STUDI POLA PERKEMBANGAN PERKOTAAN BERDASARKAN MORFOLOGI RUANG DI KOTA BANTAENG
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Analisis spasial overlay digunakan untuk mengetahui perubahan penggunaan lahan yang terjadi tahun 2010-2014 di Kota Salatiga serta mengetahui tingkat kesesuaian penggunaan
Adapun perubahan lahan yang paling banyak mengalami bentuk perubahan penggunaan terdapat di Bagian Wilayah Kota III Kecamatan Sei Tualang Raso denngan berubahnya
Hasil dari penelitian ini: Peta pola morfologi perkotaan Kota Yogyakarta, Peta arah dan luasan areal perkotaan, Peta interaksi spasial antar wilayah di areal perkotaan, faktor
Konsep ini menjelaskan perkembangan kota tersebut terlihat dari penggunaan lahan yang membentuk zona- zona tertentu di dalam ruang perkotaan (Nursyam, 2013). Secara umum
Sesuai dengan Kebijakan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Manado tahun 2013-2034, Kawasan Kecamatan Wanea ditetapkan sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perkembangan perkotaan Kota Semarang terhadap morfologi Kampung Kauman, sehingga Kampung Kauman sebagai kawasan
Dalam skenario konsep struktur ruang kota kompak akan terjadi pemusatan fungsi- fungsi perkotaan yang di’setting’ dengan kepadatan yang tinggi, penggunaan lahan
Perubahan penggunaan lahan merupakan suatu proses bertambah atau berkurangnya luas suatu penggunaan lahan dari satu penggunaan dalam kurun waktu tertentu atau