• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data. Soal yang digunakan adalah soal yang telah teruji validitasnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengumpulan data. Soal yang digunakan adalah soal yang telah teruji validitasnya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes berupa tes essay yang sudah diuji validitas dan reliabilitas tesnya untuk digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Soal yang digunakan adalah soal yang telah teruji validitasnya dan telah dinyatakan valid yaitu soal yang benar-benar dapat mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa.

Dari 10 soal yang telah diuji cobakan, ada 6 soal yang dinyatakan valid, yaitu nomor soal 1, 4, 5, 7, 9, dan 10. Sehingga soal yang digunakan pada penelitian adalah nomor soal 1, 4, 5, 7, 9, dan 10 yang dalam tiap-tiap soalnya mengukur 4 indikator kemampuan berpikir kreatif siswa, yaitu keterampilan berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes, keterampilan berpikir orisinal, dan keterampilan berpikir elaborasi.

Secara umum deskripsi data kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada Tabel 2 dan untuk perhitungan lebih lengkap ada pada Lampiran 13.

Tabel 2. Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Data N Skor

Max

Skor Min

Mean Median Modus

Kemampuan Berpikir

Kreatif

38 92,71 39,58 70 68,47 63,25

Berdasarkan data yang diperoleh, maka dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut.

(2)

Tabel 3. Daftar Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa No Kelas Interval f fre Xi fiXi fiXi^2

1 39 - 47 1 3% 43 43 1849 2 48 - 56 3 8% 52 156 24336 3 57 - 65 12 32% 61 732 535824 4 66 - 74 9 24% 70 630 396900 5 75 - 83 5 13% 79 395 156025 6 84 - 92 8 21% 88 704 495616 JUMLAH 38 100% 2660 1610550

Dari Tabel 3 dan Lampiran 13, diperoleh nilai rata-rata (mean) skor kemampuan berpikir kreatif siswa adalah 70, median (Me) 68,47, dan nilai yang sering muncul (modus) adalah 63,25. Berdasarkan data dari nilai rata-rata, median, dan modus, bahwa diperoleh nilai rata-rata dan median lebih tinggi dari nilai modus, sehingga temuan ini memberi informasi bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa cenderung tinggi. Untuk lebih jelasnya, berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat digambarkan pada histogram berikut.

Gambar 1. Histogram Data Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 6 7 8 Fr e ku e n si Kelas Interval 38,5 47,5 56,5 65,5 74,5 83,5 92,5

(3)

Dari hasil penelitian, data yang didapat seperti pada Lampiran 11 dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, sedang, dan rendah, dengan rentang kategori 0-49,99 adalah siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah, 50-69,99 adalah siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif sedang, dan 70-100 adalah siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, seperti pada tabel berikut.

Tabel 4. Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi

No. Resp. Nilai Akhir

1 92,71 2 91,67 3 90,62 4 90,62 5 89,58 6 89,58 7 87,50 8 87,50 9 78,12 10 78,12 11 75,00 12 75,00 13 75,00 14 72,92 15 71,87 16 71,87 17 71,87 18 71,87 19 71,87 20 70,83 TOTAL 1604,12 RATA-RATA 80,21

(4)

Tabel 5. Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Sedang

No. Resp. Nilai Akhir

1 69,79 2 66,67 3 65,62 4 65,62 5 65,62 6 64,58 7 62,50 8 61,48 9 59,37 10 59,37 11 57,29 12 57,29 13 57,29 14 57,29 15 56,25 16 52,08 17 50,00 TOTAL 1028,11 RATA-RATA 60,48

Tabel 6. Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Rendah

No. Resp. Nilai Akhir

1 39,58

Nilai akhir yang diperoleh setiap siswa didapat dari penilaian melalui rubrik penilaian. Skor yang didapat siswa diubah ke dalam skala 0-100 dengan menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 =𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟

(5)

Selanjutnya, berdasarkan Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6 dapat dipersentasikan bahwa siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi sebanyak 52,63%, siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif sedang sebanyak 44,74%, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah sebanyak 2,63%. Perbandingannya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2. Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

4.2 Pembahasan

Berdasarkan persentase kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal matematika kontekstual pada materi kubus dan balok, terlihat sebagian dari siswa telah memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi dan sebagian masih memiliki kemampuan berpikir kreatif sedang, serta 1 di antaranya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif siswa rendah. Untuk lebih mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal matematika kontekstual pada materi kubus dan balok, maka diangkat salah satu

0 10 20 30 40 50 60

TINGGI SEDANG RENDAH

JUMLAH SISWA 20 17 1

(6)

contoh kasus berupa hasil jawaban siswa yang tergolong dalam kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi yang diambil dari hasil penelitian seperti pada Lampiran 14.

Pada jawaban soal nomor 1, siswa mampu menggambar kubus, memberi kode, serta menjawab semua pertanyaan pada soal, namun hanya sebagian dari setiap sifat-sifat kubus dan masih ada kesalahan pada jawaban tersebut.

Pada jawaban soal nomor 2, siswa menuliskan apa yang diketahui, ditanya, penyelesaian, dan kesimpulannya. Siswa menggunakan rumus Luas kubus yang benar untuk mencari sisi kubus dan memasukkan angka sesuai dengan rumus Luas kubus dan menuliskan perhitungannya dengan benar. Siswa juga menuliskan kesimpulan yang sesuai dengan apa yang ditanyakan lengkap dengan hasil dan satuannya dengan benar.

Pada jawaban soal nomor 3, siswa menuliskan apa yang diketahui, ditanya, penyelesaian, dan kesimpulannya. Siswa menggunakan rumus Luas balok yang benar untuk mencari luas balok dan memasukkan angka sesuai dengan rumus Luas balok dan menuliskan perhitungannya dengan benar, namun pada kesimpulan, siswa tidak menuliskan satuannya dengan benar.

Pada jawaban soal nomor 4, siswa menuliskan apa yang diketahui, ditanya, penyelesaian, dan kesimpulannya. Siswa menggunakan rumus Volume balok yang benar untuk mencari lebar balok dan memasukkan angka sesuai dengan rumus Volume balok dan menuliskan perhitungannya dengan benar. Siswa juga menuliskan kesimpulan yang sesuai dengan apa yang ditanyakan lengkap dengan hasil dan satuannya dengan benar.

(7)

Pada jawaban soal nomor 5, Siswa menjawab soal lengkap dengan apa yang diketahui, ditanya, penyelesaian, dan kesimpulannya. Siswa menggunakan rumus Luas kubus dan Volume kubus yang benar untuk mencari volume kubus dan memasukkan angka sesuai dengan rumus Luas kubus dan Volume kubus dengan benar, namun dalam perhitungannya ada kesalahan pada tepatnya dalam menentukan nilai akhir volume kubus. Pada kesimpulan, siswa juga tidak menuliskan satuannya dengan benar.

Pada jawaban soal nomor 6, Siswa menjawab soal lengkap dengan apa yang diketahui, ditanya, penyelesaian, dan kesimpulannya. Siswa menggunakan rumus Volume balok yang benar untuk mencari volume air dengan cara mengalikan volume balok dengan banyaknya air di akuarium dan memasukkan angka sesuai dengan rumus Volume balok, serta menuliskan perhitungannya dengan benar. Namun, pada kesimpulannya siswa tidak menuliskan satuannya dengan benar.

Berdasarkan pembahasan di atas terlihat, bahwa keterampilan berpikir lancar, luwes, dan orisinal siswa tersebut sudah baik, namun keterampilan berpikir elaborasi siswa tersebut masih harus lebih ditingkatkan karena diantara 4 indikator kemampuan berpikir kreatif siswa, keterampilan berpikir elaborasi siswa masih rendah dibandingkan dengan 3 indikator lainnya. Hal ini terlihat pada data di Lampiran 12.

Jika dipersentasikan pada tiap soalnya pada soal nomor 1, sebanyak 96,71% siswa memiliki keterampilan berpikir lancar, 66,45% siswa memiliki

(8)

keterampilan berpikir luwes, 67,76% siswa memiliki keterampilan berpikir orisinal, dan 69,08% siswa memiliki keterampilan berpikir elaborasi.

Pada soal nomor 2, sebanyak 83,55% siswa memiliki keterampilan berpikir lancar, 91,45% siswa memiliki keterampilan berpikir luwes, 87,50% siswa memiliki keterampilan berpikir orisinal, dan 44,08% siswa memiliki keterampilan berpikir elaborasi.

Pada soal nomor 3, sebanyak 78,95% siswa memiliki keterampilan berpikir lancar, 71,05% siswa memiliki keterampilan berpikir luwes, 60,53% siswa memiliki keterampilan berpikir orisinal, dan 27,63% siswa memiliki keterampilan berpikir elaborasi.

Pada soal nomor 4, sebanyak 82,89% siswa memiliki keterampilan berpikir lancar, 89,47% siswa memiliki keterampilan berpikir luwes, 80,92% siswa memiliki keterampilan berpikir orisinal, dan sebanyak 48,03% siswa memiliki keterampilan berpikir elaborasi.

Pada soal nomor 5, sebanyak 78,95% siswa memiliki keterampilan berpikir lancar, 82,24% siswa memiliki keterampilan berpikir luwes, 63,16% siswa memiliki keterampilan berpikir orisinal, dan 32,89% siswa memiliki keterampilan berpikir elaborasi.

Pada soal nomor 6, sebanyak 82,24% siswa memiliki keterampilan berpikir lancar, 89,47% siswa memiliki keterampilan berpikir luwes, 80,26% siswa memiliki keterampilan berpikir orisinal, dan 32,24% siswa memiliki keterampilan berpikir elaborasi.

(9)

Pada keseluruhan soal, siswa yang memiliki keterampilan berpikir lancar sebanyak 83,88%, siswa yang memiliki keterampilan berpikir luwes sebanyak 81,69%, siswa yang memiliki keterampilan berpikir orisinal sebanyak 73,36%, dan siswa yang memiliki keterampilan berpikir elaborasi sebanyak 42,32%.

Dari hasil penelitian ini, diperoleh 20 siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi, 17 siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif sedang, dan 1 siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah. Sehingga, dapat dipersentasikan bahwa siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tinggi sebanyak 52,63%, siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif sedang sebanyak 44,74%, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah sebanyak 2,63%.

Gambar

Tabel 3. Daftar Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Tabel 4. Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Tinggi
Tabel 5. Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kreatif Sedang
Gambar 2. Persentase Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Statuta FIFA sebagai bagian dari sistem hukum FIFA dengan karakteristik- karakteristiknya tersebut dengan demikian menjadi bagian dari Lex Sportiva dan merupakan

(4) Setiap kelompok melaporkan hasil kerjanya Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok.. 5)Setiap ketua kelompok maju berkeliling ke kelompok yang lain untuk

Sikap individualistis adalah sikap mementingkan diri sendiri, tidak memiliki kepekaan terhadap apa yang dirasakan oleh orang lain. Harus berusaha untuk melakukan

Analisa yang dilakukan meliputi analisa fisik ( cooking time, cooking loss, tensile strength , persen elongasi), analisa kimia (kadar air), dan analisa

Pada keterlaksanaan penerapan LKS scientific approach materi perubahan lingkungan diperlukan pengelolaan yang baik terhadap alokasi waktu pembelajaran sehingga

Jumlah tersebut di atas target penerbitan yang sebesar Rp15,0 triliun serta mengalami peningkatan dari hasil yang didapat dari lelang sebelumnya yang senilai Rp11,35

Dalam penelitian Auvaria (2017), perencanaan pewadahan dapat dihitung dari hasil sampling timbulan sampah sebesar 1,27 liter/jiwa/hari yang dikalikan dengan jumlah

Abstrak : Pengaruh Budgetary Goal Characteristics Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Kecukupan Anggaran Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Pemoderasi Pada