• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan adanya ide kreatif dan inovatif. Seiring dengan ide ini konsep pemasaran pun turut berkembang. Kegiatan pemasaran sekarang sudah mulai difokuskan pada pemuasan kebutuhan konsumen. Pada umumnya setiap usaha bertujuan untuk mencari keuntungan, tujuan tersebut tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Pemasaran itu sendiri sudah harus dipikirkan jauh hari sebelumnya, agar lebih tepat pada sasaran konsumen. Karena konsumen yang potensial akan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya faktor kualitas produk, kepuasan konsumen dan fasilitas yang ada sebelum memilih tempat yang dapat memberikan kepuasan tertinggi terhadap konsumen.

Pada perkembangannya, kini bisnis ritel di Indonesia mulai bertransformasi dari retail tradisional menuju retail modern. Retail modern pada dasarnya merupakan pengembangan dari retail tradisional. Format retail ini muncul dan berkembang seiring dengan perkembangan perekonomian, teknologi, dan gaya hidup masyarakat yang membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam (Anneahira, 2011).

Dalam perkembangan bisnis retail terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya speciality store. Speciality store (toko khusus) yaitu suatu bentuk pasar yang menjual suatu lini barang dengan kedalaman tertentu (http://id.wikipedia.org). Semakin bertambahnya speciality store yang menawarkan barang yang sama menyebabkan konsumen lebih banyak alternatif pilihan toko dalam melakukan pembelian. Konsumen akan memilih speciality store yang menurut mereka dapat memberikan manfaat lebih dibandingkan speciality store yang lain. Oleh karena itu pemilik speciality

(2)

store membutuhkan strategi – strategi yang terpadu dalam rangka menciptakan manfaat yang bisa mereka tawarkan kepada konsumen sehingga konsumen memilih di toko mereka.

Perusahaan dituntut mampu menawarkan barang atau jasa dengan mutu atau pelayanan yang diberikan pada konsumen dari waktu ke waktu, karena konsumen yang semakin pandai dan terdidik, menyebabkan keinginan dan kebutuhannya berubah sangat cepat. Perusahaan sudah semestinya berorientasi pada konsumen, agar dapat memenangkan persaingan. Dengan memberikan kepuasan pada konsumen akan membangun kesetiaan konsumen dan akhirnya dapat menciptakan hubungan yang erat antara konsumen dan perusahaan.

Kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor penting dalam memenangkan persaingan, sehingga setiap perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan segala faktor yang dapat meningkatkan nilai kepuasan konsumen tersebut. Persaingan yang ketat di bisnis ritel tidak terlepas dari semakin menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan baik yang bersifat lokal, nasional, maupun internasional dengan berbagai skala dan segmen yang di bidik.

Dalam persaingan tersebut perlu kiranya pemilik perusahaan menjaga kualitas produk yang di jual. Hal ini dikarenakan pada saat ini sebagian konsumen telah berubah pola fikirnya dalam mengkonsumsi suatu produk. Konsumen tidak hanya melihat dari terpenuhinya kebutuhan mereka. Konsumen melihat suatu produk apakah dapat memenuhi harapannya atau mungkin melebihi dari apa yang mereka harapkan. Konsumen menilai produk dari kualitas produk tersebut. Semakin baik produk yang di jual sebuah perusahaan maka akan memberi pengaruh positif terhadap kepuasaan konsumen pengguna produk dalam perusahaan tersebut. Selain itu, konsumen saat ini juga mulai melakukan penilaian terhadap kualitas pelayanan yang diberikan dalam suatu perusahaan dan citra toko yang timbul di ingatan konsumen baik sebelum atau sesudah melakukan proses transaksi di toko

(3)

tersebut. Apabila pelayanan yang diterima dan citra sebuah toko cukup baik dimata konsumen, tidak jarang konsumen perusahaan atau toko tersebut enggan untuk berpindah.

Kualitas Produk berkaitan erat dengan kepuasan konsumen, kualitas produk memberikan dorongan khusus bagi para konsumen untuk menjalin ikatan relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan.

Menurut Christoper pass and Bryan Lowes yang diterjemahkan oleh Tumpal Rumapea dan Posman Halolo (2009 : 552 ) “Kualitas adalah keseluruhan sifat suatu barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan-kebutuhan para pembeli atau para pelanggan”

Ikatan emosional semacam ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan dan kebutuhan spesifik konsumen dimana perusahaan memaksimalkan pengalaman konsumen yang menyenangkan dan meminimalkan atau meniadakan pengalaman konsumen yang kurang menyenangkan.Kualitas produk sangat identik dengan pencapaian kepuasan terhadap konsumennya, oleh sebab itu sudah sepantasnya jika produsen di dalam pelaksanaan kualitas produknya selalu diiringi dengan kepuasan konsumen . arti kepuasan adalah upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu memadai. Menurut Kotler (2009 : 138)

Kepuasan pelanggan adalah perasaaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka”.

(4)

“Pesona Jepara Furniture” merupakan salah satu perusahaan retail dengan jenis speciality store. perusahaan retail ini terletak di Kuningan, Jawa Barat. Dengan lokasi retail di daerah business district dimana terdapat berbagai macam toko eceran yang menjual barang sejenis. Pesona Jepara Furniture menjual berbagai macam produk furniture seperti tempat tidur, meja rias, berbagai macam lemari, kursi, kitchen set, dan produk furniture lainnya. Namun pada kenyataannya masih terdapat konsumen yang merasa tidak puas akan kualitas produk yang dijual oleh “Pesona Jepara Furniture” seperti : Keanekaragaman produk dan desain masih terbatas tempat tidur, meja rias, berbagai macam lemari, kursi, kitchen set dengan model yang sederhana atau model belum mengikuti keinginan konsumen yang lebih modern , serta ada beberapa produk dimana kayunya terkena rayap.

Berikut ini data penjualan Pesona Jepara Furniture selama tahun 2014, yaitu :

Tabel 1.1

Data Penjualan Pesona Jepara Furniture Tahun 2014

No Jenis Barang Jumlah Barang yang Terjual Harga Gambar 1. Kursi tamu 63 1,5 juta– 12 juta

(5)

2. Sofa 30 2,5 juta – 3,5 juta 3. Kursi makan 20 2 juta – 6 juta 4. Tempat tidur 60 1,75 juta-8 juta 5. Lemari pakaian 58 2 juta – 6 juta

(6)

6. Meja Rias 54 1,5 juta – 3,5 juta 7. Lemari hias/Buffet 52 5 juta – 15 juta

8. Kitchen set 10 3,5 juta

9. Jam dinding 12 4 juta

(7)

Berdasarkan uraian latar belakang penulis tertarik untuk meliti tentang :

“Analisis Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toko Pesona Jepara Furniture, Kuningan, Jawa Barat.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana kualitas produk yang dilakukan oleh Pesona Jepara Furniture di Kuningan, Jawa Barat ?

2. Bagaimana tanggapan responden terhadap kepuasan konsumen Pesona Jepara Furniture di Kuningan, Jawa Barat?

3. Seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen Pesona Jepara Furniture di Kuningan, Jawa Barat?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kualitas produk yang dilakukan oleh Pesona Jepara Furniture di Kuningan, Jawa Barat .

2. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kepuasan konsumen Pesona Jepara Furniture di Kuningan, Jawa Barat

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen Pesona Jepara Furniture di Kuningan, Jawa Barat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kegunaan secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bukti empiris serta menjadi bahan evaluasi dasar pertimbangan perusahaan di dalam menentukan kebijakan dalam menentukan harga jual dan lokasi pembangunan perumahan di Kuningan, Jawa Barat.

2. Kegunaan secara teoritis

(8)

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara atau langkah yang tepat yang harus ditempuh dalam suatu kegiatan penelitian ilmiah guna mencapai sasaran yang diinginkan. Agar penelitian memperoleh hasil yang sesuai dengan yang di harapkan maka perlu menetapkan langkah – langkah tertentu yang di tuangkan dalam metodologi penelitian.

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data – data yang dibutuhkan, penulis menggunakan dua metode, yaitu :

1. Penelitian Lapangan ( Field Research )

Penelitian Lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh langsung dari responden. Cara – caranya yaitu melalui :

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Dalam hal ini penulis memberikan sejumlah pertanyaan kepada pimpinan perusahaan mengenai masalah – masalah yang akan diteliti.

b. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

2. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Peneltian Kepustakaan merupakan metode pengumpulan data berdasarkan buku-buku yang berkaitan dengan judul Tugas Akhir ini dan sumber data tertulis lainnya yang ada di perusahaan, yang berhubungan dengan pokok bahasan tugas akhir ini dan dijadikan sebagai dasar perbandingan antara data yang penulis dapatkan di lapangan.

(9)

1.7 Lokasi

Lokasi penelitian dalam penyusunan skripsi ini yaitu di Toko Pesona Jepara Furniture, Jalan Jend.Sudirman no.27, Kuningan, Jawa barat.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

G Kerja-kerja membekal dan memasang kabel bawah tanah 4 teras 25mm PVC/SWA/PC untuk sambungan dari Feeder Pillar ke tiang (first pool) termasuk aksesori kelengkapan, sambungan

Diagram dekomposisi merupakan suatu bagian terstruktur yang menjelaskan bagian dari tiap proses sistem informasi e-commerce pada PT Bumi Sriwijaya Abadi Palembang yang

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari

61 Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa dilema yang Jepang alami pada saat pengambilan keputusan untuk berkomitmen pada Protokol Kyoto adalah karena

2011 sangat memberi peluang optimalisasi diplomasi Indonesia dalam berperan memecahkan berbagai masalah yang ada baik di dalam negeri maupun di dalam kawasan