• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN TUTOR BLOK EMERGENCY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN TUTOR BLOK EMERGENCY"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PANDUAN TUTOR

BLOK EMERGENCY

SEMESTER 7 TAHUN KE EMPAT

Edisi Ketiga Agustus 2015

Kurikulum 2012-2017

Editor :

dr. Ahmad Fauzi, M.Epid., Sp.OT dr. Winda Trijayanthi Utama, S.H

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITA LAMPUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku panduan tutorial Blok Emergency. Buku ini diharapkan dapat dipakai sebagai panduan untuk tutor dan mahasiswa pada blok yang dilaksanakan pada semester tujuh Fakultas Kedokteran Universitas Lampung tahun ajaran 2015-2016.

Buku panduan ini berisi tema pembelajaran yang diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari mengenai patofisiologi, gejala klinik, penegakan diagnosa dan penatalaksanaan kelainan pada kasus kegawatdaruratan. Buku panduan ini dilengkapi dengan lingkup bahasan materi yang tercakup dalam Blok Emergency, metode pembelajaran, materi kegiatan, praktikum, skill lab, kasus tutorial, sistem evaluasi dan referensi sumber belajar.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Kontributor Blok Emergency yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan demi memperkaya materi buku ini, Juga kepada tim MEU FK UNILA yang mendampingi dalam penyusunan revisi buku panduan tutorial ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam buku ini, Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan masukan untuk kesempurnaan buku panduan tutorial blok ini. Semoga buku ini bermanfaat untuk kita semua, baik bagi tutor, mahasiswa, dan semua yang terlibat dalam sistem pembelajaran di FK UNILA.

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……… 2

Daftar Isi ……… 3

Pendauhuluan Gambaran Umum blok ……… 4

Ilmu yang terkait blok ………. 5

Tujuan Blok ……… 5

Hubungan dengan blok lain ……… 5

Kerangka topik ………. 9 Kegiatan pembelajaran ………. 10 Kerangka penilaian ………. 12 Sumber belajar ……… 20 Modul Modul 1……… 22 Modul 2……… 24 Modul 3……… 26 Modul 4……… 28 Modul 5……… 30 Jadwal blok Minggu 1 ……… 32 Minggu 2 ……… 33 Minggu 3 ……… 34 Minggu 4 ……… 35 Minggu 5 ……… 36 Minggu 6 ... 37

(4)

PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM BLOK

Blok Emergency-medicine ini akan dilaksanakan pada tahun ke-4 semester 7. Waktu pelaksanaan blok ini adalah 6 minggu yang terdiri dari 5 minggu aktif dan 1 minggu evaluasi akhir. Blok ini terdiri dari 5 modul, yaitu traumatologi, respirasi, hemodinamik, neurologik, dan psikitiatrik dengan 5 skenario. Setiap skenario diberikan dalam 1 minggu.

Pada blok ini mahasiswa akan belajar tentang tanda kegawatdaruratan (Emergency Sign), tanda prioritas (Priority Sign), penanganan terhadap kegawatdaruratan serta obat-obat kegawatdaruratan.

Blok ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi pembelajaran

Problem Based-Learning, dengan metode diskusi tutorial menggunakan seven jumps, kuliah, praktikum laboratorium, dan belajar mandiri. Pembelajaran akan dibagi menjadi 5 modul dengan beban studi adalah 6 sks.

Kompetensi Blok diambil dari 7 area Kompetensi Konsil Kedokteran Indonesia :

1. Komunikasi Efektif 2. Keterampilan klinik dasar

3. Penerapan ilmu biomedis dalam praktek kedokteran

4. Pengelolaan masalah kesehatan secara individu, keluarga dan masyarakat

5. Penggunaan teknologi informasi 6. Mawas diri dan belajar sepanjang hayat

7. Penerapan etik, moral dan profesionalisme serta keselamatan pasien.

(5)

ILMU YANG TERKAIT DENGAN BLOK

Dalam mempelajari blok Emergency-medicine terlibat beberapa bidang ilmu yang terkait, yakni Ilmu Penyakit Dalam, Jantung, Paru, Ilmu Kesehatan Anak (IKA), Bedah, Obgyn, Neurologi, THT, Mata, Kulit dan kelamin, Anestesi, Radiologi, Psikiatri, Forensik, Ethicomedicolegal, Patient Safety.

BLOK YANG TERKAIT SEBELUMNYA

Dalam mempelajari blok ini, terdapat kaitan dengan beberapa blok sebelumnya, yakni :

1. Blok 6 (NBSS) : Neurologi, IKA, THT,

Mata, PK, Bedah, Psikiatri, Kulit dan Kelamin

2. Blok 9 (Reproductive System) : OBGYN 3. Blok 10 (Cardiovasculer System) : IPD, Forensik 4. Blok 11 (Hematoimunology) : IPD, Forensik 5. Blok 12 (Respiratory System) : IPD, IKA 6. Blok 14 (Gastroinstestinal System): IPD TUJUAN PEMBELAJARAN

a. TUJUAN UMUM

Pada akhir blok ini, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Menganalisa tanda-tanda kegawatdaruratan (Emergency Sign) dan tanda prioritas (Priority Sign).

2. Melakukan penilaian dan pengelolaan awal (initial assessment) pada kasus trauma/multiple trauma/kegawatdaruratan psikiatrik dengan urutan prioritas (A-B-C).

3. Menganalisis fungsi organ normal dan kegagalan organ yang disebabkan trauma/multiple trauma.

(6)

4. Menjelaskan dan melakukan prosedur-prosedur life saving dan mempertahankan fungsi organ.

5. Menganalisa dan melakukan bagaimana cara merujuk pasien untuk terapi definitifnya.

6. Menjelaskan aspek legal dari trauma dan situasi emergensi b. TUJUAN KHUSUS

1. Menjelaskan kebijakan nasional dalam menangani kegawatdaruratan dan bencana.

2. Menganalisa tanda-tanda kegawatdaruratan (Emergency Sign) dan tanda prioritas (Priority Sign) kegawatdaruratan pada kasus traumatologi.

3. Menganalisa kegagalan fungsi organ yang disebabkan trauma/multiple trauma.

4. Melakukan penilaian dan pengelolaan awal (initial assessment) pada kasus trauma/multiple trauma/tenggelam dengan urutan prioritas (A-B-C). 5. Mampu melakukan prosedur-prosedur life saving pada kasus-kasus

kegawatdaruratan yang disebabkan oleh trauma.

6. Menjelaskan dan memahami penggunaan obat-obatan dalam menangani pasien emergensi.

7. Mampu menganalisa trauma vaskular dan manajemen penanganan luka. 8. Melakukan pemeriksaan awal dan pengelolaan trauma musculoskeletal. 9. Mampu menjelaskan gejala kegawatdaruratan mata.

10. Menjelaskan aspek legal dari trauma dan situasi emergensi a. Menjelaskan inform consent dalam kegawatdaruratan. b. Menjelaskan bagaimana membuat visum et repertum. 11. Menjelaskan gejala kegawatdaruratan pada bidang pediatri. 12. Menjelaskan gejala kegawatdaruratan respirasi.

(7)

14. Memahami dan menguasai penanganan kegawatdaruratan pada trauma thorak.

15. Menjelaskan kegawatdaruratan dalam trauma maksilofasial.

16. Menjelaskan gejala kegawatdaruratan Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT).

17. Memahami tujuan dan indikasi tindakan Resusitasi Jantung Paru Otak (RJPO).

18. Menjelaskan hasil pemeriksaan penunjang radiologis trauma thorak dan maksilofasial.

19. Menjelaskan mekanisme terjadinya sumbatan jalan nafas pada dewasa dan penatalaksanaan sumbatan jalan nafas (resusitasi pernafasan). 20. Menjelaskan kegawatdaruratan obstetri.

21. Memahami tanda dan gejala syok (hipoperfusi).

22. Mampu menghitung pemberian cairan pada syok dan perdarahan. 23. Menjelaskan kegawatdaruratan bedah abdomen dan penanganannya. 24. Menjelaskan kegawatdaruratan jantung.

25. Memahami dan menilai luka bakar dan prinsip-prinsip penanganan luka bakar.

26. Menjelaskan dan mampu melakukan penanganan kegawatdaruratan pada kulit.

27. Mengenali kegawatdaruratan pada cedera kepala dan penatalaksaannya. 28. Menjelaskan pemeriksaaan radiologis untuk membantu menegakkan

diagnosis cedera kepala.

29. Menjelaskan macam-macam kegawatdaruratan dalam bidang neurologi dan penanganannya.

30. Menjelaskan mekanisme dan pengelolaan penurunan kesadaran yang disebabkan kelainan intrakranial.

31. Menjelaskan dan melakukan bagaimana cara menstabilisasi dan transport pasien trauma.

(8)

32. Menjelaskan tindakan atau manajemen rujukan pasien gawat darurat. 33. Menjelaskan kegawatdaruratan psikiatri dan penanganannya.

34. Menjelaskan jenis dan penatalaksanaan keracunan.

35. Menjelaskan kegawatdaruratan gastroenterohepatologi dan penanganannya.

36. Menjelaskan kegawatdaruratan endokrin metabolik dan penanganannya. 37. Menjelaskan kegawatdaruratan ginjal hipertensi dan penanganannya. 38. Menjelaskan toksikologi forensik.

39. Mampu mengenali tanda tanda kematian.

40. Melakukan terapi dan teknik serta urutan RJPO dengan benar pada dewasa dan anak.

41. Mampu melakukan endotrakeal tube.

42. Mampu melakukan mengambil corpus alienum pada kasus THT. 43. Mampu membuat Visum Et Repertum.

44. Menjelaskan Ethicomedicolegal pada kasus kegawatdaruratan-pasal 46 UU RS No 44 2009, pasal 190 UU Kes no 36 th 2009. Pasal 51 UU Prak Dok no 29 th 2004.

(9)

Jalan Nafas (Airway)

Pernafasan (Breathing)

Sistem Pernafasan Disability/ Neurogenik

Neurologik

Psikiatri

Cedera Kepala

Cedera Spinal

EMERGENCY MEDICINE & TRAUMATOLOGI

Volume Blood vessel Heart/ pump Hemodinamik Traumatologi Tipe trauma Kegagalan organ Fraktur Luka Luka bakar Sehat Cacat/ Kematian Sehat Cacat/ Kematian KERANGKA TOPIK

(10)

KEGIATAN PEMBELAJARAN Pada blok ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:

1. Kuliah 2. PBL (seven jumps) 3. Praktikum 4. Pleno 5. Belajar mandiri 6. Diskusi Kuliah

Selama blok ini berjalan akan dilakukan beberapa kali tatap muka dengan para pakar dalam bentuk kuliah. Kuliah yang diberikan akan disesuaikan dengan modul masing-masing tiap minggunya. Fungsi dari kuliah ini antara lain penstrukturan materi, penjelasan subjek yang dirasa sulit, diskusi materi yang tidak tercover dalam tutorial, memberikan pandangan multidisiplin ilmu, mengintegrasikan pengetahuan dan diskusi yang terkait topik yang ditemukan di buku.

PBL

PBL/tutorial merupakan diskusi kelompok untuk mempelajari suatu tema dengan pencetus suatu skenario dengan menggunakan metode seven jumps (tujuh langkah). Setiap kelompok terdiri dari 10 – 12 mahasiswa dengan didampingi oleh seorang fasilitator / tutor. PBL dilakukan dalam 2 kali pertemuan setiap minggunya, dimana pertemuan pertama membahas tema dalam langkah ke-1 sampai 5, kemudian pertemuan kedua membahas langkah ke-7 setelah sebelumnya pada langkah ke-6 mahasiswa mencari dan mempelajari kembali sumber bacaan yang sesuai.

(11)

Selama blok ini berlangsung, akan dilakukan beberapa kali praktikum untuk mendukung kegiatan belajar mahasiswa. Praktikum dijadwalkan sesuai dengan modul yang telah disusun.

Pleno

Pleno adalah kegiatan pembahasan hasil diskusi PBL yang dipandu oleh penanggungjawab blok dan para pakar sebagai nara sumber.

Belajar mandiri

Belajar mandiri adalah proses mendapatkan informasi oleh mahasiswa sendiri baik belajar sendiri ataupun kelompok.

Diskusi

Belajar yang dilakukan dengan proses bertukar pendapat dalam kelompok di kelas besar, diskusi ini akan difasilitatsi oleh penanggung jawab blok.

(12)

Sistem penilaian blok terdiri dari penilaian formatif dan sumatif. 1. Penilaian formatif, terdiri dari :

a. Nilai pelaksanaan diskusi PBL

Penilaian berdasarkan diskusi, laporan makalah dan kehadiran. Kehadiran tutorial 100% kecuali dengan alasan yang dibenarkan institusi, mahasiswa boleh tidak mengikuti tutorial maksimal 1 skenario (2 kali tutorial). Sebagai pengganti mahasiswa diwajibkan membuat tugas tertulis dan dipresentasikan.

b. Nilai Praktikum

Hasil penilaian praktikum berupa lulus atau tidak lulus, didasarkan pada standar yang dibuat oleh bagian tempat praktikum. Evaluasi praktikum akan menilai afektif, kognitif dan keterampilan psikomotor di laboratorium. Kehadiran dalam praktikum harus 100%.

c. Pleno

Pleno akan diadakan pada akhir minggu ke-3 dan ke-5 setelah semua proses pembelajaran selesai. Kelompok tutorial yang ditunjuk harus mempresentasikan hasil diskusinya sesuai modul yang ditentukan. Narasumber akan diundang untuk menjawab permasalahan terkait ilmu yang dihadapi mahasiswa selama proses pembelajaran.

d. Nilai Sikap Profesional (professional behavior)

Nilai sikap professional diperoleh dari penilaian sikap mahasiswa selama proses kegiatan diskusi tutorial dan praktikum. Penilaian menggunakan

check list penilaian sikap professional. Hasil penilaian berupa sufficient

atau unsufficient.

(13)

Seorang mahasiswa boleh mengikuti ujian akhir blok jika:

 Kehadiran tutorial 100%, kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dibenarkan institusi.

 Kehadiran praktikum 100%.

 Kehadiran kuliah tidak kurang dari 80%.

 Nilai sikap professional sufficient.

e.Nilai tugas

Mahasiswa membuat ringkasan seluruh penyakit yang terdapat di daftar penyakit buku blok ini. Tugas dikumpulkan setelah UAB blok Genitourinaria.. 2. Penilaian Sumatif

Berdasarkan pada nilai tutorial, praktikum, ujian SOCA, tugas dan ujian akhir blok.

Prosentase penilaian adalah sebagai berikut:

Tutorial : 10% Tugas : 30 % Attitude : 5% Praktikum : 10% Ujian Akhir : 45% Total 100%

(14)

(15)

1 Menjelaskan Kebijakan nasional dalam menangani kegawatdaruratan dan bencana Kognitif C3, C4 2% 3 Mcq Bedah 2 Menjelaskan tanda-tanda kegawatdaruratan (Emergency Sign) dan tanda prioritas (Priority Sign) pada kasus traumatologi

Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Bedah

3

Melakukan penilaian dan pengelolaan awal (initial assessment) pada kasus trauma/multiple trauma/tenggelam dengan urutan prioritas (A-B-C)

Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Anestesi

4

Mampu melakukan prosedur-prosedur life saving pada kasus-kasus kegawatdaruratan yang disebabkan oleh trauma

Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Anestesi

5

Mampu menganalisa kegagalan fungsi organ yang disebabkan trauma/multiple trauma Kognitif C4,C5 4% 6 Mcq Bedah 6 Menjelaskan dan memahami penggunaan obat-obatan dalam menangani pasien emergensi Kognitif C4,C5 4% 6 Mcq Anestesi 7 Mampu menjelaskan trauma vaskular & manajemen penanganan luka

(16)

8

Melakukan pemeriksaan awal & pengelolaan trauma musculoskeletal Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Bedah Orthopedi 9 Mampu menjelaskan gejala kegawatdaruratan mata Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Mata 10

Menjelaskan aspek legal dari trauma dan situasi emergensi a. Menjelaskan inform consent dalam kegawatdaruratan b.Menjela skan bagaimana membuat visum et repertum Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Forensik 11 Menjelaskan gejala kegawatdaruratan pada bidang pediatri Kognitif C5,C6 4% 6 Mcq Anak 12 Menjelaskan gejala kegawatdaruratan respirasi Kognitif C5,C6 4% 6 Mcq Paru 13 Menjelaskan mekanisme terjadinya sumbatan jalan nafas pada dewasa Kognitif C5,C6 4% 6 Mcq Anestesi 14 Memahami dan menguasai penanganan kegawatdaruratan pada trauma thorak Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Bedah Thorak 15 Menjelaskan kegawatdaruratan dalam trauma maksilofasial Kognitif C3, C4 2% 3 Mcq Bedah 16 Menjelaskan gejala kegawatdaruratan THT Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq THT 17 Memahami tujuan dan

(17)

18

Menjelaskan hasil pemeriksaan penunjang radiologis trauma thorax dan maksilofasial

Kognitif C3, C4 2% 3 Mcq Radiologi

19

Menjelaskan mekanisme terjadinya sumbatan jalan nafas pada dewasa dan penatalaksanaan sumbatan jalan nafas (resusitasi pernafasan)

Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Anestesi

20

Menjelaskan kegawatdaruratan obstetri dan ginekologi

Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq

Obstetri dan Ginekologi 21 Memahami tanda dan

gejala syok (hipoperfusi) Kognitif C4,C5 4% 6 Mcq Anestesi 22

Mampu menghitung pemberian cairan pada syok & perdarahan

Kognitif C5,C6 4% 6 Mcq Anestesi

23

Menjelaskan kegawatdaruratan bedah abdomen dan penanganannya Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Bedah Abdomen 24 Menjelaskan kegawatdaruratan jantung Kognitif C3, C4 2% 3 Mcq Jantung 25

Memahami dan menilai luka bakar dan prinsip-prinsip penanganan luka bakar Kognitif C5,C6 2% 3 Mcq Bedah 26 Menjelaskan dan mampu melakukan penanganan kegawatdaruratan pada kulit Kognitif C5,C6 2% 3 Mcq Kulit 27 Mengenali kegawatdaruratan pada cedera kepala dan penatalaksaannya

Kognitif C5,C6 2% 3 Mcq Bedah saraf

(18)

28 Menjelaskan pemeriksaaan radiologis untuk membantu menegakkan diagnosis cedera kepala Kognitif C3, C4 2% 3 Mcq Radiologi 29 Menjelaskan macam-macam kegawatdaruratan dalam bidang neurologi dan penanganannya Kognitif C5,C6 4% 6 Mcq Saraf 30 Menjelaskan mekanisme dan pengelolaan penurunan kesadaran yang disebabkan kelainan intracerebral Kognitif C5,C6 4% 6 Mcq Saraf 31 Menjelaskan dan melakukan bagaimana cara menstabilisasi dan transport pasien trauma

Kognitif C5,C6 2% 3 Mcq Anestesi

32

Menjelaskan tindakan atau manajemen rujukan pasien gawat darurat

Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Bedah 33 Menjelaskan kegawatdaruratan psikiatri dan penanganannya Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Psikiatri 34

Menjelaskan jenis dan penatalaksanaan keracunan Kognitif C5,C6 2% 3 Mcq Penyakit Dalam 35 Menjelaskan kegawatdaruratan gastroenterohepatologi dan penanganannya Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Penyakit Dalam 36 Menjelaskan kegawatdaruratan endokrin metabolik dan penanganannya

Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Penyakit Dalam

(19)

37 Menjelaskan kegawatdaruratan ginjal hipertensi dan penanganannya Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Penyakit Dalam 38 Menjelaskan toksikologi

forensic Kognitif C3, C4 2% 3 Mcq Forensik 39 Mampu mengenali tanda

tanda kematian Kognitif C5,C6 2% 3 Mcq Forensik

42

Menjelaskan bahwa tindakan dalam keadaangawat darurat memiliki risiko tinggi bagi pasien berupa kecacatan bahkan kematian

Kognitif dan Attitude

C3, C4. Mcq Ethicomed icolegal dan ptaient safety Jumlah Soal MCQ 160 Ket:

Tingkat pencapaian/tujuan pembelajaran domain kognitif menurut taksonomi Bloom

 C1= hanya sebatas tahu, mengingat/menghafal, kategori

 C2= pemahaman, pengertian, terjemah, perhitungan, interpretasi

 C3= aplikasi, penerapan, menggunakan konsep, prinsip, prosedur untuk memecahkan masalah

 C4= analisa, memecah konsep menjadi bagian-bagian, mencari hubungan antara bagian

 C5= evaluasi, diagnosis, membandingkan nilai-nilai, ide-ide, metode dengan standar SOP

(20)

SUMBER PEMBELAJARAN

Bedah :

1. Guideline ATLS. 2013. ... 2. Emergency surgery...

3. Neurological surgery, youman’S. 2010 4. Surgery, Schwartz. Ed International

5. A. Graham Apley. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures. 6. Abdominal Surgery. Sabiston. Ed International

Obstetri dan Ginekologi :

1. Buku Pedoman ALARM, 2013...

2. Sarwono Prawirohardjo. Ilmu Kebidanan dan Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka

3. Cunningham, Mac Donald, Gant. Obstetri Williams. 4. Supono. Ilmu Kebidanan Fisiologi.

5. Obstetri Fisiologi (biru), Patologi (Hijau), Ginekologi (Merah) oleh bagian Obstetri dan Ginekologi Fak. Kedokteran Univ.Padjadjaran.

Penyakit Dalam :

- Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, II, III. Edisi IV. Fak. Kedokteran UI. Editor Aru W. Sudoyo dkk.

Anestesi :

- Anestesiologi oleh FK UI Mata :

1. Prof. Sidarta Ilyas. Ilmu Penyakit Mata. FK UI. Jakarta 2. Daniel G Vaughan. Oftalmologi Umum.

3. dr.Nana Wijaya. Ilmu Penyakit Mata

(21)

THT :

- Adams Boies Higler. BOEIS. Buku Ajar Penyakit THT Kulit Kelamin :

1. Prof. Dr. dr. Sidhi Djuanda. Atlas Kulit Bergambar.

2. Prof. Dr. R.S Siregar, Sp.KK. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC. Jakarta

3. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FK UI. Jakarta Radiologi :

1. Sjahriar Rasad. Radiologi Diagnostik. FK UI. Jakarta. 2. ATLAS Radiologi.

Forensik :

1. Buku ajar forensik dan medikolegal FK Unair, de Majo 2. Ilmu Kedokteran Forensik. FK UI

Jiwa :

- Dr. Rusdi Maslim. Diagnosis Gangguan Jiwa. PPGDJ III. Saraf :

1. Adam Victor. Principal of Neurology

2. Prof. Dr. Mahar Mardjono. Neurologi Klinis Dasar 3. Richard S.Snell. Neuroanatomi Klinik

Ethicomedicolegal :

1. UU No 36 tahun 2009 Pasal 34, 46, 190 th 2009

2. UU No 29 tahun 2004 Pasal 51

(22)

MODUL PEMBELAJARAN

Tujuan pembelajaran blok genitourinaria ini akan dicapai melalui 5 modul. Masing-masing modul akan dilaksanakan selama 1 minggu. Tujuan pembelajaran tersebut diharapkan dapat dicapai melalui kuliah, tutorial, praktikum, pleno, skills lab dan belajar mandiri.

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan kebijakan nasional dalam menangani kegawatdaruratan.

2. Menganalisa tanda-tanda kegawatdaruratan (Emergency Sign) dan tanda prioritas (Priority Sign) kegawatdaruratan pada kasus traumatologi.

3. Menganalisa kegagalan fungsi organ yang disebabkan trauma/multiple trauma

4. Melakukan penilaian dan pengelolaan awal (initial assessment) pada kasus trauma/multiple trauma/tenggelam dengan urutan prioritas (A-B-C-D-E).

5. Menjelaskan kegawatdaruratan dalam trauma maksilofasial.

MODUL 1 / MINGGU 1

(23)

6. Mampu melakukan prosedur life-saving pada kasus kegawatdaruratan yang disebabkan oleh trauma.

7. Menjelaskan dan memahami penggunaan obat-obatan dalam menangani pasien emergensi.

8. Mampu menganalisis trauma vaskular dan manajemen penanganan luka.

9. Melakukan pemeriksaan awal dan pengelolaan trauma musculoskeletal.

10. Menjelaskan aspek legal dari trauma dan situasi emergensi 11. Menjelaskan inform consent dalam kegawatdaruratan 12. Menjelaskan patient safety pada kasus kegawatdaruratan. Strategi belajar mengajar

Kuliah Pakar : 1. Bedah

K1 : Initial Assesment dan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) (100menit)

K2 : Pemeriksaan awal dan pengelolaan traumatologi

(trauma musculoskeletal dan trauma vaskular (100 menit) 2. Anestesi

K1 : Basic Life Support dan Advance Life (airway management, terapi oksigen, ventilator) (100 menit) K2 : Penggunaan obat-obatan dalam menangani pasien

emergensi (50 menit)

K3 : Stabilisasi dan transportasi (100 menit) 3. Forensik

K1 : Penentuan derajat luka dan aspek medikolegalnya (50 menit) Visum et repertum (50 menit)

4. Bioetika

K1 : KDB lanjutan (50 menit)

Aspek medikolegal dan aplikasinya (50 menit) K2 : Adverse Patient safety (50 menit)

Adverse Reaction (aspek etik pada alergi obat) (50 menit) b. Tutorial :

(24)

Skenario 1 c. Pleno 1

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan gejala kegawatdaruratan thorak.

2. Menjelaskan mekanisme terjadinya sumbatan jalan nafas pada dewasa. 3. Memahami dan menguasai penanganan kegawatdaruratan pada trauma

thorak.

4. Memahami tujuan dan indikasi tindakan RJPO.

5. Menjelaskan hasil pemeriksaan penunjang radiologis trauma thorak. 6. Menjelaskan mekanisme terjadinya sumbatan jalan nafas pada dewasa

dan penatalaksanaan sumbatan jalan nafas (resusitasi pernafasan). Strategi Belajar Mengajar

Kuliah Pakar : 1. Bedah

K3 : Kegawatdaruratan pada trauma thorak (100 menit) 2. Anestesi

K4 : Anestesia (Teknik anestesi sederhana, premedikasi, persiapan preanestesi/operasi, monitoring selama dan pasca operasi, prinsip intensif care medicine) (100 menit) K5 : Analgesia (100 menit)

3. Radiologi

K1 : Pemeriksaan penunjang radiologis trauma thorax

MODUL 2 / MINGGU 2

(25)

(50 menit) 4. Penyakit Dalam

K1 : Kegawatdaruratan sistem kardiovaskular & Syok Kardiogenik (100 menit)

5. Bioetik

K3 : Malpraktek vs medical error (50 menit) b. Tutorial

Skenario 2 c. Pleno 2

(26)

Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu:

1. Memahami tanda dan gejala syok (hipoperfusi)

2. Mampu menghitung pemberian cairan pada syok & perdarahan 3. Menjelaskan kegawatdaruratan obstetri-ginekologi dan

penatalaksanaannya.

4. Menjelaskan kegawatdaruratan jantung dan

penatalaksanaannya.

5. Menjelaskan kegawatdaruratan kulit dan penatalaksanaannya. 6. Menjelaskan kegawatdaruratan mata dan penatalaksanaannya. 7. Menjelaskan kegawatdaruratan THT dan penatalaksanaannya. 8. Menjelaskan kegawatdaruratan haemodinamik termasuk luka

bakar dan penatalaksanaannya. Strategi Belajar Mengajar

a. Kuliah Pakar :

1. Obstetri dan Ginekologi

K1 : Kegawatdaruratan obstetrik (diagnosis dan tatalaksana awal) (100 menit)

2. Bedah

K4 : Luka Bakar dan penatalaksanaannya (50 menit)

K5 : Kegawatdaruratan Haemodinamik Bedah (Syok Haemoragik) (50 menit)

MODUL 3 / MINGGU 3

(27)

3. Anestesi

K6 : Tanda dan Gejala Syok (hipoperfusi) (50 menit) Pemberian Cairan pada Syok & Perdarahan (50 menit) 4. Ilmu Kulit Kelamin

K1 : Kegawatdaruratan kulit (Stevens-Johnson syndrome (SJS), Toxic epidermal necrolysis (TEN), Pemphigus Vulgaris (PV)) (100 menit)

5. Mata

K1 : Kegawatdaruratan mata (glaukoma akut, uveitis anterior, trauma, dll) (100 menit)

6. THT

K1 : Kegawatdaruratan THT (epistaksis, benda asing, sumbatan di saluran nafas & trauma) (100 menit)

b. Praktikum

P1 : Praktikum Sidang Etik Kedokteran (100 menit) c. Tutorial

Skenario 3 d. Pleno 3

(28)

Tujuan Pembelajaran

Diharapkan pada akhir modul ini mahasiswa mampu :

1. Mengenali kegawatdaruratan pada cedera kepala dan penatalaksaannya. 2. Menjelaskan pemeriksaaan radiologis untuk membantu menegakkan

diagnosis cedera kepala.

3. Menjelaskan macam-macam kegawatdaruratan dalam bidang neurologi dan penanganannya.

4. Menjelaskan mekanisme dan pengelolaan penurunan kesadaran yang disebabkan kelainan intrakranial.

5. Menjelaskan dan melakukan bagaimana cara menstabilisasi dan transport pasien trauma.

6. Menjelaskan tindakan atau manajemen rujukan pasien gawat darurat. 7. Menjelaskan kegawatdaruratan psikiatri dan penanganannya.

8. Mengenali tanda-tanda kematian. Strategi Belajar Mengajar

a. Kuliah Pakar : 1. Bedah

K6 : Kegawatdaruratan pada cedera kepala dan penatalaksaannya (100 menit)

Tindakan atau manajemen rujukan pasien gawat darurat (50 menit)

MODUL 4 / MINGGU 4

(29)

2. Saraf

K1 : Kegawatdaruratan pada cedera kepala (non pembedahan) dan penatalaksaannya (100 menit).

K2 : Mekanisme dan pengelolaan penurunan kesadaran yang disebabkan kelainan intracerebral (100 menit).

K3 : Kegawatdaruratan neurologi (delirium, kejang, nyeri kepala emergensi & Guillain-Barré syndrome (GBS)) (100 menit). 3. Radiologi

K2 : Pemeriksaaan radiologis untuk membantu menegakkan diagnosis cedera kepala (100 menit).

4. Psikiatri

K5 : PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) & Kegawatdaruratan Psikiatri (100 menit).

5. Ilmu Kedokteran Keluarga

K1 : Empati dan Clinical Reasoning (100 menit) b. Tutorial

Skenario 4 c. Pleno 4

(30)

Tujuan Pembelajaran

Diharapkan pada akhir modul ini mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan kegawatdaruratan bedah abdomen dan penanganannya. 2. Menjelaskan kegawatdaruratan gastroenterohepatologi dan

penanganannya.

3. Menjelaskan kegawatdaruratan endokrin metabolik dan penanganannya. 4. Menjelaskan kegawatdaruratan ginjal hipertensi dan penanganannya. 5. Menjelaskan jenis dan penatalaksanaan keracunan.

6. Menjelaskan toksikologi forensik. Strategi Belajar Mengajar

a. Kuliah Pakar : 1. Penyakit Dalam

K2 : Jenis dan penatalaksanaan keracunan (Toxicology Emergency) (100menit)

K3 : Kegawatdaruratan gastroenterohepatologi dan Penanganannya (hematemesis, melena, dll) (100 menit)

K4 : Kegawatdaruratan endokrin metabolik dan penanganannya (hipo/hiperglikemia)(100 menit)

K5 : Kegawatdaruratan hipertensi dan penanganannya (ginjal hipertensi, krisis hipertensi dll) (100 menit)

K6 : Kegawatdaruratan infeksi dan penanganannya (100 menit)

MODUL 5 / MINGGU 5

(31)

2. Bedah

K7 : Kegawatdaruratan pada trauma abdomen (akut abdomen) (100 menit)

3. Forensik

K2 : Toksikologi forensik (100 menit) 4. Radiologi

K3 : Pemeriksaaan radiologis untuk membantu menegakkan diagnosis trauma abdomen (100 menit).

5. Mikrobiologi

K1 : Patogenesis Sepsis (100 menit). b. Tutorial :

Skenario 5 c. Pleno 5

(32)

JADWAL BLOK EMERGENCY

Minggu 1

JAM 31/08/2SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU 015 01/09/2015 02/09/2015 03/09/2015 04/09/2015 05/09/2015

07.00-08.40 KONTRA

K BLOK RadiologiK1 BedahK1 BioetikK2 BedahK2 AnestesiK3

07.50-08.40

08.40-09.30 Tutorial

2012 AnestesiK1 Tutorial2012 AnestesiK2 09.30-10.20 10.20-11.10 Bioetik K1 SyarafK1 11.10-12.00 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-13.50 13.50-14.40 14.40-15.30 15.30-16.10

(33)

Minggu 2

JAM 07/09/2SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU 015 08/09/2015 09/09/2015 10/09/2015 11/09/2015 12/09/2015 07.00-08.40 Radiologi K2 AnestesiK4 THT K1 BedahK4 07.50-08.40 Anestesi K5 08.40-09.30 Tutorial

12 BedahK3 IPD K1 Tutorial12 Mata K1 09.30-10.20 SkenarioPLENO 1-2 10.20-11.10 Mikro K1 CSL 12 Syaraf K2 BioetikK3 11.10-12.00 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-13.50 CSL 12 13.50-14.40 14.40-15.30 15.30-16.10

(34)

Minggu 3 JAM

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

14/09/2 015 15/09/2015 16/09/2015 17/09/2015 18/09/2015 19/09/2015 07.00-08.40 Radiologi K3 ObgynK1 BedahK5 07.50-08.40 08.40-09.30 Tutorial

12 KulKelK1 Tutorial12 AnestesiK5 IPD K3

09.30-10.20

10.20-11.10

IPD K2 CSL 12 SyarafK3 Praktikum Etik 11.10-12.00 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-13.50 CSL 12 13.50-14.40 14.40-15.30 15.30-16.10

(35)

Minggu 4 JAM

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

21/09/2 015 22/09/2 015 23/09/2 015 24/09/2 015 25/09/2 015 26/09/2 015 07.00-08.40 IPD K4 IDUL ADHA 07.50-08.40 08.40-09.30 Tutorial 12 IKKEL K1 Tutorial12 09.30-10.20 10.20-11.10 Bedah K6 CSL 12 11.10-12.00 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-13.50 IPD K3 CSL 12 IDUL ADHA 13.50-14.40 14.40-15.30 15.30-16.10

(36)

Minggu 5

JAM 28/09/2SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU 015 29/09/2015 30/09/2015 01/10/2015 02/10/2015 03/10/2015 07.00-08.40 Forensik K1 ForensikK2 07.50-08.40 IKJ K1 08.40-09.30 Tutorial 12 Tutorial12 09.30-10.20 SkenarioPLENO 3-5 10.20-11.10 Bedah K7 CSL 12 IPD K5 IPD K6 11.10-12.00 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-13.50 CSL 12 13.50-14.40 14.40-15.30 15.30-16.10 Minggu 6

(37)

JAM

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

05/10/2 015 06/10/2015 07/10/2015 08/10/2015 09/10/2015 10/10/2015 07.00-08.40 UAB 07.50-08.40 08.40-09.30 09.30-10.20 10.20-11.10 CSL 12 11.10-12.00 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-13.50 CSL 12 13.50-14.40 14.40-15.30 15.30-16.10

(38)

1. dr. Muhartono, Sp.PA, M.Kes : Penasehat 2. Dr. dr. Asep Sukohar, M.Kes : Penasehat

3. dr. Rika Lisiswanti, MMedEd : Koordinator tahap 4. dr. Khairunnisa M.Kes. AIFO : Koordintor tahun 2 5. dr. Ahmad Fauzi, M.Epid., Sp.OT : Penanggungjawab blok

6. dr. Winda Trijayanthi Utama, S.H : Penanggungjawab blok

KONTAK:

*Jika ada masukan untuk perbaikan materi buku blok dan masalah proses pelaksanaan blok. Silahkan menghubungi Penanggungjawab blok Genitourinaria / Koordinator:

1. dr. Ahmad Fauzi, M.Epid., Sp.OT Hp. 081369219341

Email: ahmadfauzi_dr@yahoo.co.id 2. dr. Winda Trijayanthi Utama, S.H

Hp.085266558000

Referensi

Dokumen terkait

Dikhawatirkan usaha yang ada akan kalah bersaing dengan UKM di daerah lain yang mana pemerintah daerahnya telah memiliki database pusat- pusat informasi

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada Februari 2016, yaitu: kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar -0,4470 persen; kelompok air, listrik, gas

5.3 Profil Penderita Tumor Trofoblastik Gestasional (TTG) Berdasarkan Gejala Klinis di RSUP Sanglah, Denpasar Periode Januari 2012 sampai Desember 2014 Pada penelitian ini

Pada tumor ganas yang letaknya profunda dari bagian tubuh atau organ, pemeriksaan imaging diperlukan untuk tuntunan (guiding) pengambilan sampel patologi anatomi, baik itu dengan

Program Penelitian Unggulan Strategis Nasional (PUSN) diharapkan dapat menghasilkan luaran berupa produk HKI yang siap didifusikan ke industri atau masyarakat, sehingga

Berdasarkan dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa data di suatu bagian tertentu adanya aktifitas membuat tubuh dalam kondisi panas sehingga meningkatkan

11; Diingatkan pula bahwa orang yang sakit sebaiknya berkeyakinan bahwa penyakit yang diberikan Allah SWT kepadanya merupakan rahmat yang besar. Dengan pikiran yang jernih, insya

Suhu reaksi cukup berpengaruh terhadap pembentukan bilangan oksiran pada epoksi yang dihasilkan, semakin tinggi suhu reaksi, maka semakin besar pula nilai oks iran