• Tidak ada hasil yang ditemukan

Leadership and The One Minute Manager.indd 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Leadership and The One Minute Manager.indd 3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

#1 New York Times Bestselling Coauthor of The One Minute Manager®

Patricia Zigarmi

Drea Zigarmi

Ken Blanchard

Meningkatkan Efektivitas Melalui

Kepemimpinan Situasional

®

II

Leadership

and the

ne Minute

Manager

(2)

LEADERSHIP AND THE ONE MINUTE MANAGER Increasing Effectiveness Through Situational Leadership® II

by Kenneth Blanchard, Patricia Zigarmi, Drea Zigarmi Published by William Morrow, an Imprint of HarperCollins Publishers, New York

Copyright ©1985, 2013 by Blanchard Management Corporation ISBN 978-0-06-230944-0

All rights reserved

LEADERSHIP AND THE ONE MINUTE MANAGER Meningkatkan Efektivitas Melalui Kepemimpinan Situasional® II

Ditulis oleh Kenneth Blanchard, Patricia Zigarmi, Drea Zigarmi Alih Bahasa: Irene Christin

©2014 Blanchard Management Corporation Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Diterbitkan pertama kali oleh

Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia—Jakarta Anggota IKAPI, Jakarta

236142529

ISBN: 978-602-02-5403-6

Self-Improvement

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan

(3)

Simbol The One Minute Manager— bacaan satu menit dari jam digital— ditujukan untuk mengingatkan ma-sing-masing kita agar mengambil satu menit dari hari kita untuk melihat wajah-wajah orang yang kita pimpin. Dan untuk menyadari bahwa mereka adalah sumber daya kita yang paling penting.

(4)

PAUL Hersey dan saya mulai mengembangkan Kepemim-pinan Situasional® di Ohio University pada akhir tahun

1960-an dan kemudian menulis tentang topik tersebut secara mendalam dalam buku teks kami, Management of Organizational Behavior: Utilizing Human Resources, yang sekarang berada dalam edisi kesepuluhnya dari Prentice-Hall. Pada awal 1980-an, rekan penulis saya, Pat dan Drea Zigarmi, dan saya, bersama dengan rekan pendiri The Ken Blanchard Companies lainnya, membuat sejumlah perubahan dalam model tersebut. Perubahan-perubahan tersebut mencerminkan pengalaman kami sendiri, ide-ide yang manajer lain bagikan kepada kami, dan penemuan-penemuan dari berbagai penelitian yang telah kami lakukan. Hasilnya adalah generasi baru pemikiran Kepemimpinan Situasional®, yang kami sebut

dengan Kepemimpinan Situasional® II.

Pendekatan Kepemimpinan Situasional® II yang prak-tis, mudah dipahami dan diterapkan untuk memimpin dan mengembangkan manusia telah diajarkan selama lebih dari tiga puluh tahun terakhir ini kepada para pemimpin dari berbagai level di sebagian besar perusahaan Fortune 1000, juga kepada para pemimpin dalam organisasi ke-wirausahaan yang bertumbuh cepat di seluruh dunia.

Edisi baru yang telah diperbarui dari Leadership and the One Minute Manager ini mencerminkan pemikiran terbaru kami tentang Kepemimpinan Situasional® II.

(5)

Ditulis sebagai perumpamaan, buku ini menceritakan kisah tentang seorang pengusaha yang belajar dari One Minute Manager bagaimana mengeluarkan yang terbaik dari tim yang beragam dengan menjadi pemimpin yang situasional.

Pat, Drea, dan saya berharap ini akan menjadi buku yang Anda baca dan baca kembali sampai kepemimpinan situasional secara alami menjadi bagian dari kepribadian Anda dalam peran kepemimpinan Anda di tempat kerja, di rumah Anda, dan dalam masyarakat.

Ken Blanchard, coauthor The One Minute Manager® dan Leading at a Higher Level

(6)

Mengenang teman

dan kolega kami

Paul Hersey

atas kecerdasan

dan kreativitasnya

dalam pengembangan

Kepemimpinan

Situasional

®

semula

(7)

Kunjungan dari Seorang Pengusaha 1 Menjadi Sukses 3

Berpikir secara Berbeda tentang Kepemimpinan 8 Gaya yang Berbeda untuk Orang yang Berbeda 12 Gaya Kepemimpinan: Persepsi Orang Lain 15 Tiga Keterampilan Pemimpin Situasional 23 Mengatur Kinerja atau Performa Orang Lain 25 Penetapan Tujuan 29

Mendiagnosis Level Perkembangan 35 Fleksibilitas Gaya Kepemimpinan 51 Empat Gaya Kepemimpinan Dasar 54

Menyesuaikan Gaya Kepemimpinan dengan Level Perkembangan 62

Berpikir Sebelum Bertindak 72

Gaya yang Berbeda untuk Orang yang Sama 77 Mengembangkan Kompetensi dan Komitmen 84 Memutarbalikkan Masalah Kinerja 97

Membagikan Apa yang Anda Lakukan 100 Memahami Enam Percakapan 106

Asumsi Positif terhadap Orang Lain 125 Menjadi Pemimpin Situasional 129 Ucapan Terima Kasih 135

Tentang Pengarang 137

(8)
(9)

S

UATU hari the One Minute Manager mendapat telepon dari seorang wanita yang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang pengusaha. Ia senang mendapat telepon dari wanita pengusaha itu, karena ia selalu me-nikmati berbincang-bincang dengan orang yang memiliki keberanian untuk memulai bisnis mereka.

Si pengusaha menjelaskan bahwa ia mengalami kesu-litan menemukan orang yang bersedia bekerja keras se-perti dirinya.

“Saya merasa seolah saya harus melakukan segala-nya sendiri. Saya tidak bisa mengandalkan orang lain untuk mengambil alih sebagian dari hal-hal yang harus dikerjakan,” kata si pengusaha.

(10)

“Apa yang harus Anda lakukan,” ujar the One Minute Manager, “adalah belajar mendelegasikan pekerjaan.”

“Tapi orang-orang saya belum siap,” jawab si peng-usaha.

“Kalau begitu Anda perlu melatih mereka,” ujar the One Minute Manager.

“Tapi saya tak punya waktu,” jawab si pengusaha. “Kalau begitu,” the One Minute Manager berkata sambil tersenyum lebar, “Anda memang punya masalah. Bagaimana kalau Anda datang siang ini dan kita ber-bincang-bincang.”

Menjadi Sukses / 3

(11)

S

AAT si pengusaha tiba di kantor the One Minute Manager siang itu, ia melihatnya sedang berbicara dengan asistennya di meja asistennya.

“Saya menghargai kesediaan Anda untuk bertemu de-ngan saya,” ucap si pengusaha saat ia bergabung dede-ngan the One Minute Manager di kantornya.

“Dengan senang hati,” kata the One Minute Manager. “Saya dengar Anda sudah sangat sukses dalam sejumlah usaha. Apa yang menurut Anda diperlukan untuk menjadi sukses?”

Menjadi Sukses / 3

(12)

“Cukup mudah,” jawab si pengusaha sambil tersenyum. “Yang perlu Anda lakukan adalah bekerja setengah hari. Anda dapat bekerja entah di dua belas jam pertama atau dua belas jam terakhir.”

Setelah tertawa, the One Minute Manager berkata, “Meskipun saya berpikir bahwa jumlah waktu dan upaya yang Anda berikan pada pekerjaan memang penting, saya khawatir terlalu banyak orang mengira bahwa jumlah pekerjaan yang mereka lakukan berhubungan langsung dengan kesuksesan mereka—semakin banyak waktu yang mereka berikan, maka akan semakin sukses mereka.”

“Saya tahu Anda akan mengatakan itu,” ujar si pengusaha. “Bahkan, saya tahu salah satu kutipan favorit Anda adalah:

(13)

*

Jangan

Bekerja

Lebih Keras—

Bekerjalah

Lebih Cerdas

*

4 / Menjadi Sukses

(14)

“Tentu saja,” ucap the One Minute Manager. “Tapi sebelum bicara tentang pemikiran saya tentang bekerja lebih cerdas, izinkan saya menanyakan satu pertanyaan lagi.”

“Silakan,” jawab si pengusaha.

“Anda menyebut diri Anda pengusaha,” lanjut the One Minute Manager. “Apa artinya hal itu bagi Anda?”

Si pengusaha tersenyum dan berkata, “Seorang teman menjabarkan dengan indah apa artinya menjadi seorang pengusaha. Ia mengatakan kepada saya bahwa suatu kali ia membawa senior vice president-nya ke puncak bukit dengan pemandangan kota di bawahnya. Sungguh pemandangan yang indah.

“Ia berkata kepada vice president-nya, ‘Anda lihat punggung bukit di bawah sana? Bukankah itu tempat yang sangat baik untuk membangun rumah?’

“‘Tentu saja,’ jawab si vice president.

“‘Dapatkah Anda membayangkan sebuah kolam renang di sebelah kanannya? Bukankah itu akan menjadi sesuatu yang cantik?’ lanjut teman saya.

“‘Luar biasa,’ jawab vice president.

“‘Bagaimana jika ada lapangan tenis di sebelah kirinya?’ kata teman saya.

“‘Mengagumkan,’ ujar si vice president.

Menjadi Sukses / 7

(15)

“‘Mari saya beri tahu satu hal,’ ujar teman saya. ‘Jika Anda terus bekerja sekeras ini dan mencapai semua tujuan yang telah kita buat, saya jamin bahwa suatu hari—suatu hari, semua itu akan menjadi milik saya.’”

“Lucu sekali,” kata the One Minute Manager dengan senyum lebar di wajahnya. “Namun kurasa kisah itu menggambarkan sebagian dari masalah Anda dalam mengatur dan memotivasi anak buah Anda.”

“Apa maksud Anda?” tanya si pengusaha.

Menjadi Sukses / 7

(16)

“M

ARI saya jelaskan begini,” ujar the One Minute Manager. “Saya akan membayangkan organisasi Anda seperti sebuah piramida dengan Anda, sebagai CEO, berada di puncak dan semua kontributor individual Anda berada di tingkat paling bawah. Di antaranya adalah be-berapa level manajemen.”

“Memang seperti itu organisasi perusahaan saya,” si pengusaha berkata. “Apakah ada yang salah dengan struktur organisasi seperti itu?”

“Tidak,” jawab the One Minute Manager. “Tak ada yang salah dengan hal itu sebagai bagan organisasi. Masalahnya

datang saat Anda berpikir dan bekerja dengan filosofi kuno

atas-bawah.”

“Sepertinya saya tidak paham maksud Anda,” ujar si pengusaha.

“Saat Anda berpikir dengan filosofi piramida

atas-bawah,” the One Minute Manager berkata, “asumsi yang ada adalah bahwa semua orang bekerja untuk orang di atas mereka dalam tangga organisasi. Akibatnya, manajer dianggap ‘bertanggung jawab’ untuk merencanakan, mengorganisasi, dan mengevaluasi semua yang terjadi dalam perusahaan, sementara bawahan mereka di-haruskan untuk menjadi ‘responsif terhadap perintah manajemen’. Oleh karena itulah orang-orang seperti Anda akhirnya berpikir bahwa para manajerlah yang melakukan segalanya.”

“Lalu, seharusnya bagaimana?” tanya si pengusaha.

Berpikir secara Berbeda tentang Kepemimpinan / 9 8 / Berpikir secara Berbeda tentang Kepemimpinan

(17)

“Saya lebih suka membalikkan piramida tersebut, sehingga top manajer berada di posisi paling bawah,” ujar the One Minute Manager. “Ketika hal itu terjadi, ada puntiran halus namun kuat dalam hal siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang harus responsif terhadap siapa.”

“Dengan kata lain, Anda mengatakan bahwa para manajer harus bekerja untuk bawahan mereka, dan bukan sebaliknya.”

“Tepat sekali,” jawab the One Minute Manager. “Dalam hal implementasi, jika Anda berpikir bawahan Anda bertanggung jawab dan bahwa tugas Anda adalah untuk menjadi responsif terhadap mereka, Anda bekerja sangat keras untuk menyediakan sumber-sumber yang mereka perlukan untuk meraih tujuan-tujuan yang sudah Anda sepakati. Anda menyadari tugas Anda bukanlah melakukan semua pekerjaan itu sendiri atau duduk diam dan menunggu untuk ‘mencari-cari kesalahan mereka’, namun untuk menyingsingkan lengan baju dan membantu mereka meraih tujuan-tujuan mereka. Jika Anda melakukan hal itu, baik Anda maupun bawahan Anda akan sukses.”

“Tapi seperti yang telah saya katakan kepada Anda sebelumnya,” ujar si pengusaha, “saya tidak punya waktu untuk menjadi responsif terhadap kebutuhan orang-orang saya.”

Berpikir secara Berbeda tentang Kepemimpinan / 9 8 / Berpikir secara Berbeda tentang Kepemimpinan

(18)

“Anda tidak perlu bekerja secara berdampingan dengan semua anak buah Anda,” kata the One Minute Manager, “hanya mereka yang perlu bimbingan dan dukungan Anda untuk mengembangkan kompetensi dan komitmen mereka.”

“Maksud Anda, Anda memperlakukan orang dengan cara yang berbeda-beda?” si pengusaha bertanya.

“Tentu,” jawab the One Minute Manager. “Ada pepatah yang kami gunakan di sini yang menjelaskan semuanya:

Referensi

Dokumen terkait

5 Atasan saya sering tidak mengakui kinerja yang

lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan peringkat semula. Koreksi aritmatik hanya dilakukan untuk menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan

sehingga peneliti mengajukan hipotesis yaitu dengan hipotesis alternative: Ada Hubungan antara Self Efficacy dengan Stres Kerja pada Store Manager di Apotek Guardian, dan hipotesis

* Makalah Disampaikan pada Acara Seminar Nasional Peran Penelitian Dalam Meningkatkan Kualitas lnstruksionai Pendidikan.. Sekolah sebagai institusi budaya dalam ~enyelenggaraan

Jawaban dibuktikan dengan observasi secara acak saat melakukan visitasi, dan/atau melihat hasil supervisi kepala sekolah/madrasah atau kepala program keahlian, dan/atau

Puji syukur penulis limpahkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul Guru Menciptakan Suasana yang

Bank Mandiri (Persero), Tbk pada Aspek kualitas Aktiva sebaiknya Bank Mandiri lebih memperhatikan masalah pinjaman yang diberikan agar kerugian akibat tingkat

PAUR MONITOR SMA SEBA POLSUK 9 MOCH. GINANDRA