• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/DEFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/DEFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pada bulan Februari 2016 Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,09 persen dengan nilai IHK sebesar 123,51 Tingkat inflasi tahun kalender (Desember 2015 – Februari 2016) sebesar 0,42 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 4,42 persen.

Dari 82 kota IHK Nasional, 30 kota mengalami inflasi, sedangkan 52 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,02 persen dan inflasi terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Merauke -2,95 persen dan deflasi terendah terjadi di Sibolga, Bogor, Sumenep dan Makassar masing-masing sebesar -0,02 persen

Pada bulan Februari 2016, Sulawesi Selatan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 123,52. Dari 5 kota IHK di Sulawesi Selatan, empat kota mengalami deflasi, sedangkan satu kota lainnya inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Bulukumba sebesar -1,05 persen dengan IHK 127,58 dan terendah terjadi di Makassar sebesar -0,02 persen dengan IHK 124,19..

Deflasi di Kota Parepare bulan Februari 2016 sebesar 0,03 persen. Penuruan harga terjadi pada Kelompok Komoditas Bahan Makanan (-1,46 persen); Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar (-0,58 persen);. dan Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan (-0,18 persen). Sedangkan kelompok komoditas yang mengalami kenaikan adalah Kelompok komoditas Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (2,36 persen); Sandang (0,43 persen); sedangkan kelompok komoditas yang tidak mengalami perubahan harga adalah kelompok komoditas Kesehatan dan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga.

Tingkat inflasi Kota Parepare tahun kalender Februari 2016 sebesar 1,08 persen dan tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 3,71 persen.

Komponen inti, diatur pemerintah, dan bergejolak Kota Parepare pada bulan Februari 2016 masing-masing sebesar 0,85 persen, -0,82 persen dan -1,71 persen; inflasi Tahun Kalender komponen inti, diatur pemerintah, dan bergejolak sebesar 1,19 persen, -1,27 persen, 2,72 persen. Inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) komponen inti, diatur pemerintah, dan bergejolak sebesar 2,84 persen; 2,98 persen; dan 6,67 persen.

No. 94/03/7372/Th.VIII, 1 Maret 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/D

EFLASI

Kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan

(2)

Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen BPS di Kota Parepare pada Februari 2016 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 120,86. Tingkat inflasi tahun kalender (Februari 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,08 persen dan tingkat deflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) sebesar 3,71 persen.

Deflasi di Kota Parepare bulan Februari 2016 sebesar 0,03 persen. Penuruan harga terjadi pada Kelompok Komoditas Bahan Makanan (-1,46 persen); Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar (-0,58 persen);. dan Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan (-0,18 persen). Sedangkan kelompok komoditas yang mengalami kenaikan adalah Kelompok komoditas Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (2,36 persen); Sandang (0,43 persen); sedangkan kelompok komoditas yang tidak mengalami perubahan harga adalah kelompok komoditas Kesehatan dan Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga.

Beberapa komoditas yang mengalami Penurunan harga pada bulan Februari 2016 antara lain : tomat buah, bawang merah, tomat sayur, wortel, cabai rawit, kol putih, kangkung, kentang, ketimun, bayam, jeruk nipis, kacang panjang, sawi hijau, tarif listrik, seng, semen, bensin, solar, daging ayam ras, telur ayam ras, apel, udang basah, ikan bawal, ikan asin belah, ikan baronang, ikan bandeng, tude, cakalang asap, emping, susu kental manis, daun singkong, sabun cair, dan penyedap masakan.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Februari 2016 antara lain : nasi dengan lauk, beras, mie, ikan cakalang sisik, ikan merah,ikan tongkol, ikan teri, ikan kakap merah, ikan katamba, cabai merah, ikan layang, kayu lapis, emas perhiasan, lada, mie kering instant, bawang putih, cumi-cumi, gula pasir, martabak, telur ayam kampung, minyak goreng, kecap isi ulang.

(3)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Parepare Februari 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok/Sub kelompok IHK Februari 2015 IHK Des 2015 IHK Februari 2016 % perub thd Des 2015 Tahun Kalender Y o Y U M U M / T O T A L 116,54 119,57 120,86 -0,03 1,08 3,71 Bahan Makanan 123,20 127,64 131,15 -1,46 2,75 6,45

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 114,08 119,14 122,02 2,36 2,42 6,96 Perumahan, Air, Listrik,Gas & Bahan Bakar 117,43 119,09 119,29 -0,58 0,17 1,58

Sandang 104,82 105,69 106,86 0,43 1,11 1,95

Kesehatan 104,44 106,95 108,29 0,00 1,25 3,69

Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 106,08 108,80 109,03 0,00 0,21 2,78 Transpor,Komunikasi Dan Jasa Keuangan 120,49 122,21 120,61 -0,18 -1,31 0,10

1)

Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK Januari 2016 2)

Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK Februari 2016 terhadap IHK Februari 2015

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Parepare (2012=100) Februari 2016 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Deflasi (%)

(1) (2)

U M U M -0,0365

1. Bahan Makanan -0,3633

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok,dan Tembakau 0,4646

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas,dan Bahan Bakar -0,1308

4. Sandang 0,0242

5. Kesehatan 0,0000

6. Pendidikan, Rekreasi,dan Olahraga 0,0000

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 1,46 persen dengan nilai Indeks Harga Konsumen sebesar 131,15.

Dari 11 subkelompok bahan

makanan, sebanyak 7 subkelompok

mengalami deflasi, 3 subkelompok

mengalami inflasi dan 1 subkelompok tetap. Subkelompok yang mengalami deflasi antara lain : daging dan hasil-hasilnya; ikan diawetkan; telur, susu dan hasil-hasilnya;

sayur-sayuran; buah-buahan;

bumbu-bumbuan; bahan makanan lainnya.

Sedangkan subkelompok komoditas yang mengalami kenaikan yaitu : padi-padian, umbi-umbian; ikan segar; dan lemak dan minyak. Sedangkan subkomoditas yang tetap yaitu kacang-kacangan.

Komoditas yang mengalami

penurunan drastis yaitu tomat buah dan komoditas yang terus meneruts mengalami kenaikan yaitu beras.

Tabel 3. Deflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Bahan Makanan

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan

Inflasi

BAHAN MAKANAN -1,46 -0,3633

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 3,22 0,2307

Daging dan Hasil-hasilnya -2,11 -0,0274

Ikan Segar 1,56 0,0769

Ikan Diawetkan -0,27 -0,0012

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya -0,59 -0,0142

Sayur-sayuran -6,88 -0,2478

Kacang - kacangan 0,00 0,0000

Buah - buahan -16,15 -0,2900

Bumbu - bumbuan -5,92 -0,0919

Lemak dan Minyak 0,19 0,0021

Bahan Makanan Lainnya -1,77 -0,0005

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan Februari 2016 mengalami kenaikan sebesar 2,36 persen dengan angka Indeks Harga Konsumen sebesar 122,02.

Kenaikan harga terjadi pada

subkelompok makanan jadi sebesar 3,93 persen dan minuman yang tidak beralkohol

sebesar 0,24 persen. Sedangkan

(5)

Kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas nasi dengan lauk.

Tabel 4. Deflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan

Inflasi

MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

2,36 0,4646

Makanan Jadi 3,93 0,4561

Minuman yang Tidak Beralkohol 0,24 0,0085 Tembakau dan Minuman Beralkohol 0,00 0,0000

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, gas dan bahan bakar pada bulan Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,58 persen dengan angka Indeks Harga Konsumen sebesar 119,29.

Penurunan terjadi pada

subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,10 persen dan bahan bakar penerangan

dan air sebesar 2,12 persen.

Penyelenggaraan rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,85 persen sedangkan perlengkapan rumahtangga tetap.

Penurunan harga terjadi pada komoditas tarif listrik, semen dan seng. Sedangkan kenaikan terjadi pada kayu lapis dan sabun bubuk/cair.

Tabel 5. Deflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan Inflasi

PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR

-0,58 -0,1308

Biaya Tempat Tinggal

Bahan Bakar, Penerangan dan Air

-0,10 -2,12 -0,0136 -0,1192 Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga 0,00 0,13 0,0000 0,0020

(6)

4. Sandang

Kelompok Sandang pada bulan Februari 2016 mengalami inflasi sebesar

-0,43 persen dengan indeks harga

konsumen 106,86.

Kenaikan harga terjadi pada

subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,19 persen. Sedangkan subkelompok komoditas lain tetap.

Kenaikan harga terjadi pada

komoditas emas perhiasan.

Tabel 6. Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Sandang

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan Inflasi

SANDANG 0,43 0,0242

SandangLaki-laki 0,00 0,0000

Sandang Wanita 0,00 0,0000

Sandang Anak-anak 0,00 0,0000 Barang Pribadi dan Sandang Lain 2,19 0,0242

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan bulan Februari 2016 tidak mengalami perubahan harga dengan nilai indeks harga konsumen sebesar 108,29.

Tabel 7. Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Kesehatan

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan Inflasi

KESEHATAN 0,00 0,0000

Jasa Kesehatan 0,00 0,0000 Obat-obatan 0,00 0,0000 Jasa Perawatan Jasmani 0,00 0,0000 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 0,00 0,0000

(7)

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga pada bulan Februari 2016 tidak mengalami kenaikan sebesar 0,21 persen dengan indeks harga konsumen 109,03. Tabel 8. Deflasi dan Sumbangan Deflasi Pendidikan,

Rekreasi dan Olahraga

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan

Inflasi

PENDIDIKAN, REKREASI DAN

OLAH RAGA 0,00 0,0000 Pendidikan 0,00 0,0000 Kursus-kursus / Pelatihan 0,00 0,0000 Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 0,00 0,0000 Rekreasi 0,00 0,0000 Olahraga 0,00 0,0000

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok Transport, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada bulan Februari 2016 mengalami penurunan sebesar -0,18 persen dengan indeks harga konsumen sebesar 120,61.

Penurunan terjadi pada

subkelompok transpor sebesar -0,25

persen. Sedangkan subkomoditas

Komunikasi dan Pengiriman; Sarana dan Prasarana Penunjang Transpor dan Jasa Keuangan tidak mengalami kenaikan harga.

Tabel 9. Inflasi dan Sumbangan Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok/ Subkelompok Inflasi Sumbangan Inflasi

TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

-1,13 -0.2003

Transpor -1,57 -0.2021

Komunikasi Dan Pengiriman 0.00 0.0000 Sarana dan Penunjang Transpor 0.00 0.0000

(8)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA PAREPARE TAHUN 2012 - 2016

Pada bulan Februari 2015 dan Februari 2016 Kota Parepare mengalami deflasi. Tetapi perhitungan inflasi year on year pada bulan Februari sejak tahun 2012 hingga 2016 terus mengalami inflasi.

Tabel 10

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2012 – 2016

Deflasi 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Februari 0,21 0,67 0,15 -0,61 -0,03

Februari tahun kalender 0,60 1,84 0,49 -0,99 1,08

Februari terhadap Februari tahun sebelumnya

(year on year)

(9)

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Perbandingan Antar Kota di Pulau Sulawesi

Kota IHK di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 82 kota, Sebanyak 11 kota berada di Pulau Sulawesi. Pada Bulan Februari 2016 sebanyak 8 kota di Pulau Sulawesi mengalami deflasi dan 3 kota mengalami inflasi.

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Deflasi Februari 2016 Kota-kota di Pulau Sulawesi (2012 = 100)

Kota IHK Februari 2015 IHK Desember 2015 IHK Februari 2016 Deflasi (%) Tahun Kalender Year On Year (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) Manado 117,54 125,20 123,96 - 0,82 -0,99 5,46 Palu 118,14 125,22 123,95 -0,61 -1,01 4,96 Bulukumba 124,24 128,34 127,58 -1,05 -0,59 2,69 Watampone 115,07 118,49 118,22 -0,72 -0,23 2,74 Makassar 116,21 122,54 124,19 -0,02 1,35 6,87 Pare-pare 116,54 119,57 120,86 -0,03 1,08 3,71 Palopo 115,98 120,48 121,30 0,07 0,68 4,59 Kendari 114,00 118,06 119,90 0,07 1,56 5,18 Bau-bau 121,87 126,70 126,99 -0,97 0,23 4,20 Gorontalo 113,11 120,22 120,32 0,67 0,08 6,37 Mamuju 115,69 122,78 122,25 -0,37 -0,43 5,67

(10)

INFLASI MENURUT KOMPONEN FEBRUARI 2016

Komponen inti pada Februari 2016 mengalami inflasi sebesar 0,85 persen, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,82 persen, dan komponen bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,71 persen. Inflasi tahun ke tahun (Februari 2016 terhadap Februari 2015) masing-masing 2,84 persen; 2,98 persen; dan 6,67 persen (lihat Tabel 5).

Tabel 5

Tingkat Inflasi Februari 2016, Inflasi Tahun Kalender 2016, dan Inflasi Tahun keTahun Kota Parepare Menurut Kelompok Komponen

Komponen IHK Februari 2016 Inflasi Februari 2016 Inflasi Kelender Inflasi Year on Year (1) (5) (6) (7) (8) Umum 120,86 -0,03 1,08 3,71 Inti 112,65 0,85 1,19 2,84 Diatur Pemerintah 137,28 -0,82 -1,27 2,98 Bergejolak 133,68 -1,71 2,72 6,67

Gambar

Tabel 3. Deflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok  Bahan Makanan
Tabel 4. Deflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi,  Minuman, Rokok dan Tembakau
Tabel 6. Inflasi dan Sumbangan Inflasi Kelompok Sandang
Tabel 9. Inflasi dan Sumbangan Transpor, Komunikasi dan   Jasa Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

(1996) adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Sedangkan iklim kelas

Penerimaan ganti rugi atas kerugian negara (tuntutan ganti rugi dan tuntutan bendaharawan). Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah. Penerimaan

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penelitian ini adalah pendekatan penelitian komparatif yang membandingkan antara model Altman Z-score , Springate dan

Selain itu, ada beberapa masalah pendidikan yang luas, kompleks dan mendalam, serta hanya dapat dijawab juga diselesaikan oleh ilmu tertentu saja, yaitu filsafat

Game edukasi merupakan salah satu contoh yang dapat menjadi media peraga digital untuk membantu kegiatan sekolah minggu dalam proses belajar dan mengajar.. Game

Sumber: Data Primer, 2017 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada pretest kelompok intervensi jumlah remaja terbanyak mengalami insomnia tingkat sedang, setelah

Adapun tujuan yang ingin di capai yaitu untuk membangun sebuah sistem informasi penerimaan santri baru pada Pondok Pesantren Al-Barokah Poncowarno Kecamatan

Mereka melihat realiti sebagai subjektif dan didefinisikan oleh individu sendiri. Oleh yang demikian, seseorang bertanggungjawab kepada diri sendiri dan dengan demikian bebas