• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, SOSIAL BUDAYA DENGAN KEPADATAN JENTIK (Studi di Wilayah Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, SOSIAL BUDAYA DENGAN KEPADATAN JENTIK (Studi di Wilayah Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANIi SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, SOSIAL BUDAYA DENGAN KEPADATAN JENTIK

(Studi di Wilayah Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya)

Oleh:

IKA PRASTIANI

UNIVERSITASAIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA

(2)

i

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, SOSIAL BUDAYA DENGAN KEPADATAN JENTIK

(Studi di Wilayah Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya)

Oleh:

IKA PRASTIANI NIM. 101211133007

UNIVERSITASAIRLANGGA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT SURABAYA

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

(6)

v

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi dengan judul “HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN FISIK, KIMIA, SOSIAL BUDAYA DENGAN KEPADATAN JENTIK (Studi di Wilayah Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya)”, sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

Dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana hubungan antara lingkungan yang meliputi lingkungan fisik (suhu udara, kelembapan udara, karakteristik kontainer), lingkungan kimia (pH air), sosial budaya (kepadatan hunian dan perilaku masyarakat yang meliputi pengetahuan dan sikap tentang DBD dan PSN) dengan kepadatan jentik Aedes aegypti di Kecamatan Gunung Anyar.

Dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada ibu Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes., selaku dosen pembimbing yang selama ini telah memberikan arahan, bimbingan dan saran yang bermanfaat hingga terwujudnya skripsi ini.

Terima kasih dan penghargaan saya sampaikan pula kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Tri Martiana, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga.

2. Dr. Lilis Sulistyorini, Ir., M.Kes., selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. 3. Responden warga Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya.

4. Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang telah membantu memberikan data kejadian dan distribusi Demam Berdarah Dengue, baik di Kota Surabaya maupun di Provinsi Jawa Timur.

5. Kantor Kecamatan Gunung Anyar yang telah membantu memberikan informasi dan gambaran penduduk Kecamatan Gunung Anyar.

6. Puskesmas Gunung Anyar yang telah membantu memberikan data kejadian dan distribusi Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Gunung Anyar. 7. Ayah, ibu dan adikku tercinta yang selalu memberi dukungan, doa,

semangat selama proses penyusunan skripsi ini.

8. IKMB 2012 dan KESLING 2012 yang berjuang bersama selama proses penyusunan skripsi ini.

9. Sahabatku tersayang yang sudah banyak membantu selama proses penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala bantuan yang telah diberikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri kami sendiri maupun pihak lain yang memanfaatkan.

(7)

vi

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI ABSTRACT

Dengue Haemorraghic Fever (DHF) is a disease caused by the dengue virus and transmitted by the mosquito Aedes. Surabaya is one of the districts in East Java Province which includes dengue endemic areas, particularly in Sub district Gunung Anyar. The purpose of this study was analyze relationship between physical, chemical and socio-cultural environment with the density of larvae in Sub district Gunung Anyar, Surabaya.

This study is an observational with cross sectional study design. Population is families (KK) with a large sample of 100 households. Sampling is using cluster random sampling. The dependent variable is the density of larvae in Sub district Gunung Anyar. The independent variable is physical environment (temperature, humidity, characteristics of container which includes the type and location of container), chemical environment (pH), socio-cultural environment (density residential and public behavior which includes knowledge and attitude about the incidence and prevention of dengue). Primary data collection methods is observation and interview the respondents. Secondary data collection was from District Office Gunung Anyar, Province Health Departement, District Health Departement and Health Center Gunung Anyar.

The results showed that there are four variables related with the density of larvae in Sub district Gunung Anyar, Surabaya. These variables are temperature (p=0,000), density residential (p=0,000), knowledge (p=0,022) and attitude (p=0,000). Temperature supports the density of larvae, density residential is still high, knowledge of respondents is still less, attitude of respondents is still being, presence and density of larvae is still high.

Based on these results, it is suggested that Health Center and Health Departement should do public counseling routinely to increase public knowledge about the incidence and prevention of dengue.

(8)

vii

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI ABSTRAK

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan melalui nyamuk Aedes. Kota Surabaya merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Timur yang termasuk daerah endemis DBD, khususnya di Kecamatan Gunung Anyar. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara lingkungan fisik, kimia, sosial budaya dengan kepadatan jentik di Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya.

Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain studi cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah Kepala Keluarga (KK) dengan besar sampel 100 KK. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Variabel terikat adalah kepadatan jentik Aedes aegypti di Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya. Variabel bebasadalah lingkungan fisik (suhu udara, kelembapan udara, karakteristik kontainer yang meliputi jenis dan letak kontainer), lingkungan kimia (pH air), lingkungan sosial budaya (kepadatan hunian dan perilaku masyarakat yang meliputi pengetahuan dan sikap tentang DBD dan PSN). Metode pengambilan data primer yaitu melakukan observasi dan wawancara kepada responden. Pengumpulan data sekunder dari Kecamatan Gunung Anyar, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Puskesmas Gunung Anyar.

Hasil penelitian menunjukkan ada empat variabel yang berhubungan dengan kepadatan jentik Aedes aegypti di Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya. Variabel tersebut adalah suhu udara (p=0,000), kepadatan hunian (p=0,000), pengetahuan (p=0,022) dan sikap (p=0,000). Suhu udara mendukung perkembangan jentik nyamuk Aedes aegypti, kepadatan hunian masih tinggi, pengetahuan masih tergolong kurang, sikap responden masih tergolong cukup serta keberadaan dan kepadatan jentik masih tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka disarankan sebaiknya pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan melakukan penyuluhan secara rutin agar dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DBD dan PSN, seperti pentingnya gerakan 3M, pemakaian bubuk abate dan ikan pemakan jentik untuk mencegah keberadaan jentik.

(9)

viii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... iv

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Rumusan Masalah... 9

2.1.1 Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD)... 12

2.1.2 Manifestasi klinis Demam Berdarah Dengue (DBD).. 13

2.1.3 Diagnosa Demam Berdarah Dengue (DBD)... 13

2.1.4 Cara penularan Demam Berdarah Dengue (DBD)... 15

2.2 Nyamuk Aedes aegypti... 16

2.2.1 Morfologi nyamuk... 16

2.2.2 Siklus hidup nyamuk... 17

2.2.3 Bionomik vektor nyamuk... 18

2.2.4 Distribusi nyamuk Aedes aegypti... 19

2.2.5 Cara pemberantasan nyamuk... 19

2.3 Kepadatan Jentik Nyamuk... 21

2.4 Lingkungan Fisik... 24

2.5 Lingkungan Kimia... 27

2.6 Lingkungan Sosial Budaya... 29

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konseptual... 34

(10)

ix

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis dan Rancang Bangun Penelitian... 37

4.2 Populasi Penelitian... 37

4.3 Sampel, Besar Sampel, Cara Penentuan Sampel dan Cara Pengambilan Sampel... 38

4.3.1 Sampel... 38

4.3.2 Besar Sampel... 38

4.3.3 Cara penentuan sampel... 39

4.3.4 Cara pengambilan sampel... 39

4.4 Lokasi dan Waktu Penelitian... 41

4.4.1 Lokasi penelitian... 41

4.4.2 Waktu penelitian... 41

4.5 Variabel, Cara Pengukuran dan Definisi Operasional ... 42

4.5.1 Variabel penelitian... 42

4.5.2 Definisi operasional... 42

4.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data... 47

4.6.1 Teknik pengumpulan data... 47

4.6.2 Instrumen pengumpulan data... 51

4.7 Teknik Analisis Data... 51

4.7.1 Pengolahan data... 51

4.7.2 Analisis data... 52

4.7.3 Kerangka operasional penelitian... 53

BAB V HASIL 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 55

5.1.1 Batas wilayah... 55

5.1.2 Keadaan geografis... 56

5.1.3 Keadaan demografis... 56

5.1.3.1 Jumlah penduduk... 56

5.1.3.2 Tingkat pendidikan... 57

5.1.3.3 Jenis pekerjaan... 58

5.2 Gambaran Karakteristik Responden... 59

5.3 Lingkungan Fisik... 63

5.2.1 Suhu dan kelembapan udara... 63

5.2.2 Jenis kontainer... 64

5.2.3 Letak kontainer... 65

5.4 Lingkungan Kimia... 66

5.5 Lingkungan Sosial Budaya... 67

5.5.1 Kepadatan hunian... 67

5.5.2 Pengetahuan responden tentang DBD dan PSN... 67

5.5.3 Sikap responden tentang DBD dan PSN... 68

5.6 Keberadaan dan Kepadatan Jentik Aedes aegypti... 69

5.7 Hubungan Antara Lingkungan Fisik, Kimia, Sosial Budaya dengan Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Gunung Anyar... 71

(11)

x

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI

5.7.1.1 Suhu udara... 71

5.7.1.2 Kelembapan udara... 72

5.7.1.3 Jenis kontainer... 73

5.7.1.4 Letak kontainer... 74

5.7.2 Lingkungan kimia... 75

5.7.3 Lingkungan sosial budaya... 76

5.7.3.1 Kepadatan hunian... 76

5.7.3.2 Pengetahuan responden tentang DBD dan PSN... 77

5.7.3.3 Sikap responden tentang DBD dan PSN.... 77

BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Responden... 79

6.2 Hubungan antara Lingkungan Fisik dengan Kepadatan Jentik... 80

6.2.1 Hubungan antara suhu dan kelembapan udara dengan kepadatan jentik... 80

6.2.2 Hubungan antara jenis kontainer dengan kepadatan jentik... 83

6.2.3 Hubungan antara letak kontainer dengan kepadatan jentik... 84

6.3 Hubungan antara Lingkungan Kimia dengan Kepadatan Jentik... 86

6.4 Hubungan antara Lingkungan Sosial Budaya dengan Kepadatan Jentik... 87

6.4.1 Hubungan antara kepadatan hunian dengan kepadatan jentik... 87

6.4.2 Hubungan antara pengetahuan responden tentang DBD dan PSN dengan kepadatan jentik... 89

6.4.3 Hubungan antara sikap responden tentang DBD dan PSN dengan kepadatan jentik... 90

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 92

7.2 Saran... 93

(12)

xi

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

1.1 Perbandingan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Surabaya Tahun 2013 dengan Tahun

2014... 5

1.2 Data Kecamatan dengan Distribusi Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Tertinggi di Kota Surabaya Tahun 2015 (Januari-Agustus)... 5

1.3 Jumlah Kasus DBD di Kecamatan Gunung Anyar... 8

2.1 Angka Density Figure (DF) ... 24

4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian... 41

4.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian... 42

5.1 Distribusi Penduduk Kecamatan Gunung Anyar Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015... 56

5.2 Distribusi Penduduk Kecamatan Gunung Anyar Menurut Umur Tahun 2015... 57

5.3 Distribusi Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Gunung Anyar Tahun 2015... 58

5.4 Distribusi Jenis Pekerjaan Penduduk Kecamatan Gunung Anyar Tahun 2015... 59

5.5 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Umur di Kecamatan Gunung Anyar... 60

5.6 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Gunung Anyar... 60

5.7 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan di Kecamatan Gunung Anyar... 61

5.8 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Gunung Anyar... 61

5.9 Distribusi Kejadian DBD di Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya... 62

5.10 Hasil Pengukuran Suhu dan Kelembapan Udara Minimal dan Maksimal di Kontainer Kamar Mandi Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya... 63

5.11 Distribusi Jenis Kontainer di Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya... 64

5.12 Distribusi Keberadaan Jentik Aedes aegypti Menurut Jenis Kontainer di Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya... 64

5.13 Distribusi Letak Kontainer di Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya... 65

5.14 Distribusi Sumber Air di Kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya... 66

(13)

xii

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI 5.16 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden di Kecamatan

Gunung Anyar Kota Surabaya... 68 5.17 Distribusi Sikap Responden di Kecamatan Gunung Anyar

Kota Surabaya... 69 5.18 Distribusi Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kecamatan

Gunung Anyar Kota Surabaya... 70 5.19 Distribusi Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kecamatan

Gunung Anyar Kota Surabaya... 70 5.20 Hubungan antara Suhu Udara dengan Kepadatan Jentik

Nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Gunung Anyar

Kota Surabaya... 72 5.21 Hubungan antara Kelembapan Udara dengan Kepadatan

Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Gunung

Anyar Kota Surabaya... 73 5.22 Hubungan antara Jenis Kontainer dengan Kepadatan

Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Gunung

Anyar Kota Surabaya... 74 5.23 Hubungan antara Letak Kontainer dengan Kepadatan

Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Gunung

Anyar Kota Surabaya... 75 5.24 Hubungan antara Kepadatan Hunian dengan Kepadatan

Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Gunung

Anyar Kota Surabaya... 76 5.25 Hubungan antara Pengetahuan Responden dengan

Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan

Gunung Anyar Kota Surabaya... 77 5.26 Hubungan antara Sikap Responden dengan Kepadatan

Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kecamatan Gunung

(14)

xiii

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

1.1 Trend Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota

Surabaya Tahun 2010-2014... 4 1.2 Data Kecamatan dengan Distribusi Kasus DBD Tertinggi

di Kota Surabaya Pada Januari-Agustus 2015... 7 3.1 Kerangka Konsep Hubungan antara Lingkungan Fisik,

Kimia, Sosial Budaya dengan Kepadatan

(15)

xiv

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

1. Lembar Penjelasan Penelitian... 99

2. Informed Consent... 102

3. Kuesioner Penelitian... 103

4. Lembar Observasi Survei Jentik... 105

5. Lembar Observasi Lingkungan Fisik, Kimia dan Kepadatan Hunian... 106

6. Surat Penelitian... 107

7. Sertifikat Laik Etik... 115

8. Hasil Uji SPSS... 116

(16)

xv

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN... IKA PRASTIANI DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

Daftar Arti Lambang Depkes = Departemen Kesehatan

DF = Density Figure 3M = Menguras, Mengubur, Menutup

Daftar Istilah

Epistaksis = Mimisan atau pendarahan di hidung yang keluar melalui lunang hidung.

Hematokrit = Proporsi volume darah yang terdiri dari sel darah merah.

Hematemesis = Muntah darah karena pendarahan internal di saluran cerna bagian atas.

Hemokonsentrasi = Pengentalan darah akibat peningkatan jumlah hematokrit sebanyak 20% atau lebih.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu kegunaan analisis BEP adalah untuk mengetahui pada jumlah berapa unit hasil penjualan sama dengan jumlah biaya atau perusahaan beroprasi dalam kondisi tidak

Hasil ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara keberadaan genangan air dengan kejadian leptospirosis dan responden yang di sekitar rumahnya terdapat genangan air

Untuk soal kelompok T-6 topik plantae, Ahli- 1 menyebut bahwa sebaiknya pertanyaan perlu diganti dengan menampilkan data dalam bentuk tabel atau grafik sehingga siswa

TAMPAK SAMPING KIRI (UTARA) Ruang Genset ^ Sirkulasi Pejalan Kaki ^- Musholla ^- FASILITAS PAMER 'HANDYCRAFF DI YOGYAKARTA TAMPAK ^ Ruang Pamer Pendopo sebagai sarana kegiatan pamer

Kritik Sastra Feminisme ini dijadikan sebagai kajian pustaka karena kesamaan judul objek dan teks yang digunakan dalam penelitian, yang membedakan di sini hanyalah genre dari

Lika menghampiri meja Aya, dan mengajak Aya pulang bersama setelah usai bercerita dan kumpul dengan teman – temannya di kantin. Aya pun mengiyakan

Namun karena banyaknya remaja mengalami atau melakukan konformitas dan mengikuti kepatutan sosial social desirability dalam diri mereka, maka hasil yang diperoleh banyak

Dengan adanya alat pengolah limbah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif ini maka permasalahan polusi lingkungan akibat sampah plastik yang sulit terurai