BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bagian yang terpenting dari berkembangnya suatu negara, apabila negara tersebut terlihat maju maka kemungkinan besar pendidikan di negara tersebut sangat bagus dan maju pula. Tujuan pendidikan merupakan salah satu unsur yang berupa tentang apa yang dicapai oleh anak didik, yang berfungsi sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan pendidikan. Tujuan pendidikan menjadi pedoman dalam rangka menetapkan isi pendidikan, cara-cara mendidik atau metode pendidikan, alat pendidikan, dan menjadi tolak ukur dalam rangka melakukan evaluasi terhadap hasil pendidikan. Orang tua sudah banyak yang menyadari akan pentingnya pendidikan bagi siswa, sehingga siswa sudah banyak yang bersekolah, selain itu pemerintah juga sudah mewajibkan wajib belajar di sekolah sekurang-kurangnya sembilan tahun.
mendidik siswa, karyawan profesional dalam membantu memajukan sekolah dan meringankan tugas kepala sekolah dan guru, sedangkan siswa profesional sebagai pelajar yang baik. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang keprofesionalan guru yaitu melalui Undang-undang Guru dan Dosen bab 1 Ketentuan Umum pasal 1 nomor 4 yang berbunyi: Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Tidak hanya guru saja yang harus profesional, kepala sekolah pun harus profesional dalam mengembangkan sekolah sehingga menjadi sekolah yang maju dan bahkan dikatakan sebagai sekolah favorit. Profesionalisme guru biasanya juga dipengaruhi dengan profesionalisme kepala sekolah. Berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan, sekolah yang baik adalah sekolah yang memiliki kepala sekolah yang ideal serta professional dengan tugas-tugas yang begitu banyak. Kenyataannya banyak guru yang merasa keberatan apabila ditunjuk sebagai kepala sekolah dengan tugas-tugas yang banyak.
Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 menyatakan bahwa kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin Taman Kanak- Kanak/Raudhotul Athfal (TK/RA), Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Dasar Luar Biasa(SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMK/MA), Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK), atau Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) yang bukan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) atau yang tidak dikembangkan menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI).
Seleksi kepala sekolah pada saat ini sangat sulit dan ketat karena banyaknya aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan dengan taat. Saat ini juga sudah ada seleksi kepala sekolah melalui media online, sehingga mempermudah guru yang ingin mendaftarkan diri sebagai kepala sekolah. Guru tidak perlu datang langsung ke tempat seleksi namun hanya dengan memasukkan data ke web-site seleksi kepala sekolah. Upaya yang diadakan oleh pemerintah saat ini sebenarnya untuk mempermudah seleksi kepala sekolah namun banyak guru yang merasa keberatan karena harus menguasai ilmu teknologi. Hal ini dikarenakan calon kepala sekolah harus dapat melek teknologi, jadi mau tidak mau harus bisa mengimbangi dengan semakin berkembangnya teknologi pada saat ini.
Penelitian dilakukan karena adanya beberapa alasan yang dianggap penting sehingga ingin melakukan penelitian ini, diantaranya yaitu sebagai berikut: a) rekrutmen atau seleksi kepala sekolah sangat diperlukan dalam peningkatan mutu dan sumber daya manusia pada suatu instansi, b) pihak-pihak yang terlibat dalam seleksi kepala sekolah, c) hambatan yang dilalui oleh calon kepala sekolah, d) tahapan-tahapan yang dilalui dalam seleksi kepala sekolah. Adanya penelitian ini adalah untuk menambah wawasan bagi pembaca khususnya guru serta kepala sekolah mengenai seleksi kepala sekolah yang ada.
B.Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas bila dilihat dari ruang lingkupnya yang begitu luas dan berkaitan dengan banyak faktor yang mempengaruhi maka perlu adanya fokus penelitian. Fokus penelitian pada peletian ini adalah sebagai berikut : proses pelaksanaan seleksi kepala sekolah, tahapan awal bagi calon kepala sekolah, hambatan-hambatan dalam seleksi kepala sekolah, kepala sekolah yang ideal (profesional).
C.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari penelitian maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
2. Bagaimana pelaksanaan seleksi kepala sekolah dasar di Kecamatan Cilongok?
3. Apa saja hambatan yang ada dalam seleksi kepala sekolah dasar di Kecamatan Cilongok?
4. Apakah kepala sekolah dasar yang ada di Kecamatan Cilongok sudah termasuk kepala sekolah yang ideal (profesional)?
D.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui langkah-langkah tahapan awal yang harus dilakukan calon kepala sekolah dasar di Kecamatan Cilongok sebelum seleksi berjalan. 2. Mengetahui proses pelaksanaan seleksi kepala sekolah dasar di Kecamatan
Cilongok.
3. Mengetahui hambatan yang ada dalam seleksi kepala sekolah dasar di Kecamatan Cilongok.
4. Mengetahui kepala sekolah dasar yang ada di Kecamatan Cilongok sudah menjadi kepala sekolah yang ideal (profesional).
E.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan gambaran yang berkaitan dengan hambatan dalam seleksi kepala sekolah serta memberikan informasi bagi pembaca sehingga penelitian ini dapat dijadikan literature oleh pembaca. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini dijadikan sebagai renungan agar guru bersedia mengikuti segala tes dalam pencalonan kepala sekolah sehingga dapat terpilih kepala sekolah dengan tepat melalui seleksi-seleksi yang telah dilakukan. b. Bagi Kepala Sekolah
Penelitian ini dijadikan sebagai semangat kepala sekolah agar menjalankan tugas dengan baik karena perjuangan untuk mendapatkan posisi saat ini begitu sulit.
c. Bagi Peneliti