulan. Hasil temuan dari penelitian yaitu bahwa Irama “rhythm sawah” merupakan hasil dari kreativitas
Gilang Ramadhan dalam mengolah musik tetabuhan nusantara menjadi sebuah kesatuan. Irama tersebut bisa diaplikasikan pada permainan solo drum, komposisi dan sebagai pengiring dalam suatu combo. Pada drum set yang digunakan memiliki keunikan dalam konfigurasi instrumen dengan menambah ceng-ceng bali dan kenong. Pada warna bunyi drum itu sendiri mengadopsi dari musik tetabuhan nusantara.
ABSTRACT
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Lembar Pernyataan... i
Abstrak ... ii
Kata Pengantar ... iv
Ucapan Terima Kasih ... v
Daftar Isi... vii
Daftar Gambar ... ix
Daftar Foto ... x
Daftar Bagan ... xi
Daftar Tabel ... xii
Daftar Notasi ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Kreativitas ... 7
1. Pengertian Kreativitas ... 7
2. Faktor yang mempengaruhi kreativitas ... 10
3. Teori 4 P yang melandasi pengembangan kreativitas ... 11
B. Unsur-unsur Musik ... 13
1. Kesan Afektif ... 13
2. Kesan Parametris ... 15
C. Drum ... 15
D. Teknik Bermain Drum ... 24
1. Teknik memegang stick dan menginjak pedal ... 24
2. Teknik Pukulan ... 27
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
E. Improvisasi ... 29
F. Teknik Ostinato dan Polyrhythm ... 30
G. Sistem Penulisan Notasi Drum... 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 33
B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 34
C. Teknik Pengumpulan Data ... 35
D. Instrumen Penelitian... 38
E. Analisis Data ... 38
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian ... 40
1. Sekilas tentang Gilang Ramadhan ... 40
2. Motivasi dan Ide ... 43
3. Pengembangan Tetabuhan Nusantara ... 46
4. Keunikan-keunikan ... 54
B. Pembahasan Penelitian ... 61
1. Motivasi dan Ide ... 61
2. Pengembangan Tetabuhan Nusantara dan Keunikan ... 64
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 72
B. Implikasi ... 72
C. Rekomendasi ... 73
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Drum adalah salah satu alat musik yang memiliki fungsi memberikan tempo dalam suatu lagu atau karya musik terutama pada musik populer. Alat ini memiliki peran yang sangat penting dalam ansamble combo atau ansamble musik lainya. Pada umumnya drum terdiri dari snare, tom-tom, floor tom, bass drum, pedal, hi-hat, ride cymbal dan crash cymbal dan masih banyak lagi alat tambahan yang bisa menjadi bagian-bagian pada drum seperti, cowbell, jamblock, double pedal dan lain-lain. Beberapa alat tambahan tersebut bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan pemain drum itu sendiri.
Saat ini banyak sekali para pemain drum yang kreatif, mereka mengubah drum setnya menjadi tidak umum, misalnya dengan menambahkan instrumen lain pada drum atau dengan merubah posisi instrumen pada drum set menjadi tidak biasa. Tidak hanya kreatif, dari segi kemampuan pun mereka sangat mahir. Bisa dilihat dalam setiap acara para drummer atau festival solo drum mereka beradu teknik, gaya permainan, kemampuan dan menampilkan keunikan yang mereka miliki. Pada kenyataan setelah mereka bermain pada sebuah lagu atau menjadi pengiring dalam suatu ansamble combo, permainan mereka menjadi lebih sederhana karena permainan drum harus sesuai porsinya. Hal ini terjadi pada seluruh pemain drum di seluruh dunia.
2
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
Gilang Ramadhan adalah pemain drum yang memiliki kreativitas untuk membuat sesuatu yang baru, terbukti dengan eksistensi dan karya-karya beliau. Gilang Ramadhan lahir di Bandung, 30 Mei 1963 merupakan salah satu drummer
populer di Indonesia yang kemampuannya sudah tidak diragukan lagi. Beliau mengenyam pendidikan di Hollywood Professional School dan mengambil jurusan perkusi di Los Angeles City College. Kemampuannya dalam menabuh drum membawa beliau bergabung dengan banyak group musik, seperti LACC Big Band, Exit, Karimata, Krakatau. Melalui kemampuan nya bermain drum, Gilang Ramadhan juga sering berkolaborasi dengan musisi-musisi ternama seperti Indra Lesmana, Alm. Bubi Chen, Jack Lesmana, Dwiki Darmawan, Donny Suhendra dan tampil dalam berbagai event nasional ataupun internasional.
Beliau sudah mempunyai begitu banyak pengalaman bermain dengan musisi Internasional sehingga dari segi pengalaman, kemampuan, wawasan sangat berkembang, akan tetapi dari pengalamannya tersebut Gilang Ramadhan merasa ada perbedaan antara gaya permainan beliau dengan musisi Internasional bahkan Gilang merasa mereka lebih hebat dan lebih enak darinya ketika memainkan musik seperti jazz, fusion, atau samba. Alasannya, karena musik-musik tersebut bukan berasal dari budaya Indonesia sehingga beliau merasakan secara estetis dan secara filosofi tidak bisa mempersentasikan permainan drumnya. Dari hal tersebut, Gilang mempunyai motivasi untuk membuat suatu hal yang baru dalam bermusik, beliau mencari suatu keunikan pola permainan ritme dari bangsa Indonesia dengan tujuan untuk memperkenalkan musik Indonesia kepada dunia melalui drum. Dengan demikian, pada saat budaya masuk ke kancah Internasional, keunikan budaya setiap negara sangat penting sebagai identitas suatu bangsa.
3
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
melalui drum dan ingin membawa identitas musik Indonesia lebih dikenal di dunia, khususnya di komunitas drum Internasional. Ketertarikan Gilang Ramadhan terhadap budaya lokal ditunjukan dengan memiliki dan mempelajari berbagai jenis alat musik tradisional seperti Rebana, Gendang Bali, Gendang Sunda, Tifa, serta jenis alat tetabuhan tradisional Indonesia lainnya. Selain dengan mengoleksi alat-alat musik tersebut, beliau juga mempelajari sifat dan warna suara setiap alat musik. Hal ini dilakukan Gilang Ramadhan dengan tujuan untuk mengangkat citra musik Indonesia di kancah musik dunia. Dari sekian banyaknya pengalaman bermain musik dan mencari tahu berbagai musik yang ada di Indonesia, Gilang mempunyai ide untuk mengaplikasikan berbagai ritmik yang terdapat pada pola tabuh instrumen perkusi atau tetabuhan yang ada di Indonesia
yang dia namakan “Rhythm Sawah”. Irama ini diolah dari berbagai sumber irama musik tradisional di daerah Indonesia. Gilang memadukan semua elemen musik tabuh dari berbagai belahan daerah di Indonesia pada permainan drumnya. Pada karya Rhythm Sawah, drum yang digunakan terdapat perbedaan dan keunikan dibandingkan dengan drum set pada umumnya, Gilang melakukan penambahan alat musik tabuh lain dari musik gamelan. Tentu saja ini menjadi sebuah semangat baru dan motivasi untuk para musisi Indonesia untuk berkreasi dalam bermusik tanpa meninggalkan musik Tanah Air. Dengan kreativitas yang dimiliki oleh Gilang, beliau berharap agar irama “rhythm sawah” tersebut bisa menjadi salah satu ciri khas Indonesia yang bisa di kenal di dunia.
Peneliti sangat tertarik dengan kreativtas yang dilakukan Gilang Ramadhan terutama dalam mencari warna-warna suara pada alat musik perkusi Nusantara. Pada irama rhythm sawah ini terdapat ritme-ritme yang khas, yang memang ritme tersebut diambil dari budaya nusantara. Agar lebih terperinci peneliti ingin melakukan penelitian dengan mengangkat judul “PENGOLAHAN
MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM ‘RHYTHM SAWAH’
4
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN
Dalam kreativitas yang dilakukan Gilang Ramadhan untuk memperkenalkan musik tradisi Indonesia melalui drum maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana kreativitas yang dilakukan Gilang Ramadhan dalam pengolahan musik tetabuhan dalam Rhythm Sawah ?”
Untuk memudahkan dan mengarahkan dalam penelitian serta pembahasannya, maka peneliti menyusun beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apa yang menjadi motivasi dan ide dalam pengolahan musik tetabuhan nusantara dalam “Rhythm Sawah” karya Gilang Ramadhan?
2. Bagaimana pengembangan tetabuhan nusantara pada permainan solo drum
“Rhythm Sawah” karya Gilang Ramadhan?
3. Apa perbedaan yang terdapat pada “Rhythm Sawah” karya Gilang Ramadhan?
C. TUJUAN PENELITIAN
Dalam suatu penelitian tentunya harus memiliki tujuan yang jelas sehingga dapat memberikan informasi dan hasil penelitian yang benar. Adapun tujuan umum dan khusus dari penelitian ini untuk mengetahui jawaban dari permasalahan yang telah di rumuskan yaitu :
Tujuan Umum :
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan kreativitas yang dilakukan Gilang Ramadhan pengolahan musik tetabuhan nusantara dalam “Rhythm Sawah”. Tujuan khusus :
1. Untuk mengetahui ide dan motivasi dalam pengolahan musik tetabuhan
nusantara dalam “Rhythm Sawah” karya Gilang Ramadhan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan tetabuhan nusantara pada permainan solo drum “Rhythm Sawah” karya Gilang Ramadhan
5
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
D. MANFAAT PENELITIAN
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat dari beberapa segi, yaitu :
1. Segi Teoritis
Menambah kepustakaan mengenai pengolahan musik tetabuhan nusantara dalam “rhythm sawah” karya Gilang Ramadhan selain itu memperkaya ilmu pengetahuan tentang instrument drum bagi civitas akademik di Departemen Pendidikan Seni Musik Universitas Pendidikan Indonesia
2. Segi Praktis a. Peneliti
Menambah wawasan mengenai drum, teknik permainan drum, pengolahan dan pengembangan “rhythm sawah” dan dapat memotivasi peneliti agar mampu meningkatkan kreativitas dalam bermusik.
b. Universitas Pendidikan Indonesia
Menambah referensi mengenai drum, rhythm sawah, teknik-teknik bermain drum dan mengenai kreativitas yang dilakukan Gilang Ramadhan.
3. Segi Kebijakan
Penelitian yang membahas tentang pengolahan musik tetabuhan nusantara dalam “rhythm sawah" masih, terutama masalah motivasi dan perbedaannya. Pembahasan mengenai irama “rhythm sawah” belum terbahas oleh peneliti lain. Dengan demikian hasil kajian di dalam penelitian ini diharapkan akan memberi dampak positif dalam keilmuan.
4. Segi isu dan aksi sosial
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memotivasi untuk tetap melestarikan musik tetabuhan nusantara dan dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas.
E. Struktur Organisasi Skripsi
6
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
BAB I Pendahuluan : Dalam bab ini memaparkan tentang Latar Belakang penelitian yang berhubungan dengan ketertarikan peneliti. Dari latar belakang, peneliti merumuskan sebuah rumusan masalah yang ditentukan dalam bentuk pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Kajian Pustaka : Dalam kajian pustaka ini berisikan landasan teoritik mengenai Konsep kreativitas, Unsur-unsur musik, Instrumen drum, Teknik dasar bermain drum, Improvisasi dan Teknik ostinato.
BAB III Metode Penelitian : Dalam metode penelitian ini mencangkup desain, partisipan dan tempat penelitian, pengumpulan data, instrumen penelitian dan analisis data.
BAB IV Temuan dan Pembahasan : Dalam bab ini berisikan tentang hasil temuan dan pembahasan analisis tentang motivasi, ide, pengembangan musik tetabuhan
pada salah satu solo drum “rhythm sawah”, dan perbedaan yang terdapat pada “rhythm sawah” karya Gilang Ramadhan.
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) (dalam Moleong 2012, hlm.4) metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Metode deskriptif analitik digunakan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana “Rhythm Sawah” karya Gilang Ramadhan dan menganalisis apa yang ada dilapangan sehingga menghasilkan suatu pembahasan. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat dan mengkaji sebuah data-data faktual yang ada di lapangan tentang irama tersebut.
Desain penelitian pengolahan musik tetabuhan nusantara dalam “rhythm
sawah” karya Gilang Ramadhan diilustrasikan melalui skema berikut.
Tahap Akhir
Skema 3.1 : Pemetaan Desain Penelitian Dok. Lisa Natalia Th. 2015
Tahap Awal
Tahap Pelaksanaan
- Studi Pendahuluan - Perencanaan Penelitian
- Perencanaan Rumusan Masalah
- Pengumpulan Data
( observasi, wawancara, studi dokumentasi )
- Penyusunan Laporan Penelitian
34
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
1. Tahap Awal
Dalam tahap awal, peneliti melakukan studi pendahuluan dengan menonton video talk show yang membahas mengenai “rhythm sawah” dan video
permainan Gilang Ramadhan saat memainkan irama “rhythm sawah” di youtube.
Peneliti menemukan keunikan pada konfigurasi instrumen yang digunakan oleh Gilang Ramadhan dari beberapa video tersebut. Hal ini menjadi dasar bagi peneliti untuk mengetahui lebih lanjut tentang kreativitas Gilang Ramadhan pada
irama “rhythm sawah”. Selanjutnya peneliti merancang perencanaan penelitian
mengenai apa saja yang akan diteliti, metode , dan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Kegiatan studi pendahuluan dan perencanaan penelitian menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijadikan rumusan masalah. 2. Tahap Pelaksanaan
Tahap kedua peneliti melakukan pengamatan melalui studi dokumentasi yang terdapat di youtube dan peneliti memilih salah satu video yang akan dianalisis. Dalam salah satu video Gilang Ramadhan memainkan solo “rhythm
sawah” di studio “Icantstudiolive”. Selanjutnya peneliti melakukan observasi dan wawancara pada tanggal 12 Agustus 2015 di Gilang Ramadhan Studio Band yang bertempat di Bintaro, Jakarta Selatan. Pada wawancara tersebut peneliti bertanya
mengenai motivasi, ide dan apa itu “rhythm sawah”.
3. Tahap Akhir
Pada tahap ini penelti mengolah data yang sudah terkumpul dari wawancara, studi dokumentasi, dan studi partitur yang akan dianalisis sesuai dengan rumusan masalah peneitian. Setelah semua tahapan selesai maka menjadi sebuah draf skripsi mengenai pengolahan musik tetabuhan dalam “rhythm sawah” karya Gilang Ramadhan.
B. Partisipan dan Tempat Penelitian 1. Subjek Penelitian
35
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
Hollywood Professional Sschool dan mengambil jurusan perkusi di Los Angeles City College. Dalam hal ini beliau adalah seorang yang memiliki gagasan atau
ide mengolah musik tetabuhan nusantara yang beliau namakan “Rhythm Sawah”. 2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Gilang Ramadhan Studio Band pusat yang bertempat di Jalan Deplu 1 no 10 bintaro, Jakarta Selatan. E-mail : gilang@quasgroup.com. Dibawah ini merupakan denah dan lokasi dari Gilang
Ramadhan Studio School :
Gambar 3.1 Lokasi penelitian ( Dok : Google maps )
C. Teknik Pengumpulan Data
36
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengmpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.
Menurut Sugiyono (2009, hlm.62) Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data penelitian kualitatif ini dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer, teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara yang mendalam, dokumentasi, dan triangulasi atau gabungan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui:
1. Observasi
Salah satu teknik yang diguanakan dalam pengumpulan data yang diperlukan adalah observasi. Observasi awal dilakukan oleh peneliti dimulai dengan cara melihat video talk show yang membahas mengenai “rhythm sawah” dan peneliti juga mengamati permainan pada “rhythm sawah” karya Gilang Ramadhan dalam bentuk audio visual. Hal ini dilakukan untuk mencari keunikan yang terdapat dalam irama tersebut.
2. Wawancara
37
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
telepon genggam. Semua data yang diperoleh dari hasil wawancara ini, dipergunakan melengkapi data-data penelitian terkait dengan rumusan masalah yang diajukan.
Foto 3.1 Proses wawancara Gilang Ramadhan : Subjek Penelitian (Dok. Lisa Natalia Th. 2015)
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan bantuan catatan peristiwa yang berupa file, rekaman audio visual, maupun partitur. Data dokumentasi dalam penelitian ini adalah permainan solo drum Gilang Ramadhan di Icantstudiolive yang berupa audio visual. Video tersebut di transkrip ke dalam software Sibelius 7 agar mempermudah peneliti dalam menganalisis karya tersebut.
4. Studi Literatur
Studi Litelatur merupakan langkah yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan referensi dalam membantu dan mempermudah penelitian yang dilakukan. Teknik ini dilakukan dengan mencari teori atau landasan pada buku-buku, artikel, internet, serta audiovisual. Dengan membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilkakukan, dapat membandingkan data-data yang diperoleh dari literatur yang ada, sehingga bisa mendapatkan data-data yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
38
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
kreativitas, pendekatan kreativitaan melalui 4p yaitu pribadi kreatif, press atau dorongan, proses kreatif dan produk kreatif, faktor internal dan eksternal yang berdasarkan kebudayaan dan lingkungan yang menjadi faktor pendorong terjadi kreativitas, Teknik Bermain Drum Ostinasto & Polyrhythm oleh Denny AJD sebagai dosen Institut Musik Indonesia mengenai konsep permainan solo ostinato untuk memperkaya kemampuan solo dan membuat otak dan otot lebih cepat menerima dan menguasai pelajaran-pelajaran irama baru, Teori Improvisasi dan Referensi Musik Kontemporer oleh Pra Budidharma mengenai pemahaman tentang teknik improvisasi.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berpedoman pada observasi dan wawancara. Kegiatan observasi dalam penelitian ini adalah bertujuan untuk mengamati pengolahan musik tetabuhan dalan
“Rhythm Sawah” karya Gilang Ramadhan. Kegiatan wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk menambah sumber, informasi dan referensi dalam menjawab rumusan masalah.
E. Analisis Data
Menurut Bogdan (Sugiyono 2009, hlm.88) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan dilapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Data-data yang telah terkumpul dan tersusun kemudian dianalisis lebih lanjut guna kesempurnaan skripsi yang telah peneliti buat dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan kegiatan dalam menyeleksi data yang terkait
untuk penelitian irama “rhythm sawah” karya Gilang Ramadhan. Proses ini
39
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
yang lebih mengacu pada tujuan penelitian. Beberapa data yang diperoleh oleh
peneliti antara lain, motivasi dan ide Gilang dalam irama “rhythm sawah”,
keunikan-keunikan yang ada dengan dari segi konfigurasi instrument, dan permainan solo Gilang Ramadhan di “Icantstudiolive”.
2. Penyajian data
Setelah melakukan reduksi, maka langkah yang selanjutnya adalah menyajikan data yang terkait dengan rumusan masalah penelitian. Peneliti mengumpulkan data yang saling berhubungan satu sama lain melalui audio visual dan partitur.
Setelah diperoleh, data kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Data-data yang saling berhubungan dikelompokan sehingga menjadi kelompok-kelompok data yang selanjutnya disimpulkan.
3. Verifikasi kesimpulan
Setelah data berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang mengarah
pada motivasi, ide, keunikan dan pengaplikasian tetabuhan pada “rhythm sawah”
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Setelah peneliti melakukan wawancara, mengamati kemudian menganalisis salah satu permainan solo drum “rhythm sawah” karya Gilang Ramadhan, maka peneliti mendapatkan kesimpulan yang berisi tentang uraian dan penjelasan dari rumusan masalah, sehingga dapat menjawab semua pertanyaan penelitian. Berdasarkan uraian dan penjelasan pada bab IV, peneliti menemukan bahwa “rhythm sawah” merupakan pengolahan musik tetabuhan nusantara yang
diaplikasikan dan dikembangkan pada drum set yang tentu saja memiliki keunikan-keuinkan seperti pada konfigurasi instrumen, pengolahan warna bunyi atau timbre yang dihasilkan pada setiap elemen musikal.
Berdasarkan dari hasil temuan, peneliti menemukan bahwa motivasi Gilang Ramadhan dalam memainkan irama “rhythm sawah” ini adalah untuk memperkenalkan musik tetabuhan nusantara secara meluas, demi mencapai reputasi sebagai pemain drum yang mempunyai gaya permainan yang unik. Irama “rhythm sawah” sebagai hasil kreasi gilang ramadahan dapat diaplikasikan pada tiga hal, yaitu bisa disusun menjadi sebuah komposisi mandiri, dapat diaplikasikan sebagai improvisasi permaianan solo drum, dan terakhir dapat digunakan sebagai iringan (permainan drum) dalam sebuah lagu. Keunikan pada irama “rhythm sawah” bukan merupakan gabungan tetabuhan nusantara, akan
tetapi merupakan elaborasi serta transfomasi dari tetabuhan nusantara yang Gilang ketahui, yang kemudian dijadikan sebagai inspirasi dalam proses kreativitasnya, sesuai dengan latar belakang serta pengalaman selama hidupnya.
B. Implikasi
73
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
bias lebih berfikir dan lebih memperhatikan pada budaya lokal. peneliti mendapatkan pengetahuan yang baru tentang teknik bermain drum. Selain itu, penelitian ini diharapkan pula dapat berguna bagi lembaga pendidikan maupun masyarakat secara umum. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang kreativitas dalam bermusik terutama dalam instrumen drum serta menambah persepsi bahwa kita dapat memperkenalkan musik nusantara dengan intrumen yang sudah dikuasai.
C. Rekomendasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, alangkah baiknya apabila seseorang yang membuat suatu karya musik mempunyai bukti fisik yang berupa dokumen-dokumen, atau partitur atas karyanya. Sehingga dengan demikian, terdapat dokumen secara visual juga, tidak hanya secara auditif saja. Dikarenakan untuk menganalisis musik, analisis secara auidtif saja tidaklah cukup. Apabila terdapat dokumen-dokumen atas karyanya, hal ini akan memudahkan seseorang apabila ada yang tertarik untuk meneliti dan menganalisis lebih dalam tentang karyanya, dikarenakan peneliti tersebut bisa menganalisis secara visual dan auditif.
Lisa Natalia Christy Pangalila, 2015
PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM “RHYTHM SAWAH” KARYA GILANG RAMADHAN
Daftar Pustaka
AJD, Denny. ( 2003). Paduan Praktis Bermain Drum. Jakarta: PT Glasindo AJD,Denny. (2015). Teknik Bermain Drum: Ostinato & Polyrhythm. Jakarta:
Grasindo
Arief, Adrian. (2015). Teknik Latihan Menjadi Drummer Cilik. Yogyakarta: Media Pressindo
Banoe, Pono. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius
Budidhara. Pra. (2001). Teori Improvisasi Dan Referensi Musik Kontemporer. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Mack, Dieter. (1995). Sejarah Musik Jilid 4. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi Mack, Dieter. (1995). Ilmu Melodi. Yogyakarta: Penerbit Musik Liturgi
Munandar, Utami. (2012) Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat . Jakarta: Rineka Cipta
Munandar, Utami. (1999). Kreativitas & Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Munandar, Utami. (2002). “Kreativitas & Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat.”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Moleong, J, Lexy. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfbeta