• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSIKOLOGY PENDIDIKAN (Study Pustaka) (Oleh Samsul Hidayat, M.Ed, Widyaiswara Madya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PSIKOLOGY PENDIDIKAN (Study Pustaka) (Oleh Samsul Hidayat, M.Ed, Widyaiswara Madya)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PSIKOLOGY PENDIDIKAN

(Study Pustaka)

(Oleh Samsul Hidayat, M.Ed, Widyaiswara Madya)

Pendahuluan

Psikology pendidikan adalah suatu studi yang sistematis dari proses proses dan factor-faktor yang terlibat ke dalam pengajaran, ataunyang brkenaan dengan kegiatan belajar seseorang. Dari batasan pengertian ini, dapat kita artikan bahwa psikology pendidikan merupakan suatu ilmu yang mencoba meneliti, memepelajari, mendekati dan menyelidiki secara sistematis, secara teratur hal hal seperti apa, bagaimana, mengapa seseorang belajar atau berusaha memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan.

Psikology pendidikan merupakan sebuah ilmu yang berdiri sendiri, yang merupakan sebuah disiplin ilmu sendiri yang memiliki : 1) prinsip prinsip sendiri, 2) sasaran, fakta atau data sendiri, 3) tehnik penelitian dan pengukuran sendiri.

Tentu saja psikology pendidikan tidak mengabaikan ilmu ilmu lainnya. Psikology pendidikan memanfaatkan semua hasil penelitian atau eksperimen atau pengalaman yang telah dilakukan dan dikembangkan oleh psikology umum, psikology perkembangan, psikology social, pedagogic, bimbingan dan penyuluhan, biology dan lain-lainnya. Oleh karena itu, mereka yang ingin mempelajari psikology pendidikan harus telah mempelajari ilmu-ilmu tersebut terlebih dahulu.

Lingkup Pembahasan Psikology Pendidikan

Adapun topik topik yang biasa bibahas dalam psikology pendidikan meliputi a) keturunan dan pengaruh lingkungan, b) perbedaan individual, c) proses belajar dan factor factor yang mempengaruhi, d) teori teori belajar, e) intelegensi, f) motivasi belajar, g) masalah transper belajar, h) evaluasi belajar, i) kesehatan mental.

Tulisan ini hanya akan membahas topik topik yang erat hubungannya dengan masalah belajar, dengan harapan agar para pendidik, dapat menciptakan kondisi belajar yang optimal dan mapu memberikan bantuan belajar yang tepat bagi peserta didik. Adapun yang dibahas dalam psikology pendidikan adalah aspek aspek yang menekankan pada kegiatan belajar. Dalam belajar terjadi interaksi antara yangmemberi pelajaran dengan yang diberi pelajaran sehingga dalam kegiatannya terjadi proses yang disebut mendidik dan mengajar. Dalam kegiatan mendidik, terdapat pula suatu kegiatan khas yang dinamakan mengajar. Dalam proses interaksi mengajar- belajar, dalam diri peserta didik terjadi proses psikhis yang dinamakan proses belajar. Dengan demikian, pendidik harus mengetahui bagaimana prose situ berlangsung, factor factor apa saja yang mempengaruhi

(2)

proses tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap sukses atau tidaknya proses belajar mengajar.

Dengan demikian belajar dapat kita difinisikan sebagai, perubahan yang sedang terjadi/ dialami atau hasil yang telah diperoleh yang menyebabkan individu berubah dari keadaan semula ke keadaan yang baru yang sifatnya kuantitatif maupun kualitatif lebih tinggi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa belajar adalah perubahan sikap dan perilaku individu baik kuantitatif maupun kualitatif ke taraf yang lebih tinggi dari semula. Sehingga dalam belajar selalu terkandung pengertian perubahan dan perubahan yang berarti adanya kemajuan.Pengertian belajar dapat pula berarti a) proses yang sedang berlangsung (perubahan itu sedang terjadi, dan b) hasil yang nyata, yang dihasilkan oleh berlangsungnya kegiatan belajar yang berupa perubahan perubahan sikap dan tingkah laku. Maka belajar adalah merupakan kegiatan yang sifatnya batiniah (psikhis) maupun lahiriah (physic).

Fungsi Psikology Pendidikan

Jika mendidik bertujuan membimbing peserta didik ketaraf kedewasaan, maka mengajar bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan agar menjadi milik peserta didik dan dapat dipergunakan untuk menunaikan tugas hidupnyya atas tanggungjawabnya sendiri

Suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian ialah bahwa pada proses mengajar tekanan lebih diberikan pada penyampaian ilmu pengetahuan dan ketrampilan agar dapat menjadi milik peserta didik

Psikology pendidikan terlibat dalam kegiatan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses mengajar dan belajar dengan harapan agar prestasinya memuaskan. Oleh karena itu fungsi utama dari psikology pendidikan adalah,

1) Meningkatkan keefektifan belajar,

2) Menimbulkan hasil belajar yang lebih permanent

3) Mendorong pencapaian suasana belajar mengajar, suasana emosional, keadaan mental dan phisik yang optimal agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Psikology Pendidikan telah banyak memperhatikan masalah masalah yang berkenaan dengan belajar, karena pada prinsipnya seluruh kemajuan manusia berkisar dan disebabkan karena belajar.

Begitu pula dengan berhasil atau gagalnya pendidik mengajar, sangat tergantung pada pengertian pendidik mengenai apa, mengapa dan bagaimana kegiatan (proses) belajar itu berlangsung.

Mengapa manusia belajar karena ingin memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia untuk mencapai tujuannya, membuat manusia termotivasi untuk belajar. Dalam teori belajar John Dewey yang popular disebut learning as experience, mengatakan bahwa melalui pemecahan masalah kita akan belajar. Dengan mengalami sendiri maslah

(3)

masalah dan memecahkannya sendiri, maka seseorang akan belajar. Itulah sebabnya dikatakan belajar sambil berbuat. Dengan pengalaman sendiri seseorang akan belajar dan mengetahui bagaimana memecahkan problemnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar.

Faktor yang mempengaruhi proses belajar, prestasi atau hasil belajar, secara garis besar dikelompokkan dalam 3 masalah :

a) Faktor interen.

Yang dimaksudkan disini adalah semua faktor yang ada pada pribadi peserta didik baik jasmaniah (fisik) maupun rohaniah (psihkis). Aspek psikhis yang meliputi IQ (tinggi kecerdasan, pembawaan, keadaan emosi, kemauan, daya fantasi, logika. Sedangkan aspek fisik meliputi keadaan alat indera, keadaan kesehatan jasmani, keadaan anggota tubuh. Untuk dapat belajar dengan baik, sehingga prestasi belajar kita tinggi, maka semua bagian dari kedua aspek tersebut harus dalam kondisi baik dan prima.

b) Faktor Ekstern.

Yang dimaksudkan disini adalah semua faktor, keadaan, kondisi, situasi diluar diri pribadi peserta didik, antara lain cahaya atau penerangan, suara atau bunyi-bunyian, temperatur atau iklim, situasi atau kondisi, tempat peserta didik belajar, bau-bauan, orang orang atau benda benda disekeliling kita, situasi dan kondisi sekitar. Kalau bagian faktor ekstern tersebut tidak berada dalam kondisi yang menunjang belajar, maka pastilah hasil belajar tidak akan baik, karena konsentrasi pikiran peserta didik tidak ditunjang oleh situasi dan kondisi yang baik.

c) Faktor tehnik atau pendekatan belajar.

Yang dimaksudkan disini adalah menggunakan tehnik tehnik, metode belajar yang tepat, seperti metode bagian, metode keseluruhan, batu loncatan, menggunakan sistem belajar sistimatis. Metode bagian yaitu bahan pelajaran dipelajari bagian demi bagian. Metode keseluruhan yang berarti dipelajari secara keseluruhan. Metode gabungan yaitu menggabungkan metode bagian dan keselu ruhan. Metode batu loncatan merupakan suatu tehnik untuk memudahkan meng hafalkan sesuatu. Adapun yang dimaksudkan dengan sitim belajar yang sistematis seperti yang dianjurkan oleh Jost mengatakan bahwa dalam mempelajari sesuatu hendaklah dipelajari dengan mencicil dan teratur ssetiap hari. Dengan tehnik ini, akan lebih berhasil dari pada mempelajari dalam waktu satu atau dua hari saja. Dalam kamus belajar dikatakan bahwa 2 x 5 lebih baik daripada 5 x 2 walaupun hasil sama sama sepuluh (10). Maksudnya belajar selama 5 hari dengan menggunakan waktu 2 jam setiap hari, akan lebih berhasil daripada menggunakan waktu dua hari dengan waktu 5 jam setiap hari. Olah karena itu alangkah baiknya jika mencoba memperbaiki cara cara belajar dengan menggunakan tehnik tehnik belajar tersebut di atas.

(4)

Kesimpulan

Psikology Pendidikan merupakan suatu study yang sistematis dari proses proses dan faktor faktor yang terlibat di dalam pengajaran atau yang berhubungan langsung dengan kegiatan belajar seseorang. Untuk psikology pendidikan mempunyai ruang lingkup tertentu dan dibantu oleh ilmu ilmu tertentu. Dengan mempelajari psikology pendidikan diharapkan peserta didik dapat meningkatkan mutu mengajarnya dan menghasilkan prestasi peserta didik yang baik.

Disamping itu juga ppsikology pendidikan sangat memperhatikan masalah masalah yang berkaitan dengan belajar, karena semua kemajuan manusia disebabkan oleh belajar. Belajar adalah suatu kegiatan yang menyebabkan individu berubah dari tingkat yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Belajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku ke tingkat yang lebih tinggi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Belajar dapat juga dipandang sebagai suatu proses maupun suatu hasil sehingga manusia belajar karena ingin memenuhi kebutuhannya. Seluruh proses belajar dipengaruhi oleh faktor faktor intern, ekstern dan tehnik tehnik belajar atau tehnik pendekatan belajar

(5)

DAFTAR PUSTAKA :

1. Psikology Pendidikan, Program Pendidikan Keguruan, Dikdasmen Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2000

2. Psikology perkembangan Program Pendidikan Keguruan, Dikdasmen Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2004;

3. Psikology Pendidikan, Jilid 1 Program Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2004

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu pada saat observasi dilakukan tidak terlihat bahwa subjek memiliki musuh, dan tidak terlihat bahwa subjek dijauhi oleh orang lain melainkan sebaliknya subjek

multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki yang melakukan pengukuran untuk.. menemukan skala rasio perbandingan berpasangan, baik untuk data diskrit

Faktor Internal dan Eksternal Pendidikan di Provinsi Jawa Barat 249.. Rasionalitas dan Urgensi Pengembangan

Dua jenis teknik pengambilan sampel di atas mempunyai tujuan yang berbeda.Jika peneliti ingin hasil penelitiannya bisa dijadikan ukuran untuk mengestimasikan

Subjek dalam penelitian ini adalah seorang wanita berusia 35 tahun yang berperan sebagai single mother untuk kedua anak-anaknya Dari analisis data yang dilakukan, maka diketahui

Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks.. Pustaka

7: kriteria (A) sangat lebih penting (very strong importance) dibanding dengan (B) 9: kriteria (A) mutlak lebih penting (extreme importance) dibanding dengan (B) Dan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dengan metode komtal penyandang tunarungu dapat berkomunikasi secara lebih mudah dan lebih baik dengan orang lain terutama bagi