• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPOSISI KUPU-KUPU PAPILIONIDAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMPOSISI KUPU-KUPU PAPILIONIDAE DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPOSISI KUPU-KUPU PAPILIONIDAE DI KAWASAN CAGAR ALAM

LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

SUMATERA BARAT

ARTIKEL ILMIAH

ELSA MAYASARI

NIM. 11010276

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

KOMPOSISI KUPU-KUPU PAPILIONIDAE DI KAWASAN CAGAR ALAM

LEMBAH HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

SUMATERA BARAT

Elsa Mayasari, Nurhadi dan Novi

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Elsamayasari0201@gmail.com ABSTRACT

Papilionidaae most turns in at ordo Lepidoptera because well-nigh all its body surface most covers by sisik's plies that give pattern and wing color. Largely this papilionidae's butterfly lives at forest periphery, at river periphery and also at islandic settlement. Papilionidae's butterfly is found at region sort at Indonesian, including amongst those at West Sumatra which is Valley Preserve Area Harau. This research intent to know composition on Papilionidae's butterfly one that available at Valley Preserve Area Harau Regency Fifty West Sumatra Cities. This research is done on April–Mei's moon 2016 by use of descriptive survey methods which is watch and sample take at location. Butterfly sample identification Papilionidae is done at Zoology Laboratory Programs Studi STKIP PGRI Biological Education Western Sumatra. On this research is gotten 29 Papilionidae's individuals that consisting of 6 specieses is Papilio nephelus 3 individuals, Papilio memnon 5 individuals, Papilio polytes 1 individual, Papilio helenus 1 individual, Papilio demolion 7 individuals and Trogonoptera brookiana 12 individuals. Supreme density Trogonoptera brookiana 1.33 about persons and density are contemned Papilio nephelus and Papilio helenus 0.33 about person. Supreme density Trogonoptera brookiana 2. 66 about persons and density are contemned Papilio polytes 0.33 about person. Supreme relative density Trogonoptera brookiana 33. 33% and relative density are contemned Papilio nephelus and Papilio helenus 8.27%. Supreme relative density Trogonoptera brookiana 47.16% and relative density are contemned Papilio polytes 5.85%. Chemical physics factor at Valley Preserve Area Harau Regency Fifty West Sumatra Cities stills to back up for Papilionidae's butterfly life.

Keyword: Papilionidae's butterfly, Harau's valley and Composition PENDAHULUAN

Papilionidaae termasuk kedalam ordo Lepidoptera karena hampir seluruh permukaan tubuhnya tertutupi oleh lembaran-lembaran sisik yang memberi corak dan warna sayap. Kupu-kupu termasuk jenis serangga yang paling banyak dikenal dan sering dijumpai karena bentuk dan warnanya yang indah dan beragam. Papilionidae digolongkan kedalam Subordo Rhopalocera karena sifatnya yang diurnal (Scoble, 1995). Ordo Lepidoptera secara langsung dapat dikenali oleh adanya sisik pada sayap, yang lepas seperti debu pada jari tangan seseorang bila dipegang,

kebanyakkan tubuh dan tungkai tertutup oleh sisik (Borror, 1992).

Menurut Achmad (2002), Papilionidae memiliki nilai penting bagi manusia maupun lingkungan antara lain nilai ekonomi, ekologi, estetika, pendidikan, endemis, konservasi dan budaya. Secara ekologis kupu-kupu dapat mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati di alam. Kupu-kupu berperan sebagai polinator pada proses penyerbukan bunga sehingga membantu tumbuhan secara alami dalam suatu ekosistem. Secara ekologis kupu-kupu berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan membantu penyebaran

(4)

tumbuhan serta sebagai bioindikator kualitas lingkungan.

Kupu-kupu di suatu tempat berbeda dengan tempat yang lain karena keberadaan kupu-kupu di suatu habitat sangat erat kaitannya dengan faktor lingkungan baik abiotik seperti intensitas cahaya matahari, temperatur, kelembaban udara dan air maupun faktor biotik seperti vegetasi dan satwa lain. Keberadaan populasi kupu-kupu pada suatu habitat sangat bergantung pada tumbuhan inang sehingga memberikan hubungan antara keanekaragaman dengan kondisi habitatnya (Widhiono, 2004).

Papilionidae sangat banyak diminati dan sering diperdagangkan, beberapa jenis diantaranya yang terdapat di Indonesia dilindungi, seperti Trogonoptera brookiana, Troides amphrysus dan Troides helena. Oleh karena itu kupu-kupu banyak diminati, maka pelestariannya sangat diperlukan pengetahuan mengenai beberapa aspek antara lain tentang komposisinya. Berdasarkan Putra (2004) menyatakan bahwa Populasi Kupu-Kupu di Kawasan Cagar Alam Rimbo Panti didapatkan 119 spesies kupu-kupu. Selain itu Novianty (2002) menyatakan tentang Jenis-Jenis Kupu-Kupu Yang Terdapat di Kampus Universitas Bengkulu dengan ketinggian tempat 10 m dpl didapatkan 43 jenis kupu-kupu yang tergolong kedalam 24 genera dan 8 famili. Namun penelitian mengenai di Pulau Samosir Sumatera Utara yang mendapatkan 50 spesies dari 7 famili oleh Ramadhani (2004), sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Aprianto (1999) menyatakan bahwa di Taman Nasional Kerinci Seblat didapat 33 jenis dari famili Papilionidae dan Nymphalidae yang ditemukan di lokasi penelitian.

Berdasarkan hasil observasi di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau yang berada di Sumatera Barat terdapat berbagai macam kupu-kupu Papilionidae seperti Graphium sarpedon, Graphium doson, Graphium antipates, Graphium agamemnon, Papilio memnon, Papilio polytes, Papilio demolion, Papilio nephelus, Papilio helenus, papilio carna, Troides helena, Trogoneptera brookiana, Troides amprysus, Pachliota arytolochiae dan Antropaneurza nox. Di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau ini tidak lepas dari perubahan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Apalagi di Kawasan Cagar

Alam Lembah Harau ini merupakan objek pariwisata. Hal ini terlihat dengan adanya pengambilan dan mengoleksi hewan-hewan yang berada di wilayah Kawasan Cagar Alam Lembah Harau. Aktivitas penduduk yang melakukan pengambilan dahan-dahan dan pemotongan tumbuh-tumbuhan yang berdampak terhadap keberadaan kupu-kupu pada famili Papillionidae. Pengambilan kupu-kupu Papilionidae oleh wisatawan maupun masyarakat untuk koleksi souvenir sehingga kupu-kupu pada famili Papilionidae ini berkurang. Berdasarkan uraian masalah di atas maka telah dilakukan penelitian dengan judul “Komposisi Kupu-Kupu Papilionidae Di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat”. METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April 2016 di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei deskriptif yaitu pengamatan dan pengambilan sampel langsung di lokasi penelitian. Penelitian ini menggunakan alat jala serangga (insectnet). Penangkapan kupu-kupu Papilionidae dilakukan pada pagi hari pukul 10.00-13.00 WIB dan sore hari pukul 14.00 - 16.00 WIB.

Alat yang digunakan yaitu jala serangga (insecnet), camera digital, jarum pentul, kertas papilot atau segitiga, label, styroform, kotak, jarum suntik, thermometer, hygrometer dan alat tulis. Bahan yang digunakan alkohol 0,5 cc, kapur barus dan kupu-kupu papilionidae yang ditemukan dan buku acuan yang digunakan untuk identifikasi adalah Corbet dan Pendlebury (1956) dan Otsuka (1988).

Penelitian ini dilakukan dengan metode survey deskriptif yaitu pengamatan dan pengambilan sampel langsung di lokasi penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan jala serangga (insecnet), pada Kawasan Cagar Alam Lembah Harau pagi hari pukul 10.00 - 13.00 sampai sore hari pukul 14.00 - 16.00 WIB. Pemilihan waktu pengambilan data berdasar pada waktu aktif sebagian besar jenis kupu-kupu yaitu ketika

(5)

aktivitas mereka tinggi dan saat matahari cukup menyinari atau mengeringkan sayapnya. Kupu-kupu Papilionidae diambil langsung di lapangan sepanjang Harau sebelah utara Desa Harau ± 100 meter dan sebelah selatan Desa Tarantang Lubuk Limpato 3,3 km, lalu mempersiapkan alat-alat yang akan dibawa kelapangan. Jala serangga (insecnet) dipegang dengan erat untuk menangkap kupu-kupu Papilionidae yang akan hinggap di tumbuhan dan terbang disepanjang jalan Cagar Alam Lembah Harau. Kupu-kupu Papilionidae yang akan ditangkap dilapangan hanya famili Papilionidae.

Pengambilan Papilionidae dengan cara mengayunkan jala serangga (insecnet) yang terbang dijalan Cagar Alam Lembah Harau maupun ditanaman. Kupu-kupu Papilionidae setelah didapat diambil secara perlahan, tekan toraksnya lalu disuntik dengan alkohol sebanyak 0,5 cc/ml dan letakkan kedalam kertas segitiga. Kertas segitiga yang telah berisi kupu-kupu Papilionidae diletakkan kedalam kotak berisi kapur barus dan diberi label sebagai penanda. Kapur barus berfungsi sebagai pelindung sampel didalam kotak agar tidak dimakan oleh serangga lain. Spesimen yang ditangkap kemudian diidentifikasi di Laboratorium Zoologi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sampel kupu-kupu Papilionidae yang telah diambil di lapangan dikeluarkan dari kertas segitiga atau kertas papilot dengan perlahan. Kemudian dirapikan kupu-kupu Papilionidae tersebut. Setelah itu direntangkan ke atas styroform lalu ditusuk bagian toraks, ekor serta sayap kanan dan kiri kupu-kupu Papilionidae dengan jarum pentul dengan perlahan agar tidak hancur pada sayapnya. Sampel akan di sortir dan sampel diidentifikasi sampai tingkat spesies kemudian masukkan kedalam rumus Kepadatan, Kepadatan Relatif, Frekuensi dan Frekuensi Relatif.

Komposisi kupu-kupu Papilionidae di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat dianalisis dengan menggunakan rumus Kepadatan, Kepadatan Relatif, Frekuensi Dan Frekuensi Relatif (Suin, 1997).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang Komposisi Kupu-kupu Papilionidae di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat didapatkan hasil sebagai berikut :

Kupu-kupu Papilionidae yang ditemukan di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat terdiri dari 2 genus dan memiliki 6 spesies yaitu Papilio memnon, Papilio polytes, Papilio demolion, Papilio helenus, Papilio nephelus dan Trogonoptera brookiana, dari 6 spesies didapat 29 individu.

Tabel 1. Jumlah Individu Kupu-Kupu Papilionidae Yang Didapat Di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat

Jumlah spesies dan individu kupu-kupu Papilionidae pada hari I dan hari II dapat dilihat pada Tabel 1. bahwa kedua hari penelitian tersebut memiliki rentang pengambilan 1 x 15 hari didapat jumlah individu kupu-kupu Papilionidae beraneka ragam pada hari I didapat 12 individu dan hari II 17 individu. Genus Spesies Jumlah Individu Hari I Hari II

Papilio Papilio memnon 3 2

Papilio demolion 3 4 Papilio nephelus 1 2 Papilio helenus 1 0 Papilio polytes 0 1 Trogon Trogonoptera brookiana 4 8 Jumlah Individu 12 17

(6)

Tabel 2. Komposisi Kupu-Kupu Papilionidae Kepadatan (K), Kepadatan Relatif (KR), Frekuensi (F) Dan Frekuensi Relatif (FR) Yang Terdapat Di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat

Spesies Periode Pengambilan Hari I Hari II K KR F FR K KR F FR Papilio memnon 1 25.06 0.5 20 0.66 11.70 0.5 20 1. Papilio demolion 1 25.06 0.5 20 1.33 23.58 0.5 20 2. Papilio nephelus 0.33 8.27 0.5 20 0.66 11.70 0.5 20 3. Papilio helenus 0.33 8.27 0.5 20 0 0 0 0 4. Papilio polytes 0 0 0 0 0.33 5.85 0.5 20 5. Trogonoptera brookiana 1.33 33.33 0.5 20 2.66 47.16 0.5 20 Jumlah Total 3.99 100 2.5 100 5.64 100 2.5 100 Keterangan: K = Kepadatan (Per orang), KR = Kepadatan Relatif (%), F = Frekuensi, FR = Frekuensi

Relatif (%)

Komposisi kupu-kupu Papilionidae di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau dapat dilihat pada Tabel 2. Kepadatan yang tertinggi pada hari I adalah spesies Trogonoptera brookiana (1.33) dan kepadatan yang terendah adalah spesies Papilio nephelus dan Papilio helenus (0.33). Kepadatan relatif yang tertinggi pada hari I adalah spesies Trogonoptera brookiana (33.33%) dan kepadatan relatif yang terendah adalah spesies Papilio nephelus dan Papilio helenus (8.27%), sedangkan Kepadatan yang tertinggi pada hari II adalah spesies Trogonoptera brookiana (2.66) dan kepadatan yang terendah adalah spesies Papilio polytes (0.33). Kepadatan relatif yang tertinggi pada hari I adalah spesies Trogonoptera brookiana (47.16%) dan kepadatan relatif yang terendah adalah spesies Papilio polytes (5.85%). Jumlah spesies yang paling banyak ditemukan selama penelitian adalah Trogonoptera brookiana karena di sekitar lokasi penelitian banyak ditumbuhi tanaman jeruk, hal ini diduga spesies ini menyukai tanaman jeruk dan banyak meletakkan larvanya. Menurut Corbet dan Pendlebury (1956), di Sumatera Barat banyak sekali jenis kupu-kupu termasuk Trogonoptera brookiana karena setiap kupu-kupu memiliki tumbuhan inang dan pakan pada tumbuhan jeruk.

Tabel 3. Faktor Fisika-Kimia Di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat

Parameter Hari I Hari II

Suhu (°C) 25.9 - 30.1 28.5 - 29.2

Kelembaban (%) 81 – 61 72 – 71

Keadaan cuaca Cerah dan

Mendung

Cerah dan Gerimis

Jumlah kehadiran kupu-kupu

Papilionidae pada suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh faktor fisika-kimia. Hasil pengukuran faktor fisika-kimia pada hari I dan hari II dapat dilihat pada Tabel 3. Faktor fisika-kimia meliputi suhu dan kelembaban udara. Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat diperoleh hasil hari I yaitu 25,9 - 30,1°C dan hari II 28,5- 29,5°C. Menurut Guppy dan Shepard, 2001 suhu udara pada kedua hari merupakan suhu yang baik untuk kupu-kupu Papilionidae dikarenakan kupu-kupu memiliki

kisaran suhu antara bagi

kelangsungan hidupnya. Pada kelembaban pagi sampai siang hari I 61 - 81% dan kelembaban pagi sampai siang hari II 71 - 72%. Keadaan cuaca pagi hari I cerah dan siang mendung sedangkan keadaan cuaca pagi hari II cerah dan siang gerimis.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat dapat disimpulkan bahwa :

Komposisi Kupu-Kupu Papilionidae yang ditemukan di Kawasan Cagar Alam

(7)

Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat didapat 2 genus dan memiliki 6 spesies dengan jumlah 29 individu. Kepadatan tertinggi Trogonoptera brookiana 1.33 per orang dan kepadatan terendah Papilio nephelus dan Papilio helenus 0.33 per orang. Kepadatan tertinggi Trogonoptera brookiana 2.66 per orang dan kepadatan terendah Papilio polytes 0.33 per orang. Kepadatan relatif tertinggi Trogonoptera brookiana 33.33% dan kepadatan relatif terendah Papilio nephelus dan Papilio helenus 8.27%. Kepadatan relatif tertinggi Trogonoptera brookiana 47.16% dan kepadatan relatif terendah Papilio polytes 5.85%. Faktor fisika - kimia di Kawasan Cagar Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat masih mendukung untuk kehidupan kupu-kupu Papilionidae.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad A. 2002. Potensi dan Sebaran Kupu-Kupu di Kawasan Taman Wisata Alam Bantimurung. Dalam: Workshop Pengelolaan Kupu-kupu Berbasis Masyarakat. Bantimurung, 05 Juni

2002. On line at

http://www.unhas.ac.id/.pdf.

Borror DJ, CA Triplehorn & NF Jhonson. 1992. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Efendi MA. 2009. Keragaman kupu-kupu (Lepidoptera: Ditrysia) di Kawasan ”Hutan Koridor” Taman Nasional Gunung Halimun-Salak Jawa Barat (Tesis). On line at http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bits tream.pdf Odum, E.P. 1976. Fundamentals of Ecology.

W.B. Saunders Company.Toronto. Patton, R.L. 1963. Introductory Insect

Physiology. W.B. Saunders Com-pany.London.

Salmah, S. I. Abbas, dan Dahelmi. 2002. Kupu-Kupu Papilionidae di Taman Nasional Kerinci Seblat. KEHATI

Departemen Kehutanan. Jakarta. Vol. 08 No. 01 April 2012, hlm. 22-28 Scoble MJ. 1995. The Lepidoptera: Form,

Function and Adversity. New York : Oxford University Press.

Suin, M, N. 1997. Ekologi Hewan. Jakarta : Bumi Aksara

Sulistyani, Teguh Heny. 2013.

Keanekaragaman Jenis Kupu-kupu (Lepidoptera: Rhopalocera) di Kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kabupaten Batang. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang

Widhiono I. 2009. Dampak Modifikasi Hutan Terhadap Keragaman Hayati Kupu-kupu di Gunung Slamet Jawa Tengah. Online at.http://www.unsoed.ac.id.Pdf.

(8)

Gambar

Tabel  1.  Jumlah  Individu  Kupu-Kupu  Papilionidae  Yang  Didapat  Di  Kawasan  Cagar Alam  Lembah Harau  Kabupaten  Lima  Puluh  Kota  Sumatera Barat
Tabel 2.  Komposisi  Kupu-Kupu  Papilionidae  Kepadatan  (K),  Kepadatan  Relatif  (KR),  Frekuensi  (F)  Dan  Frekuensi  Relatif  (FR)  Yang  Terdapat  Di  Kawasan  Cagar  Alam  Lembah  Harau  Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat kondisi atau keadaan objek yang alamiah dengan peneliti sebagai instrumen pengumpul data,

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Pembangunan Daerah Pertumbuhan Ekonomi Kecamatan Ketimpangan Distribusi Pendapatan Antar Kecamatan Ketersedian Infrastruktur Tipologi

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu : (1) Kesenian Tari Dolalak merupakan kesenian asli yang bertumbuh dan berkembang di Kabupaten Purwoejo , (2)Kesenian

Apabila tidak terdapat wakil penawar yang hadir pada saat pembukaan, panitia menunda pembukaan kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran sampai dengan batas

JADWAL PERWALIAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEMESTER GANJIL 2016-2017 STMIK

Akreditasi program studi tingkat sarjana mencakup juga penilaian institusi terkait dan mencakup Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian; Tata

Pada perencanaan bendung tetap Gunung Nago tersebut dilakukan perhitungan seperti analisa hidrologi menggunakan metode aritmatik, perhitungan debit banjir rencana

Diagram aliran data logika memfokuskan pada bisnis serta bagaimana bisnis tersebut beroperasi dan tidak berhubungan dengan bagaimana sistem tersebut di bangun sedangkan