• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN AREAL PERUMAHAN BUMI RINDANG LUHUR KELURAHAN HARAPAN BARU DENGAN SOFTWARE ARCGIS 10 DAN ALAT GPS NAVIGASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMETAAN AREAL PERUMAHAN BUMI RINDANG LUHUR KELURAHAN HARAPAN BARU DENGAN SOFTWARE ARCGIS 10 DAN ALAT GPS NAVIGASI"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN AREAL PERUMAHAN BUMI RINDANG LUHUR KELURAHAN HARAPAN BARU DENGAN SOFTWARE ARCGIS 10

DAN ALAT GPS NAVIGASI

Oleh YEHZKIEL NIM. 090500150

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2012

(2)

PEMETAAN AREAL PERUMAHAN BUMI RINDANG LUHUR KELURAHAN HARAPAN BARU DENGAN SOFTWARE ARCGIS 10

DAN ALAT GPS NAVIGASI

Oleh : YEHZKIEL NIM. 090500150

Karya Ilmiah sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2012

(3)

PEMETAAN AREAL PERUMAHAN BUMI RINDANG LUHUR KELURAHAN HARAPAN BARU DENGAN SOFTWARE ARCGIS 10 DAN ALAT GPS

NAVIGASI

Oleh YEHZKIEL NIM. 090500150

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya

Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2012

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : Pemetaan Areal Perumahan Bumi Rindang Luhur Kelurahan Harapan Baru Dengan Software ArcGis 10 Dan Alat GPS Navigasi

Nama : Yehzkiel

Nim : 090500150

Program Studi : Geoinformatika Jurusan : Manajemen Pertanian

Pembimbing Penguji I, Penguji II,

Ir. Iskandar, MP Rudi Djatmiko,S.Hut.MP Husmul Beze. S.Hut, M.Si NIP.195911191987101001 NIP. 197009151995121001 NIP.197906132008121003

Menyetujui, Mengesahkan, Ketua Program Studi Geoinformatika Ketua Jurusan Manajemen

Pertanian

Dyah Widyasasi, S.Hut, MP Ir. Hasanudin, MP

NIP. 19710103199703 2 001 NIP.19630805198903 1 005

(5)

ABSTRAK

YEHZKIEL, Pemetaan Areal Perumahan Bumi Rindang Luhur Kelurahan Harapan Baru Dengan Software Arcgis 10 Dan Alat GPS Navigasi (dibawah bimbingan Iskandar).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh perlu adanya sebuah peta yang memberikan informasi untuk sebuah perumahan yang dapat memudahkan masyarakat perumahan tersebut dan menjadi petunjuk bagi masyarakat perumahan tersebut maupun pihak-pihak tertentu sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah peta dengan menggunakan Software Arcgis dengan alat GPS Navigasi. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar dapat memudahkan pembaca dalam membaca peta sehingga dapat dijadikan acuan baik bagi pengelola maupun masyarakat disekitar yaitu dengan tersedianya Informasi Geografis perumahan tersebut.

Penelitian ini dilakukan dalam dua pengambilan data yaitu pengambilan data secara langsung yaitu dengan mengambil data jarak, azimuth, dan sudut setiap titik yang termasuk dalam areal perumahan Bumi Rindang Luhur serta fasilitas yang tersedia didalamnya dengan pengambilan titik koordinat menggunakan GPS serta pengamatan secara langsung mengenai fasilitas yang ada di dalamnya. Pengambilan data secara tidak langsung yaitu persiapan peta dasar kota Samarinda.

Hasil penelitian ini menampilkan output berupa peta dengan luas arealnya, posisi-posisi rumah yang ada, informasi yang tersedia dalam rumah tersebut serta letak geografis dan letak astronominya dapat diketahui. Dengan begitu posisi Perumahan Bumi Rindang Luhur dapat diketahui Sistem Informasi Geografisnya.

(6)

RIWAYAT HIDUP

YEHZKIEL, lahir pada tanggal 09 Desember 1989 di Kota Kinabalu, Negara Bagian Timur Malaysia, Sabah. Merupakan anak ke- 6 dari Sebelas bersaudara dari pasangan Bapak Yusuf Rakan dan Ibu Martina Ruppu.

Memulai pendidikan dasar Pada Tahun 1996 di Sekolah Dasar/SK (Sekolah Kebangsaan) Kauluan Kundasang, Malaysia. Di Tahun 1999 Pindah ke Sekolah Dasar Negeri 029, Kabupaten Nunukan dan lulus pada Tahun 2002. Pendidikan menengah dimulai setelah lulus ke SMP PGRI 2 Nunukan pada Tahun 2002 dan lulus pada Tahun 2005. Dan Pada Tahun 2005 melanjutkan ke SMA Katolik Nunukan dengan memilih jurusan IPA dan berijazah pada Tahun 2008.

Setahun kemudian yaitu pada Tahun 2009 memutuskan untuk melanjutkan studi di Perguruan Tinggi di Kota Samarinda, tepatnya di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dengan memilih Program Studi GeoInformatika.

Pada tanggal 01 Maret sampai dengan 02 Mei 2012 mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di UPTD Planologi Kehutanan, Kota Samarinda yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya yaitu program Diploma III Kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Karya ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di perumahan Bumi Rindang Luhur. Penelitian dan penyusunan karya ilmiah ini di laksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu dari bulan Februari – Maret tahun 2012, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan mendapatkan sebutan Ahli Madya.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dosen Pembimbing, yaitu Bapak Ir. Iskandar, MP

2. Dosen Penguji, yaitu Bapak Rudi Djatmiko,S.Hut, MP dan Bapak Husmul Beze, S.Hut, M.Si

3. Ketua Program Studi Geoinformatika, yaitu Ibu Dyah Widyasasi,S.Hut,MP. 4. Ketua Jurusan Manajemen Pertanian, yaitu bapak Ir.Hasanudin,MP

5. Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, yaitu bapak Ir. Wartomo, MP.

6. Para staf pengajar, administrasi dan teknisi di Program Studi Geoinformatika

7. Bapak Ibnu Haldun, AMd yang membimbing dan membantu dalam penyusunan Karya Ilmiah ini

8. Keluarga dan Orang tua tercinta serta teman-teman bahkan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan banyak bantuan dan dukungan, baik dari segi moril maupun materil kepada penulis.

Walaupun telah berusaha dengan sungguh-sungguh, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan, untuk itu penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Karya Ilmiah ini. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya.

Penulis

(8)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN ... ii ABSTRAK ... iii RIWAYAT HIDUP... iv KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Geografi ... 4

B. Pengertian Kartografi ... 8

C. Dasar Teori Tentang Peta ... 9

D. ArcGis Dan GPS ... 13

E. Perumahan ... 17

F. Letak Geografis ... 21

BAB III.METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

B. Alat dan Bahan ... 23

C. Prosedur Penelitian ... 23

BAB IV. PEMBAHASAN DAN HASIL A. Hasil ... 25

B. Pembahasan ... 27

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 31 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tubuh Utama

Nomor Judul Halaman

1. Nama Blok, Panjang Jalan, Jumlah Rumah, dan Jumlah Rumah

Memilki Saluran Telepon ... 27

Lampiran

2. Data Titik Koordinat Tata Batas ... 34 3. Data Titik Koordinat dan Tipe Rumah ... 35

(10)

DAFTAR GAMBAR

Tubuh Utama

Nomor Judul Halaman

1. Peta Output Perumahan Bumi Rindang Luhur ... 26

Lampiran 2. Format Data Yang digunakan ... 39

3. Bentuk Data Tata Batas ... 40

4. Bentuk Data Yang Telah Disimpan dengan File .txt ... 40

5. Data Yang Digunakan Untuk Tata Batas ... 42

6. Contoh Data Yang Diambil X, Y dan Z ... 42

7. Format Data Yang Digunakan ... 43

8. Menampilkan Data Yang Masih dalam Bentuk .txt ... 44

9. Data Yang Tampil Diubah Kedalam Bentuk .shp ... 45

10. Membuat Garis Secara Otomatis dari Titik Yang Ada Dengan ArcToolbox ... 46

11. Mengubah data .dxf menjadi .shp ... 47

12. Menyimpan Data Yang Telah Diexport Kedalam .shp ... 48

(11)

BAB I PENDAHULUAN

Gambaran permukaan bumi yang diperkecil kenampakannya dengan dilengkapi simbol-simbol dan skala tertentu, ditampilkan pada suatu bidang datar dinamakan peta, Prihandito (1988). Sebagai suatu gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak di permukaan bumi. Peta sangat dibutuhkan dalam semua bidang. Pentingnya dalam menggunakan peta, kita dapat mengetahui segala hal yang berada di permukaan bumi, seperti letak suatu wilayah, jarak antarkota, lokasi pegunungan, sungai, danau, jalan raya, dan sebagainya.

Dewasa ini pemanfaatan peta semakin dibutuhkan oleh banyak pihak baik pemerintah maupun pihak swasta. Semakin banyaknya macam peta, semakin banyak pula instansi yang mengelola peta tersebut dengan berbagai macam software /perangkat lunak yang digunakan.

Perkembangan teknologi, sudah dikenal adanya peta digital (digital map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Data yang diperoleh berupa data digital dan hasil yang diperoleh lebih mengandung seni yang bagus, menarik dan mendekati sebenarnya. Sehingga hal ini sangat menarik bagi penggunaannya dan tidak membingungkan. Peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information System) yaitu ArcGis dan alat yang digunakan dalam mengambil data lapangan adalah GPS Navigasi. Digunakannya GPS navigasi dalam pengambilan semua titik seperti poligon, jalan, dan posisi rumah adalah karena kondisi Perumahan yang kurang memadai dalam penempatan berdiri alat survei yang dikarenakan kondisi lingkungannya, dan juga karena pengambilan

(12)

dan pengolahan datanya cukup sederhana walaupun selisih ketelitian alat dari GPS Navigasi adalah 3 meter. Demikian pula dengan ArcGis, karena ArcGis memiliki kelebihan yang dapat menampilkan informasi yang ingin dimasukkan, misalnya data atribut dan lain-lain.

Perangkat lunak ArcGis merupakan perangkat lunak SIG yang baru dari ESRI, yang memungkinkan kita memanfaatkan data dari berbagai format data. ArcGis merupakan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam menampilkan peta dalam bentuk output. Hasil pengukuran yang dilakukan dilapangan juga dapat ditampilkan melalui ArcGis melalui beberapa langkah. Dalam mengoperasikan ArcGis juga dibutuhkan peta dasar sebagai data data penunjang selain data hasil pengukuran lapangan. Koordinat yang dalam ArcGis adalah geografis dan UTM.

Karena itu dibuatnya peta untuk sebuah perumahan dan fasilitas yang ada. Peta ini berisikan poligon, jaringan tipe rumah, jalan, dan fasilitas yang terdapat di dalam perumahanan tersebut yang menggambarkan situasi dalam perumahan tersebut. Peta ini dibutuhkan sebagai media informasi bagi siapa saja baik pengelola maupun masyarakat yang memerlukan serta bermanfaat mendukung dan sarana pengembangan wilayah yang akan datang.

Tujuan yang dicapai adalah menghasilkan sebuah peta yang memberikan informasi untuk sebuah perumahan yang dapat memudahkan masyarakat perumahan tersebut dan menjadi petunjuk bagi masyarakat Perumahan tersebut maupun pihak-pihak tertentu sesuai dengan kebutuhan. Selain daripada itu dapat menjadi acuan untuk memberi informasi bagi para pihak pengambil keputusan pada pengelolaan Perumahan ini, memberikan informasi tentang posisi perumahan tersebut dari perkotaan (letak Geografis) dan fasilitas umum

(13)

yang ada di sekitarnya. Selain daripada itu menampilkan informasi yang penting dalam Perumahan Bumi Rindang Luhur terutama bagi yang yang membutuhkan.

Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini agar diperolehnya peta yang mudah untuk dibaca sebagai petunjuk posisi tempat yang bersangkutan, agar perumahan Bumi Rindang Luhur dapat dikelola lebih baik lagi ke depannya. Disamping itu tersedia wahana penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan Perumahan Bumi Rindang Luhur. Serta menjadi acuan bagi mahasiswa agar terampil dalam menggunakan SoftwareArcGis untuk pemetaan yaitu diperolehnya pengalaman dalam memetakan areal dengan menggunakan aplikasi ArcGis.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Geografi (SIG)

1. Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG)

Menurut Paryono (1994) Sistem Informasi Geografi adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis Informasi Geografis.

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan data grafis dengan data teks (atribut) objek yang diikat secara geografis di bumi (georefrence). Anonim (2001)

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi baru yang pada saat ini menjadi alat bantu (tools) yang sangat esensial dalam menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dalam bantuan data atribut dan spasial.Prahasta (2001)

Penggunan Sistem Informasi Geografi (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem ini terjadi dikalangan pemerintah militer, akademis atau bisnis terutama di negara-negara maju. Perkembangan teknologi digital sangat besar peranannya dalam pengembangan penggunaan SIG dalam berbagai bidang. Budiyanto (2005)

2. Komponen-komponen dalam SIG

Setiap pengguna yang menggunakan ArcGis akan memiliki beberapa komponen yang sering disebut dokumen. Paling tidak ArcGis memiliki lima jenis dokumen yaitu: View, Table, Layout, Grafik (Chart),

(15)

dan Script. Setiap dokumen ini memiliki antar muka (GUI) tersendiri dan menyediakan menu, button, dan tool yangdapat digunakan untuk mengatur dokumen yang bersangkutan.Prahasta(2004)

Lebih lanjut diterangkan oleh Budiyanto (2005) bahwa fungsi-fungsi kegunaan dari komponen SIG sebagai berikut:

a. View

View berfungsi untuk mempersiapkan data spasial dari peta yang akan dibuat atau diolah. Dari View ini dapat ilakukan input data dengan digitasi atau pengolahan (editing) data spasial. View dapat menerima image.jpg, CAD, Arc Info, atau software pengolahan data spasial lain. View juga dapat menerima data atau citra satelit. b. Table

Table merupakan data atribut dari data spasial. Data atribut ini digunakan sebagai dasar analisis dari data spasial tersebut. ArcGis dapat membentuk jaringan basis data dengan menggunakan fasilitas tabel ini. ArcGis dapat menerima tabel dari basis data lain seperti dBase III, dBase IV, dxf, txt atau INFO.

Hubungan relasional dapat dilakukan sehingga memudahkan analisis spasialnya.Hubungan yang terbentuk ini memungkinkan pengguna data untuk mengambil dari berbagai sumber data yang berupa tabel, teks, peta, atau gambar.

c. Grafik (Chart)

Grafik merupakan alat penyaji data yang efektif.Dengan menggunakan grafik ini, ArcGis dapat digunakan sebagai alat analisis yang baik terhadap sebuah fenomena. ArcGis memiliki

(16)

variasi grafik yang yang beraneka ragam. Masing-masing grafik tersebut memiliki sifat atau karakteristik terhadap tipe data yang disajikan. Grafik terhubung dengan data atribut tabel yang berupa data numerik.

d. Layout

Layout merupakan tempat mengatur tata letak dan rancangan dari peta akhir. Penambahan berbagai simbul, label, dan atribut peta lain dapat dilakukan pada Layout.

3. Data-data yang Digunakan dalam SIG

Data-data yang digunakan dalam SIG umumnya dapat dibagi menjadi 3 yaitu data grafis, data tabuler, dan data vector. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut: Anonim(2010)

a. Data Grafis

Data grafis dibagi menjadi data-data raster dan data-data digital:

(1) Data raster adalah semua data digital yang didapat dari hasil scanning dan data-data lain yang belum dalam format vector. (2) Data digital adalah data-data digital yang didapat dari hasil

digitasi yang telah dilengkapi engan data-data teks dan data-data atribut lainya. Misalnya, jaringan jalan beserta namanya, daerah aliran sungai (DAS) dengan anak-anak sungainya.

b. Data Tabular

Data tabular adalah data-data selain data grafis yang berupa data pendukung, berupa teks, angka dan data pendukung lain.

(17)

c. Data Vector

Data vector adalah data-data digital atau data-data yang telah diubah kedalam bentuk digital dan telah dilengkapi dengan data-data objek atau informasi objek.

4. Prosedur dalam SIG a. Input

Tahap ini meliputi pemasukan data, yang dapat dilakukan dengan menggunakan transfer data dari Microsoft Excel dengan format data .TXT ( Tab Delimited) atau alat digitizer, mouse, keyboard, scanning, dan sebagainya.

b. Analisis

Analisis ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti overlay, digitasi, export data sehingga menghasilkan format data .shp, pembuatan peta tematik dan sebagainya.

c. Output

Hasil analisis dari penggabungan beberapa peta dapat berupa peta tematik, diagram model, atau yang lain. Secara umum hasil output dibagi menjadi dua yaitu output grafis dan output non-grafis. Output grafis seperti peta tematik, grafis dan sebagainya. Sedangkan non grafis yaitu data-data hasil analisis yang berupa data-data teks.

5. Sumber Data

Menurut Paryono (1994) Sistem informasi geografis memerlukan data masukan agar dapat berfungsi dan memberikan informasi lain hasil

(18)

analisanya. Data masukan tersebut dapat diperoleh dari tiga sumber, yaitu:

a. Data lapangan, data ini diperoleh langsung dari pengukuran lapangan secara langsung.

b. Data peta, informasi yang telah terekam pada peta kertas atau filem, dikonversikan kedalam bentuk digital.

c. Data citra pengindraan jauh, citra pengindraan jauh yang berupa foto udara atau radar dapat diinterprestasikan terlebih dahulu sebelum dikonversikan ke dalam bentuk digital melalui pelarikan atau scanning. Sedangkan citra yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya.

B. Pengertian Kartografi

Kartografi didefinisikan sebagai gabungan dari ilmu, seni dan teknik dalam pembuatan (penggambaran) peta(Sosrosodarsono, 1997). Pengertian ilmu, seni dan teknik dapat diuraikan lebihterperinci lagi sebagai berikut :

1. Ilmu : penentuan ukuran kertas (A0, A1, A3 dan sebagainya), simbol yang digunakan, ukuran pena / pensil / rapido yang digunakan dan jenis kertas yang digunakan (kertas, kalkir, drafting film) dll.

2. Seni : penghalusan gambar, pewarnaan gambar, penggunaan symbol, penggunaan huruf dll.

3. Teknik : pengeplotan objek (titik, pohon, bangunan dll.), interpolasi kontur (bila menggunakan cara manual), pembuatan grid, sistem koordinat, legenda dll.

(19)

C. Dasar Teori Tentang Peta 1. Pengertian peta

Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu, Prihandito (1988). Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas. Raisz (1948)

Peta dapat didefinisikan sebagai gambaran dari sebagian permukaan bumi pada bidang datar dengan skala dan sistem proyeksi tertentu. Basuki (2006)

Lebih lanjut dikatakan bahwa peta dapat digolong-golongkan berdasar beberapa hal sebagai berikut:

a. Atas dasar pengukuran 1. Peta teristis

2. Peta fotogrametris 3. Peta radargrametris 4. Peta videogrametris 5. Peta satelit

b. Atas dasar sekala peta

1. Peta sekala kecil (<1:250.000)

2. Peta sekala menengah (1:50.000-1:250.000) 3. Peta sekala besar (1:5000-1:50.000)

(20)

c. Atas dasar isinya

1. Peta umum (topografi) 2. Peta khusus (tematik) d. Atas dasar penyajian

1. Peta garis 2. Peta foto 3. Peta digital a. Atas dasar hirarkinya

1. Peta manuskrip 2. Peta dasar (minut) 3. Petainduk

4. Petaturunan 2. Skala Peta

Ukuran suatu titik dipermukaan bumi tidak mungkin sama besardengan ukuran titik tersebutdi peta. Oleh karena itu diperlukan perbandingan antara ukuran di peta dan dipermukaan bumi. Perbandingan tersebut disebut skala peta.

Skala peta dapat dinyatakan dalam beberapa cara, antara lain: a. Angka perbandingan

Misal 1:1.000.000 menyatakan 1 cm atau 1 inchi di peta sama dengan 1.000.000 cm atau 1.000.000 inchi di permukaan bumi. b. Perbandingan nilai

(21)

c. Skala bar atau skala garis

Garis ini ditempatkan atau digambarkan dalam peta dan dibagi-bagi dalam interval yang sama.

3. Peta Secara Umum

Secara umum bentuk peta itu sangat banyak sekali, tetapi seperti yang sudah dijelaskan diatas peta mempunyai kegunaan yang berbeda-beda.

a. Peta Luas

Peta luas adalah peta yang menggambarkan suatu daerah yang luas seperti peta dunia, peta daerah amerika utara, peta benua, peta samudera, peta kutub utara dan kutub selatan, dan lain sebagainya.

b. Peta Sempit

Peta sempit adalah peta yang hanya menampilkan sebagian kecil suatu area. Contoh peta sempit yaitu peta desa atau pedesaan, peta kota atau perkotaan, peta gorong-gorong kampung, peta gedung, denah rumah, dan lain sebagainya. 4. Bentuk lain dari Peta

a.Atlas

Atlas adalah gabungan dari beberapa peta yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang memiliki judul atlas serta jenis-jenis atlas yang ada di buku tersebut.

b. Globe atau Bola Dunia

Globe atau Bola Dunia adalah suatu bentuk tiruan bola bumi yang dibuat dalam skala yang kecil untuk dapat lab.

(22)

5. Kegiatan dalam Proses Pembuatan Pemetaan

Dalam hal pembuatan, kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pemetaan adalah :

a. Mengumpulkan data

Beberapa cara pengumpulan data dalam proses pemetaan, yaitu sebagai berikut :

1) Survei lapangan yaitu dengan melakukan pengukuran langsung di lapangan, pada suatu wilayah tertentu yang akan dipetakan.

2) Foto udara/citra landsat (penginderaan jauh) yaitu dengan melakukan pengidentifikasian pada suatu foto udara/citra landsat.

3) Studi pustaka/peta (untuk peta tematik). b. Mengolah data.

Pada umumnya data yang terkumpul harus dipindahkan ke komputer. Program untuk pemindahan data ini umumnya telah disiapkan oleh pembuat. Sebelum data dimasukkan kedalam komputer, data harus dibuat dalam format yang bisa dibaca oleh komputer sehingga dibutuhkan oleh pembaca program. Basuki (2006)

c. Menyajikan dalam bentuk simbol untuk melengkapi suatu keterangan pada peta baik yang kuantitatif maupun kualitatif. Adapun simbol-simbol yang digunakan adalah:

1) Simbol titik yaitu simbol yang digunakan untuk menunjukan suatu lokasi dengan karakteristik tertentu.

(23)

2) Simbol garis yaitu simbol yang digunakan untuk menunjukan suatu kenampakan berlajur, baik yang riel maupun imajinatif, kuantitatif maupun kualitatif. Misalnya jalan dengan berbagai kategori, batas unit pemetaan, ataupun batas imajinatif seperti batas administrasi.

3) Simbol luasan (area) yaitu simbol yang digunakan untuk menunjukan suatu kenampakan tertentu hingga dapat menampilkan nilai kuantitatif suatu data ikutan di atas peta. 4) Text yaitu simbol yang digunakan untuk memberikan suatu

keterangan pada peta, hingga dapat memberikan informasi kepada pengguna pseta.

5) Memproduksi peta yaitu melakukan semua kegiatan dari pengumpulan data, pengelolahan data, hingga data tersebut dapat menjadi sebuah peta yang bisa di baca dan dipahami oleh setiap orang yang memerlukannya.

D. ArcGis Dan GPS 1. Pengertian ArcGis

Perangkat lunak ArcGis merupakan perangkat lunak SIG yang baru dari ESRI, yang memungkinkan kita memanfaatkan data dari berbagai format data. Dengan ArcGis pula kita dapat memakai fungsi pada level ArcGis, Arc Editor, Arc Info dengan fasilitas ArcMap, ArcCatalog, dan Toolbox. ArcGis merupakan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam menampilkan peta dalam bentuk output. Hasil pengukuran yang dilakukan dilapangan juga dapat ditampilkan melalui ArcGis melalui

(24)

beberapa langkah. Dalam mengoperasikan ArcGis juga dibutuhkan peta dasar sebagai data data penunjang selain data hasil pengukuran lapangan. Koordinat yang dalam ArcGis adalah geografis dan UTM.(Anonim, 2001)

Kelebihan ArcGis adalah dapat menampilkan sistem informasi tata letak suatu tempat seperti luas areal, panjang jalan, fasilitas yang ada, administrasi sebuah lokasi dan lain-lain yang dapat ditampilkan sesuai dengan letak tempat yang diinginkan.

2. Pengertian GPS

GPS atau singkatan dari Global Positioning System merupakan suatu teknologi pemantau posisi dibumi yang memanfaatkan teknologi satelit. Untuk menjalankan sistem ini, selain satelit GPS juga dibutuhkan perangkat penerima sinyal GPS (GPS receiver). GPS receiver inilah yang berfungi sebagai titik tujuan yang menentukan lokasi bumi. Supriono (2010)

Menurut Hartanto (2003), Global Positioning System atau sering disingkat GPS adalah suatu sistem navigasi yang menggunakan satellite yang didesain agar dapat menyediakan posisi secara instan, ketepatan dan informasi dan informasi waktu di hampir semua tempat di muka bumi, setiap saat dan dalam kondisi apapun. Pada dasarnya, GPS merupakan aplikasi yang harus menunggu terlebih dahulu permintaan dari pengguna. Aplikasi ini menyediakan akurasi positioning atau penentuan posisi yang berkisar antara 100 meter (95% dari waktu), 3 hingga 5 meter, juga sampai pada akurasi relatif pada submeter, dan bahkan pada tingkat subcentimeter. Secara umum semakin tinggi akurasi yang dihasilkan akan memerlukan infrastruktur yang lebih canggih dan tentunya

(25)

berhubungan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Sedemikian dengan (Budiyanto, 2010) perangkat GPS yang digunakan dalam pengambilan data sebenarnya adalah perangkat penangkap sinyal (receiver) dari beberapa satellite GPS yang mengorbit di atas lokasi survey. Panduan dari sinyal satellite GPS memberikan informasi lokasi receiver GPS tersebut. Berbagai permasalahan sering muncul dengan perangkat bantu GPS ini, seperti masalah akurasi pengukuran. Keraguan sering muncul atas data yang didapatkan pada receiver GPS. Hal ini berkaitan dengan jenis receiver GPS yang digunakan untuk pengukuran, kondisi atmosferik, kondisi keterbukaan lokasi pengukuran, topografi dan lain – lain. Dalam kondisi tertentu nilai kesalahan yang ada dapat ditolerir. Nilai kesalahan yang sering muncul dapat diminimalisirkan dengan memaksimalkan pemilihanan waktu pengambilan data yang tepat seperti dengan memperhatikan kondisi cuaca atau atmosfer, penggunaan jenis receiver yang baik dan lain – lain. Penggunaan gps untuk penentuan posisi saat ini diantaranya adalah navigasi untuk kegiatan pribadi (hiking, pelayaran, berburu, petunjuk ketika mengemudi, dan lain sebagainya) navigasi pesawat, survey di lepas pantai dan navigasi kapal, fleet tracking, pengendalian mesin, teknik sipil, survey daatan, GIS dan pemetaan, analisis deformasi dan lain sebagainya.

Menurut Suryowidiyanto (2008), cara menggunakan GPS adalah sebagai berikut:

a. Menekan tombol power yang berada di kiri atas pada GPS.

b. Menunggu sebentar hingga terhubung dengan satelit.(usahakan minimal ada empat satelit yang terhubung)

(26)

c. Perhatikan pada layer monitor GPS, maka akan tampil Icon yaitu windows, map, compass, setup, dan lain-lain.

d. Kemudian masuk ke fitur map maka akan tampil tanda panah. Tanda tersebut merupakan kedudukan posisi GPS sekarang. Apabila garmin belum ada petanya maka GPS tersebut masih kosong atau belum diinstall peta, maka GPS tersebut bisa diinstall terlebih dahulu.

e. Setelah GPS telah diinstall peta maka langkah selanjutnya adalah masuk ke fitur windows kemudian menekan tombol mark, untuk menyimpan titik koordinat dimana posisi titik berada saat ini.

f. Selanjutnya memilih rename point dengan menuliskan nama yang diinginkan misalnya "tempat parkir monas".

Apabila sudah selesai disimpan, maka selanjutnya pindah titik yang lain, misalnya posisi titik selanjutnya adalah titik rumah, kemudian klik tombol mark, dan memilih rename point dengan menuliskan nama yang diinginkan misalnya "Titik rumah”. Setelah itu memilih waypoint dari GPS maka akan tampil dua titik koordinat yaitu posisi tempat parkir monas dan posisi titik rumah yang telah disimpan sebelumnya.

3. Fungsi GPS

Kini GPS dengan aplikasi peta digital terbaru, memiliki fungsi yang semakin menarik :

a. Mengetahui koordinat suau titik lokasi. b. Penunjuk arah jalan (navigasi)

(27)

E. Perumahan

Perumahan adalah kelompok rumah yang yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi prasarana-prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan seperti listrik, pembuangan sampah, ketersediaan air minum, telepon, fasilitas umum dan jalan yang memungkinkan pemukiman berfungsi sebagaimana mestinya (Anonim, 2001).

Menurut Suparno Sastra M dan Endi Marlina, (Perencanaan Pengembangan Perumahan, 2006) pengertian mengenai perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan. Apabila dikaji dari segi makna, pemukiman berasal dari kattasetlements yang mengandung pengertian suatu proses bermukim. Pemukiman memiliki dua ( 2 ) arti yang berbeda yaitu:

1. Isi, yaitu menunjuk pada manusia sebagai penghuni maupun masyarakat di lingkungan sekitarnya.

2. Wadah, yaitu menunjuk pada fisik hunian yang terdiri dari alam dan elemen buatan manusia.

Jika dilihat dari tipe ukurannya, standar pernbandingan jumlah rumah besar, rumah sedang dan rumah kecil yaitu 1:3:6

b. Luas kapling rumah besar : -600 ( tipe 70) c. Luas kapling rumah sedang: 70 - - (tipe 45 – 54)

d. Luas kapling rumah kecil : - (tipe 21 – 36)(Anonim, 2001)

Suatu perumahan dan pemukiman memiliki suatu persyaratan dasar sebelum didirikan, diantaranya :

(28)

1. Persyaratan Dasar Perumahan

Menurut SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan lokasi lingkungan perumahan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Lokasi perumahan harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat atau dokumen perencanaan lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat, dengan kriteria sebagai berikut:

1) Kriteria keamanan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut bukan merupakan kawasan lindung (catchment area), olahan pertanian, hutan produksi, daerah buangan limbah pabrik, daerah bebas bangunan pada area Bandara, daerah dibawah jaringan listrik tegangan tinggi;

2) Kriteria kesehatan, dicapai dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut bukan daerah yang mempunyai pencemaran udara di atas ambang batas, pencemaran air permukaan dan air tanah dalam.

3) Kriteria kenyamanan, dicapai dengan kemudahan pencapaian (aksesibilitas), kemudahan berkomunikasi (internal/eksternal, langsung atau tidak langsung), kemudahan berkegiatan (prasarana dan sarana lingkungan tersedia).

4) Kriteria keindahan/ keserasian/ keteraturan (kompatibilitas), dicapai dengan penghijauan, mempertahankan karakteristik topografi dan lingkungan yang ada, misalnya tidak meratakan

(29)

bukit, mengurug seluruh rawa atau danau/ setu/ sungai/ kali dan sebagainya.

5) Kriteria fleksibilitas, dicapai dengan mempertimbangkan kemungkinan pertumbuhan fisik/ pemekaran lingkungan perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana.

6) Kriteria keterjangkauan jarak, dicapai dengan mempertimbangkan jarak pencapaian ideal kemampuan orang berjalan kaki sebagai pengguna lingkungan terhadap penempatan sarana dan prasarana-utilitas lingkungan; dan

7) Kriteria lingkungan berjati diri, dicapai dengan mempertimbangkan keterkaitan dengan karakter sosial budaya masyarakat setempat, terutama aspek kontekstual terhadap lingkungan tradisional/ lokal setempat.

8) Lokasi perencanaan perumahan harus berada pada lahan yang jelas status kepemilikannya, dan memenuhi persyaratan administratif, teknis dan ekologis.

Keterpaduan antara tatanan kegiatan dan alam di sekelilingnya, dengan mempertimbangkan jenis, masa tumbuh dan usia yang dicapai, serta pengaruhnya terhadap lingkungan, bagi tumbuhan yang ada dan mungkin tumbuh di kawasan yang dimaksud.

2. Persyaratan Dasar Permukiman

Suatu bentuk permukiman yang ideal di kota merupakan pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat komprehensif, sebab perumahan dan permukiman menyangkut kehidupan manusia

(30)

termasuk kebutuhan manusia yang terdiri dari berbagai aspek. Sehingga dapat dirumuskan secara sederhana tentang ketentuan yang baik untuk suatu permukiman yaitu harus memenuhi sebagai berikut :

a. Lokasinya sedemikian rupa sehingga tidak terganggu oleh kegiatan lain seperti pabrik, yang umumnya dapat memberikan dampak pada pencemaran udara atau pencemaran lingkungan lainnya.

b. Mempunyai akses terhadap pusat-pusat pelayanan seperti pelayanan pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan lain-lain.

c. Mempunyai fasilitas drainase, yang dapat mengalirkan air hujan dengan cepat dan tidak sampai menimbulkan genangan air walaupun hujan yang lebat sekalipun.

d. Mempunyai fasilitas penyediaan air bersih, berupa jaringan distribusi yang siap untuk disalurkan ke masing-masing rumah.

e. Dilengkapi dengan fasilitas air kotor/ tinja yang dapat dibuat dengan sistem individual yaitu tanki septik dan lapangan rembesan, ataupun tanki septik komunal.

f. Permukiman harus dilayani oleh fasilitas pembuangan sampah secara teratur agar lingkungan permukiman tetap nyaman.

g. Dilengkapi dengan fasilitas umum seperti taman bermain bagi anak-anak, lapangan atau taman, tempat beribadat, pendidikan dan kesehatan sesuai dengan skala besarnya permukiman itu.

(31)

F. Letak Geografis

Menurut Anonim (2010), Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kotaprovinsiKalimantan Timur, Indonesia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai dengan perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang membelah di tengah Kota Samarinda, yang menjadi "Gerbang" menuju pedalaman Kalimantan Timur.

Secara Astronomis, Kota Samarinda terletak pada posisi 116˚ 15 36 -117˚ 24 16 BT dan 0˚21 18 -1˚ 09 16 LS. Kota Samarinda ini terbelah oleh Sungai Mahakam, dan memiliki wilayah dengan luas total 718 km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Batas Utara : Kec. Muara Badak dan Tenggarong Seberang 2. Batas Timur : Kec. Anggana

3. Batas Selatan : Kec. Sanga-sanga dan Loa Janan 4. Batas Barat : Kec. Loa Kulu dan Tenggarong.

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Perumahan Bumi Rindang Luhur Kelurahan Harapan Baru sebagai obyek yang dikaji. Data lapangan diolah di laboratorium Geomatika Program Studi GeoInformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

2. Waktu

Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah selama 4 (empat) bulan yang terdiri dari penyusunan proposal, pengambilan data lapangan, pengolahan data dan penyusunan laporan Karya Ilmiah.

B. Alat dan Bahan 1. Peralatan yang digunakan:

a. Gps Navigasi

b. Rol meter 50 m dan 5 m c. Komputer/ Laptop d. Software ArcGis 10 e. Software Map Source

f. Alat tulis (pensil,polpen,penggaris dll)

2. Bahan :

a. Peta dasar samarinda

(33)

c. Tally Sheet berguna untuk mencatat data. d. Baterai digunakan untuk mengaktifkan GPS.

e. Buku catatan berguna untuk mencatat data yang mendukung penelitian. C. Prosedur Penelitian

1. Persiapan

Persiapan meliputi pembuatan proposal, surat perijinan, pembuatan tally sheet, penyusunan rencana kerja, konsultasi pembimbing.

2. Pengambilan data lapangan a. Data primer

Data primer berupa data hasil pengukuran lapangan yaitu: data poligon, jaringan jalan, lebar jalan dan tata letak rumah, serta pengamatan secara langsung mengenai fasilitas perumahan yang ada.

b. Data sekunder

Data sekunder berupa data tabular antara lain, nama fasilitas umum yang ada di sekitarnya dan luas wilayah Perumahan dan menyiapkan Peta Samarinda.

Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan alat GPS Navigasi dan Rol meter. Pengambilan data di lapangan mengambil titik-titik koordinat setiap perubahan yang terjadi pada tata batas perumahan dan pengambilan data jaringan jalan, data tersebut didukung dengan pengambilan koordinat fasilitas umum yang ada.

(34)

3. Pengolahan Data

Setelah data-data/tabel-tabel di atas sudah terisi, maka langkah selanjutnya adalah tahapan pengolahan data lapangan. Data-data mentah/data lapangan diatas dibawa ke laboratorium Geomatika Program Studi Geoinformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda kemudian diolah dengan beberapa langkah-langkah pengolahan data dibawah ini. Prosedur pengolahan data baik dalam Microsoft Excel maupun ArcGis dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 39 sampai dengan halaman 48.

(35)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Data yang telah diambil pada penelitian ini merupakan data primer yang diambil dengan mengggunakan alat seperti: GPS Navigasi dan Rol Meter. Data tersebut berupa koordinat setiap titik area yang ada di Perumahan Bumi Rindang Luhur.

Hasil yang diperoleh dari penelitian merupakan sebuah peta output, namun data yang diinput kedalam software adalah data yang diperoleh dari lapangan yang harus melalui penginputan dan perhitungan, yang juga menggunakan Microsoft Excel untuk data tata batas areal Perumahan Bumi Rindang Luhur, data tersebut dapat diexport kedalam software ArcGis yang digunakan dalam mengolah data tersebut hingga mengasilkan hasil output yaitu peta seperti pada gambar peta output dibawah ini:

Data hasil olahan menggunakan Software ArcGis ditabulasikan kedalam tabel berikut ini:

Tabel 1. Nama Blok, Panjang Jalan, Jumlah Rumah dan Jumlah Rumah Yang Memiliki Saluran Telepon.

No Nama Blok Panjang Jalan (m)

Jumlah Rumah

Jumlah Rumah Yang Memiliki Saluran Telepon 1 2 3 4 5 1 A-J 208 39 38 2 B-I 238 31 30 3 C-H 220 26 21 4 D-G 184 20 18 5 D1-E 159 16 15 6 K 149 17 17 7 L 70 5 - 8 Jalan Keluar 168

(36)

Tabel 2 ( Data Titik Koordinat Tata Batas), Tabel 3 (Data Titik Koordinat dan Tipe Rumah) yang data koodinatnya diambil dengan menggunakan GPS Navigasi yang dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 34 sampai dengan halaman 38

B. Pembahasan

Pengambilan data di lapangan diperoleh informasi seperti jumlah rumah, panjang jalan setiap blok, luas areal setiap rumah, lebar jalan, jumlah ruas jalan, jumlah rumah, jumlah fasilitas yang ada, tipe rumah dan luas areal serta diketahui juga fasilitas telepon, saluran listrik dan sarana air bersih di Perumahan Bumi Rindang Luhur.

Berdasarkan hasil survei dan pengukuran lapangan dengan melalui perhitungan, dapat kita ketahui letak geografis Perumahan Bumi Rindang Luhur Secara Astronomis Perumahan Bumi Rindang Luhur terletak pada posisi 117˚ 7’ 0,908” -117˚ 7’ 0,93” BT dan 0˚ 33’ 6,778” -0˚ 33’ 6,778” LS yang letaknya di kelurahan Harapan Baru kecamatan Loa Janan Ilir, yang arealnya berada di jalan poros antar kota dalam propinsi yaitu antara Samarinda dengan Balikpapan, juga berada tepat di depan Kampus Melati, Perumahan Bumi Rindang Luhur memilki luas area 5.054 Ha, dan panjang jalan dalam blok A-M adalah 208 m, blok B-I adalah 238 m, blok C-H adalah 220 m, blok D-G adalah 184 m dan blok D1- E adalah 159 m, Blok L adalah 149 m, dan jalan keluarnya 168 m dan lebar jalan dalam Perumahan tersebut adalah 3 meter, serta fasilitas yang ada di dalamnya adalah sebuah masjid lapangan voli selain itu terdapat fasilitas yang berada dekat dengan Bumi Rindang Luhur yaitu kampus Melati.

(37)

Terdapat pula lahan di dalamnya yang belum terpakai, kolam dan saluran drainase yang memotong areal Perumahan tersebut.

Jumlah rumah di perumahan ini adalah 154, dalam blok A-J tedapat sebanyak 39 rumah, lalu 3 rumah diantaranya meiliki tipe 45 dengan luas 5 m x 20 m dan 52 rumahnya meiliki tipe 70 yang luas rata-rata rumahnya 10 m x 20m. Jumlah rumah yang ada dalam blok B-I terdapat sebanyak 31 rumah yang luas rata-rata rumahnya sama dengan blok A-J namun terdapat 1 yang memilki tpe rumah 45 dan terdapat pula sarana ibadah (masjid) dan terdapat sebuah lapangan voli tepat di tengah-tengah blok tersebut, begitu pula dengan blok C-H yang jumlah rumahnya 26 dengan rata-rata rumahnya memiliki tipe rumah 70, Blok D-G jumlah rumahnya 20 dengan tipe rumah 70 dan blok E- F terdapat sebanyak 16 rumah, yang memilki tipe rumah yang sama dengan Blok D-G dan Blok K-L sebanyak 22 rumah yang memiliki tipe 2 rumah dengan tipe rumah 45 dan yang lainnya memiliki tipe rumah 70. Jadi tipe rumah yang ada di Perumahan Bumi Rindang Luhur adalah tipe 70, sama dengan Masjid yang da di Perumahan tersebut, tipe rumahnya yaitu tipe 70 yang luas arealnya 20 m x 20m selain itu diperoleh data lebar jalan yaitu adalah 3 meter dan jarak rata-rata rumah dari jalan adalah 2 m. Informasi lain adalah panjang jalan dalam blok A adalah 208 m, blok B adalah 238 m, blok C adalah 220 m, blok D adalah 184 m dan blok E adalah 159 m, jadi panjang rata-rata jalan per blok adalah dalam setiap blok adalah 201,8 m dan lebar jalan dalam Perumahan tersebut adalah, serta fasilitas yang ada di dalamnya adalah sebuah masjid lapangan voli selain itu terdapat fasilitas yang berada dekat dengan Bumi Rindang Luhur yaitu kampus Melati. Selain daripada itu, beberapa hal yang perlu diketahui adalah alasan menggunakan GPS Navigasi, dan Software ArcGis. Digunakannya GPS

(38)

navigasi dalam pengambilan semua titik seperti poligon, jalan, dan posisi rumah adalah karena kondisi Perumahan yang kurang memadai dalam penempatan berdiri alat survei yang dikarenakan kondisi lingkungannya, dan juga karena pengambilan dan pengolahan datanya cukup sederhana walaupun selisih ketelitian alat dari GPS Navigasi adalah 3 meter. Demikian pula dengan ArcGis, karena ArcGis memiliki kelebihan yang dapat menampilkan informasi yang ingin dimasukkan, misalnya data atribut dan lain-lain.

Disamping itu diperoleh juga informasi mengenai fasilitas listrik, telepon dan dan air bersih. Semua rumah yang ada dalam Perumahan Bumi Rindang Luhur telah memiliki saluran listrik dan air minum (PDAM) yang memadai. Namun hanya sebagian rumah yang memiliki fasilitas telepon, dapat diketahui dalam Blok A-J, dari 39 rumah terdapat 1 rumah yang belum memiliki saluran telepon, Blok B-I terdapat 1 dari 31 rumah yang belum memiliki saluran saluran telepon Blok C-H terdapat 5 rumah dari 26 rumah yang belum memiliki saluran telepon, Blok D-G memilki 2 rumah yang belum memiliki saluran telepon, Blok E-F terdapat 1 rumah yang belum memiliki saluran telepon dari 16 rumah, semua rumah dalam blok K sudah memiliki saluran telepon dan semua rumah yang ada di Blok L belum memiliki saluran telepon.

Selain daripada itu berdasarkan pengamatan langsung terdapat beberapa jalan dalam setiap blok mengalami kerusakan yang dapat mengganggu kelancaran transpotasi masyarakat dalam Perumahan tersebut. Beberapa blok tersebut yaitu jalan jalan dalam Blok B-I, Blok E-F, Blok K dan jalan lingkar Perumahan yang terputus disetiap blok.

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Diperolehnya peta ouput Perumahan yang menggambarkan situasi Perumahan Bumi Rindang Luhur Kelurahan Harapan Baru yang menampilkan informasi yang ada dalam perumahan tersebut.

2. Secara astronomis Perumahan Bumi Rindang Luhur terletak pada posisi 117˚ 7’ 0,908” -117˚ 7’ 0,93” BT dan 0˚ 33’ 6,778” -0˚ 33’ 6,778” LS

3. Perumahan Bumi Rindang Luhur memilki luas area 5.054 Ha

4. Rata-rata tipe rumah yang digunakan di Perumahan Bumi Rindang Luhur adalah Tipe 70.

5. Fasilitas yang ada di dalamnya yaitu listrik, air bersih (PDAM) dan telepon, selain itu memiliki satu fasilitas umum yaitu masjid.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa hal yang disarankan: 1. Sebaiknya dalam pembuatan peta harus memenuhi definisi yang sesuai

dengan definisi sebuah perumahan yang menampilkan informasi perumahan yang lengkap.

2. Sebaiknya menggunakan software yang terbaru untuk lebih mengetahui kemampuan kelebihan dari software tersebut dan kemudahan yang dalam menggunakannya.

(40)

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk pembaruan informasi dalam perumahan tersebut.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2001. Sistem Informasi Geografi dengan AutoCAD MAP. Andi, Yogyakarta

Anonim. 2011. Cara Menggunakan GPS Supriono Nano.

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/search-engine-and-seo/2013341-cara-menggunakan-gps/#ixzz1Zua1c3Lo_(5Oktober 2011) Anonim. 2011. Materi Pelatihan Sistem Informasi Geografis, ArcGis Tingkat

Dasar. Balai Diklat Kehutanan Samarinda.

Sosrosodarsono, 1997. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ukur_tanah).

Budiyanto, E. 2005.Sistem Informasi Geografis Menggunakan Arc View. Andi, Yogyakarta

Basuki, S. 2006. Ilmu Ukur Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Paryono, P. 1994. Sistem Informasi Geografi. Andi, offset Yogyakarta

Prahasta, E. 2004. Sistem Informasi Geografi : Arc View Lanjut. Informatika, Bandung

Prahasta, E. 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Informatika Bandung

Prihandito, A.1998. Pengertian Peta: http://www.google.co.id/search?q = pengertian+peta+menurut beberapa ahli ( diunduh pada tanggal 2 oktober 2011)

(42)

Lampiran 1

Tabel 2. Data Titik Koordinat Tata Batas NO

TITIK

TITIK KOORDINAT

EASTING NORTHING ELEVATION

1 2 3 4 P1 513267 9939131 40 P2 513255 9939140 34 P3 513256 9939177 24 P4 513249 9939181 23 P5 513206 9939202 21 P6 513156 9939216 19 P7 513161 9939268 18 P8 513132 9939297 24 P9 513062 9939237 28 P10 513038 9939205 35 P11 513029 9939048 39 P12 513038 9939008 32 P13 513059 9938998 33 P14 513194 9938997 34 P15 513194 9939063 35 P16 513266 9939111 34 P17 513267 9939131 36

(43)

Lampiran 1 (lanjutan)

Tabel 3. Data Titik Koordinat dan Tipe Rumah ` No Zona X Y Tipe Rumah 1 50 513173 9939178 70 2 50 513124 9939133 70 3 50 513124 9939133 45 4 50 513109 9939106 70 5 50 513105 9939106 70 6 50 513093 9939111 70 7 50 513092 9939118 70 8 50 513089 9939121 70 9 50 513081 9939115 70 10 50 513082 9939115 70 11 50 513202 9939036 70 12 50 513201 9939042 70 13 50 513189 9939037 70 14 50 513192 9939049 70 15 50 513180 9939040 70 16 50 513183 9939048 70 17 50 513172 9939044 70 18 50 513172 9939054 70 19 50 513166 9939055 70 20 50 513159 9939049 70 21 50 513141 9939063 70 22 50 513117 9939074 70 23 50 513105 9939063 70 24 50 513097 9939069 70 25 50 513104 9939079 70 26 50 513093 9939079 70 27 50 513085 9939073 70 28 50 513085 9939085 70 29 50 513032 9939085 70 30 50 513037 9939062 70 31 50 513048 9939030 70 32 50 513040 9939004 70 33 50 513054 9939005 70 34 50 513077 9939038 45 35 50 513087 9939033 45 36 50 513104 9939027 70 37 50 513109 9939039 70 38 50 513115 9939022 70

(44)

Tabel 3. (Lanjutan) 39 50 513133 9939028 70 40 50 513152 9939019 70 41 50 513160 9939014 70 42 50 513170 9939015 70 43 50 513180 9939008 70 44 50 513190 9939004 70 45 50 513420 9939082 70 46 50 513255 9939133 70 47 50 513191 9939159 70 48 50 513184 9939076 70 49 50 513186 9939085 70 50 50 513173 9939082 70 51 50 513163 9939086 70 52 50 513148 9939099 70 53 50 513123 9939110 70 54 50 513197 9939171 70 55 50 513188 9939173 70 56 50 513181 9939158 70 57 50 513170 9939164 70 58 50 513171 9939179 70 59 50 513151 9939169 70 60 50 513134 9939193 70 61 50 513126 9939179 70 62 50 513115 9939184 70 63 50 513247 9939135 70 64 50 513122 9939198 70 65 50 513117 9939197 70 66 50 513105 9939185 70 67 50 513096 9939192 70 68 50 513102 9939207 70 69 50 513096 9939209 70 70 50 513087 9939195 70 71 50 513080 9939197 70 72 50 513086 9939208 70 73 50 513238 9939138 70 74 50 513069 9939199 70 75 50 513059 9939204 70 76 50 513058 9939206 70 77 50 513048 9939210 70 78 50 513075 9939229 70 79 50 513080 9939234 70 80 50 513104 9939237 70

(45)

Tabel 3. (Lanjutan) 81 50 513117 9939240 70 82 50 513111 9939229 70 83 50 513121 9939226 70 84 50 513229 9939142 45 85 50 513127 9939238 70 86 50 513137 9939232 70 87 50 513135 9939224 70 88 50 513148 9939220 70 89 50 513150 9939256 70 90 50 513131 9939224 70 91 50 513126 9939274 70 92 50 513108 9939262 70 93 50 513102 9939259 70 94 50 513156 9939215 70 95 50 513218 9939146 70 96 50 513170 9939221 70 97 50 513162 9939212 70 98 50 513182 9939216 70 99 50 513220 9939200 70 100 50 513217 9939192 70 101 50 513227 9939191 70 102 50 513254 9939098 70 103 50 513250 9939093 70 104 50 513241 9939108 70 105 50 513237 9939099 70 106 50 513210 9939150 70 107 50 513226 9939102 70 108 50 513229 9939112 70 109 50 513219 9939108 70 110 50 513220 9939116 70 111 50 513205 9939111 70 112 50 513206 9939116 70 113 50 513195 9939121 70 114 50 513197 9939125 70 110 50 513220 9939116 70 115 50 513186 9939119 70 116 50 513211 9939168 70 117 50 513192 9939125 70 118 50 513178 9939118 70 119 50 513169 9939134 70 120 50 513162 9939132 70 121 50 513140 9939144 70

(46)

Tabel 3. (Lanjutan) 122 50 513130 9939146 70 123 50 513119 9939153 70 124 50 513111 9939153 70 125 50 513107 9939148 70 126 50 513208 9939167 70 127 50 513100 9939150 70 128 50 513104 9939158 70 129 50 513093 9939160 70 130 50 513086 9939150 70 131 50 513082 9939168 70 132 50 513072 9939169 70 133 50 513052 9939175 70 134 50 513044 9939179 70 135 50 513035 9939182 70 136 50 513034 9939152 70 137 50 513201 9939153 70 138 50 513234 9939070 70 139 50 513220 9939063 70 140 50 513225 9939072 70 141 50 513220 9939076 70 142 50 513212 9939069 70 143 50 513201 9939069 70 144 50 513207 9939081 70 145 50 513195 9939081 70 146 50 513190 9939074 70 147 50 513149 9939222 70 148 50 513177 9939090 70 149 50 513135 9939011 70 150 50 513637 9942671 70 151 50 513158 9939119 70 152 50 513124 9939133 70 153 50 513041 9942582 70 154 50 512223 9941340 70 155 50 510017 9941588 70 156 50 508710 9938519 70 157 50 508936 9938605 70 158 50 510318 9943083 70

(47)

Lampiran 2

Prosedur Pengolahan Data

A. Pengolahan data hasil pengukuran lapangan dengan Microsoft Excel Data yang telah diambil dari lapangan didownload dengan software Map Source yang menggunakan format .dxf, dan kemudian dapat langsung dibuka melalui ArcGis seperti pada gambar berikut:

Gambar 1. Format data yang digunakan

Berbeda dengan data tata batas/ poligon format data yang dijgunakan adalah .txt. sebelumnya data tersebut diiput kedalam Microsoft Excel seperti pada gambar 2.

(48)

Lampiran 2. (Lanjutan)

Gambar 2. Bentuk data tata batas

Kemudian disimpan dengan format Tab delimited .txt, klik file, save as other formats lalu pilih type filenya yaitu tab delimited .txt. Data tersebut dapat dibuka dalam ArcGis dengan bentuk datanya seperti pada gambar 3 berikut:

(49)

Lampiran 2. (Lanjutan)

B. Pengolahan data dengan ArcGis 10

Data yang sudah diambil dari lapangan dibawa ke ruang laboratorium SIG Program Studi GeoInformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Diolah dengan menggunakan komputer dengan aplikasi software ArcGis. Pengolahan data terdiri perhitungan hasil pengukuran lapangan yang menggunakan Microsoft Excel, input data atribut tersebut ke dalam Software ArcGis. Hasil akhir yang diperoleh yaitu peta areal sebuah perumahan yang didalamnya terdapat jaringan jalan dan fasilitas umum yang berada disekitarnya. Data yang diperoleh diinput kemudian dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan dalam perhitungan data pengukuran dengan Microsoft Excel dan Setelah data telah dihitung mendapatkan data X, Y, dan Z disimpan untuk diimport. Data hasil perhitungan tersebut di save dengan format data .TXT( Tab Delimited ), seperti pada langkah – langkah cara Mengoperasikan ArcGis. Berikut adalah langkah dalam mentransfer data dari Excel kedalam ArcGis.

• Data lapangan hasil perhitungan di Microsoft Excel akan menghasilkan data easting dan northing kemudian semua data yang ada pada tabel easting dan northing diblok kemudian klik edit, Copy

(50)

Lampiran 2. (Lanjutan)

Gambar 4. Data yang digunakan untuk tata batas.

• Klik new, kemudian pada menu utama klik Edit- paste spesial

• Delete kolom yang yang tidak diperlukan, sisakan kolom titik X, Ydan Z

(51)

Lampiran 2. (Lanjutan)

• Simpan file,save as ke dalam tipe file text (Tab Delimited) (.TXT)

Gambar 6 . Fomat Data Yang Digunakan

• Tutup Microsoft Excel, karena data tidak bisa diproses di ArcMap jika dibuka oleh dua program

• Buka ArcMap, pilih Blank Map • Klik View, Data Frame Properties • Klik pada tab Coordinates System

• Pada Select a Coordinates System, pilih Pre Defined, Projected Coordinates Systems, UTM, WGS 84, Southern Hemisphere, WGS 1984 UTM Zone 50S.prj

• Klik tombol Add Data, carilah lokasi penyimpanan file yang berformat .txt tersebut

(52)

Lampiran 2. (Lanjutan)

• Klik Add

• Klik kanan pada data tabular, pilih Display XY Data..., akan muncul kotak dialog Display XY Data

Gambar 7. Menampilkann data yang masih berbentuk .txt

• Klik pada menu Edit...

• Klik Select...akan muncul kotak dialog pencarian sistem koordinat

• Pilih Projected Coordinates Systems, UTM, WGS 1984, Southern Hemisphere, WGS 1984 UTM Zone 50S.prj, klik Add, OK, OK, OK

• Akan muncul titk-titk pengukuran, yang sifatnya adalah sementara. ( jika ArcMap ditutup data tersebut tidak tersimpan)

• Jika ingin data titik tersebut tersimpan dalam format shp, maka harus di export

(53)

Lampiran 2. (Lanjutan)

• Klik kanan pada layer titk, Data , Export Data

Gambar 8. Data yang telah tampil diubah kedalam bentuk .shp

• Pilihlah lokasi penyimpanan dan nama layernya

• Klik save

• Klik OK, akan ada pertanyaannya apakah kita ingin menampilkan data ke View, Klik Yes

(54)

Lampiran 2. (Lanjutan)

• Berikut adalah contoh hasil data yang telah diinput kedalam program

ArcGis dan telah menjadi point-point

hasil

Gambar 9. Membuat garis secara otomatis dari titik yang ada dengan ArcToolbox

• Kemudian siap untuk dicetak, seperti pada gambar berikut:

Sedangkan langkah- langkah yang dilakukan dalam menginput data perumahan dan jalan adalah sebagai berikut:

1. Mendownload titik koordinat yang ada dalam GPS Navigasi 2. Simpan data yang tampil dalam Map Source dengan format data

.dxf

3. Kemudian buka program ArcGis 10, sebelumnya ubah koordinat sisitemnya menhajdi UTM yang berada pada zona letak samarinda yaitu zona 50S.

(55)

Lampiran 2. (Lanjutan)

4. Buka data , add data , klik data yang telah disimpan dengan format .dxf tersebut.

5. Export data tersebut agar menjadi file shp, klik kanan pada data tersebut pilih Data, export data, di tempat yang diinginkan agar mudah untuk dibuka dan ganti zona lokasinya yaitu zona 50S sesuai dengan zona posisi Samarinda, save/ OK.

6. Maka data tersebut dapat dibuka dengan file .shp, klik kanan pada data yang berformat .dxf tersebut yang telah tampil dalam ArcGis ,klik data, export data

Gambar 10. Mengubah data .dxf menjadi .shp.

(56)

Lampiran 2. (Lanjutan)

Gambar 11. Menyimpan data yang telah diexport ke dalam .shp

8. Simpan data tersebut sesuai dengan folder yang diinginkan, maka data tersebut dapat dibuka dalam bentuk .shp.

(57)

Lampiran 3

(58)

Gambar

Tabel 1.  Nama Blok, Panjang Jalan, Jumlah Rumah dan Jumlah Rumah Yang  Memiliki  Saluran Telepon
Tabel 2.  Data Titik  Koordinat Tata Batas
Tabel 3. Data Titik  Koordinat dan Tipe Rumah  `  No  Zona  X  Y  Tipe  Rumah   1 50  513173  9939178  70  2 50  513124 9939133  70  3 50  513124 9939133  45  4 50  513109 9939106 70 5 50  513105 9939106  70  6 50  513093 9939111  70  7 50  513092 9939118
Gambar 1.  Format data yang digunakan
+7

Referensi

Dokumen terkait