• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE THURSTONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE THURSTONE"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI DENGAN

METODE THURSTONE

(Studi Kasus : Program Studi Ilmu Komputer dan Manajemen

Berdasarkan Persepsi Dunia Kerja di Jabodetabek)

AFRIANTO

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

RINGKASAN

AFRIANTO. Pemeringkatan Perguruan Tinggi dengan Metode Thurstone (Studi Kasus : Program Studi Ilmu Komputer dan Manajemen berdasarkan Persepsi Dunia Kerja di Jabodetabek). Dibimbing oleh TOTONG MARTONO dan HARI WIJAYANTO

Setiap tahun diadakan pemeringkatan perguruan tinggi oleh Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) terhadap dunia kerja. Di pihak lain setiap perguruan tinggi selalu diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN). Program studi yang dipilih dalam pemeringkatan adalah Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen sebagai representasi jurusan IPA dan IPS di SMA yang hampir mewakili seluruh populasi. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai peringkat perguruan tinggi berdasarkan persepsi dunia kerja untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen dan mengevaluasi hubungan antara peringkat yang diperoleh dengan akreditasi dan usia program studi. Untuk keperluan itu, maka digunakan metode Thurstone dan korelasi peringkat Spearman. Responden terdiri dari 209 user dan 67 recruiter di Jabodetabek. Respondendidominasi oleh lulusan S1 (79%), usia 30-39 tahun (45.7%) dan kelas sosial dengan pengeluaran 3 juta sampai 5 juta rupiah (54.3%). Perguruan Tinggi yang diperingkatkan dipilih berdasarkan sepuluh perguruan tinggi dengan frekuensi tertinggi pilihan responden. Seluruh perguruan tinggi terletak di Pulau Jawa dan didominasi oleh perguruan tinggi yang terletak di Jabodetabek.

Peringkat perguruan tinggi versi THES dan Webometrics digunakan sebagai pembanding. Pemeringkatan berdasarkan persepsi dunia kerja Jabodetabek menunjukkan responden memberikan peringkat yang lebih baik untuk perguruan tinggi yang berlokasi dekat dengan responden. Perguruan tinggi yang memiliki lulusan dengan kinerja yang baik akan dinilai lebih baik oleh responden karena dunia kerja lebih mengutamakan keterampilan. Persepsi dunia kerja tidak mencerminkan kualitas keilmuan perguruan tinggi. Evaluasi hubungan peringkat perguruan tinggi persepsi dunia kerja dengan usia perguruan tinggi menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara usia dan peringkat perguruan tinggi berdasarkan persepsi dunia kerja.

(3)

PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI DENGAN

METODE THURSTONE

(Studi Kasus : Program Studi Ilmu Komputer dan Manajemen

Berdasarkan Persepsi Dunia Kerja di Jabodetabek)

AFRIANTO

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika

pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Judul : Pemeringkatan Perguruan Tinggi dengan Metode Thurstone

(Studi Kasus : Program Studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan

Manajemen Berdasarkan Persepsi Dunia Kerja di Jabodetabek)

Nama : Afrianto

NRP :

G14052021

Menyetujui :

Pembimbing I,

Dr.Totong Martono

NIP. 195304281978021001

Pembimbing II,

Dr.Ir.Hari Wijayanto, M.S.

NIP. 196504211990021001

Mengetahui :

Ketua Departemen Statistika

Dr. Ir.Hari Wijayanto, M.S.

NIP. 196504211990021001

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjungpandan, Belitung pada tanggal 30 April 1988. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Penulis lulus Sekolah Dasar Negeri 22 Tanjungpandan tahun 1999, kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Tanjungpandan sampai tahun 2002. Penulis melanjutkan pendidikan menengah lanjutan atas di SMA Negeri 1 Tanjungpandan hingga tahun 2005. Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor(IPB) melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) untuk mengikuti Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Setelah menjalani TPB, penulis memilih Statistika sebagai mayor pilihan pertama dan diterima pada mayor Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada tahun 2006 dan memilih ilmu penunjang Ekonomi Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis juga berpartisipasi aktif sebagai staf Departemen Kesekretariatan pada tahun 2006, staf Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) pada tahun 2008 di Paduan Suara Mahasiswa (PSM) IPB “Agriaswara”, sekretaris pada tahun 2007 dan ketua departemen Infokom Ikatan Keluarga Pelajar Belitung (IKPB) tahun 2008 di IKPB Cabang Bogor dan staf Analisis Data Himpunan Keprofesian (Himpro) Gamma Sigma Beta (GSB) pada tahun 2008. Pada tanggal 16 Februari hingga 3 April 2009, penulis melaksanakan praktik lapang di PT Tempo Inti Media, Tbk unit Riset Pemasaran.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan baik. Karya ilmiah ini ditulis sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana statistika pada Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Selain itu, karya ilmiah ini ditulis sebagai pemenuhan rasa ingin tahu terhadap salah satu analisis statistika yang berhubungan dengan konsep psikometrika.

Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan karya ilmiah ini yaitu kepada :

1. Bapak Dr. Totong Martono dan Bapak Dr.Ir.Hari Wijayanto, MS atas bimbingan selama penulisan karya ilmiah ini.

2. Bapak Prof.Aunuddin atas saran selama ujian sidang.

3. Kedua orang tua tercinta H.Saleh dan Hj.Mulyati atas bantuan moril dan materi dan kepada abangku Sugandi dan adikku Linda Oktaviani yang selalu memberikan dukungan. Terima kasih yang tak terhingga atas kasih sayang, doa dan pengorbanan yang telah diberikan selama ini.

4. Pak Hari Nugroho, Mbak Ai Mulyani dan Mbak Intan atas bimbingan dan bantuannya selama menjalankan praktik lapang di PT Tempo Inti Media dan atas izin penggunaan data survei Perti.

5. Seluruh Pengurus Yayasan Goodwill International (Ibu Mizue Hara beserta keluarga, Ibu Mien, Mbak Rosa dan Mas Broto) dan Yayasan Ijari yang telah memberikan bantuan yang sangat luar biasa kepada penulis selama mendapatkan beasiswa.

6. Teman-teman seperjuangan, senasib dan sepenanggungan, Statistika 42. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

Semoga semua amal baik dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Februari 2010

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 1

TINJAUAN PUSTAKA ... 1

Metode Thurstone (The Law of Comparative Judgement) ... 1

Korelasi Peringkat Spearman………….. ... 3

BAHAN DAN METODE ... 3

Bahan ... 3

Metode ... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 3

Deskripsi Perguruan Tinggi ... 3

Deskripsi Responden ... 4

Analisis dan Interpretasi Hasil ... 4

Hubungan Peringkat Thurstone dengan Usia Perguruan Tinggi.. ... 6

KESIMPULAN ... 7

SARAN ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 7

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Konsep Sebaran Proses Diskriminal untuk Satu Stimulus... ... 1 2. Beda Diskriminal ... 2 3. Sebaran Beda-beda Diskriminal ... 2 4. Peringkat Perguruan Tinggi untuk Program Studi Ilmu Komputer

/Teknik Informatika ... 4 5. Peringkat Perguruan Tinggi untuk Program Studi Manajemen... 5

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. Deskripsi Sepuluh Perguruan Tinggi dengan Frekuensi Tertinggi Pilihan Responden Program Studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen ... 9 2. Deskripsi Responden ... 10 3. Pemeringkatan Perguruan Tinggi untuk Program Studi Ilmu Komputer/

Teknik Informatika ... 11 4. Pemeringkatan Perguruan Tinggi untuk Program Studi Manajemen ... 12

5. Passing Grade Program Studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen

pada Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2009...13 6. Peringkat Perguruan Tinggi Versi Times Higher Education Supplement (THES)....13

7. Peringkat Perguruan Tinggi di Indonesia versi Webometrics ... 14

(9)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) setiap tahun melakukan survei mengenai perguruan tinggi terbaik di kalangan dunia kerja. Dunia kerja dipilih karena persepsi mereka didasarkan atas pengetahuan dan pengalamannya selama berkuliah dan bekerja membawahi para lulusan perguruan tinggi.

User dan Pewawancara untuk menjadi pegawai baru (HRD) merupakan responden PDAT. Data mentahnya berupa peringkat perguruan tinggi dalam skala ordinal yang dikonversikan menjadi skala interval dengan menggunakan metode Thurstone untuk melihat seberapa beda peringkat tersebut dalam kuantitasnya dalam bentuk jarak antar perguruan tinggi.

Di pihak lain setiap perguruan tinggi di Indonesia selalu diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) yang menilai kualitas pendidikan dari aspek kurikulum, fasilitas, riset, dosen, mahasiswa dan prospek lulusannya. Oleh karena itu akan diamati pula keselarasan persepsi dunia kerja dengan akreditasi BAN. Hal yang sama juga akan dilakukan antara persepsi dengan usia perguruan tinggi dengan melihat ada ataukah tidak ada hubungan linear di antara kedua parameter tersebut.

Program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen dipilih sebagai representasi jurusan IPA dan IPS di SMA yang hampir mewakili seluruh populasi sehingga dapat memberikan gambaran bagi lulusan SMA yang akan melanjutkan studi di perguruan tinggi. Selain itu, program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen merupakan program studi favorit dan selalu memiliki peminat yang banyak dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari tingginya peminat untuk program studi Ilmu Komputer dan Manajemen pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Universitas Indonesia (UI) memiliki rasio peminat terhadap daya tampung sebesar 54 untuk program studi Ilmu Komputer dan 137 untuk program studi Manajemen, sedangkan di Universitas Gajah Mada (UGM) masing-masing sebesar 63 dan 25.

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi mengenai peringkat perguruan tinggi terbaik berdasarkan persepsi dunia kerja di Jabodetabek untuk program studi Ilmu

Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen dan mengevaluasi peringkat yang diperoleh dengan akreditasi dan usia program studi.

TINJAUAN PUSTAKA

Metode Thurstone (The Law of

Comparative Judgement)

Prinsip dasar metode Thurstone(The law of comparative judgement ) adalah metode

perbandingan berpasangan (pair comparison)

pada seluruh kemungkinan pasangan stimulus. Ketika pengamat melakukan penilaian, secara psikologis terdapat proses dalam diri pengamat untuk memberikan reaksi terhadap stimulus. Proses ini disebut sebagai proses diskriminal. Pada kenyataannya, pengamat seringkali memberikan penilaian pembandingan yang berbeda terhadap pasangan stimulus yang sama pada kesempatan yang berbeda. Dengan kata lain, seorang pengamat memiliki proses diskriminal yang berbeda pada penilaian stimulus dan akan membentuk sebaran frekuensi pada rangkaian psikologi proses diskriminalnya. Sebaran frekuensi proses diskriminal pada suatu stimulus membentuk sebuah sebaran normal dengan nilai tengah sama dengan nilai modus dari stimulus tersebut.

Simpangan diskriminal (discriminal deviation) adalah selisih proses diskriminal

untuk suatu stimuli pada suatu kesempatan dengan proses modus pada stimuli tersebut. Simpangan baku dari sebaran proses diskriminal disebut dispersi diskriminal (discriminal dispersion). Selisih penilaian dua

stimulus pada suatu kesempatan penilaian disebut beda diskriminal atau discriminal difference pada kesempatan tersebut. Ilustrasi

simpangan diskriminal dan dispersi diskriminal dapat dilihat pada Gambar 1, beda diskriminal pada Gambar 2 dan sebaran beda-beda diskriminal pada Gambar 3.

Gambar 1. Konsep Sebaran Proses Diskriminal untuk Satu Stimulus

(10)

2

Gambar 2.Beda Diskriminal

Gambar 3.Sebaran Beda-beda Diskriminal Karena pengamatan bertujuan untuk mengetahui keunggulan suatu stimulus terhadap stimulus lainnya, maka perlu diketahui peluang suatu stimulus lebih unggul daripada lainnya. Peluang ini bisa diperoleh dengan menghitung beda-beda diskriminal dari kedua stimulus yang diperbandingkan tersebut untuk berbagai kesempatan penilaian. Frekuensi kemunculan beda-beda ini berfluktuasi sehingga apabila dipetakan di atas garis yang memuat semua kemungkinan nilai beda akan membentuk suatu sebaran yang disebut sebaran beda-beda diskriminal.

Jika kedua stimulus yang dibandingkan adalah i dan j maka beda diskriminal keduanya secara umum dilambangkan dengan Ri-j. Nilai tengah dari sebaran beda-beda diskriminal adalah selisih nilai tengah beda-beda proses diskriminal kedua stimulus tersebut (Ri - Rj) dan simpangan bakunya adalah 2 2 j i ij     

Dengan asumsi bahwa simpangan dari proses diskriminal untuk kedua stimulus tidak berkorelasi.

The law of comparative judgement

merupakan sebuah persamaan yang menghubungkan proporsi dari frekuensi stimulus i lebih tinggi daripada stimulus j (pi>j) sesuai dengan kategori yang diberikan. Persamaan The law of comparative judgement

dapat didefinisikan sebagai berikut :

j i ij j i ij j i R Z r R   222   Dengan :

Ri-Rj : Selisih nilai tengah beda-beda proses diskriminal stimulus i dan stimulus j

Zij : Nilai dari tabel normal baku yang berhubungan dengan proporsi penilaian pi>j. Jika pi>j lebih dari 0.5, maka Zij bernilai positif. Jika pi>j

kurang dari 0.5 , maka Zij bernilai

negatif

σi : Dispersi diskriminal dari stimulus i

σj : Dispersi diskriminal dari stimulus j r : Korelasi antara simpangan

diskriminal dari stimulus i dan j Kasus yang paling sederhana yaitu mengasumsikan bahwa dispersi diskriminal antar stimulus adalah homogen (σi = σj) dan tidak ada korelasi simpangan diskriminal (rij=0) sehingga persamaan yang digunakan adalah : 2  ij j i R Z R  

Dengan asumsi semua dispersi diskriminal bernilai sama dengan satu, maka persamaan yang digunakan adalah :

2

ij j i R Z

R  

Konstanta 2 dapat dihilangkan karena yang ingin dicari adalah jarak skala relatif antar stimulus. Persamaan akhir yang digunakan adalah :

ij j i R Z

R  

Prosedur penilaian dengan metode

Thurstone (The law of comparative

judgement) ini adalah :

1. Melakukan perbandingan berganda pada seluruh pasangan stimulus (V) dan seluruh pengamatan. Aturannya adalah :

Fij =         j i j i i V V , V , V , 5 . 0 0 1 V Vj

2. Menjumlahkan skor seluruh pengamatan dan menempatkan skor tersebut pada kolom dan baris yang mewakili tiap peubah. Tahap ini menghasilkan matriks frekuensi (Fij)

3. Menghitung matriks proporsi (Pij) dengan cara membagi unsur-unsur pada matriks frekuensi dengan jumlah responden 4. Mentransformasikan unsur-unsur dalam

matriks proporsi menjadi nilai kurva normal baku (Zij). Menurut Green (1954), nilai Zij yang lebih dari +2.00 atau kurang dari -2.00 harus ditolak karena hal ini mencerminkan peluang keunggulan yang hampir sempurna (lebih dari 0.975) dan dianggap tidak mungkin terjadi

5. Menghitung rataan tiap kolom tanpa menyertakan unsur dari diagonal matriks, kemudian kolom diurutkan mulai dari

(11)

3

kolom dengan rataan terkecil hingga terbesar

6. Menghitung selisih antar kolom terdekat. Peubah dengan rataan tertinggi dikurangi dengan peubah dengan rataan yang lebih rendah. Hasilnya merupakan jarak antara dua peubah yang saling berdekatan 7. Menghitung nilai skala tiap peubah

dengan menetapkan nilai skala pertama bernilai nol. Nilai skala selanjutnya dihitung dengan mencari nilai kumulatif dari nilai skala sebelumnya

Korelasi Peringkat Spearman

Korelasi Spearman mengukur korelasi nonparametrik dan menyatakan keeratan hubungan antara peringkat-peringkat. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis satu arah untuk melihat apakah terdapat hubungan lurus antara dua peubah (X dan Y) dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 : X dan Y saling bebas

H1 : Ada hubungan linear antara X dan Y Statistik uji :

1

6 1 21   

n n d r n i i s Dengan

   

2 1 1 2

    n i i i n i i RX RY d

Tolak H0 jika nilai rs hitung lebih besar daripada rs dalam tabel untuk 1- α.

BAHAN DAN METODE

Bahan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara yang dilakukan oleh Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) pada Februari 2008. Responden yang disurvei berada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Responden berjumlah 276 orang, terdiri dari 209 user, 67 recruiter. User adalah mereka yang bekerja dengan posisi manajer ke atas, memiliki bawahan dan berpendidikan minimal S1. Bidang pekerjaannya tidak dibatasi, mencakup bidang-bidang manajerial seperti produksi, pemasaran, keuangan dan yang lainnya, tetapi tidak termasuk bidang personalia/HRD. Recruiter adalah mereka yang bekerja di bidang personalia/HRD atau perusahaan konsultan penyedia tenaga kerja (head hunter), berpendidikan S1, memiliki

posisi manajer ke atas dan pernah merekrut lulusan S1.

Metode

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :

1. Penentuan sepuluh perguruan tinggi dengan frekuensi tertinggi

2. Deskripsi perguruan tinggi dan responden

3. Pengolahan Data dengan Metode

Thurstone

4. Analisis dan Interpretasi Hasil

5. Evaluasi hubungan antara peringkat berdasarkan persepsi dengan usia dan akreditasi perguruan tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Perguruan Tinggi

Deskripsi sepuluh perguruan tinggi dengan frekuensi tertinggi pilihan responden untuk masing-masing program studi yang terdiri dari nama perguruan tinggi, singkatan, lokasi, status, akreditasi, tahun berdiri dan frekuensi dapat dilihat pada Lampiran 1.

Deskripsi sepuluh perguruan tinggi dengan frekuensi tertinggi untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika menunjukkan bahwa hanya 10% perguruan tinggi negeri yang terletak di Jabodetabek, sedangkan 40% perguruan tinggi negeri lain terletak di luar Jabodetabek . Perguruan tinggi swasta yang digunakan dalam pemeringkatan program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika sebanyak 50% terletak di Jabodetabek. Seluruh perguruan tinggi yang terpilih untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika terletak di Pulau Jawa.

Untuk program studi Manajemen, masing-masing terdapat 10% perguruan tinggi perguruan tinggi negeri di Jabodetabek dan perguruan tinggi swasta di luar Jabodetabek. Perguruan tinggi swasta di Jabodetabek dan perguruan tinggi negeri di luar Jabodetabek mendominasi pada pemeringkatan program studi Manajemen dengan jumlah perguruan tinggi masing-masing sebesar 40%. Seluruh perguruan tinggi pada pemeringkatan perguruan tinggi untuk program studi Manajemen terletak di Pulau Jawa.

Hal ini menunjukkan bahwa ada keberpihakan responden terhadap perguruan tinggi yang berlokasi di Pulau Jawa, khususnya di Jabodetabek dan persepsi responden bahwa pendidikan di Pulau Jawa lebih baik dibandingkan dengan pendidikan di luar Pulau Jawa. Pada perguruan tinggi

(12)

4

swasta, responden lebih berpihak kepada perguruan tinggi yang terletak di Jabodetabek.

Deskripsi Responden

Deskripsi mengenai responden dapat dilihat pada Lampiran 2. Berdasarkan deskripsi tipe, pendidikan,usia dan kelas sosial, responden didominasi oleh lulusan S1(79%), usia 30-39 tahun(45.7%) dan kelas sosial A1(54.3%) . Tipe recruiter tidak memiliki responden yang berpendidikan S3 karena posisi recruiter membutuhkan kualifikasi lulusan S1 dan S2. Tipe user lebih banyak yang memiliki latar belakang pendidikan S1. Responden tipe user dan recruiter yang berpendidikan S2 dan S3 tidak ada yang berusia kurang dari 29 tahun karena responden yang menyelesaikan studi S2 pada dunia kerja umumnya berusia di atas 29 tahun. Hal lain yang dapat dilihat yaitu semakin tinggi kelas sosial dari C1 sampai A1 terdapat kecenderungan peningkatan jumlah responden. Sedangkan pada tipe kelas sosial A0 jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan tipe kelas sosial A1 karena pada deskripsi jabatan dan kelas sosial responden terlihat bahwa umumnya responden yang memiliki jabatan yang tinggi memiliki kelas sosial yang lebih tinggi. Selain itu hal yang dapat menyebabkan penurunan jumlah responden dari A1 ke A0 karena jumlah manajer di suatu perusahaan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pegawai yang memiliki jabatan senior manajer ke atas. Namun dapat juga terlihat bahwa pada kelas sosial A0 didominasi oleh responden dengan jabatan manajer yang disebabkan oleh perbedaan standar gaji tiap-tiap perusahaan untuk setiap jabatan.

Sebaran bidang pekerjaan responden terdiri dari Industri 28.62%, Jasa 28.26%, Media 15.58%, Lembaga Keuangan 11.59%, Pemerintahan 4.71% dan lainnya sebesar 11.23%. Sebaran bidang pekerjaan menunjukkan bahwa responden memiliki bidang pekerjaan yang cukup beragam.

Analisis dan Interpretasi Hasil

Tabel hasil prosedur metode Thurstone dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. Hasil metode Thurstone untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Peringkat Perguruan Tinggi untuk Program Studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika

Gambar 4 menunjukkan bahwa terdapat dua kelompok. Kelompok pertama adalah empat perguruan tinggi teratas (ITB, Binus, UI dan Gundar) dan enam perguruan tinggi lainnya dengan jarak yang berdekatan pada kelompok kedua.

Kelompok pertama merupakan perguruan tinggi di Jabodetabek kecuali ITB dan memiliki akreditasi A kecuali Binus. ITB merupakan perguruan tinggi yang terbaik menurut persepsi dunia kerja Jabodetabek untuk program studi Teknik Informatika/Ilmu Komputer meskipun berlokasi di luar Jabodetabek. Hal ini didukung dengan passing grade Teknik Informatika ITB yang tertinggi

dari seluruh program studi IPA pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dengan nilai

passing grade sebesar 65,9% sehingga

memiliki calon mahasiswa baru yang kualitas potensi akademiknya terbaik. Passing grade

perguruan tinggi lain dapat dilihat pada Lampiran 5. ITB juga merupakan pelopor di bidang Teknik Informatika. Universitas Bina Nusantara yang terletak di Jakarta sangat populer di Jabodetabek sebagai perguruan tinggi terbaik di bidang Teknik Informatika. Binus yang memiliki akreditasi B mampu mengungguli beberapa perguruan tinggi yang memiliki akreditasi A. Gunadarma memiliki tahun berdiri yang sama dengan Binus dan

/ BINUS ITB UI GUNDAR ITS UGM TRISAKTI UPH BL UNPAD 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(13)

5

memiliki akreditasi yang lebih baik, tetapi Binus telah dikenal sebagai pusat pelatihan komputer sebelum menjadi universitas sejak tahun 1974. UI menempati urutan ketiga karena program studi tersebut diminati oleh calon mahasiswa dan pengaruh nama besar UI sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Gunadarma terkenal dengan program studi Teknik Informatika yang memiliki reputasi baik dan masuk dalam lima besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi Webometrics.

Kelompok kedua merupakan perguruan tinggi di luar Jabodetabek yang memiliki akreditasi A kecuali Unpad dan perguruan tinggi di Jabodetabek dengan akreditasi B. Peringkat kelima dan keenam ditempati oleh ITS dan UGM yang merupakan dua perguruan tinggi yang terletak di luar Jabodetabek dan memiliki akreditasi A. Trisaki, UPH dan Budi Luhur menempati posisi ketujuh, delapan dan sembilan secara berurutan. Tiga universitas tersebut merupakan universitas swasta yang berlokasi di Jabodetabek dan memiliki akreditasi B. Unpad pada urutan terakhir terletak di luar Jabodetabek dan memiliki akreditasi B.

Perbandingan posisi ITB sebagai perguruan tinggi tertinggi dengan ITS yang berada pada peringkat kelima dan peringkat tertinggi pada kelompok kedua dengan nilai 0.267 mengindikasikan bahwa nilai skala ITB sekitar 3.6 kali lebih besar dibanding ITS. Jika acuan yang digunakan adalah Gunadarma pada peringkat keempat, maka Gunadarma memiliki nilai 2.2 kali lebih besar dibandingkan dengan ITS.

Pemeringkatan yang umumnya dipakai secara internasional adalah pemeringkatan versi THES dan Webometrics. Pemeringkatan versi THES memperhitungkan banyaknya publikasi internasional, fakultas bertaraf internasional, jumlah mahasiswa internasional sehingga lebih sesuai untuk digunakan sebagai acuan perguruan tinggi kelas dunia (world

class university). Pemeringkatan versi

Webometrics menggunakan banyaknya halaman dari empat mesin pencari di internet, banyaknya hubungan eksternal dari situs lain yang diterima, banyaknya dokumen perguruan tinggi yang ditemukan oleh mesin pencari dan banyaknya makalah dan kutipan dari domain perguruan tinggi.

Pemeringkatan versi THES untuk Fakultas Teknik dan Rekayasa dapat dilihat pada Lampiran 6. Binus tidak masuk dalam pemeringkatan versi THES tetapi menempati peringkat kedua pada pemeringkatan berdasarkan persepsi dunia kerja di

Jabodetabek untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika. Hal ini terjadi karena kurangnya publikasi internasional Binus yang hanya berjumlah masing-masing dua buah pada periode 2005-2009 meskipun telah memiliki program studi internasional. UI yang berada pada peringkat ketiga berdasarkan metode Thurstone memiliki dua puluh publikasi internasional pada periode 2005-2008 untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika sehingga mendapatkan peringkat yang lebih baik pada pemeringkatan versi THES. Dosen yang memiliki gelar S3 di ITB dan UI untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika lebih dari 40% sehingga aspek keilmuan di dua perguruan tinggi tersebut sangat baik.

Pemeringkatan versi Webometrics dapat dilihat pada Lampiran 7. Pemeringkatan versi Webometrics sangat mengandalkan tim web dari masing-masing perguruan tinggi untuk meningkatkan peringkat. Pada Lampiran 7 terlihat bahwa seluruh perguruan tinggi yang memiliki akreditasi A pada pemeringkatan berdasarkan persepsi dunia kerja di Jabodetabek untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika mendapatkan peringkat yang lebih baik pada pemeringkatan versi Webometrics dibandingkan dengan perguruan tinggi yang memiliki akreditasi B.

Gambar 5. Peringkat Perguruan Tinggi untuk Program Studi Manajemen

Gambar 5 menunjukkan UI menempati urutan pertama, kemudian diikuti UGM dan Trisakti. UI menempati peringkat pertama

UNAIR UNPAR PERBANAS UNTAR UNDIP ATMA UNPAD TRISAKTI UGM UI -1.5 0.5 2.5 4.5 6.5 8.5 10.5 12.5

(14)

6

dengan perbedaan yang jauh yaitu sebesar 2.2 kali lebih besar dibandingkan dengan UGM pada peringkat kedua dan 3 kali lebih besar dibandingkan dengan Trisakti pada peringkat ke 3. Unpad dan Atma menempati urutan keempat dan kelima. Peringkat keenam sampai kesepuluh yang memiliki nilai skala yang kecil (<1) ditempati Perbanas, Undip, Untar, Unair dan Unpar secara berurutan memiliki jarak yang berdekatan. UI memiliki skala sekitar 14.5 kali lebih besar dibandingkan dengan Perbanas yang memiliki peringkat keenam.

Nama besar UI menjadi salah satu faktor bagi Manajemen UI menempati posisi teratas dalam pemeringkatan program studi Manajemen. Selain faktor tersebut Manajemen UI merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi Manajemen pertama di Indonesia. Faktor lain yang mendukung adalah passing grade

tertinggi kelima untuk program studi IPS dan peringkat pertama untuk program studi Manajemen di Indonesia pada SNMPTN pada tahun 2009 dengan nilai sebesar 61% sehingga akan mendapatkan calon mahasiswa baru yang kualitas potensi akademiknya terbaik. Kualitas dosen yang baik dapat dilihat dari banyaknya karya ilmiah bertaraf internasional. Manajemen UGM menempati posisi kedua dengan passing grade dibawah

UI dengan nilai sebesar 57.9% dan merupakan penyelenggara program studi Manajemen kedua yang telah berdiri sejak tahun 1955. Trisakti menempati urutan ketiga dan merupakan perguruan tinggi swasta terbaik untuk program studi Manajemen. Trisakti merupakan perguruan tinggi swasta yang berada di Jakarta dan menyelenggarakan program studi Manajemen sejak 1982. Trisakti memiliki reputasi yang baik untuk program studi Manajemen.

Akreditasi program studi Manajemen seragam untuk kesepuluh perguruan tinggi. Dari passing grade program studi Manajemen

pada Lampiran 5, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa perguruan tinggi negeri yang memiliki program studi Manajemen akreditasi A tidak terdapat dalam daftar sepuluh perguruan tinggi terbaik dalam bidang manajemen seperti Universitas Brawijaya dan Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat disebabkan kurang dikenalnya perguruan tinggi tersebut oleh dunia kerja Jabodetabek atau lokasi yang relatif jauh dari Jabodetabek.

Pemeringkatan versi THES untuk Fakultas Ilmu Sosial dapat dilihat pada Lampiran 6. UI dan UGM berada dalam

pemeringkatan versi THES untuk Fakultas Ilmu Sosial dan urutannya sesuai dengan pemeringkatan berdasarkan persepsi dunia kerja Jabodetabek. Trisakti yang berada pada peringkat ketiga tidak masuk dalam pemeringkatan versi THES karena kurangnya publikasi internasional dan kualitas dosen. Dosen dengan pendidikan S3 pada program studi Manajemen di UI dan UGM lebih dari 30%, sedangkan Trisakti memiliki dosen dengan pendidikan S3 hanya sebanyak 7%.

Perguruan tinggi yang memiliki banyak publikasi internasional akan mendapatkan peringkat yang lebih baik dalam pemeringkatan versi THES. Banyaknya publikasi internasional dan kualitas dosen mencerminkan aspek keilmuan dalam suatu program studi. Pengembangan aspek keilmuan Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen lebih banyak dilakukan di kampus dibandingkan di dunia kerja.

Perguruan tinggi yang memiliki lulusan dengan kinerja yang baik dalam dunia kerja akan dinilai lebih baik oleh responden. Dunia kerja lebih mengutamakan keterampilan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan masing-masing perusahaan. Untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika keterampilan untuk membuat program, sistem informasi, web, database lebih dibutuhkan dunia kerja, sedangkan dunia kerja membutuhkan keterampilan lulusan program studi Manajemen dalam penerapan manajemen fungsional.

Hubungan Peringkat Thurstone dengan Usia Program Studi

Hasil korelasi peringkat Spearman untuk program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika antara usia dan peringkat berdasarkan persepsi dunia kerja menghasilkan nilai korelasi sebesar 0.6363. Peluang untuk mendapatkan suatu nilai rs lebih besar atau sama dengan 0.6363 bila H0 benar adalah antara 0.01 dan 0.05. Karena peluang ini kurang dari 0.05 maka Tolak H0 dan kesimpulan yang diperoleh adalah usia program studi yang lebih tua cenderung mendapatkan peringkat yang lebih baik pada taraf nyata 5% untuk kedua program studi.

Hal yang sama juga dilakukan pada program studi Manajemen dan menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.7667. Nilai koefisien korelasi sebagai statistik uji sebesar 0.7767 menunjukkan bahwa peluang untuk mendapatkan suatu nilai rs lebih besar atau sama dengan 0.7767 bila H0 benar adalah antara 0.005 dan 0.001. Karena peluangnya

(15)

7

sedemikian kecil, maka Tolak H0 dan kesimpulan yang diperoleh adalah perguruan tinggi yang lebih tua cenderung mendapatkan peringkat yang lebih baik pada taraf nyata 5%.

KESIMPULAN

Deskripsi responden menunjukkan bahwa responden didominasi oleh user (75.7%), lulusan S1(79%), usia 30-39 tahun (45.7%) dan kelas sosial A1 (54.3%). Metode Thurstone menghasilkan ITB, Binus dan UI sebagai tiga perguruan tinggi terbaik di bidang teknik informatika/ilmu komputer dan UI, UGM dan Trisakti untuk bidang Manajemen berdasarkan persepsi dunia kerja di Jabodetabek.

Pada deskripsi perguruan tinggi terlihat bahwa responden memberikan peringkat yang lebih baik untuk perguruan tinggi yang lokasinya lebih dekat dengan responden. Pemeringkatan dengan metode Thurstone yang dilakukan oleh PDAT sesuai dengan pemeringkatan THES untuk tiga perguruan tinggi teratas kecuali Binus pada program studi Ilmu Komputer dan Trisakti pada program studi Manajemen. Pemeringkatan versi Webometcris sesuai dengan akreditasi program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika perguruan tinggi yang diperingkatkan berdasarkan persepsi dunia kerja. Perbedaan pemeringkatan disebabkan oleh perbedaan acuan yang digunakan. Persepsi dunia kerja tidak mencerminkan kualitas keilmuan perguruan tinggi.

Perhitungan koefisien korelasi peringkat Spearman menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan mendapatkan peringkat yang lebih baik untuk usia program studi yang lebih tua pada program studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen pada taraf nyata 5%.

SARAN

Pemeringkatan berdasarkan persepsi dunia kerja dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan perguruan tinggi yang memiliki reputasi baik berdasarkan kriteria BAN untuk melihat kesesuaiannya dengan persepsi dunia kerja sebagai pengguna lulusan perguruan tinggi tersebut.

Penambahan daerah survei akan menghasilkan kesimpulan yang mewakili dunia kerja di Indonesia. Lulusan perguruan tinggi telah tersebar di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah yang merupakan pusat ekonomi dan memiliki perguruan tinggi

yang memiliki reputasi baik berdasarkan kriteria BAN, yaitu Surabaya, Bandung, Medan, Yogyakarta, Semarang dan Makassar. Keuntungan lain yang dapat diperoleh adalah informasi tambahan mengenai persepsi dunia kerja masing-masing daerah .

DAFTAR PUSTAKA Anonim.2010.Dosen Jurusan Manajemen.

http://feb.ugm.ac.id/id/profil/dosen-dan-staf/jurusan-manajemen.html [ 23 Februari 2010]

Anonim.2010.Dosen Jurusan Manajemen

http://www.fe.trisakti.ac.id/manajem en_tenaga_pengajar.php.[ 23 Februari 2010]

Anonim.2010.Staf Akademik Program Studi Teknik Informatika ITB.

http://if.itb.ac.id/index.php?option=c om_content&view=article&id=51&It emid=60. [23 Februari 2010]

Anonim.2010.Staf Inti Pengajaran Departemen Manajemen

http://www.fe.ui.ac.id/index.php/staf-akademik/staf-inti-pengajaran [23 Februari 2010]

Anonim.2010.Staf Pengajar Fasilkom UI.

http://www.cs.ui.ac.id/lang/id/fasilko m-ui/staf-pengajar/.[23 Februari 2010]

Anonim.2010.University Rangkings.

http://www.topuniversities.com/univ ersity-rankings [23 Februari 2010]

Anonim.2010.World Universities’ Ranking on the Web.

http://www.webometrics.info/index. [23 Februari 2010]

Daniel, W W. 1990. Applied Nonparametric Statistics Second Edition. Boston:

PWS-KENT Publishing Company.

Green, B. 1954. Paired Comparison Scaling

Procedures dalam Maranell,

GM.1974. Scaling : A Sourcebook For Behavioral Scientist. Chicago :

Aldine Publishing Company.

Guilford, J.P. 1954. Psychometric Methods.

London : Mc Graw-Hill Company Inc

Oktaviyanto, D.2004. Kajian beberapa Metode Analisa Statistika Terhadap

Data Ordinal. [Skripsi]. Bogor :

Jurusan Statistika.FMIPA.IPB

Thurstone, L.L. 1974. A Law of Comparative

Judgement dalam Maranell,

GM.1974. Scaling : A Sourcebook For Behavioral Scientist. Chicago :

(16)
(17)

9

Lampiran 1. Deskripsi Sepuluh Perguruan Tinggi dengan Frekuensi Tertinggi Pilihan Responden Program Studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan Manajemen Sepuluh Perguruan Tinggi dengan Frekuensi Tertinggi Pilihan Responden untuk Program Studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika

No Perguruan Tinggi Lokasi Status Akreditasi

Tahun

Berdiri Frekuensi

1 Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung N A 1982 177

2 Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta S B 1987 177

3 Universitas Indonesia (UI) Depok N A 1993 156

4 Universitas Gunadarma (Gundar) Depok S A 1983 145

5 Institut Teknologi Sepuluh

November (ITS) Surabaya N A 1985 60

6 Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta N A 1987 45

7 Universitas Trisakti (Trisakti) Jakarta S B 1996 37

8 Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang S B 1998 27

9 Universitas Budi Luhur (BL) Jakarta S B 1987 6

10 Universitas Pajajaran (Unpad) Sumedang N B 1993 4

Sepuluh Perguruan Tinggi dengan Frekuensi Tertinggi Pilihan Responden untuk Program Studi Manajemen

No Perguruan Tinggi Lokasi Status Akreditasi

Tahun

Berdiri Frekuensi

1 Universitas Indonesia (UI) Depok N A 1950 216

2 Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta N A 1955 127

3 Universitas Trisakti (Trisakti) Jakarta S A 1982 111

4 Universitas Pajajaran (Unpad) Sumedang N A 1957 73

5 Unika Atmajaya (Atma) Surabaya S A 1960 57

6 STIE Perbanas (Perbanas) Jakarta S A 1969 33

7 Univeritas Diponegoro (Undip) Semarang N A 1993 33

8 Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta S A 1959 29

9 Universitas Parahyangan (Unpar) Jakarta S A 1997 27

10 Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang S A 1993 17

(18)

10

Lampiran 2. Deskripsi Responen

Tipe, Pendidikan, Usia dan Kelas Sosial Responden

Usia

dan Pendidikan (%)

Total

Kelas S1 S2 S3

Sosial Recruiter User Recruiter User Recruiter User

20-29 12 38 0 0 0 0 50 (4.3) (13.8) (0.0) (0.0) (0.0) (0.0) (18.1) 30-39 24 73 2 26 0 1 126 (8.7) (26.4) (0.7) (9.4) (0.0) (0.4) (45.7) 40-49 20 41 4 13 0 3 81 (7.2) (14.9) (1.4) (4.7) (0.0) (1.1) (29.3) >50 3 7 2 6 0 1 19 (1.1) (2.5) (0.7) (2.2) (0.0) (0.4) (6.9) Total 59 159 8 45 0 5 276 (21.4) (57.6) (2.9) (16.3) (0.0) (1.8) (100.0) C1 1 4 0 1 0 0 6 (0.4) (1.4) (0.0) (0.4) (0.0) (0.0) (2.2) B 1 17 0 3 0 0 21 (0.4) (6.2) (0.0) (1.1) (0.0) (0.0) (7.6) A2 13 16 0 3 0 0 32 (4.7) (5.8) (0.0) (1.1) (0.0) (0.0) (11.6) A1 35 90 3 21 0 1 150 (12.7) (32.6) (1.1) (7.6) (0.0) (0.4) (54.3) A0 9 32 5 17 0 4 67 (3.3) (11.6) (1.8) (6.2) (0.0) (1.4) (24.3) Total 59 159 8 45 0 5 276 (21.4) (57.6) (2.9) (16.3) (0.0) (1.8) (100.0)

Jabatan dan Kelas Sosial Responden

Kelas Jabatan (%) Total Sosial Pemilik General Manajer Direksi Senior

Manajer Manajer/Kabag Asisten Manajer

C1 0 0 0 0 3 3 6 (0.0) (0.0) (0.0) (0.0) (1.1) (1.1) (2.2) B 0 0 1 0 14 6 21 (0.0) (0.0) (0.4) (0.0) (5.1) (2.2) (7.6) A2 0 1 1 2 25 3 32 (0.0) (0.4) (0.4) (0.7) (9.1) (1.1) (11.6) A1 4 3 9 5 105 24 150 (1.4) (1.1) (3.3) (1.8) (38.0) (8.7) (54.3) A0 1 5 8 5 44 4 67 (0.4) (1.8) (2.9) (1.8) (15.9) (1.4) (24.3) Total 5 9 19 12 191 40 276 (1.8) (3.3) (6.9) (4.3) (69.2) (14.5) (100.0) Keterangan Pengeluaran : C1 : Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000 ; B : Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000 ; A2 : Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000 ; A1 : Rp 3.000.001– Rp 5.000.000 ; A0 : > Rp 5.000.000

(19)

11

Sebaran Bidang Pekerjaan Responden

Bidang Pekerjaan n % Industri 79 28.62 Jasa 78 28.26 Media 43 15.58 Lembaga Keuangan 32 11.59 Pemerintahan 13 4.71 Lainnya 31 11.23 N 276 100.00

Lampiran 3. Pemeringkatan Perguruan Tinggi untuk Program Studi Ilmu Komputer/Teknik

Informatika

Matriks Perbandingan

Unpad BL UPH Trisakti UGM ITS Gundar UI Binus ITB

Unpad 138 141 148 152 157.5 165 208 214 222.5 226 BL 135 138 145 150.5 154 162 204.5 211.5 221.5 221 UPH 128 131 138 140 147 154.5 199 205 221 217 Trisakti 124 125.5 136 138 143.5 152.5 192.5 206.5 213.5 217 UGM 118.5 122 129 132.5 138 147.5 182 203.5 198.5 219.5 ITS 111 114 121.5 123.5 128.5 138 169.5 184.5 192.5 218.5 Gundar 68 71.5 77 83.5 94 106.5 138 165 190 178.5 UI 62 64.5 71 69.5 72.5 91.5 111 138 140 172 Binus 53.5 54.5 55 62.5 77.5 83.5 86 136 138 154.5 ITB 50 55 59 59 56.5 57.5 97.5 104 121.5 138 Sum 988 1017 1079.5 1111 1169 1258.5 1588 1768 1859 1962 Matriks Proporsi

Unpad BL UPH Trisakti UGM ITS Gundar UI Binus ITB

Unpad 0.5000 0.5109 0.5362 0.5507 0.5707 0.5978 0.7536 0.7754 0.8062 0.8188 BL 0.4891 0.5000 0.5254 0.5453 0.5580 0.5870 0.7409 0.7663 0.8025 0.8007 UPH 0.4638 0.4746 0.5000 0.5072 0.5326 0.5598 0.7210 0.7428 0.8007 0.7862 Trisakti 0.4493 0.4547 0.4928 0.5000 0.5199 0.5525 0.6975 0.7482 0.7736 0.7862 UGM 0.4293 0.4420 0.4674 0.4801 0.5000 0.5344 0.6594 0.7373 0.7192 0.7953 ITS 0.4022 0.4130 0.4402 0.4475 0.4656 0.5000 0.6141 0.6685 0.6975 0.7917 Gundar 0.2464 0.2591 0.2790 0.3025 0.3406 0.3859 0.5000 0.5978 0.6884 0.6467 UI 0.2246 0.2337 0.2572 0.2518 0.2627 0.3315 0.4022 0.5000 0.5072 0.6232 Binus 0.1938 0.1975 0.1993 0.2264 0.2808 0.3025 0.3116 0.4928 0.5000 0.5598 ITB 0.1812 0.1993 0.2138 0.2138 0.2047 0.2083 0.3533 0.3768 0.4402 0.5000 Sum 3.5797 3.6848 3.9112 4.0254 4.2355 4.5598 5.7536 6.4058 6.7355 7.1087 Matriks Z

Unpad BL UPH Trisakti UGM ITS Gundar UI Binus ITB

Unpad 0.0000 0.0272 0.0909 0.1275 0.1780 0.2477 0.6859 0.7566 0.8638 0.9110 BL -0.0272 0.0000 0.0636 0.1138 0.1458 0.2197 0.6463 0.7267 0.8507 0.8442 UPH -0.0909 -0.0636 0.0000 0.0182 0.0818 0.1504 0.5859 0.6519 0.8442 0.7934 Trisakti -0.1275 -0.1138 -0.0182 0.0000 0.0500 0.1321 0.5171 0.6688 0.7506 0.7934 UGM -0.1780 -0.1458 -0.0818 -0.0500 0.0000 0.0864 0.4109 0.6351 0.5805 0.8249 ITS -0.2477 -0.2197 -0.1504 -0.1321 -0.0864 0.0000 0.2901 0.4357 0.5171 0.8122 Gundar -0.6859 -0.6463 -0.5859 -0.5171 -0.4109 -0.2901 0.0000 0.2477 0.4913 0.3765 UI -0.7566 -0.7267 -0.6519 -0.6688 -0.6351 -0.4357 -0.2477 0.0000 0.0182 0.3139 Binus -0.8638 -0.8507 -0.8442 -0.7506 -0.5805 -0.5171 -0.4913 -0.0182 0.0000 0.1504 ITB -0.9110 -0.8442 -0.7934 -0.7934 -0.8249 -0.8122 -0.3765 -0.3139 -0.1504 0.0000 Sum -3.8888 -3.5836 -2.9712 -2.6525 -2.0821 -1.2188 2.0206 3.7905 4.7660 5.8199

(20)

12 Matriks Selisih S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Unpad 0.0272 0.0637 0.0365 0.0505 0.0697 0.4382 0.0707 0.1072 0.0471 BL 0.0272 0.0636 0.0502 0.0321 0.0739 0.4265 0.0805 0.1240 -0.0065 UPH 0.0273 0.0636 0.0182 0.0637 0.0686 0.4354 0.0660 0.1924 -0.0508 Trisakti 0.0137 0.0956 0.0182 0.0500 0.0821 0.3850 0.1517 0.0818 0.0428 UGM 0.0322 0.0640 0.0319 0.0500 0.0864 0.3245 0.2242 -0.0546 0.2444 ITS 0.0280 0.0693 0.0183 0.0457 0.0864 0.2901 0.1456 0.0814 0.2951 Gundar 0.0397 0.0604 0.0687 0.1062 0.1208 0.2901 0.2477 0.2436 -0.1148 UI 0.0299 0.0749 -0.0169 0.0337 0.1994 0.1880 0.2477 0.0182 0.2957 Binus 0.0131 0.0065 0.0936 0.1701 0.0634 0.0258 0.4732 0.0182 0.1504 ITB 0.0667 0.0508 0.0000 -0.0315 0.0127 0.4357 0.0627 0.1634 0.1504 Sum 0.3052 0.6124 0.3187 0.5704 0.8633 3.2394 1.7700 0.9755 1.0539 k = 10 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 Means 0.0305 0.0612 0.0319 0.0570 0.0863 0.3239 0.1770 0.0976 0.1054

Univ Unpad BL UPH Trisakti UGM ITS Gundar UI Binus ITB

Nilai

Skala 0.0000 0.0305 0.0918 0.1236 0.1807 0.2670 0.5909 0.7679 0.8655 0.9709

Lampiran 4. Pemeringkatan Perguruan Tinggi untuk Program Studi Manajemen

Matriks Perbandingan

Unpar Unair Untar Undip Perbanas Atma Unpad Trisakti UGM UI

Unpar 138 143 144.5 147 146 157 167 185 198 242 Unair 133 138 139 140 142 155.5 168 179.5 195 242.5 Untar 131.5 137 138 140.5 140 151 162.5 185 194 241.5 Undip 129 134 136 138 140.5 149 159 175 197 243.5 Perbanas 130 136 135.5 135.5 138 148 160 176 186.5 236.5 Atma 119 120.5 125 127 128 138 149 165.5 185.5 236.5 Unpad 109 108 113.5 117 116 127 138 147 174.5 239 Trisakti 91 96.5 91 101 100 110.5 129 138 160.5 223 UGM 78 81 82 79 89.5 90.5 101.5 115.5 138 219.5 UI 34 33.5 34.5 32.5 39.5 39.5 37 53 56.5 138 Sum 1092.5 1127.5 1139 1157.5 1179.5 1266 1371 1519.5 1685.5 2262 Matriks Proporsi

Unpar Unair Untar Undip Perbanas Atma Unpad Trisakti UGM UI

Unpar 0.5000 0.5181 0.5236 0.5326 0.5290 0.5688 0.6051 0.6703 0.7174 0.8768 Unair 0.4819 0.5000 0.5036 0.5072 0.5145 0.5634 0.6087 0.6504 0.7065 0.8786 Untar 0.4764 0.4964 0.5000 0.5091 0.5072 0.5471 0.5888 0.6703 0.7029 0.8750 Undip 0.4674 0.4855 0.4928 0.5000 0.5091 0.5399 0.5761 0.6341 0.7138 0.8822 Perbanas 0.4710 0.4928 0.4909 0.4909 0.5000 0.5362 0.5797 0.6377 0.6757 0.8569 Atma 0.4312 0.4366 0.4529 0.4601 0.4638 0.5000 0.5399 0.5996 0.6721 0.8569 Unpad 0.3949 0.3913 0.4112 0.4239 0.4203 0.4601 0.5000 0.5326 0.6322 0.8659 Trisakti 0.3297 0.3496 0.3297 0.3659 0.3623 0.4004 0.4674 0.5000 0.5815 0.8080 UGM 0.2826 0.2935 0.2971 0.2862 0.3243 0.3279 0.3678 0.4185 0.5000 0.7953 UI 0.1232 0.1214 0.1250 0.1178 0.1431 0.1431 0.1341 0.1920 0.2047 0.5000 Sum 3.9583 4.0851 4.1268 4.1938 4.2736 4.5870 4.9674 5.5054 6.1069 8.1957 Matriks Z

Unpar Unair Untar Undip Perbanas Atma Unpad Trisakti UGM UI

Unpar 0.0000 0.0454 0.0591 0.0818 0.0727 0.1734 0.2665 0.4407 0.5751 1.1592 Unair -0.0454 0.0000 0.0091 0.0182 0.0363 0.1596 0.2759 0.3863 0.5433 1.1681 Untar -0.0591 -0.0091 0.0000 0.0227 0.0182 0.1183 0.2244 0.4407 0.5328 1.1503 Undip -0.0818 -0.0363 -0.0182 0.0000 0.0227 0.1001 0.1919 0.3426 0.5644 1.1863 Perbanas -0.0727 -0.0182 -0.0227 -0.0227 0.0000 0.0909 0.2012 0.3523 0.4558 1.0664 Atma -0.1734 -0.1596 -0.1183 -0.1001 -0.0909 0.0000 0.1001 0.2524 0.4457 1.0664 Unpad -0.2665 -0.2759 -0.2244 -0.1919 -0.2012 -0.1001 0.0000 0.0818 0.3378 1.1074 Trisakti -0.4407 -0.3863 -0.4407 -0.3426 -0.3523 -0.2524 -0.0818 0.0000 0.2058 0.8704 UGM -0.5751 -0.5433 -0.5328 -0.5644 -0.4558 -0.4457 -0.3378 -0.2058 0.0000 0.8249 UI -1.1592 -1.1681 -1.1503 -1.1863 -1.0664 -1.0664 -1.1074 -0.8704 -0.8249 0.0000 Sum -2.8740 -2.5514 -2.4393 -2.2853 -2.0166 -1.2222 -0.2671 1.2206 2.8357 9.5996

(21)

13 Matriks Selisih S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 Unpar 0.0454 0.0136 0.0228 -0.0091 0.1007 0.0931 0.1742 0.1344 0.5841 Unair 0.0454 0.0091 0.0091 0.0182 0.1233 0.1163 0.1104 0.1570 0.6249 Untar 0.0500 0.0091 0.0227 -0.0045 0.1002 0.1060 0.2163 0.0920 0.6176 Undip 0.0455 0.0182 0.0182 0.0227 0.0774 0.0918 0.1507 0.2218 0.6219 Perbanas 0.0546 -0.0045 0.0000 0.0227 0.0909 0.1102 0.1511 0.1035 0.6106 Atma 0.0138 0.0413 0.0183 0.0091 0.0909 0.1001 0.1523 0.1933 0.6207 Unpad -0.0094 0.0515 0.0325 -0.0093 0.1011 0.1001 0.0818 0.2560 0.7696 Trisakti 0.0544 -0.0544 0.0981 -0.0096 0.0999 0.1706 0.0818 0.2058 0.6647 UGM 0.0319 0.0105 -0.0317 0.1087 0.0101 0.1079 0.1320 0.2058 0.8249 UI -0.0089 0.0178 -0.0359 0.1199 0.0000 -0.0410 0.2370 0.0455 0.8249 Sum 0.3226 0.1121 0.1540 0.2687 0.7944 0.9551 1.4878 1.6151 6.7639 k = 10 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 10.0000 Means 0.0323 0.0112 0.0154 0.0269 0.0794 0.0955 0.1488 0.1615 0.6764

Univ Unpar Unair Untar Undip Perbanas Atma Unpad Trisakti UGM UI

Nilai

Skala 0.0000 0.0323 0.0435 0.0589 0.0857 0.1652 0.2607 0.4095 0.5710 1.2474

Lampiran 5. Passing Grade Program Studi Ilmu Komputer/Teknik Informatika dan

Manajemen pada Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tahun 2009

Ilmu Komputer/Teknik Informatika

Perguruan Tinggi Passing Grade (%) ITB 66.00 ITS 59.50 UGM 57.00 UI 52.80 Manajemen Perguruan Tinggi Passing Grade(%) UI 61.00 UGM 57.90 UNAIR 56.00 UNPAD 55.10 UNBRAW 54.50 USU 52.10 UNDIP 51.50

Lampiran 6. Peringkat Perguruan Tinggi Versi Times Higher Education Supplement (THES) Peringkat Perguruan Tinggi versi Times Higher Education Supplement (THES)

Perguruan Tinggi 2009 2008 2007 2006 UI 201 287 395 250 UGM 250 316 360 270 ITB 350 315 369 258 Unair 401-500 501-600 502 526 Undip 501-600 501-600 553 495

Peringkat Perguruan Tinggi Untuk Fakultas Teknik dan Rekayasa

Perguruan Tinggi 2009 2008 2007 UI 198 206 264 UGM 233 234 240 ITB 80 90 114 Unair -- -- 518 Undip -- -- 440

(22)

14

Peringkat Perguruan Tinggi Untuk Fakultas Ilmu Sosial

Perguruan Tinggi 2009 2008 2007 UI 102 131 150 UGM 147 167 108 ITB -- -- 322 Unair -- -- 364 Undip -- -- 471

Lampiran 7. Peringkat Perguruan Tinggi di Indonesia versi Webometrics

No Perguruan Tinggi Jan-Jun 2010 Jul-Des 2009 Jan-Jun 2009 Jul-Des 2008 1 UGM 1 1 1 1 2 ITB 2 2 2 2 3 UI 3 3 3 4 4 Gundar 5 5 4 10 5 ITS 7 8 5 11 6 Unair 9 7 11 13 7 Undip 11 12 15 16 8 Unpad 13 17 12 18 9 Binus 28 30 14 14 10 BL 31 33 19 20 11 Atma 32 34 31 -- 12 Unpar 33 27 28 24 13 Perbanas 56 -- -- --

Gambar

Gambar 1. Konsep Sebaran Proses          Diskriminal untuk Satu Stimulus
Gambar 2.Beda Diskriminal
Gambar 4. Peringkat Perguruan Tinggi  untuk Program Studi Ilmu Komputer/Teknik  Informatika
Gambar 5. Peringkat Perguruan Tinggi  untuk Program Studi Manajemen

Referensi

Dokumen terkait

[2.1] Menimbang bahwa Pemohon telah menyampaikan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Pusat pada tanggal 2 Januari 2012,

1) Data primer, yaitu data yang diambil langsung dari sumbernya. Yang dimaksud narasumber disini ialah Lembaga yang memiliki kewenangan dalam melakukan pengelolaan sampah di

Sementara itu frame work politik hukum adalah kebijakan pemerintah yang akan atau telah dilaksanakan secara nasional oleh pemerintah Indonesia me- liputi: pertama, pembangunan

Dikarenakan terjadinya kerusakan pada server LPSE Provinsi Jambi sejak tanggal 15 Agustus 2013 hingga saat ini, oleh karena itu kepada penyedia yang akan memasukan penawaran

Sejalan dengan kecenderungan tersebut timbul pula berbagai masalah, baik masalah yang berkaitan dengan kegiatan Yayasan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan

[r]

kepabeanan BC 2.0 atau yang disebut dokumen kepabeanan Impor Barang (PIB) dan dokumen kepabeanan BC 2.3 yang mencatat impor barang dari Luar Negeri ke Kawasan Berikat..

The vertical motion fields of the Colonia Glacier deliver information about the glacier’s behaviour before, during and after a GLOF event.. In the present case,