• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesesuaian Koleksi Perpustakaan dengan Kebutuhan Pemustaka di Perpustakaan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana - Repositori UIN Alauddin Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kesesuaian Koleksi Perpustakaan dengan Kebutuhan Pemustaka di Perpustakaan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana - Repositori UIN Alauddin Makassar"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

i

AKADEMI KEPERAWATAN DAN AKADEMI

KEBIDANAN PELAMONIA KESDAM

VII WIRABUANA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan

pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar

Oleh :

MUH. YUHARA YUSHAR NIM. 40400110071

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

(2)

ii

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muh. Yuhara Yushar

NIM : 40400110071

Tempat/Tgl. Lahir : Makassar, 22 Mei 1991

Jurusan : Ilmu Pepustakaan

Fakultas/Program : Adab dan Humaniora, S1

Alamat : Minasa Upa Blok M18 No. 6

Judul :Keseuaian Koleksi Perpustakaan dengan

Kebutuhan Pemustaka di Perpustakaan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Makassar, April 2015 Penyusun,

MUH. YUHARA YUSHAR

(3)

iii

Pembimbing penulisan skripsi saudara, nama : Muh. Yuhara Yushar, NIM : 40400110071, mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul “KESESUAIAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN AKADEMI KEPERAWATAN DAN AKADEMI KEBIDANAN PELAMONIA KESDAM VII WIRABUANA” memandang bahwa skripsi telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.

Demikian persetujuan ini diberikan untuk diproses lebih lanjut.

Makassar, April 2015

Pembimbing I

A. Ibrahim, S.Ag., S.S., M.Pd. NIP.19700705 199803 1 008

Pembimbing II

(4)

iv

Skripsi yang berjudul, “Kesesuaian Koleksi Perpustakaan dengan Kebutuhan Pemustaka di Perpustakaan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana”, yang disusun oleh Muh. Yuhara Yushar, NIM : 40400110071, mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Senin, tanggal 20 April 2015 M, bertepatan dengan 1 Rajab 1436 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

DEWAN PENGUJI:

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar,

Prof. Dr. Mardan, M.Ag. Nip. 19591112 198903 1 001

(5)

v

ِميِحَّرلا ِنمْحَّرلا ِالله ِمْسِب

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, petunjuk serta pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul : “KESESUAIAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PEMUSTAKA DI

PERPUSTAKAAN AKADEMI KEPERAWATAN DAN AKADEMI

KEBIDANAN PELAMONIA KESDAM VII WIRABUANA ”.

Salam kasih sayang dan salam keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad saw., keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Selesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggin-tingginya kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda tercinta M. Yushar Yusuf, dan Ibunda tercinta Nurhajanah, yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Serta Adik-adik yang tercinta Nur Inayah, Siti Hairun Nufus dan Nurul Qadriani, yang selalu menjadi penyemangat penulis dalam jerih payahnya menyelesaikan skripsi ini.

(6)

vi

ALAUDDIN Makassar, para pembantu rektor, dan seluruh staf UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan pelayanan maksimal kepada penulis.

2. Prof. Dr. Mardan, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, dan para pembantu Dekan Fakultas Adab dan Humaniora.

3. Muh. Quraisy Mathar, Sos., M.Hum., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora.

4. A. Ibrahim, S.Ag.,S.S., M.Pd., sebagai Pembimbing I dan Lamang Ahmad, S.Sos., M.Si., sebagai pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Dr. H. M. Dahlan M., M.Ag., selaku Munaqisy I yang menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora serta Hildawati Almah, S.Ag., S.S., M.A., selaku Munaqisy II yang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora yang telah memberikan kritik serta saran yang membangun dalam penulisan skripsi ini.

6. Para dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, dengan segala jerih payah dan ketulusan, membimbing dan memandu perkuliahan, sehingga memperluas wawasan keilmuan penulis

(7)

vii

Alauddin Makassar yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian administrasi selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini. 9. Direktur Akper dan Akbid Pelamonia Kesadam VII Wirabuana beserta

pustakawan yang telah memberikan izin, kemudahan dan fasilitas kepada penulis untuk membuat skripsi ini sehingga skripsi ini dapat selesai.

10. Keluarga besar IT_CREW yang terus memberikan semangat dan motivasi untuk penulis sehingga skripsi ini bisa selesai.

11. Teman-teman KKN UIN Angkatan Ke-49 Kec. Turatea, terima kasih berkat kalian saya bisa merasakan kebersamaaan dalam kehidupan sehari-hari, terima kasih untuk inspirasi dan konstribusinya kepada penulis sehingga skripsi ini bisa selesai.

12. Terima kasih untuk seluruh rekan-rekan Jurusan Ilmu Perpustakaan, terkhusus pada angkatan 2009 yang sudah menjadi rekan seperjuangan.

Akhirnya dengan lapang dada penulis mengharapkan masukan, saran dan kritikan-kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kepada Allah swt. jualah penulis panjatkan doa, semoga bantuan dan ketulusan yang telah diberikan senantiasa bernilai ibadah di sisi Allah swt. dan mendapat pahala yang berlipat ganda. ALLAHUMMA AMIN.

Makassar, 14 April 2015

(8)

viii

JUDUL……….. ... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN……… ... iii

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian...5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Kajian Pustaka... ... 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 8

A. Kesesuaian Koleksi Perpustakaan...8

B. Kebutuhan Pemustaka ... 15

C. Perpustakaan Perguruan Tinggi...24

BAB III METODE PENELITIAN... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Metode Pengumpulan Data ... 33

E. Instrumen Penelitian... 33

F. Validasi dan Reliabilitas Instrumen ... 33

G. Teknik Analisis Data ... ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Hasil Penelitian ... 37

(9)

ix

(10)

x

Tabel 1 Kisi-kisi Kuesioner ... 33

Tabel 2 Pemustaka Akper dan Akbid Pelamonia ... 39

Tabel 3 Jumlah Koleksi Buku ... 42

Tabel 4 Koleksi Referensi ... 43

Tabel 5 Jumlah Koleksi Buku Teks ... 44

Tabel 6 Jumlah Koleksi Buku Fiksi ... 45

Tabel 7 Jumlah Koleksi Buku Referensi ... 46

Tabel 8 Jumlah Koleksi Terbitan Berseri ... 47

Tabel 9 Jumlah Judul Buku ... 48

Tabel 10 Jumlah Eksemplar Tiap Judul Buku ... 49

Tabel 11 Jenis Koleksi Buku... 50

Tabel 12 Koleksi Buku Fiksi... 51

Tabel 13 Koleksi Terbitan Berseri ... 52

Tabel 14 Koleksi Buku Sesuai dengan Kurikulum ... 53

Tabel 15 Koleksi Buku dapat Membantu Menyusun ASKEP atau ASKEB ... 54

Tabel 16 Koleksi Buku dapat Membantu Menyusun KTI ... 55

Tabel 17 Kemuktahiran Koleksi Buku ... 56

Tabel 18 Buku yang dibutuhkan ... 57

Tabel 19 Buku Keperawatan atau Kebidanan ... 58

Tabel 20 Menambah Koleksi Perpustakaan ... 59

(11)

xi

Skripsi ini membahas tentang kesesuaian koleksi perpustakaan dengan kebutuhan pemustaka di perpustakaan Akademi Keperawatan dan Akedemi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kesesuaian koleksi perpustakaan Akademi Keperawatan dan Akedemi Kebidanan Pelamonia dengan Kebutuhan Pemustakanya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah: seberapa besar tingkat kesesuain koleksi perpustakaan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana dengan kebutuhan pemustakanya?

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan daftar pertanyaan berupa angket atau kuesioner, dengan mengambil sampel sebanyak 91 mahasiswa anggota Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia dari sejumlah 957 populasi mahasiswa anggota perpustakaan.

Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata 3,81 dengan besar persentase 46,73%. Dari skor rata-rata tersebut menunujukkan bahwa secara keseluruhan koleksi Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia sesuai dengan kebutuhan pemustakanya. Dan dari persentase tersebut berarti pada umumnya pemustaka menyatakan koleksi perpustakaan Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia sesuai dengan kebutuhan mereka.

(12)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesesuaian koleksi pada suatu perpustakaan merupakan suatu hal yang penting. Mengingat beragamnya kebutuhan pemustaka, ditambah sumber informasi yang bervariasi maka perpustakaan perguruan tinggi sebagai fasilitator dalam mendukung kebutuhan informasi mahasiswa memegang peranan yang sangat penting. Perpustakaan perguruan tinggi harus dapat memahami kebutuhan pemustakanya misalnya mengetahui yang sesuai dan seharusnya dibaca oleh mahasiswa. Setiap pemustaka membutuhkan sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan informasi mereka.

Dalam QS al-Qamar/54:49 Allah swt. berfirman:

Artinya :

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (Depertemen Agama RI, 2005: 530).

Dalam ayat lain QS al-Furqaan/25:2 yang bersamaan maksudnya, Allah swt. berfirman:

Artinya :

(13)

disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan Nya untuk alam semesta ini, yang terkenal dengan sunatullah”. (Muhammad Ihsan: 2015)

Berhubungan dengan ayat di atas telah dijelaskan bahwa segala sesuatu yang telah Allah swt. ciptakan telah memiliki ketentuan dan aturannya tersendiri. Dimana aturan atau ukuran tersebut digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia misalnya, dalam pengukuran baik itu berupa panjang, berat bahkan dalam temu kembali informasi di perpustakaan digunakan untuk mengukur tingkat kesesuaian koleksi terhadap kebutuhan informasi pemustakanya.

UU No.43 Tahun 2007 Pasal 12 Ayat 1 yang merupakan keputusan pemerintah tentang koleksi perpustakaan menegaskan bahwa “Koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi”.

(14)

Pemustaka di Perpustakaan Akedemi Keperawatan dan Akademi Kebidanan

Pelamonia Kesdam VII Wirabuana.

Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VII Wirabuana merupakan jenis perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VII Wirabuana memiliki koleksi buku sebanyak 995 judul buku dengan 3.767 eksemplar sebagai koleksi perpustakaan, dengan jumlah anggota perpustakaan sebanyak 957 mahasiswa.

Berdasarkan hasil observasi awal penulis pada perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VII Wirabuana. Dugaan sementara penulis koleksi perpustakaan masih kurang sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Sehingga pemustaka kurang memanfaatkan koleksi yang ada karena informasi yang dibutuhkan pemustaka diduga tidak sesuai.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas mengenai kesesuaian koleksi dan kebutuhan pemustaka di Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VII Wirabuana. Untuk itu penulis memilih judul “Kesesuaian Koleksi Perpustakaan dengan Kebutuhan Pemustaka di Perpustakaan Akademi Keperawatan dan Akedemi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka penulis merumuskan masalah adalah, seberapa besartingkat kesesuaian koleksi perpustakaan Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan Pelamonia Kesdam VII Wirabuana dengan

(15)

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

1. Definisi Operasional

Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas tentang judul “Kesesuaian Koleksi Perpustakaan dengan Kebutuhan Pemustaka di Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VII Wirabuana” dalam penelitian ini, istilah-istilah yang digunakan dapat didefinisikan sebagai berikut;

a. Kesesuaian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1343), adalah “perihal sesuai; keselarasan (tt pendapat, paham, nada, kombinasi, warna dsb); kecocokan”.

b. Soetminah (1992: 18) bahwa “Koleksi adalah bahan pustaka berupa buku, non buku ataupun manuskrip yang dihimpun oleh perpustakaan”.

c. Kebutuhan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:230), adalah “yang dibutuhkan; yang diperlukan”.

d. Pemustaka menurut Suwarno (2009:80), adalah “pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku”.

(16)

2. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian berfungsi untuk menjelaskan batasan dan cakupan penelitian, baik dari segi rentang waktu maupun jangkauan wilayah objek penelitian. Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua minggu, adapun lokasi penelitian bertempat di Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VII Wirabuana jalan Garuda No.3 AD Makassar. Fokus penelitian ini adalah kesesuaian koleksi dengan kebutuhan pemustaka di Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VII Wirabuana. Karena keberagaman jenis koleksi perpustakaan maka koleksi perpustakaan yang akan dibahas adalah koleksi terceteak saja. Serta cakupan pemustakanya adalah mahasiswa yang telah menjadi anggota perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VIIWirabuana.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesesuaian koleksi perpustakaan dengan kebutuhan pemustaka pada perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VIIWirabuana.

E. Manfaat Penelitian

(17)

2. Bagi pembaca yaitu sebagai bahan literatur untuk membahas masalah penelitian yang sama dan menambah pengetahuan pembaca mengenai ketersediaan koleksi dan kebutuhan pemustaka.

3. Bagi penulis yaitu untuk menambah wawasan penulis di bidang ilmu perpustakaan.

F. Kajian Pustaka

Penelitian ini meneliti tentang kesesuain koleksi perpustakaan dengan kebutuhan pemustakanya pada Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VIIWirabuana. Ada beberapa referensi yang berkaitan dengan penelitian tersebut, tetapi penulis hanya megemukakan beberapa referensi sebagai berikut:

1. Perpustakaan dan masyarakat, Sutarto. Dalam buku karya Sutarto, ini mengemukakan kinerja penemuhan kebutahan pemustaka, dan ini dapat menjadi rujukan sekaligus berkaitan erat dengan pustakawan namun, karya sutarto ini lebih meninjau kepada perpustakaan atau tempatnya bukan pada Sumber Daya Manusia (SDM) atau pustakawannya.

(18)

3. Pengantar Ilmu Perpustakaa, Sulistyo Basuki. Dalam buku ini dibahas tentang organisasi koleksi perpustakaan, termasuk cara mengolah, menyimpan, serta temu kembali sebaik dan secepat mungkin.

4. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawa, Soetminah. Buku ini memberikan definisi terhadap koleksi sebagai bahan pustaka berupa buku dan non buku yang berisi ilmu pengetahuan, gagasan, kebijaksanaan, pengalaman atau penemuan baru, sedangkan non buku adalah tempat untuk mewadahi informasi

(19)

8 BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Kesesuaian Koleksi Perpustakaan

1. Definisi Kesesuaian

Kesesuaian atau relevansi adalah konsep satu topik yang terhubung ke topik yang lain yang berguna untuk mempertimbangkan topik yang lebih sesuai apakah topik pertama atau topik kedua. Konsep kesesuaian atau relevansi dipelajari dalam berbagai bidang, termasuk ilmu kognitif, logika, serta ilmu perpustakaan dan informasi. Teori pengetahuan yang berbeda memiliki penerapan yang berbeda untuk apa yang dianggap relevan dan memiliki penerapan yang berbeda juga (Relevance, 2015).

Perpustakaan perguruan tinggi dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan itu dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai penyedia informasi sebaiknya menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemustakanya.

Yang dimaksud dengan sesuai adalah informasi atau dokumen yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pemustaka. Hal ini diperkuat dengan pendapat Purnomo (2006: 9) yang menyatakan bahwa, ”Dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”.

(20)

dinilai sesuai bila dokumen tersebut mempunyai topik yang sama, atau berhubungan dengan subjek yang diteliti atau topical relevance (Green, 2015).

Dari pendapat di atas kesesuaian atau relevansi dapat diartikan, topik dokumen atau informasi yang tersedia memiliki hubungan sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka.

Sedangkan pendapat Siregar (2002: 2) menyatakan bahwa maksud dari kesesuaian atau relevansi koleksi perpustakaan adalah “perpustakaan hendaknya mengusahakan agar bahan perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta lembaga induknya”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kesesuaian bahan pustaka adalah koleksi di perpustakaan sesuai dengan tujuan lembaga induknya dan dapat memenuhi kebutuhan pemustaka pada lembaga tersebut.

2. Penilaian Kesesuaian

Keinginan dari pemustaka adalah mendapat informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Penilaian kesesuaian bertujuan untuk menentukan dokumen yang sesuai di antara dokumen-dokumen yang tersedia pada suatu perpustakaan.

Menurut Burgin yang dikutip oleh Mustangimah (1998: 31) menyatakan bahwa “penilaian relevansi yang diberikan oleh pakar subjek berbeda dengan penilaian oleh pustakawan”.

(21)

Burgin dalam karya Mustangimah, (1998: 31), membagi tingkat kesesuaian menjadi tiga, yaitu “sangat sesuai (highly relevant), cukup sesuai (marginallyrelevant), dan tidak sesuai (not relevant)”.

Sedangkan menurut Harter yang dikutip Mustangimah (1998: 32) juga menyatakan bahwa “Tingkat relevansi akan menambah bervariasinya penilaian selain karakteristik penilaian, karakteristik pertanyaan, karakteristik dokumen, karakterisitk temu kembali informasi, kondisi penilaian, dan pemilihan skala juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap penilaian relevansi”

Kesesuaian koleksi merupakan konsep yang sangat penting dalam temu kembali informasi suatu perpustakaan karena ukuran yang menggambarkan efektivitas temu kembali informasi ditentukan berdasarkan dokumen yang sesuai.

Suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat dijadikan kriteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektifitasan antara sumber informasi dan penerima informasi (Pao, 1989: 54).

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa penilaian kesesuaian sangat peting dalam mencari informasi atau dokumen yang dibutuhkan pemustaka, sehingga perpustakaan harus menyediakan bahan perpustakaan yang efektif bagi pemustaka.

(22)

perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal. Pihak perpustakaan juga sebaiknya melakukan pengadaan dengan seleksi bahan pustaka yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang telah digariskan badan induk.

3. Koleksi Perpustakaan

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian koleksi antara lain, “koleksi adalah bahan pustaka berupa buku, non-buku ataupun manuskrip yang dihimpun oleh perpustakaan” (Soetminah, 1992: 18).

Undang-Undang No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, yang dimaksud koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayangkan (Perpustakaan Nasional RI, 2009: 3).

Koleksi perpustakaan adalah yang mencakup berbagai format bahan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan alternatif para pemustaka perpustakaan terhadap media rekam informasi (Supriyanto, 2003: 6).

Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa koleksi perpustakaan adalah kelompok bahan pustaka baik tercetak maupun tidak tercetak yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan di suatu perpustakaan untuk disajikan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan pemustaka akan informasi yang dibutuhkan.

4. Fungsi dan Tujuan Koleksi

(23)

a. Fungsi pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran, perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai atau relevan dengan jenis atau tingkat program yang ada.

b. Fungsi penelitian

Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan menyediakan sumber informasi tentang berbagai hasil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.

b. Fungsi referensi

Fungsi ini melengkapi kedua fungsi di atas dengan menyediakan bahan-bahan referen di berbagai bidang dan alat-alat bibliografis yang diperlukan untuk penelusuran informasi.

c. Fungsi umum

Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain. Dari uraian di atas jelaslah bahwa koleksi perpustakaan adalah unsur pokok yang harus dibina secara teratur dan terencana sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka. Menurut buku Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur (1992: 2), perpustakaan menyediakan koleksi dengan tujuan sebagai berikut :

(24)

c. Mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka bidang-bidang tertentu yang berhubungan dengan tujuan perguruan tinggi penaungnya

d. Memiliki koleksi bahan/dokumen yang lampau dan mutakhir dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, kebudayaan, hasil penelitian dan lainnya yang erat hubungannya dengan program perguruan tinggi tersebut

e. Memiliki koleksi yang dapat menunjang pendidikan dan penelitian serta pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi induknya

f. Memiliki bahan pustaka/informasi yang berhubungan dengan sejarah dan ciri perguruan tinggi tempatnya bernaung

Dengan demikian koleksi yang masih kurang mencukupi kebutuhan pemustaka memerlukan peran pustakawan dalam penyeleksiannya sangat dibutuhkan agar kebutuhan bisa tercukupi.

5. Jenis-Jenis Koleksi

Setiap perpustakaan memiliki koleksi yang berbeda-beda. Koleksi bukan hanya buku, tetapi bahan-bahan elektronik juga termasuk ke dalam koleksi perpustakaan.

(25)

strip dan koleksi bentuk tertentu seperti lukisan, insektrarium, alat peraga, globe, foto dan lainnya (Sutarno, 2006: 82).

Sedangkan menurut buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999: 11), yang dapat dikelompokkan dalam dua bentuk, yaitu:

a. Tercetak

1) Buku/Monograf

Buku/Monograf adalah terbitan yang mempunyai satu kesatuan yang utuh, dapat terdiri dari satu jilid atau lebih. Terbitan yang termasuk dalam kelompok ini adalah buku, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, prosiding dan kumpulan karangan yang dijilid.

2) Bahan Bukan Buku

a) Terbitan berkala/berseri

Terbitan berkala/berseri adalah terbitan yang diterbitkan terus-menerus dengan jangka waktu/kala terbit tertentu. Terbitan seperti ini dapat berupa harian, mingguan, bulanan dan sebagainya. Yang termasuk dalam bentuk ini adalah surat kabar, majalah dan terbitan lain yang mempunyai kala terbit tertentu. b) Peta

c) Gambar

(26)

b. Tidak Tercetak

1) Rekaman gambar, misalnya film, CD (Compact Disc), mikrofilm, dan mikrofis.

2) Rekaman suara, misalnya piringan hitam, CD dan kaset.

3) Rekaman data magnetik/digital, misalnya dalam bnetuk disket, CD, dan pangkalan data.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa perpustakaan memiliki jenis-jenis koleksi yang beragam mulai dari bentuk tercetak dan elektronik yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka.

B. Kebutuhan Pemustaka

UU RI No.43 tahun 2007 Pasal 1 ayat 9 menjelaskan Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Dalam hal ini kebutuhan pemustaka yang akan penulis bahas adalah kebutuhan pemustaka akan informasi. Oleh karena itu penulis akan mencoba mendefenisikan apa saja yang termasuk dalam defenisi kebutuhan informasi dan hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemustaka.

1. Kebutuhan Informasi

(27)

terpenuhi. Kebanyakan orang dengan kebutuhan informasi yang mendesak menjadikan perpustakaan sebagai acuan yang tepat, sebab perpustakaan merupakan gudangnya informasi

Menurut Chowdhury (1999: 180), sebelum mengidentifikasi kebutuhan informasi dari pemustaka yang berbeda, maka yang harus diingat adalah :

a. Kebutuhan informasi adalah konsep yang relatif. Hal ini tergantung pada beberapa faktor dan tidak tetap.

b. Kebutuhan informasi berubah setiap waktu,

c. Kebutuhan informasi berbeda dari satu orang ke orang lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan, sesuai subjek, dari organisasi ke organisasi, dan seterusnya.

d. Kebutuhan informasi masyarakat sebagian besar bergantung pada lingkungan. Sebagai contoh, kebutuhan informasi di lingkungan akademik berbeda dengan di lingkungan industri, bisnis, atau pemerintah/lingkungan administratif.

e. Kebutuhan informasi sering terpendam atau buruk tetapi dinyatakan. f. Kebutuhan informasi sering berubah setelah menerima beberapa

informasi.

Kebutuhan informasi merupakan pengakuan seseorang atas adanya ketidakpastian dalam dirinya. Rasa ketidakpastian ini mendorong seseorang untuk mencari informasi (Krikelas, 1983: 11).

(28)

a. Keinginan (want)

Keinginan adalah sesuatu yang ingin dibayar oleh seseorang, baik dengan mencurahkan waktu, usaha, maupun uang.

b. Permintaan (demands)

Permintaan adalah satu hal yang politis karena orang mau bergerak untuk mendapatkannya

c. Kebutuhan (need)

Kebutuhan adalah masalah yang memerlukan solusi.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa kebutuhan informasi yaitu kebutuhan yang dimiliki oleh seseorang karena didasari oleh dorongan baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar misalnya lingkungan. Dapat dikatakan juga bahwa seseorang menggangap bahwa kebutuhan informasi yang dimiliki masih sangat kurang sehingga membutuhkan informasi yang dapat menyelesaikan masalah yang dimiliki.

2. Jenis Kebutuhan Informasi

Jarvelin (2004) memberi klasifikasi terhadap jenis kebutuhan informasi yang berhubungan dengan tugas pekerjaan, yaitu:

(29)

b. Informasi yang berkaitan dengan wilayah, terdiri dari pengetahuan tentang fakta, konsep, hukum dan teori dari wilayah permasalahan. Misalnya dalan masalah konstruksi jembatan, wilayah informasi yang diperlukan adalah kekuatan dan tingkat pemuaian besi. Jenis informasi yang dibutuhkan berupa uji ilmiah dan teknologi informasi. Informasi tersebut terdapat dalam terbitan jurnal ilmiah dan buku teks.

c. Informasi sebagai pemecahan masalah, menggambarkan bagaimana melihat dan memformulasikan masalah, apa masalah dan wilayah informasi bagaimana yang akan digunakan dalam upaya memecahkan masalah. Misalnya dalam konstruksi jembatan, insiyur perencana akan menghadapi pro dan kontra mengenai berbagai informasi mengenai desain jenis jembatan. Ini hanya dapat dipecahkan pada keahlian seseorang dan pengetahuan yang dimiliki.

Menurut Guha dalam Saepudin (2009:1) ada empat jenis kebutuhan terhadap informasi yaitu :

a. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir.

b. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang diperlukan sehari-hari yang sifatnya spesifik dan cepat.

(30)

d. Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan informasi yang cepat, ringkas tetapi juga lengkap.

Berdasarkan pendapat yang dijabarkan tersebut dapat dikatakan bahwa sebelum memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka maka terlebih dahulu harus mengidentifikasi kebutuhan informasi apa yang dicari agar dapat memperoleh informasi yang cepat, tepat dan lengkap.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi

Menurut Nicholas dalam Ishak (2006:93) faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai adalah:

a. Jenis pekerjaan.

b. Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi yang meliputi ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan.

c. Waktu.

d. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal (di dalam organisasi) atau eksternal (di luar organisasi).

e. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi.

Menurut Sulistyo (2009:3) kebutuhan informasi ditentukan oleh : a. Kisaran informasi yang tersedia

b. Penggunaan informasi yang akan digunakan;

(31)

d. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada; dan e. Konsekuensi penggunaan informasi.

Berdasarkan kedua pernyataan di atas terdapat persamaan dan perbedaan faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemustaka. Persamaannya terdapat pada pekerjaan atau profesi, akses terhadap informasi dan faktor koleksi atau informasi yang tersedia. Sedangkan perbedaannya terletak pada sistem sosial, ekonomi dan politik tempat pemakai berada, dan waktu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebutuhan informasi pemustaka berbeda satu sama lain.

Wilson dalam Ishak (2006:93-94) menguraikan faktor yang secara bertingkat mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu :

a.Kebutuhan individu (person)

Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis (psychological needs), kebutuhan afektif (affectif needs) dan kebutuhan kognitif (cognitive needs).

b. Peran sosial (social role)

Peran sosial meliputi peran kerja (work role) dan tingkat kinerja (performance level), akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu.

c. Lingkungan (environment)

(32)

faktor kebutuhan individu, sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan informasi.

Terdapat tiga tingkatan yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemustaka yaitu kebutuhan individu yang meliputi kebutuhan psikologis, efektif dan kognitif. Faktor peran sosial meliputi peran kerja dan tingkat kinerja dan faktor lingkungan meliputi lingkungan kerja, lingkungan sosial budaya, lingkungan politik ekonomi dan lingkungan fisik.

4. Karakteristik Kebutuhan Informasi

Menurut Leckie yang dikutip oleh Ishak (2006:94) kebutuhan informasi memiliki enam karakteristik yang dapat menunjukkan wujud dari kebutuhan informasi yaitu :

a. Demografis seseorang, seperti tingkat pendidikan dan usia. Semakin tinggi seseorang semakin banyak kebutuhan informasinya.

b. Konteks, misalnya kebutuhan khusus, kebutuhan internal atau eksternal. Kebutuhan khusus misalnya kebutuhan tentang pekerjaan seseorang

c. Frekuensi, misalnya apakah kebutuhan informasi itu berulang atau baru. Pengguna informasi tentunya akan memilih informasi yang terbaru daripada informasi lama dan berulang.

(33)

dalam benaknya untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan mata kuliah tersebut, maka orang tersebut akan mencari dan menemukan informasi tersebut.

e. Kepentingan, misalnya kebutuhan informasi dilihat dari tingkat urgensinya. Apabila informasi yang dibutuhkan sangat penting maka orang yang membutuhkan informasi tersebut akan berusaha mencari dan menemukan informasi tersebut.

f. Kerumitan, misalnya kebutuhan informasi tersebut mudah atau sulit untuk dipecahkan.

Menurut Nicholas dalam Ishak (2006:94) terdapat 11 karakteristik kebutuhan informasi yaitu :

a. Pokok masalah (subject) b. Fungsi (function)

c. Sifat (nature)

d. Tingkat intelektual (intellectual level) e. Titik pandang (viewpoint)

f. Kuantitas (quantity) g. Kualitas (quality)

h. Batas waktu informasi (date)

i. Kecepatan pengiriman (speed of delivery) j. Tempat asal publikasi (place)

(34)
(35)

C. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di suatu perguruan tinggi. Sesuai dengan namanya “Perpustakaan Perguruan Tinggi” maka

yang menjadi pengguna adalah sivitas akademika. Berikut ini penulis kemukakan beberapa defenisi mengenai perpustakaan perguruan tinggi.

Secara umum perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut data susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo-Basuki, 1993:3).

Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik yang berupa perpustakaan universitas, perpustakaan fakultas, perpustakaan akademi, dan perpustakaan sekolah tinggi (Sjahrial-Pamunjak, 2000: 5).

Sedangkan dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : buku pedoman (2004 : 3), “Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tingginya”.

(36)

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan perguruan tinggi, bahkan perpustakaan perguruan tinggi dapat dianggap sebagai jantung perguruan tinggi.

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi di indonesia adalah untuk memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Hasugian, 2009: 80).

Menurut Sulistyo-Basuki (1993:52) secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut :

a. Memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.

b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referens) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.

c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan.

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna berbagai jenis pemakai.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

(37)

a. Mengadakan dan merawat buku, jurnal, dan bahan perpustakaan lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa, dan staf lainnya sebagai kelancaran program pengajaran dan penelitian di perguruan tinggi. b. Mengusahakan, menyimpan, dan merawat bahan perpustakaan yang

bernilai sejarah yang memiliki kandungan informasi lokal, dan yang dihasilkan oleh sivitas akademika, untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber pembelajaran (learning resources).

c. Menyediakan sarana temu kembali untuk menunjang pemakaian bahan perpustakaan.

d. Menyediakan tenaga yang profesional serta penuh dedikasi untuk melayani kebutuhan pengguna perpustakaan, dan bila perlu mampu memberikan pelatihan cara penggunaan bahan perpustakaan.

e. Bekerja sama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan program perpustakaan. (Perpustakaan Perguruan Tinggi: buku pedoman, 2004: 47).

(38)

3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai beberapa fungsi yang harus dilaksanakan dengan baik. Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004: 3) dinyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai:

a. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran. b. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan skunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

(39)

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

e. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademik dan staf non-akademik.

f. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

g. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

Sedangkan menurut Hermawan (2006 : 13), “Perpustakaan Perguruan

Tinggi berfungsi sebagai sarana yang akan menunjang proses perkuliahan dan penelitian di perguruan tinggi tersebut”.

(40)

4. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Setiap perpustakaan pasti memiliki tugasnya masing-masing. Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas yang berbeda dengan perpustakaan lainnya.

Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan (Sutarno, 2006 : 53-54).

Selain itu dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman

(Depdiknas, 2004: 3), “Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah

mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan”.

(41)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung (Noor, 2011:34-35).

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menggunakan metode deskriftif dalam mengolah data, dan menganalisis hasil tersebut sebagai dasar dalam menarik kesimpulan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

(42)

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah data yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan penelitian. Menurut Sugiyono (2010: 117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Sedangkan Arikunto (1992: 102) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VII Wirabuana yang telah terdaftar sebagai anggota perpustakaan. Berdasarkan Laporan rekapitulasi mahasiswa anggota perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia Kesdam VII Wirabuana aktif tahun 2015 adalah sebanyak 957 anggota mahasiswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi sebagai sumber data. “Sampel sejumlah anggota yang dipilih dari populasi” (Noor, 2011: 147). Berdasarkan pernyataan tersebut, sampel diambil apabila jumlah populasi yang diteliti cukup besar.

(43)

cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel”. Penulis memilih teknik aksidental karena mengingat keterbatasan waktu, biaya serta responden yang sulit untuk dijumpai.

Penentuan jumlah sampel sangat mempengaruhi kebenaran dari sebuah penelitian. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, sampel diambil apabila populasi yang diteliti cukup besar. Menurut Noor (2011: 62) "penarikan sampel jangan sampai bias dan harus menggambarkan seluruh unsur dalam populasi secara proporsional".

Cara menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Rumus Slovin. Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah :

(44)

D. Metode Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian dapat dilakukan dengan cara, angket atau kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kuesioner untuk diisi oleh responden.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data yang tergantung dari sifat penelitiannya. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah daftar pertanyaan berupa angket atau kuesioner. Untuk mengetahui “kesesuaian koleksi perpustakaan dengan kebutuhan pemustaka”

maka dalam kuesioner terdapat beberapa indikator yaitu: Tabel 1

Kisi-kisi Kuesioner

Rumusan Masalah Indikator No.Kuesioner

Kesesuaian koleksi

F. Validasi dan Reliabilitasi Instrumen

1. Uji Validasi Data

(45)

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS dengan Korelasional Product Momen sebagai berikut:

Masuk program SPSS

a. Ketikkan data sesuai dengan jumlah butir soal, untuk skortot ketikkan total skornya.

b. Klik Analyze - Correlate - Bivariate

c. Klik semua variabel dan masukkan ke kotak variables d. Klik OK. Hasil output (Lihat Lampiran)

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtabel (Lihat Lampiran). Bila rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut valid, dan sebaliknya (Noor, 2011:165)

2. Uji Reliabilitasi Data

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.

Pengukur realibilitas dilakukan dengan memasukkan semua butir soal yang valid menggunakan program SPSS analisi Alpha Cronbach sebagai berikut:

a. Klik Analyze > Scale > Reliability Analysis b. Masukkan seluruh item Variabel X ke Items c. Pastikan pada Model terpilih Alpha

d. Klik OK. Hasil output (Lihat Lampiran)

(46)

a. Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

b. Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi c. Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat

d. Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah (Rainsch, 2004: 167).

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif, yaitu statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti. Data kuntitatif yang diperoleh ditabulasi untuk mengetahui persentasenya, selanjutnya dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk deskriptif.

Untuk menghitung persentase jawaban responden penulis menggunakan rumus persentase dan perhitungan skala Likert.

Rumus Persentase:

ai

Keterangan :

P = Persentase yang ingin dicari

F = Jumlah jawaban yang diperoleh

n = Jumlah responden

Nilai = Bobot Frekuensi Rata-rata nilai = ∑ /n

(47)

STS (Sangat Tidak Setuju) = 1 TS (Tidak Setuju) = 2 KS (Kurang Setuju) = 3

S (Setuju) = 4

SS (Sangat Setuju) = 5 Tafsiran bobot jawaban, yaitu: 0,1 – 1 = Sangat tidak sesuai 1,1 – 2 = Tidak sesuai 2,1 – 3 = Kurang sesuai 3,1 – 4 = Sesuai

4,1 – 5 = Sangat sesuai

(48)

37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat Akper dan Akbid Pelamonia

Sejarah perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia tentu tidak lepas dari sejarah Akper dan Akbid Pelamonia itu sendiri. Akademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan Pelamonia pada awalnya bernama SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 167/KEP/DIKLAT/KES/80 pada tanggal 20 Nopember 1980 tentang Pengesahan Sekolah-sekolah Perawat Kesehatan di Lingkungan ABRI. Barulah pada tanggal 24 Nopember 2005 SPK menjadi Akademi Keperawatan Pelamonia sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.2.4.1.04532 tentang izin konversi SPK Rumkit TK. II Pelmonia Kesdam VII Wirabuana menjadi Akademi Kebidanan Pelamonia yang diselenggarakan oleh YWBKH (Yayasan Wahana Bakti Karya Husada). Saat itulah perpustakaan Akademi mulai muncul dengan kondisi perpustakaan yang masih minim. Kemudian pada tahun 2008 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor SK264/D/0/2008 tanggal 31 Desember 2008 didirikan pula Akademi Kebidanan Palmonia Kesdam VII Wirabuana.

(49)

Dari beberapa tahap pergantian nama, Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia juga telah beberapa kali mengalami pergantian pustakawan mulai dari masih bernama SPK (Sekolah Perawat Kesehatan) hingga menjadi Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia, yaitu:

a. Sitti Arah (1995-2006)

b. Sahabuddin, A,Md (2006-Sekarang, Sebagai penaggung jawab koleksi Akbid)

c. Inawati, S.IP (2013-Sekarang, Sebagai penanggung jawab koleksi Akper)

2. Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan

a. Visi Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia

Menjadikan tempat/ruangan baca yang mempunyai sarana prasarana yang dibutuhkan selengkap mungkin, nyaman, aman, pelayanan lancar dan bertanggung jawab.

b. Misi Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia

1) Menyiapkan bermacam-macam judul buku, majalah dan bahan bacaan lain sesuai kebutuhan.

(50)

3) Melayani mahasiswa, dosen, staf dan masyarakat luas dan lain-lain secara ramah, sopan, primer menjalin kerjasama yang harmonis dan bertanggung jawab.

c. Tujuan Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia

1) Agar mahasiswa, dosen, staf akademik dam masyarakat luas mudah memperoleh ilmu pengetahuan.

2) Mengajak mahasiswa dan civitas akademika membiasakan membaca dan membentuk budaya membaca.

3. Pemustaka Akper dan Akbid Pelamonia

Pemustaka di Perpustakaan yaitu mahasiswa, dosen, staf dan mahasiswa luar. Pada umumnya mahasiswa luar hanya berkunjung ke perpustakaan dan mereka tidak diperkenankan untuk meminjam koleksi yang tersedia keluar perpustakaan, tetapi mereka hanya boleh membaca didalam perpustakaan selama jam buka perpustakaan.

Adapun jumlah keseluruhan anggota Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia yang masih aktif dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2

Pemustaka Akper dan Akbid Pelmonia

No. Anggota Jumlah

(51)

4. Layanan Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia

a. Sistem Layanan

Pelayanan perpustakaan yaitu suatu kegiatan memberikan pelayanan dan bantuan informasi kepada pemustaka agar memperoleh bahan pustaka yang dibutuhkannya. Semua bahan pustaka yang telah siap disusun di rak untuk dibaca atau dipinjamkan bagi yang membutuhkannya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia memakai sistem layanan terbuka. Pelayanan terbuka yaitu setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan boleh mencari sendiri atau diberi kesempatan memilih sendiri bahan pustaka yang ada di rak sesuai dengan keinginan pemustaka.

b. Jam buka layanan pada Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia 1) Senin s.d Jum’at. Jam 08.00 s.d 16.00. Istirahat pukul 12.00 – 13.00 c. Jenis Layanan Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia

Ada beberapa jenis layanan yang ada di perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia:

1) Layanan Sirkulasi (circulation service), layanan sirkulasi meliputi layanan peminjaman, pengembalian, perpanjangan koleksi dan pembuatan kartu perpustakaan. Layanan sirkulasi perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia memakai layanan yang mnggunakan sistem otomasi perpustakaan yaitu SLiMS.

(52)

3) Layanan referensi, layanan ini memberikan rujukan informasi yang beragam. Di dalamnya tersedia berbagai koleksi referensi seperti: kamus, dan ensiklopedia.

4) Layanan koleksi cadangan merupakan layanan yang disiapkan oleh Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia untuk para pemustaka dimana koleksinya meliputi perwakilan dari semua judul koleksi (buku) yang tersedia di perpustakaan.

5. Tata Tertib Perpustakaan Akbid dan Akper Pelamonia

Adapun tata tertib yang diberlakukan oleh Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia yaitu:

a. Pengunjung perpustakaan wajib menjaga kebersihan dan keindahan perpustakaan.

b. Buku diperpustakaan yang jumlahnya hanya 1 (satu) tidak diperbolehkan untuk dipinjam.

c. Buku dapat dipinjam selama 3 (tiga) hari dan harus segera dikembalikan dan peminjaman maksimal 2 (dua) buku.

d. Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan denda sebesar yang telah ditentukan dalam peraturan perpustakaan.

e. Buku yang rusak atau hilang menjadi tanggung jawab peminjam dan harus segera diganti.

f. Pengunjung perpustakaan wajib mengisi buku kunjunga.

(53)

i. Senantiasa menjaga ketenagan selama didalam perpustakaan j. Pengunjung perpustakaan harus menaati tata tertib perpustakaan

6. Koleksi Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia

Berdasarkan data Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia mengenai koleksi buku dan jumlah masing-masing koleksi buku yang dimiliki pada saat ini sebanyak 3.767 eksemplar buku dengan 995 judul buku. Jumlah buku dominan mencangkup bidang kesehatan seperti kebidanan dan keperawatan, tapi tetap terdapat beberapa koleksi buku umum, fiksi, analis kesehatan, dan farmasi.

Tabel 3

Jumlah koleksi buku

No. Koleksi buku Jumlah Judul

Jumlah

(54)

Sementara itu, jumlah koleksi referensi yang dimiliki oleh Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4

Koleksi Referensi

No. Keleksi Referensi Jumlah

1.

(55)

B. Pembahasan

1. Kesesuaian Koleksi dengan Kebutuhan Pemustaka

Analisis statistik deskriptif kuantitatif adalah data yang dikumpulkan di lapangan khususnya dari kusioner, dideskripsikan dan dituangkan ke dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase, dan dapat diukur dengan indikator, yaitu jumlah koleksi, jenis koleksi, kemutahiran koleksi, serta kesesuaian subjek.

a. Jumlah Koleksi

(56)

menyatakan sangat setuju, 44 mahasiswa atau sebesar 48,35% menyatakan setuju, 16 mahasiswa atau sebesar 17,58% menyatakan kurang setuju, 13 mahasiswa atau sebesar 14,29% menyatakan tidak setuju, 6 mahasiswa atau sebesar 6,59% menyatakan sangat tidak setuju dengan nilai rata-rata 3,7.

(57)
(58)
(59)

5) Jawaban responden terhadap kesesuaian jumlah judul buku yang

(60)

6) Jawaban responden terhadap kesesuaian jumlah eksemplar tiap judul buku yang tersedia di Perpustakaan

Tabel 10

Jumlah eksemplar tiap judul buku

(61)

b. Jenis Koleksi

(62)

8) Jawaban responden terhadap koleksi buku fiksi yang tersedia di Perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemustaka

Tabel 12

(63)

9) Jawaban responden terhadap koleksi terbitan berseri yang tersedia di Perpustakaan sesuai dengan kebutuhan informasi pemustaka

(64)

10)Jawaban responden terhadap koleksi buku teks yang tersedia di Perpustakaan sesuai dengan kurikulum pemustaka

Tabel 14

Koleksi buku sesuai dengan kurikulum

Kategori Jawaban Skor

(65)

11)Jawaban responden terhadap koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan dapat membantu penyusunan ASKEP atau ASKEB pemustaka

Tabel 15

Koleksi buku dapat membantu menyusun ASKEP atau ASKEB

Kategori Jawaban Skor

(66)

12)Jawaban responden terhadap koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan dapat membantu penyusunan Karya Tulus Ilmiah (KTI) pemustaka

Tabel 16

Koleksi buku dapat membantu menyusun KTI

Kategori Jawaban Skor

(67)

c. Kemutakhiran Koleksi

13)Jawaban responden terhadap kemuktahiran koleksi buku yang tersedia di Perpustakaan sesuai kebutuhan pemustaka

(68)

d. Kesesuaian subjek

(69)
(70)

Pada pertanyaan terakhir penulis memberikan pertanyaan bebas kepada pemustaka Akper dan Akbid Pelamonia tentang apakah masih perlu Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia untuk menambah atau meningkatkan koleksinya.

16)Jawaban responden apakah masih perlu Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia untuk menambah koleksinya

Tabel 20

(71)

Guna mendapatkan hasil rata-rata dari hasil jawaban 91 responden terhadap penelitian mengenai “kesesuaian koleksi perpustakaan dengan kebutuhan pemustaka pada Perpustakaan Akper dan Akbid Pelamonia”, di bawah ini penulis uraikan perhitungan dari setiap pertanyaan yang penulis berikan kepada responden. Selanjutnya, berdasarkan perhitungan bobot skala Likert dikalikan dengan jumlah jawaban responden akan diperoleh nilai rata-rata.

Tabel 21

Nilai rata-rata

No. Pertanyaan Nilai

1. Jumlah koleksi buku teks 3,7

2. Jumlah koleksi buku fiksi 3,3

3. Jumlah koleksi buku referensi 4,0

4. Jumlah koleksi terbitan berseri 3,8

5. Jumlah judul buku 3,6

6. Jumlah eksemplar tiap judul buku 3,7

7. Jenis koleksi buku teks 4,4

8. Koleksi buku fiksi 3,4

9. Koleksi terbitan berseri 3,7

10. Koleksi buku sesuai dengan kuriklum Koleksi

buku sesuai dengan kuriklum 4,1

11. Koleksi buku dapat membantu menyusun ASKEP

(72)

12. Koleksi buku dapat membantu menyusun KTI 3,9

13. Kemuktahiran koleksi buku 3,9

14. Buku yang dibutuhkan 3,6

15. Buku keperawatan atau kebidanan 3,8

16. Menambah koleksi perpustakaan 4,6

Rata-rata 3,87

Dari hasil perhitungan tabel 21 di atas, maka diperoleh rata-ratanya sebesar 3,87 yang berarti sesuai. Artinya koleksi yang tersedia di Perpustakaan Akper dan Akbid pelamonia sesuai dengan kebutuhan pemustakanya.

(73)

62

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

oleh peneliti maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan tabel frekuensi

menunjukkan bahwa secara keseluruhan koleksi perpustakaan Akper

dan Akbid Pelamonia berada pada skor rata-rata 3,81. Berdasarkan

tafsiran bobot jawaban skala Likert skor rata-rata tersebut menunjukkan

bahwa koleksi yang disediakan oleh perpustakaan Akper dan Akbid

Pelamonia sesuai dengan kebutuhan pemustakanya.

2. Dan dari hasil analisis deskriptif berdasarkan dengan persentase

keseluruhan jawaban yang diperoleh dari penelitian kesesuaian koleksi

perpustakaan dengan kebutuhan pemustaka di perpustakaan Akper dan

Akbid Pelamonia berada pada tingkat, 20,49% pemustaka menyatakan

koleksi sangat sesuai, 46,73% pemustaka menyatakan sesuai, 20,43%

menyatakan kurang sesuai, 10,67% menyatakan tidak sesuai, dan

1,68% menyatakan sangat tidak sesuai. Dari hasil persentase tersebut

pada umumnya atau sebanyak 46,73% pemustaka perpustakaan Akper

dan Akbid menyatakan koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan

(74)

B. Saran

Dari kesimpulan yang telah diperoleh melalui penelitian kesesuaian

koleksi perpustakaan dengan kebutuhan pemustaka di perpustakaan Akper dan

Akbid Pelamonia, diperoleh hasil yaitu sesuai akan tetapi sebaiknya perlu

dilakukannya pembenahan dan perbaikan diantaranya:

1. Sebagian besar jumlah dan subjek bahan perpustakaan sudah sesuai

dengan kebutuhan informasi pengguna tetapi pihak perpustakaan juga

harus dapat memperhatikan penambahan jumlah dan subjek koleksi

perpustakaan untuk pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka.

2. Penambahan koleksi terbitan berseri atau jurnal-jurnal tentang

kesehatan sebagai bahan bacaan yang menambah wawasan tentang

ilmu kesehatan yang lebih up to date atau yang lebih mutakhir bagi

pemustaka Akper dan Akbid Pelamonia.

3. Selain jenis koleksi buku sebagai bahan bacaan di Pepustakaan,

Pepustakaan juga diharapkan menyediakan koleksi audio visiual atau

sumber informasi elektronik dalam rangka penunjang perkembangan

(75)

64

Anwar, http://ahmad-cahperpus.blogspot.com/2012/04/vbehaviorurldefaultvmlo

_30.html (31 Januari 2015)

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. ed. Rev. IV. Yogyakarta: Rineka Cipta, 1999.

---. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Chowdhury, G.G. Introduction to modern information retrieval. London : Library Asscociation Publishing, 1999.

Depertemen Agama RI, 2005. Al-Quran dan Terjemahannya. Jakarta : Balai Pustaka.

Depertemen Agama R.I. Buku Pedoman Perpustakaan Dinas Depertemen Agama R.I. Jakarta: Depertemen Agama R.I, 2001.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdikbud, 1994.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa ed. IV, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman. Edisi 3. Jakarta: Depdiknas RI, 2004.

Green, Joan. Dictionary for Library and Information Science

http://lu.com/odlis/oldis_r.cfm, (16 Maret 2015)

Harisanty, Dessy. Kebutuhan Informasi Siswa SMA dan Ketersediaan Sumber Informasi pada Perpustakaan SMA di Surabaya, tersedia pada

http://palimpsest.fisip.unair.ac.id/images/pdf/Dessy.pdf(09Desember2014) Hasugian, Jonner. Dasar-Dasar Ilmu Peprustakaan dan Informasi,Medan :

USU Press, 2009.

Herlina, Jelita. Informasi: dibutuhkan, diperlukan, diinginkan. <http://iperpin. wordpress.com/tag/kebutuhan-informasi (13 Maret 2015)

(76)

Ishak. Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK-UI dalam Pemenuhan Tugas Journal Reading, Pustaha : Journal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol.2 No.2, 2006.

Jarverlin, K. & Ingwersen, P. ”Information Seeking Research Need Extension Towards Tasks and TechnologyInformation Research, 10 (1) paper 212.http://Information R.net/ir/10-1/paper212.html (8 Januari 2015) Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, 2007.

Krikelas,J. Information seeking behavior: Patterns and concepts. DrexelLibrary Quartely vol 19(2):5-20Medan : USU Press, 1983.

Muhammad Ihsan. Tafsir Surat : AL-QAMAR. http://users6.nofeehost.com/ alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=54 (16Maret2015) Mustangimah. Efektifitas System Temu Kembali Informasi dan Analisis

Bibliometrik: Aplikasi Dokumen Bidang Nuklir Berbahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Indonesia, 1998.

Noor, Juliansyah. Metodologi penelitian skripsi, tesis, disertasi & karya ilmiah. Jakarta: Kencana, 2011.

Pao, Miranda Lee. Concepts of Information retrieval. Colorado: Libraries Unlimited, 1989.

Perpustakaan Nasional. Pedoman Umum Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI Bagian Proyek Pengembangan Sistem Nasional Perpustakaan, 1999.

Perpustakaan Nasional RI. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2009.

Purnomo, Jamu Saptari. Temu kembali biliografi dengan bahasa alami pada field judul subjek (Studi Efektifitas Katalog Induk Terpasang Universitas Gajah

Mada) berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi . Vol. III, No. 1

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, 2006

Rainsch, Sebastian. Dynamic Strategic Analysis: Demystifying Simple Success Strategies. Wiesbaden: Deutscher Universitasts-Verlag, 2004.

(77)

Saepudin,Encang. Perilaku Pencarian Informasi dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi,https://encangsaepudin.wordpress.com/2009/01/10/prilaku-

pencarian-dalam-memenuhi-kebutuhan-informasi-bagian1/(9Januari2015)

Siregar, Belling. Pengembangan Koleksi. Medan : Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah provinsi Sumatera Utara, 2002.

Sjahrial-Pamuntjak, Rusina. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, Jakarta:Djambatan, 2000.

Soetminah. Perpustakaan, Kepustakawanan, dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius, 1992.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2010.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka, 1993. Supardi, A. Statistik. Bandung: fakultas Tarbiah IAIN Sunan Gunung Jati, 1979. Supriyanto, Aji. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek, 2005. Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia.Utama, 2006.

Suwarno, Wiji. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2009.

(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)

Gambar

Tabel 1 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 2 Pemustaka Akper dan Akbid Pelmonia
Tabel 3 Jumlah koleksi buku
Tabel 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi jurnal dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan Telkom University dilihat dari

Judul :” Hubungan Teknologi Informasi dengan Motivasi Membaca Pemustaka di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan ”. Skripsi ini membahas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jam buka pelayanan perpustakaan disekolah SMA GUPPI Samata cukup baik karena telah tepat waktu dan tidak membuat pemustaka

Selain pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan, yang juga dipilih menjadi informan pada penelitian ini adalah pemustaka perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tata tertib yang di perpustakaan kurang dapat dilihat oleh pemustaka karena kurangnya tanda atau rambu-rambu yang ditempelkan atau

yang mengerti tentang tatip pinjam kembali bahan pustaka (14%), yang belum memahami (51%), sehingga pustakawan harus mengadakan bimbingan pemustaka, agar mereka mengerti

Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang terkumpul di perpustakaan dan berguna untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna. Di mana perpustakaan

perpustakaa unram diterapkan pada pelayanan informasi pemustaka, Kegiatan layanan sirkulasi terdiri dari peminjaman bahan pustaka, pengembalian bahan pustaka, perpanjangan masa