• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian - PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI B ELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TONJONG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012-2013 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian - PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI B ELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH TONJONG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2012-2013 - repository perpustakaan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2010:234). Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang kerangka teorinya sudah ada digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menginterprestasikan data (Soewandi, 2004:5).

Penelitian kuantitatif, memiliki jenis data yang diperoleh berupa skor dari hasil tes yang dilakukan oleh siswa. Data kuantitatif berupa data yang berhubungan dengan angka. Angka diperoleh dari hasil pengukuran yang berupa nilai tes atau skor (Sugiyono,2011:.31). Berdasarkan sifat-sifat masalahnya dan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mencari berapa besar pengaruh minat siswa belajar bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia dan mencari berapa besar motovasi belajar dalam belajar bahasa Indonesia terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa.

B. Tempat dan waktu Penelitian

(2)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah himpunan siswa-siswi kelas VIII SMP Muhammadiyah Tonjong tahun 2012-2013. Populasi ini terdiri dari empat kelas paralel yang masing-masing terdiri dari 35 siswa, maka besarnya populasi adalah 140. Sampel penelitian adalah anggota dari populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama antar anggota. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Cluster Random Sampling yaitu suatu teknik pengambil sampel pada populasi finit (jumlah anggotanya dapat diketahui secara jelas) yang dilakukan secara random antar kelompok populasi dan dengan demikian setiap kelompok mempuyai peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitian (Sudjana, 2010:86). Sampel pada penelitian ini ialah kelas VIII A dan VIII D, menurut Sudjana (2010: 93) populasi kurang dari 1000 orang dapat diambil sampel 20%-50%-nya. Pada penelitian ini besar populasi sebanyak 140 siswa dan jika diambil dua kelas berjumlah 70 siswa diperoleh 50%.

D. Variabel Penelitian

(3)

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Bentuk data dalam penelitian ini adalah skor yang diperoleh dari hasil tes prestasi belajar bahasa Indonesia, data dalam bentuk skor juga diperoleh dari hasil angket minat dan angket motivasi belajar bahasa Indonesia. Motode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistika inferensial yang berarti penarikan kesimpulan yang mencakup semua metode yang berhubungan dengan sebagian analisis data. Untuk memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai kelengkapan penelitian ini, peneliti mengambil teknik dan alat pengumpulan data sebagai berikut :

1. Angket Penelitian

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang dirinya atau hal-hal yang diketahui (Sudjana, 2010:103). Jenis angket ada dua yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilihnya. Ada dua angket dalam penelitian ini yaitu :

a. Angket minat siswa belajar Bahasa Indonesia

(4)

hingga empat. Pada item favorabel (+) STS = 1,TS = 2, S = 3,SS =4. Pada item unfavorabel (-) keadaan nilai menjadi sebaliknya STS = 4, TS = 3, S = 2, SS =1 (Sudjana, 2010:107). Semakin tinggi skor yang diperoleh semakin tinggi minat siswa belajar bahasa Indonesia. Semakin rendah skor yang diperoleh semakin rendah pula minat siswa belajar bahasa Indonesia. Untuk mengetahui minat siswa belajar bahasa Indonesia, disusun angket siswa belajar bahasa Indonesia yang didasarkan pada 5 karakteristik yaitu : 1. Perasaan 2. Perhatian 3. Kemauan 4. Tanggapan 5. Pengalaman. Angket minat siswa belajar bahasa Indonesia yang akan diujicobakan terdiri dari 30 item soal dan pernyataan yang disusun mempuyai sifat favorabel (positif) dan unfavorabel (negatif). Rancangan sebaran item angket minat belajar bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Rancangan sebaran item angket minat

Karakteristik Favorabel Unfavorabel Jumlah

1 1,4,9,14 3,10,11,7 8

b. Angket motivasi belajar Bahasa Indonesia.

Berdasarkan karakteristik motivasi belajar bahasa Indonesia diatas disusunlah

item-item untuk mengukurnya. Angket untuk mengukur motivasi belajar bahasa

Indonesia terdiri dari 30 butir. Item tersebut berupa pernyataan. Subjek memilih salah

satu dari empat pilihan jawaban berdasarkan pertimbangan subjektifnya. Pilihan

jawaban dalam angket motivasi siswa belajar bahasa Indonesia terdiri dari empat

alternatif yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju

(5)

S = 3, SS =4. Pada item unfavorabel (-) keadaan nilai menjadi sebaliknya STS = 4 TS,

= 3, S = 2 ,SS =1. Semakin tinggi skor yang diperoleh semakin tinggi motivasi siswa

belajar bahasa Indonesia. Semakin rendah skor yang diperoleh semakin rendah pula

motivasi siswa belajar bahasa Indonesia.

Untuk angket motivasi belajar Bahasa Indonesia didasarkan pada 5

karakteristik yaitu: (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil (2) Adanya dorongan

dan kebutuhan dalam belajar (3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan (4) Adanya

penghargaan dalam belajar dan kegiatan yang menarik dalam belajar (5) Adanya

lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan

baik. Angket motivasi belajar bahasa Indonesia yang akan diujicobakan terdiri dari 30

item dan pernyataan yang disusun mempuyai sifat favorable (positif) dan unfavorable

(negatif). Semakin tinggi skor yang diperoleh dari angket minat siwa belajar bahasa

Indonesia dan motivasi dalam belajar bahasa Indonesia, semakin tinggi minat dan

motivasi belajar siswa. Sebaran item angket motivasi dalam belajar bahasa Indonesia

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Rancangan sebaran item angket motivasi dalam belajar bahasa Indonesia

Karakteristik Favorabel Unfavorabel Jumlah

1 1,6,7,9,17,24 4,15 8

2. Tes Prestasi Belajar Bahasa Indonesia.

(6)

diberikan sesudah siswa-siswi mempelajari materi yang sesuai dengan apa yang akan diteskan. Tes prestasi belajar bahasa Indonesia dalam penelitian ini menggunakan hasil dari tes semester 1 tahun ajaran 2012-2013 yang menggunakan konvensi PAN Skala Lima. Soal tes dibuat oleh TIM MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Kabupaten Brebes.

Tabel 3.3

Pedoman konvensi Skala Lima PAN

Skala Sigma Skala Angka Skala Lima

E-A 0-4

Arikunto (2010:104) mengemukakan bahwa yang dimaksud metode dokumentasi yaitu dapat mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya. Dengan metode dokumentasi penulis memperoleh data prestasi belajar bahasa Indonesia. Penulis meminta nilai bahasa Indonesia kepada guru bidang studi bahasa Indonesia yang berasal dari nilai semester gasal. Alasan penggunaan metode dokumentasi, karena dalam pengumpulan datanya lebih praktis dan pihak sekolah sudah melaksanakan ujian semester gasal.

F. Uji Coba Instrumen

(7)

dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 maret 2013, kelas yang digunakan untuk uji coba instrumen adalah kelas VIII B. Pengambilan sampel dengan metode Cluster Random Sampling, maka pemilihan sampel dilakukan secara random atas kelas-kelas yang ada.

Subyek diberi dua macam angket, yaitu: angket minat siswa belajar bahasa Indonesia dan angket motivasi belajar bahasa Indonesia. Jumlah keseluruhan subyek untuk uji coba adalah 30 siswa.Setelah selesai, kemudian dilakukan uji validitas item dan realibilitas angket dari soal tes berdasarkan pada data-data yang sudah diperoleh.

1. Validitas Angket

a. Uji Coba Angket Minat Siswa Belajar Bahasa Indonesia Berdasarkan Karakteristiknya tingkat kesahihan butir. Untuk analisis kesahihan butir digunakan rumus korelasi Produk Moment dari Person.

Keterangan : = indeks korelasi antara butir soal dengan skor total x = skor butir soal

y = skor total

(8)

Dari hasil analisis diperoleh antara -0,14 dan 0,709. Dari 30 butir soal yang

diuji cobakan terdapat 26 butir yang sahih yaitu butir-butir soal yang mempunyai antara 0,486 dan 0,709. Dari 30 butir soal ada 4 butir soal yang tidak sahih yaitu

mempunyai -0,14; 0,035; 0,26 ; 0,194. Dari keempat soal tersebut dilakukan perbaikan pada soal tersebut sehingga untuk angket penelitian berjumlah 30 butir soal.

Tabel 3.5

Rincian item Valid dan Tidak Valid Angket Minat Siswa Belajar Bahasa Indonesia.

b. Uji Coba Angket Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Berdasarkan Karakteristiknya

Tabel 3.6

Karakteristik Angket Motivasi

No Indikator Jumlah soal No soal

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 8 1,4,6,7,9,15,17,24 2. Adanya dorongan dan kebutuhan

(9)

Analisis kesahihan butir menggunakan rumus korelasi Product Moment dari

Person. Angket motivasi belajar bahasa Indonesia yang diujicobakan terdiri dari 30

butir soal dengan waktu 90 menit. Dari hasil analisis kesahihan butir didapat harga

antar -0,021 sampai 0,526. Dari 30 butir soal yang diujicobakan terdapat 25 butir soal

yang sahih yaitu butir-butir soal yang mempunyai antara 0,486 sampai 0,709 dan 5

butir soal yang tidak sahih yaitu butir-butir yang mempunyai -0,021; 0,054; 0,120;

dan 0,238 ; 0,251. Dari kelima butir soal tersebut selanjutnya dilakukan perbaikan

sehingga tetap diperoleh 30 butir soal angket motivasi dalam belajar bahasa Indonesia

yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.7

Rincian Item Valid dan Tidak Valid Angket Motivasi Belajar Bahasa Indonesia

Karakteristik F/U Nomor Item Jumlah

Valid Tidak Valid Valid Gugur

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:170) reliabilitas menunjukan pada suatu

pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai

(10)

reliabel jika angket tersebut memberikan indikasi yang stabil dan konsisten dari

karakteristik yang diteliti. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha karena rumus

lain hanya bisa untuk menghitung reliabilitas instrument dengan skor 0 dan 1.

Rumus:

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = jumlah varians butir

2

t = varians total

(Suharsimi Arikunto, 2010: 180)

Untuk menguji reliabilitas angket digunakan rumus Alpha. Angket ini

diberikan kepada 30 siswa, diketahui bahwa dari 30 soal minat diantaranya 26 valid

diperoleh r-hitung 0,864 pada angka kritis 5% untuk N = 30 yaitu = 0,361 dan untuk

angket motivasi dari 30 soal terdapat 25 soal yang valid r-hitung 0,785 pada angka

kritis 5% untuk N = 30 yaitu = 0,361. Dengan demikian reliabel, yaitu hitung >

r-tabel.

G. Metode Analisis Data

Pada penelitian ini untuk metode analisis data dan perhitungannya

(11)

terlebih dahulu dilakukan analisis instrumen yang memenuhi persyaratan yakni valid.

Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Uji validitas butir instrument dilakukan

dengan analisis butir dari kesejajaran butir dengan skor total. Analisis yang digunakan

untuk mengetahui validitas butir soal adalah korelasi Produk Moment, yaitu :

Keterangan : = indeks korelasi antara butir soal dengan skor total

x = skor butir soal

y = skor total

n = besarnya sampel

(Sugiyono, 2010: 228)

Kriteria keputusan butir soal valid (sahih) jika (Sugiyono, 2010:

230). Reliabilitas adalah indeks dimana menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Analisis yang digunakan untuk

mengetahui reliabilitas butir soal adalah dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu :

rn = 2

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = jumlah varians butir

2

t = varians total

(12)

Pada bagian metode analisis data ini ada tiga hal pokok yaitu deskripsi data,

pengujian persyaratan analisis, dan pengujian hipotesis.

1. Deskripsi Data

Deskripsi data ini dilakukan dengan suatu tujuan untuk mendapatkan

gambaran mengenai letak data tersebut, yang meliputi mean, median, modus dan

simpang baku. Mean diartikan sebagai rata-rata sekumpulan data, yang dirumuskan:

Dimana : = mean

= frekuensi ke-1

= titik tengah kelas ke = i

(Nana Sudjana, 2010:132)

Simpangan baku, diartikan sebagai harga deviasi yang juga memperhitungkan

deviasi setiap data terhadap meannya dan dirumuskan:

Dimana: SD = simpangan baku

X = skor tes

N = banyaknya peserta tes

(Suharsimi Arikunto, 2009:264)

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Ada persyaratan analisis yang harus dipenuhi, yaitu uji kelinieran dan

(13)

dimaksudkan untuk mengetahui apakah data masing-masing variabel bebas sebagai

prediktor mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikat.

Pengujian kelinieran menggunakan uji F. Kaidah yang digunakan adalah jika

maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai

hubungan yang tidak linier. Dengan berdasarkan variabel bebas (X), dan variabel

terikat (Y), maka dapat dibuat garis linier dengan persamaan sebagai berikut :

(Sudjana, 2010:159).

Selanjutnya untuk menguji kelinieran dan keberanian regresi digunakan tabel

ANOVA, dan apabila :

, maka regresi berarti.

, maka regresi linier.

3. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji keberatian koefisien korelasi ganda (R)

F =

(Sudjana, 2010:166)

Jika maka Ho ditolak sedangkan jika maka

Ho diterima. Untuk mengetahui besarnya variabel bebas (X) secara bersama-sama

(14)

Untuk menguji keberartian koefisien prediktor digunakan uji t, yaitu:

(Nana Sudjana, 2010;149)

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel prediktor dengan kriterium,

dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:

= koefisien korelasi antara Y dengan dan

a = koefisien prediktor

b = koefisien prediktor

= jumlah hasil kali antara dengan Y

= jumlah hasil kali antara dengan Y

= jumlah kuadrat kriterium Y

(Arikunto Suharsimi, 2010;385)

Sedangkan untuk menguji hipotesis pada tahap selanjutnya digunakan analisis

korelasi dan regresi ganda. Menurut Sudjana (2010:166) persamaan umum garis

regresi dua variabel dinyatakan dengan rumus:

Keterangan: a = konstanta

= koefisien korelasi untuk

(15)

Untuk mengetahui kadar hubungan antara dua variabel bebas dengan satu

variabel terikat digunakan koefisien korelasi determinasi (R) dengan rumus:

Keterangan: JK(reg) = jumlah kuadrat regresi

Gambar

Tabel 3.1 Rancangan sebaran item angket minat
Tabel 3.2 Rancangan sebaran item angket motivasi dalam belajar bahasa Indonesia
Tabel 3.3 Pedoman konvensi Skala Lima PAN
Tabel 3.4 Karakteristik Angket Minat
+4

Referensi

Dokumen terkait

Since Stanton explains that specific motivation is the character’s reason for his/her particular speech or action, the best way in order to know Manthara’s specific motivation

Dari beragam ilustrasi yang kemudian disimpulkan dapat mepreservasi budaya, catatan penting dari hal tersebut adalah berangkat dari realitas masyarakat Bugis yang ada

Hasil dari analisis data dipergunakan untuk mendeskripsikan dengan jelas tentang pengguasaan kaidah kebahasaan teks berita dan pemakaian kata baku dalam teks berita

Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 96,43% (termasuk kate- gori tuntas). Hasil pada siklus II pertemuan ke 2 ini mengalami peningkatan lebih

Risiko pasar dalam investasi Obligasi Negara Ritel Seri ORI015 dapat dihindari apabila pembeli Obligasi Negara Ritel Seri ORI015 tetap memiliki Obligasi Negara

El tratamiento de los adjetivos y adverbios que hace Barker es mucho más complicado y a veces poco transparente, pero aun con esas reservas no deja de encajar en el conjunto

Data flow diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang