• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat ridho, rahmat dan karunia-Nya Pengadilan Agama Marisa dapat menyelesaikan penyusunan Laporan ini sebagai bentuk pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, transparansi dan akuntabilitas Pengadilan Agama Marisa dalam melaksanakan tugas pokokonya.

Dalam proses pelaksanaan tugas pokok Agama Marisa tidak hanya menyajikan prinsip transparansi, akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil kinerja yang telah dilakukan oleh jajaran Pengadilan Agama Marisa, selain itu juga berbagai wujud keterbukaan dan akuntabilitas publik.

Laporan ini juga sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pimpinan Pengadilan Agama Marisa kepada pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo dan Mahkamah Agung RI untuk dijadikan bahan evaluasi dan perencanaan pelaksanaan tugas dimasa yang akan datang, oleh karena itu kami berharap koreksi dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.

Kami berharap semoga laporan kinerja ini ada manfaatnya bagi pengembangan dan pembinaan Badan Peradilan Agama, Khususnya Pengadilan Agama Marisa.

(3)

Akhirnya dengan selalu memohon rahmat dan bimbingan-Nya semoga di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kedepan dapat dilaksanakan dengan baik dan mendapat hidayah Allah SWT. Amin.

Marisa, 21 Februari 2013 Ketua Pengadilan Agama Marisa

RISYAM KAMTOKO, S.Ag, MH. NIP. 19530731 198003 1 005

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ………. 2

B. Tugas Dan Fungsi ……… 3

C. Sistematika Penyajian ... 6

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ………. 7

A. Rencana Strategis Tahun 2012 – 2014 ………... 7

1. Visi dan Misi ... 8

2. Misi dan Penjelasannya ……… 10

3. Tujuan dan Sasaran Strategis ……….. 14

B. Indikator Kinerja Utama ………. 16

C. Rencana Kinerja Tahun 2013……… 20

D. Penetapan Kinerja Tahun 2013 ………... 22

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ………. 24

A. Pengkuran Kinerja Tahun 2013 ……… 24

B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2013 ………. 26

C. Akuntabilitas Keuangan Tahun 2013 ……….. 39

BAB IV. PENUTUP ………... 43 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama

3. Matriks Rencana Strategis 2012 – 2014 4. Matriks Rencana Strategis 2015 – 2019 5. Pernyataan Penetapan Kinerja

6. Rencana Kinerja Tahunan 2014 - 2015 7. Penetapan Kinerja Tahuan 2014

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengadilan Agama adalah Pengadilan pada tingkat pertama yang mengadili dan menyelesaikan perkara tertentu bagi orang Islam yang berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota dan daerah hukumnya meliputi wilayah kabupaten/kota, seperti halnya yurisdiksi Pengadilan Agama Marisa yang berkedudukan di ibu kota Kabupaten Pohuwato.

Kabupaten Pohuwato terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 06 Tahun 2003 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Boalemo. Luas Daerah Kabupaten Pohuwato adalah ± 4244,31 KM yang terbagi atas 13 Kecamatan,79 Desa dan 3 Kelurahan. Secara Geografis Kabupaten Pohuwato terletak antara 0,27 - 0,01 Lintang Utara dan 121,23 - 122,44 Bujur Timur. Sebagian daerah yang terletak di bagian barat Propinsi Gorontalo Kabupaten Pohuwato berjarak tempuh sekitar 180 KM dari ibukota Propinsi Gorontalo dengan waktu tempuh 3 – 4 jam.

Pengadilan Agama Marisa adalah salah satu lembaga peradilan tingkat pertama di Provinsi Gorontalo yang berada di bawah naungan Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo, terbentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 3 tahun 2011 tanggal 24 Februari 2011 dan diresmikan pengoperasiannya secara kolektif bersama 16 Pengadilan Agama dan Negeri pada tanggal 16 November 2011 yang dipusatkan di Laboan Bajo, Nusa Tenggara Timur oleh Ketua Mahkamah Agung RI.

(6)

Dalam rangka menigkatkan meningkatkan Reformasi Birokrasi di lingkungan Mahkamah Agung dan Jajaran Peradilan dibawahnya, dan sebagai intansi pemerintah berdasarkan Intruksi Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka pada mulai tahun 2012 pembuatan LAKIP oleh Pengadilan Agama Marisa merupakan pembuatan ke dua yang merupakan sebagai tindak Lanjut Rencana strategis tahun 2012 – 2014.

B. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 2 dan Pasal 13 ayat (1) dan Keputusan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Militer ke Mahkamah Agung RI, maka penyelenggaraan organisasi yustisial dan non yustisial berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Adapun tugas dan fungsi Peradilan Agama, khususnya Pengadilan Agama Marisa dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Tugas Pokok Peradilan Agama.

Pengadilan Agama Marisa yang merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwewenang memeriksa, mengadili, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat, hibah, wakaf, shadaqah dan

(7)

ekonomi syari’ah berdasarkan hukum Islam, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Dalam rangka kelancaran pemeriksaan dan penyelesaian perkara serta terwujudnya asas sederhana, cepat, dan biaya ringan, Ketua Pengadilan Agama Marisa mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : W26-A4/46/HK.03.4/XII/2011 tanggal 07 Desember 2011 dalam rangka menindak lanjuti Perintah PERMA Nomor 01 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi dengan menunjuk Hakim di lingkungan Pengadilan Agama Marisa sebagai Hakim Mediator

Selain untuk memenuhi ketentuan-ketentuan formal dan substantif yang disyaratkan oleh aturan yang lahir kemudian, maka Pengadilan Agama Marisa melaksanakan tugas pokok sebagai berikut:

- Memberikan pelayanan teknis yustisial dan Administrasi Kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama .

- Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian, dan keuangan kecuali biaya perkara).

- Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tetang Peradilan Agama.

(8)

- Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan di luar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

- Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, isbat ru’yatul hilal, memberikan pertimbangan hukum agama, pelayanan penelitian (research).

- Melaksanakan Pengawasan terhadap aparatur dan jalannya Peradilan Agama, sesuai Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/096/SK/X/2006 tanggal 19 Oktober 2006.

2. Fungsi Pengadilan Agama

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Pengadilan Agama Marisa mempunyai fungsi sebagai berikut :

- Memberikan pelayanan teknis yustisial atau pelayanan bidang yudisial bagi pencari keadilan.

- Memberikan pelayanan administrasi perkara.

- Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti melaksanakan Isbat Rukyatul al Hilal, pelayanan penelitian (research).

(9)

- Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang hukum Islam dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Marisa.

3. Struktur Organisasi

Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman Pasal 2 dan Pasal 13 ayat (1) dan Keputusan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, administrasi dan finansial di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Tata Usaha Negara dan Peradilan Militer ke Mahkamah Agung RI, maka penyelenggaraan organisasi yustisial dan non yustisial berada di bawah kekuasaan Mahkamah Agung RI.

Adapun struktur organisasi Pengadilan Agama Marisa terdiri dari 1. Ketua

2. Wakil Ketua

3. Hakim Tingkat Pertama 4. Panitera/Sekretaris 5. Wakil Panitera

6. Wakil Sekretaris

5. Panitera Muda Gugatan

6. Panitera Muda Permohonan

7. Panitera Muda Hukum

8. Kepala Urusan Keuangan dan Perencanaan 9. Kepala Urusan Kepegawaian

10. Kepala Urusan Umum

11. Panitera Pengganti

12. Jurusita

(10)

Secara hirarkis garis komando dan koordinasi dapat dilihat pada bagan Struktur Organisasi Pengadilan Agama Marisa sebagaimana terlampir.

C. Sistematika Penyajian

Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Marisa tahun 2013 akan diuraikan dengan sistematika penyajian sebagai berikut:

a. Bab I : Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, fungsi dan tugas pokok Pengadilan Agama, Struktur Organisasi serta sistematika penyajian laporan.

b. Bab II : Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menguraikan tentang Visi dan Misi, Kondisi Strategi Wilayah Pengadilan Agama Marisa, Perencanaan Strategis, Perencanaan Kinerja tahun 2013 serta Penetapan Kinerja 2013.

c. Bab III : Akuntabilitas Kinerja, menguraikan pelaksanaan kinerja pada Pengadilan Agama Marisa, baik di bidang kepaniteraan maupun di bidang kesekretariatan, serta kegiatan-kegiatan lainnya. Bab ini juga menguraikan tentang pencapaian kinerja/ sasaran dan analisis kinerja, hambatan yang ditemui serta solusi pemecahannya.

d. Bab IV : Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan

Akuntabilitas Pengadilan Agama Marisa tahun 2013, mengemukakan hal-hal yang perlu direkomendasikan untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

(11)

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2012 – 2014

Manajemen peradilan yang baik apabila ditata dalam suatu sistem perencanaan disertai dengan penunjukan sistem akuntabilitas. Oleh karena itu, perencanaan dan akuntabilitas adalah 2 (dua) hal yang mutlak dan harus ada dalam suatu institusi peradilan. Salah satu unsur pokok penjabaran sistem akuntabilitas adalah penyusunan rencana strategis (renstra) dengan berbasis kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, sehingga seluruh kegiatan kerja dapat dilaksanakan secara terencana dan teratur.

Rencana strategi merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan peluang, kendala/ hambatan yang ada dan atau mungkin akan timbul tanpa diprediksi sebelumnya.

Pengadilan Agama Marisa sebagai lembaga peradilan yang melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman (judicial power) dalam wilayah hukum Kabupaten Pohuwato memiliki tugas pokok menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor: 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Penyelenggaraan tugas pokok tersebut terkait erat dengan tuntutan masyarakat akan kemandirian hukum dan keadilan, penegakan supremasi hukum, serta proses

(12)

peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan. Pencapaian tugas pokok dan penyusunan rencana strategis tersebut adalah sesuatu yang urgen sebagai kerangka acuan untuk mewujudkan cita-cita hukum sebagaimana yang dicita-citakan oleh Mahkamah Agung RI, yaitu Peradilan Yang Agung.

Dalam rangka pemenuhan penyelenggaraan peradilan yang Agung dengan terwujudnya Pengadilan Agama yang modern, independen, bertanggung jawab dan kredibel dalam menjunjung tinggi nilai-nilai hukum dan keadilan maka perlu dibuat Rencana Strategis Pengadilan Agama Marisa yaitu peningkatan pelayanan terhadap masyarakat pencari keadilan sesuai tuntutan perkembangan zaman. Rencana Strategis tersebut kemudian dipecah dalam beberapa bidang, yaitu peningkatan sumber daya manusia di bidang yudisial dan non yudisial, meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana secara bertahap untuk mempercepat penyelesaian tugas pelayanan publik, menyediakan sarana penyaji data pada desk information, serta pembangunan gedung kantor sesuai dengan prototype yang ditetapkan Mahkamah Agung RI.

1. Visi dan Misi

Untuk melaksanakan dan menjabarkan kebijakan umum peradilan, diperlukan rencana strategi berupa visi yaitu suatu gambaran mendatang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita-cita atau tujuan hukum (rechtsidea) yang ingin diwujudkan.

Untuk menciptakan kesamaan langkah dalam mengemban amanah yang diberikan oleh konsitusi Negara untuk melaksanakan Kekuasaan Kehakiman, maka visi Pengadilam Agama Marisa mengacu pada visi Mahkamah Agung Republik

(13)

Indonesia “TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN INDONESIA YANG AGUNG” sebagai pelaksana Kekuasaan Kehakiman tertinggi dan visi Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo sebagai kawal depan Mahkamah Agung di tingkat daerah.

Adapun visi dan misi Pengadilan Agama Marisa yaitu “TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA MARISA YANG BERSIH, BERWIBAWA, TERHORMAT, PROFESIONAL, AKUNTABEL DAN TRANSPARAN DALAM PENEGAKKAN HUKUM DAN KEADILAN MENUJU PERADILAN YANG AGUNG” pernyataan visi Pengadilan Agama Marisa tersebut memiliki makna pokok sebagai berikut: a. Pengadilan Agama Marisa yang bersih, mengandung makna bahwa

bersih dari pengaruh non yudisial baik berbentuk kolusi, korupsi dan nepotisme, maupun pengaruh tekanan luar atau intervensi dalam upaya penegakan hukum. Terbangunnya suatu proses penyelenggaraan Peradilan yang bersih dalam pelayanan hukum menjadi syarat utama untuk mewujudkan Peradilan yang berwibawa.

b. Berwibawa, mengandung arti bahwa Pengadilan Agama Marisa ke depan harus tetap dipercaya sebagai suatu lembaga Peradilan yang memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat pencari keadilan, dengan demikian Pengadilan Agama Marisa tetap berdiri tegak dengan kharismanya yang dapat memberikan keadilan dan kepastian hukum bagi para pencari keadilan di wilayah hukumnya.

(14)

c. Profesionalisme, mengandung makna profesionalisme dalam penegakan hukum dan keadilan, menjunjung tinggi rasa keadilan masyarakat dan melaksanakan peraturan perundang-undangan serta juklak dan juknis secara konsisten.

d. Akuntabel, memiliki arti bahwa penyelenggaraan Peradilan dalam proses pelayanan hukum dan pengelolaan anggaran dapat dipertanggungjawabkan. e. Transparan, mengandung arti bahwa dalam proses pelayanan hukum dan

keadilan bagi pencari keadilan, Pengadilan Agama Marisa sangat terbuka untuk siapa saja yang ingin mengakses dan membutuhkan informasi hukum. 2. Misi dan Penjelasannya.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka perlu dirumuskan misi sebagai suatu yang harus diemban atau dilaksanakan dalam rangka mendukung dan menopang tercapainya visi yang sudah dirumuskan. Untuk tahun 2013 Pengadilan Agama Marisa menetapkan misi sebagai berikut :

a. Mewujudkan Peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan

Misi ini mengadung makna bahwa untuk mewujudkan lembaga

Peradilan yang bersih, berwibawa, professional, akuntabel dan transparan, maka dalam taraf pelaksanaannya proses peradilan yang cepat, sederhana dan biaya ringan harus sesuai dengan tahapan-tahapan dalam Undang-Undang sebagaimana tercantum dalam Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

(15)

b. Meningkatkan Sumber Daya Aparatur Peradilan

Sumber daya aparatur Peradilan meliputi pejabat hakim, kepaniteraan, kejurusitaan serta kesekretariatan. Ujung tombak hukum dan keadilan berada pada hakim. oleh karena itu, upaya peningkatan sumber daya hakim adalah sesuatu hal yang harus dilakukan. Meskipun demikian, aparat Peradilan lainnya seperti kepaniteraan dan kejurusitaan serta kesekretariatan harus tetap diperhatikan karena mengingat bagian-bagian itu merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dalam proses pelayanan hukum di lembaga Peradilan demi terciptanya Peradilan yang bersih, berwibawa, professional, akuntabel dan transparan.

Peningkatan keterampilan dan kemampuan pengetahuan aparat

Peradilan baik di bidang hukum maupun administrasif merupakan indikator utama dalam mewujudkan profesionalisme aparat. Adapun peningkatan sumber daya aparat yang dimaksud dapat dilakukan melalui: (1) pendidikan formal; (2) pendidikan dan pelatihan terstruktur; (3) diskusi secara berkala dan terencana (4) pengalaman kerja melalui pembagian tugas dan rolling yang terencana. c. Meningkatkan Pengawasan yang Terencana dan Efektif

Pengawasan merupakan tindakan untuk : (1) menjaga agar

pelaksanaan tugas lembaga sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2) mengendalikan agar administrasi Peradilan dikelola secara tertib sebagaimana mestinya dan aparat Peradilan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

(16)

Penerapan pengawasan terencana merupakan upaya preventif terhadap peluang atau kesempatan pelanggaran, sedangkan pengawasan yang efektif mempunyai sasaran penyelesaian masalah secara tepat dan cepat terhadap berbagai temuan penyimpangan dan pengaduan dari masyarakat oleh karenanya di Pengadilan Agama harus diadakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di bidang yudisial dan non yudisial yang dilakukan secara fungsional (pengawasan fungsional) oleh Hakim Pengawas Bidang dan pengawasan melekat oleh pejabat struktural terhadap bawahannya. Sehingga pengawasan yang terencana dan efektif diharapkan dapat mengurangi sorotan dan kritikan masyarakat terhadap lembaga Peradilan dan sebaliknya akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi Peradilan sebagai lembaga pelaksana Kekuasaan Kehakiman khususnya institusi Peradilan Agama.

d. Meningkatkan Kesadaran dan Ketaatan Hukum Masyarakat

Dalam pencapaian kesuksesan tujuan hukum, ada tiga pilar yang sangat urgen untuk diperhatikan yaitu, substansi hukum, struktur hukum dan budaya hukum.

Budaya hukum sangat terkait dengan kesadaran dan ketaatan hukum

suatu masyarakat. Kesadaran hukum yang baik adalah kesadaran yang diikuti dengan ketaatan terhadap hukum. Ada tiga indikator tingkatan kualitas ketaatan hukum diantaranya adalah ketaatan hukum yang bersifat internalization, yaitu seseorang yang taat hukum karena ia merasa aturan itu sesuai dengan

(17)

nilai-nilai instrinsik yang dianutnya. Model ketaatan hukum seperti inilah yang diharapkan dapat terwujud dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Marisa untuk mencapai visinya melalui produk-produk Peradilan berupa putusan dan penetapan sehingga masyarakat pencari keadilan bisa memahami urgensi kepastian, keadilan dan kemanfaatan hukum.

e. Meningkatkan Kualitas Administrasi dan Manajemen Peradilan

Administrasi dan manajemen merupakan indikator pencapaian tujuan sebuah organisasi. Korelasi antar administrasi sama halnya dengan fungsi manajemen dimana didalamnya terdapat aspek pengawasan. Pola administrasi dan manajemen yang baik akan mendorong terwujudnya visi dan misi peradilan sebagai akhir dari sasaran yang akan dicapai.

f. Meningkatkan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan faktor pendukung utama dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga peradilan untuk melaksanakan penegakan hukum dan keadilan bagi para pencari keadilan. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang baik, maka penegakan hukum tidak dapat dilaksanakan dengan lancar sehingga akan mengalami banyak hambatan. Adapun sarana dan prasarana tersebut mencakup sarana gedung, peralatan yang memadai, serta sistem manajemen peradilan yang baik.

(18)

3. Tujuan dan Sasaran Strategis a. Tujuan Strategis

Berdasarkan visi dan misi yang ditetapkan tersebut di atas, maka Pengadilan Agama Marisa menetapkan tujuan strategis sebagaimana yang termuat dalan rencana strategis dari tahun 2012 hingga tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan penyelesaian upaya mediasi 2. Meningkatkan penyelesaian perkara 3. Meningkatkan aksepbilitas putusan hakim

4. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

5. Peningkatan aksesbilitas masyrakat terhadap peradilan (acces to justice)

6. Meningkatkan kualitas SDM

7. Meningkatkan kualitas pengawasan b. Sasaran Strategis

Berdasarkan tujuan strategis tersebut, Pengadilan Agama Marisa merumuskan sasaran strategis searah dengan tujuan strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi. Perumusan sasaran strategis yang mengacu pada tujuan strategis dapat dirinci beserta indikator kinerja utama sebagai mana pada tabel berikut :

(19)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

1. Peningkatan penyelesaian upaya

mediasi

Presentase mediasi

yang diselesaikan

2. Peningkatan Penyelesaian perkara a. Presentase perkara yang diselesaikan b. Presentase sisa

perkara yang

diselesaikan

c. Presentase sisa perkara yang belum diminutasi

d. Presentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 3. Peningkatan aksepbilitas putusan

hakim Presentase yang tidak mengajukan upaya

hukum : - Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali 4. Peningkatan efektifitas pengelolaan

penyelesaian perkara a. Presentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Presentase berkas

yang deregister dan siap didistribusikan ke Majelis

c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Presentase

penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

(20)

e. Presentase

penyitaan tepat

waktu dan tempat 5. Peningkatan aksesbilitas masyrakat

terhadap peradilan (acces to justice) a. Presentase perkara prodeo yang diselesaikan

b. Presentase perkara

yang dapat

diselesaikan dengan cara sidang keliling

c. Presentase

putusan perkara

yang dapat diakses

secara online

dalam waktu

maksimal satu hari kerja sejak diputus

6. Peningkatan Kualitas SDM a. Presentase

pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Presentase

pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial

7. Peningkatan Kualitas Pengawasan a. Presentase

pengaduan yang

ditindaklanjuti b. Presentase temuan

yang ditindaklanjuti C. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Pengadilan Agama Marisa telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan dapat dilihat sebagai berikut :

(21)

NO SASARAN KINERJA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1

Peningkatan penyelesaian upaya mediasi

Prosentase mediasi yang diselesaikan

Perbandingan antara mediasi yang disepakati dengan jumlah mediasi yang diterima dan menjadi perkara

Majelis Hakim

Laporan bulanan dan

laporan tahunan 2 Peningkatan penyelesaian perkara a. Prosentase perkara yang diselesaikan Perbandingan antara perkara yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah perkara yang diregister Panitera/Sekretaris Register perkara, laporan bulanan, dan Laporan Tahunan b. Prosentase sisa perkara

yang diselesaikan

Perbandingan antara sisa perkara yang dalam proses (terdiri dari bundel A dan bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan

Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris

c. Prosentase sisa perkara yang belum diminutasi

Perbandingan antara sisa perkara yang dimininutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah sisa perkara. (Kriteria sisa perkara dan perkara yang selesai mengacu

pada pola Bindalmin tentang jangka waktu penanganan perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama)

Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)

Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris

(22)

3 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (un-1) dikali seratus persen Hakim Majelis Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 4 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase berkas

yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan

secara lengkap

Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK

Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan c. Ratio Majelis Hakim

terhadap perkara Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan

Laporan Tahunan d. Prosentase

penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon)

Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu.

Panitera/Sekretaris dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan e. Prosentase Penyitaan

tepat waktu dan tempat Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan

pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat

Panitera/Sekretaris

dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan a. Persentase perkara

prodeo yang diselesaikan Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkara predeo yang masuk

Majelis Hakim/

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

(23)

(acces to justice) b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

Perbandingan perkara yang dibawa ke lokasi zetting plaat dengan jumlah perkara yang diselesaikan secara sidang keliling

Majelis Hakim/

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

Perbandingan amar putusan perkara yang ditayangkan di web site dengan jumlah perkara yang tidak ditayangkan Kepanitera/ Kesekretariatan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 6 Peningkatan kualitas SDM a. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial Perbandingan antara SDM tehnis yang diajukan untuk

mengkuti diklat sehingga memperoleh

kelulusan/bersetifikat diklat Tipikor, Niaga, PHI, dan lain-lain Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengkuti diklat Panitera/Sekretaris Laporan bulanan Laporan tahunan b. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial - Perbandingan antara SDM Non tehnis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/bersetifikat diklat kepemimpinan, sertifikasi pengadaan barang/jasa, Auditor dengan jumlah yang mengikuti diklat - Perbandingan antara SDM yang diajukan untuk mengikuti pendidikan rintisan gelar sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikan dengan jumlah yang mengikuti diklat Ketua dan Panitera/sekretaris Laporan bulanan Laporan tahunan

(24)

7 Peningkatan kualitas Pengawasan a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Ketua dan Panitera/Sekretaris Laporan hasil pengaduan masyarakat b. Prosentase temuan yang ditindaklanjuti Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil pengawasan internal (Tim Pengawasan Pengadilan Tingkat Pertama dan Badan Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan Ketua dan Panitera/Sekretaris Laporan hasil kegiatan pengawasan melekat

C. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013

Adapun rencana kinerja tahunan pengadilan Agama Marisa Tahun 2013 sebagai berikut:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET %

1. Peningkatan penyelesaian

upaya mediasi Presentase mediasi yang diselesaikan 100

2. Peningkatan Penyelesaian

perkara a. Presentase perkara yang diselesaikan

b. Presentase sisa perkara yang diselesaikan

c. Presentase sisa perkara yang belum diminutasi d. Presentase perkara yang

100 100 100 100

(25)

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

3. Peningkatan aksepbilitas

putusan hakim Presentase mengajukan upaya hukum: yang tidak - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100 4. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Presentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

b. Presentase berkas yang

diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim

terhadap perkara

d. Presentase penyampaian

pemberitahuan relas

putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Presentase penyitaan

tepat waktu dan tempat

100 100 1 : 45 100 100 5. Peningkatan aksesbilitas

masyrakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Presentase perkara

prodeo yang diselesaikan b. Presentase perkara yang

dapat diselesaikan

dengan cara sidang keliling

c. Presentase (amar)

putusan perkara yang dapat diakses secara

online dalam waktu

maksimal satu hari kerja sejak diputus

100 100

100

6. Peningkatan Kualitas SDM a. Presentase pegawai yang

lulus diklat teknis yudisial b. Presentase pegawai yang

lulus diklat teknis non yudisial

100 100

7. Peningkatan Kualitas

(26)

b. Presentase temuan yang

ditindaklanjuti 100

D. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Pengadilan Agama Marisa telah membuat penetapan kinerja tahun 2013 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2013. Dan secara ringkas, gambaran keterkaitan tujuan, sasaran, indikator kinerja dan target dapat diuraikan pada tabel sebagai berikut:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET %

1. Peningkatan penyelesaian

upaya mediasi Presentase mediasi yang diselesaikan 20

2. Peningkatan Penyelesaian

perkara a. Presentase perkara yang diselesaikan

b. Presentase sisa perkara yang diselesaikan

c. Presentase sisa perkara yang belum diminutasi d. Presentase perkara yang

diselesaikan dalam

jangka waktu maksimal 6 bulan 88 100 100 100 3. Peningkatan aksepbilitas

putusan hakim Presentase mengajukan upaya hukum: yang tidak - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 100 4. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Presentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

b. Presentase berkas yang

0

(27)

diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim

terhadap perkara

d. Presentase penyampaian

pemberitahuan relas

putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Presentase penyitaan

tepat waktu dan tempat

1 : 49 100

100

5. Peningkatan aksesbilitas

masyrakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Presentase perkara

prodeo yang diselesaikan b. Presentase perkara yang

dapat diselesaikan

dengan cara sidang keliling

c. Presentase (amar)

putusan perkara yang dapat diakses secara

online dalam waktu

maksimal satu hari kerja sejak diputus

100 0

100

6. Peningkatan Kualitas SDM a. Presentase pegawai yang

lulus diklat teknis yudisial b. Presentase pegawai yang

lulus diklat teknis non yudisial

100 100

7. Peningkatan Kualitas

Pengawasan a. Presentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Presentase temuan yang

ditindaklanjuti

0 100

(28)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Marisa tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Hasil pengukuran terhadap tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Marisa dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut :

NO STRATEGIS SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET (%) REALISASI (%) CAPAIAN (%)

1. Peningkatan penyelesaian upaya mediasi Presentase mediasi yang diselesaikan 100 2,2 2,2 2. Peningkatan Penyelesaian perkara a. Presentase perkara yang diselesaikan b. Presentase sisa perkara yang diselesaikan c. Presentase sisa perkara yang belum diminutasi d. Presentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100 100 100 100 88 100 100 100 88 100 100 100 3. Peningkatan aksepbilitas putusan hakim Presentase yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi -Peninjauan Kembali 100 100 100 4. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian a. Presentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang 100 0 0

(29)

perkara disampaikan secara lengkap b. Presentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara d. Presentase penyampaian pemberitahuan relas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Presentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100 1 : 45 100 100 100 1 : 49 100 100 100 100 100 100 5. Peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) a. Presentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Presentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Presentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal satu hari kerja sejak diputus 100 100 100 100 0 100 100 0 100 6. Peningkatan

Kualitas SDM a. Presentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

(30)

b. Presentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial 100 100 100 7. Peningkatan Kualitas Pengawasan a. Presentase pengaduan yang ditindaklanjuti b. Presentase temuan yang ditindaklanjuti 100 100 0 100 0 100

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2013

Dalam tahun anggaran 2013, Pengadilan Agama Marisa telah menetapkan 7 (tujuh ) sasaran yang akan dicapai. Ketujuh sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan menjadi 15 (lima belas) indikator kinerja. Capaian kinerja Pengadilan Agama Marisa tahun 2013 dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Sasaran 1 : Penyelesaian Upaya Mediasi

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini dapat disajikan dalam sebagai berikut :

No Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase Capaian 1 Presentase mediasi yang

diselesaikan 100 2,2 2,2

Jumlah perkara yang dimediasi dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2013 sebanyak 48 (empat puluh delapan) perkara dan dari jumlah tersebut 45 (empat puluh lima) perkara dilaporkan Gagal oleh mediator, 1 (satu) perkara berhasil damai Nomor : 54/Pdt.G/2013/PA.Msa, dan terdapat 2 (dua)

(31)

perkara dengan Nomor : 115/Pdt.G/2013/PA.Msa dan 117/Pdt.G/2013/PA.Msa. yang masih dalam proses mediasi.

Berdasarkan ketentuan Pasal 4 dan Pasal 7 ayat (1) PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan bahwa perkara yang dapat dimediasi hanya terbatas pada sengketa perdata yang dihadiri kedua belah pihak yang berperkara.

Dengan demikian, berdasarkan pada tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa meskipun proses mediasi telah dilaksanakan terhadap 48 perkara yang ditargetkan untuk diselesaikan sebagaimana pada indikator kinerja tersebut, namun hanya 1 perkara yang berhasil didamaikan, maka presentase capaianya adalah 2,2 %.

b. Sasaran 2 : Penyelesaian Perkara

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 4 (empat) indikator kinerja yaitu :

1. Presentase perkara yang diselesaikan 2. Presentase sisa perkara yang diselesaikan 3. Presentase sisa perkara yang belum diminutasi

4. Presentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

(32)

No Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase Capaian 1

2 3 4

Presentase perkara yang diselesaikan

Presentase sisa perkara yang diselesaikan

Presentase sisa perkara yang belum diminutasi

Presentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 100 100 100 100 88 100 100 100 88 100 100 100

Data perkara yang ada di Pengadilan Agama Marisa yang telah disajikan pada tahun 2013 dapat dirinci sebagai berikut:

- Sisa perkara tahun 2012 : 13 Perkara

- Perkara yang diterima tahun 2013 : 155 Perkara

Jumlah : 168 Perkara

- Perkara yang telah diputus tahun 2013 : 149 Perkara

- Sisa perkara tahun 2013 : 19 Perkara

Jumlah : 168 Perkara

Data perkara yang minutasi berdasarkan ketentuan minutasi berkas adalah sebagai berikut:

Perkara yang diputus tahun 2013 : 149 Perkara

Jumlah : 149 Perkara

- Perkara yang selesai diminutasi tahun 2013 : 149 Perkara

- Sisa perkara yang belum diminutasi tahun 2013 : 0 Perkara

Berdasarkan perincian data perkara di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dari 4 (empat) indikator kinerja dari sasaran strategis yang telah

(33)

ditetapkan inidkator Presentase perkara yang diselesaikan hanya mencapai 88 % dikarenakan dari jumlah perkara yang diterima sejumlah 168 perkara yang telah putus pada tahun 2013 hanya sejumlah 149 perkara atau masih terdapat sisa perkara tahun 2013. Sedangkan 3 Indikator kinerja selajutnya telah mencapai target kinerja dengan presentase 100 %.

. Grafik keadaan perkara pada Pengadilan Agama Marisa dapat disajikan pada tabel sebagai berikut :

Jenis Perkara Jumlah Putus Dikabul kan Tolak diterimTidak

a Gugur Cabut Coret

Cerai Talak 28 24 0 0 1 3 0

Cerai Gugat 84 79 0 0 2 2 1

Izin Poligami 1 0 0 0 1 0 0

Penetapan Ahli Waris 2 1 0 0 0 1 0

Istbat Nikah 20 18 0 0 0 2 0

Pengangkatan Anak 1 1 0 0 0 0 0

Dispensasi Nikah 13 10 0 0 0 2 1

JUMLAH 149 133 0 0 4 10 2

Data perkara yang diputus dapat dilihat pada grafik berikut ini :

28 84 1 2 20 1 13 24 79 1 18 1 10 1 3 2 2 1 1 1 2 2 1 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Data Perkara Yang Telah Diputus

Putus Dikabulkan Tolak Tidak Diterima Gugur Cabut Coret

(34)

c. Sasaran 3 : Aksepbilitas putusan hakim

Aksepbilitas putusan hakim Pengadilan Agama Marisa ditentukan oleh indikator Presentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum ( Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali) dalam hal ini putusan oleh hakim tingkat pertama dapat diterima.

Indikator kinerja, target dan realisasinya disajikan sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase Capaian 1 Presentase yang tidak

mengajukan upaya hukum: - Banding

- Kasasi

- Peninjauan Kembali

100 100 100

Selama kurun waktu tahun 2013 Pengadilan Agama Marisa tidak ada perkara yang mengajukan Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali (PK), meskipun ditargetkan 100 % yang tidak mengajukan upaya hukum Banding, Kasasi dan PK, namun realisasinya seluruh perkara yang diselesaikan pada tahun 2013 sejumlah 149 perkara tidak mengajukan upaya hukum sehingga dengan demikian indikator kinerja ini lampau target atau 100%.

d. Sasaran 4 : Efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Pengadilan Agama Marisa menetapkan 5 (lima) Indikator kinerja untuk sasaran strategis ini, berikut target dan realisasinya dapat disajikan pada tabel di bawah ini :

(35)

No Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase Capaian 1 2 3 4 5

Presentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap.

Presentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Presentase penyampaian

pemberitahuan relas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

Presentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100 100 1 : 45 100 100 0 100 1 : 49 100 100 0 100 100 100 100

Indikator Kinerja pertama diukur dengan memperbandingkan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK. Selama tahun 2013 tidak ada yang mengajukan upaya hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali sehingga presentase capaian nihil.

Indikator kinerja kedua yakni Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis dari jumlah 149 perkara yang ditargetkan terrealisasi 149 perkara dengan demikian presentase capaian adalah 100%.

Indikator kinerja ketiga adalah Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara yang masuk. Pada awal tahun 2013 Jumlah Majelis Hakim Pengadilan Agama Marisa berjumlah 2 Majelis dimana sesuai target perkara yang ditangani tahun 2013 berjumlah 90 perkara atau dengan kata lain 1 Majelis dapat menangani 45 perkara atau 1 : 45. Sedangkan Realisasi

(36)

jumlah perkara yang diselesaikan pada tahun 2013 berjumlah 149 perkara, dan Jumlah Majelis Hakim menjadi 3 Majelis Hakim menyebabkan ratio Majelis Hakim dibandingakan dengan perkara masuk menjadi 1 : 49 atau presentase capaian target atau 100 %.

Untuk indikator kinerja keempat pada tabel tersebut di atas dari 149 perkara yang diputus pada tahun 2013 telah disampiakan kepada para pihak tepat waktu sehingga presentase capaian kinerjanya mencapai target atau 100%. Indikator kinerja terakhir yang ditetapkan pada sasaran strategis ini adalah penyitaan tepat waktu dan tempat. Pada tahun 2013 ada 2 objek sitaan yang dinyatakan dalam putusan sela Majelis Hakim Pengadilan Agama Marisa dan telah terealisasi sehingga presentase capainya adalah 100%.

e. Sasaran 5 : Aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

Terkait dengan pengelolaan teknologi informasi, sangat erat hubungannya dengan keterbukaan informasi maupun kemudahan akses informasi publik, maka secara implisit juga berbicara tentang hak asasi manusia. Hal ini karena informasi adalah bagian dari komunikasi antar manusia. Mendapatkan informasi adalah merupakan hak yang melekat pada fitrah manusia, yang tidak bisa terlepas dari komunitasnya. Kebebasan informasi merupakan hak asasi manusia sebab informasi adalah bagian integrasi komunikasi antar manusia. Keterbukaan informasi sekaligus sebagai

(37)

perangkat bagi masyarakat untuk mengontrol dan mengawasi setiap langkah penyelenggara negara.

Upaya perubahan, atau lebih dikenal dengan reformasi birokrasi, dimulai dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Dalam pasal 3 Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 diatur mengenai Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, yang dua di antaranya adalah asas keterbukaan (transparansi) dan asas pertanggungjawaban (akuntabilitas).

Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi, Pengadilan Agama Marisa telah memanfaatkan teknologi informasi, baik untuk menunjang operasional perkantoran secara umum, guna mendukung proses penyelesaian tupoksi di lingkungan Pengadilan Agama Marisa, maupun sebagai sarana penunjang layanan informasi bagi masyarakat, sehingga dengan layanan informasi tersebut akan tercipta kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Peradilan.

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Pengadilan Agama Marisa selama tahun 2013 menerapkan kebijakan secara umum memberikan pelayanan secara cepat dan tepat dengan menerapkan aplikasi-aplikasi perangkat lunak yang menunjang pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan aplikasi Sistem Administrasi Perkara (SIADPA) PLUS yang terintegrasi secara online dengan website http://infoperkara.badilag.net/, pelaporan keuangan perkara yang terintegrasi secara online pada website http://sms.mahkamahagung.go.id/.

(38)

Pengadilan Agama Marisa telah menetapkan sasaran strategis peningkatan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) dengan 3 (tiga) indikator kinerja, berikut target, realisasi dan presentase capaian kinerja sebagaimana tabel di bawah ini :

No Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase Capaian 1

2 3

Presentase perkara prodeo yang diselesaikan

Presentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

Presentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal satu hari kerja sejak diputus. 100 100 100 100 0 100 100 0 100

Pada tahun 2013 perkara prodeo di targetkan untuk 5 perkara dan telah terealisasi sejumlah 5 perkara jadi presentasi capaian adalah 100%. Sedangkan pada tahun yang sama untuk pelaksanaan sidang keliling Pengadilan Agama Marisa tidak memperoleh alokasi dana untuk pelaksanaan sidang keliling sehingga target dan realisasi perkara yang diselesaikan dengan sidang keliling tidak ada atau nihil.

Untuk indikator kinerja ketiga dalam tahun 2013 Pengadilan Agama Marisa telah menangani 168 perkara ditambah sisa perkara tahun 2012 dan perkara yang diputus sejumlah 149 perkara yang telah dipublikasikan melalui media elektonik dengan cara mengunggah/upload (amar) putusan menggunakan aplikasi Sistem Administrasi Perkara (SIADPA) PLUS yang terintegrasi secara

(39)

online dengan website http://infoperkara.badilag.net/ dab website Pengadilan Agama Marisa yang dapat diakses oleh semua masyarakat pencari keadilan dan lembaga pemerintah lainnya. Jadi untuk indikator kinerja ini telah memenuhi target dengan presentase capaian kinerjanya 100 %.

f. Sasaran 6 : Kualitas SDM

Keberadaan sumber daya manusia sangat menentukan maju tidaknya sebuah organisasi, khusus dilingkungan Pengadilan Agama Marisa sumber daya manusia sangat memerlukan pengelolaan dan pengembangan yang baik dalam upaya meningkatkan kinerja mereka agar dapat memberikan konstribusi bagi pencapaian program dan perwujudan visi dan misi pengadilan. Indikator kinerja yang ditetapkan dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana pada tabel berikut :

No Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase Capaian 1

2

Presentase pegawai yang lulus diklat teknis yudiasil

Presentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial

100 100 100 100 100 100

Selama tahun 2013 Pengadilan Agama Marisa mengikutsertakan pejabat/pegawai dalam hal kegiatan diklat, sosialisasi, konsultasi dan koordinasi dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas SDM teknis yudisial dan non yudisial. Pelaksanaan diklat dimaksud dipengaruhi oleh permintaan peserta

(40)

dari peyelenggara baik dari Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo, Badilag, Mahkamah Agung RI maupun dari Instansi terkait.

Untuk kegiatan diklat teknis yudisial Pengadilan Agama Marisa mengikutsertakan 1 orang hakim untuk mengikuti Pelatihan Hakim Mediator. Sedangkan pegawai yang lulus diklat non teknis yudisial selama tahun 2013 berjumlah 2 orang untuk mengikuti Diklat Prajabatan Golongan III. Dari peserta yang mengikuti diklat tahun 2013 baik diklat teknis dan non teknis, keseluruhan peserta DIKLAT berhasil lulus maka masing-masing presentase capaian kinerja adalah 100%.

g. Sasaran 7 : Kualitas Pengawasan

Pengawasan adalah salah satu fungsi organik manajemen, yang merupakan proses kegiatan pimpinan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan berlaku, dengan kata lain Pengawasan merupakan parameter untuk melihat tingkat kemajuan hasil yang dicapai dari rencana, kebijakan, instruksi dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan diberlakukan oleh sebuah organisasi.

Dalam hubungannya dengan pelaksanaan tugas penentu adanya suatu organisasi adalah adanya tata kerja dan manajemen yang mantap, oleh karena itu perencanaan yang matang dan realistis pengorganisasiannya yang jelas,

(41)

tanggung jawab akan mempermudah penyelesaian tugas kendala yang muncul dan kekurangan yang terjadi akan ditemukan dalam sistem pengawasan yang memadai.

Dalam pelaksanaannya, Pengawasan fungsional di Pengadilan Agama Marisa, dilakukan secara rutin dan pada bulan Januari 2013 oleh Hakim-Hakim Pengawas Bidang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Marisa tentang Penunjukan Hakim Pengawas Bidang di Lingkungan Pengadilan Agama Marisa berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Marisa Nomor : W26-A4/02/PS.00/I/2013 tanggal 02 Januari 2013 tentang Penunjukan Hakim Pengawas Bidang yang terdiri dari:

1. Dra. Hj.Nurhudayah, SH., MH sebagai Pengarah/ Penanggung Jawab Hakim Pengawas Bidang.

2. Himawan Tatura Wijaya, S.HI. sebagai Hakim Pengawas Bidang Kinerja Pelayanan Publik.

3. Ulfah, S.Ag., MH sebagai Hakim Pengawas Bidang Administrasi persidangan.

4. Rifai, S.Ag., SH., sebagai Hakim Pengawas Bidang Kas dan Administrasi Pengadaan Barang dan Jasa.

5. Nursaidah, S.Ag sebagai Hakim Pengawas Bidang Administrasi perkara. Adapun teknis dilakukan secara berkala dengan berpedoman pada buku pedoman Pengawasan di lingkungan Lembaga Peradilan yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia.

(42)

Masing-masing Hakim Pengawas bidang telah melaksanakan tugas dengan jadwal yang telah ditetapkan dan dibuat laporan kepada Wakil Ketua Pengadilan Agama Marisa selaku Pengarah/Penanggung Jawab Pengawas. Pengarah/Penanggung Jawab Pengawas membuat rekapitulasi hasil Pengawasan dan melaporkannya kepada Ketua Pengadilan untuk diadakan evaluasi secara berkala.

Kualitas pengawasan dituangkan dalam sasaran strategis Pengadilan Agama Marisa dengan 2 (dua) indikator kenerja yang telah ditetapkan, berikut target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

No Indikator Kinerja Target Realisasi Presentase Capaian 1

2

Presentase pengaduan yang ditindak lanjuti

Presentase hasil temuan yang ditindak lanjuti 100 100 0 100 0 100

Tahun 2013 Pengadilan Agama Marisa tidak beroleh pengaduan-pengaduan meskipun telah tersedia media untuk layanan pengaduan-pengaduan seperti website dan e-mail Pengadilan sehingga tidak memperoleh capaian kinerja dari pengaduan yang ditindaklanjuti.

Disamping pengawasan oleh Hakim Pengawas intern, juga oleh Pengadilan Tingkat Banding, Mahkamah Agung dan lembaga eksternal lainnya yakni BPKP. Semua kegiatan pengawasan beroleh temuan-temuan yang selanjutnya telah dilaporkan dan ditindaklanjuti.

(43)

Target minimal dari temuan tim pengawas yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis ini adalah 100 % hasil temuan ditindaklanjuti, dan realisasinya seluruh temuan telah ditindaklanjuti bahkan dilaporkan sehingga capaian kinerja melampaui target 100 %.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN TAHUN 2013 1. Realisasi dan Pelaporan Keuangan

Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor : DIPA-005.01.2.682185/2013 tanggal 5 Desember 2012, bahwa Pagu DIPA untuk Pengadilan Agama Marisa tahun anggaran 2013 setelah mendapat penambahan alokasi anggaran melalui APBN-P dan hasil revisi yakni Rp. 4.180.175.000,- (Empat Milyar Seratus Delapan Puluh Juta Seratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah), dengan realisasi pelaksanaannya sebagai berikut:

1. Belanja Pegawai : Rp. 2.285.745.000,- Realisasi DIPA : Rp. 2.327.862.090,- Prosentase realisasi : 101,84 % Sisa Anggaran : Rp. - 42.117.090,- 2. Belanja Barang : Rp. 394.430.000,- Realisasi DIPA : Rp. 376.265.282,- Prosentase realisasi : 95,39 % Sisa Anggaran : Rp. 18.164.718,- 3. Belanja Modal : Rp. 1.500.000.000,- Realisasi DIPA : Rp. 1.459.475.016,- Prosentase realisasi : 97,30 %

(44)

Sisa Anggaran : Rp. 40.524.984,-

Berdasarkan laporan anggaran Pengadilan Agama Marisa periode 31 Desember 2013, maka total jumlah anggaran yang terrealisasi adalah Rp. 4.163.602.388,- (Empat Milyar Seratus Enam Puluh Tiga Juta Enam Ratus Dua Ribu Tiga Ratus Delapan Puluh Delapan Rupiah) dengan prosentase realisasi 99.60 %, dan total sisa anggaran adalah Rp. 16.572.612,-. (Enam Belas Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Enam Ratus Dua Belas Rupiah).

Matriks penyerapan anggaran tahun 2013 sebagaimana tabel berikut :

2. Penataan Administrasi Keuangan

Kegiatan pokok dalam bidang keuangan pada Pengadilan Agama Marisa adalah melaksanakan mekanisme pengolalaan anggaran yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan/realisasi dan pelaporan, baik secara manual maupun menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yang bertujuan mewujudkan tranparansi pengelolaan anggaran dan pelaporan anggaran

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal PAGU 2,285,745,000 394,430,000 1,500,000,000 REALISASI 2,327,862,090 376,265,282 1,459,475,016 0 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000

(45)

secara akuntabel. Pengelolaan keuangan tersebut mengacu pada 3 paket Undang-Undang Keuangan yang berlaku di Indonesia yakni :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

Adapun beberapa kegiatan pokok pengelolaan administrasi keuangan pada Pengadilan Agama Marisa selama tahun 2013 yakni :

a. Melaksanakan kegiatan pembukuan keuangan meliputi :

 Buku Kas Umum

 Buku Kas Permata Anggaran

 Buku Pengawasan

 Buku Bantu

 Buku Pajak

b. Membuat Laporan Keuangan berupa :

 Laporan Realisasi Anggaran Setiap Bulannya

 Laporan Neraca

 Laporan Ralisasi Pendapatan

 Laporan Pengembalian Belanja

c. Merealisasikan perencanaan dan pengelolaan administrasi keuangan:

 Merencanakan penggunaan anggaran setiap mingguan dan bulanan berdasarkan kebutuhan yang mengacu pada DIPA tahun 2013 dengan menggunakan aplikasi perencanaan (cash foreshasting).

(46)

 Membuat Surat-surat berharga dan dokumen keuangan dalam hal ini pertanggung jawaban belanja dan kwitansi.bukti pengeluaran anggaran.

 Membuat specimen tanda tangan dan paraf kuasa pengguna

Anggaran/barang, pejabat Penanggung jwab Kegiatan, Pejabat penanda tangan SPM serta Bendahara Pengeluaran.

(47)

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sisa Perkara Pengadilan Agama Marisa tahun 2012 adalah sebanyak 13 perkara, sedangkan perkara yang diterima tahun 2013 sebanyak 155 perkara, sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Marisa pada tahun 2013 sebanyak 169 perkara. Dalam tahun 2013 Majelis Hakim Pengadilan Agama Marisa telah memutus perkara sebanyak 149 perkara. Realisasi dari Indikator Kinerja Utama untuk penyelesaian sisa perkara tahun 2013 dan mencapai 88 %.

2. Bahwa pelaksanaan tugas administrasi perkara di Pengadilan Agama Marisa berjalan dengan tertib sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/001/SK/I/1991 tentang Pola Bindalmin, meskipun masih terdapat kesalahan-kesalahan kecil yang perlu segera diperbaiki dan disempurnakan, sebagai indikator dari kondisi tersebut dapat dilihat dari temuan Pengawas bidang perkara dan administrasi persidangan, baik yang dilakukan oleh Pengawas bidang Pengadilan Agama Marisa maupun Pengawas Bidang dari Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo serta Mahkamah Agung RI.

3. Adapun kegiatan-kegiatan pengelolaan anggaran yang terdiri dari perencanaan, realisasi/pelaksanaan dan pelaporan anggaran telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan tepat sasaran serta mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, meskipun masih terdapat temuan-temuan dalam hal administrasi dari tim pengawas saat ini telah ditindaklanjuti dan dilaporkan.

(48)

B. Saran

1. Diupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas Pengadilan Agama Marisa.

2. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap seluruh aparat Pengadilan Agama baik teknis maupun non teknis untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Profesional dan berintegritas tinggi.

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan namun ada beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun berikutnya.

Marisa, 21 Februari 2013 Ketua Pengadilan Agama Marisa

RISYAM KAMTOKO, S.Ag, MH. NIP. 19530731 198003 1 005

(49)
(50)

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA MARISA

KELOMPOK FUNGSIONAL KEPANITERAAN

MAJELIS H A K I M

1. Himawan Tatura Wijaya, S.HI 2. Ulfah, S.Ag, MH 3. Rifai, S.Ag, SH 4. Nursaidah, S.Ag WAKIL KETUA Dra. Hj. Nurhudayah, SH, MH K E T U A

Risyam Kamtoko, S.Ag, MH

PANITERA/SEKRETARIS

-

JURUSITA/JURUSITA PENGGANTI

1. Muhlis Yusuf

2. Rimbawan Hasan, SH 3. Haryono Daud, S.HI 4. Muchtar Surury, S.HI 5. Ramdan Ibrahim

PANITERA PENGGANTI

WAKIL SEKRETARIS

-

WAKIL PANITERA

Dra. Martin Umar, SH

PANMUD PERMOHONAN -

PANMUD GUGATAN

Fikri Amiruddin, S.Ag

KAUR KEU. & PERENC.

Feri Biki, S.HI

KAUR KEPEGAWAIAN

Maya Nurlinda Rumondor, S.Kom

PANMUD HUKUM

Krista U. Biahimo, S.HI

KAUR UMUM

Fandy Lahay, SE

Keterangan:

: Garis Koordinasi :Garis Tanggung Jawab

(51)

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENGADILAN AGAMA MARISA

NO SASARAN KINERJA INDIKATOR KINERJA UTAMA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA

1

Peningkatan penyelesaian upaya mediasi Prosentase diselesaikan mediasi yang

Perbandingan antara mediasi yang disepakati dengan jumlah

mediasi yang diterima dan menjadi perkara Majelis Hakim Laporan bulanan dan laporan tahunan 2 Peningkatan penyelesaian

perkara a. Prosentase perkara yang diselesaikan

Perbandingan antara perkara yang diminutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah perkara yang diregister

Panitera/Sekretaris

Register perkara, laporan bulanan, dan Laporan Tahunan b. Prosentase sisa perkara yang

diselesaikan

Perbandingan antara sisa perkara yang dalam proses (terdiri dari bundel A dan bundel B) dengan jumlah berkas yang diajukan

Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris

c. Prosentase sisa perkara yang belum diminutasi

Perbandingan antara sisa perkara yang dimininutasi dan disampaikan kepada para pihak pencari keadilan dengan jumlah sisa perkara.

(Kriteria sisa perkara dan perkara yang selesai mengacu pada pola Bindalmin tentang jangka waktu penanganan perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama)

Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)

Hakim Majelis dan Panitera/Sekretaris

(52)

3

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali

Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu (un-1) dibagi upaya hukum tahun lalu (un- 1) dikali seratus persen

Hakim Majelis

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 4 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK

Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis Panitera/Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara

Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan

perkara masuk Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Prosentase penyampaian

pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon)

Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu.

Panitera/Sekretaris dan Juru Sita

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

e. Prosentase Penyitaan tepat waktu

dan tempat Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat Panitera/Sekretaris dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 5 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

(53)

b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

Perbandingan perkara yang dibawa ke lokasi zetting plaat dengan jumlah perkara yang diselesaikan secara sidang keliling

Majelis Hakim/ Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

Perbandingan amar putusan perkara yang ditayangkan di web site dengan jumlah perkara yang tidak ditayangkan Kepanitera/ Kesekretariatan

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 6 Peningkatan kualitas SDM

a. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

Perbandingan antara SDM tehnis yang diajukan untuk mengkuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/bersetifikat diklat Tipikor, Niaga, PHI, dan lain-lain Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengkuti diklat

Panitera/Sekretaris Laporan bulanan Laporan tahunan

(54)

b. Prosentase pegawai yang lulus diklat teknis non yudisial

- Perbandingan antara SDM Non tehnis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/bersetifikat diklat kepemimpinan, sertifikasi pengadaan barang/jasa, Auditor dengan jumlah yang mengikuti diklat

- Perbandingan antara SDM yang diajukan untuk mengikuti pendidikan rintisan gelar sehingga memperoleh kelulusan/bersertifikan dengan jumlah yang mengikuti diklat

Ketua dan Panitera/sekretaris Laporan bulanan Laporan tahunan 7 Peningkatan kualitas Pengawasan a. Prosentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan

Ketua dan Panitera/Sekretaris Laporan hasil pengaduan masyarakat b. Prosentase temuan yang

ditindaklanjuti

Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil pengawasan internal (Tim Pengawasan Pengadilan Tingkat Pertama dan Badan Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan

Ketua dan Panitera/Sekretaris Laporan hasil kegiatan pengawasan melekat

Referensi

Dokumen terkait

Penyerapan Nitrogen dan Fosfor Rumput Laut di Teluk Gerupuk Berdasarkan laju penyerapan nutrien (N dan P), biomassa panen, dan luasan area bu- didaya, maka dapat dilakukan estimasi

Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025, bahwa RPJMD Provinsi DKI

Dengan demikian, dapat kita lihat, bahwa dalam sistem ekonomi syariah mempunyai produk yang jauh lebih lengkap dari Lembaga Keuangan yang berdasarkan ekonomi

Abstrak: 0DVDODK XPXP GDODP SHQHOLWLDQ LQL DGDODK ³$SDNDK GHQJDQ PHWRGH kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 14 Mempawah

Berdasarkan pengujian dalam prediksi curah hujan di kota Palembang menggunakan metode Fuzzy Time Series Multivariat di dapatkan hasil prediksi yang mendekati data aktual adalah

Penelitian ini difokuskan pada Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Suatu Studi pada PT. Permasalahan yang dihadapi dalam

Hasil penelitian pada BUSN devisa dalam pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa faktor profil risiko dengan rasio Non Perform