• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah tahun 2009 - 2013. Selanjutnya, data variabel independen (manajemen laba) yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan periode 2008 2013 sedangkan data variabel dependen diperoleh dari laporan tahunan pada periode 2008 2013.

3.2. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2008 - 2013. Perusahaan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling)

dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan perbankan yang sudah go public atau terdaftar di Bursa

Efek Indonesia selama periode 2008 - 2013.

2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan (financial report) dan

(2)

30 3. Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada

publikasi periode 2008 - 2013), baik data mengenai CSR, corporate

governance perusahaan dan data yang diperlukan untuk mendeteksi

manajemen laba.

3.3. PENGUKURAN MANAJEMEN LABA

Manajemen laba diproksikan oleh akrual kelolaan (discretionary

accrual). Alasan mengapa memilih proksi discretionary accrual untuk

mengukur variabel manajemen laba karena discretionary accrual tersebut telah

digunakan secara luas untuk menguji hipotesis mengenai manajemen laba. Pengukuran manajemen laba dalam penelitian ini dideteksi dengan model akrual khusus (Beaver dan Engel. 1996). Model akrual khusus digunakan menghitung akrual sebagai proksi manajemen laba dengan menggunakan komponen laporan keuangan tertentu dari industri tertentu. Menurut Rahmawati (2006) model Beaver dan Engel merupakan model yang paling sesuai digunakan untuk mendeteksi praktik manajemen laba di perusahaan perbankan. Model tersebut dirumuskan sebagai berikut :

TAit = + COit + LOANit + NPAit + (3.1)

Dimana :

TAit : total akrual

COit : loan charges offs (pinjaman yang dihapusbukukan)

LOANit : loans outstanding (pinjaman yang beredar)

(3)

dari aktiva produktif yang berdasarkan tingkat kolektibilitasnya digolongkan menjadi (a) dalam perhatian khusus, (b) kurang lancar, (c) diragukan, (d) macet.

selisih non performing asset t+1 dengan non performing asset

NDAit = TA ( + COit + LOANit + NPAit + (3.2)

Sesuai dengan definisinya bahwa:

TAit = NDAit + Dait (3.3) Dimana :

TAit : total akrual

NDAit : akrual non kelolaan DAit : akrual kelolaan Maka :

DAit = TAit - NDAit (3.4) Dalam model Beaver dan Engel (1996) ini, penentuan akrual total menggunakan total saldo penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP). Dalam penentuan koefisien manajemen laba tersebut semua variabel dideflasi terlebih dahulu dengan nilai buku ekuitas dan total aset.

3.4. PENGUKURAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

Kegiatan CSR perusahaan tercermin dalam pengungkapan CSR pada

laporan tahunan (annual report) perusahaan. Pengukuran CSR pada penelitian

ini menggunakan indeks penelitian dari Ng (dalam Hackston dan Milne. 1996)

(4)

32 terdiri dari 83 item indikator. Adapun dalam penelitian ini terdapat modifikasi indeks dari Ng (dalam Hackston dan Milne. 1996) yang dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi CSR di industri perbankan. Keseluruhan item terdiri dari tujuh kategori isu utama, yaitu :

1. Environment (lingkungan)terdiri dari 16 item

2. Energy (energi) terdiri dari 10 item

3. Employee health and safety (kesehatan dan keamanan karyawan)

terdiri dari 7 item

4. Employee other (tentang karyawan lainnya)terdiri dari 31 item

5. Products (produk)terdiri dari 9 item

6. Community Involvement (keterlibatan dalam komunitas) terdiri dari 8

item

7. Others (lainnya) terdiri dari 2 item

Setiap item pengungkapan yang diungkapkan perusahaan akan diberi skor 1 apabila perusahaan mengungkapkan dan apabila perusahaan tidak mengungkapkan akan diberi skor 0. Selanjutnya skor dalam masing masing kategori dijumlahkan untuk mendapatkan skor CSR secara keseluruhan. Bank yang mendapatkan skor CSR tinggi, dapat mengindikasi adanya komitmen Bank yang lebih besar terhadap kegiatan CSR.

(5)

3.5. PENGUKURAN VARIABEL KONTROL

Penelitian ini menggunakan beberapa variabel kontrol diantaranya adalah:

1. Ukuran Perusahaan (SIZE)

Ukuran perusahaan (Size) dapat diukur dari total aktiva yang

dimiliki oleh masing - masing perusahaan. Total aset dipilih menjadi proksi dari variabel ukuran perusahaan karena total aset lebih stabil dan representative dalam menunjukkan ukuran perusahaan seperti yang digunakan (Grougiou. 2014). Jumlah total aset perusahaan ini kemudian dilakukan transformasi ke dalam bentuk logaritma natural (Ln).

Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset

2. Profitabilitas Perusahaan (ROA)

Konsisten dengan penelitian terdahulu Putri dkk., (2014) dan

Widayuni & Puji, (2014) profitabilitas perusahaan dapat diukur dengan

rasio ROA (return on asset) yang dimiliki masing masing perushaan.

ROA (return on asset) menunjukkan kemampuan manajemen dalam

menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang digunakan dalam kegiatan operasi. Semakin besar perubahan ROA menunjukkan semakin besar fluktuasi kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:

(6)

34

3. Leverage Perusahaan (DER)

Leverage perusahaan pada penelitian ini diproksikan dengan DER

(debt to equity ratio) sama seperti penelitian terdahulu (Anggraini. 2014

dan Widayuni & Puji. 2014). DER (debt to equity ratio) mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. DER dapat dirumuskan sebagai berikut:

DER =

4. Aset Tak Berwujud (INTA)

Aset tak berwujud digunakan dalam variabel kontrol dalam

penelitian ini yang disimbolkan dalam INTA (intangible asset).

Konsisten dengan Grougiou et al., (2014) dimana variabel kontrol

dirumuskan dengan :

INTA =

5. Pinjaman Komersial dan Industri

Pinjaman komersial dan industri juga digunakan sebagai variabel

kontrol dalam penelitian ini seperti penelitian Grougiou et al., (2014)

dimana dirumuskan dengan :

(7)

3.6. METODE ANALISIS DATA 3.6.1. Analisis Deskriptif

Untuk analisis deskriptif menggunakan statistik deskriptif yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengungkapam CSR dan manajemen laba pada perusahaan perbankan di BEI. Pengukuran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standard

deviation.

3.6.2. Analisis Regresi

Dalam penelitian ini terdapat dua model regresi yang akan dianalisis, yaitu :

Model pertama adalah model pengaruh antara manajemen laba

terhadap CSR dengan menggunakan analisis regresi OLS (ordinary least

squares) dengan persamaan sebagai berikut :

CSR = + EM + SIZE + ROA + DER + INTA +

COM + e ... ( 1 )

Keterangan :

= Konstanta

- = Koefisien regresi

(8)

commit to user

36

3.6.3. Pengujian Hipotesis

Pada dasarnya analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan variabel independen dengan tujuan untuk memprediksi rata-rata populasi atau nila rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam Ghozali,

2011). Dengan menggunakan Goodness of fit, ketepatan fungsi regresi

sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur. Setidaknya hal ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t.

Penghitungan statistik tersebut akan disebut signifikan secara statistik bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah H ditolak). Dan sebaliknya bila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah H diterima akan disebut tidak signifikan (Ghozali, 2011).

1. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi pada dasarnya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan veriabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali,2011). Ada kelemahan yang mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap ada tambahan satu variabel maka

(9)

R² pasti akan meningkat tanpa peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Maka dari itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk

menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model

regresi terbaik. Nilai Adjusted R² dapat naik atau turun sesuai kondisi

bila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2011).

2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen, secara individual, dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Bila t-hitung < t-tabel, maka variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau dalam hal ini hipotesis ditolak.

b. Bila t-hitung > t-tabel, maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen atau dalam hal ini hipotesis diterima.

3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan cocok atau tidak (Ghozali, 2005). Dasar dalam pengambilan keputusannya adalah :

(10)

commit to user

38

a. Bila F-hitung < F-tabel, maka model regresi tidak cocok (hipotesis ditolak).

b. Bila F-hitung > F-tabel, maka model regresi cocok (hipotesis diterima).

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Maka hipotesa yang menyatakan menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas tanjung Agung Tahun

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi

4&lt; ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

Jarak antara terminal penumpang dan landasan parkir dari garis landasan pacu untuk berbagai variasi tinggi bangunan, 1 : 7 = permukaan imajinatif yang sebaiknya tidak tertutup