• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA KOTA TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA KOTA TANGERANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-1

8. 1

SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

Dalam membangun sistim permukiman, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Permukiman yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negatife sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Drainase. Pada dasarnya semua dampak negative yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi..

8. 2

SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dalam membangun sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL), dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

BAB. VIII

(2)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-2

Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim Penataan Bangunan Lingkungan Permukiman (PBL) yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negative sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Drainase.

Pada dasarnya semua dampak negative yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi. Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor PBL dan pemukiman ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

Tabel 8.1: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor PBL

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran

Dampak Keterangan

I Tahap Kontruksi

Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

1 Debu Mobilisasi kendaraan, pembuatan jalan masuk, pembuka lahan, penggalian tanah dan pembuatan jalan kerja.

Penurunan kualitas udara terutama debu

Terbatas pada lokasi kegiatan pembangunan saraana dan prasarana permukiman.

2 Air Sungai Kegiatan

pembukaan lahan, pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja,

Penurunan kualitas air sungai

(3)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-3

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran

Dampak Keterangan

penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musi hujan.

pada terlarut.

3 Kerusakan jalan kebun atau persawahan

Mobilisasi kendaraan pengangkut peralatan berat dan material

Terjadinya kerusakan jalan kebun atau persawahan

Kondisi jalan bergelombang dan berlubang

Dampak Terhadap Komponen Sosekbud

1. Kesempatan kerja

Kegiatan

konstruksi sarana dan prasarana permukiman

Terserapnya kesempatan kerja penduduk disekitar lokasi kegiatan pembanguinan sarana dan prasarana

permukiman sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.

Tenaga kerja tahap konstruksi yang dapat diserap

II Tahap operasional

Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia

1. Kualitas Udara dan Debu

Mobilisasi kendaraan untuk menunjang kegiatan

operasional sarana dan prasarana permukiman

Penurunan kualitas udara dan debu

(4)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-4

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran

Dampak Keterangan

2. Kualitas air sungai dan air tanah

Kegiatan dan operasional sarana dan prasarana permukiman

Penurunan kualitas air sungai dan air tanah

Munculnya air limbah akibat dari

operasional sarana dan prasarana permukiman 3. Kebisingan Mobilisasi

kendaraan pengangkut samoah dan kendaraan berat di lokasi TPA

Peningkat intensitas kebisingan yang mengurangi kenyamanan

Peningkatan intensitas kebisingan dengan satuan dBA

Dampak terhadap komponen sesekbud

1. Kesempatan Kerja Kegiatan

operasional sarana dan prasarana permukiman

Dapat terserapnya kesempatan kerja bagi penduduk disekitar lokasi sarana dan prasarana permukiman sesuai kebutuhan dan keahlian

Tenaga kerja kontrak atau lepas sesuai kebutuhan

2. Kesempatan berusaha

Kegiatan

operasional sarana dan prasarana permukiman

Kesempatan berusaha Penduduk usia produktif yang tidak bekerja 3. Estetika Pengoprasian

sarana dan prasarana permukiman

Proses operasional sarana dan prasarana permukiman

Penurunan estetika akibat kegiatan dan beroperasinya sarana dan prasarana permukiman 4. Kamtibmas Kegiatan

pengoperasian sarana dan prasarana permukiman

Gangguan keamanan di lokasi dan sekitar lokasi kegiatan sarana dan prasarana permukiman

Terjadinya gangguan keamanan seperti pencurian peralatan 5. Kesehatan pekerja

& masyarakat

Kegiatan Operasional sarana dan prasarana

Penurunan kesehatan masyarakat akibat operasional sarana dan prasarana permukiman

(5)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-5

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran

Dampak Keterangan

permukiman infeksi saluran pernafasan atas dan infeksi pada usus

8. 3

SEKTOR AIR LIMBAH

Dalam membangun sistim penyediaan Air Limbah, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan Air Limbah yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negative sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan Air Limbah.

(6)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-6

Tabel 8.2: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Air Limbah

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran

Dampak Keterangan

I Tahap Kontruksi

Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

1 Debu Mobilisasi kendaraan,

pembuatan jalan masuk, pembuka lahan, penggalian tanah dan pembuatan jalan kerja.

Penurunan kualitas udara terutama debu

Terbatas pada lokasi kegiatan pembangunan sistim penyediaan air limbah

2 Air Sungai Kegiatan pembukaan lahan, pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja, penggalian tanah dan tumpukan tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musim hujan.

Penurunan kualitas air sungai

Penurunan kualitas air sungai terutama

parameter zat pada terlarut

3 Kerusakan jalan kebun atau persawahan

Mobilisasi kendaraan pengangkut peralatan berat dan material

Terjadinya kerusakan jalan kebun atau persawahan

Kondisi jalan bergelombang dan berlubang

Dampak Terhadap Komponen Sosekbud

1. Kesempatan kerja

Kegiatan konstruksi sistim penyediaan air limbah

Terserapnya kesempatan kerja penduduk yang berada disekitar lokasi kegiatan sesuai dengan keahliannya,

(7)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-7 Komponen Yang

Diperkirakan Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran

Dampak Keterangan

sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.

II Tahap operasional

Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia

1. Kualitas Udara dan Debu

Mobilisasi kendaraan dan operasional pompa air limbah

Penurunan kualitas udara dan debu

Timbulnya penurunan kualitas udara terutama Nox, CO2, O3, NH3, H2S, Pb, Hc dan debu

2. Kualitas air sungai dan air tanah

Kegiatan proses pembuangan air limbah hasil pengolahan

Penurunan kualitas air sungai dan air tanah

Tercemarnya air sungai dan air tanah

3. Kebisingan Mobilisasi kendaraan pengangkut tinja

Peningkat intensitas kebisingan yang mengurangi kenyamanan

Peningkatan intensitas kebisingan dengan satuan dBA

Dampak terhadap komponen sesekbud

1. Kesempatan Kerja Kegiatan operasional sistim pengolahan air limbah

Dapat terserapnya kesempatan kerja bagi penduduk disekitar lokasi IPAL sesuai kebutuhan dan keahlian

Tenaga kerja kontrak atau lepas sesuai kebutuhan

2. Kesempatan berusaha

Kegiatan operasional IPAL

Kesempatan berusaha antara lain sebagai tukang cuci kendaraan pengangkut tinja

Penduduk usia produktif yang tidak bekerja

(8)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-8 Komponen Yang

Diperkirakan Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran

Dampak Keterangan

pengolahan IPAL yang terlihat dari luar

estetika berupa ceceran lumpur tinja

4. Kamtibmas Kegiatan

pengoperasian IPAL

Gangguan keamanan di lokasi

Terjadinya gangguan

keamanan seperti pencurian

peralatan 5. Kesehatan pekerja

& masyarakat

Kegiatan Operasional IPAL

Penurunan kesehatan pekerja (masyarakat)

Timbulnya bau

8. 4

SEKTOR PERSAMPAHAN

Dalam membangun sistim Persampahan, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

(9)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-9

Tabel 8.3: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Persampahan

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

I Tahap Kontruksi

Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

1 Debu Mobilisasi kendaraan, pembuatan jalan masuk, pembuka lahan, penggalian tanah dan pembuatan jalan kerja.

Penurunan kualitas udara terutama debu

Terbatas pada lokasi kegiatan TPA.

2 Air Sungai Kegiatan pembukaan lahan, pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja, penggalian tanah dan tumpukan

tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai

terutama musi hujan.

Penurunan kualitas air sungai

Penurunan kualitas air sungai terutama parameter zat pada terlarut, BOD dan COD

3 Kerusakan jalan kebun

Mobilisasi kendaraan pengangkut peralatan berat dan material

Terjadinya kerusakan jalan kebun atau persawahan

Kondisi jalan bergelombang dan berlubang

Dampak Terhadap Komponen Sosekbud

1. Kesempatan kerja

Kegiatan

Terserapnya kesempatan kerja penduduk disekitar lokasi kegiatan sesuai

(10)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-10

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

konstruksi TPA dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur. II Tahap operasional

Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia

1. Kualitas Udara dan Debu

Mobilisasi kendaraan dan proses

penguraian material sampah

Penurunan kualitas udara dan debu

Timbulnya

penurunan kualitas udara terutama Nox, CO2, O3, NH3, H2S, Pb, Hc dan debu

2. Kualitas air sungai

Kegiatan proses pembusukan sampah organic unsur lain yang larut dalam sampah

Penurunan kualitas air sungai

Munculnya air lindi (leachate) dengan volume tergantung proses

permbusukan maupun air hujan yang meresap kedalam sampah 3. Kualitas air

tanah

Kegiatan proses pembusukan sampah terutema sampah organic dan unsur lain yang larut dalam air

Penurunan kualitas air tanah terutama air sumur penduduk

Munculnya air lindi (leachate) dengan volume tergantung proses

permbusukan maupun air hujan yang meresap kedalam sampah 4. Kebisingan Mobilisasi

kendaraan pengangkut samoah dan kendaraan berat di lokasi TPA

Peningkat intensitas kebisingan yang mengurangi kenyamanan

Peningkatan intensitas

kebisingan dengan satuan dBA

5. Kebisingan

(11)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-11

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber

Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

1. Kesempatan Kerja

Keguatan operasional TPA

Dapat terserapnya kesempatan kerja bagi penduduk disekitar lokasi TPA sesuai kebutuhan dan keahlian

Tenaga kerja kontrak atau lepas sesuai kebutuhan

2. Kesempatan berusaha

Kegiatan

operasional TPA

Kesempatan berusaha antara lain sebagai pemulung sampah yang masih bias dimanfaatkan/dijual

Penduduk usia produktif yang tidak bekerja

3. Estetika Pengoprasian penimbunan sampah di TPA

Proses penimbuhan sampah yang terlihat dari luar

Penurunan estetika berupa (tumpukan) sampah di lokasi TPA yang terlihat dari luar

8. 5

SEKTOR DRAINASE

Dalam membangun sistem Drainase, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

(12)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-12

konstruksi. Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap sektor drainase ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

Tabel 8.4: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Drainase

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran

Dampak Keterangan

I Tahap Kontruksi

Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

1 Debu Mobilisasi kendaraan, pembuatan jalan masuk,

pembukaan lahan untuk kolam retensi, penggalian tanah dan

pembuatan jalan kerja.

Penurunan kualitas udara terutama debu

Terbatas pada lokasi kegiatan.

2 Air Sungai Kegiatan

pembukaan lahan untuk kolam retensi, pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja, penggalian tanah dan tumpukan

tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai terutama musim hujan.

Penurunan

kualitas air sungai

Penurunan kualitas air sungai.

3 Kerusakan jalan kebun atau persawahan

Mobilisasi kendaraan pengangkut

peralatan berat dan material

Terjadinya kerusakan jalan kebun atau persawahan

Kondisi jalan bergelombang dan berlubang

(13)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-13

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran

Dampak Keterangan

1. Kesempatan kerja Kegiatan konstruksi drainase

Terserapnya kesempatan kerja penduduk disekitar lokasi kegiatan sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang menganggur.

Tenaga kerja tahap

konstruksi yang dapat diserap

II Tahap operasional

Dampak Terhadap Komponen Fisik Kimia

1. Kualitas Udara dan Debu

2. Kualitas air sungai Kegiatan mandi cuci dan buang tinja

Penurunan

kualitas air sungai

Munculnya air limbah domestic atau non domestic terhadap saluran drainase 3. Kebisingan

Dampak terhadap komponen sesekbud

1. Kesempatan Kerja Kegiatan operasional drainase

Dapat terserapnya kesempatan kerja bagi penduduk disekitar lokasi sesuai kebutuhan dan keahlian

Tenaga kerja kontrak atau lepas sesuai kebutuhan

2. Kesempatan berusaha

Kegiatan operasional drainase

Kesempatan berusaha antara lain sebagai peternakan ikan

Penduduk usia produktif yang tidak bekerja 3. Estetika

4. Kamtibmas 5. Kesehatan pekerja

(14)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-14

8. 6

SEKTOR AIR MINUM

Dalam membangun sistim penyediaan air minum, dampak-dampak lingkungan yang harus diperhatikan adalah dampak pada saat pra konstruksi, dampak pada masa konstruksi dan dampak pada saat pasca konstruksi.

Dampak yang timbul pada masa pra konstruksi biasanya tidak terlalu besar, namun tetap harus diperhatikan, dampak tersebut biasanya timbul akibat adanya dampak sosial ekonomi yaitu adanya informasi akan dibangunnya sistim penyediaan air minum yang berkembang dimasyarakat, sedangkan dampak pada masa konstruksi biasanya timbul dampak terganggunya sumber air, dampak kebisingan dan pencemaran udara akibat adanya pekerjaan konstruksi dan dampak negative sosial ekonomi akibat perekrutan pekeja yang tidak melibatkan penduduk setempat dan pada pasca konstruksi dampak yang timbul adalah biasanya dampak positif, yaitu masyarakat didaerah tersebut dapat merasakan pelayanan air minum.

Pada dasarnya semua dampak negative yang timbul, baik pada masa pra konstruksi, masa konstruksi maupun masa pasca konstruksi dapat diminimalsir yaitu dengan cara mengikuti dan melaksanakan petunjuk yang ada dalam dokumen UKL/UPL yang telah dibuat sebelum masa konstruksi. Komponen yang terkena dampak, jenis dampak serta besaran dampaknya terhadap system penyediaan air minum ditunjukkan dalam bentuk matriks berikut ini :

Tabel 8.5: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Air Minum

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

I. TAHAP KONSTRUKSI

Dampak Terhadap komponen Fisik Kimia

1 Debu Mobilisasi kendaraan, pembuatan jalan masuk, pembuka lahan,

penggalian tanah dan pembuatan jalan kerja.

Penurunan kualitas udara terutama debu

Terbatas pada lokasi kegiatan dapa lokasi pekerjaan

(15)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-15

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

pipa).

2 Air Sungai / Mata air

Kegiatan pembukaan lahan, pembuatan jalan masuk, pembuatan jalan kerja, penggalian tanah dan tumpukan

tanah/bahan yang tidak segera dirapihkan menimbulkan sedimentasi pada air sungai / disekitar lokasi mata air terutama musim hujan.

Penurunan kualitas air sungai dan mata air

Penurunan kualitas air sungai dan mata air terutama

parameter

kekeruhan/organic.

3 Kerusakan jalan kebun

Mobilisasi kendaraan pengangkut peralatan berat dan material

Terjadinya kerusakan jalan kebun

Kondisi jalan bergelombang dan berlubang

Dampak Terhadap Komponen Sosekbud

1. Kesempatan kerja

Kegiatan konstruksi Bangunan penangkap intake/bronkaptering, bangunan produksi, bangunan reservoir dan galian pipa

Terserapnya kesempatan kerja penduduk desa sesuai dengan keahliannya, sehingga dapat mengurangi tenaga kerja usia produktif yang

menganggur.

Tenaga kerja tahap konstruksi yang dapat diserap

(16)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-16

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

1. Kualitas Udara dan Debu

Operasional pompa airbaku dan pompa distribusi

Penurunan kualitas udara dan debu

Timbulnya penurunan kualitas udara dan debu

2. Kuantitas air sungai/ mata air dan air tanah

Kegiatan pengambilan air sungai/mata air dan air tanah

Penurunan kuantitas air sungai /mata air dan air tanah

Penurunan kuantitas sumber air (air sungai/mata air dan air tanah)

3. Kebisingan Mobilisasi kendaraan pengangkut samoah dan kendaraan berat di lokasi TPA

Peningkat

intensitas kebisingan dengan satuan dBA

Dampak terhadap komponen sesekbud

1. Kesempatan Kerja

Kegiatan operasional Sistim Penyediaan Air Minum

Dapat terserapnya kesempatan kerja bagi penduduk yang berada disekitar lokasi

pekerjaan sesuai

kebutuhan dan keahlian

Tenaga kerja kontrak atau lepas sesuai kebutuhan

2. Kesempatan berusaha

Kegiatan operasional Sistim Penyediaan Air Minum

Kesempatan berusaha antara lain sebagai tenaga harian atau tenaga kontrak

Penduduk usia produktif yang tidak bekerja

3. Estetika Pengoperasian Sistim Penyediaan Air Minum

Proses pembuangan lumpur hasil endapan dari proses

pengolahan air minum dan pengurasan.

(17)

Bab. VIII | RPI2JM KOTA TANGERANG 8-17

Komponen Yang Diperkirakan

Terkena Dampak

Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Keterangan

4. Kamtibmas Kegiatan pengoperasian Sistim Penyediaan Air Minum

Gangguan keamanan di lokasi dan sekitar lokasi

Terjadinya gangguan keamanan seperti pencurian peralatan 5. Kesehatan

pekerja & masyarakat

Kegiatan Operasional Sistim Penyediaan Air Minum

Penurunan kesehatan pekerja terutama operator pompa.

Timbulnya penyakit berupa infeksi saluran pernafasan

IV. TAHAP OPERASIONAL

Dampak terhadap komponen fisik kimia

1. Kualitas udara dan debu

Kegiatan operasional pompa menimbulkan gas polutan terutama yang menggunakan BBM

Penurunan kualitas udara

Timbulnya SO2, CO, NH3, H2s, Pb, Debu

2. Kuantitas air sungai/mata air dan air tanah

Kegiatan pengambilan air sungai/mata air dan air tanah

Penurunan kuantitas air sungai/mata air dan air tanah

Berkurangnya kuantitas air

Gambar

Tabel 8.1: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor PBL
Tabel 8.2: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Air Limbah
Tabel 8.3: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Persampahan
Tabel 8.4: Dampak yang Diperkirakan akan Terjadi Sektor Drainase
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan diameter dan tinggi selama enam bulan pengukuran pada tanaman meranti di lokasi penelitian terbesar terdapat pada umur 9 tahun yaitu berkisar antara 0,48 -

Jika Anda sering mengalami layar tunda atau tidak merespons ketika menggunakan AcerEXTEND melalui sambungan nirkabel, ini berarti saluran Wi-Fi yang digunakan oleh ponsel

Workshop bersama dengan stakeholders kabupaten Ngawi dengan Tujuan untuk membahas Draft awal untuk memperoleh kesepakatan dari semua fihak baik yang terkait dengan permasalahan

Terkait dengan hal di atas jawaban responden mengenai somasi yang diberikan pihak Rumah Sakit Woodward Palu, dapat diketahui setelah somasi atau surat teguran

dengan sampel penelitan lulusan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI yang bekerja di PNPM Mandiri serta fasilitator, asisten kota dan koordinator kota PNPM

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa share growth , pergantian dewan direksi dan reputasi KAP berpengaruh signifikan terhadap pergantian KAP sedangkan proporsi public ownership ,

Format Pengukuran Capaian Kinerja Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik tahun 2017diukurberdasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam

9 Relevan dengan Surya, Slameto dan Ali seperti yang dikutip Tohirin, menyatakan bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu