• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

; Dengan menggunakan Tahun Dasar 2007=100, pada bulan Oktober 2011 Kota Pekanbaru mengalami inflasi sebesar 0,54 persen. Hal yang sama dialami Kota Dumai dengan inflasi sebesar 0,36 persen.

; Inflasi Kota Pekanbaru dan Dumai masing-masing menduduki peringkat ke 4 dan 7 se- Sumatera dari 16 kota yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK), serta pada peringkat ke 7 dan 10 dari 66 kota di Indonesia. di Sumatera, 9 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,92 persen, dan deflasi tertinggi di Kota Medan sebesar 0,84 persen. Di Indonesia sebagian besar kota-kota IHK mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bima sebesar 0,97 persen dan deflasi tertinggi di Kota Kendari sebesar 2,98 persen.

; Inflasi Kota Pekanbaru disebabkan oleh peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,08 persen, kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,79 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,61 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,53 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,13 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan indeks harga (deflasi) sebesar 0,39 persen.

; Komoditas yang memberikan sumbangan Inflasi Kota Pekanbaru antara lain: beras dengan andil sebesar 0,28 persen, daging ayam ras 0,22 persen, pemeliharaan/service kendaraan 0,10 persen, cabe merah 0,09 persen, donat 0,05 persen, sewa rumah, biaya pendidikan Sekolah Dasar dan air kemasan masing 0,03 persen, rokok kretek filter dan rokok putih masing-masing 0,02 persen, serta beberapa komoditas lainnya dengan andil sekitar 0,01 persen. ; Sebaliknya ada beberapa komoditas yang mengalami deflasi antara lain: ikan serai dan minyak

goreng masing-masing sebesar 0,04 persen, ikan tongkol, bawang merah dan emas perhiasan masing-masing sebesar 0,03 persen, batu bata, ikan lele dan kelapa masing-masing sebesar 0,02 persen, serta beberapa komoditas lainnya sekitar 0,01 persen.

; Laju inflasi tahun kalender 2011 (Januari-Oktober 2011) sebesar 4,09 persen dan inflasi “year on year” (Oktober 2011 terhadap Oktober 2010) di Kota Pekanbaru sebesar 6,70 persen.

l

No. 45/11/14/Th. XII, 1 November 2011

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

OKTOBER 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,54 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Riau, BPS Kota Pekanbaru dan BPS Kota Dumai di beberapa pasar tradisional serta pasar swalayan, perkembangan harga eceran beberapa komoditas pada bulan Oktober 2011 secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Di Kota Pekanbaru pada bulan Oktober 2011 terjadi inflasi sebesar 0,54 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,44 pada September 2011 menjadi 128,13 pada Oktober 2011. Laju inflasi tahun kalender 2011 (Januari-Oktober 2011)

(2)

sebesar 4,09 persen dan inflasi “year on year” (Oktober 2011 terhadap Oktober 2010) sebesar 6,70 persen. Kota Dumai juga mengalami inflasi pada bulan Oktober 2011 sebesar 0,36 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 2,36 persen dan inflasi “year on year” sebesar 5,72 persen.

Inflasi Kota Pekanbaru disebabkan oleh peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,08 persen, kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,79 persen, kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,61 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,53 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,21 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,13 persen. Sedangkan kelompok sandang mengalami penurunan indeks harga (deflasi) sebesar 0,39 persen.

Tabel 1.

Laju Inflasi/Deflasi Kota Pekanbaru, Tahun Kalender 2011 dan Oktober 2011 Terhadap Oktober 2010 menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)

IHK IHK IHK IHK Inflasi Laju Inflasi Inflasi

Oktober 2010 Desember 2010 September 2011 Oktober 2011 Oktober 2011 1) Tahun Kalender 2011 2) Tahun ke Tahun 3) (%) (%) (%) [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] U m u m 120,08 123,09 127,44 128,14 0,55 4,10 6,71 1 Bahan Makanan 132,11 141,18 145,53 147,10 1,08 4,19 11,35

2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 128,38 130,95 136,23 136,95 0,53 4,58 6,68

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 116,50 117,11 120,02 120,18 0,13 2,62 3,16

4 Sandang 128,83 132,53 140,33 139,84 -0,35 5,52 8,55

5 Kesehatan 111,13 111,54 119,30 119,55 0,21 7,18 7,58

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 120,89 120,92 128,91 129,70 0,61 7,26 7,29

7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 99,67 99,98 101,82 102,62 0,79 2,64 2,96

Kelompok Pengeluaran

[1]

Tabel 2.

Andil Inflasi menurut Kelompok Pengeluaran di Kota Pekanbaru Bulan Oktober 2011

Kelompok Pengeluaran  Andil Inflasi Oktober 2011 

Pekanbaru  Dumai 

[1]  [2]  [3] 

UMUM  0,54  0,36 

1. Bahan Makanan  0,28  0,33 

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau  0,11  ‐0,02 

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar  0,03  ‐0,01 

4. Sandang  ‐0,03  0,07 

5. Kesehatan  0,01  0,00 

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga  0,04  0,00 

7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan  0,11  ‐0,01 

1) Kolom (6) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2011 terhadap IHK bulan September 2011 2) Kolom (7) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2011 terhadap IHK bulan Desember 2010 3) Kolom (8) Persentase perubahan IHK bulan Oktober 2011 terhadap IHK bulan Oktober 2010

(3)

Gambar 1.

Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Pekanbaru, Dumai dan Nasional Oktober 2010 – Oktober 2011 (%) -3 -2 -1 0 1 2 3

Okt-10 Nop-10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Okt-11

Pekanbaru Dumai Nasional

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan

Pada bulan Oktober 2011, Kelompok Bahan Makanan mengalami inflasi sebesar 1,08 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 145,53 pada bulan September 2011 menjadi 147,10 pada Oktober 2011.

Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, hanya empat subkelompok mengalami inflasi, dan tujuh subkelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 7,95 persen dan deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 3,61 persen.

Sumbangan kelompok bahan makanan terhadap total inflasi Pekanbaru pada Oktober 2011 sebesar 0,28 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi Oktober 2011 antara lain: beras dengan andil sebesar 0,28 persen, daging ayam ras 0,22 persen, cabe merah 0,09 persen, ikan gabus, cabe hijau, wortel dan udang basah masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain ikan serai dan minyak goreng masing dengan andil sebesar 0,04 persen, ikan tongkol dan bawang merah masing-masing 0,03 persen, ikan lele dan kelapa masing-masing-masing-masing 0,02 persen, sawi hijau, teri, bayam, buah pir, telur ayam ras, kentang, ketimun, baung, nangka muda, dan sebagainya masing-masing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau pada Oktober 2011 mengalami inflasi sebesar 0,53 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 136,23 pada September 2011 menjadi 136,95 pada Oktober 2011.

Dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi pada subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,71 persen, selanjutnya subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,62 persen dan subkelompok makanan jadi sebesar 0,45 persen.

Pada Oktober 2011 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah donat sebesar 0,05 persen, air kemasan sebesar 0,03 persen dan rokok kretek filter serta rokok putih masing-masing sebesar 0,02 persen.

(4)

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar pada bulan Oktober 2011 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga dari 120,02 pada September 2011 menjadi 120,18 pada Oktober 2011.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, semua subkelompok mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,69 persen, dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 0,02 persen.

Pada Oktober 2011 kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen dengan sumbangan terbesar dari tarif sewa rumah sebesar 0,03 persen, selanjutnya upah pembantu rumahtangga, besi beton dan sprei tempat tidur masing-masing sebesar 0,01 persen.

4. Sandang

Kelompok Sandang pada Oktober 2011 mengalami deflasi sebesar 0,39 persen, atau terjadi penurunan indeks harga dari 140,33 pada September 2011 menjadi 139,78 pada Oktober 2011.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami deflasi. Deflasi tertinggi pada subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,98 persen, dan subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,22 persen. Sedangkan subkelompok sandang wanita mengalami inflasi sebesar 0,01 persen, dan subkelompok sandang laki-laki relatif stabil.

Pada Oktober 2011 kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,03 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah emas perhiasan sebesar 0,03 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Oktober 2011 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau terjadi peningkatan indeks harga dari 119,30 pada September 2011 menjadi 119,55 pada Oktober 2011.

Dari empat subkelompok dalam kelompok kesehatan ini, dua subkelompok mengalami inflasi dan dua subkelompok lainnya relatif stabil. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,56 persen dan subkelompok obat-obatan sebesar 0,06 persen.

Pada Oktober 2011, kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah parfum sebesar 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Oktober 2011 mengalami inflasi sebesar 0,61 persen atau terjadi peningkatan indeks harga dari 128,91 pada September 2011 menjadi 129,70 pada Oktober 2011.

Dari lima subkelompok dalam kelompok ini, hanya subkelompok pendidikan yang mengalami inflasi sebesar 1,10 persen, dan empat subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan.

Pada Oktober 2011, kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah biaya pendidikan sekolah dasar sebesar 0,03 persen dan biaya perguruan tinggi sebesar 0,01 persen.

(5)

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan pada Oktober 2011 mengalami inflasi sebesar 0,79 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 101,82 pada September 2011 menjadi 102,62 pada Oktober 2011.

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, dua subkelompok mengalami inflasi dan dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 7,33 persen dan subkelompok transpor sebesar 0,03 persen.

Pada Oktober 2011 kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,11 persen, dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah pemeliharaan/service sebesar 0,10 persen.

INFLASI TAHUNAN

Laju Inflasi Tahun Kalender (Januari s/d Oktober 2011) di Kota Pekanbaru sebesar 4,09 persen, lebih rendah dibandingkan dengan laju inflasi pada bulan yang sama pada tahun 2010 , tetapi sebaliknya laju inflasi tahunan/year

on year (Oktober 2011 terhadap Oktober 2010) sebesar 6,70 persen, lebih tinggi dibanding inflasi year on year pada

bulan yang sama tahun 2010 yang lalu, seperti terlihat pada Tabel 3. berikut: Tabel 3.

Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year Kota Pekanbaru Tahun 2007 – 2011 (%)

Inflasi 2007 2008 2009 2010 2011

1. Oktober 0,81 0,48 0,43 -0,02 0,54

2. Inflasi Tahun Kalender (Januari s/d Oktober 2010) 4,93 8,95 2,04 4,38 4,09 3. Inflasi year on year (Oktober 2011 terhadap Oktober 2010) 8,86 11,17 2,15 4,25 6,70

Gambar 2.

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender Kota Pekanbaru (Januari-Desember) 2009-2011

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 IN F L A S I (% ) 20 09 20 10 20 11

(6)

Gambar 3.

Perbandingan Inflasi Year On Year Kota Pekanbaru, 2009-2011

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Perbandingan antar Kota di Pulau Sumatera dan Indonesia

Pada bulan Oktober 2011, dari 16 kota yang menghitung IHK di wilayah Sumatera, 9 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,92 persen, dan deflasi tertinggi di Kota Medan sebesar 0,84 persen (pada Tabel 4).

Dari 66 kota yang menghitung IHK di Indonesia pada bulan Oktober 2011, hanya 32 kota di Indonesia yang mengalami inflasi, dengan Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bima sebesar 0,97 persen dan terendah di Kota Madiun sebesar 0,01 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 2,98 persen. (pada Tabel 6).

Tabel 4.

Perbandingan IHK dan Inflasi Oktober 2011 Kota-Kota di Pulau Sumatera

IHK Oktober 2011 Inflasi (%)

[2] [3] 1 TANJUNG PINANG 130,23 0,92 2 PADANG 133,30 0,63 3 BANDAR LAMPUNG 141,24 0,62 4 PEKAN BARU 128,13 0,54 5 PALEMBANG 129,44 0,50 6 PEMATANG SIANTAR 132,47 0,36 7 DUMAI 133,03 0,36 8 SIBOLGA 134,25 0,35 9 BATAM 125,07 0,27 10 BENGKULU 136,26 -0,04 11 PADANG SIDEMPUAN 130,38 -0,15 12 LHOKSEUMAWE 131,78 -0,17 13 JAMBI 132,56 -0,18 14 BANDA ACEH 125,32 -0,28 15 PANGKAL PINANG 140,81 -0,65 16 MEDAN 129,48 -0,84 K O T A [1] 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 IN F L A S I (% ) 2009 thd 2008 2010 thd 2009 2011 thd 2010

(7)

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Dumai serta Perubahannya Oktober 2011 (Tahun 2007 = 100,00) Kelompok/Sub kelompok Pekanbaru Dumai IHK Oktober 2011 % Perub. Oktober 2011 thd September 2011 IHK Oktober 2011 % Perub. Oktober 2011 thd September 2011 ( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) UMUM 128,13 0,54 133,03 0,36 1. BAHAN MAKANAN 147,10 1,08 155,36 1,15

a. Padi-padian, Umbi-umbian, & Hasil-hasilnya 163,48 4,79 146,46 3,13

b. Daging dan Hasil-hasilnya 139,34 7,95 135,42 -1,28

c. Ikan Segar 167,19 -2,06 142,71 -4,92

d. Ikan Diawetkan 135,93 -2,00 160,99 -3,33

e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 138,66 -0,23 129,27 -1,60

f. Sayur-sayuran 141,64 -3,61 251,51 9,90

g. Kacang-kacangan 164,96 -0,36 269,65 -0,04

h. Buah-buahan 140,71 -0,78 183,65 2,27

i. Bumbu-bumbuan 126,83 2,53 129,53 5,84

j. Lemak dan Minyak 135,94 -2,91 147,91 -0,55

k. Bahan Makanan Lainnya 130,72 0,02 139,56 3,32

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 136,95 0,53 142,94 -0,07

a. Makanan Jadi 134,71 0,45 147,49 0,00

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 131,80 0,71 124,72 -0,47

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 146,35 0,62 145,54 0,00

3. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 120,18 0,13 119,85 -0,06

a. Biaya Tempat Tinggal 118,14 0,03 118,97 -0,15

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 125,00 0,02 122,38 0,06

c. Perlengkapan Rumah Tangga 121,47 0,49 130,93 0,11

d. Penyelenggaraan Rumah Tangga 121,57 0,69 111,54 -0,06

4. SANDANG 139,78 -0,39 134,10 1,08

a. Sandang Laki-laki 127,60 0,00 120,37 3,54

b. Sandang Wanita 114,03 0,01 115,75 -0,22

c. Sandang Anak-anak 130,28 -0,22 118,32 6,47

d. Barang Pribadi dan Sandang Lainnya 185,32 -0,98 186,80 -2,70

5. KESEHATAN 119,55 0,21 112,65 -0,01

a. Jasa Kesehatan 128,77 0,00 105,55 0,00

b. Obat-obatan 104,62 0,06 103,53 0,00

c. Jasa Perawatan Jasmani 131,31 0,00 107,81 0,00

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 114,60 0,56 121,02 -0,02

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 129,70 0,61 120,89 0,02

a. Jasa Pendidikan 140,51 1,10 129,17 0,00

b. Kursus-kursus/Pelatihan 133,23 0,00 103,08 0,00

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 117,52 0,00 124,74 0,18

d. Rekreasi 113,68 0,00 113,10 0,00

e. Olahraga 112,49 0,00 104,53 0,00

7. TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 102,62 0,79 115,51 -0,07

a. Transpor 108,32 0,03 127,42 -0,09

b. Komunikasi & Pengiriman 80,93 0,00 90,86 -0,02

c. Sarana dan Penunjang Transpor 134,18 7,33 113,75 0,00

(8)

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen 66 Kota dan Perubahannya, Oktober 2011 (Tahun 2007 = 100,00)

No. Kota Oktober IHK

2011

% Perub. Oktober 2011 thd September 2011

No. Kota Oktober IHK

2011

% Perub. Oktober 2011 thd

September 2011

(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 BANDA ACEH 125,32 -0,28 34 PROBOLINGGO 131,65 -0,22

2 LHOKSEUMAWE 131,78 -0,17 35 MADIUN 132,34 0,01

3 SIBOLGA 134,25 0,35 36 SURABAYA 127,89 -0,31

4 PEMATANG SIANTAR 132,47 0,36 37 SERANG 132,36 0,20

5 MEDAN 129,48 -0,84 38 TANGERANG 129,53 0,07

6 PADANG SIDEMPUAN 130,38 -0,15 39 CILEGON 127,29 0,19

7 PADANG 133,30 0,63 40 DENPASAR 129,59 0,13

8 PEKAN BARU 128,13 0,54 41 MATARAM 137,12 -1,01

9 DUMAI 133,03 0,36 42 BIMA 137,79 0,97

10 JAMBI 132,56 -0,18 43 MAUMERE 142,97 0,20

11 PALEMBANG 129,44 0,50 44 KUPANG 136,79 -0,03

12 BENGKULU 136,26 -0,04 45 PONTIANAK 135,32 -1,66

13 BANDAR LAMPUNG 141,24 0,62 46 SINGKAWANG 133,74 -0,93

14 PANGKAL PINANG 140,81 -0,65 47 SAMPIT 129,97 -0,03

15 BATAM 125,07 0,27 48 PALANGKA RAYA 134,17 -0,81

16 TANJUNG PINANG 130,23 0,92 49 BANJARMASIN 133,33 -0,60

17 JAKARTA 126,58 -0,26 50 BALIKPAPAN 135,56 -0,15 18 BOGOR 129,29 0,29 51 SAMARINDA 137,47 -0,75 19 SUKABUMI 128,82 0,09 52 TARAKAN 147,40 0,63 20 BANDUNG 122,00 0,19 53 MANADO 125,44 0,33 21 CIREBON 132,78 0,16 54 PALU 131,88 -0,23 22 BEKASI 126,53 0,25 55 WATAMPONE 142,71 -0,59 23 DEPOK 127,04 -0,15 56 MAKASSAR 127,79 -0,48 24 TASIKMALAYA 130,30 0,31 57 PAREPARE 129,01 -0,44 25 PURWOKERTO 127,21 0,23 58 PALOPO 135,96 -0,74 26 SURAKARTA 119,66 0,03 59 KENDARI 134,09 -2,98 27 SEMARANG 126,95 -0,19 60 GORONTALO 131,51 0,55 28 TEGAL 129,50 -0,25 61 MAMUJU 132,74 0,08 29 YOGYAKARTA 129,06 0,04 62 AMBON 131,76 -0,67 30 JEMBER 128,56 -0,13 63 TERNATE 129,85 -0,59 31 SUMENEP 125,02 -0,02 64 MANOKWARI 141,39 -0,39 32 KEDIRI 127,36 0,02 65 SORONG 144,42 -0,65 33 MALANG 128,61 0,12 66 JAYAPURA 125,41 0,02

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada Game Edukasi Siaga Bencana Gempa Bumi terdapat video animasi yang berisikan tentang tindakan yang harus dilakukan ketika pra bencana gempa bumi, saat

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

TUJUAN (T) Mewujudkan Pengembangan & Promosi Inovasi dalam Bidang AN (TDIAN1) Mewujudkan Pengembangan Inovasi dalam Bidang Tata Pemerintahan (TPITP1) Mewujudkan

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Kepekaan terhadap makhluk hidup dan lingkungannya merupakan sikap ilmiah khusus yang sangat diperlukan oleh orang yang belajar biologi maupun pendidik biologi untuk menempa

Junaedin Wadu. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Risiko Produksi Serta Perilaku Petani dan Strategi Menghadapi Risiko produksi Usahatani Padi Sawah di Kecamatan