• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum) 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum) 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum)

2.1.1 Klasifikasi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum)

Menurut Cronquist (1981), kedudukkan tanaman sirih merah dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut :

Divisio Classic

: Magnoliophyta : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Familia : Piperaceae

Genus : Piper

Species : Piper crocatum

2.1.2 Deskripsi Tanaman Sirih Merah (Piper crocatum)

(2)

Tanaman sirih merah tumbuh menjalar seperti sirih hijau, batangnya bersulur dan beruas dengan setiap buku tumbuh bakal akar, daunnya bertangkai membentuk jantung dengan bagian atas meruncing, mempunyai warna yang khas yaitu permukaan atas hijau gelap berpadu dengan tulang daun berwarna merah hati keunguan, daun berasa pahit, berlendir, serta mempunyai bau yang khas seperti sirih (Duryatmo, 2005). Tanaman sirih merah bisa tumbuh dengan baik di tempat yang teduh dan tidak terlalu banyak terkena sinar matahari agar warna merah daunnya tidak menjadi pudar, buram, dan kurang menarik (Sudewo, 2010). Akar daun sirih merah (P. crocatum) adalah akar tunggang yang bentuknya bulat dan berwarna coklat kekuningan. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedangkan pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dan terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat, dan berwarna coklat kekuningan (Sudewo, 2010).

2.1.3.Kandungan Kimia Daun Sirih Merah (Piper crocatum)

(3)

Flavonoid yang terdapat di alam antara lain flavon, isovlavon antosianin, leuko-antosianin, dan kalkon. Senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah, ungu, dan biru serta sebagian zat warna kuning yang terdapat dalam tanaman. Beberapa fungsinya untuk tumbuhan yang mengandung flavonoid ialah pengatur tumbuh, pengaturan fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus, dan kerja terhadap serangga (Robinson, 1995). Flavonoid merupakan senyawa fenol sementara senyawa fenol dapat bersifat koagulator protein (Dwidjoseputro, 1994).

Alkaloid dapat ditemukan dalam berbagai tumbuhan, tetapi sering kali kadar alkaloid kurang dari 1%, alkaloid dari tanaman kebanyakan amina tersier dan lainya terdiri dari nitrogen primer, sekunder, dan quarter. Semua alkaloid mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dan sebagian atom nitrogen ini merupakan cincin aromatis (Kristanti dkk., 2008). Mekanisme yang diduga adalah dengan cara mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Juliantina dkk., 2009).

(4)

mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati (Ajizah, 2004). Tanin juga mempunyai daya antibakteri dengan cara mempresipitasi protein, karena diduga tanin mempunyai efek yang sama dengan senyawa fenolik. Efek antibakteri tanin antara lain melalui: reaksi dengan membran sel, inaktivasi enzim, dan destruksi atau inaktivasi fungsi materi genetik (Masduki, 1996).

Minyak atsiri merupakan senyawa yang pada umumnya berwujud cairan, yang diperoleh dari bagian tanaman, akar, kulit, batang daun, buah, biji, maupun dari bunga (Sastrohamidjojo, 2004). Pada umumnya minyak atsiri larut dalam etanol atau pelarut organik polar lainnya dan kelarutannnya akan menurun jika kadar etanol kurang dari 70%. Minyak atsiri sebagian besar terdiri dari senyawa – senyawa monoterpen dan seskuiterpen, berupa isoprenoid C 10 dan C 15 yang jangka titik didihnya berbeda monoterpen 140–1800C, seskuiterpen > 2000C Minyak atsiri selain mengandung terpenoid juga mengandung fenil propanoid, yaitu senyawa fenol alam yang mempunyai cincin aromatik dengan rantai samping terdiri atas tiga karbon. Secara biosintesis senyawa ini turunan asam amino protein aromatik yaitu fenil alanin (Padmawinata, 1996)

(5)

sirih merah (P.crocatum) dengan hasil ekstrak etanol daun sirih merah (P. crocatum) mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan dan membunuh

Staphylococcus aureus (Gram positif) pada konsentrasi 25%. Kemampuan

menghambat pertumbuhan dan membunuh Escherichia coli (Gram negatif) pada konsentrasi 6,25% (pengamatan visual dan setelah ditanam di media Mc conkey). Penelitian yang dilakukan oleh Diniatik dkk. (2011) menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih merah mampu menghambat pertumbuhan virus Newcastle disease. Konsentrasi yang digunakan adalah 1%, 10%, dan 100% mg/ml. Ketiga konsentrasi tersebut menunjukkan bahwa makin tinggi konsentrasi makin besar pula hambatan terhadap pertumbuhan virus dengan hambatan tertinggi 94,79% dan terendah 50%.

2.2 Bakteri Aeromonas hydrophila

2.2.1.Klasifikasi Bakteri Aeromonas hydrophila

Klasifikasi bakteri A. hydrophila menurut Holt dkk. (1998) adalah sebagai berikut:

Phyilum : Protophyta Classis : Schizomycetes

Ordo : Pseudanonadeles

Family : Vibrionaceae

Genus : Aeromonas

(6)

2.2.2. Deskripsi bakteri Aeromonas hydrophila

Bakteri A. hydrophila merupakan bakteri Gram negatif dan motil, berbentuk batang dengan ukuran 0,7-0,8 µm. A. hydophila merupakan bakteri bersifat fakultatif anaerob (Munajat & Budiana, 2003).

Menurut Swan & White (1989) dalam Grandiosa dkk., (2009) Bakteri A. hydrophila menyebabkan penyakit pada ikan air tawar yang dikenal dengan Motile Aeromonas Septicemia (MAS), Hemorhagic Septicemia, penyakit ulcer atau Red-sore Disease.

Bakteri A. hydrophila bersifat patogen oportunistik sehingga selalu ada di air dan berdampingan dengan organisme air (Sarono dkk., 1993). Bakteri A. hydrophila menyebabkan penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) dan dapat menginfeksi ikan terutama pada kondisi ikan stres atau bergabung dengan patogen lainya sebagai penginfeksi sekunder (Harikriksan & Balasundaram, 2005 dalam Mulia, 2012). Bakteri A. hydrophila sering menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian tinggi sekitar 80-100% dalam waktu singkat selama 1-2 minggu (Kamiso, 2004 dalam Mulia, 2012).

(7)

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri A. hydrophila tergolong ganas, mudah menular, dan mengakibatkan ikan mati. Wabah Aeromonas dapat ditularkan melalui air, sentuhan langsung, atau dari peralatan yang sudah tercemar. Jenis penyakit ini dapat menyerang benih ikan dan ikan dewasa (Irawan, 2000).

2.3 Antibiotik Pembanding

Antibiotik yang digunakan sebagai pembanding adalah kloramfenikol. Antibiotik tersebut pada awalnya diperoleh dari bakteri Streptomyces venezuelae yang berhasil diisolasi pertama kali pada tahun 1947 oleh Burkholder dari contoh tanah yang diambil di Venezuela (Ganiswarna, 1995). Kloramfenikol memiliki rumus molekul C11H12C12N2O5 (Depkes RI, 1995).

Antibiotik kloramfenikol berbentuk hablur halus berbentuk jarum, putih, tidak berbau, rasa yang pahit, larut dalam etanol 95% serta sukar larut dalam kloroform dan eter. Antibiotik ini memiliki struktur sederhana sehingga mudah dibuat secara sintetis daripada mengisolasi dari Streptomyces (Pratiwi, 2008). Penggunaan antibiotik yang bersifat bakteriostatik ini digunakan sebagai salah satu pengobatan penyakit akibat infeksi bakteri (Andryssha, 2011).

2.4 Ekstraksi

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa petugas kurang memahami apa yang diinginkan oleh pasien JAMKESMAS di Puskesmas

Digunakan sebagai acuan bagi setiap unit kerja yang akan menetapkan target dan pagu PNBP.. Meningkatkan penerimaan dari beberapa sumber pendapatan sesuai dengan peraturan

[r]

Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh dari sikap guru berdiskusi melalui supervise akademik adalah 79,38 kategori “cukup”,sedangkan pada siklus II nilai

Visoko radioaktivni odpadki ali VRAO K tej vrsti radioaktivnih odpadkov uvrščamo izrabljeno jedrsko gradivo IJG Mele, 2013, vendar le takrat, ko ga ne nameravamo več predelati

Hal in berarti bahwa terbukti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel kemandirian usaha dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama atau simultan

Dalam praktik, diskon kuantitas sering tidak terbentuk potongan tunai, melainkan tambahan unit yang diterima untuk jumlah pembayaran yang sama (bonus atau free

Para investor pada umumnya melihat perkembangan mengenai perusahaan- perusahaan yang akan menjadi sumber pendapatan investasinya dari terjaminnya keberlangsungan