• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Becak wisata kota Blitar adalah sarana transportasi wisata dalam berkeliling mengunjungi objek wisata kota Blitar, sebagai transportasi utama dalam tujuan wisata maka pengembangan desain dan konsep baru perlu dilakukan, tujuan utama pengembangan desain becak wisata dengan konsep baru adalah memberikan alternatif solusi dalam memperbaiki factor kenyamanan dan keamanan pengguna sebagai factor kebutuhan penting transportasi tetapi dengan tetap mempertahankan ciri khas becak di mata masyarakat, serta pengadaan transportasi wisata yang mendukung image kota Blitar yaitu kota sejarah. Gagasan awal yang melatarbelakangi perancangan becak ini berawal dari kebutuhan dan ketertarikan konsumen (dalam hal ini adalah wisatawan) akan becak. Pengembangan yang dilakukan antara lain terletak pada aspek mekanisme, kerangka bentuk dan warna sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna dan memiliki ciri khas, agar aman, nyaman, menarik dan mudah mengingatnya, juga pengembangan sistem operasional dan beberapa aspek mekanis untuk memudahkan pengoperasian. Pengembangan konsep baru yang dilakukan dalam perancangan ini mempunyai fungsi utama, becak sebagai alat transportasi wisata yang hanya beroperasi didalam pusat kota Blitar. Melalui perancangan

ini, penulis berharap dapat memberikan

kontribusi nyata yaitu meningkatkan perekonomian kota Blitar melalui sektor pariwisata serta keuntungan tersendiri bagi pengelola bisnis yang terkait di dalamnya.

Kata kunci : wisata, kemudahan operasional, keamanan pengguna

I. PENDAHULUAN

P

otensi pariwisata Kota Blitar tidak lepas dari nilai-nilai sejarah yang masih kental tergurat di kota yang pernah menjadi salah satu tempat berkecamukmya semangat kepahlawanan pejuang bangsa. Nama-nama besar seperti Adipati Aryo Blitar, Sang Proklamator Bung Karno, Sodancho Supriyadi, dan lain sebagainya, merupakan inspirasi yang ikut mewarnai

dinamika, arah, dan kemajuan kota yang sedang tumbuh ini.

Dalam upaya membangun iklim yang kondusif sebagai kota Patria yang didukung oleh sistem perdagangan barang dan jasa unggulan, pemerintah Kota Blitar memilih sektor pariwisata sebagai primadona untuk mengemnbangkan ekonomi daerah. Beberapa tempat tujuan wisata yang ada di Blitar, dari waktu ke waktu kian dibenahi dan diperkaya guna meningkatkan potensi wisata di Kota Blitar. Dalam mengembangkan pariwisatanya Kalimat Sapta Pesona menjadi kunci penting kota Blitar. Sapta pesona adalah kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu daerah atau Negara kita, agar wisatawan memperpanjang masa tinggal (length of stay) disuatu daerah serta memperoleh kepuasan atas kunjungannya. Sapta pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu : AMAN, TERTIB, BERSIH, SEJUK, INDAH, RAMAH, DAN KENANGAN.

Wisatawan umumnya mengharapkan tujuh unsur tersebut terealisasi di setiap daerah wisata dan objek wisata meliputi akomodasi, rumah makan/restoran, travel, dan prasarana pendukung dunia pariwisata lainnya, yang merupakan tanggung jawab bersama, Pemerintah dan masyarakat.

Pemerintah kota Blitar mengatur perkembangan wisata kota yang terdiri dengan kegiatan :

• Pengembangan kawasan wisata kota • Peningkatan promosi wisata kota • Pengembangan Penunjang wisata kota • Peningkatan event wisata daerah

• Pengembangan obyek dan daya tarik wisata. Salah satu dari program pemerintah kota yaitu mengembangkan penunjang wusata kota yaitu dalam segi sarana transportasi pendukung wisata dalam kota.

Sarana transportasi pendukung wisata dalam kota adalah Becak wisata, becak wisata adalah kendaraan satu-satunya yang memang harus digunakan dalam berkendara pada trayek wisata dalam kota, Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu didukung dengan memfasilitasi wisatawan agar memberikan nilai tambah akan wisata kota serta memberikan faktor nyaman dan aman bagi pengguna. Pengembangan yang dilakukan antara lain terletak pada aspek bentuk dan warna sehingga memberikan ciri khas agar menarik dan orang mudah mengingat, juga DESAIN BECAK WISATA KOTA BLITAR

Herdita Patriandi Narangga, dan Dr.Ir Bambang Iskandriawan, M,Eng

Desain Produk Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: bisk@prodes.its.ac.id

(2)

mengembangkan sistem operasional dan beberapa aspek mekanis untuk memudahkan pengoperasian. Pengembangan konsep baru yang dilakukan dalam perancangan becak ini mengkombinasikan becak sebagai alat transportasi wisata dan sarana pendukung promosi baru di kota Blitar.

II. METODOLOGIPENELITIAN

III. STUDIANALISA 3.1 Kebutuhan Desain

Kebutahan desain diperoleh dari hasil analisa masalah, analisa aktifitas, dan analisa user

Masalah secara Khusus :

Tampilan becak yang antara becak wisata dan becak lokal di Kota Blitar tidak ada perbedaan dari segi desain.

Permasalahan Teknis pada Becak

1. Komponen becak yang kurang mendukung saat menaiki becak antara lain :

a. Tempat duduk penumpang yang kurang lebar untuk 2 orang penumpang, hanya 55cm.

b. Akses naik turun becak kurang nyaman, dikarenakan groundcleareance becak yang terlalu tinggi, yaitu 300 mm c. Tidak ada keamanan untuk penumpang /

bemper depan becak yang melindungi penumpang jika ada resiko tumbukan dari depan

2. Komponen becak yang kurang mendukung kenyamanan pengemudi becak saat mengoperasikan becak, antara lain :

a. Sistem belok becak, meliputi handling serta sistem belok dengan menggunakan poros, jika muatan berlebihan dapat menyebabkan selip ketika belok.

3.2 Konsep desain

• Becak wisata adalah User friendly yaitu memberikan keamanan bagi pengguna, serta kemudahan operasional.

• Pemberian tampilan image yang menggambarkan ciri khas kota Blitar yang mempunyai image historis namun juga religious. 3.3 Analisa Sistem Mekanis

Analisa sistem mekanis digunakan untuk mengetahui sistem belok yang paling mudah dan efisien. Berikut ini adalah 3 konsep sistem mekanisme belok

Dari hasil analisa maka system mekanisme yang Gambar. 1. Skema penelitian

(3)

Yang paling memungkinkan untuk menjawab analisa kebutuhan adalah alternatif 2 dengan konsep mekanis belok pada roda depan tetapi posisi as roda statis, sehingga posisi kabin penumpang tetap stabil ketika belok.

3.4 Analisa Bentuk

Studi dan analisa bentuk bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk sesuai kebutuhan pengguna dan sesuai sosial budaya masyarakat kota Blitar. Dari pengembangan bentuk yang diperoleh nantinya akan diterapkan pada bentuk becak wisata kota Blitar dengan tetap mempertahankan kesan dan ciri khas becak tradisional sebagai daya tarik bagi wisatawan.

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa bentuk becak tidak menghilangkan kesan tradisional atau cirikhas becak itu sendiri, dengan kata lain konfigurasi tetap sama dengan becak jawa pada umumnya yaitu konfigurasi penumpang pada bagian depan, sedangkan pengemudi di belakang.

3.5 Analisa Ergonomi

Ergonomi pada becak yang akan didesain mengacu pada ukuran becak eksisting. Adapaun perubahan ukuran dikarenakan adanya permasalahan ergonomic pada becak eksisting.

Gambar 6. Sketsa Terpilih

Gambar 4. Skema Analisa bentuk Gambar. 3. Sistem belok

Gambar 5 Brainstorming bentuk

Gambar 9. Layout perubahan desain Gambar 7. Rekayasa perubahan desain

(4)

IV. DESAIN AKHIR

Berdasarkan konsep desain yang diperoleh dari analisa diatas berikut

• Desain becak digunakan oleh tiga orang, yaitu dua penumpang didepan dan satu orang pengemudi dibelakang

• Sistem belok becak menggunakan sistem belok roda depan

• Ukuran becak dan bentuk disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

Maka desain final adalah sebagai berikut

V. KESIMPULAN

Becak adalah kendaraan yang memiliki ciri khas tersendiri untuk dapat dijadikan ikon suatu wilayah, oleh sebab itu kendaraan ini perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya. Becak, kendaraan yang telah lama digunakan oleh masyarakat semakin tergeser keberadaannya akibat

pesatnya perkembangan trend dan tekhnologi modern. Padahal disisi lain becak memiliki potensi yang besar untuk dapat dimaksimalkan.

Melalui perancangan becak wisata Blitar ini diharapkan mampu memperbaiki kesan negatif terhadap becak dan mampu mempertahankan cirikhasnya di mata masyarakat, khususnya di kota Blitar. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan nilai lebih agar kendaraan tradisional tidak tergeser oleh perkembangan jaman dan tetap diprioritaskan sebagai kendaraan yang mampu memberikan daya tarik tersendiri dan menambah nilai jual sehingga dapat memperoleh keuntungan.

Pada penelitian ini masih banyak yang dapat diperbaiki, antara lain kursi pengemudi yang dapat dirubah tinggi –rendahnya tapi tetap kuat konstruksinya pada ukuran yang disesuaikan, estetika struktur rangka yang masih bisa dikembangkan tetapi tidak mengurangi kekuatan konstruksi, bentuk body yang juga masih bisa dikembangkan.

Desain becak wisata Blitar direkomendasikan hanya untuk kendaraan wisata dalam trayek kota yang luasnya tidak terlalu jauh dan medannya tidak terlalu berat, keterbatasan ini disebabkan karena penerapan sistem gerak kayuh (pengembangan system mekanis masih dapat terus dilakukan).

VI. UCAPANTERIMAKASIH

Penulis H.P.N. mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bambang Iskandriawan selaku dosen pembimbing tugas akhir yang telah memberikan bimbingan akademis maupun dukungan moral..

VII. DAFTAR PUSTAKA

Nurmianto, Eko, (1998). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Candimas Metropole, Jakarta

Panero, Julius. & Martin Zelnik (2003). Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, Jakarta

Wahyudi, Erwin(2003).”Jogja Fun Tourist e-Cab”.Dalam Proyek Tugas Akhir Jurusan Desain Produk Industri Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan”.Surabaya

Putranto, Bayu Dwi, 2009: DESAIN BECAK BETA SEBAGAI KENDARAAN WISATA DALAM KOTA Gambar. 10. Desain Final

(5)

UNTUK MENDUKUNG PROMOSI HOTEL STUDI KASUS : HOTEL TUGU MALANG, Desain Produk Industri – FTSP – ITS Surabaya.

Hapsoro, Tities (2008). “Tugas Akhir Desain Bajaj Babe sebagai alat transportasi Angkutan Umum Kota Jakarta dengan Pengembangan Kendaraan Promosi dan Pariwisata”, Despro-ITS.

http://pipp.blitarkota.go.id/index.php?p=2&cat=Obye k%20Wisata http://id.wikibooks.org/wiki/Profil_Becak_di_Indone sia/Becak_kayuh http://en.wikipedia.org/wiki/Tricycle http://www.blitar.go.id/

Gambar

Gambar 6.  Sketsa Terpilih

Referensi

Dokumen terkait

Hal itu dapat diinterprestasikan dengan berbagai hal, bahwa fenomena curling dianggap tidak memberi pengaruh terhadap kekuatan ultimate sistem sambungan atau bisa saja

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang, sebagai pelatihan untuk menerapkan

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa kondisi proses yang terbaik untuk perolehan kembali seng dari seng dross adalah pada suhu 130 ºC, konsentrasi asam asetat

Ogan Komering

Data primer yang telah didapatkan kemudian ditunjang dengan data sekunder yang didapatkan secara tidak langsung melalui literatur buku maupun internet yang berkaitan

Sinergi finansial, ( Financial synergy ) dihasilkan ketika perusahaan hasil merger memiliki struktur modal yang kuat dan mampu mengakses sumber-sumber dana dari luar secara

Selain itu, hasil kajian empirik yang didukung oleh temuan-temuan dari penelitian sebelumnya membuktikan bahwa prestasi belajar fisika kelompok siswa ber- kemampuan awal

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Izzatul Yazidhah 2016