• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) : 147.K/DIR/2006 TENTANG PEKERJAAN UTAMA DAN PEKERJAAN PENUNJANG DIREKSI PT PLN (PERSERO),

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT PLN (PERSERO) KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) : 147.K/DIR/2006 TENTANG PEKERJAAN UTAMA DAN PEKERJAAN PENUNJANG DIREKSI PT PLN (PERSERO),"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

.

KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)

NOMOR : 147 .K/DIR/2006

TENTANG

PEKERJAAN UTAMA DAN PEKERJAAN PENUNJANG DI LlNGKUNGAN PT PLN (PERSERO)

DIREKSI PT PLN (PERSERO),

a.

bahwa dengan memperhatikan

UU Nomor

13 Tahun

2003 dan Keputusan Menteri Tenaga

Kerja dan TransmigrasiRI NomorKep-220/Men/X/2004

tanggal19 Oktober

2004

tentang

syarat-syarat penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada Perusahaan lain,

dipandang perlu membuat alur kegiatan proses pelaksanaan pekerjaan;

b.

bahwa alur kegiatan proses pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dipakai sebagai acuan untuk menetapkanjenis-jenis pekerjaan utama dan penunjang;

c.

bahwa dengan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, maka perlu

menetapkan Keputusan Direksi PT PLN (persero) tentang Pekerjaan Utama dan Pekerjaan

Penunjang Di Lingkungan PT PLN (Persero).

1.

Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan;

2.

Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;

3.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan

Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengal Peraturan Pemerintah RI Nomor 3 Tahun

2005 dan Peraturan pemerintah RI Nomor 26 Tahun 2006;

4.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan

Umum (Perum) Listrik Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero);

5. PeraturanPemerintahRINomor45Tahun

2005

tentang Pendirian,Pengurusan,Pengawasan

dan Pembubaran BUMN;

6.

Anggaran Dasar PT PLN (Persero);

7.

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-180/M-MBU/2003 tentang

Pemberhentian dan PengangkatanAnggota-AnggotaDireksi PerusahaanPerseroan(Persero)

PT Perusahaan Listrik Negara;

8.

Keputusan Direksi P1 PLN (persero) Nomor 001.K/030/DIR/1994 tentang Pemberlakuan

Peraturan Sehubungan Dengan Pengalihan Bentuk Hukum Perusahaan;

9.

KeputusanDireksiPTPLN(Persero)Nomor062.K/010/DIR/2003

tentangOrganisasidanTata

Kerja PT Perusahaan Listrik Negara (persero) sebagaimana telah diubah

dengan

Keputusan

Direksi PT PLN (Persero) Nomor 092.K/0101D1R/2004dan Keputusan Direksi PT PLN

(Persero) Nomor 141.K/DIR/2005;

MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN DIREKSI PLN (PERSERO) TENTANG

PEKERJAAN UTAMA DAN

PEKERJAAN PENUNJANG DI LlNGKUNGAN PT PLN (PERSERO).

Pasal

1

D<118nlKeputusan ini yang dimaksud dengan :

Ketentuan Umum

(2)

2

a,

Perseroan, adalah PT PLN (Persero) yang didirikan denganAkta Notaris Soetjipto, SH Nomor 169 Tahun 1994

t)eserta perubahannya;

b, Direksi, adalah Direksi PT PLN (persero);

Pegawai, adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, diangkat dan diberi penghasilan menurut ketentuan yang berlaku di Perseroan;

Pmusahaan Lain, adalah perusahaan pemborong pekerjaan atau perusahaan penyediaan jasa pekerja; Outsourcing, adalah penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain.

c,

d e

Pasal 2 Usaha Perseroan (1) Usaha Perseroan, terdiri atas :

a Usaha penyediaan tenaga listrik; b, Usaha penunjang tenaga listrik.

(2) Usaha penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a, terdiri atas : a,

b, c, d,

Penyediaan energi primer; Pembangkitan tenaga listrik; Penyaluran tenaga listrik; Distribusi tenaga listrik; Penjualan tenaga listrik.

p,

(3) Usaha penunjang tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, terdiri atas : a, Pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan;

b, Pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan;

c, Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik; d, Shared

services,

antara lain:

1) Jasa enginering;

2) Jasa pendidikan dan pelatihan; 3) Jasa dan produksi;

4) Jasa sertifikasi;

5) Jasa manajemen konstruksi;

6) Jasa penelitian dan pengembangan ketenagalistrikan;

7)

Jasa konsultasi yang berhubungan dengan ketenagalistrikan.

(4) Dalam menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a sampai dengan e, Perseroan melakukan perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan serta pengembangan sarana penyediaan tenaga listrik.

([i) Selain melaksanakan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Perseroan dapat melakukan usaha-usaha lain dengan memperhatikan ketentuan perundangan yang berlaku.

Pasal 3

Alur Kegiatan Proses Pelaksanaan Pekerjaan

(1) Dalam melaksanakan kegiatan usaha Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Pasal2, perlu dibuat Alur Kegiatan Proses Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana tersebut dalam Lampiran.

(2) f'enetapan Alur Kegiatan Proses Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dipakai sebagai dasar untl ik menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada Perusahaan Lain.

Pasal 4 Jenis Pekerjaan Utama

(1) Penetapan jenis pekerjaan utama di lingkungan Perseroan, berpedoman pada Alur Kegiatan Proses Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.

(3)

(2) ,Jenis pekerjaan utama sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) adalah kegiatan manajerial dan kegiatan supervisori

baik pada bidang Usaha Penyediaan tenaga listrikmaupun pada bidang

Usaha Penunjang tenaga listrik.

(3) Kegiatan manajerial sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), yaitu kegiatan yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab memimpin bawahan, mengkoordinasikan beberapa pekerjaan, beradaptasi dengan lingkungan bisnis,

menetapkan strategi, dan membuat keputusan atau kebijakan sesuai batas kewenangan dalam usaha mencapai sasaran bisnis yang ditetapkan.

(-1) Kegiatan supervisori sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), yaitu kegiatan yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab memimpin bawahan langsung untuk melaksanakan pekerjaan sejenis, serta mengambil keputusan sesuai batas kewenangan dalam usaha mencapai sasaran bisnis yang ditetapkan.

(5) Segal a kegiatan yang tidak termasuk pekerjaan utama (core activities) sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), adalah merupakan pekerjaan penunjang (non core activities).

Pasal 5

Penyerahan Kegiatan ke Perusahaan Lain

(1) Kegiatan Perseroan yang termasuk dalam pekerjaan utama, tidak dapat dilakukan Outsourcing.

(2) Kegiatan Perseroan yang termasuk dalam pekerjaan penunjang dapat dikerjakan oleh Pegawai atau dilakukan Outsourcing.

(3) Dalam hal pekerjaan penunjang dikerjakan dengan cara Outsourcing, pelaksanaan Outsourcing dapat dilaksanakan melalui perjanjian pemborongan pekerjaan atau perjanjian penyediaan jasa tenaga kerja yang rnellluat kesepakatan tingkat pelayanan dan unjuk kerja (Service Level Agreement).

(4) Dalalll Illelaksanakan Outsourcing sebagailllana dimaksud dalam ayat (3), pejabat yang berwenang harus rnernpertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a Pekerjaan tersebut bukan kegiatan yang berkaitan dengan rahasia Perseroan atau merupakan pekerjaan esensial;

b. Telah mempertimbangkan kompetensi yang dibutuhkan Perseroan untuk menunjang kesinambungan bisnis jangka panjang, sehingga tidak membuat Perseroan kehilangan kompetensi atau merupakan pekerjaan esensial;

c. Telah melakukan upaya-upaya perbaikan proses kerja untuk meningkatkan efisiensi proses pelaksanaan pekerjaan;

d. Telah mengoptimalisasikan pemberdayaan Pegawai berdasarkan formasi jabatan dan formasi tenaga kerja; 8. Telah Illelllpertimbangkan bahwa suatu pekerjaan tertentu, lebih menguntungkan jika di Outsourcing; f Rencana Outsourcing dan biaya yang diperlukan harus sudah dimasukkan dalam perhitungan rencana kerja

dan anggaran tahunan.

Pasal 6

Lain - Lain

(1) Seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan usaha penyediaan tenaga listrik atau usaha penunjang tenaga listrik yang Illemiliki kandungan pelayanan sosial atau pembinaan usaha kecil dan tidak memiliki nilai ekonomi bagi Perseroan tidak termasuk kriteria pekerjaan utama.

(2) Semua pelaksanaan Outsourcing sebelum diberlakukannya Keputusan ini, harus dievaluasi dan dilaksanakan sesuai dengan Keputusan ini;

(4)

4

Pasal 7

( 1) Ketentuan lain yang bertentangan dengan Keputusan ini, dinyatakan tidak berlaku.

(,1) f<eputusan ini, berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pad a tanggal

Jakarta

(5)

9 Oktober 2006

Tanggal

.--i

Usaha penyediaan tenaga listrik :

I

1. Manajemen penyediaan energi primer Manajemen lainnya, antara lain: perencanaan dan pengembangan, SDM, sistem informasi, keuangan, hukum 2. 1. Manajemen aset pembangkitan, terdiri atas: a. Manajemen perbaikan dan penambahan aset pembangkitan b. Manajemen operasi dan pemeliharaan pembangkitan 2. Manajemen lainnya,

antara lain: perencanaan dan pengembangan, SDM, sistem informasi, keuangan, hukum

1. Manajemen aset penyaluran, terdiri atas :

a. Manajemen perbaikan dan penambahan aset penyaluran

b. Manajemen operasi dan pemeliharaan

penyaluran

2. Manajemen lainnya, antara lain: perencanaan dan pengembangan, SDM, sistem informasi, keuangan, hukum

1. Manajemen aset distribusi, terdiri atas :

a. Manajemen perbaikan dan penambahan aset distribusi

b. Manajemen operasi dan pemeliharaan distribusi

2. Manajemen lainnya, antara lain: perencanaan dan pengembangan, SDM, sistem informasi, keuangan, hukum 1. Manajemen penjualan tenaga listrik Manajemen lainnya, antara lain: perencanaan dan pengembangan, SDM, sistem informasi, keuangan, hukum 2.

Usahapenunjang tenaga listrik :

antara lain adalah : pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan, pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan, pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan tenaga listrik, serta shared services, yaitu : jasa enginering, jasa pendidikan dan pelatihan, jasa produksi, jasa sertifikasi, jasa manajemen konstruksi, jasa penelitian dan pengembangan ketenagalistrikan, jasa konsultasi yang berhubungan dengan ketenagalistrikan

Pekerjaan utama (core)adalah kegiatan manajerial dan supervisori pada . - usaha penyediaan tenaga listrik; dan

-

usaha penunjang tenaga listrik.

Pekerjaan penunjang (supporting)adalah kegiatan non manajerial dan non supervisori pada :

-

usaha penyediaan tenaga listrik; dan - usaha penunjang tenaga listrik.

Referensi

Dokumen terkait

Isolat ASLT2 memiliki aktivitas reduksi nitrat dan pertumbuhan sel yang lebih tinggi pada medium dengan glukosa dibandingkan gliserol dan asetat sebagai sumber C baik pada

dilaksanakan maka pihak penyewa tanah PT KAI bisa ikut bersama- sama menentukan item - item dalam perjanjian sewa menyewa.Untuk itu penulis memutuskan untuk mengangkat

Berdasarkan penelitian, pedagang Pasar Ngaliyan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa barokah menurut pedagang pasar Ngaliyan dibagi kedalam tiga

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa polimer termoplastik LLDPE dapat digunakan sebagai binder dalam pembuatan komposit magnet berbahan dasar

Dalang: oh sudah selesai ya, Demikian lah kisah “Persahabatan Masa SMA”, N adia dan Kawan  –    kawan pun kini makin mempererat persahabatnnya. Dan orang tua Adel dan

Dalam penelitian skripsi ini penulis akan membahas mengenai referendum Inggris Raya yang diadakan pada tahun 2016 berkaitan dengan apakah Inggris akan meninggalkan atau keluar

(4) Dalam hal usaha dan/atau kegiatan industri semen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan mesin dengan pembakaran dalam atau genset sebagai penunjang

Senyawa dengan BM kecil akan terperangkap di dalam pori-pori fase diam, sedangkan molekul dengan BM yang lebih besar akan keluar dari kolom terlebih