• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI POLA PERKEMBANGAN PERKOTAAN BERDASARKAN MORFOLOGI RUANG DI KOTA BANTAENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI POLA PERKEMBANGAN PERKOTAAN BERDASARKAN MORFOLOGI RUANG DI KOTA BANTAENG"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1. Under Bounded City
Gambar 3. Pola Umum Perkembangan Perkotaan (Sumber: Branch 1996 dalam Yunus 2000)
Gambar 8. Perkembangan Vertikal  (Sumber: Zahnd 1999 dalam Budiharjo 2011)
Gambar 17. Kota berbentuk bujur sangkar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis spasial overlay digunakan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan yang terjadi tahun 2010-2014 di Kota Salatiga serta mengetahui tingkat kesesuaian penggunaan

Adapun perubahan lahan yang paling banyak mengalami bentuk perubahan penggunaan terdapat di Bagian Wilayah Kota III Kecamatan Sei Tualang Raso denngan berubahnya

Hasil dari penelitian ini: Peta pola morfologi perkotaan Kota Yogyakarta, Peta arah dan luasan areal perkotaan, Peta interaksi spasial antar wilayah di areal perkotaan, faktor

Konsep ini menjelaskan perkembangan kota tersebut terlihat dari penggunaan lahan yang membentuk zona- zona tertentu di dalam ruang perkotaan (Nursyam, 2013). Secara umum

Sesuai dengan Kebijakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Manado tahun 2013-2034, Kawasan Kecamatan Wanea ditetapkan sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perkembangan perkotaan Kota Semarang terhadap morfologi Kampung Kauman, sehingga Kampung Kauman sebagai kawasan

Dalam skenario konsep struktur ruang kota kompak akan terjadi pemusatan fungsi- fungsi perkotaan yang di’setting’ dengan kepadatan yang tinggi, penggunaan lahan

Perubahan penggunaan lahan merupakan suatu proses bertambah atau berkurangnya luas suatu penggunaan lahan dari satu penggunaan dalam kurun waktu tertentu atau