• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: PATMAWATY A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: PATMAWATY A"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA KEDELAI TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGRAJIN TAHU SKALA KECIL DAN

RUMAH TANGGA

(Studi Kasus: Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor)

Oleh:

PATMAWATY A14103131

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

(2)

ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA KEDELAI TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGRAJIN TAHU SKALA KECIL DAN

RUMAH TANGGA

(Studi Kasus: Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor)

Skripsi

Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh: PATMAWATY

A14103131

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

(3)

RINGKASAN

PATMAWATY. ANALISIS DAMPAK KENAIKAN HARGA KEDELAI TERHADAP PENDAPATAN USAHA PENGRAJIN TAHU SKALA KECIL DAN RUMAH TANGGA Studi Kasus: Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor (Di bawah bimbingan ANITA RISTIANINGRUM)

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi, mengakibatkan konsumsi makanan olahan kedelai sebagai sumber protein nabati yang bergizi tinggi juga meningkat. Namun tingginya permintaan tersebut tidak diimbangi dengan meningkatnya produksi kedelai dalam negeri. Produksi kedelai yang terus menurun setiap tahunnya menyebabkan tingkat ketergantungan kedelai Indonesia terhadap impor cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Kebutuhan bahan baku kedelai oleh industri tahu dan tempe merupakan permintaan turunan (“derived demand”) dari komoditas tersebut. Seperti yang

telah dikemukakan oleh Mulyana (1996), sekitar 60 persen atau lebih total kedelai yang tersedia (“available supply”) digunakan untuk industri tahu dan tempe,

dengan proporsi penggunaan kedelai oleh industri tahu sebesar 30 persen.

Kenaikan harga kedelai yang mencapai 118,75 persen memberikan dampak yang cukup besar bagi industri tahu terkait dengan industri tahu memiliki skala industri kecil dan rumah tangga dengan modal yang kecil dan akses terhadap pinjaman dana juga terbatas. Kenaikan harga kedelai menyebabkan biaya produksi tahu meningkat, walaupun para pengrajin telah menaikkan harga jual tahu namun hasil penerimaan dari penjualan tahu tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Propinsi Jawa Barat, Mustofa Djamaludin, kenaikan harga kedelai impor membuat sekitar 30 persen pengrajin tahu tempe terancam mengalami kebangkrutan1. Kondisi ini menyebabkan pengrajin tahu terancam kehilangan mata pencahariannya juga para pekerja menjadi pengangguran. Di sisi lain konsumen juga akan kesulitan dalam mendapatkan tahu sebagai bahan pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan harga terjangkau.

Daerah penghasil tahu tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena tahu banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah penghasil tahu di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bogor memiliki beberapa sentra industri tahu diantaranya terdapat di Kecamatan Cibungbulang, Parung dan Gunung Sindur. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, Desa Bojong Sempu yang terletak di Kecamatan Parung merupakan sentra produksi tahu terbesar di Kabupaten Bogor.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik industri tahu di Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor; (2) Menganalisis dampak kenaikan harga kedelai terhadap keragaan industri tahu dan

1http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2008/01/15/brk,20080115-115497,id.html, 18 Januari

2008

(4)

pendapatan yang diterima pengrajin; (3) Menganalisis kelayakan industri tahu setelah kenaikan harga kedelai.

Lokasi penelitian Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor dengan pertimbangan Desa Bojong Sempu merupakan sentra industri tahu terbesar di Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2008. Jumlah responden adalah 30 pengrajin tahu dengan teknik pengambilan sampel acak. Alat analisis yang digunakan dakam penelitian ini adalah analisis pendapatan usaha, analisis rasio penerimaandan biaya (R/C), dan analisis titik impas.

Karakteristik responden pengrajin tahu di Desa Bojong Sempu sebagian besar adalah berjenis kelamin laki-laki, berusia 30-39 tahun, berpendidikan tamat SD, memiliki jumlah anggota keluarga lima orang, dan telah menekuni usaha tahu selama lebih dari 15 tahun dengan alasan bahwa usaha tahu merupakan usaha yang sudah turun menurun. Industri tahu di Desa Bojong Sempu tergolong industri skala kecil dan rumah tangga dengan modal terbatas, proses produksi masih tradisional dan penggunaan peralatan yang sederhana.

Industri tahu di Desa Bojong Sempu memiliki skala usaha yang kecil dengan modal terbatas sehingga pada saat terjadi kenaikan harga sebesar 92,94 persen sangat mempengaruhi kondisi usaha pengrajin tahu. Kenaikan harga kedelai menyebabkan volume produksi tahu mengalami penurunan sebesar 32,99 persen sehingga menyebabkan total penerimaan pengrajin turun sebesar 14,25 persen. Penggunaan kedelai mengalami penurunan sebesar 32,99 persen dan diikuti dengan penurunan faktor input lainnya yang besarnya berbanding lurus dengan penurunan penggunaan kedelai. Penurunan penggunaan input menyebabkan biaya tunai usaha mengalami penurunan sebesar 9,22 persen, biaya diperhitungkan mengalami penurunan sebesar 0,85 persen, dan biata total mengalami penurunan sebesar 8,47 persen.

Penurunan volume produksi menyebabkan penerimaan tunai usaha mengalami penurunan 33,09 persen, penerimaan tidak tunai mengalami peningkatan sebesar 21,76 persen dan penerimaan total usaha mengalami penurunan sebesar 14,25 persen. Penurunan penerimaan total usaha yang lebih besar dari penurunan biaya usaha untuk tahu menyebabkan pendapatan yang diterima tahu mengalami penurunan sebesar 36,11 persen untuk pendapatan tunai dan 47,12 persen untuk pendapatan bersih.

Nilai R/C atas biaya tunai mengalami penurunan sebesar 6,47 persen dari 1,48 pada kondisi sebelum terjadi kenaikan harga kedelai menjadi 1,39 pada kondisi setelah kenaikan harga kedelai. Nilai R/C atas biaya total mengalami penurunan sebesar 7,09 persen dari 1,36 pada kondisi sebelum kenaikan harga kedelai menjadi 1,27 setelah kenaikan harga kedelai. Usaha tahu masih dinilai layak untuk dijalankan karena nilai R/C lebih dari satu, namun penurunan nilai R/C mengindikasikan bahwa terjadi pengrajin tahu penurunan pendapatan. Hasil analisis titik impas, untuk tetap bertahan dan tidak mengalami kerugian usaha, pengrajin tahu harus meningkatkan volume produksi tahu minimal 50,3 persen dan meningkatkan penerimaan total minimal 60,54 persen.

(5)

Judul : Analisis Dampak Kenaikan Harga Kedelai Terhadap Pendapatan Usaha Pengrajin Tahu Skala Kecil Rumah Tangga (Studi Kasus: Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung,

Kabupaten Bogor) Nama Mahasiswa : Patmawaty

Nomor Pokok : A14103131

Menyetujui Dosen Pembimbing

Ir. Anita Ristianingrum, MS NIP. 132 046 437

Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie M.Agr NIP 131 124 019

(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA KARYA ILMIAH INI BENAR-BENAR KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Januari 2009

Patmawaty A14103131

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 1984. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Muhammad Siddik dan Masunah. Pendidikan SD ditempuh pada tahun 1990 sampai tahun 1996 di SDN Centre Cibuluh I Bogor. Tahun 1996 penulis melanjutkan pendidikan di SLTPN 15 Bogor sampai tahun 1999. Pada tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan di SMUN 8 Bogor sampai tahun 2002.

Penulis diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Manajemen Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2003 melalui jalur Seleksi Penerima Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis pernah menjadi Asisten Mata Kuliah Ekonomi Umum selama dua semester dan Asisten Mata Kuliah Agama Islam selama dua semester. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti berbagai kegiatan kepanitiaan dan organisasi yaitu Keluarga Muslim Sosek (KMS) periode 2003/2004, Forum Komunikasi Rohis Departemen Fakultas Pertanian (FKRD_A) periode 2004/2005, Paket Penyambutan Mahasiswa Baru DKM Alhurriyah dan DKM Al Ghifari (PAGI ANABA) tahun 2005, dan Senior Resident Asrama Putri TPB IPB tahun ajaran 2006/2007 dan 2007/2008.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini berjudul “Analisis Dampak Kenaikan Harga Kedelai terhadap Pendapatan Usaha Pengrajin Tahu Skala Kecil dan Rumah Tangga (Studi Kasus: Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik industry tahu serta untuk mengetahui dampak kenaikan harga kedelai terhadap pendapatan dan kelayakan usaha tahu di Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan bagi pengrajin tahu di Desa Bojong Sempu dan semua pihak yang berkepentingan.

Bogor, Januari 2009

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Banyak pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak tersebut. semoga amal dan perbuatan yang telah dilakukan mendapat pahala dari Allah SWT. Ucapan dan penghargaan penulis sampaikan kepada:

1. Ir. Anita Ristianingrum, MS selaku dosen pembimbing skripsi atas segala waktu, kesabaran, dan bimbingan yang diberikan selama penulisan skripsi ini..

2. Ir. Joko Purwono, MS dan Arif Karyadi, SP selaku dosen penguji siding atas koreksi dan saran-sarannya.

3. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor, Pemerintah Kecamatan Parung dan Pemerintah Desa Bojong Sempu atas bantuan dan data-data penelitian.

4. Keluarga tercinta Mbak Irma, Aa, Alun, Kiki dan dua wanita teristimewa Ibu dan Uwa atas segala cinta, dukungan, bantuan, semangat dan doa yang tak pernah henti.

5. Seluruh keluarga besar Padang Mem, Pa Tohir, Te Nil, Om Jun, Om Ben, Te Yar, Bu Nen atas cinta dan doa yang telah diberikan kepada penulis. 6. Kepala BPA TPB IPB Ir. Bonny P W Soekarno, MS, Manager Unit Bu

Lailan, Bu IRMA, Bu Endar, Pa Arif, Pa Irman dan Pa Sugeng beserta seluruh staff BPA atas bimbingan dan dukungannya.

7. Teman-teman AGB 40 yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas kebersamaannya.

8. Teman-teman Senior Resident angkatan 43 dan 44 (Ka Desna, Ka Asep, Ka Setyobudi, Mba Rini, Mba Sofi, Mba Gusti, Tika, Intan, Nur, Eni, Desi, Hesti, Alvira, Ani, Wacih, Aida, Evrin, Arum, Mala, Firdaus, Nia, Ila, Bram, Febri, Dian , Zepri, Helmi, Erik, Aryo, Fherdes, Sofyan, Dedi, Usman, dan teman-teman SR yang lain atas ukhuwah, kebersamaan, semangat, dan kasih sayang yang telah diberikan.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian……….... .. 7 1.4 Kegunaan penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tahu………...………... 8

2.2 Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga... 10

2.2.1 Pengertian Industri Kecil dan Rumah Tangga... 10

2.2.2 Industri Kecil dan Rumah Tangga di Indonesia... 12

2.3 Penelitian Terdahulu ... 14

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ...……….……….…….... 18

3.1.1 Pendapatan Usaha ... 18

3.1.2 Biaya Usaha ... 19

3.1.3 Imbangan Penerimaan dan Biaya... 21

3.1.4 Titik Impas ... 22

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ... 23

IV. METODELOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

4.2 Jenis dan Sumber Data ... 26

4.3 Metode Penarikan Sampel ... 26

4.4 Metode Analisis Data... 27

4.4.1 Analisis Pendapatan Usaha ... 27

4.4.2 Analisis Penerimaan-Biaya (R/C) ... 29

4.4.3 Analisis Titik Impas ... 30

Referensi

Dokumen terkait

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA SELATAN DAN BANGKA BELITUNG yang menyetujui permohonan kerja praktek mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi

Musharakah. •   Walaubagaimanapun, dari perspektif undang-undang berdasarkan amalan standard di Malaysia, pihak yang terbabit di dalam Musharakah akan bersetuju

Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah penafsiran.Untuk itu perlu bagi penulis untuk mempertegas maksud dalam judul

Permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Gede Suplig yaitu. kurangnya penataan lingkungan dirumah, dalam hal ini sesuai dengan program kerja

minuman yang dibuat oleh Martu Rizal tersebut hanya menggunakan uang koin Rp 500 untuk pembelian minuman, padahal pada saat ini begitu banyak jenis.. uang koin

Terkait dengan hal tersebut di atas, Panitia Pengadaan Alat Pengolah Data pada Perwakilan BPKP Provinsi Maluku akan mengadakan PELELANGAN ULANG. Demikian untuk

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep rancangan combination tool yang merupakan alat bantu pembuatan produk menggunakan bahan dasar lembaran pelat