68
BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Desain secara arsitektur organik akan ditonjolkan dalam perencanaan dan perancangan hotel resort ini. Dengan desain tersebut diharapkan dapat menjadikan hotel resort ini menjadi destinasi wisata baru di wilayah Lombok Utara. Pengaplikasian konsep organik ini akan dibagi kedalam beberapa poin menurut ciri-cirinya :
Diilhami dari alam
Alam menjadi pokok dan inspirasi dari arsitektur organik. Bentuk-bentuk,stuktur dan prinsip suatu organisme dapat menjadi konsep dan gagasan yang tidak ada akhirnya dalam desain arsitektur organik.
Sustainable
Arsitektur organik merupakan sebuah desain arsitektur yang terus berlanjut, dimana tidak pernah berhenti dan selalu dalam keadaan dinamis yang selalu berkembang mengikuti zaman namun tetap membawa unsur keaslian dan kesegaran dalam sebuah desain.
Berkembang dari dalam ke luar
Harmonis terhadap sekitarnya dan tidak dapat dipakai begitu saja
Pembangunan konstruksinya timbul sesuai dengan bahan-bahan alami.
Apa adanya (kayu sebagai kayu, batu sebagai batu, dll)
Elemen-elemen bangunannya bersifat terpusat (integral)
Mencerminkan waktu, massa, tempat dan tujuan
Setiap poin diatas akan muncul pada setiap elemen perencanaan dan perancangan desain resort ini sehingga wisatawan yag mengunjungi resort ini mendapatkan pengalaman yang berbeda dalam merelaksasi kesehatan jiwa dan raga.
69
arsitektur
organik
terpusat
Berkembang
diilhami dari
alam
Sustainable
material
alami
jujur
Diagram 5. 1 Konsep arsitektur organik Sumber : Penulis
Bangunan yang
harmonis
danbersinergi
dengan manusia dan lingkungan merupakan gaya arsitektur yang sebenarnya.(Alvar Alto)
Lingkungan site resort yang akan dirancang terletak di lingkungan suku sasak. Nilai-nilai ‘kearifan lokal’ (local wisdom) yang termuat didalam arsitektur rumah tinggal tradisional suku Sasak adalah:
(a) penggunaan bahan bangunan yang ramah dengan kondisi lingkungan alam sekitarnya, bahan bangunan dibuat sesuai atau serasi dengan potensi alam yang mereka miliki, tanpa harus mencari-cari bahan lain dari luar daerah atau wilayah,
(b) struktur dan konstruksi bangunan yang digunakan adalah struktur kayu sederhana dengan kolom utama berupa empat buah tiang terbuat dari kayu, beban atau berat dari bangunan dibuat ‘ringan’ dengan menggunakan sub-struktur lantai kayu serta bahan penutup atap terbuat dari bahan jerami atau rumbia.
70
V.1.Luasan Ruang
Luasan ruang dibawah merupakan hasi dari analisis, standar, dan jumlah ruang yang dibutuhkan.
Fasilitas Menginap
Tabel 5. 1Luasan ruang pada standard room
STANDARD ROOM
Nama Ruang Luas (m²) Jumlah (unit) Total (m²)
Kamar tidur + kamar mandi dalam 40 1 40 Kamar mandi Outdoor + shower 6 1 6 Teras 12 1 12 Taman 12 1 12 Dapur 4 1 4 Plunge pool 12 1 12 Closet 1.5 1 1,5 Walk in closet 9 1 9 Sirkulasi 20% 18,5 1 19,3 TOTAL 116 14 1624 Sumber : Penulis
Tabel 5. 2Luasan ruang pada deluxe room
DELUXE ROOM
Nama Ruang Luas (m²) Jumlah (unit) Total (m²)
Kamar tidur + kamar madi dalam 60 1 60 Kamar mandi Outdoor + shower 6 1 6 Teras 20 1 12 Ruang makan + ruang bersama 36 1 36 Dapur 4 1 4
71 Taman 12 1 12 Plunge pool 24 1 24 Closet 2 1 2 Walk in closet 9 1 9 Sirkulasi 20% 33 1 33 TOTAL 198 8 1584 Sumber : Penulis
Tabel 5. 3Luasan ruang fasilitas publik
FASILITAS PUBLIK
Nama Ruang Standar (m²) Perkiraan pengguna
(orang) Luasan (m²) Receptionist 0,9 30 27 Galeri 100 Toko Souvenir 100 Restoran 400 Function room 80 Open stage 2 60 120 Toilet publik 2 12 24 Tempat parkir 15 10 150 Sirkulasi 20% 200,2 TOTAL 1201,2 Sumber : Penulis
Tabel 5. 4Luasan ruang fasilitas kesehatan
FASILITAS KESEHATAN
Nama Ruang Standar (m²) Perkiraan pengguna
(orang) Luasan (m²)
Spa Receptionist 40
Loker + tiolet 96
5 unit Spa Treatment 75
Gym 60
Jacuzzi 20
72 Dapur 30 Gudang 15 Area Staff 30 Sirkulasi (20%) 83,2 TOTAL 499,2 Sumber : Penulis
Tabel 5. 5Luasan ruang ruang eksekutif
RUANG EKSEKUTIF
Nama Ruang Standar (m²) Perkiraan pengguna
(orang) Luasan (m²) General Manager Room 9 1 9 Assistant GM Room 9 1 9 Chief Engineer Room 9 1 9
Chief security Room 9 1 9
Sales manager room 9 1 9
Staff Accounting Room 3 27 Sanitation manager room 9 2 18 Beverage Manager room 9 2 18 Marketing Manager room 9 2 18 Ruang rapat/pertemuan 0,9 15 13.5 Sirkulasi (20%) , 27,9 TOTAL 167,4 Sumber : Penulis
73
Tabel 5. 6Luasan ruang servis
RUANG SERVICE
Nama Ruang Standar (m²) Perkiraan pengguna
(orang) Luasan (m²) Dapur Utama 100 Gudang utama 100 Ruang Linen 40 Ruang Loundry 30 Loker pegawai 80 Ruang Makan Pegawai 60 Housekeeping station 80 Ruang ME 24 Ruang security 20 Parkir staff 135 Sirkulasi (20%) 133,8 TOTAL 802,8 Sumber : Penulis
\Jumlah luasan total bangunan
Standard Room : 1624 m² Deluxe Room :1584 m² Fasilitas Publik : 1201,2 m² Fasilitas Kesehatan : 499,2 m² Ruang eksekutif : 167,4 m² Ruang service : 802,8 m² Luasan Total :5878,6 m²
Koefisisen Dasar Bangunan Lahan Sebesar 60%, dengan luasan site sebesar 19.200 m², luasan total bangunan yang direncanakan tidak melewati batas 60% dari KDB yang ditetapkan.
74
V.2. Organisasi Ruang
Standard Villa
Diagram 5. 2Organisasi ruang pada standardvilla Sumber : Penulis
Deluxe Villa
Diagram 5. 3Organisasi ruang pada deluxe villa Sumber : Penulis
75
Health Facilities
Diagram 5. 4Organisasi ruang pada fasilitas kesehatan Sumber : Penulis
Public Facilities
Diagram 5. 5Organisasi ruang pada fasilitas publik Sumber : Penulis
76
Executive Office
Diagram 5. 6Organisasi ruang pada executive office Sumber : Penulis
Area Servis
Diagram 5. 7Organisasi ruang pada area servis Sumber : Penulis
77
V.3. Zonasi
Gambar 5. 1Konsep Zonasi Sumber : Penulis
Site dibagi menjadi 3 zona yang dikelompokkan menurut tingkat privasinya. Pembagian zona tersebut disusun berdasarkan konsep zonasi bangunan adat sasak yang terdiri dari beruga yang merupakan ruang penerima tamu sehingga menjadi zona publik. Bale luar merupakan ruang keluarga dan ruang kerja sehingga mejadi zona semi-publik. Bale dalam berisi kamar-kamar dan dapur sehingga menjadi zona privat. Zona publik yang didalamnya terdapat lobby, restoran, toko suvenir, dan galeri diletakkan di bagian terluar site dimana zona ini nantinya akan menjadi zona penerima pengunjung dan tempat berinteraksi antar pengunjung. Zona semi-privat yang didalamnya terdapat ruang eksekutif, ruang servis, dan fasilitas kesehatan diletakkan dibagian tengah sehingga bisa mendukung fungsi dari zona publik dan zona privat. Zona privat yang didalamnya terdapat standard villa dan deluxe villa diletakkan di bagian terdalam site agar tingkat keprivasiannya tetap terjaga, namun dapat langsung mengakses pantai yang menjadi daya tarik utama dari site.
78
V.4. Tata Massa Bangunan
Gambar 5. 2 Tata Massa Bangunan Sumber : Penulis
Gambar 5. 3 Tata Massa pada Site Sumber : Penulis
Tata massa tersebut terinspirasi susunan hunian pada perkampungan Sasak. Perkampungan Sasak menganut sistem linear, yaitu sebuah jalan yang ditepinya berderet hunian-hunian sasak. Tipe pengorganisasian kluster dan linear adalah tipe pengorganisasian yang tepat untuk mengakomodasi konsep dan fungsi dari bangunan resort yang berada di Lombok Utara. Pengorganisasian tersebut juga didasarkan pada fungsi dari masing-masing bangunan berdasarkan tingkat keprivasiannya.
79
Parkir diletakkan pada bagian site yang paling berdekatan dengan jalan utama. Setelah perkir area lobby dan front office diletakkan pada bagian selatan site untuk mengakomodasi aksesibilitas tapak. Pada bagian tengah site dimanfaatkan untuk meletakkan kolam dan open stage yang menjadikan area tersebut menjadi pusat dari tata massa bangunan. Guest room yang terdiri dari standard villa dan deluxe villa diletakkan pada bagian utarasite yamg merupakan bagian terdalam site dan mendapatkan view paling jelas sehingga privasinya dapat dijaga dengan baik.
V.5. Orientasi Bangunan
Gambar 5. 4 Orientasi view standard villa Sumber : Penulis
Orientasi bangunan pada kawasan resort yang akan dirancang diarahkan pada potensi utama dari site. Bangunan standard villa diarahkan sesuai gambar diatas agar mendapatkan pemandangan laut yang maksimal tanpa harus memainkan kontur datar site tersebut. Sedangkan deluxe villa mempunyai pemandangan paling maksimal karena terletak pada bagian site paling dekat dengan laut dan tidak terhalang bangunan lain.
80
Gambar 5. 5 Orientasi view restoran Sumber : Penulis
Pemandangan dari restoran, spa dan gym yang ada di lantai dua tidak terhalang apapun karena bangunan yang ada didepannya hanya satu lantai, sehingga pemandangan yang didapat dari restoran dan kedua fasilitas kesehatan tersebut dapat dimaksimalkan.
V.6. Sirkulasi
Gambar 5. 6Konsep Sirkulasi Sumber : Penulis
Sirkulasi yang akan diterapkan pada site dipetakan seperti gambar diatas, sirkulasi tersebut termasuk dalam tipe sirkulasi campuran. Pusat dari sirkulasi terdapat pada garis jingga yang berada ditengah site dan juga merupakan axis utama dari resort tersebut. Area tersebut dapat diakses oleh semua pengunjung maupun pengelola resort. Sirkulasi tersebut mendukung dari konsep organik yang diterapkan pada bangunan. Pengunjung datang melalui
81
pintu utama untuk menuju receptionist, pengunjung yang menginap akan diarahkan menuju guest room yang berada di sisi timur site, sedangkan pengunjung yang tidak menginap akan diarahkan untuk menikmati fasilitas lainnya yang berada di sekitar lobby.
Gambar 5. 7 Leveling padasirkulasi Sumber : Penulis
Pengalaman pengunjung untuk sampai kedalam fasilitas-fasilitas yang ada harus ditingkatkan sehingga pengunjung mendapat pengalaman ruang yang berbeda pada setiap area. Permainan leveling pada sirkulasi diharapkan dapat meningkatkan pengalaman perjalanan pengunjung untuk mencapai area yang diinginkan.
V.7. Tata Ruang Dalam
Tata ruang dalam bangunan diorientasikan untuk mendapatkan view ke arah pantai yang menjadi view terbaik dari site. Selain view, orientasi tata ruang dalam juga berdasarkan kenyamanan yang dapat mendukung aktivitas dalam bangunan. Pada guest room terdapat kolam renang di bagian depan bangunan untuk yang mengarahkan view kearah pantai.
82
Gambar 5. 8 Layout Villa Sumber :Penulis
83
Pada bangunan publik ruang dalam dikonsepkan menjadi dua area yaitu front of the house dan back of the house yang dipisahkan oleh sirkulasi. Hal tersebut diharapkan dapat membatasi antara ruang umum dan ruang khusus.
Gambar 5. 9 Layout bangunan Publik Sumber :Penulis
V.8. Tata Ruang Luar
Tata ruang luar bangunan ditujukan untuk membentuk suasana yang memperhatikan iklim/ala setempat. Pengaplikasiannya dapat berupa paving yang terbuat dari material setempat, lampu yang dilitakkan pada taman, pohon rimbun yang ditanam di pingir bangunan untuk mengurangi kebisingan dan mendukung penghawaan pada bangunan.
84
Gambar 5. 10 Pengkodisian tata ruang luar bangunan Sumber :Penulis
85
V.9. Topografi
Dengan topografi site yang datar karena berada diwilayah pantai memudahkan dalam perancangan bangunan. Topografi yang datar mengakibatkan pengolahan site dengan metode pengerukan atau penimbunan untuk mendapatkan permainan level pada bangunan maupun sirkulasi.
Gambar 5. 11Pengolahan topografi pada site datar
Sumber : E.T. White
V.10. Sistem Struktur Bangunan
Sistem struktur pantai merupakan sistem yang cocok untuk diterapkan pada site. Struktur bangunan satu lantai dan sistem atap limasan juga diterapkan seperti bangunan-bangunan tradisional yang berada di sekitar site. Sistem tersebut merupakan sistem yang mudah diaplikasikan dan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Ornamen-ornamen lokal dapat di gunakan untuk menunjang sistem struktur sehingga karakter bangunan lokal dapat terlihat pada bangunan. Jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi batu kali dengancerucuk yang sesuai dengan daerah pantai tempat site. Struktur atap bisa diadaptasi dari prinsip/bentuk dari struktur atap rumahtradisional sasak.
Gambar 5. 12Sistem struktur resort
86
V.11. Sistem Penghawaan Bangunan
Konsep penghawaan pada bangunan menggunakan sistem penghawaan alami yang sesuai dengan pendekatan arsitektur organik. Penghawaan alami pada bangunan diperoleh dengan memberikan bukaan pada tempat-tempat yang sesuai pergerakan angin di daerah Pantai Pandanan. Sistem bukaan yang digunakan adalah sistem crosss ventilation. Penghawaan alami mendekatkan pengunjung dengan suasana alam sehingga pengunjung dapat merasakan konsep organik pada bangunan resort.
Gambar 5. 13 Penggunaan struktur atap tinggi
Sumber :Heinz Frick
Gambar 5. 14 Penempatan vegetasi dipinggir bangunan
87
V.12. Sistem Pencahayaan Bangunan
Sistem pencahayaan yang akan ditepakan pada bangunan resort meliputi pencahayaan eksterior dan interior. Pencahayaan diharapkan menimbulkan suasana yang sesuai fungsi dan kelompok ruang. Pada bangunan penginapan menggunakan konsep penerangan yang hangat, pada bangunna publik menggunakan konsep penerangan yang sejuk sehingga aktivitas yang ada dalam bangunan dapat berjalan lancar.
Sistem pencahayaan dapat menciptakan pola atau pergerakan tertentu pada malam hari. Cahaya dapat diletakkan untuk menyorot bangunan, menyorot pepohonan, menyinari air kolam atau diletakkan pada sudut leveling.
Gambar 5. 15 Contoh sistem pencahayaan alami Sumber :Penulis
Gambar 5. 16 Contoh sistem pencahayaan buatan
Sumber
:http://images.detik.com/customthumb/2011/12/21/1025/img_20111221181500_4ef1bfb415e53.j pg?w=600
88
V.13. Sistem Utilitas Bangunan V.13.1. Sistem Jaringan Listrik
Sumber listrik yang digunakan oleh resort yang akan dirancang dapat diperoleh dari PLN dan Genset sebagai sumber listrik cadangan jika ada gangguan pada alran listrik PLN.
genset PLN trafo switch board subtrafo subtrafo sekring sekring ruang
Diagram 5. 8 Sistem distribusi aliran listrik Sumber :Penulis
V.12.2. Sistem Air Bersih
Air bersih yang dimanfaatkan pada resort ini berasal dari mata air yang berada tidak jauh dari lokasi site, sehingga tidak memerlukan air PAM.
toren
pompa mata air
filter
distribusi air bersih
Gambar 5. 17 Sistem distribusi air bersih Sumber :Penulis
89
V.13.3. Sistem Air Kotor
Sistem pembuangan air kotor pada resort ini dapat dijelaskan melalui gambar dibawah
Gambar 5. 18 Sistem distribusi air kotor Sumber : Okun & Ponghis (1975)
air hujan talang pipa bak
penampungan air air sabun air lemak kotoran bak penampungan sabun bak lemak septic tank bak kontrol sumur peresapan
Diagram 5. 9Sistem distribusi air kotor Sumber :Penulis
90
V.13.4. Sistem Jaringan Komunikasi
1. Telepon; dengan beberapa nomor ekstensi untuk mempermudah komunikasi antar ruang
2. Faksimile; dengan beberapa nomor ekstensi untuk menghindari jaringan sibuk, sehingga pelayanan lebih lancer
3. LAN (Local Area Network) sebagai jaringan komunikasi antar computer staff.
4. Jaringan internet yang dilengkapi dengan server untuk mengatur bandwith pemakaianan setiap computer dan router untuk penentuan area hot-spot pada area hotel.
V.13.4. Sistem Penanggulangan Bencana
1. Smoke Detector 2. Sprinkler
3. Hydrant dalam bangunanjarak efektif adalah 35 meter
4. Hydrant luar bangunanpada titik-titik tertentu yang dapatmenjangkau semua bangunan
5. Jalur evakuasi
V.13.5. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem pembuangan sampah menggunakan sistem penampungan yang disesuaikan dengan jenis sampah, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Pusat pembuangan sampah terdapat di area servis yang secara berkala dilakukan pembuangan dengan menggunakan truk sampah.