• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian - ANALISIS DAMPAK KONVERSI LAHAN TERHADAP PERUBAHAN P RODUKTIVITAS USAHATANI DI DESA DUKUHSALAM, KECAMATAN SLAWI, KABUPATEN TEGAL - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian - ANALISIS DAMPAK KONVERSI LAHAN TERHADAP PERUBAHAN P RODUKTIVITAS USAHATANI DI DESA DUKUHSALAM, KECAMATAN SLAWI, KABUPATEN TEGAL - repository perpustakaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dukuhsalam, Kecamatan Slawi,

Kabupaten Tegal. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan hasil observasi

awal dari melihat kondisi pertanian di Kabupaten Tegal khususnya Desa

Dukuhsalam, Kecamatan Slawi yang mempunyai potensi lahan pertanian yang

cukup baik.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan yaitu bulan Januari

sampai Agustus 2017 di Desa Dukuhsalam, Kecamatan Slawi, Kabupaten

Tegal dengan mengumpulkan data primer yang bersumber dari petani

responden di Desa Dukuhsalam Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Kegiatan

pengumpulan data telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari

2017.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus

deskriptif, yaitu suatu metode dalam menelitian status kelompok manusia, suatu

objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada

(2)

konversi lahan terhadap perubahan produktivitas usaha tani di Desa Dukuhsalam,

Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.

C. Jenis Data

1. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2005 : 62), data sekunder adalah data yang

tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya penelitian harus

melalui orang lain atau mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh

dengan menggunakan studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku

dan diperoleh berdasarkan catatan – catatan yang berhubungan dengan

penelitian, selain itu peneliti mempergunakan data yang diperoleh dari

internet. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten Tegal,

Badan Pusat Statistika Kabupaten Tegal, Kantor Balai Desa Dukuhsalam

serta lembaga-lembaga lain yang terkait di dalamnya.

2. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli

(tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara

individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau

hasil kegiatan, dan hasil pengujian. Data primer diperoleh dari petani Responden dan

(3)

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Metode wawancara

Metode wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang

umum digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan lisan dari

suatu narasumber atau responden tertentu. Data yang dihasilkan dari

wawancara dapat dikategorikan sebagai sumber primer karena didapatkan

langsung dari sumber pertama. Proses wawancara dilakukan dengan

mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau responden tertentu.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara tersebut biasanya

telah terstruktur secara sistematis agar didapatkan hasil wawancara yang

lebih spesifik dan terperinci. Walaupun adakalanya wawancara

berlangsung tidak terstruktur atau terbuka sehingga menjadi sebuah diskusi

yang lebih bebas. Dalam kasus ini tujuan pewawancara mungkin berkisar

pada sekedar memfasilitasi narasumber atau responden untuk berbicara

(Blaxter et.al,2006: 258-259).

2. Metode observasi

Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati

perubahan fenomena–fenomena social yang tumbuh dan berkembang yang

kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut, bagi

(4)

mampu memisahkan antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan.

(Margono, 2007:159).

3. Metode dokumentasi

Menurut Sugiono (2011:329-330) Dokumentasi merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk

tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto,

gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya

misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.

Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kridibel atau

dapat dipercaya kalau di dukung oleh sejarah pribadi kehidupan masa kecil,

sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobografi.

E. Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling.

Dikarenakan teknik tersebut dianggap dibutuhkan pada proses pengumpulan sumber

data. pada proses pengumpulan data menggunakan purposive sampling diambil 20

reponden atau sampel dari 100 populasi yang dipilih oleh peneliti dari anggota

Gapoktan di Desa Dukuhsalam dengan beberapa kriteria petani responden seperti

petani tebu dan jagung yang tanahnya terkonversi atau petani tebu dan jagung yang

(5)

dan 17 lainnya adalah petani responden. Pada 3 informen kunci yang diambil, ketiga

informen kunci tersebut juga rangkap profesi atau mempunyai 2 pekerjaan yaitu

pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan (menjadi petani tebu atau jagung). Untuk

17 responden lainnya, 12 responden diantaranya petani tebu murni dan 5 responden

petani jagung dan tebu (campuran). Pengambilan sampel menggunakan purposive

sampling dilakukan dengan alasan di Desa Dukuhsalam memiliki petani yang relatif

sedikit. Untuk pengumpulan data rumusan masalah ke-1 dan rumusan masalah ke-2

yaitu tentang ciri-ciri lahan pertanian yang rawan terkena konversi lahan dan

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konversi lahan dari pertanian ke non pertanian,

dikumpulkan dengan cara mewawancarai responden (petani) yang dipilih oleh peneliti

dengan mengajukan kuisioner yang telah dipersiapkan/dibuat oleh peneliti.

Kemudian untuk pengumpulan data rumusan masalah ke-3 dan ke-4 yaitu tentang

proses terjadinya konversi lahan dan dampak konversi lahan terhadap perubahan

produktivitas usahatani dilakukan dengan cara mengumpulkan sumber data yang

diperoleh dari informan kunci seperti anggota gabungan kelompok tani

(GAPOKTAN), kepala desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan lain-lain.

Informan kunci diambil sebanyak 3 responden, terdiri dari satu perangkat desa, satu

penyuluh, dan satu ketua Gapoktan. Penetapan informan kunci dilakukan dengan

(6)

F. Definisi Operasional Variable

Definisi oprasional variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan

ciri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya agar peneliti

dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di

definisikan konsepnya, maka peneliti harus memasukkan proses atau operasionalnya

alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.

1. Petani komoditi usahatani tebu dam jagung adalah petani yang

lahannya terkena dampak konversi lahan maupun petani yang lahannya

belum terkena dampak konversi lahan di Desa Dukuhsalam, Kecamatan

Slawi, Kabupaten Tegal.

2. Konversi lahan pertanian adalah proses pengalihan fungsi lahan

pertanian menjadi ke lahan non pertanian baik untuk keperluan

pembangunan gedung, pemukiman maupun sarana dan prasarana.

3. Lahan pertanian yaitu suatu media tanam untuk proses pelaksanaan

budidaya tanaman pertanian.

4. Produktivitas usahatani merupakan penggabungan antara efisiensi

usaha (fisik) dengan kapasitas tanah. Efisiensi fisik ini mengukur

banyaknya hasil produksi yang dapat diperoleh dari satu kesatuan

input.

5. Produktivitas didapat pada perhitungan Output dibagi dengan Input

(7)

6. Data yang di analisis yaitu produktivitas semua hasil usahatani di Desa

Dukuhsalam Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal di analisis pada

kurung waktu 2015-2017.

7. Usahatani merupakan salah satu proses pengolahan asset atau hasil

pertanian dibidang agribisnis.

G. Analisis Data

Analisis data yang diguanakan pada penelitian ini adalah analisis data

kualitatif. Analisis data kualitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam

catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya.

Setelah ditelaah, langkah selanjutnya adalah reduksi data, penyusunan satuan,

kategorisasi dan penafsiran data. Data tersebut didapat dari Petani di Desa

Dukuhsalam, Kantor Balai Desa, Dinas Pertanian Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal.

Data yang sudah diproleh kemudian dianalisis untuk mengetahui luas lahan sawah

yang terkonversi di Desa Dukuhringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal. Analisis

data yang digunakan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ciri-ciri lahan pertanian yang rawan terkena konversi lahan,

akan digunakan analisis deskriptif yaitu mengenai jenis tanaman yang

diusahakan, produktivitas usahatani, tingkat kesuburan, jenis pengairan/

(8)

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan konversi lahan pertanian

ke non pertanian di Desa Dukuhsalam, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal,

digunakan analisis deskripsi yaitu mengenai harga jual lahan, meningkatnya

harga jual lahan untuk non pertanian, pajak lahan tinggi, faktor sosial ekonomi

dan lain-lain.

3. Untuk mengetahui terjadinya proses konversi lahan pertanian di Desa

Dukuhsalam, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, digunakan analisis

deskriptif yaitu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dengan cara

mewawancarai responden (petani dan perangkat desa) tentang proses

terjadinya konversi lahan pertanian di Desa tersebut.

4. Untuk mengetahui dampak konversi lahan terhadap produktivitas usahatani di

Desa Dukuhsalam, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, digunakan analisis

data kuantitatif yaitu dengan mengambil data-data yang sudah ada baik di

Kantor Balai Desa, Dinas Pertanian Kabupaten Tegal, dan lain-lain untuk

kemudian menganalisis kembali sesuai dengan pokok bahasan yang

dibutuhkan. Analisis yang digunakan untuk rumusan masalah yang ke-4 yaitu

menggunakan analisis produktivitas dengan rumus sebagai berikut :

Produktivitas =

Keterangan :

Output = jumlah produksi

Gambar

gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya

Referensi

Dokumen terkait

Grafik 4.3 Hubungan antara Porositas dengan Massa Serat Batang Pisang 34 Grafik 4.4 Hubungan antara Kuat Impak dengan Massa Serat Batang Pisang 36 Grafik 4.5 Hubungan

Model ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok ( Group.. Process Skills ). Model

) 3/481 (.. 1179 انثدح - دمحم نب راشب انثدح دبع نمحرلا نب يدهم انثدح نايفس نع ليعامسإ نب يبأ دلاخ نع يبعشلا نع قورسم نع ةشئاع تلاق Y انريخ لوسر هللا ىلص هللا

Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor l0 Tahun 2010 tentang Rctribusi Jasa Urtun (Lembaran Dacmh Kablrpaten Malang Tahlb 20lO Nomof 2/C), sebagaima.a telah diubah

20 URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN. Organisasi

Landasan Teori dan Program projek akhir arsitektur ini tidak luput dari kesalahan dan.. kekurangan, maka penulis akan sangat menerima kritik maupun saran dari

Dari gambar 3.1 di atas dapat diketahui bahwa penampil gambar berbasis Mikrokontroler AT89S8252 ini akan menampilkan gambar pada 2 buah LED Matrik 5x7 sedangkan, transistor BC547

Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah 1) Apakah alasan pengangkatan anak di Kabupaten Gowa? 2) Bagaimana proses pengangkatan anak di