• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERFORMANSI PADA FOTOTERAPI UNIT DI RSU HAJI SURABAYA. Nur Muflihah*)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI PERFORMANSI PADA FOTOTERAPI UNIT DI RSU HAJI SURABAYA. Nur Muflihah*)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

STUDI PERFORMANSI PADA FOTOTERAPI UNIT DI RSU HAJI SURABAYA

Nur Muflihah*) ABSTRAK

Fototerapi unit merupakan alat kesehatan yang memberikan pancaran cahaya dengan spektrum tertentu dengan fungsi menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi baru lahir yang menderita hyperbilirubin. Terapi diberikan dalam bentuk radiasi cahaya biru pada panjang gelombang 430-490 nm dengan intensitas radiasi sebesar 13770 µW/cm2. Terdapat masalah ketidaktepatan pengunaan pada alat fototerapi unit dengan type My Life MP-71 di RSU Haji Surabaya, khususnya menyangkut penempatan alat terhadap obyek, disamping perlunya evaluasi terhadap reliability alat mengingat waktu penggunaan alat dalam kurun waktu yang cukup lama. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan jarak efektif alat ke obyek untuk menghasilkan dosis yang diperlukan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh intensitas radiasi maximal 1321 µW/cm2 dengan jarak penyinaran ± 20 cm, sedangkan dari evaluasi unjuk kerja alat diperoleh reliability total 0,824 pada saat t=20 hari dan total availability inherent sebesar 0,994.

Kata kunci : Pengukuran, Reliability, Fototerapi Unit.

PENDAHULUAN

Peralatan kesehatan yang dipergunakan untuk pelayanan kesehatan terdiri dari berbagai macam peralatan dengan kualitas yang berbeda dan selalu berkembang pesat dari waktu ke waktu baik dari segi jenis maupun prinsip kerjanya seiring dengan kemajuan teknologi. Peralatan kesehatan di dalam penggunaannya kepada penderita baik yang langsung maupun tidak langsung tujuan akhirnya adalah untuk menyelamatkan jiwa manusia. Kelancaran dan keamanan pengoperasian merupakan hal yang mutlak perlu pada peralatan kesehatan. Untuk itu semua peralatan kesehatan yang menyangkut pelayanan kesehatan kepada manusia atau penderita perlu dipertahankan keandalan. Permasalahan yang sering ditemui saat ini yaitu:

 Peralatan yang mempunyai keluaran tidak tepat, sehingga akan menyebabkan kurang tepatnya hasil diagnosa dan dosis terapi.

 Peralatan kesehatan yang telah dipergunakan dalam kurun waktu tertentu dan tidak pernah dilakukan pemeliharaan, sehingga menyebabkan turunnya tingkat keandalan peralatan, keamanan tidak terjamin dan kondisi fisik alat tidak terkontrol.

Adapun fototerapi unit yaitu merupakan alat kesehatan yang memberikan pancaran cahaya dengan spektrum tertentu dengan fungsi menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi baru lahir yang menderita hyperbilirubin. Pemberian terapi mempunyai efek yang akan menimbulkan kerusakan retina, dapat meningkatkan kehilangan air tidak terasa (insensible water losess) dan dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan bayi (bila masuk ke otak). Agar alat fototerapi unit dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan antara lain menganalisa performa alat fototerapi unit diantaranya menganalisa secara kuantitatif yaitu perhitungan reliability, failure rate dan Probability Density Function (pdf) serta dilakukan pengukuran nilai radiasi yang dipancarkan oleh fototerapi unit. Perhitungan reliability secara kuantitatif yang berguna untuk mengevaluasi keandalan alat sedangkan

(2)

2

pengukuran nilai radiasi berguna untuk mengetahui nilai radiasi yang dipancarkan oleh fototerapi unit.

TINJAUAN PUSTAKA Ketidakpastian Pengukuran

Ketidakpastian pengukuran atau uncertainty of measurement adalah suatu parameter berupa dispersi nilai-nilai yang mungkin diambil sebagai nilai besaran ukur (measurand). Dengan kata lain, ketidakpastian pengukuran adalah parameter yang terkait dengan hasil pengukuran, yang mengkarakteristikkan disperse (penyebaran) nilai-nilai yang mewakili nilai yang diukur. Atau interval (kisaran) nilai didalam nilai kuantitas yang diukur itu terletak, yang artinya didalam “nilai benar” diperkirakan berada.

Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran

Ketidakpastian type A adalah ketidakpastian yang dievaluasi berdasarkan metode statistik terhadap sekelompok data sebagai hasil pengukuran (n>1). Beberapa komponen dapat dievaluasi dengan metode statistik dari distribusi statistik hasil-hasil pengukuran berulang yang dinyatakan dalam bentuk nilai ‘standat deviasi’ (simpangan baku).

Ketidakpastian type B diperoleh berdasarkan nilai non statistik yang dikarakteristikkan oleh data sekunder dan data tersier. Data sekunder dapat didefinisikan sebagai data penunjang yang dihasilkan selama proses pengukuran berlangsung, tetapi bukan oleh proses pengukuran itu sendiri, misalnya : data suhu ruang sebelum dan sesudah pelaksanaan pengukuran. Sementara data tersier adalah data yang diperlukan untuk analisis proses pengukuran yang tadinya sudah ada sebelum proses pengukuran berlangsung misalnya data yang diambil dari sertifikat alat standar radiometer.

Ketidakpastian Type A Nilai Rata-rata (Mean)

Dari suatu pengukuran besaran input Y adalah besaran ukur X, maka perkiraan terbaik untuk harga X adalah harga rata- ratanya, X dari n kali pengukuran, Xi (i = 1,2,3,…..,n).

(2.1) Dimana :

∑Xi = Jumlah nilai sampling N = Banyaknya sampling

Simpangan Baku (Standart Deviasi)

Simpangan baku (standard deviation) S(Xi) digunakan untuk memberikan perkiraan terhadap distribusi x. Untuk menghitung S(Xi) maka dipergunakan rumus :

(2.2)

Experimental standard deviation of the mean (ESDM)

Experimental standard deviation of the mean (ESDM) sering juga disebut dengan istilah standard uncertainty (Type A)

)

(

1

1

n i i

x

n

x

2 1 ) ( 1 1 ) (

    n i i i x x n x S

(3)

3

ESDM, S(x) adalah harga yang menjadi ukuran seberapa dekatnya harga rata-rata x ke harga sebenarnya.

 

 

U

 

X S

 

X n X s X S i i    (2.3)

n

U

ESDM

i (2.4) Dimana :

ESDM = Rata-rata nilai simpangan baku

UA2

 Sebaran data disekitar kurva dapat dijelaskan dengan suatu variasi (var) yang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

v

SSR

Var

(2.5)

Dimana :

V = bilangan derajat kebebasan = n-2

 Ketidakpastian standartnya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :

Var

UA

2

(2.6)

Ketidakpastian Type B

Ketidakpastian dari sertifikat (Usertifikat)

Bila didalam sertifikat tidak dinyatakan lain, maka tingkat konfidensial dianggap telah ditetapkan 95,45 % dan kebolehjadiannya ditetapkan sebagai distribusi normal dan mempunyai derajat bebas, v = tak terhingga.

k

U

U

s B1

(2.7) Dimana : Us = uncertainty K = faktor cakupan

Ketidakpastian Baku Gabungan (Uc)

ketidakpastian gabungan (Uc) dapat dihitung menggunakan persamaan dibawah ini :

(4)

4 2 1 2 2 2 1 A B A c

U

U

U

U

(2.8)

Dalam beberapa hal nilai parameter atau variable lebih dari satu sehingga dalam menghitung uncentainty harus memperhitungkan beberapa parameter tersebut. Perhitungan yang seperti ini disebut dengan combine standart uncentainty.

Derajat Kebebasan Efektif (Veff)

Derajat kebebasan efektif dihitung menggunakan rumus

v

UB

v

UA

v

UA

U

V

C eff 4 1 4 2 4 1 4

(2.9)

Vi = derajat kebebasan dari U(xi)

Bila U(xi) didapat dari evaluasi type A, maka vi = n-1 Bila dari type B mana vi = 

Ketidakpastian Bentangan (Uexp)

 Umumnya ketidakpastian pengukuran harus dinyatakan dengan expanded uncertainty atau ketidakpastian diperluas atau Uexp. Nilai Uexp memberikan interval (rentang) dimana yang diukur (nilai benar) diperkiraan berada dan pada tingkat kepercayaan tertentu.

 Ketidakpastian bentangan merupakan hasil kali ketidakpastian gabungan (Uc) dengan faktor cakupan (k).

 

y

U

k

U

exp

.

c (2.10)

Nilai k bergabung dengan Veff dan tingkat kepercayaan yang diambil. Misalnya diambil tingkat kepercayaan 95 % nilai k =2

METODOLOGI PENELITIAN

Untuk mencapai hasil akhir yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, diperlukan langkah-langkah yang sistematis dalam pelaksanaannya. Hal ini disebabkan, proses penelitian ilmiah merupakan proses terstruktur, sehingga proses penelitian ilmiah dapat dipahami dan diikuti oleh pihak lain secara sistematis pula. Langkah-langkah untuk mencapai tujuan penelitian ini dijabarkan dalam uraian di bawah ini :

Studi lapangan dan Identifikasi Permasalahan

Studi lapangan dilaksanakan dengan melakukan pengamatan langsung di lokasi yang menjadi obyek penelitian yaitu fototerapi unit di RSU Haji Surabaya untuk mendapatkan obyek permasalahan yang akan dibahas.

(5)

5  Perumusan Masalah

Setelah mempertimbangkan beberapa hal, diputuskan untuk memfokuskan permasalahan pada pengukuran nilai radiasi yang dipancarkan oleh fototerapi unit dan menganalisa reliability pada komponen-komponen fototerapi unit.

Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan pencarian referensi teori yang relevan dengan obyek penelitian dan permasalahan yang ditemukan dalam studi lapangan. Penelusuran literatur dilakukan antara lain kegiatan telaah buku-buku yang ada diperpustakaan dan jurnal melalui kepustakaan elektronik yang terkait dengan analisa reliability, failure rate, probability density function availability, teori ketidakpastian pengukuran dan mengenai fototerapi unit.

Penetapan Instrument Standar

Karena penelitian ini melakukan analisa dan pengukuran, maka perlu adanya instrument yang nantinya akan digunakan sebagai alat ukur untuk menunjang penelitian yaitu radiometer.

Pengambilan Data

Dengan adanya instrument sebagai alat ukur, maka diperoleh data-data yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui nilai radiasi yang dipancarkan oleh fototerapi unit. Selain itu untuk menganalisa reliability diperlukan data waktu antar kegagalan dan perbaikan pada komponen-komponen fototerapi unit berdasarkan history data mulai tahun 2004 sampai 2008.

Pengolahan dan Analisa data

Analisa reliability dilakukan pada komponen yang rusak. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan Software Reliasoft Weibull ++ version 6 dan untuk menentukan ketidakpastian pengukuran menggunakan simulasi Software Visual Basic 6.0 dengan memasukkan hasil pengambilan data nilai radiasi.

Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini akan dilakukan suatu langkah pengambilan kesimpulan berdasarkan pada hasil analisa yang telah dilakukan sehingga dapat dibuat suatu rekomendasi atau saran yang perlu dilakukan sebagai tindak lanjut penelitian untuk permasalahan yang relevan.

PEMBAHASAN

Data Hasil Pengukuran

Data hasil pengukuran fototerapi unit dengan spesifikasi alat sebagai berikut :  Nama alat : Fototerapi unit

 Merk : My Life MP-71  Jenis lampu : TL 52/20W  Tegangan : 220 V ~  Frekuensi : 50 hz

Setelah dilakukan proses pengukuran terhadap alat fototerapi unit tersebut, maka didapatkan data-data yang ditunjukkan pada lampiran A.

(6)

6 Tahap Pengolahan Data

Dari data pengukuran fototerapi unit yang ditunjukkan pada lampiran A dilakukan perhitungan dengan menginputkan data pada simulasi software visual basic 6.0 seperti yang ditampilkan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1. Tampilan Awal Aplikasi Pengukuran

Gambar 4.2. Entry data pada tiap titik pengukuran dan perhitungan ketidakpastian type A

(7)

7 Evaluasi Availability Fototerapi Unit

Evaluasi Availability Stater

Dari software reliasoft weibull++ version 6 didapatkan nilai MTBF = 3116,7807 dan dari data tabel berikut :

Tabel 4.7 Data Perbaikan Stater

No Tanggal & Waktu Kegagalan TTR (hari)

1 14/9/2004 1.947804577

2 29/3/2005 4.488515973

3 25/7/2007 17.0616278

4 25/2/2008 1.466937464

Didapat nilai MTTR = 13,317041022 dan  = 0,0751087, dengan persamaan 2.35 maka nilai Ainh = 0,9957455 sedangkan nilai availability dengan dapat diperoleh persamaan 2.36 yaitu :

                                 t t A exp 0,0751087 0,0751087 0,0751087 1 ) (      dengan 1 2446 , 0

5865

,

107

8234

,

167

5865

,

107

2446

,

0

)

(

 

t

t

Nilai lamda dan nilai availability dihitung berdasarkan fungsi waktu sebagaimana ditunjukkan dalam lampiran B. Evalusi perhitungan nilai availability inherent dapat dilihat pada gambar 4.15

Gambar 4.15. Grafik Availability Stater

Pada kurva diatas menunjukkan bahwa availability inherent memiliki probabilitas hampir 100 % yaitu 99,9 % , hal ini berarti dalam 10 hari memiliki ketersediaan 99,9 hari untuk menunjang perbaikan kerusakan alat. Jadi untuk ketersediaan untuk komponen ini sangat baik.

Fault Tree Diagram

Metode untuk menganalisis kegagalan secara kualitas dapat digunakan dengan metode analisa kualitatif yang ditunjukkan pada diagram berikut:

A inherent Availability

(8)

8

Gambar 4.22 fault tree diagram alat fototerapi unit Evaluasi Maintainability Fototerapi Unit

Evaluasi Maintainability Stater

Dari TTR didapatkan distribusi dengan menggunakan software reliasoft weibull 6 yaitu distribusi weibull 3 dengan parameter β = 0,3905; η = 3,3423; = 1,4293 nilai perhitungan ditunjukkan pada lampiran C. Evaluasi perhitungan dapat digambarkan dalam sebuah grafik hubungan antara maintainability terhadap perubahan waktu 0 sampai 60 hari, dengan perhitungan menggunakan persamaan 2.33 sebagai berikut :

 

3905 , 0 3423 , 3 4293 , 1

1

      

t

e

t

M

Maka hubungan antara maintainability dengan waktu adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.19

Gambar 4.19. Grafik Maintainability Stater Evaluasi Maintainability Blue Light

Dari TTR didapatkan distribusi dengan menggunakan software reliasoft weibull 6 yaitu distribusi weibull 3 dengan parameter β = 0,5025; η = 3,7129; = 0,9087 nilai perhitungan ditunjukkan pada lampiran C. Evaluasi perhitungan dapat digambarkan dalam sebuah grafik hubungan antara maintainability terhadap perubahan waktu 0 sampai 60 hari, dengan perhitungan menggunakan persamaan 2.33 sebagai berikut :

 

5025 , 0 7129 , 3 9087 , 0

1

      

t

e

t

M

Maka hubungan antara maintainability dengan waktu adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.20

Fototerapi unit

Traf

o

Blue Light Stater

(9)

9

Gambar 4.20. Grafik Maintainability Blue Light Evaluasi Maintainability Trafo

Dari TTR didapatkan distribusi dengan menggunakan software reliasoft weibull 6 yaitu distribusi weibull 3 dengan parameter β = 0,5228; η = 0,5763; = 0,4981. nilai perhitungan ditunjukkan pada lampiran C. Evaluasi perhitungan dapat digambarkan dalam sebuah grafik hubungan antara maintainability terhadap perubahan waktu 0 sampai 60 hari, dengan perhitungan menggunakan persamaan 2.33 sebagai berikut :

 

5228 , 0 5763 , 0 4981 , 0

1

      

t

e

t

M

Maka hubungan antara maintainability dengan waktu adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.21

Gambar 4.21. Grafik Maintainability Trafo KESIMPULAN

Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

 Dari pengambilan data primer yang telah dilakukan didapatkan nilai ketidakpastian pengukuran pada alat fototerapi unit sebesar 91,40 µW/cm2.

 Dari evaluasi reliability dari komponen penyusun sistem fototerapi unit yang terdiri dari komponen stater, Blue Light dan trafo didapatkan nilai R(t) total pada t=20 hari sebesar 0,824.

 Dari analisa reliability pada t=160 hari komponen yang masih bekerja dengan baik yaitu trafo dengan nilai reliability 1.

 Untuk Availability total Inherent didapatkan nilai sebesar 0.994501991.

*) Staf Pengajar STT PMOSDA DAFTAR PUSTAKA

(10)

10

American Academy of Pediatric Subcommitte on Hyperbilirubinemia. Managenent of Hyperbilirubinemia in the newborn 35 or more weeks of gestation. Pediatric 2004;114:297-316

Boast, Warren B. (1942). “Illimination Engineering 2nd Edition”. The McGrow-Hill Companies, New York.

Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat Instalasi Medik, Dep Kes RI (1992) “Pedoman Pelayanan Kalibrasi Peralatan Kesehatan”

Ebeling, Charles E. (1997). “An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering 2nd Edition”. The McGrow-Hill Companies, New York.

Meeting 2004 American Academy of Pediatric Subcommitte on Hyperbilirubinemia. Managenent of Hyperbilirubinemia in Healty Term Newborn.

Shoffan, Hanif N. (2008). “Studi Reliability Improvement Pada Paper Machine Berbasis Agree Method Di PT. Tjiwi Kimia Tbk”. Teknik Fisika ITS

Gambar

Gambar 4.2. Entry data pada tiap titik pengukuran dan perhitungan ketidakpastian type A
Gambar 4.15. Grafik Availability Stater
Gambar 4.22 fault tree diagram alat fototerapi unit  Evaluasi Maintainability Fototerapi Unit
Gambar 4.20. Grafik Maintainability Blue Light  Evaluasi Maintainability Trafo

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Perbaikan tata letak fasilitas ini nantinya akan merubah beberapa posisi area fasilitas yang sesuai dengan aliran bahan, sehingga nanti dapat mengurangi jarak

a)İlişki kesme kuramı (disengagement theory). Elaine Cumming ve William E. Henry'nin geliştirdiği bu kuramda, yaşlılık, fiziksel, psikolojik ve toplumsal açıdan toplumsal

Analisis kuantitatif senyawa flavonoid total dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kadar flavonoid total yang

Pada lapisan tanah fondasi yang mudah mengalami kompresi terhampar (dilapisi) dengan urugan padat atau pasir, lempung yang sangat kaku, pemasangan drain

Jadi sistem informasi tracer study dianggap layak dengan kategori sangat baik untuk digunakan alumni memberikan informasi kompetensi yang relevan bagi progam studi

Tabel 2 menampilkan identifikasi kendala terhadap pelaksanaan sinergitas program dalam penanganan infrastruktur jalan dan pemasangan utilitas di wilayah Kota

Tari ini merupakan penuangan ide serta kreativitas dari rangsang kinestetik dan rangsang gagasan yaitu pengalaman empiris penata tari yang pernah berproses dengan