• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh : A. Oktaviani, E. Ningrum *), A. Yani *)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh : A. Oktaviani, E. Ningrum *), A. Yani *)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN MEDIA INTERAKTIF TIPE

DRILL

UNTUK

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM

PEMBELAJARAN GEOGRAFI

(PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS XI IPS 1 SMA PASUNDAN 3 BANDUNG)

Oleh :

A. Oktaviani, E. Ningrum*), A. Yani*)

Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia

Email :

[email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: (1) Menerapkan media interaktif tipe drill, (2) Meningkatkan minat belajar peserta didik, dan (3) Mengidentifikasi respon peserta didik terhadap kegiatan belajar menggunakan media interaktif tipe drill. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model John Elliot, dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari tiga tindakan. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPS 1 SMA Pasundan 3 Bandung. Objek penelitian adalah media interaktif tipe drill dan minat belajar. Instrumen penelitian ini meliputi lembar observasi, tes, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Penerapan media interaktif tipe drill dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran individual. Peserta didik mempelajari materi dan mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat di dalam media pembelajaran secara individu. (2) Penggunaan media interaktif tipe drill dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada materi sumber daya alam, hal ini terbukti dari akumulasi minat belajar peserta didik yang merupakan gabungan dari aspek perasaan senang, perhatian, partisipasi dan hasil belajar mencapai indikator keberhasilan dan mengalami peningkatan setiap tindakannya dan (3) Peserta didik memberikan respon yang positif dengan menyatakan sangat setuju terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media interaktif tipe drill.

Kata Kunci : Minat Belajar, Media Interaktif Tipe Drill, Penelitian Tindakan Kelas *) Penulis Penanggung Jawab

(2)

ABSTRACT

This research purpose to : (1) Applying interactive media drill type, (2) Increasing study interest of student, (3) identifying student respons about this media learning drill type. The method of this research is Action Class Research by John Elliot, in one cycling with 3 actions. Research subject are student class of XI Social 1 Senior High School Pasundan 3 Bandung. Research object are interactive media drill type and study interest. The research instrument are observation sheet, test, and inquiry. The result of research show : (1) Interactive media drill type was applied with individual learning. The student learn about Geography and fill the test with question from the lesson by individual. (2) Used interactive media drill type can increase study interest of student in natural source lesson. It prove with accumulation study interest with combining feeling aspect like happy, attetion, participation, and study result reach success indicator and increased every action. And (3) students gave positive respons with agree statement toward learning activity with media interactive tipe drill type.

(3)

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri atas tiga langkah pembelajaran yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Selain pembelajaran sebagai suatu proses, pembelajaran juga dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya guru, peserta didik, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar (yang mencakup sumber bahan ajar, media pembelajaran, dan alat belajar) dan penilaian.

Proses perancangan pembelajaran selalu diawali dengan merumuskan tujuan pembelajaran. Usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran dibantu oleh bahan ajar dan media pembelajaran. Setelah itu guru melaksanakan pembelajaran dan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat menjadi bahan masukan kegiatan yang telah dilaksanakan. Apabila ternyata hasil belajar siswa rendah, maka kita dapat mengidentifikasi komponen pembelajaran yang kurang berperan terhadap pembelajaran tersebut, salah satunya adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat menyampaikan serta menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang

kondusif, efisien dan efektif (Munadi, 2008, hlm. 7-8).

Selain media pembelajaran, salah satu faktor keberhasilan proses pembelajaran adalah minat belajar peserta didik. Minat adalah keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian besar terhadap suatu objek disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari sehingga membuktikan lebih lanjut tentang objek tersebut (Bimo, 2004, hlm. 38). Minat belajar merupakan modal peserta didik dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Pendidik dan peserta didik harus saling bekerja sama dalam mengembangkan minat belajar yaitu dengan cara pendidik bertindak sebagai mediator dan fasilitator pembelajaran sehingga peserta didik akan memiliki semangat, dorongan, dan sikap untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu (Syah, 2010, hlm. 136). Minat belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar, apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan merasa malas belajar dan tidak mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa,

(4)

lebih mudah dipelajari sehingga dapat meningkatkan hasil belajar (Sari, 2014, hlm. 2).

Salah satu cara untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar peserta didik yaitu menggunakan multimedia interaktif (Ali Fakhrudin, 2014, hlm. 631). Multimedia interaktif adalah multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Angkowo dan Kosasih, 2007). Media interaktif yang dirasa dapat meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap pelajaran geografi adalah dengan menggunakan multimedia interaktif tipe drill.

Model atau tipe drill adalah model pembelajaran dengan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. Dengan tipe drill ini peserta didik dapat lebih mudah memahami materi pelajaran karena adanya latihan-latihan soal yang terkait dengan materi. Penggunaan multimedia interaktif tipe drill yang dipadukan dalam pembelajaran geografi akan mampu membuat minat belajar siswa meningkat. Hal ini dikarenakan multimedia interaktif tipe drill menggunakan audio, video, animasi, teks dan grafis yang dapat membuat para siswa belajar lebih menyenangkan,

menarik dan mudah dimengerti sehingga dapat menarik minat peserta didik untuk meningkatkan proses pembelajaran.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pasundan 3 Bandung yang terletak di Jalan Kebon Jati nomor 31 Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaannya dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 1 dengan jumlah 17 peserta didik yang terdiri dari 12 peserta didik laki-laki dan 5 peserta didik perempuan.

Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berorientasi untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran melalui tindakan yang disengaja dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil pembelajaran (Ningrum, 2009, hlm.3).

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh John Elliot. Desain PTK John Elliot dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari beberapa tindakan, yaitu tindakan satu, dua dan tiga (Kusumah dan Dwitagama, 2010, hlm. 21). Dalam setiap tindakan meliputi

(5)

kegiatan perencanaan (plan), pelaksanaan dan observasi, dan refleksi (reflection). Siklus tersebut akan terus berlanjut sampai tujuan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas tercapai (Kunandar, 2012). Aspek yang dikaji dalam penelitian ini ada dua hal, yaitu media interaktif tipe drill dan minat belajar peserta didik.

Adapun instrumen dalam penelitian diantaranya meliputi lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, aktivitas peserta didik ketika proses belajar, lembar observasi minat belajar peserta didik, tes yang terdiri dari soal pilihan ganda dan angket untuk mengetahui respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan media interaktif tipe drill.

Analisis data yang dilakukan berupa data kuantitatif yang dianalisis dengan menggunakan statistik sederhana dan data kualitatif dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila adanya peningkatan pada setiap aspek minat belajar peseta didik dalam pembelajaran geografi dengan indikator perasaan senang, perhatian dan partisipasi atau keterlibatan. Terdapat 80% dari 17 peserta didik yaitu 14 orang peserta didik dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥75. Terlaksananya tahap-tahap kegiatan pembelajaran dengan media interaktif

tipe drill yang telah ditetapkan. Aspek respon terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan media interaktif tipe drill diukur dengan menggunakan angket. Indikator keberhasilannya apabila terdapat minimal 12 orang peserta didik menyatakan setuju setelah belajar dengan menggunakan media interaktif tipe drill.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Fokus penelitian ini adalah media interaktif tipe drill dan minat belajar peserta didik. penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dan mengidentifikasi respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

Pembelajaran geografi di persekolahan membutuhkan inovasi baru dalam proses pembelajaraannya agar lebih menarik dan minat peserta didik dapat meningkat. Namun tidak mengesampingkan tujuan dan hasil pembelajaran yang akan dicapai. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan multimedia interaktif. Peserta didik tidak akan terpaku kepada materi yang ada dan pengalamannya akan bertambah (Nandi, 2006, hlm. 9)

Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media interaktif tipe drill dalam kegiatan pembelajaran

(6)

mengalami peningkatan di setiap tindakannya. Alokasi waktu yang digunakan pada setiap tindakan adalah 2x45 menit.

Proses pembelajaran meliputi tiga kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan kegiatan penutup. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran merujuk pada KTSP. Pada kegiatan pendahuluan terdiri dari apersepsi, menanyakan kabar, dan berdoa bersama. Pada kegiatan inti terdiri dari tiga bagian yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahapan eksplorasi guru menginstruksikan peserta didik untuk menjalankan media interaktif yang ada dikomputer masing-masing peserta didik. Lalu peserta didik membaca standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran. Setelah itu peserta didik mengerjakan latihan soal yang ada pada media interaktif tipe drill.

Kegiatan selanjutnya adalah elaborasi. Pada kegiatan ini, guru membimbing peserta didik untuk membahas latihan soal yang sudah dikerjakan. Lalu guru menjelaskan garis-garis besar materi. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menginstruksikan peserta didik untuk berdiskusi dengan mempersilahkan setiap individu memberikan pendapatnya.

Kegiatan akhir dari pembelajaran yakni penutup. Pada tahap ini guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Lalu menginstruksi peserta didik untuk mengerjakan post test pilihan ganda yang sebelumnya telah diujicobakan. Setelah peserta didik selesai mengerjakan post test, guru menginstruksikan peserta didik untuk mematikan komputer dan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. Untuk lebih jelasnya mengenai keterlaksanaan pembelajaran menggunakan media interaktif tipe drill dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Keterlaksanaan Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Media Interaktif Tipe Drill

Tindakan Penerapan Media Interaktif Tipe

Drill

Guru Peserta Didik

f (%) f (%)

I 19 73,1% 18 69,2%

II 23 88,5% 22 84,6%

III 26 100% 26 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Peningkatan proses pembelajaran menggunakan media interaktif tipe drill terjadi pada seluruh tindakan. Peningkatan paling signifikan adalah pada tindakan ketiga dengan jumlah 100% atau 26 kegiatan terlaksana, maka kegiatan belajar dengan menggunakan media interaktif tipe drill dikatakan terlaksana dengan optimal.

Selain untuk mengidentifikasi penerapan media interaktif tipe drill,

(7)

tujuan lain dari penelitian adalah meningkatkan minat belajar peserta didik. Adapun indikatornya adalah adanya peningkatan mencapai 80% terhadap indikator minat belajar yaitu perasaan senang, perhatian, partisipasi dan hasil belajar. Minat belajar peserta didik pada setiap tindakannya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik

Tindakan PS P K H Minat

I 58,83 38,2 11,8 54,1 40,7368

II 72,55 75 60 75,3 70,71

III 100 94,1 80 84,1 89,559 Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa minat belajar peserta didik mengalami peningkatan setiap tindakannya. Selain untuk meningkatkan minat belajar peserta didik, penelitian ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi bagaimana respon peserta didik terhadap pembelajaran geografi menggunakan media interaktif tipe drill. Adapun instrumen yang digunakan untuk mendukung identifikasi respon peserta didik yaitu berupa angket 15 pernyataan yang berkaitan dengan kegiatan belajar yang telah dilaksanakan dan kemudian dihitung dengan menggunakan skala Likert. Angket merupakan alat mengumpulkan data berupa pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis (Riyanto,

2001, hlm.87). Pilihan yang disediakan dalam angket adalah Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Berdasarkan hasil analisis data angket bahwa 39,6% peserta didik menyatakan sangat setuju (SS), 58% peserta didik menyatakan setuju (S), dan 2,36% peserta didik menyatakan tidak setuju (TS) dengan media interaktif tipe drill. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 17 orang peserta didik 84,31% rata-rata menyatakan sangat setuju (SS) dalam melakukan kegiatan belajar dengan menggunakan media interaktif tipe drill.

KESIMPULAN

Penerapan media interaktif tipe drill pada materi sumber daya alam mengalami peningkatan setiap tindakannya. Proses pembelajaran yang dilakukan telah sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang telah direncanakan. Peserta didik mampu mempelajari materi dan mengerjakan soal-soal latihan yang terdapat di media pembelajaran interaktif tipe drill. Peserta didik terus berlatih mengerjakan soal-soal latihan hingga peserta didik paham dengan materi yang sedang dipelajari.

Selain itu peserta didik aktif dalam berdiskusi dan mampu memberikan pendapat dan tanggapannya terkait materi

(8)

yang sedang dipelajari. Penggunaan media interaktif tipe drill mampu meningkatkan minat belajar peserta didik. Dari tindakan pertama hingga tindakan ketiga peningkatan minat belajar peserta didik sebesar 48,82% dan peserta didik memberikan respon yang positif dengan menyatakan sangat setuju (84,31%) terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media interaktif tipe drill. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil dan dapat mencapai indikator keberhasilan serta menjawab hipotesis atas tindakan yang telah dilakukan yaitu dengan penerapan media interaktif tipe drill dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam pembelajaran geografi di kelas XI IPS 1 SMA Pasundan 3 Bandung.

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo, R., & Kosasih, A. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Grasindo.

Bimo, W. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset. Fakhrudin, Ali. (2014). Pengembangan

Media Fun Learning Berbasis Multimedia Interaktif Dengan Memanfaatkan Lectora Untuk Pembelajaran Tematik Terintergrasi Kelas IV SD Bunayya Semarang.

Kunandar. (2012). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Kusumah, W & Dwitagama, D. (2010). Mengenai Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Indeks.

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press. Ningrum, E. (2009). Penelitian Tindakan

Kelas Panduan Praktis dan Contoh Bandung: Buana Nusantara.

Riyanto, Y. (2009). Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana

Sari, Ressa Arsita. (2014). Hubungan Minat Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar IPS di SD Gugus 1 Kabupaten Kepahiang. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu : tidak diterbitkan.

Syah, M. (2010). Psikologi dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nandi. (2006). Penggunaan Multiedia Interaktif Dalam Pembelajaran Geografi Di Persekolahan. Jurnal “GEA” Jurusan Pendidikan Geografi Vol:6, No.1 April.

Referensi

Dokumen terkait

44/Pdt/G/2002.PN.PDG, menyatakan Penggugat Nuzul Anin Gelar Rajo Sulaiman adalah sebagai Mamak Kepala Waris dalam kaum penggugat, menyatakan sah menurut hukum surat Pagang Badai

Banyaknya benda uji yang dibuat dapat ditentukan dengan rumus pendekatan berikut (I.G.N. Mempersiapkan agregat sesuai dengan komposisi campuran yang akan

relationships between patient safety culture and patients' Dalam koridor bisnis pelayanan terhadap pasien harus assessments of hospital care, bahwa rumah sakit dimana

Apabila ada mahasiswa yang tidak melaksanakan daftar ulang sampai dengan berakhirnya masa daftar ulang, maka status yang bersangkutan akan langsung dinyatakan cuti akademik selama

Masalah yang timbul saat ini adalah kepala perusahaan kesulitan dalam mengetahui sepatu apa saja yang paling banyak dipesan, sering terjadinya pemesanan/pencarian

6. Bogor via e-mail untuk menutup kegiatan usaha “CV. Harapan Utama Indah”. Sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya. Demikian surat ini dibuat dan kami harap segera

mendeskripsikan secara jelas verba refleksif apa saja yang berpreposisi dan preposisi apa saja yang mengikuti verba tersebut, mendeskripsikan unsur-unsur yang dibentuk oleh verba

Tipe penelitian adalah penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data