• Tidak ada hasil yang ditemukan

oleh: Hernawati Gaib*Asrin **Warni T. Sumar UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN 2013 ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "oleh: Hernawati Gaib*Asrin **Warni T. Sumar UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN 2013 ABSTRAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF KREATIF EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAKEM) DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

SELATAN oleh:

Hernawati Gaib*Asrin **Warni T. Sumar UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

2013

ABSTRAK

Hernawati Gaib: Pengelolaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Universitas Negeri Gorontalo, Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Manajemen Pendidikan 2013. Pembimbing I Dr Asrin MPd dan Pembimbing II Warni Tune Sumar SPd. MPd

Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran yang ril mengenai: Perencanaan program pembelajaran PAKEM, Implementasi pembelajaran PAKEM, Monitoring dan Evaluasi pembelajaran PAKEM. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif sampel penelitian berjumlah 36 guru. Tehnik pengumpulan data yaitu angket, observasi dan dokumen. Data dalam penelitian dianalisis dengan rumus persentase (%). Hasil penelitian menujukan bahwa Pengelolaan pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Meliputi: (1) Perencanaan program pembelajaran PAKEM berada pada kategori sangat efektif. (2) Impelementasi pembelajaran PAKEM berada pada kategori efektif. (3) Monitoring dan evaluasi pembelajaran PAKEM berada pada kategori efektif. Untuk disarankan (1) Untuk kepala sekolah diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan guru melalui pembelajaran pakem dan dapat melalukan pembinaan secara professional guru secara terencana, sistematis dan berkelanjutan sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara memadai (2) Untuk guru diharapkan dapat mencari kiat-kiat dalam mengembangkan pengetahuan dan lebih meningkatkan kreaktivitas dalam pengelolaan model pembelajaran pakem.(3) Untuk peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar penelitian lanjutan pada populasi yang lebih besar.

(2)

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan, oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreaktif dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan di antaranya adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar. Peguasaan terhadap keterampilan mengajar tersebut harus utuh dan sistematis melalui proses pembelajaran.

Guru adalah salah satu faktor penting dalam menyelenggarakan pendiidkan di sekolah. Oleh karena itu meningkatkan mutu pendiidkan berarti dapat meningkatkan mutu guru. Meningkatkan mutu guru bukan hanya dari segi kesejahteraan, tetapi juga profesionalismenya. Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Pasal I ayat (I) menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan menengah. Sebagai seorang guru profesional guru harus memilih kompetensi keguruan yang cukup. Dimana kompetensi keguruan tampak pada kemampuan menerapkan sejumlah konsep, asas kerja, sebagai guru, mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten.

Sejalan dengan hal itu Undang-Undang No 14 Tahun 2005 Bab II Pasal 2 ayat (I) menyatakan guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan usia dini pada jenjang pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Profesional berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang tetapi profesional sebagai tenaga pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan melalui lembaga pendidikan formal.

PAKEM merupakan singkatan dari pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan. Pembelajaran aktif dimaksudkan bahwa dalam pembelajaran guru harus mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Kreaktif dimaksudkan bahwa guru

(3)

mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Efektif yaitu menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah pembelajaran berlangsung, dan menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada saat belajar sehingga waktu untuk mencurahkan perhatian siswa (Depdiknas, 2004:45)

Menurut Usman (2009: 21) mengemukakan bahwa guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dan meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelolah proses pembelajaran. Guru berperan sebagai pengelolah proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajar dengan baik dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimpak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan.

Melalui PAKEM dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya mempertanyakan dan mengemukakan gagasan. Belajar merupakan suatu proses aktif yang dapat melibatkan siswa secara langsung yang dapat merubah prilaku siswa dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta dapat menggunakan lingkungan sebagai tempat belajar, maka diperlukan kreaktivitas guru dalam mengembangkan ketiga aspek yang terdapat pada diri siswa melalui pengelolahan pembelajaran model pakem. Melalui kegiatan belajar guru dapat membangun pengetahuannya bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan, sehingga proses pembelajaran tidak dapat memberikan kepada siswa untuk berperan aktif hanya yang bersifat catat bahan sampai habis maka proses pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakekat belajar. Untuk itu diperlukan kompetensi guru dalam mengelolah pembelajaran model pakem dalam kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga dapat

(4)

membangun pengetahuan siswa seperti apa yang diharapkan oleh tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan sekolah pada khususnya.

Dalam pengelolaan model pembelajaran PAKEM memerlukan lingkungan belajar yang kondusif, yang mendukung berbagai aktivitas siswa dalam melakukan proses belajar. Karena melalui pengelolaan model pembelajaran PAKEM diharapkan dapat terlihat siswa aktif mengeksplorasikan melalui berbagai percobaan, melakukan observasi, diskusi kelompok, melakukan latihan-latihan praktis, memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.

Menurut Abimayu dkk (2008: 8) mengemukakan terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam upaya mengoptimalkan keaktifan siswa dalam belajar baik dari segi yang belajar maupun dari segi mengelolah proses pembelajaran. Prinsip belajar itulah yang harus diperhatikan dalam menerapkan PAKEM antara lain: (1) penumbuhan motivasi baik motivasi instrinsik maupun motivasi ekstrinsik, (2) npemantapan latar dari yang akan dipelajari khususnya pemberian apersepsi/kaitan, (3) mengupayakan keterarahan kepada suatu fokus, seperti suatu konsep inti ataupun permasalahan sehingga siswa dapat memusatkan perhatian dalam mengaitkan/menghubungkan keseluruhan bahan yang sedang dipelajari, (4) belajar sambil bekerja, bermain ataupun kegiatan lainnya, (5) penyesuaian dengan perbedaan individual, (6) peluang untuk bekerja sama dengan berbagai pola interaksi, (7) peluang untuk menemukan sendiri informasi/konsep, (8) penumbuhan kepekaan mencari masalah dan memecahkannya, (9) mengupayakan keterpaduan baik asimilasi maupun akomodasi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Dalam hal ini mendeskripsikan fenomena yang berkaitan dengan Pengelolaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkn di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Penelitian ini dilakukan selama 4 (empat) bulan terhitung pada saat pelaksanaan studi pendahuluan sampai dengan proses pembimbingan dalam

(5)

menyelesaikan laporan akhir penelitian. Dengan tahapan penelitian sebagai berikut: (1) observasi awal, (2) pengumpulan data, (3) pengolahan data, (4) penulisan skripsi.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif menggunakan analisis persentase dan jenis penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu bertujuan untuk mengetahui Pengelolaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Sehingga proses pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Anggota populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakteristik yang berhubungan dengan Pengelolaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan berjumlah 120 orang. Dengan ukuran sampel penelitian didasarkan pada pendapat Arikunto (1999: 120) bahwa apabila jumlah populasi kurang dari 100, maka dapat diambil semuannya untuk dijadikan sampel dan penelitian disebut penelitian populasi, sedangkan bila jumlah populasi lebih dari 100, dapat diambil antara 10-15% atau 15-20% atau lebih dari itu disesuaikan dengan kemampuan peneliti dari segi waktu, tenaga dan biaya, oleh sebab itu penetapan sampel dalam penelitian ini sebesar 25% dari anggota populasi atau 30%X 120 = 36 Orang.

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini analisis deskriptif persentase dengan analisis statistik deskriptif yaitu analisis data yang menggunkan rumus persentase (%) dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut dengan formulasi:

Pr = F/N x 100 ( Sugiyono 2005: 107) Dimana:

P : Presentase

F : Frekuensi jawaban responden n : Jumlah jawaban responden

(6)

Penjelasan terhadap rumus di atas sebagai berikut:

Untuk mendeskripsikan variabel yang diteliti sehubungan dengan indikator pengelolaan pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan dilihat dari kreaktifitas guru dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

digunakan tehnik analisis dengan formulasi: Sr-S min

P = x 100% ( Sugiyono, 2005: 111) r

Keterangan: P = Persentase

Sr = Skor Indikator/ Responden

S.Min = Skor minimal yang mungkin dicapai

r = Selisih antara skor maksimal dengan skor minimal Hasil analisis data selanjutnya diolah dalam penelitian mengenai pengelolaan pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

buat dalam bentuk tabel, untuk mendeskripsikan fenomena yang terkait dengan dengan klasifikasi sebagai berikut:

Skor Persentase Kriteria Keberhasilan 81% - 100% = Sangat Efektif

61% - 80% = Efektif

41% - 60% = Kurang Efektif 21%-40% = Tidak Efektif

0% - 20% = Sangat Tidak Efektif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Guna mendapatkan data dalam penelitian ini sehubungan dengan Pengelolaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dijaring dengan menggunakan angket yang diedarkan kepada 36 respoden guru yang berada di

(7)

Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Indikator Persentase (%) Klasifikasi Penilaian Perencanaan program pembelajaran PAKEM 83,88 Sangat Efektif Implementasi pembelajaran PAKEM 80,64 Efektif

Monitoring dan evaluasi pembelajaran PAKEM

77,56 Efektif

Jumlah 242,08 - Rata-Rata 80,69 Efektif Sumber: Olahan Data Primer, 2013

Berdasarkan tabel diatas bahwa pengelolaan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan pada kategori efektif dengan presentase rata-rata sekitar 80,69%. Perolehan persentase ini merupakan akumulasi dari indikator pengelolaan pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan pada kategori efektif dengan presentase rata-rata sekitar 80,69%. pengelolaan pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan dalam perencanaan program pembelajaran PAKEM pada kategori sangat efektif dengan persentase 83,88%. pengelolaan pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan dalam implementasi pembelajaran PAKEM pada kategori efektif dengan persentase 80,64%. Pengelolaan pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan dalam monitoring dan evaluasi pembelajaran PAKEM pada kategori efektif dengan persentase 77,56%.

PEMBAHASAN

Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang riil tentang pengelolaan pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan indikator perencanaan program pembelajaran PAKEM,

(8)

implementasi pembelajaran PAKEM serta monitoring dan evaluasi pembelajaran PAKEM dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan program pembelajaran PAKEM

Hasil pengelolaan data untuk indikator perencanaan program pembelajaran PAKEM diperoleh persentase 83,88% dari frekuensi total angket. Hasil ini bila dihubungkan dengan kriteria penilaian angket dengan jumlah 36 responden dengan kategori sangat efektif ini menujukan bahwa perencanaan guru dalam program pembelajaran cukup berarti dalam pelaksanaan proses pembelajaran dimana sebagaian besar guru mempertimbangkan penguasaan kurikulum dalam hal penguasaan kompetensi dasar yang akan dijabarkan dalam rumusan tujuan pembelajaran, pengembangan materi sesuai dengan karakteristik siswa ini menujukan sebagaian guru telah mampu menentukan bahan ajar yang tepat dalam proses pembelajaran serta menentukan metode pembelajaran, pemilihan sumber dan media pembelajaran. Namun perlu ditingkatkan lagi karena masih terdapat sekitar 16,12% guru belum mampu menujukan kemampuan dalam hal perencanaan program pembelajaran PAKEM dari pemilihan materi dan pemilihan metode yang tepat yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b. Implemetasi Pembelajaran PAKEM

Hasil pengolahan data dengan indikator implementasi pembelajaran PAKEM dipeeoleh persentase 80,64% dari frekuensi total angket. Hasil ini bila dihubungkan dengan kriteria penilaian angket dengan jumlah 36 responden dengan kategori efektif. Oleh sebab itu setiap guru dalam melaksanakan pembelajaran diharapkan lebih menunjukan aktivitas siswa sehingga dapat memberikan kesempatan lebih besar berkembangnya daya kreaktivitas siswa berlangsung dalam suasana yang menyenangkan. Dalam hal ini bekerja secara optimal dalam mengimplementasikan metode pembelajaran, penguasaan keterampilan mengajar, pelayanan individual, pemanfataan media. Pemberian reword serta keterlibatan siswa didalam proses pembelajaran. Dengan model pembelajaran PAKEM guru harus menujukan kemampuan diantaranya: (1) kemampuan merancang dan mengelolah pembelajaran,

(9)

(2) guru harus menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam terciptanya interaksi yang bervariasi antara guru dengan siswa, (3) guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilannya, (4) guru dapat memberikan kesempatan untuk mengungkapkan gagasannya sendiri baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Namun disisi lain implementasi pembelajaran berbasis PAKEM perlu ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik karena masih terdapat sekitar 19,36% belum mampu menujukan kemampuannya dalam mengimplmentasikan pembelajaran PAKEM dikelas.

c.Monitoring dan Evaluasi pembelajaran PAKEM

Hasil pengolahan data dengan indikator monitoring dan evaluasi pembelajaran PAKEM diperoleh persentase 77,56% dari frekuensi total angket. Hasil ini bila dihubungkan dengan kriteria penilaian angket dengan jumlah 36 responden dengan kategori efektif ini menujukan bahwa monitoring dan evaluasi pembelajaran PAKEM dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam melaksanakan proses hasil belajar siswa tetap dinilai melalui pemberian tugas, pemberian remedial serta pengayaan bertujuan untuk mengetahui pencapaian daya serap siswa dan penilaian hasil belajar siswa pada akhir proses pembelajaran. Guru dapat memberikan umpan balik secara individual dengan menggunakan berbagai tes dan non tes dan manfaatnya untuk kegiatan tindak lanjut setiap proses dan hasil pembelajaran disertai dengan reword.

Namun disisi lain monitoring dan evaluasi pembelajaran PAKEM perlu ditingkatkan karena masih sebagaian guru belum mampu menujukan monitoring dan evaluasi itu terlihat masik sekitar 22,44%. Pengelolaan pembelajaran aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan dalam monitoring dan evaluasi pembelajaran PAKEM belum mampu menunjukan kemampuanya dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk mengukur ketercapaian hasil belajar siswa.

(10)

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan Pembelajaran Aktif, Kreaktif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan pada kategori efektif.

Saran

Sehubungan dengan hasil penelitian ini maka dapat disarakan beberapa hal sebagai berikut:

1. Untuk kepala sekolah diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan guru melalui pembelajaran pakem dan dapat melalukan pembinaan secara professional guru secara terencana, sistematis dan berkelanjutan sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara memadai

2. Untuk guru diharapkan dapat mencari kiat-kiat dalam mengembangkan pengetahuan dan lebih meningkatkan kreaktivitas dalam pengelolaan model pembelajaran pakem.

3. Untuk peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi penelitian pada populasi yang lebih besar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimin 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Praktek Jakarta Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimin 2005. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta Bumi Aksara

Abimayu Soli 2008. Strategi Pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Depdiknas 2005 Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Melalui Pendekatan PAKEM, Kontekstual, dan Kecakapan Hidup Jakarta Depdiknas

Usaman. M. 2009 Menjadi Guru Profesional Penerbit PT Remaja Rosda Karya Bandung

(11)

Referensi

Dokumen terkait

mu’āthah di Suzuya Mall Banda Aceh telah sesuai dengan ketentuan hukum Islam, karena pihak Suzuya Mall Banda Aceh memperbolehkan konsumen untuk memilih sendiri

Untuk berlayar dari satu tempat ke tempat lain, kapal dalam pelayaran terlebih dahulu harus mengikuti garis yang telah ditetapkan/diplot di peta. Garis tersebut

Disebutkan bahwa pembukaan program studi Ilmu Politik diusulkan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan telah mendapatkan kesepakatan kedua belah pihak (FIS dan FIA). Melihat

Imunitas pada tubuh ikan merupakan hal yang penting dalam mengatasi serangan parasit maupun penyakit, terutama dalam tahap pendederan atau pemeliharaan benih ikan lele ukuran

Pemberian izin oleh penguasa atau pemerintah terhadap pemohon izin berarti memberikan serta memperkenankan pemohon tersebut dalam melakukan tindakan tertentu. Secara umum

Menetapkan n ma-n ma gunr yarig tercantum dalam Lampran I(eputusan ini sebagai penerima Subsidi Tunjangan Fungsional bagi Guru RA/Madrasah Bukan Pegawai Negeri Sipil

Dalam hal ini Kapal Boat yang digunakan bertahun-tahun terbuat dari kayu, akan tetapi karena sifat kayu yang mudah lapuk oleh faktor cuaca dan kimia serta

Berdasarkan hasil siklus I tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penguasaan kosa kata peserta didik kelas VII D belum mencapai 75%. Hal ini disebabkan tindakan yang