Sampai jumpa pada Peringatan HKSN
Tahun 2015
di Kupang
Sekapur Sirih
Revolusi Mental dari perspektif
Kesetiakawanan Sosial adalah terbangunnya
kesadaran moral sebagai perwujudan
kepekaan sosial yang dapat diaktualisasi
dalam bentuk Peduli, Berbagi dan Toleransi,
sebagai modal Pengembangan Karakter dan
Jati diri Bangsa yang tangguh, berakhlak
mulia, berbudaya dan beradab, serta
berdaya saing dan dinamis yang dilandasi
oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berdasarkan Pancasila.
A. SEJARAH HKSN
HARI SOSIAL ke I atau pertama kali diperingati pada
tanggal 20 Desember 1958 dicetuskan oleh Menteri Sosial Bapak H. Moeljadi Djojomartono. Momentum Hari Sosial diambil dari peristiwa masa perjuangan di Yogyakarta yang pada waktu itu timbul rasa senasib sepenanggungan, saling bahu membahu, memiliki tujuan yang sama, kebersamaan antara rakyat dan para pejuang dimaknai sebagai simbol kepekaan sosial, maka pada tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Sosial. Pada Peringatan yang ke XIX tanggal 20 Desember 1976, oleh Menteri Sosial Bapak HMS. Mintardja, SH. Nama HARI SOSIAL diubah menjadi HARI KEBAKTIAN SOSIAL. Dan pada Peringatan yang ke XXVI tanggal 20 Desember 1983, oleh Menteri Sosial Ibu Nani Soedarsono, SH. nama HARI KEBAKTIAN SOSIAL diubah lagi menjadi
HARI KESETIAKAWANAN SOSIAL NASIONAL. B. HAKEKAT HKSN
1. Membangun ingatan kolektif tentang semangat peduli, berbagi dan toleransi yang bersumber pada kearifan lokal.
2. Membangun kohesifitas sosial untuk mengurangi kesenjangan.
3. Memperkuat integrasi sosial sebagai basis kekuatan integrasi nasional.
C. TEMA HKSN 2014
D. AGENDA NASIONAL HKSN 2014
1. Semiloka Nasional tentang Kesetiakawanan Sosial nasional dilaksanakan pada tanggal 30 April 2014 di Jakarta yang diikuti dan dihadiri 300 orang peserta dengan narasumber Yudi Latief, Pieter George Manoppo, dan Hartono Laras dengan hasil-hasil berupa rekomendasi agar kesetiakawanan sosial dimasukan dalam pengarusutamaan (mainstream) pembangunan nasional, menyusun desain induk eksetiakawanan sosial asaional dan penguatan kesetiakawanan sosial melalui payung hukum yang kuat berupa Perpres dan Keppres.
2. Nation Character Buillding (NCB) internalisasi nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam bentuk capacity building untuk membangun kepekaan sosial bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya agar memahami dan mengamalkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dalam kehidupan sehari-hari. NCB Dilaksanakan di Provinsi Jambi, Nusa Tenggara
Barat dan Aceh dengan peserta sebanyak 460 orang. 3. Pemberian penghargaan bagi warga negara yang
berjasa besar di bidang kemanusiaan, khususnya di bidang usaha kesejahteraan sosial, antara lain : a. Satyalancana Karya Satya, adalah penghargaan
yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, negara dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan dan disiplin secara terus menerus paling singkat 10 sepuluh) tahun, 20
(dua puluh) tahun atau 30 (tiga puluh) tahun. b. Satyalancana Kebaktian Sosial adalah tanda
kehormatan yang diberikan oleh Presiden sebagai penghargaan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang telah berjasa dalam lapangan perikemanusiaan pada umunya atau dalam lapangan perikemanusiaan pada khususnya.
c. Satyalancana Perintis Kemerdekaan adalah tanda kehormatan yang diberikan kepada mereka yang telah berjuang mengantarkan bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan, diakui dan disahkan sebagai Perintis Kemerdekaan
d. Piagam Kesetiakawanan Sosial adalah penghargaan yang diberikan oleh Menteri Sosial RI sebagai bentuk pengakuan kepada Warga Negara Indonesia atau seseorang yang telah berjasa dalam bidang usaha kesejahteraan sosial.
4. Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Sosial RI dengan 21 Mitra Kerja sebagai Jaringan Kesetiakawanan Sosial Nasional.
5. Tersusunnya Desain Induk Kesetiakawanan Sosial Nasional (sudah diseminarkan dan disampaikan pada rapat koordinasi antar kementerian / lembaga di Jakarta).
6. Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS), merupakan langkah
percepatan penanganan kemiskinan dengan cara penjangkauan (Outreach) ke daerah-daerah melalui pola “kemitraan” dengan pendekatan kesetiakawanan sosial dalam bentuk kegiatan Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial.
Esensi dari LBKS adalah menembus batas wilayah, agama, etnis/suku, budaya dan keberagaman. Dengan tujuan untuk membangun kesadaran kolektif tentang nilai kepekaan sosial terhadap sesama, memperkuat kedaulatan sosial masyarakat.
Kegiatan LBKS dilaksanakan pada tanggal 13 – 17 Desember 2014 melintasi 5 provinsi dengan rute: DKI Jakarta – Banten (Kab.Pandeglang) – Lampung (Kab. Lampung Selatan) – Sumatera Selatan (Lahat) – Jambi (Kota Jambi).
Kegiatan ini didukung oleh Jaringan Kesetiakawanan Sosial Nasional, berupa: bantuan-bantuan paket pendidikan, pelayanan kesehatan gratis, bahan-bahan kebutuhan dasar, dan lain sebagainya bagi masyarakat. 7. Acara Puncak Peringatan HKSN tahun 2014, dilaksanakan
di Lapangan Ex MTQ, Kota Jambi, Provinsi Jambi pada tanggal 20 Desember 2014.
E. AGENDA-AGENDA KEGIATAN HKSN DI DAERAH
1. Pelaksanaan Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS) diseluruh Indonesia, dengan bentuk kegiatan:
a. Kampanye One Day One Care melalui penyuluhan sosial dalam bentuk : pentas Seni Budaya (wayang, ketoprak, dangdut dst).
b. Seminar, sarasehan, talk show di media lokal
c. Pemasangan media luar ruang seperti spanduk, umbul-umbul, baliho
2. Bhakti Sosial dalam bentuk :
a. Pemberian bantuan kebutuhan dasar bagi masyarakat tidak mampu.
b. Pameran hasil karya warga binaan sosial. c. Lomba-lomba seni dan ketangkasan.
d. Olah raga bersama seperti sepeda sehat, gerak jalan yang bersifat massal.
e. Donor darah
g. Pengobatan masyarakat h. Nikah massal
I. Khitanan Massal
j. Kerja bhakti, gotong royong seperti membangun rumah, perbaikan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),
k. Perbaikan sarana lingkungan, seperti membersihkan sungai, tempat ibadah, panti-panti, fasilitas umum, fasilitas sosial.
l. Pemberian bantuan perlengkapan pendidikan dan keterampilan.
m. Pemberian bantuan sarana instalasi air bersih bagi kawasan tertentu
n. Penataan kawasan lingkungan kumuh dan kotor o. Memperbaiki/ Membangun jembatan, pengerasan
jalan setapak lingkungan.
p. Pembentukan Satgas Kesetiakawanan Sosial sebagai pionir penggerak perubahan sosial di setiap desa/ kelurahan untuk cikal bakal jaringan Kesetiakawanan Sosial.
F. DAFTAR MITRA JARINGAN KESETIAKAWANAN SOSIAL NASIONAL. 1. TNI AD 2. TNI AL 3. TNI AU 4. POLRI
5. Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) 6. Dewan Nasional Indonesia Untuk Kesejahteraan
Sosial (DNIKS) 7. Artha Graha Peduli 8. Yayasan Pondok Kasih
9. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 10. PT. Bank BRI, Tbk.
11. Yayasan Amalillah 12. Pundi Amal SCTV 13. MNC TV
14. Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 15. PT. Indosiar Visual Mandiri
16. Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI)
17. Yayasan Muslim Asia (Asia Muslim Charity Foundation/ AMCF)
18. Yayasan Metropolitan Peduli 19. Yayasan Kasih Tuna Daksa
20. Yayasan Surya Kebenaran Internasional 21. PT. Tiga Delapan Tiga/ TNOL.CO.ID
22. Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia 23. Yayasan Rumah Zakat Indonesia
24. Yayasan Satu Untuk Negeri TV One 25. Univ. Prof. Dr. Moestopo (beragama) 26. Yayasan Kharisma Merah Putih 27. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) 28. Monex Investindo Futures
G. Keterlibatan Stake Holder / Mitra Jaringan Kesetiakawanan Sosial Nasional
Pada rangkaian acara HKSN 2014 para Stake Holder terlibat sesuai dengan kapasitas dan fokus kegiatan masing-masing untuk kepentingan masyarakat seperti :
1. Bantuan bagi kaum disabilitas berupa pembuatan kaki dan tangan palsu serta pemberian kursi roda serta alat bantu lainnya, alat bantu dengar, alat bantu jalan dan alat bantu peraga.
2. Bantuan pengobatan gratis 3. Bantuan Perlengkapan sekolah 4. Bantuan sembako
H. CAPAIAN YANG DIHARAPKAN DARI HKSN
1. Penyelenggaraan HKSN di seluruh Indonesia mulai terukur, terstruktur dan terintegrasi.
2. Tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk peduli, berbagi dan toleransi meningkat.
3. terdapat perubahan pada tingkat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
I. PENDUKUNG ACARA
a. Taman Budaya Provinsi Jambi b. Drumband Tanah PIlih
c. Paduan Suara Mahasiswa Universitas Jambi d. Paduan Suara Universitas Batang Hari e. BEM Sekolah Tinggi Ilmu Komputer f. Sanggar Seni Melodiens
g PNS dari Dinsos Jambi h. Dinas Budaya dan Pariwisata i. Guru Musik dan Seni
j. Karang Taruna
k. Pekerja Sosial Masyarakat l. TAGANA
m. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan n. Organisasi Sosial
o. Pramuka p. Pelajar
NO KEGIATAN URAIAN
1. Pra Acara 1. Atraksi 2. Paduan Suara 3. Lagu-lagu daerah 4. Tari-tarian daerah 2 Acara Pokok 1. Lagu Indonesia Raya
2. Lagu Mars Kesetiakawanan Sosial 3. Pembacaan Kalam Illahi / Do'a
4. Sambutan dan Laporan Gubernur Jambi 5. Penyerahan-penyerahan oleh Menteri
Sosial RI (pataka, Penghargaan-penghargaan dan bantuan-bantuan) 6. Sambutan Menteri Sosial RI
7. Penyerahan-penyerahan oleh Presiden RI (Satyalancana Karya
Satya, Satyalancana Kebaktian Sosial, Satyalancana Perintis Kemerdekaan) 8. Amanat Presiden RI
9. Hymne Kesetiakawanan Sosial 3 Acara
Tam-bahan 1. Persembahan seni budaya dan atraksi teatrikal 2. Peninjauan KSN Jambi Emas Expo 2014 3. Peninjauan lapangan ke lokasi penataan
kawasan lingkungan sosial terpadu (Kampung Bantar), dilanjutkan panen raya lele hasil budidaya perikanan darat milik warga binaan sosial
1. Tribun Undangan A (Kanan) 1.000 undangan 2. Tribun Utama 800 kursi
3. Tribun Undangan B (Kiri) 1.000 kursi 4. Tenda Pengamanan Presiden A (Kanan) 5. Tenda Pengamanan Presiden B (Kiri) 6. Level Area Penyerahan Penghargaan 7. Level area Pers
3 5 7 10 12 12 Keterangan gambar :
8. Tenda Massa A (Kanan) 4.000 orang 9. Tenda Pameran
10. Tenda Massa B (Kiri) 4.000 orang 11. Panggung Hiburan
12. Tower Lampu Sorot Lapangan
• Total undangan sebanyak 10.000 undangan
1 2 4 6 7 8 9 11 12 12
L. PROFIL KAMPUNG BANTAR
Foto profil Liposos Kampung Bantar, Kelurahan Eka Jaya, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi sebagai percontohan kawasan lingkungan sosial terpadu untuk pengembangan kawasan terpadu mandiri.
Kawasan Kampung Bantar yang terletak di Kelurahan Eka Jaya, Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi, pada mulanya adalah area lahan gambutberrawa, tidak produktif serta rimbun yang dihuni oleh berbagai binatang buas.
Sejak tahun 1990 digunakan untuk menjadi area transmigran lokal yang kemudian dibawah binaan Departemen Sosial RI (pada waktu itu) dijadikan lokasi pemukiman dengan nama LIPOSOS I dan LIPOSOS II.
Melalui perjuangan yang keras serta didukung oleh pemerintah setempat disertai semangat gotong royong dalam kerangka kesetiakawanan sosial, maka kawasan tersebut berhasil menjadi tumpuan harapan kehidupan dan penghidupan warganya, dimana secara mandiri masyarakat setempat berhasil merubah menjadi kawasan produktif.
Dengan cita, cinta dan harapan yang tidak muluk-muluk, akhirnya kawasan ini dinobatkan sebagai kawasan terpilih karena tertata dengan baik, dengan julukan Kampung BANTAR (Bersih, Aman dan Pintar).
Pintu gerbang menuju Kampung Bantar
Jalanan Kampung yang tertata rapi dan bersih
Rumah warga selalu tampak rapih dan bersih dengan bangunan masih terbuat dari papan dan kayu.
Kolam budidaya ikan lele