• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun terakhir Sumatera Barat khususnya Mentawai sering dilanda rangkaian bencana alam tertama gempa dengan pusat utama gempa yang berada di daerah lapisan bawah dan atas kepulauan Mentawai, akibatnya isu yang sering muncul di dalam lingkungan masyarakat adalah akan terjadinya berbagai gempa yang dengan skala yang lebih besar dimasa mendatang, dan tentunya akan menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang luar biasa besarnya. Munculnya paradigma tersebut tentu mempengaruhi psikologis individu yang berhasil terpilih menjadi pegawai negeri Sipil di Kabupaten Mentawai. Menurut Hirawan (2010) lahan pekerjaan yang sulit tentu membuat setiap orang akan berlomba lomba mencari peluang kerja, akan tetapi kondisi tersebut tidak terjadi di Kabupaten Mentawai terhitung sejak terjadinya gempa 2005 – 2009 peminat recruitment pegawai negeri sipil di Kabupaten Mentawai tergolong sepi hal ini menunjukan bahwa secara psikologis potensi bencana yang terdapat di daerah tersebut cenderung mempengaruhi keberanian masyarakat terutama yang berasal di luar

Mentawai untuk berdedikasi dan bekerja di daerah tersebut.

Ketakutan psikologis yang muncul akibat adanya sejumlah isu negative di Kabupaten Mentawai tentu mengurangi kinerja karyawan yang terlihat dari realiasasi pencapaian target operasional pegawai secara individualPada penelitian ini peneliti menggabungkan antara motivasi dan disiplin sebagai variabel yang mempengaruhi pencapai kinerja pegawai negeri sipil secara individual. Adapun secara umum penelitian ini memiliki tujuan :

1. Membuktikan secara empiris pengaruh motivasi terhadap kinerja PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mentawai

2. Membuktikan secara empiris pengaruh motivasi terhadap kinerja PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mentawai

1.2 Kinerja Karyawan

Menurut Dessler (2009) mendefinisikan kinerja sebagai hasil yang diperoleh karyawan didalam bekerja baik secara kualitas, kuantitatas, hingga pemahaman tentang pekerjaan. Dalam hal ini kinerja terlihat kualitas, maksud kualitas pekerjaan yang diselesaikan mimumum dari kesalahan, sedangkan kuantitas memperlihatkan bahwa

(2)

2

pekerjaan yang mampu diselesaikan dapat bertambah jumlahnya dari biasanya.

Rivai dan Sagala (2009)

mendefinisikan kinerja sebagai suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang patutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya di dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

1.3 Motivasi

Motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan yang mereka inginkan. Menurut Rivai dan Sagala (2009) motivasi memiliki beberapa definisi yaitu:

a. Sebagai suatu kondisi yang menggerakan manusia kerah atau pada tujuan tertentu.

b. Suatu keahlian yang mengarahkan karyawan dan perusahaan agar mau bekerja secara berhasil, sehingga

keinginan karyawan dan tujuan perusahaan sekaligus tercapai.

c. Sebagai inisiasi yang mengarahkan tingkah laku. Pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.

d. Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri

e. Sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memilihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

1.4 Disiplin

Menurut Gmel dan Burn (1994) disiplin kerja adalah merupakan kemampuan seorang individu untuk mengatur waktu dengan aktivitas yang dilakukannya. Untuk mengukur disiplin Gmel dan Burn (1994) menggunakan lima indikator untuk mengukur disiplin yaitu:

1. Waktu, merupakan kemampuan individu untuk berusaha mengatur kesesuaian waktu dengan aktifitas yang dilakukan.

2. Hasil, karyawan selalu berusaha menyesuaikan standar pekerjaan yang mereka lakukan dengan hasil yang di capai.

3. Kewajiban, selalu peka dan sadar terhadap kewajiban yang harus ditaati dengan segera.

(3)

3

4. Tanggung jawab, merupakan kewajiban moral yang harus dilakukan setiap individu dalam bekerja

5. Solidaritas, merupakan kemampuan dari anggota untuk saling menjaga solidaritas dalam bekerja

6. Efisiensi, setiap anggota mampu mengelola waktu secara efisien dan tepat.

II . METODE PENELITIAN 2.1 Populasi dan Sampel

Untuk melanjutkan tahapan pengujian hipotesis maka diperlukan pemilihan populasi dan sampel.Di dalam model penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai negeri sipil yang beraktifitas di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mentawai berjumlah 55 orang.

Menurut Sekaran (2005) sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap mewakili, karena jumlah populasi hanya berjumlah 55 orang maka di dalam melakukan tahapan pengambilan sampel maka digunakan metode sensus sampling dalam tahapan pengambilan sampel. Jadi total responden yang dijadikan sampel berjum 55 orang.

2.2 Jenis dan Sumber Data

Secara umum jenis data yang digunakan di dalam model penelitian ini dapat dibagi menjadi dua jenis data yaitu:

a. Data Primer

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer.Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang memenuhi syarat.

b. Data sekunder

Data Sekuner adalah data dan informasi yang diperoleh secara instan melalu informasi resmi atau dokumen bentuk data sekunder yang digunakan adalah data Badan Kepegawaian Kabupaten Mentawai yang tertera di latar belakang masalah.

2.3 Variabel dan Defenisi Operasional 2.3.1 Variabel Dependen

1. Kinerja Pegawai (y)

Menurut Dessler (2009) prestasi kerja adalah hasil atau pencapaian yang diperlihatkan baik secara personal, kelompok maupu organiasi terhadap sebuah pekerjaan tertentu

Untuk melakukan pengukuran pada variabel prestasi kerja digunakan kuesioner berskala lima tingkat (Likert) dimana jawaban total skor jawaban responden terendah yang diberikan adalah 1 sedangkan jawaban tertinggi adalah5

(4)

4 2.3.2 Variabel Independen

1. Motivasi Kerja (x1)

Menurut Gibson (2008) motivasi adalah faktor pendorong yang mempengaruhi prilaku seorang individu dalam melaksanakan suatu kegiatan. Motivasi seseorang akan terbentuk karena adanya beberapa factor pendukung yang berasal dari dalam maupun dari luar diri individu

Untuk melakukan pengukuran pada variabel prestasi kerja digunakan kuesioner berskala lima tingkat (Likert) dimana jawaban total skor jawaban responden terendah yang diberikan adalah 1 sedangkan jawaban tertinggi adalah5

3. Disiplin (X2)

Menurut Robbins dan Timothy (2008) mendefinisikan disiplin kerja adalah merupakan kemampuan seorang individu untuk mengatur waktu dengan aktivitas yang dilakukannya

2.4 Metode Analisis

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis maka dilakukan pengujian dengan menggunakan dua bentuk pendekatan yaitu secara deskriptif dan inferensial. Berikut

penjabaran dari dua jenis analisis tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Analisa Deskriptif

Analisa ini bermaksud untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel penelitian. Dengan cara menyajikan data ke dalam tabel distribusi frekuwensi, menghitung nilai pemusatan (dalam hal nilai rata-rata, median, modus) dan nilai dispersi (standar deviasi dan koefisiensi variansi) serta menginterprestasikannya. Analisis ini tidak menghubung-hubungkan satu variabel dengan variael lainnya dan tidak membandingkan satu variabel dengan variabel lain. Untuk mendapatkan rata-rata skor masing-masing indikator dan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner di pakai rumus berikut :

Rata-Rata Skor = SS S RR TS STS SS S RR TS STS) (2. ) (3. ) (4. ) (5. ) . 1 (

Sedangkan mencari tingkat pencapaian jawaban responden digunakan rumus berikut:

TCR = 5 rata -Rata Arikunto(2002)menggemukakan kriteria jawaban responden sebagai berikut :

a. Jika TCR berkisar antara 76-100% = Baik

b. Jika TCR berkisar antara 56-75.99% = Cukup

(5)

5

c. Jika TCR berkisar antara 0-55.99% = Kurang Baik

2. Analisis Inferensial

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan analisis inferensial yaitu sebuah analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan data dengan menggunakan tahap pengujian sebagai berikut:

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Tahapan pengujian data adalah menguji akurasi dan kehandalan data dengan menggunakan tahapan pengujian sebagai berikut:

a. Uji Validitas

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas yang berguna untuk mengetahui tingkat akurasi setiap item pertanyaan yang mendukung sebuah variabel penelitian. Pada model penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan model Konvergen. Di dalam model tersebut validnya sebuah item pertanyaan ditentukan dari nilai koefisien korelasi yang dimiliki masing masing item pertanyaan yang harus 0,316, sedangkan item pertanyaan yang tidak memenuhi syarat di eliminasi dari model pengujian. Secara pengujian validitas dengan menggunakan

correlation product moment dapat dicari dengan rumus 2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( = y y n X X n Y X XY N r Keterangan:

r = koefisien korelasi antara item (X) dengan skor total

X = skor jawaban setiap item Y = skor total

N = jumlah subjek uji coba

Kemudian hasil perhitungan korelasi dibandingkan dengan angka kritis pada table korelasi. Untuk menguji koefisien korelasi ini digunakan taraf signifikansi 5%. Jika nilai korelasi hitung > korelasi table maka pertanyaan tersebut memiliki validitas. Untuk melakukan pengujian validitas instrument ini digunakan bantuan program SPSS 15.00.

b. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja (internal consistency), kemudian dianalisis dengan teknik alpha crobach dengan menggunakan alat bantu program SPSS Versi 19.0. Menurut Santoso (2005) kriteria pengujian analisis ini adalah:

Uji reliabilitas adalah suatu uji yang menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak

(6)

6

beda dilakukan pengulangan pengukuran terhadap subjek yang sama. Uji ini hanya dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang valid saja. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha atau Cronbach’s Alpha, instrumen yang mempunyai rehabilitasi. Apabila koefisien Cronbac’s Aplha lebih besar dari pada nilai kritisnya. Rumus : R1.1 = 2 2 1 b -1 1 -(K K Keterangan : R1.1 = Rehabilitasi instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b = Jumlah varians butir 12 = Varians total

Di dalam pengujian handalnya sebuah variabel ditentukan dari nilai cronbach alpha besar atau sama dengan 0,60

3. Uji Normalitas

Menurut Gujarati (2001) uji normalitas digunakan untuk melihat pola penyebaran data apakah berdistribusi normal atau tidak, selain itu uji normalitas juga dapat digunakan untuk menentukan uji statistik apa yang akan digunakan dalam sebuah penelitian apakah menggunakan uji parametrik maupun uji non parametrik. Normal atau tidaknya sebuah

data dapat dilihat dari nilai asym sig yang dihasilkan dalam pengujian > 0,05. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS yang diuji dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika data normal maka uji statistik parametrik dapat dilakukan dan sebaliknya.

4.Model Regresi Berganda

Merupakan model yang digunakan untuk mengetahui arah pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Secara umum Gujarati (2001) merumuskan persamaannya sebagai berikut:

Y = a + b 1x1 + b2x2 + e Keterangan: Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta b = koefisien regresi x2 = Motivasi Kerja x3 = Disiplin e = Error Term 5. Uji t-Statistik

Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh komitmen profesional dan etika profesi terhadap kinerja auditor. maka penulis melakukan uji statistik yaitu menggunakan uji t-test, Supranto (1997)

(7)

7

menyatakan uji t-test merupakan suatu uji statistik yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

t =

Sb b

Keterangan

t = Mengikuti fungsi dengan derajat kebebasan ; (df) = n- 2

Sb = Standar Baku b = Koefisien Regresi Karakteristik Pengujian:

a) Jika Signifikansi > alpha maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima berarti dapat disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara parsial. b) Jika signifikansi < alpha maka

keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak berarti dapat disimpulkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara parsial.

III . HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Instrumen

Sebelum dilakukan tahapan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian

instrument data dengan tahapan pengujian sebagai berikut yaitu:

3.1.1 Uji Validitas A. Kinerja Karyawan

Sesuai dengan variabel dan definisi operasional variabel kinerja karyawan merupakan variabel pertama yang digunakan, untuk mengukur kinerja karyawan digunakan 11 item pertanyaan. Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilaksanakan diperoleh ringkasan item pertanyaan yang valid seperti terlihat pada tabel 4.6 dibawah ini

Tabel 3.1

Hasil Pengujian Validitas Kinerja Karyawan Item Faktor Loading Cut Off Kes KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 0,741 0,874 0,725 0,499 0,835 0,671 0,847 0,803 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Pengolahan data SPSS 19

Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa 9 item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja karyawan valid, kondisi tersebut karena masing masing item pertanyaan tersebut telah memiliki faktor laoading diatas atau sama dengan 0,40 dan tidak mengalami ambigu sedangkan tiga item

(8)

8

pertanyaan lagi mengalami ambigu yaitu pertanyaan dengan kode KK1, KK2 dan KK11

sehingga harus di elimnasi dari tahapan pengolahan data. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.

B. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri individu yang dapat terbentuk secara alami atau akibat dorongan dari luar diri individu.

Untuk mengukur motivasi digunakan 21 item pertanyaan. Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.7 dibawah ini:

Tabel 3.2

Hasil Pengujian Validitas Motivasi Item Factor Loading Nilai Batas Kes M1 M4 M5 M8 M11 M12 M14 M16 M17 M19 M20 M21 0,837 0,794 0,779 0,765 0,795 0,860 0,514 0,618 0,576 0,802 0,822 0,748 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Pengolahan data SPSS 19

Pada Tabel 4.7 terlihat bahwa 12 item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur motivasi adalah valid, hal tersebut disebakan karena masing masing item pertanyaan tersebut memiliki factor loading diatas atau sama dengan 0,40 sedangkan 9 item pertanyaan lagi mengalami ambigu M2, M3

M6, M7, M9, M10, M13, M15, dan M18

sehingga harus di eliminasi dari tahapan pengolahan data, oleh sebab itu seluruh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.

C. Disiplin Kerja

Untuk dapat mencapai kinerja yang optimal setiap pegawai didalam sebuah organisasi harus memiliki disiplin kerja yang tinggi. Untuk mengukur disiplin kerja maka digunakan 5 item pertanyaan. Berdasakan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.8 dibawah ini:

(9)

9 Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Disiplin Item Factor Loading Nilai Batas Kes Dk1 Dk2 Dk3 Dk4 Dk5 0,782 0,814 0,704 0,719 0,836 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Pengolahan data SPSS 19

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur disiplin kerja valid, masing masing item pertanyaan tersebut memiliki faktor loading diatas atau sama dengan 0,40. Pada tahapan pengolahan data tidak satu pun item pertanyaan yang mengalami ambigu atau tidak memenuhi kriteria pengujian, sehingga selutuh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.

3.1.2 Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang telah dilaksanakan diperoleh hasil pengujian reliabilitas seperti terlihat pada tabel 4.9 dibawah ini:

Tabel 3.4

Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel C.A Kes

Kinerja Karyawan 0,730 0,60 Reliable

Motivasi 0,825 0,60 Reliable Disiplin Kerja 0,820 0,60 Reliable

Sumber : Pengolahan data SPSS 19

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa masing masing variabel penelitian yang terdiri dari kinerja karyawan, motivasi dan disiplin kerja telah memiliki Cronbach Alpha diatas atau sama dengan 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.

3.1.3 Uji Normalitas

Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.10 dibawah ini:

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Normalitas

Variabel Asymp

sig Alpha Kes

Kinerja Karyawan 0,112 0,05 Normal Motivasi 0,495 0,05 Normal Disiplin Kerja 0,284 0,05 Normal

Sumber : Pengolahan data SPSS 19

Pada Tabel 4.10 terlihat bahwa masing masing variabel penelitan yang digunakan didalam peneltian ini yaitu terdiri dari kinerja karyawan, motivasi dan disiplin kerja telah memiliki nilai asymp sig (2-tailed) diatas atau sama dengan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan telah berdistribusi normal, oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.

(10)

10 3.2 Pengujian Hipotesis

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh motivasi dan disiplin terhadap kinerja PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai. Untuk menjawab hipotesis yang diajukan maka dilakukan tahapan pengolahan data seperti terlihat pada sub bab dibawah ini:

3.2.1 Pengujian F-statistik

Menurut Ghozali (2011) pengujian F-statistik bertujuan untuk membuktikan pengaruh variabel independen secara bersama sama terhadap variabel dependen. Pengujian F-statistik juga disebut sebagai uji kelayakan model. Berdasarkan hasil pengujian F-statistk yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.11 dibawah ini:

Tabel 3.6 Pengujian F-Statistik

Variabel F-Sig Alpha Kesimpulan

Motivasi dan Disiplin

0,000 0,10 Signifikan

Sumber : Pengolahan data SPSS 19

Pada Tabel 4.11 terlihat nilai signifikan yang dihasilkan adalah sebesar 0,000. Pada tahapan pengolahan data yang dilakukan digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan yang

dihasilkan berada dibawah 0,10. Oleh sebab itu keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi dan disiplin kerja secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai.

3.2.2 Model Koefisien Determinasi

Model koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dari variabel independen dalam memberikan kontribusi mempengaruhi variabel dependen yang diukur dengan persentase. Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.12 dibawah ini :

Tabel 3.7

Model Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil pengujian memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,397 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi dan disiplin kerja memiliki kemampuan dalam memberikan kontribusi mempengaruhi kinerja pegawai PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai sebesar 39,70% sedangkan sisanya 60,30% lagi dijelaskan oleh variabel lain

Model Summary .630a .397 .368 2.882 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Disiplin, Motivasi

(11)

11

yang tidak digunakan di dalam penelitian ini seperti kepuasan kerja dan pengalaman kerja

3.2.3 Model Regresi

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dlakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.13 dibawah ini:

Tabel 3.8

Model Regresi Berganda Koefisien Sig

(Constanta) 7,025

Motivasi 0,352 0,003

Disiplin 0,391 0,075

Sumber : pengolahan data SPSS 19

Sesuai dengan tabel terlihat masing masing variabel penelitian yag digunakan memiliki koefisien regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 7,025 + 0,352x1 + 0,391x2 + e

Pada hasil pengujian hipotesis pertama terlihat variabel motivasi memiliki nilai signifikan 0,003 pada saat pengolahan data digunakan tingkat kesalahan data sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,003 < alpha 0,10 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai (H1 diterima)

Hasil pengujian variabel kedua terlihat bahwa disiplin memiliki nilai signifikan sebesar 0,075. Proses pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,10. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,075 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai (H2 diterima).

3.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai. Hasil pengolahan data menunjukan arah pengaruh bertanda positif, hasil tersebut semakin memperkuat teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi motivasi maka akan semakin meningkatkan kinerja, temuan yang diperoleh didalam tahapan pengujian hipotesis pertama konsisten dengan teori atau pun hipotesis yang diajukan. Menurut Robbins dan Timothy (2008) semakin tinggi motivasi akan semakin meningkatkan kinerja karyawan didalam sebuah organisasi.

(12)

12

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PNS yang bekerja di badan kepegawaian daerah Kepulauan Mentawai, didalam tahapan pengujian terlihat nilai koefisien regresi yang diperoleh bertanda positif yang menunjukan bahwa semakin tinggi disiplin kerja akan semakin meningkatkan kinerja karyawan, hasil yang diperoleh konsisten dengan teori dan hipotesis yang diajukan. Temuan ini sejalan

dengan Wibowo (2010) yang

mengungkapkan bahwa keberhasilan pencapaian kinerja sebuah organisasi terbentuk karena adanya disiplin kerja karyawan.

Membaiknya kinerja karyawan terlihat kualitas dan kuantitas pekerjaan yang semakin baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

IV . PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa motivasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PNS di Badan Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai.

2. Pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Badan Kepegawaian Daerah Kepulauan Mentawai.

4.2 Saran

Berdasarkan analisis dan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan beberapa saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi:

1. Instansi ini, disarankan untuk memberikan sebuah komitmen kepada pegawai, seperti adanya reward, bonus atau kepastian kenaikan pangkat berkala, saran ini penting untuk meningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja.

2. Instansi ini disarankan untuk memperketat tingkat disiplin kerja dengan cara sistem absensi berlapis hingga pelaksanaan sanksi yang ketat, saran ini penting untuk dilakukan agar kinerja pegawai dalam bekerja akan semakin membaik di masa mendatang.

(13)

13

3. Peneliti dimasa datang disarankan untuk mencoba menambahkan beberapa variabel penelitian yang belum digunakan, serta memperluas lokasi observasi data, saran ini penting untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa depan.

DAFTAR PUSTAKA

Dessler Garry. 2009. Organizational Behaviour. Edisi Empat, Salembat Empat, Jakarta

Ghozali, Imam 2011. Analisis Multivariate dengan Menggunakan Program IBM SPSS 19. Universitas Dipenegoro, Semarang

Gmel dan Ervin Burn. Performance of

Organizational. Journal of Europe.

Gibson Kreiner, Robert dan Angelo Kinicki. 2008. Perilaku Organisasi. Diterjemahkan oleh A Rahman. Gramedia Pustaka, Jakarta

Gujarati, Damodar. 2001. Econometrica Jilid I dan II. Erlangga, Jakarta. Rivai Veithzal dan Ella Jauvani Sagala.

2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori dan Praktik. PT Raja Gravindo, Jakarta.

Robbins Stephen P & Timothy A Judge. 2008. Perilaku Organisasi (Organizational Behaviour) Edisi

12. Diterjemahkan Oleh Diana Angelica. Salemba Empat, Jakarta. Santoso, Singgih. 2003. Analisis

Multivariate Teori dan Aplikasi. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Sekaran, Uma. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Indonesia, Erlangga, Jakarta.

Sekaran, Uma. 2005. Research methods for

Business Fouth Edition. John Willey

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini yang menjadi ketentuan hukum normatif adalah ketentuan hukum Islam, sedangkan penelitian hukum yang terjadi sebagai objek penelitian ini

Layanan GPRS, yakni tidak ada gangguan saat penggunaan layanan GPRS, cepat terhubung ke internet, sambungan internet bagus, kemudahan melakukan sambungan internet, keluhan

Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan, motivasi, lingkungan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Ada pengelompokan dokumen penawaran : a.Penawaran Administrasi c.Penawaran harga Surat penawaran harga apakah masuk pada kelompok Penawaran Administrasi atau Penawaran Harga?,

Menurut laporan penapisan awal panel pakar, diketahui bahwa PT PINDO DELI KARAWANG MILL telah menerapkan sistem lacak balak pada proses produksi paper, paperboard

Film ini menceritakan bagaimana perempuan kulit hitam digambarkan sebagai pelayan dari orang kulit putih dan tidak mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.. Perempuan

Akibat hukum terhadap Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) yang muncul dalam perkembangan menjalankan fungsi legislasi dengan harus memperhatikan letak dan posisi dari

Peneliti dalam hal ini menambah variabel bebas yaitu kepercayaan diri mahasiswa, karena secara teoritis kemampuan seseorang untuk percaya akan kemampuan