• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI :……… 1

BAB 1 : ISTILAH DAN DEFINISI ……… 2

BAB 2 : INFORMASI MENGENAI BIG DANA LANCAR ……… 7

BAB 3 : MANAJER INVESTASI ………. 10

BAB 4 : BANK KUSTODIAN ……….……. 12

BAB 5 : TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI ………... 13

BAB 6 : METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK PORTOFOLIO BIG DANA LANCAR ………. 17

BAB 7 : ALOKASI BIAYA……… 21

BAB 8 : PERPAJAKAN ……….. 24

BAB 9 : FAKTOR-FAKTOR RISIKO UTAMA ……….... 26

BAB 10 : HAK-HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN ………. 27

BAB 11 : PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN ….. 28

BAB 12 : PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN ………. 48

BAB 13 : PERSYARATAN DAN TATA CARA PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN ……….……. 51

BAB 14 : PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN .……… 56

BAB 15 : SKEMA PEMBELIAN DAN PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN ………...……….. 57

BAB 16 : PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI ..……… 58

(2)

BAB 1

ISTILAH

1.1 REKSA DANA

Reksa Dana adalah sebuah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Sesuai Undang-undang Pasar Modal, Reksa Dana dapat berbentuk Perseroan dan Kontrak Investasi Kolektif.

1.2 BENTUK HUKUM BIG DANA LANCAR

BIG DANA LANCAR adalah Reksa Dana terbuka berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya di bidang Reksa Dana.

Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana BIG BIG DANA LANCAR dituangkan dalam Akta Nomor 27 tanggal 7 September 2004 dan Addendum Nomor 108 tanggal 23 September 2004 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta perubahan dituangkan dalam akta Nomor 03 tanggal 9 Februari 2009 yang di buat di hadapan Meiyane Halimatussyadiah SH., Notaris di Jakarta, antara PT Bhakti Asset Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai Bank Kustodian.

1.3 KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat Pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.

1.4 MANAJER INVESTASI

Manajer Investasi adalah Pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investsi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3)

1.5 BANK KUSTODIAN

Bank Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan BIG DANA LANCAR yang dalam hal ini adalah PT. BANK CENTRAL ASIA Tbk. yang telah memperoleh persetujuan Bapepam melalui Surat Keputusan Bapepam Nomor No. KEP-148/PM/1991 tanggal 13 Nopember 1991.

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Bab IV tentang Bank Kustodian

1.6 EFEK

Efek adalah surat berharga.

Sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IV.N.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-03/PM/2004 tanggal 9 Pebruari 2004, Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif hanya dapat melakukan pembelian dan penjualan atas :

a. Efek yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan atau dicatatkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri;

b. Instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun, meliputi Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, Sertifikat Deposito, baik dalam rupiah maupun dalam mata uang asing, dan Obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia; dan

c. Surat berharga komersial dalam negeri yang jatuh temponya dibawah 3 (tiga) tahun dan telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat Efek.

1.7 PORTOFOLIO EFEK

Portofolio Efek adalah kumpulan Efek yang merupakan kekayaan BIG DANA LANCAR.

1.8 BUKTI KEPEMILIKAN REKSA DANA

Unit Penyertaan adalah satuan ukuran yang menujukkan bagian kepentingan setiap Pemegang Unit Penyertaan dalam portofolio investasi kolektif.

Manajer Investasi akan menerbitkan surat konfirmasi kepemilikan Unit Penyertaan yang berisi jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh masing-masing Pemegang Unit Penyertaan sebagai bukti kepemilikan Unit Penyertaan Reksa Dana.

(4)

1.9 NILAI AKTIVA BERSIH

Nilai Aktiva Bersih adalah nilai pasar yang wajar dari suatu Efek dan kekayaan lain dari Reksa Dana dikurangi seluruh kewajibannya yang akan dihitung, dibukukan dan diumumkan secara harian setiap hari bursa oleh Bank Kustodian.

Metode perhitungan Nilai Aktiva Bersih harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IV.C.2 pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam nomor KEP-24/PM/2004 tanggal 19 Agustus 2004 tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana. Perhitungan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar yang ditentukan oleh Manajer Investasi.

Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Bab VI tentang Metode Perhitungan Nilai Pasar Wajar Efek.

1.10 AFILIASI Afiliasi adalah:

a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b. hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari Pihak tersebut;

c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

d. hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik

langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

1.11 BAPEPAM

BAPEPAM adalah Badan Pengawas Pasar Modal 1.12 EFEKTIF

Efektif adalah terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Nomor : IX.C.5 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep-10/PM1997 tanggal 30 April 1997 (“Peraturan IX.C.5”). Surat pernyataan efektif Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif akan dikeluarkan oleh BAPEPAM.

(5)

1.13 FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN UNIT PENYERTAAN

Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh calon pembeli untuk membeli Unit Penyertaan yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Manajer Investasi.

1.14 FORMULIR PENJUALAN KEMBALI UNIT PENYERTAAN

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan adalah formulir asli yang dipakai oleh Pemegang Unit Penyertaan untuk menjual kembali Unit Penyertaan yang dimilikinya yang diisi, ditandatangani dan diajukan oleh Pemegang Unit Penyertaan kepada Manajer Investasi.

1.15 FORMULIR PROFIL PEMODAL

Formulir Profil Pemodal adalah formulir yang diisyaratkan untuk diisi oleh pemodal sebagaimana diharuskan oleh Peraturan Nomor : IV.D.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep-20/PM/2004 tanggal 29 April 2004 tentang Profil Pemodal Reksa Dana, yang berlaku sejak tanggal 1 Agustus 2004, yang berisikan data dan informasi mengenai profil risiko Pemodal BIG DANA LANCAR sebelum melakukan pembelian Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR yang pertama kali di Manajer Investasi atau Agen Penjual BIG DANA LANCAR.

1.16 HARI BURSA

Hari Bursa adalah setiap hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek, yaitu Senin sampai dengan Jum’at, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

1.17 HARI KALENDER

Hari Kalender adalah semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.

1.18 HARI KERJA

Hari Kerja adalah hari Senin sampai dengan hari Jum’at, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

(6)

1.19 PENAWARAN UMUM

Penawaran Umum adalah kegiatan penawaran Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR yang dilakukan oleh Manajer Investasi untuk menjual Unit Penyertaan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan Kontrak Investasi Kolektif.

1.20 PERNYATAAN PENDAFTARAN

Pernyataan Pendaftaran adalah dokumen yang wajib disampaikan oleh Manajer Investasi kepada BAPEPAM dalam rangka Penawaran Umum Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang ditetapkan dalam Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan Nomor : IX.C.5 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep-10/PM/1997 tanggal 30 April 1997.

1.21 PROSPEKTUS

Prospektus adalah setiap pernyataan yang dicetak atau informasi tertulis yang digunakan untuk Penawaran Umum Reksa Dana dengan tujuan Pemodal membeli Unit Penyertaan Reksa Dana, kecuali pernyataan atau informasi yang berdasarkan peraturan BAPEPAM yang dinyatakan bukan sebagai Prospektus.

1.22 SURAT KONFIRMASI KEPEMILIKAN UNIT PENYERTAAN

Surat Komfirmasi Kepemilikan Unit Penyertaan adalah surat konfirmasi yang menunjukkan jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan dan berlaku sebagai bukti kepemilikan dalam BIG DANA LANCAR. Surat Konfirmasi Kepemilikan akan dikirimkan oleh Bank Kustodian paling lambat 7 (tujuh) Hari Bursa setelah pembelian atau penjualan kembali Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR.

1.23 UNDANG-UNDANG PASAR MODAL

Undang-undang Pasar Modal adalah Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal tanggal 10 Nopember 1995.

(7)

BAB 2

INFORMASI MENGENAI BIG DANA LANCAR

2.1 PEMBENTUKAN BIG DANA LANCAR

BIG DANA LANCAR (“BIG DANA LANCAR”) merupakan Reksa Dana terbuka yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan dituangkan dalam Akta Nomor 27 tanggal 7 September 2004 dan Addendum Nomor 108 tanggal 23 September 2004 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Perubahan dituangkan dalam Akta No. 03 tanggal 9 Februari 2009 yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah,SH Notaris di Jakarta antara PT Bhakti Asset Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Central Asia Tbk. sebagai Bank Kustodian.

2.2 PENAWARAN UMUM

PT Bhakti Asset Management selaku Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR secara terus menerus hingga mencapai jumlah : 1.000.000.000 (satu miliar) Unit Penyertaan. Setiap Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR ditawarkan dengan harga sama dengan Nilai Aktiva Bersih Awal yaitu sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) setiap Unit Penyertaan pada hari pertama penawaran, selanjutnya harga pembelian setiap Unit Penyertaan ditetapkan sebesar Rp. 1.000,- (seribu) rupiah. apabila jumlah tersebut telah habis terjual maka Manajer Investasi dapat menambah jumlah Unit Penyertaan setelah mendapat persetujuan dari BAPEPAM dan LK.

2.3 KOMITE DAN PENGELOLA BIG DANA LANCAR

KOMITE INVESTASI

Komite Investasi bertindak sebagai penasihat dan mengawasi Tim Pengelola Investasi dalam menjalankan kebijaksanaan dan strategi yang telah ditetapkan. Adapun Komite Investasi terdiri dari :

Hary Djaja

Ketua Komite Investasi

Lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1982. Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia Tbk. (2000-2002), Direktur Utama PT Bhakti Investama Tbk. (2002 – sekarang) sudah menggeluti dunia Pasar Modal dan Pasar Uang sejak tahun 1988.

(8)

Darma Putra

Anggota Komite Investasi

Pendidikan terakhir Master of Business Administration pada University of Minnesota, USA tahun 1990. Research Analyst PT Sun Hung Kai Securities Indonesia (1990-1991), Financial Planning Executive Bumi Raya Utama Group (1991-1997), Chief Financial Officer PT Marga Mandalasaksti (1997-1998), Finance Director PT Kurnia Kapuas Utama, Tbk (1998-1999), President Director PT Marga Mandalasakti (2001-2008), Direktur PT Bhakti Investama Tbk, (2008 - sekarang), Komisaris PT Bhakti Finance, Tbk (2008-sekarang) dan Direktur Utama PT Bhakti Capital Indonesia, Tbk (2008-sekarang)

Purnadi Harjono

Anggota Komite Investasi

Pendidikan terakhir Bachelor of Business Administration pada University of Wisconsin, Madison, Wisconsin, USA tahun 1985. Manager Corporate Banking di Bank International Indonesia (1986-1988), Wakil General Manager Divisi Kredit Bank Danamon, Tbk (1988-1991), Senior Vice President pada Kepala Divisi Pemasaran Kredit di Bank Central Dagang (1991-1997), Kepala Biro Kredit & Legal di UNIBANK (1997-2003), Direktur Utama Bhakti Finance, Tbk (2003-sekarang) dan Direktur PT Bhakti Capital Indonesia, Tbk (2007 - sekarang).

Kushindrarto

Anggota Komite Investasi

Pendidikan terakhir Master of Business Administration pada Saint Louis University, USA tahun 1992 memiliki izin Wakil Manajer Investasi dengan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-85/PM/IP/WMI/1996 tanggal 02 Oktober 1996. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan.

Sulaiman Hosea

Anggota Komite Investasi

Pendidikan terakhir Bachelor of Science pada University of Minnesota, USA tahun 1992. Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan.

TIM PENGELOLA INVESTASI

Tim Pengelola Investasi bertugas melaksanakan kegiatan investasi sehari-hari atas pengarahan yang telah diberikan oleh Komite investasi. Adapun anggota Tim Pengelola Investasi sebagai berikut :

(9)

Suwito Haryatno

Anggota Tim Pengelola Investasi

Pendidikan terakhir Magister Management Universitas Indonesia tahun 2000. Memiliki izin Wakil Manajer Investasi dengan keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP. 38/PM/IP/WMI/2001 tanggal 23 April 2001 saat ini menjabat sebagai Manajer Portfolio Compliance.

(10)

BAB 3

MANAJER INVESTASI

3.1 KETERANGAN SINGKAT MANAJER INVESTASI

PT Bhakti Asset Management (selanjutnya disebut Perseroan) adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan Undang –undang Negara Republik Indonesia berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta yang anggaran dasarnya dimuat dalam Akta Nomor 99 tanggal 15 Juli 1999 dibuat dihadapan Rachmat Santoso, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan tertanggal 6 September 1999 Nomor: C-16031 HT.01.01.TH.99.

Perseroan merupakan perusahaan Efek yang bergerak dalam bidang Jasa Manajer Investasi dalam arti yang seluas-luasnya. Perseroan merupakan anak perusahaan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk dan telah mendapat izin usaha sebagai Manajer Investasi dari BAPEPAM pada tanggal 25 Mei 2000 dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. 05/PM/MI/2000.

3.2 PENGALAMAN MANAJER INVESTASI

Divisi Fund Management PT Bhakti Investama Tbk. yang berdiri sejak 1995 adalah cikal bakal Perseroan. Pada awal berdirinya divisi ini, jenis pengelolaan dana selaku Manajer Investasi meliputi pengelolaan dana dengan sistem otorisasi pengelolaan secara penuh dan kontrak sebagai Penasihat Investasi atas dana investor.

Pada tahun 1997 PT Bhakti Investama Tbk. telah meluncurkan BIG Nusantara sebagai Reksa Dana saham dan BIG Palapa sebagai Reksa Dana campuran.

PT Bhakti Investama Tbk melakukan restrukturisasi pada tahun 1999, dan divisi Fund Management menjadi PT Bhakti Asset Management. Ijin sebagai manajer investasi dikembalikan ke BAPEPAM dan BAPEPAM mengeluarkan ijin sebagai Manajer Investasi kepada Perseroan. Perubahan status Divisi Fund Management PT Bhakti Investama Tbk. menjadi PT Bhakti Asset Management termasuk pengalihan pengelolaan Reksa Dana BIG Jayakarta, BIG Palapa & BIG Nusantara dari Manajer Investasi PT Bhakti Investama Tbk. ke Manajer Investasi Perseroan. Pada tahun 2001 Perseroan menerbitkan Reksa Dana BIG Dana Likuid Jenis Reksa Dana Berpendapatan Tetap.

(11)

Pada tahun 2003 PT Bhakti Investama Tbk mengalihkan kepemilikan sahamnya atas PT Bhakti Asset Management kepada PT Bhakti Capital Indonesia Tbk sehingga Perseroan menjadi anak perusahaan PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, pada tahun yang sama Perseroan menerbitkan Reksa Dana BIG Dana Syariah Jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap. Pada tahun 2006, Perseroan melakukan Addendum Reksa Dana BIG Dana Syariah menjadi Reksa Dana BIG Dana Muamalah Jenis Reksa Dana Pendapatan Tetap dan menerbitkan Reksa Dana BIG Dana Likuid Satu Jenis Reksa Dana Berpendapatan Tetap.

Pada akhir tahun 2007 Perseroan menerbitkan Reksa Dana BIG Bhakti Kombinasi Jenis Reksa Dana Campuran.

Pada tahun 2008. Perseroan menerbitkan Reksa Dana BIG Bhakti Ekuitas Jenis Reksa Dana Saham.

Sebagai Perseroan yang telah berdiri sendiri dan didukung penuh oleh Grup Bhakti Investama., Perseroan mempunyai komitmen yang kuat untuk mengimplementasikan filosofi “Vision, Integrity, Persistence” dalam kegiatannya. “Vision”adalah dedikasi terhadap perkembangan pasar modal, “Integrity”adalah profesionalisme dalam hubungan antara Nasabah dengan Perseroan, dan “Persistence” adalah orientasi terhadap hasil investasi optimal khususnya dalam pengelolaan Reksa Dana, Kontrak Pengelolaan Dana dan Kontrak Penasehat Investasi.

3.3 SUSUNAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN

Sesuai dengan akta No. 55 tanggal 8 Desember 2006 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta maka susunan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo

Komisaris : Hary Djaja

Komisaris : Antonius Tonbeng

Direktur : Kushindrarto

Direktur : Sulaiman Hosea

3.4 PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN MANAJER INVESTASI

Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi di pasar modal adalah PT Bhakti Investama Tbk, PT Bhakti Capital Indonesia Tbk, PT Bhakti Securities, PT Bhakti Finance, PT Global Mediacom, Tbk, PT Media Nusantara Citra, Tbk, PT Mobile 8 Telecom, Tbk, PT Indonesian Air Transport, Tbk, PT Global Land Development, Tbk, serta PT Rajawali Citra Televisi Indonesia.

(12)

BAB 4

BANK KUSTODIAN

4.1 KETERANGAN SINGKAT BANK KUSTODIAN

PT Bank Central Asia Tbk. telah memiliki persetujuan sebagai bank kustodian di bidang pasar modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. KEP-148/PM/1991 tanggal 13 Nopember 1991.

4.2 PENGALAMAN BANK KUSTODIAN

PT Bank Central Asia Tbk. memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian pada tanggal 13 Nopember 1991. Sejak itu, BCA Kustodian telah memberikan berbagai pelayanan kepada depositor, baik lokal maupun luar negeri. Harta yang dititipkan berupa saham, obligasi, warrant, hak memesan efek terlebih dahulu, Sertifikat Bank Indonesia, bilyet deposito, surat pengakuan hutang dan surat tanah.

Untuk memenuhi kebutuhan transaksi obligasi pemerintah yang telah dikeluarkan di tahun 2000, Bank Central Asia Kustodian sudah memperoleh ijin dari Bank Indonesia sebagai Sub Registry Obligasi Pemerintah sejak Oktober 2000.

Melihat perkembangan pasar modal yang positif, Bank Central Asia Kustodian juga telah memasuki pasar reksa dana sebagai bank kustodian sejak Agustus 2001.

4.3 PIHAK YANG TERAFILIASI DENGAN BANK KUSTODIAN

Pihak-pihak yang terafiliasi dengan Bank Kustodian di pasar modal atau yang bergerak di bidang jasa keuangan di Indonesia adalah PT Central Sari Finance, BCA Finance Limited dan BCA Remittance Limited.

(13)

BAB 5

TUJUAN DAN KEBIJAKAN INVESTASI

5.1 TUJUAN INVESTASI

Tujuan Investasi BIG DANA LANCAR adalah memperoleh tingkat pengembalian yang menarik dengan tingkat risiko yang serendah mungkin dengan tetap mempertahankan nilai modal investasi dan menjaga kestabilan likuiditas.

5.2 KEBIJAKAN INVESTASI

Pengelolaan BIG DANA LANCAR akan dikelola secara aktif guna mendapatkan peragaman (diversifikasi) guna menunjang tujuan investasi. Aset-aset BIG DANA LANCAR akan diinvestasikan dengan jangkauan alokasi aset sebagai berikut :

Jenis Instrumen Jangkauan

Efek Hutang yang jatuh tempo < 1 tahun 0 – 100%

Instrumen Pasar Uang 0 – 100%

5.3 PEMBATASAN INVESTASI

Sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK No. IV.B.1 dan Nomor IV.B.2 tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan Pedoman Kontrak Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif, dalam melaksanakan pengelolaan BIG DANA LANCAR Manajer Investasi tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

a. membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya tidak dapat diakses melalui media massa atau

fasilitas internet yang tersedia;

b. membeli Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri yang informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia lebih dari 15% (lima belas persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG DANA LANCAR, kecuali Efek

yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, Emiten dan/atau Perusahaan Publik berdasarkan peraturan perundang- undangan Pasar Modal di Indonesia;

(14)

c. membeli Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan berbadan hukum Indonesia atau berbadan hukum asing yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih dari 5% (lima persen) dari modal disetor perusahaan dimaksud dan lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG DANA LANCAR pada setiap saat;

d. membeli Efek Bersifat Ekuitas yang diterbitkan oleh

perusahaan yang telah mencatatkan Efeknya pada Bursa Efek di Indonesia lebih dari 5% (lima persen) dari modal disetor

perusahaan dimaksud;

e. membeli Efek yang diterbitkan oleh suatu pihak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG DANA LANCAR pada setiap saat. Pembatasan ini termasuk pemilikan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank-bank tetapi tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia dan Efek yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan/atau lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;

f. melakukan transaksi lindung nilai atas pembelian Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri lebih besar dari nilai Efek yang dibeli;

g membeli Efek Beragun Aset lebih dari 10% (sepuluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG DANA LANCAR dengan ketentuan bahwa setiap jenis Efek Beragun Aset tidak lebih dari 5% (lima persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG DANA LANCAR;

h. membeli Efek yang tidak melalui Penawaran Umum dan atau tidak dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia kecuali Efek yang sudah mendapat peringkat dari perusahaan pemeringkat Efek, Efek Pasar Uang dan Efek sebagaimana dimaksud dalam huruf b di atas dan Efek yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dan/atau lembaga keuangan internasional dimana Pemerintah Republik Indonesia menjadi salah satu anggotanya;

i. membeli Efek yang diterbitkan oleh pihak yang terafiliasi dengan Manajer Investasi lebih dari 20% (dua puluh persen) dari Nilai Aktiva Bersih BIG DANA LANCAR, kecuali hubungan afiliasi yang terjadi karena penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia;

j. membeli Efek yang diterbitkan oleh pemegang Unit Penyertaan dan atau pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan berdasarkan komitmen yang telah disepakati oleh Manajer Investasi dengan

(15)

pemegang Unit Penyertaan dan atau pihak terafiliasi dari pemegang Unit Penyertaan;

k. terlibat dalam kegiatan selain dari investasi, investasi kembali atau perdagangan Efek;

l. terlibat dalam penjualan Efek yang belum dimiliki (short sale); m. terlibat dalam membeli Efek secara margin;

n. melakukan penerbitan obligasi atau sekuritas kredit;

o. terlibat dalam berbagai bentuk pinjaman, kecuali pinjaman jangka pendek yang berkaitan dengan penyelesaian transaksi dan pinjaman tersebut tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari nilai portofolio BIG DANA LANCAR pada saat pembelian;

p. membeli Efek yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum dimana Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Manajer Investasi menjadi Penjamin Emisi Efek atau Afiliasi dari Manajer Investasi bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek dari Efek dimaksud kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia;

q. terlibat dalam transaksi bersama atau kontrak bagi hasil dengan Manajer Investasi atau Afiliasinya;

r. membeli Efek Beragun Aset yang sedang ditawarkan dalam Penawaran Umum:

1. dimana Manajer Investasinya sama dengan Manajer Investasi BIG DANA LANCAR;

2. oleh Afiliasi dari Manajer Investasi; dan/atau

3. dimana Manajer Investasi BIG DANA LANCAR terafiliasi dengan Kreditur Awal Efek Beragun Aset tersebut; dan s. membeli Efek Beragun Aset yang tidak ditawarkan melalui

Penawaran Umum dan tidak diperingkat oleh perusahaan Pemeringkat Efek.

5.4 KEBIJAKAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI

Keuntungan yang diperoleh BIG DANA LANCAR dari dana yang diinvestasikan, akan didistribusikan secara harian dalam bentuk Unit Penyertaan yang ditambahkan ke dalam rekening masing-masing Pemegang Unit Penyertaan. Nilai Aktiva Bersih BIG DANA LANCAR setiap Unit Penyertaan akan dipertahankan sebesar Rp. 1.000,- (seribu

(16)

rupiah) sehingga Pemegang Unit Penyertaan akan mengetahui nilai investasi yang dimilikinya dengan cara mengalikan jumlah Unit Penyertaan yang dimilikinya dengan Rp. 1.000,- (seribu rupiah).

Dalam hal BIG DANA LANCAR mengalami hasil investasi negatif, jumlah Unit Penyertaan yang dimiliki oleh Pemegang Unit Penyertaan akan dikurangi dengan jumlah Unit Penyertaan yang besarnya proporsional dengan kerugian yang terjadi, sehingga Nilai Aktiva Bersih per unit akan dipertahankan sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah).

(17)

BAB 6

METODE PENGHITUNGAN NILAI PASAR WAJAR DARI EFEK

Metode Perhitungan Nilai Pasar Wajar portofolio Reksa Dana disesuaikan dengan peraturan Bapepam No. IV.C.2 pada Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-402/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek dalam Portofolio Reksa Dana, yaitu sebagai berikut :

1. Dalam peraturan tersebut yang dimaksud :

a. Efek bersifat Utang adalah Efek yang menunjukkan hubungan utang piutang antara kreditor (pemegang Efek) dengan Pihak yang menerbitkan Efek.

b. Nilai Pasar Wajar (fair market value) dari Efek adalah nilai yang dapat diperoleh dari transaksi Efek yang dilakukan antar para Pihak yang bebas bukan karena paksaan atau likuidasi.

2. Nilai pasar wajar suatu Efek dalam Portofolio Reksa Dana wajib ditentukan dan disampaikan oleh Manajer Investasi kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pada jam 17.00 WIB setiap hari kerja, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek menggunakan informasi harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek;

b. Dalam hal harga perdagangan terakhir Efek di Bursa Efek tidak mencerminkan Nilai Pasar Wajar pada saat itu, Manajer Investasi wajib menentukan Nilai Pasar Wajar dari Efek dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang ditetapkan dalam Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus dengan mempertimbangkan :

1) harga perdagangan sebelumnya; atau 2) harga perbandingan Efek sejenis;

c. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di luar Bursa Efek (over the counter) menggunakan harga referensi, sebagai berikut :

1) Surat Utang Negara menggunakan informasi harga yang dikeluarkan oleh Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek;

2) Obligasi perusahaan menggunakan informasi harga yang tersedia dalam sistem yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK

(18)

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana;

d. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang diperdagangkan di Bursa Efek luar negeri menggunakan informasi harga dari sumber yang dapat dipercaya dan dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet yang tersedia;

e. Penentuan Nilai Pasar Wajar dari Efek dari perusahaan yang dinyatakan pailit atau kemungkinan besar akan pailit, atau gagal membayar pokok utang atau bunga dari Efek tersebut, wajib berdasarkan itikad baik dan penuh tanggung jawab oleh Manajer Investasi dengan menggunakan asas konservatif dan diterapkan secara konsisten. Nilai yang diperkirakan tersebut wajib didasarkan perkiraan harga yang paling mungkin terjadi antara penjual dan pembeli yang memiliki Fakta Material mengenai Efek tersebut serta tidak melakukan transaksi secara terpaksa. Fakta yang wajib dipertimbangkan oleh Manajer Investasi dalam membuat evalusi antara lain adalah :

1) harga terakhir Efek yang diperdagangkan, kecenderungan harga saham dan tingkat bunga umum sejak perdagangan terakhir; 2) informasi material yang diumumkan mengenai Efek tersebut sejak

perdagangan terakhir;

3) dalam hal saham, perkiraan rasio pendapatan harga (price earning ratio), dibandingkan dengan rasio pendapatan harga untuk Efek sejenis;

4) dalam hal Efek Bersifat Utang, tingkat bunga pasar dari Efek sejenis pada saat tahun berjalan dengan peringkat kredit sejenis; dan

5) dalam hal waran, right, atau obligasi konversi, harga pasar terakhir dari Efek yang mendasari; dan

f. Efek yang diperdagangkan dalam denominasi mata uang yang berbeda dengan denominasi mata uang Reksa Dana wajib diperhitungkan dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku.

3. Sehubungan dengan penentuan Nilai Pasar Wajar tersebut dalam angka 2 huruf c, maka kepada :

a. Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek wajib menyampaikan data harga Surat Utang Negara kepada Bapepam dan LK secara elektronik dengan menggunakan sistem yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana

(19)

pada setiap hari kerja selambat-lambatnya pada pukul 16.00 WIB; dan

b. Manajer Investasi wajib menyampaikan kuotasi harga penawaran jual dan penawaran beli atas obligasi perusahaan yang terdapat dalam portofolio Reksa Dana yang dikelolanya kepada Bapepam dan LK secara elektronik dengan menggunakan sistem yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. X.D.1 tentang Laporan Reksa Dana pada setiap hari kerja selambat-lambatnya pada pukul 16.00 WIB.

4. Untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dan angka 3 di atas, Manajer Investasi wajib sekurang-kurangnya :

a. memiliki standar operasi dan prosedur;

b. menggunakan dasar perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan secara konsisten;

c. membuat catatan dan/atau kertas kerja tentang tata cara penghitungan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang mencakup antara lain faktor atau fakta yang menjadi pertimbangan dan perhitungan; dan

d. menyimpan catatan tersebut di atas sekurang-kurangnya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

5. Perhitungan nilai aktiva bersih Reksa Dana, wajib menggunakan Nilai Pasar Wajar dari Efek yang ditentukan oleh Manajer Investasi.

6. Penentuan nilai aktiva bersih Reksa Dana Pasar Uang wajib menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi. Yang dimaksud dengan metode harga perolehan yang diamortisasi adalah penilaian harga Efek dalam portofolio Reksa Dana Pasar Uang berdasarkan harga perolehan yang disesuaikan dengan cara melakukan amortisasi atas premium atau accretion atas diskonto.

7. Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara yang menjadi portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi, dapat menggunakan metode harga perolehan Yang diamortisasi, sepanjang Surat Utang Negara dalam portofolio Efek Reksa Dana Terproteksi tersebut tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.

8. Bagi Reksa Dana Terproteksi yang portofolionya terdiri dari Surat Utang Negara yang tidak dialihkan sampai dengan tanggal jatuh tempo dan

menggunakan metode harga perolehan yang diamortisasi dalam penentuan Nilai Pasar Wajarnya, pembelian kembali atas Unit Penyertaan hanya dapat dilakukan pada tanggal pelunasan sesuai dengan Kontrak Investasi Kolektif dan Prospektus.

(20)

9. Nilai aktiva bersih per saham atau Unit Penyertaan dihitung berdasarkan nilai aktiva bersih pada akhir hari yang bersangkutan, setelah penyelesaian

pembukuan Reksa Dana dilaksanakan, tetapi tidak termasuk permohonan pembelian dan atau pelunasan yang diterima oleh Bank Kustodian pada hari yang sama.

10. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk pihak-pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.

Selanjutnya, Bapepam dan LK telah mengeluarkan surat edaran mengenai aturan-aturan standard deviasi untuk obligasi perusahaan dan obligasi pemerintah yaitu :

- Surat edaran No. SE-02/PM/2005 tertanggal 9 Juni 2005 tentang “Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Obligasi Perusahaan” .

- Surat edaran No. SE-03/PM/2005 tertanggal 29 Juli 2005 tentang “Batas Toleransi (Standar Deviasi) Penentuan Nilai Pasar Wajar Surat Utang Negara” Surat Edaran tersebut diatas tetap memperhatikan peraturan, kebijakan dan persetujuan Bapepam dan LK yang mungkin dikeluarkan atau diperoleh kemudian setelah dibuatnya Prospektus ini.

(21)

BAB 7

IMBALAN JASA DAN ALOKASI BIAYA

Dalam pengelolaan BIG DANA LANCAR terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh BIG DANA LANCAR, Manajer Investasi maupun Pemegang Unit Penyertaan. Perincian biaya-biaya dan alokasinya adalah sebagai berikut :

7.1 BIAYA DIBEBANKAN KEPADA BIG DANA LANCAR

BIG DANA LANCAR menanggung biaya yang berkaitan dengan investasi dalam Efek Hutang dan Instrumen Pasar Uang serta membayar imbalan jasa kepada berbagai pihak yang dibayarkan dan dicatat oleh Bank Kustodian atas perintah Manajer Investasi, meliputi :

a. Jumlah imbalan jasa Manajer Investasi dihitung dari Nilai Aktiva Bersih dengan perincian meliputi :

Nilai Aktiva Bersih Biaya Manajer Investasi *) s/d Rp. 100 Miliar 1,25 % per tahun dan dihitung harian Diatas Rp.100 Miliar 1,275 % per tahun dan dihitung harian

b. Jumlah imbalan jasa Bank Kustodian dihitung dari Nilai Aktiva Bersih dengan perincian meliputi :

Nilai Aktiva Bersih Biaya Bank Kustodian *) s/d Rp. 100 Miliar 0,25 % per tahun dan dihitung harian Diatas Rp. 100 Miliar 0,225 % per tahun dan dihitung harian

*) Imbalan jasa Manajer Investasi dan Bank Kustodian tersebut dibayar setiap bulan ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Biaya tersebut diperhitungkan secara harian berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun atau 366 (tiga ratus enam puluh) hari per tahun untuk tahun kabisat.

c. Biaya transaksi Efek termasuk pajak yang berkenaan dengan transaksi yang bersangkutan;

d. Biaya registrasi Efek;

e. Imbalan jasa Akuntan Publik, Konsultan Hukum dan Notaris sejak ditetapkannya Pernyataan Efektif atas BIG DANA LANCAR;

f. Biaya pembuatan pembaharuan Prospektus dan pendistribusiannya, termasuk Laporan Keuangan Tahunan, biaya

(22)

penghimpunan dana pengelolaan dan/atau perubahan Kontrak Investasi Kolektif dan/atau Prospektus (jika ada) yang berkaitan dengan kepentingan Pemegang Unit Penyertaan yang timbul setelah BIG DANA LANCAR mendapat pernyataan efektif dari Bapepam dan LK dengan memperhatikan ketentuan perundang- undangan yang berlaku;

g. Biaya pengiriman surat dan bukti konfirmasi atas perintah pembelian atau penjualan kembali (pelunasan) Unit Penyertaan oleh

Pemodal/Pemegang Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR;

h. Biaya-biaya atas jasa Auditor yang memeriksa Laporan Keuangan Tahunan setelah Penyertaan Pendaftaran BIG DANA LANCAR

menjadi efektif;

i. Biaya pencetakan dan distribusi Bukti Kepemilikan Unit Penyertaan (surat konfirmasi) dan laporan bulanan kepemilikan Unit Penyertaan;

j. Biaya pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut di atas;

7.2 BIAYA YANG MENJADI BEBAN MANAJER INVESTASI

Biaya yang menjadi beban Manajer Investasi adalah sebagai berikut :

a. Biaya persiapan pembentukan BIG DANA LANCAR yaitu biaya pembuatan Kontrak dan penerbitan dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk imbalan jasa Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Notaris dan Prospektus awal;

b. Biaya administrasi pengelolaan portofolio BIG DANA LANCAR yaitu biaya telepon, faksimili, foto copy dan transportasi;

c. Biaya pemasaran termasuk biaya pencetakan brosur dan biaya promosi serta iklan dari BIG DANA LANCAR;

d. Biaya pencetakan dan distribusi Formulir Pembelian Unit

Penyertaan BIG DANA LANCAR, Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan, Formulir Pengalihan Unit Penyertaan dan Prospektus pertama kali, dan ;

e. Imbalan jasa Konsultan Hukum, Akuntan, Notaris serta Konsultan lainnya (jika ada) dalam hal BIG DANA LANCAR dibubarkan.

(23)

7.3 BIAYA YANG DIBEBANKAN KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN Calon Pemegang Unit Penyertaan yang melakukan pembelian Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR akan dikenakan biaya sebagai berikut : a) Biaya pembukaan rekening (subscription)

Adalah biaya yang dikenakan sebesar 0% (nol per seratus). b) Untuk penjualan kembali Unit Penyertaan (redemption)

adalah biaya yang dikenakan apabila investasi pada BIG DANA LANCAR sebesar 0% (nol per seratus).

c) Biaya Pengalihan Unit Penyertaan (switching fee)

Biaya untuk setiap pengalihan Unit Penyertaan dari BIG DANA LANCAR ke Reksa Dana lain yang dikelola oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian adalah 0% (nol per seratus).

7.4 BIAYA YANG MENJADI BEBAN PIHAK YANG MEMPEROLEH MANFAAT Biaya-biaya Konsultan Hukum, Notaris dan Akuntan setelah BIG DANA LANCAR menjadi efektif menjadi beban Manajer Investasi, Bank

Kustodian dan/atau BIG DANA LANCAR sesuai dengan pihak yang memperoleh manfaat atau yang melakukan kesalahan sehingga diperlukan jasa profesi dimaksud.

(24)

BAB 8

PERPAJAKAN

Sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku saat ini yang mengatur penerapan Pajak Penghasilan (PPh) atas pendapatan Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif adalah sebagai berikut :

No Uraian Perlakuan Pph Dasar Hukum

A Penghasilan Reksa Dana yang berasal dari :

a. Pembagian uang tunai (dividen)

b. Bunga Obligasi

c. Bunga Deposito dan diskonto Sertifikat Bank Indonesia

d. Capital gain saham di bursa

e. Commercial Paper dan Surat Hutang lainnya PPh Tarif Umum Bukan objek PPh *) PPh Final (20 %) PPh Final (0,1%) PPh tarif umum Pasal 4 (1) UU PPh Pasal 4 (3) huruf j UU PPh jo. Pasal 5 PP No. 6 tahun 2002 jo. Pasal 4 Keputusan Menteri Keuangan R.I. No. 121/KMK.03/2002

Pasal 2 PP 131 tahun 2000 jo Pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan R.I. No. 51/KMK.04/2001

PP 41, tahun 1994 jo. Pasal 1 PP No. 14, tahun 1997

Pasal 4 (1) UU PPh

B Bagian laba termasuk Penjualan Kembali Unit Penyertaan yang diterima Pemegang Unit

Penyertaan

Bukan objek PPh Pasal 4 (3) huruf i UU PPh

*)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2002 dan peraturan pelaksanaannya, bunga dan diskonto obligasi yang diperdagangkan dan/atau dilaporkan perdagangannya di Bursa Efek yang diterima Reksa Dana yang

(25)

terdaftar pada BAPEPAM tidak dikenakan pemotongan pajak selama 5 (lima) tahun pertama sejak pernyataan efektif dari BAPEPAM diperoleh.

Informasi perpajakan tersebut di atas dibuat oleh Manajer Investasi berdasarkan pengetahuan dan pengertian dari Manajer Investasi atas peraturan perpajakan yang ada sampai dengan prospektus ini dibuat. Apabila di kemudian hari terdapat perubahan atau perbedaan interpretasi atas peraturan perpajakan yang berlaku, maka Manajer Investasi akan menyesuaikan informasi perpajakan di atas.

Bagi warga negara asing disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat perpajakan mengenai perlakuan pajak investasi sebelum membeli Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR.

Dalam hal terdapat pajak yang harus dibayar oleh pemodal sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku, pemberitahuan kepada pemodal tentang pajak yang harus dibayar tersebut akan dilakukan dengan mengirimkan surat tercatat kepada pemodal segera setelah Manajer Investasi mengetahui adanya pajak yang harus dibayar oleh pemodal.

(26)

BAB 9

FAKTOR – FAKTOR RISIKO UTAMA

9.1 RISIKO BERKURANGNYA NILAI UNIT PENYERTAAN

Risiko ini dapat terjadi akibat kenaikan atau penurunan Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana yang dipengaruhi oleh pergerakan suku bunga dan kurs mata uang yang signifikan, penurunan harga serta wanprestasi oleh pihak-pihak yang terkait. Bila hasil investasi negatif, maka Nilai Aktiva Bersih akan berkurang secara proporsional dengan besarnya kerugian yang terjadi.

9.2 RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas dapat terjadi apabila terdapat penjualan kembali Unit Penyertaan secara serentak oleh Pemegang Unit Penyertaan, sehingga Manajer Investasi tidak dapat dengan segera menyediakan uang tunai untuk membayar penjualan kembali Unit Penyertaan tersebut.

9.3 RISIKO KREDIT

Risiko kredit dapat timbul jika perusahaan yang menerbitkan Efek Utang dan Instrumen Pasar Uang tidak mampu membayar jumlah pokok Utang dan/atau bunga yang tertunggak. Hal ini akan mempengaruhi hasil investasi BIG DANA LANCAR.

9.4 RISIKO POLITIK DAN EKONOMI

Semua kebijakan politik dan hukum seperti perubahan Undang - Undang, kebijakan dan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan dunia usaha dapat mempengaruhi harga suatu Efek. Kinerja usaha industri dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, kondisi peraturan dan iklim usaha bagi sektor usaha tersebut. Keadaan ini dapat pula mempengaruhi harga Efek yang diterbitkan oleh emiten.

9.5 RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA

Risiko perubahan tingkat suku bunga yang di pengaruhi oleh Suku Bunga Bank Indonesia, tidak akan berpengaruh besar terhadap hasil investasi BIG DANA LANCAR dikarenakan sesuai dengan besarnya Kebijakan Investasi pada Pasar Uang yang berkisar antara 0% -20%.

(27)

BAB 10

HAK PEMEGANG UNIT PENYERTAAN

Sesuai dengan syarat-syarat yang tertulis dalam Kontrak Investasi Kolektif, setiap Pemegang Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR mempunyai hak - hak sebagai berikut :

a)

Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan laporan bulanan Kepemilikan Unit Penyertaan dan surat konfirmasi Kepemilikan Unit Penyertaan;

b)

Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan tentang Laporan keuangan BIG DANA LANCAR setahun sekali yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang telah terdaftar di Bapepam dan LK.

c)

Pemegang Unit Penyertaan berhak mendapatkan informasi tentang Nilai Aktiva Bersih harian per Unit Penyertaan BIG DANA LANCAR pada periode pengumuman Niali Aktiva Bersih melalui surat kabar yang berperedaran nasional pada hari bursa berikutnya atau dengan menghubungi Agen Penjual yang ditunjuk oleh Manajer Investasi.

d)

Pemegang Unit Penyertaan berhak menjual kembali sebagian atau seluruh Unit Penyertaan yang dimilikinya kepada Manajer Investasi setiap hari bursa.

e)

Pemegang Unit Penyertaan berhak dari mengalihkan hasil investasinya dari BIG DANA LANCAR kepada Reksa Dana lain atau sebaliknya;

f) Pemegang Unit Penyertaan berhak untuk mendapatkan pembagian keuntungan sesuai dengan kebijakan pembagian keuntungan.

g)

Pemegang Unit Penyertaan berhak menerima bagian atas hasil likuidasi atas kekayaan BIG DANA LANCAR secara proporsional sesuai dengan kepemilikan Unit Penyertaan dalam hal BIG DANA LANCAR dibubarkan.

(28)

BAB 11

PENDAPAT AKUNTAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN

(29)

31 DESEMBER 2009 DAN 2008 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

LAPORAN KEUANGAN

REKSA DANA BIG DANA LANCAR

(30)

Halaman

Laporan Auditor Independen

Laporan Aktiva dan Kewajiban 31 Desember 2009 dan 2008 1

2 3 31 Desember 2009 dan 2008

Catatan atas Laporan Keuangan 4-11

REKSA DANA BIG DANA LANCAR

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008

D A F T A R I S I

Laporan Operasi untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008

(31)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Nomor : 013/BDL-01/AKB

Para Pemegang Unit Penyertaan dan Manajer Investasi Reksa Dana BIG Dana Lancar

Kami telah mengaudit laporan aset dan kewajiban Reksa Dana BIG Dana Lancar tanggal 31 Desember 2009, laporan operasi dan laporan perubahan aset bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab Manajer Investasi. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan Reksa Dana BIG Dana Lancar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya Nomor : 022 tertanggal 23 Maret 2009 memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Manajer Investasi, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas, menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan Reksa Dana BIG Dana Lancar tanggal 31 Desember 2009, hasil operasi dan perubahan aset bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Kantor Akuntan Publik Drs. KRISNAWAN, Ak.

A. Krisnawan Budipracoyo, CPA

Nomor Ijin Akuntan Publik : 99.1.0560 3 Maret 2010

Patra Office Tower 17th Floor, Suite. 1706

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta 12950

Phone : +62-21 5290-0212 Fax : +62-21 5290-0506 Email : kapkris@cbn.net.id

(32)

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

ASET Portofolio efek

Instrumen pasar uang 2c, 3a - 11.300.000.000 Efek hutang (biaya perolehan sebesar Rp 66,500 2c, 3b 67.448.920.000 67.665.500.000 miliar pada tahun 2009 dan Rp 66,660 miliar tahun 2008)

67.448.920.000

78.965.500.000 Kas 4 561.476.979 42.998.324 Piutang 5 1.149.645.097 1.038.355.483

Pajak dibayar dimuka 6 - 28.819.920

JUMLAH ASET 69.160.042.076 80.075.673.727

KEWAJIBAN

Hutang lain-lain 7 182.671.264 218.305.783 JUMLAH KEWAJIBAN 182.671.264 218.305.783

ASET BERSIH 68.977.370.812 79.857.367.944 Jumlah unit penyertaan yang beredar 8 68.977.371 79.857.368 NILAI ASET BERSIH PER UNIT PENYERTAAN 1.000,00 1.000,00

REKSA DANA BIG DANA LANCAR LAPORAN ASET DAN KEWAJIBAN 31 DESEMBER 2009 DAN 2008

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.

(33)

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

PENDAPATAN INVESTASI

Bunga 2d,9 9.161.776.501 6.225.080.381 Jumlah Pendapatan Investasi 9.161.776.501 6.225.080.381 BEBAN INVESTASI

Pengelolaan Investasi 2d,10 1.838.758.890 812.176.800 Kustodian 2d,11 365.037.789 159.707.967 Lain-lain 25.001.061 24.418.068 Jumlah Beban Investasi 2.228.797.740 996.302.835 PENDAPATAN INVESTASI - BERSIH 6.932.978.761 5.228.777.546 KEUNTUNGAN (KERUGIAN) INVESTASI

(YANG TELAH DAN BELUM DIREALISASIKAN)

Kerugian yang telah direalisasi 2d (1.125.208.489) (184.978.536) Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi 2d 951.377.212 (65.653.669) JUMLAH (KERUGIAN) KEUNTUNGAN INVESTASI BERSIH (173.831.278) (250.632.205)

KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS

OPERASI SEBELUM BEBAN PAJAK 6.759.147.483 4.978.145.341 KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 6.759.147.483 4.978.145.341

bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan. LAPORAN OPERASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan REKSA DANA BIG DANA LANCAR

(34)

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

KENAIKAN ASET BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI

Pendapatan investasi - bersih 6.932.978.761 5.228.777.546 Kerugian yang telah direalisasi (1.125.208.489) (184.978.536) Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi 951.377.212 (65.653.669)

Beban pajak -

-Jumlah kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi 6.759.147.483 4.978.145.342 TRANSAKSI DENGAN PEMEGANG UNIT

PENYERTAAN

Penjualan unit penyertaan 115.537.792.741 367.664.290.849 Pembelian kembali unit penyertaan (126.565.548.884) (289.459.720.449) Distribusi rugi kepada unit pemegang penyertaan (6.611.388.471) (4.881.549.883) Jumlah transaksi dengan pemegang unit penyertaan (17.639.144.614) 73.323.020.516

JUMLAH PENURUNAN ASET BERSIH (10.879.997.131) 78.301.165.858 ASET BERSIH PADA AWAL TAHUN 2b 79.857.367.944 1.556.202.086 ASET BERSIH PADA AKHIR TAHUN 2b 68.977.370.812 79.857.367.944

REKSA DANA BIG DANA LANCAR LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009 DAN 2008

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.

(35)

1. UMUM

Reksa Dana BIG Dana Lancar, yaitu suatu reksa dana bersifat terbuka dan berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK), dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat Keputusan No. Kep-03/PM/2004 dan No. Kep-04/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004.

KIK Reksa Dana BIG Dana Lancar antara PT Bhakti Asset Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Central Asia, Tbk. sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam akta No. 27 tanggal 7 September 2004 yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, SH, sebagai pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta. Kemudian mengalami perubahan yang dituangkan dalam akta No. 03 tanggal 9 Februari 2009 tentang Perubahan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana BIG Dana Lancar yang dibuat dihadapan Meiyane Halimatussyadiah,SH Notaris di Jakarta. Sesuai dengan KIK, unit penyertaan Reksa Dana BIG Dana Lancar akan ditawarkan secara terus-menerus sampai 1.000.000.000 (satu miliar) unit penyertaan, masing-masing unit penyertaan mempunyai Nilai Aset Bersih awal sebesar Rp 1.000 (seribu Rupiah).

Sesuai dengan KIK, tujuan investasi Reksa Dana BIG Dana Lancar adalah untuk memperoleh tingkat pengembalian yang menarik dengan tingkat risiko yang serendah mungkin dengan tetap mempertahankan nilai modal investasi dan menjaga kestabilan likuiditas.

Reksa Dana BIG Dana Lancar akan menginvestasikan seluruh dananya sampai dengan 100% (seratus persen) pada instrumen pasar uang dan 0% (nol persen) sampai dengan 100% (seratus persen) pada efek hutang yang jatuh temponya kurang dari 1 satu tahun.

Reksa Dana BIG Dana Lancar telah memperoleh pernyataan efektif pada tanggal 21 September 2004 melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam LK No. S-2969/PM/2004 dan mulai menawarkan unit penyertaannya pada tanggal 21 September 2004.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 49 tentang "Akuntansi Reksa Dana" yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Laporan keuangan disajikan berdasarkan biaya historis, kecuali portofolio efek pada saham, obligasi dan waran yang dinilai berdasarkan nilai pasar.

Tahun buku Reksa Dana adalah tanggal 1 Januari 2009 sampai 31 Desember 2009

(36)

Nilai aset bersih per unit penyertaan dihitung berdasarkan nilai aset bersih pada setiap akhir hari kerja dibagi dengan jumlah unit penyertaan yang beredar pada saat yang sama.

c. Portofolio Efek

Portofolio efek dalam obligasi dinyatakan sebesar nilai pasar. Perbedaan antara biaya perolehan obligasi dengan nilai pasar wajar dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang tidak direalisasikan atas investasi, sedangkan perbedaan antara biaya perolehan dengan harga jual bersih pada saat penjualan obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasikan.

Portofolio efek dalam saham dinyatakan sebesar nilai pasar, dengan menggunakan harga terakhir saham yang diperdagangkan di bursa efek di Indonesia pada akhir hari bursa yang bersangkutan.

Perbedaan antara nilai pembelian saham dengan nilai pasar dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang tidak direalisasikan atas investasi, sedangkan perbedaan antara biaya perolehan dengan harga jual bersih pada saat penjualan saham diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasikan.

Portofolio obligasi dan saham yang dibeli dengan syarat repo dinyatakan sebesar harga yang ditentukan.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) c. Portofolio Efek

Portofolio efek dalam waran dinyatakan sebesar nilai wajar dengan menggunakan harga teoritis apabila waran tersebut belum diperdagangkan di bursa efek, atau dengan menggunakan harga pasar terakhir di bursa efek pada akhir hari bursa yang bersangkutan apabila waran tersebut sudah diperdagangkan. Perbedaan antara biaya perolehan waran dengan nilai pasar dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang tidak direalisasikan atas investasi sedangkan perbedaan antara biaya perolehan dengan harga jual bersih pada saat penjualan saham diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang direalisasikan. d. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan jasa giro, bunga deposito berjangka, bunga obligasi dan bunga obligasi yang dibeli dengan syarat repo dan bunga saham yang dibeli dengan syarat repo diakui secara akrual dan dihitung secara harian. Perbedaan antara harga beli dengan harga jual obligasi dan saham yang dibeli dengan syarat repo diperlakukan sebagai pendapatan bunga dan diakui secara akrual dan dihitung secara harian.

(37)

Pendapatan dividen dari saham yang diperdagangkan di bursa efek diakui pada tanggal tanpa dividen (ex-dividend date).

Beban jasa pengelolaan investasi, beban jasa kustodian dan beban lain-lain diakui secara akrual dan dihitung secara harian.

e. Taksiran Pajak Penghasilan

Reksa Dana menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran pajak penghasilan, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.46 (PSAK No.46) tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

PSAK No. 46 mensyaratkan penangguhan pajak penghasilan menjadi aset yang terpulihkan atau kewajiban yang harus dilunasi sebagai konsekuensi pajak di masa depan akibat perbedaan dasar pelaporan aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan pajak.

PSAK No. 46 juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang berasal dari rugi pajak yang dapat dikompensasikan ke periode berikut, apabila besar kemungkinan bahwa laba pajak pada masa depan memadai untuk dikompensasi. Jika berdasarkan bukti yang tersedia, seluruh atau sebagaian dari aset pajak tangguhan tidak dapat direalisasi maka aset tersebut dikurangi dengan suatu penyisihan penilaian.

3. PORTOFOLIO EFEK a. Instrumen Pasar Uang

2 0 0 9 Nama Efek Nilai Nominal Tingkat Bunga Tanggal Jatuh Tempo Persentase terhadap Nilai Aset Bersih Persentase terhadap Total Portofolio Rp % % %

NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

J u m l a h NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

3. PORTOFOLIO EFEK (Lanjutan) a. Instrumen Pasar Uang (Lanjutan)

(38)

2 0 0 8 Nama Efek Nilai Nominal Tingkat Bunga Tanggal Jatuh Tempo Persentase terhadap Nilai Aset Bersih Persentase terhadap Total Portofolio Rp % % % Deposit On Call

PT Bank Niaga – Fatmawati 7.000.000.000 8,8 6-Jan-09 8,74 8,86

Bank Permata-Sudirman 4.300.000.000 8,8 6-Jan-09 5,37 5,45

J u m l a h 11.300.000.000 14,11 14,31 b. Efek Hutang 2 0 0 9 Nama Efek Nilai Nominal Nilai Pasar Tingkat Bunga Tanggal Jatuh Tempo Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portofolio Efek Rp Rp % % % Obligasi Korporasi

Apexindo Pratama Duta I 2005 6.000.000.000 6.105.300.000 12,25 08-Apr-10 8,85 8,66 Syariah Ijarah Apexindo I 2005 6.000.000.000 6.017.400.000 08-Apr-10 8,72 8,54 Astra Sedaya Finance X A 09 5.000.000.000 5.107.750.000 02-Apr-10 7,40 7,25 BCA Finance II 2007 Seri C 5.000.000.000 5.041.250.000 11 27-Agust-10 7,31 7,15 Bhakti Finance II 2007 6.500.000.000 6.500.000.000 03-Des-10 9,42 9,22 Federal INTL Fin IX A 2009 5.000.000.000 5.100.150.000 29-Apr-10 7,39 7,24 Indosat III/2003 Seri B 5.500.000.000 5.665.550.000 12,875 22-Okt-10 8,21 8,04 Oto Multiartha V B 2007 5.000.000.000 5.000.000.000 10,3 19-Jun-10 7,25 7,09 Perkebunan Nus III/03 Seri A 4.000.000.000 4.162.920.000 05-Agust-10 6,03 5,91 Tunas Financindo IV/07 Seri C 5.000.000.000 5.000.000.000 13,25 22-Feb-10 7,25 7,09 Tunas Financindo V/08 Seri B 5.000.000.000 5.000.000.000 10,4 20-Feb-10 7,25 7,09 Wahana Ottomitra III C 2006 6.000.000.000 6.237.600.000 15,35 07-Jun-10 9,04 8,85 Wahana Ottomitra IV A 2007 2.500.000.000 2.511.000.000 11,25 29-Mei-10 3,64 3,56

J u m l a h 66.500.000.000 67.448.920.000 97,74 95,69 Nama Efek Nilai Nominal Nilai Pasar Tingkat Bunga Tanggal Jatuh Tempo Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portofolio Efek Rp Rp % % %

NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

J u m l a h NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL

(39)

3. PORTOFOLIO EFEK (Lanjutan) b. Efek Hutang (Lanjutan)

2 0 0 8 Nama Efek Nilai Nominal Nilai Pasar Tingkat Bunga Tanggal Jatuh Tempo Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portofolio Efek Rp Rp % % % Obligasi Korporasi Bank BTN X 2004 1.000.000.000 1.012.000.000 1,27 25-Mei-09 1,26 1,28 Berlina I Seri B Thn 2004 1.000.000.000 1.010.000.000 1,26 15-Mar-09 1,26 1,28 Syariah Berlina I Thn 2004 5.900.000.000 5.870.500.000 7,35 15-Des-09 7,33 7,43 Federal Intl Fin VI Seri C/2006 7.000.000.000 7.154.000.000 8.96 21-Apr-09 8,93 9,06 HITS I Syariah Ijarah Thn 2004 7.000.000.000 7.280.000.000 9,12 17-Mar-09 9,09 9,22 HM Sampoerna III/2004 5.000.000.000 5.010.000.000 6,27 26-Apr-09 6,26 6,34 Indofood Sukses M III/2004 7.000.000.000 7.112.000.000 8,91 13-Apr-09 8,88 9,01 Medco I 2004 5.000.000.000 5.125.000.000 6,42 12-Apr-09 6,40 6,49 Syariah Ijarah Matahari 2004 7.000.000.000 7.136.500.000 8,94 11-Mei-09 8,91 9,04 Indorent I Seri B 2004 1.920.000.000 1.920.000.000 2,40 11-Mar-09 2,40 2,43 Syariah Ijarah Indorent I 2004 3.840.000.000 3.840.000.000 4,81 11-Mar-09 4,80 4,86 Tunas Financindo V/08 Seri A 7.000.000.000 7.059.500.000 8,84 27-Mei-09 8,82 8,94 Wahana Ottomitra II C 2005 5.000.000.000 5.100.000.000 6,39 07-Jun-09 6,37 6,46

J u m l a h 63.660.000.000 64.629.500.000 80,72 81,85 Nama Efek Nilai Nominal Nilai Pasar Tingkat Bunga Tanggal Jatuh Tempo Nilai Pasar terhadap Nilai Aset Bersih Nilai Pasar terhadap Portofolio Efek Rp Rp % % % Obligasi Pemerintah

Obligasi Negara RI ORI001 3.000.000.000 3.036.000.000 3,80 09-Apr-09 3,79 3,84

J u m l a h 3.000.000.000 3.036.000.000 3,79 3,84

J u m l a h 66.660.000.000 67.665.500.000

Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-24/PM/2004 Peraturan No. IV.C.2, penilaian nilai wajar efek hutang dalam portofolio reksa dana pasar uang berdasarkan harga perolehan yang disesuaikan dengan cara melakukan amortisasi atas premi atau diskonto.

(40)

4. KAS

Akun ini merupakan kas pada Bank Kustodian, pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 2 0 0 9 Rp 2 0 0 8 Rp BCA Rek 4583008732 561.476.979 42.998.324 J u m l a h 561.476.979 42.998.324 5. PIUTANG 2 0 0 9 Rp 2 0 0 8 Rp Efek hutang 1.147.883.277 1.032.495.83 8

Instrumen pasar uang - 2.724.384

Jasa giro 1.761.820 3.135.261

J u m l a h 1.149.645.097 1.038.355.48

3 Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Reksa Dana BIG Dana Lancar

tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena Manajer Investasi berkeyakinan bahwa seluruh piutang tersebut dapat tertagih.

6. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

2 0 0 9 Rp 2 0 0 8 Rp PPh pasal 25 - 28.819.920 J u m l a h - 28.819.920

(41)

7. HUTANG LAIN-LAIN 2 0 0 9 Rp 2 0 0 8 Rp

Jasa pengelolaan investasi 89.985.113 145.021.727

Jasa kustodian 17.997.023 28.435.632

Lain-lain 74.689.128 44.848.424

J u m l a h 182.671.264 218.305.783

8. UNIT PENYERTAAN BEREDAR

2 0 0 9 2 0 0 8

Persentase Unit Persentase Unit

Pemodal

PT Media Nusantara Citra 44 30.376.771 43 34.356.448

PT Pos Indonesia (Persero) - - 26 20.557.162

PT Rajawali Citra Televisi Indonesia 16 11.340.615 13 10.360.690

Dana Pensiun Bimantara - - 2 1.324.406

Lain-lain 40 27.259.985 16 13.258.662

J u m l a h 100 68.977.371 100 79.857.368

Berdasarkan KIK Reksa Dana BIG Dana Lancar, unit penyertaan beredar yang merupakan penempatan dana awal sponsor dapat dijual kembali setelah dimiliki sponsor selama satu tahun.

9. PENDAPATAN BUNGA 2 0 0 9 Rp 2 0 0 8 Rp Efek hutang 9.049.494.200 6.019.788.76 0

Instrumen pasar uang 94.683.959 180.745.497

Jasa giro 17.598.342 24.546.124

J u m l a h 9.161.776.501 6.225.080.38

(42)

Pendapatan bunga di atas termasuk pendapatan bunga yang belum direalisasi tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.149.645.097 dan Rp 1.038.355.483 (Catatan 5).

10. BEBAN PENGELOLAAN INVESTASI

Akun ini merupakan imbalan yang dibayarkan kepada PT Bhakti Asset Management sebagai Manajer Investasi sebesar 1,25% per tahun dari nilai aset bersih harian ditambah pajak yang berlaku.

11. BEBAN KUSTODIAN

Akun ini merupakan imbalan jasa untuk penitipan harta, administrasi dan agen pembayaran kepada PT Bank Central Asia Tbk, sebagai Bank Kustodian sebesar 0,25% per tahun dari nilai aset bersih harian ditambah pajak yang berlaku.

12. PAJAK PENGHASILAN

Rekonsiliasi antara kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi sebelum pajak menurut laporan operasi dengan kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi kena pajak adalah sebagai berikut:

2 0 0 9 Rp

2 0 0 8 Rp

Kenaikan aset bersih dari aktivitas operasi

sebelum pajak menurut laporan operasi 6.787.967.403

4.978.145.34 2

Koreksi positif (negatif)

Beban investasi 2.228.797.740 996.302.835

Pendapatan bunga – efek hutang (9.049.494.200

)

(6.019.788.76 0)

Pendapatan bunga – instrumen pasar uang (94.683.959)

(180.745.497)

Pendapatan bunga – jasa giro dan deposito (17.598.342)

(24.546.124)

Kerugian (keuntungan) investasi telah direalisasi 1.125.208.489 184.978.536

Kerugian (keuntungan) investasi belum direalisasi (980.452.137) 65.653.669

Taksiran penghasilan kena pajak - -

Pajak terhutang - -

Pajak dibayar dimuka - -

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari pasal 123 ayat 3 dan 4 menyatakan rencana konsolidasi (peleburan) suatu badan usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas, hanya dapat dilakukan apabila

ABSTRAKSI - All New Honda CS1 (City Sport One) adalah pengembangan desain dan konsep baru dari Honda CS1 sebelumnya, dengan tujuan yaitu untuk memperbaiki image Honda CS1

maklumat berkenaan dengan kaedah rawatan, teknik pembedahan, risiko perubatan dan peluang kesembuhan maka keizinan yang diberikan oleh pesakit boleh mengenepikan

Karya tulis ini sepenuhnya merupakan karya intelektual Saya dan seluruh sumber yang menjadi rujukan dalam karya tulis ini telah Saya sebutkan sesuai kaidah akademik yang

Hadirnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum adalah salah satu solusi bagi Pemberi Bantuan Hukum dalam hal ini Organisasi Bantuan Hukum

Capaian kinerja indikator ini dilakukan melalui kegiatan Bimtek, asistensi, dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan. Jumlah seluruh laporan terbit sebanyak 29

a) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Algoritma Backpropogation untuk memprediksi jumlah pengguna Kereta Api di Pulau Sematera. b) Jaringan saraf

Hal ini sesuai seperti yang ditulis dalam sebuah artikel yang dimuat dalam situs fortunepr.com yang mengungkapkan bahwa pada era digital ini masyarakat menjadi