ANALISIS DAN PERANCANGAN CLOUD STORAGE BERBASIS
SaaS MENGGUNAKAN OWNCLOUD DAN DDNS SEBAGAI
PENGGANTI IP PUBLIK DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Muhammad Kurniawan
13.11.7071
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
1
ANALISIS DAN PERANCANGAN CLOUD STORAGE BERBASIS
SaaS MENGGUNAKAN OWNCLOUD DAN DDNS SEBAGAI
PENGGANTI IP PUBLIK DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA
1), 2)Muhammad Kurniawan, Bayu Setiaji
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta1), 2)
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : muhammad.7071@students.amikom.ac.id1),bayusetiaji@amikom.ac.id2) Abstract - Cloud Computing is a computing model
in which computer hardware, for example such as processor, hard disk, software, and computer networks are not physically visible. Cloud Storage is a form of cloud computing that provides data storage services where the user access must be connected to the internet.
On Cloud Computing there is a SaaS-based service where users can store and process data centrally, these services can increase the flexibility and efficiency of the learning process at SMK PIRI 1 YOGYAKARTA. The server construction is expected to be a key so that the data processing efficiency and flexibility can be achieved.
Server is built with SaaS-based service that uses Ubuntu as the operating system 14.04, DDNS as an alternative to public ip, and ownCloud as a data storage medium that can be accessed anytime and anywhere.
Keywords :Cloud Computing, SaaS, DDNS, ownCloud
1. Pendahuluan
Komputasi awan atau Cloud Computing merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi informasi. Komputasi awan adalah transformasi teknologi informasi dan komunikasi dari komputer berbasis klien atau server. Cloud Computing memungkinkan pengguna untuk menggunakan layanan software, media penyimpanan (storage), platform infrastruktur dan aplikasi layanan teknologi melalui jaringan internet.
Dalam kegiatannya, proses penyimpanan data di SMK PIRI 1 Yogyakarta masih menggunakan cara lama yang berupa flashdisk dan komputer lokal. Hal ini menyebabkan data hanya dapat diakses secara lokal dan resiko kehilangan data karena kerusakan oleh media penyimpanan tersebut.
Sedangkan untuk menyewa media penyimpanan online dengan kapasitas besar tidaklah murah. Oleh karena itu dibutuhkanlah media penyimpanan yang dapat diakses dari mana saja dan tidak membebani anggaran.
OwnCloud merupakan salah satu perangkat lunak berbagi berkas gratis atau bebas seperti dropbox yang berfungsi untuk sinkronisasi data dan berbagi pengguna dalam File Sharing yang termasuk dalam kategori Software as a Service (SaaS) yang memiliki fitur-fitur keamanan data dalam melakukan File Sharing.
Dan untuk mengatasi ketidak tersediannya IP Publik dapat diatasi menggunakan DDNS yang berfungsi mengubah IP Dinamis menjadi dapat diakses dari internet.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul "Analisis dan Perancangan Cloud Storage Berbasis SaaS Menggunakan OwnCloud dan DDNS Sebagai Pengganti IP Publik Di SMK PIRI 1 Yogyakarta"
1.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Bagaimana cara membangun Cloud
Storage berbasis SaaS menggunakan OwnCloud dan DDNS sebagai pengganti IP Publik di SMK Piri 1 Yogyakarta ?
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Merancang layanan Private Cloud Storage guna mengatasi masalah keterbatasan pertukaran informasi (File) jarak jauh. b. Memberi solusi pada SMK PIRI 1
Yogyakarta terhadap masalah yang dihadapi selama ini dalam hal file sharing dan penggunaan sumber daya.
1.3 Tinjauan Pustaka
Buku yang ditulis oleh Dedy Setyo Afrianto yang berjudul “The Power of OwnCloud 10 Langkah Mudah Membangun dan Mengelola Sendiri Teknologi Cloud di Lingkungan Anda” tahun 2013 tersebut, membahas tentang Cloud Computing secara kesuluruhan dan membahas aplikasi-aplikasi yang ada didalam Cloud Computing. Pada penjelasaan Cloud Computing tentang Software as a Service menjelaskan contoh-contoh yang telah menggunakan metode SaaS diantaranya menggunakan aplikasi OwnCloud [1].
2
Buku yang ditulis oleh I Putu Agus Eka Pratama yang berjudul “Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-teknologi Pendukung Lainnya” tahun 2014 tersebut, membahas tentang Cloud Computing, Smart City, teknologi pendukung Cloud Computing dan Smart City serta membahas hubungan antara Cloud Computing dan Smart City [2].
Dalam jurnal yang ditulis oleh Aria Warta Kusuma dan Andi Susilo yang berjudul "Aplikasi OwnCloud Berbasis Cloud Computing di PT. Palu Mas Sejati" tahun 2014 tersebut, membahas tentang penerapan OwnCloud pada PT. Palu Mas Sejati dan metodologi pengembangan jaringan komputer yang akan diterapkan [3].
OwnCloud
OwnCloud merupakan salah satu softwareopen source berbagi berkas gratis dan bebas seperti Dropbox, menyediakan pengamanan yang baik bagi pengguna aplikasi untuk membagi dan mengakses data.
Ada beberapa pertimbangan menggunakan sistem pakar. Dibawah ini sebagian dari pertimbangan yang utama :
a. Membantu melestarikan cagar alam pengetahuan dan keahlian pakar.
b. Jika keahlian adalah langka, mahal atau tak terbatas.
c. Mudah digunakan walaupun bukan seorang ahli.
2. Pembahasan 2.1 Pembahasan Masalah
Dari penjelasan identifikasi diatas, peneliti memberikan solusi dengan menerapkan layanan penyimpanan Cloud Storage menggunakan OwnCloud. Penyimpanan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi penggina karena sifatnya yang user friendly dan tampilannya yang simpel.
2.2 Analisis SWOT
[1]Kekuatan (Strength)
a. Pada SMK PIRI 1 Yogyakarta sudah memiliki fasilitas teknologi yang bagus dan lengkap sebagai penunjang proses pembelajaran.
b. Pada SMK PIRI 1 Yogyakarta sudah tersedia jaringan internet yang cukup cepat.
[2]Kelemahan (Weakness)
a. Kurangnya sumber daya manusia yang mengelola jaringan.
b. Penggunaan sistem manual dalam melakukan file sharing antar sesama guru dan siswa.
c. Guru dan pegawai belum mahir dalam mengelola jaringan.
[3]Peluang (Opportunity)
a. Perlunya kontrol server supaya tidak lambat dalam melakukan file sharingdan mampu melakukan penyimpanan data dengan baik. b. Kemudahan dalam penyimpanan tanpa
perlu takut terkena virus.
c. Dapat diakses dengan mudah oleh guru dan siswa.
[4]Ancaman (Threats)
a. Tidak semua lab dapat dirubah susunannya dengan mudah dikarenakan peraturan sekolah.
b. Pengadaan barang cukup lama yang diakibatkan oleh proses birokrasi berbelit-belit.
[5]Strategi Strength Opportunity (SO)
a. Mengoptimalkan server jaringan Cloud yang digunakan.
b. Mengoptimalkan penggunaan hardware dalam kebutuhan Cloud Computing.
c.
Bagaimana implementasi OwnCloud untuk sekolah tersebut.[6]Strategi Weakness Opportunity (WO)
a. Meningkatkan efektifitas proses penyimpanan dengan adanya sistem file sharing.
b. Pemusatan penyimpanan data agar lebih mudah dalam pengontrolan data dengan sistem Private Cloud Storage.
c. Perlunya pelatihan tentang cara menggunakan OwnCloud kepada guru dan siswa.
[7]Strategi Strength Threath (ST)
a. Menggunakan anggaran dari sekolah sesuai dengan aturan pengadaan barang dan jasa.
[8]Strategi Weakness Threat (WT)
a. Membuat perancangan server yang akan digunakan.
2.3 AnalisisKebutuhan Fungsional dan Non-Fungsional
2.3.1 Kebutuhan Fungsional
Dalam tahap ini, Penulis akan membuat beberapa layanan jaringan Cloud Computing yang akan diterapkan di SMK PIRI 1 Yogyakarta. Peneliti akan memberikan layanan jaringan yang akan dibuat diantaranya:
a) Web Server b) Cloud Storage c) File sharing d) Sinkronsasi client 2.3.2 Kebutuhan Non-Fungsional 1. Kebutuhan Hardware
Aspek ini manyangkut tentang kebutuhanhardware atau perangkat keras. Berikut Kebutuhan Hardware:
3
a) Kebutuhan Server
Tabel 1 Spesifikasi Server
Processor AMD FX 6300 Motherboard Chipset Ga-970A-D3P RAM 8 GB DDR 3 Harddisk 500 GB Serial ATA
VGA GT 220 Keyboard Logitech Chassing Simbada b) Switch c) Router d) Access Point e) Lan Card f) Kabel g) Admin / Client 2. Kebutuhan Software
Aspek ini manyangkut tentang kebutuhanhardware atau perangkat keras. Berikut Kebutuhan Hardware:
a) Ubuntu 14.04 yang digunakan untuk instalasi owncloud.
b) OwnCloud merupakan media penyimpanan dokumen dan berkas secara online
c) Web browser aplikasi yang digunakan untuk mengakses OwnCloud melalui Web base (contoh: firefox, chrome).
d) OwnCloud Client untuk auto sinkronisasi data dari Client
2.4 Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan sistem dimaksud untuk menentukan apakah sistem file sharing berbasis cloudcomputing yang dibangun, layak atau tidak untukdigunakan oleh SMK PIRI 1 Yogyakarta. Sebuah studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi, apakahserver cloud ini memang layak untuk diimplementasikan. Penilaian tersebut antara lain:
1) Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional sistem cloud computing ini dapat dikatakan layak karena sudah sesuai dengan kebutuhan dan keadaan SMK PIRI 1 Yogyakarta. Sistem cloud computing ini dirancang untuk dapat memudahkan dalam melakukan file sharing menggunakan aplikasi OwnCloud. Sistem cloud computing ini dapat memudahkan guru dan siswa
dalam melakukan file sharing di dalam ruang lingkup SMK PIRI 1 Yogyakarta. Pelatihan guru dan siswa akan dilakukan agar memudahkan untuk menggunakan sistem cloud computing ini.
2) Kelayakan Hukum
Secara hukum, sistem cloud computing menggunakan OwnCloud telah memenuhi aturan perundang-undangan yang berlaku karena sistem yang digunakan dalam membangun cloud computing menggunakan OwnCloud menggukan aplikasi open source.
3) Kelayakan Teknik
Sistem cloud computing menggunakan OwnCloud ini secara teknik dapat dikatakan layak, karena ketersediaan teknologi yang ada sangat memadai dan memudahkan untuk digunakan oleh guru dan siswa.
2.5 Analisis Biaya dan Manfaat
Metode analisis biaya dan manfaat digunakan sebagai acuan dari kelayakan ekonomi apakah sistem yang akan diterapkan layak atau tidak. Biaya terdiri atas biaya pengadaan (hardware dan software), biaya pengembangan atau pembuatan situs web, dan biaya perawatan sistem.
Komponen-komponen biaya
o Perangkat Keras Komputer
o Perangkat Lunak Komputer
Biaya pengembangan, terdiri atas
o Biaya Personal : honor analis sistem jaringan
o Biaya Pelatihan : pelatigan penggunaan OwnCloud
Biaya pengoperasian, merupakan biaya yang berhubungan dengan pengoperasian sistem, terdiri dari :
o Biaya tetap : biaya maintenance
o Biaya variable : biaya perawatan komputer dan biaya overhead
Komponen-komponen manfaat
Manfaat terdiri dari manfaat wujud dan manfaat tak berwujud. Manfaat wujud adalah manfaat yang mudah dikuantitaskkan dalam rupiah, sedangkan manfaat tak berwujud sulit untuk dikuantitaskan. dalam hal ini dijelaskan dalam bentuk tabel seperti berikut:
4 2.6Analisis Periode Pengembalian (Payback Period)
Analisis periode pengembalian adalah perkiraan jangka waktu lamanya sebuah investasi dapat kembali sehingga dapat dianggap sebagai impas (break event point). Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Total Biaya Pengadaan Sistem pada tahun 0 : Rp. 659.000
Proceed pada tahun 1 : Rp. 3.043.584 Selisih biaya pada tahun 1
: Rp. 2.384.584
Sisa =
= 0.78 x 12 bulan = 9.36 = (0.8 tahun)
= 1 tahun – 9.36 ( 0.8 x 30 hari =12) = 1 tahun – 9 bulan – 24 hari = 3 bulan 6 hari
Payback Period diperkirakan dapat dicapai pada tahun ke-1, secara detailnya adalah 0,8 tahun. Dari fakta tersebut dapat diasumsikan bahwa biaya yang dikeluarkan pada sistem ini akan mencapai titik impas pada waktu 0,8 tahun yang berarti pada tahun ke-1 sekolah mulai dapat untuk mengambil keuntungan dari adanya sistem baru tersebut.
2.7 AnalisisPengembalianInvestasi (Return On Investment)
Metode ini mengukur presentase manfaat yang dihasilkan proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Total biaya sebagai berikut:
Biaya pengadaan sistem tahun ke-0 : Rp. 659.000
Biaya perawatan sistem tahun ke-1 :Rp.11.121.792
Biaya perawatan sistem tahun ke-2 :Rp.11.121.792
Total Biaya : Rp. 22.902.584
Total keuntungan yang didapat sebagai berikut:
Total manfaat pada tahun ke-1 :Rp.14.165.376
Total manfaat pada tahun ke-2 :Rp.14.165.376
Rumusan ROI adalah: ROI =
=
= 27.4 %
Dari hasil analisis diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem ini akan memberikan keuntungan pada tahun ke-1 sebesar 27.4% dari biaya pengadaan sehingga sistem ini layak digunakan.
2.8 Biaya Operasional Dan Perencanaan
Pemeliharaan Sistem
Pemeliharaan perawatan dan perbaikan Cloud Storage dilakukan oleh peneliti setiap 2 minggu sekali.
Rp. 25.000 x 2 x 12 bulan = Rp. 600.000
ISP (Internet Service Provider)
Layanan internet di SMK PIRI 1 Yogyakarta dibayarkan setiap bulan langsung ke ISP dengan rincian sebagai berikut.
Rp. 500.000 x 12 bulan = Rp. 6.000.000
Biaya Overhead (Listrik)
Biaya Overhead yang dijelaskan disini adalah biaya kebutuhan listrik untuk 1 komputer dan 1 monitor
Biaya listrik/bulan = Rp. 376.816 x 12 bulan = Rp. 4.521.792
2.9 Perancangan Sistem
1) Konsep Infrastruktur Jaringan
Gambar 1. Konsep infrastruktur Jaringan Cloud
2) Perancangan Flowchart
2.384.584
3.043.584
X 12 bulanTotal Manfaat + Total Biaya Total Biaya X 100 % X 100 % 14.165.376 -11.121.792 11.121.792 3.043.584 11.121.792 X 100 %
5 Gambar 2. Flowchart Proses Login OwnCloud
3) Perancangan Topologi Jaringan
Gambar 3. Topologi Jaringan
2.10 Implementasi
1) Layanan Web Server
Pada server Cloud ini peneliti menggunakan beberapa software untuk membuat layanan web server yaitu Apache, MySQL server, dan PHP. Setelah selesai melakukan instalasi beberapa software tersebut, server sudah dapat digunakan sebagai web server untuk menginstal OwnCloud. Alamat untuk mengakses web server OwnCloud ini adalah http://192.168.100.6. Peneliti membuat layanan web server ini sebagai media Cloud Storage dan file sharing antara guru dan siswa di SMK PIRI 1 Yogyakarta.
Gambar 4. Layanan Web Server
2) Layanan Cloud Storage
Merupakan layanan penyimpanan data untuk guru dan siswa. Dalam layanan ini, akan ditentukan berapa kapasitas penyimpanan maksimal dan kapasitas maksimal mengunggah file ke dalam Cloud Storage, tujuan pembatasan ini diharapkan agar tidak memberatkan Cloud Storage server.
Pembatasan ukuran file data yang diizinkan adalah sebesar 20 MB untuk setiap kali proses
mengunggah file. Sedangkan untuk ukuran penyimpanan data maksimal yang ditetapkan adalah sebesar 100 MB. Dengan penentuan kapasitas tersebut diharapkan kapasitas server Cloud Storage tidak cepat penuh dan cukup untuk mengakomodasi seluruh guru dan siswa SMK PIRI 1 Yogyakarta.
Gambar 5. Konfigurasi limit maksimal mengunggah file pada OwnCloud
Gambar 6. Konfigurasi manajemen user dan kuota pada OwnCloud
3) Layanan File Sharing
File sharing adalah aktifitas dimana para pengguna jaringan yang terhubung antara satu dengan yang lainnya dapat melakukan pertukaran atau berbagi file antara satu user dengan user lainnya, dengan cara user yang ingin melakukan file sharing meng-mengunggah file yang ingin di share ke server Cloud Storage dan kemudian user yang ingin meminta file tersebut dapat mengunduh file tersebut dari server Cloud Storage.
Gambar 7. Layanan File Sharing
4) Layanan Sinkronisasi Client
Merupakan layanan untuk melakukan sinkronisasi file dari komputer client ke komputer server tanpa menggunakan browser atau web base karena file tersebut sudah otomatis ter-mengunggah dan tersimpan ke Cloud Server. Dengan adanya layanan sinkronisasi client ini dapat mempermudah pengguna dalam melakukan penyimpanan dan akses data yang dimilikinya.
6 Gambar 8. Tampilan sinkronisasi OwnCloud
Client
3. Penutup 3.1 Kesimpulan
Setelah melalui tahap pengujian menggunakan metode Cloud Computing pada SMK PIRI 1 Yogyakarta yang telah dijelaskan dan diuraikan pada bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Telah berhasil dibangun sebuah Cloud Storage
Berbasis SaaS menggunakan OwnCloud dan DDNS sebagai pengganti IP Publik di SMK Piri 1Yogyakarta.
2. Keterbatasan dalam IP Publik dapat diatasi dengan menggunakan DDNS karena berapapun IP Address yang didapatkan akan diubah menjadi sebuah hostname. Sedangkan dengan adanya platform SaaS, pengguna tidak lagi perlu untuk memikirkan masalah maintenance pada server cloud.
3. Sistem ini dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa yang berada dilingkungan SMK Piri 1 Yogyakarta karena file sharing sudah dapat dilakukan dengan lingkup yang lebih luas dengan bantuan internet.
4. Sistem ini dapat meningkatkan keamanan terhadap data karena jika komputer client rusak maka data masih bisa diakses.
3.2 Saran
Berikut adalah saran yang diharapkan dapat membantu SMK PIRI 1 Yogyakarta dalam memaksimalkan penggunaan Cloud Storage: 1. Menyediakan tempat yang dingin (ber AC)
sebagai tempat dimana server Cloud Storage diletakkan. Tujuannya adalah supaya suhu server tetap terjaga sehingga mengurangi resiko kerusakan karena panas.
2. Memberi pelatihan kepada guru dan siswa agar terbiasa untuk menyimpan data pada server Cloud Storage untuk mengurangi resiko penyebaran virus komputer di lingkungan SMK PIRI 1 Yogyakarta karena media flashdisk sebagai alat berbagi data.
Daftar Pustaka
[1] Afrianto, Dedy Setyo. 2013, The Power of OwnCloud 10 langkah Mudah Membangun dan Mengelola Sendiri Teknologi Cloud di Lingkungan Anda.
[2] Pratama, I Putu Agus Eka. 2014, Smart City Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya.
[3] Kusuma, Warta Aria., dan Andi Susilo. 2014, Aplikasi OwnCloud Berbasis Cloud Computing di
PT. Palu Mas Sejati.
https://jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek/article/ view/358 3 Januari 2016.
Penulis
Muhammad Kurniawan, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus pada tahun 2017
Bayu Setiaji, memperoleh gelar SarjanaKomputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta. Memperoleh gelar Megister Ilmu Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta