• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN DAGING IKAN BANDENG TERHADAP KUALITAS KERUPUK SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN DAGING IKAN BANDENG TERHADAP KUALITAS KERUPUK SKRIPSI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENAMBAHAN DAGING IKAN BANDENG TERHADAP KUALITAS KERUPUK

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Widya Dharma

Oleh :

ANDI HERIYANTO NIM : 1231101398

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN

(2)

PENGARUH PENAMBAHAN DAGING IKAN BANDENG TERHADAP KUALITAS KERUPUK

Dipersiapkan dan disusun oleh :

ANDI HERIYANTO NIM : 1231101398

Telah dipertahankan didepan dewan penguji Pada tanggal : 29 Agustus 2018 Dinyatakan telah lulus dan memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

Ketua Penguji I

(Aniek Wulandari, SP.MP) (Ir. Agus Santoso, MP)

Sekretaris Penguji II

(Drs. Cucut Prakosa, MP) (Fatkhun Nur, S.TP.,M.Sc)

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Widya Dharma Klaten

(3)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ANDI HERIYANTO NIM : 1231101398

Jurusan/ Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas : Teknologi Pertanian

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi :

Judul : “Pengaruh Penambahan Daging Ikan Bandeng Terhadap Kualitas Kerupuk”.

Adalah benar-benar karya saya sendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal yang bukan merupakan karya saya dalam Skripsi ini telah diberi tanda sitasi dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pembatal ijazah dan pencabutan gelar yang saya perolehdari Skripsi ini.

Klaten, 29 Agustus 2018 Yang membuat pernyataan,

(4)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada dijalan Allah”.

(H.R Turmudzi)

“ Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian.

Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan”.

“Ojo rumongso biso, nanging bisoho rumongso”.

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Daging

Ikan Bandeng Terhadap Kualitas Kerupuk”.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd selaku Rektor Universitas Widya Dharma Klaten.

2. Ir. Agus Santoso, MP, selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian dan selaku

pembimbing I yang telah memberi bimbingan, saran dan motivasi.

3. Fatkhun Nur, S.TP.,M.Sc, selaku pembimbing II yang telah memberi bimbingan

dan saran.

4. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan dan do’a.

5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran

demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga karya

sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Klaten, 8 Agustus 2018

(6)

DAFTAR ISI

B. Bahan Alat dan Variabel Penelitian ... 16

(7)

2. Alat Penelitian... . 16

3. Variabel Penelitian... . 17

C. Metode Penelitian... 18

1. Rancangan Percobaan ... 18

2. Prosedur Penelitian... 18

D. MetodeAnalisis ... 23

BAB IV PEMBAHASAN ... 24

A. Analisa Kimia Kerupuk Ikan Bandeng ... 24

1. Kadar Air ... 24

2. Kadar Protein ... 26

B. Analisis Fisik Kerupuk Ikan Bandeng ... 30

1. Daya Kembang ... 30

C. Analisis Organoleptik ... 33

1. Rasa ... 33

2. Warna... 36

3. Tekstur ... 39

4. Kesukaan Keseluruhan ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Syarat Mutu Kerupuk Ikan ... 5

2. Komposisi Nilai Gizi Ikan Bandeng ... 11

3. Kandungan Gizi Tepung Tapioka ... 13

4. Kandungan Gizi Tepung Gandum ... 14

5. Rancangan Percobaan... ... 18

6. Komposisi Bahan Dalam Pembuatan Kerupuk Bandeng... 20

7. Analisis Sidik Ragam Kadar Air Kerupuk Ikan Bandeng………. 24

8. Rerata Kadar Air Kerupuk Ikan Bandeng………. 25

9. Analisis Sidik Ragam Kadar Protein Kerupuk Ikan Bandeng…...…... 27

10.Rerata Kadar Protein Kerupuk Ikan Bandeng………... . 27

11.Analisis Sidik Ragam Daya Kembang Kerupuk Ikan Bandeng... ... 30

12.Rerata Daya Kembang Kerupuk Ikan Bandeng... 30

13.Analisis Sidik Ragam Nilai Rasa Kerupuk Ikan Bandeng... 34

14.Rerata Nilai Rasa Kerupuk Ikan Bandeng... 34

15.Analisis Sidik Ragam Nilai Warna Kerupuk Ikan Bandeng... 36

16.Rerata Nilai Warna Kerupuk Ikan Bandeng... 37

17.Analisis Sidik Ragam Nilai Tekstur Kerupuk Ikan Bandeng... 39

18.Rerata Nilai Tekstur Kerupuk Ikan Bandeng... 39

19.Analisis Sidik Ragam Nilai Kesukaan Kerupuk Ikan Bandeng... 42

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Alir Pembuatan Kerupuk ... 9

2. Diagram Alir Persiapan Daging Ikan Bandeng ... 19

3. Diagram Alir Proses Penelitian ... 22

4. Grafik Kadar Air Kerupuk Ikan Bandeng... . 26

5. Grafik Kadar Protein Kerupuk Ikan Bandeng... 29

6. Grafik Daya Kembang Kerupuk Ikan Bandeng... 33

7. Grafik Nilai Rasa Kerupuk Ikan Bandeng... . 36

8. Grafik Nilai Warna Kerupuk Ikan Bandeng... . 38

9. Grafik Nilai Tekstur Kerupuk Ikan Bandeng... . 41

10.Grafik Nilai Kesukaan Keseluruhan Kerupuk Ikan Bandeng... . 44

11.Proses Persiapan Bahan ... 80

12.Proses Pencampuran Bahan ... 80

13. Adonan Kerupuk Ikan Bandeng Setelah Pengukusan ... 81

14.Proses Penjemuran Kerupuk Ikan Bandeng ... 81

15.Produk Kerupuk Ikan Bandeng Mentah... 82

16.Produk Kerupuk Ikan Bandeng Setelah Penggorengan ... 82

17.Analisa Kimia Kadar Air di Laboratorium ... 83

18.Analisa Fisik Daya Kembang ... 83

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

III.Kuisioner Uji Organoleptik... 53

A. Rasa... 53

B. Warna... 54

C. Tekstur... 55

D. Kesukaan Keseluruhan... 56

IV.Perhitungan dan Statistika... 57

A. Analisis Kimia... 57

1. Kadar Air... 57

2. Kadar Protein... 59

B. Analisis Fisik... 61

1. Daya Kembang... 61

C. Analisis Organoleptik... 64

1. Rasa... 64

2. Warna... 68

3. Tekstur... 72

4. Kesukaan Keseluruhan... 76

(11)

INTISARI

Penelitian dengan judul : Pengaruh Penambahan Daging Ikan Bandeng Terhadap Kualitas Kerupuk, bertujuan untuk mengetahui konsentrasi penambahan daging ikan bandeng terhadap kualitas kerupuk dilihat dari sifat kimia, fisik dan organoleptik yang disukai konsumen.

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal yaitu konsentrasi penambahan daging ikan bandeng yang terdiri dari 4 level yaitu 70 gram/200 gram tepung (35%), 80 gr/200 gram tepung (40%), 90 gram/200 gram tepung (45%) dan 100 gram/200 gram tepung (50%). Masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Parameter yang diukur adalah kadar air, kadar protein, daya kembang, rasa, warna, tekstur dan kesukaan keseluruhan. Data yang diperoleh dianalisis dengan variansi (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikan 5% dan 1%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi penambahan daging ikan bandeng akan meningkatkan kadar air, kadar protein dan menurunkan daya kembang kerupuk ikan bandeng. Berdasarkan uji organoleptik, panelis menyukai produk kerupuk ikan bandeng pada konsentrasi penambahan daging 80 gram/ 200 gram tepung. Kerupuk mentah yang dihasilkan mempunyai kadar air 10,89%, kadar protein 7,90% dan daya kembang 265,89% mempunyai rasa gurih agak terasa ikan bandeng (3,00), warna putih-putih kecoklatan (2,65), tekstur renyah-sangat renyah (4,45).

(12)

BAB l PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Kerupuk merupakan produk makanan ringan yang telah di kenal oleh

sebagian besar masyarakat Indonesia, sehingga sangat umum apabila jenis

makanan ini sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat. Saat ini kerupuk

banyak dijumpai dipasaran dengan berbagai merk, rasa dan bentuk. Jenis

makanan ini umumnya dikonsumsi sebagai makanan yang mampu

membangkitkan selera makan atau hanya sebagai makanan ringan. Kerupuk

disukai baik disegala usia maupun tingkat sosial masyarakat.

Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat kerupuk adalah

tepung atau produk berpati (Muchji, 1987). Bahan dasar pembuatan kerupuk

adalah tepung tapioka dimana kandungan gizi tepung tapioka masih sangat

rendah, oleh karena itu dalam pembuatan kerupuk perlu ditambahkan bahan lain

yang kandungan gizinya relatif tinggi. Sehingga selain sebagai makanan ringan

kerupuk dapat memberikan asupan gizi tambahan dan memiliki nilai ekonomis

yang tinggi.

Berdasarkan keterangan diatas produk kerupuk memiliki kelemahan

yaitu kandungan protein. Kerupuk dengan kandungan gizi khususnya protein

sangat diperlukan karena protein berperan penting sebagai zat pembangun tubuh,

sebagai zat pengatur dalam tubuh menggantikan bagian tubuh yang rusak.

Kandungan energi protein rata-rata 4 kilo-kalari/gram atau dapat dikatakan

(13)

dkk, 1989). Sumber protein dapat diperoleh dari berbagai jenis ikan salah

satunya ikan bandeng. Ikan bandeng ditambahkan kedalam kerupuk bertujuan

untuk meningkatkan nilai gizi dan memperoleh cita rasa yang khas dari ikan

bandeng itu sendiri, selain itu daging ikan bandeng mempunyai tekstur yang

empuk dan mudah homogen apabila dicampur dengan bahan tambahan lain.

Perbandingan antara tepung tapioka, tepung gandum dan daging ikan bandeng

akan menentukan mutu kerupuk yang dihasilkan (Djumali et al 1982). Ikan

bandeng memiliki kandungan gizi per 100 gram yaitu protein 20 gram, lemak

4,8 gram, air 74 gram, kalsium 20 miligram, fosfor 150 miligram, besi 2

miligram, vitamin A 150 miligram dan vitamin B1 0,05 miligram.

Berdasarkan keterangan diatas maka peneliti ingin melakukan inovasi

pada pembuatan kerupuk ikan dengan variasi penambahan daging ikan bandeng

dengan konsentrasi 70 gram/200 gram tepung, 80 gram/200 gram tepung, 90

gram/200 gram tepung dan 100 gram/200 gram tepung. Sehingga diharapkan

menghasilkan kerupuk bandeng dengan komposisi yang tepat dan kerupuk

bandeng tersebut dapat diterima dan disukai konsumen.

(14)

1. Mengetahui pengaruh variasi penambahan daging ikan bandeng terhadap

sifat fisik, kimia dan organoleptik pada kerupuk ikan bandeng yang

dihasilkan.

2. Mengetahui penambahan daging ikan bandeng yang tepat sehingga

dihasilkan kerupuk ikan bandeng yang dapat disukai konsumen.

C.

Manfaat Penelitian

Memberikan pengetahuan dan teknologi tentang pembuatan kerupuk

ikan bandeng sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat diterima

konsumen.

(15)
(16)

Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Semakin tinggi konsentrasi penambahan daging ikan bandeng akan

meningkatkan kadar air, kadar protein dan menurunkan daya kembang

kerupuk ikan bandeng.

2. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis sangat menyukai

kerupuk ikan bandeng pada perlakuan B80. Pada perlakuan tersebut kerupuk

ikan bandeng mentah mengandung kadar air 10,89%, kadar protein 7,90%,

daya kembang 265,89%, nilai rasa gurih agak terasa ikan bandeng (skor

3,00), nilai warna putih-putih kecoklatan (skor 2,65) dan nilai tekstur

renyah-sangat renyah (skor 4,45).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan penelitian lanjutan

mengenai analisis kimia kadar pati, daya simpan, koefisien harga kerupuk ikan

bandeng dan kadar abu sesuai dengan syarat mutu kerupuk ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. Bhratara. Jakarta.

(17)

Apriyantono, A, D, Fardiaz, dan N, Puspitasari, 1989, Penuntun Praktikum Analisis Pangan. Pusat Antar Universitas, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Bambang Kartiko, P. Hastuti dan W. Sipartono, 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. PAU Pangan dan Gizi, UGM. Yogyakarta.

Budiman, 1985. Study Pembuatan Kerupuk Udang. Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

De Man, 1972, Principle of Food Chemistry, The AVI Publishing Company, Inc. Wesport, Connecticut.

Djumali ZN, Sailah F, Ma’arif MS. 1982. Teknologi Kerupuk. Buku Pegangan

Petugas Lapang Penyebarluasan Teknologi Sistem Padat Karya. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Hadiwiyoto, S., 1983. Hasil-hasil Olahan Susu, Ikan, Daging dan Telur. Liberty, Yogyakarta.

Hadiwiyoto, S., 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Haryadi, 1989. Physical Characteristic and Aceptability the Kerupuk Crackers From Different Starches. Indo Food and Nutr Pro 1(1): 23-26.

Henderson, 1966. Spray Drying of Food. Advences In Food Research, 399, 520.

Hudayan, S.,Siti S.D.1990. Dasar-dasar Pengawetan I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.

Ilyas, S., 1980. Beberapa Permasalahan dan Prospek Pemindangan Ikan. Prosiding Seminar Teknologi Pengolahan Pindang. No. 2/LPTP/PS/1980. Jakarta.

Indiyah Sulistyo Utami, 1992. Pengolahan Roti. PAU Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.

Matz, SA. 1984. Snack Food Technology,2nd ed, Westport, Connectitut: AVI Pulb.Co.Inc.

Meyer, I. H. 1973. Food Chemistry Affilated East West Press, Pvt I. Td. New Delhi.

(18)

Muchji, Muljohardo, 1987. Pengolahan Tepung Tapioka. Pusat Antar Universitas-universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Muctadi, D., 1989. Evaluasi Nilai Gizi Pangan. Pusat Antar Universitas, Pangan dan Gizi IPB, Bogor.

Mudjiman, A. 1995. Budidaya Bandeng di Tambak. Penebar Swadaya. Jakarta.

Paiman, 2003. Pengaruh Penambahan Ebi Terhadap Kualitas Kerupuk Uyel, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Widya Dharma. Klaten.

Palungkun, R, dan A.Budiarti, 1995, Bawang Putih Dataran Rendah, Penebar Swadaya, Jakarta.

Pradipta, I. 2011. Karakteristik Fisikokimia dan Sensori Sack Bar dengan Penambahan Salak Pondoh Kering. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Purnomo AH, A Cholid dan S Bustaman (1984). Prelimary Study on Preparation of Kerupuk Ikan. Laporan Penelitian Teknologi Perikanan. 38 : 17-21.

Setiawan, H. 1988. Mempelajari Karakteristik Fisik Kimia Kerupuk dari Berbagai Taraf Formulasi Tapioka, Tepung Kentang dan Tepung Jagung. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Slamet Sudarmadji, Bambang Haryono dan Suhardi, 1984. Prosedur Analisa Bahan Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Pertanan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Soeparno, 1992, Ilmu dan Teknologi Daging, Universitas Gajah Mada Pres, Yogyakarta.

Soeseno, S. 1983. Teknologi Penangkapan dan Teknologi Ikan. Yasaguna, Jakarta. 74p.

Soeseno, 1985. Budidaya Ikan dan Udang dalam Tambak, Gramedia, Jakarta.

Sudarsono, 1984. Pembuatan Kerupuk, Fakultas Teknologi Pertanian, Unversitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sudoto, 2006. Studi Substitusi Ampas Tahu Terhadap Kualitas Kerupuk, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Widya Dharma, Klaten.

Suhardi, 2006. Formulasi Kerupuk Ikan Gabus (Channa striata) Yang Disubtitusi Dengan Tepung Sagu, Universitas Negri Gorontalo, Gorontalo.

(19)

Widowati, 1987. Pembuatan Kerupuk Kimpul, Skripsi, Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor.

Williams, C.N., J.O. Uzo dan W.T.H. Peregrine. 1996. Produksi Sayuran di Daerah Tropika. UGM University Press. Yogyakarta.

Winarno, F.G, 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wiriono H. 1984. Mekanisasi dan Teknologi Pembuatan Kerupuk. Balai Besar Industri Hasil Pertanian, Departemen Perindustrian, Bogor.

Wurzburg, O.B. 1968. Starch in Food Industry. Dalam : Furia T.E (Ed.). Hand Book Food Additives. Ohio : The Chemical Rubber Co.

Gambar

Tabel                                                                                                           Halaman
Gambar
Gambar 10. Grafik Nilai Kesukaan Keseluruhan Kerupuk Ikan Bandeng

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini tampak pada ungkapannya ketika menafsirkan kata ضعب يمع يّضعب للها نضف ابم bahwa kepemimpinan dalam rumah tangga itu diberikan oleh Allah

Penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 17 Kota Bengkulu

Hasil perhitungan Tukey pengujian hipotesis ketiga diperoleh Qhitung = 7,38 lebih besar dari Qtabel =2,95 (p<0,05); dan 4) Tidak terdapat perbedaan hasil

Berdasarkan fenomena yang diulas dalam latar belakang permasalahan tersebut, maka penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai analisis keselamatan dan kesehatan

Dari hasil kedua tabel tersebut dapat diketahui jika hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti, artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara

Penyakit “leles” pada tanaman ubikayu di Indonesia, identik dengan penyakit busuk akar/ umbi ( root rot disease ) yang merupakan penya- kit sangat penting dan merugikan di

Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar

Ascaris lumbricoides pada kubis dalam penelitian ini adalah teknik pencucian kubis yang tidak tepat karena pada pasar swalayan sayuran kubis yang diteliti diletakkan di lemari