• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Kawasan Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Kawasan Industri Alas Kaki di Kabupaten Mojokerto"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Andini Okky Novitasari

3609 100 024

Pembimbing

Dian Rahmawati ST, MT

Pengembangan Kawasan Industri Alas Kaki di

Kabupaten Mojokerto

Studi kasus : Kawasan Industri alas kaki di Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri,

Kecamatan Mojoanyar.

Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2013

Preview 3

Tugas Akhir

RP1333

(2)
(3)

Latar Belakang

Pengembangan ekonomi wilayah di setiap daerah di

Indonesia tidaklah sama, bergantung pada sumber daya

daerah dan kebijakan internal wilayah (Abidin, 2004)

Menghadapi daya saing global, setiap wilayah dituntut untuk

memiliki keunggulan kompetitif yang berbasis potensi pada

setiap daerah tanpa bergantung pada APBD (Sumiharjo, 2008)

Setiap wilayah dituntut bersaing untuk menciptakan

keunggulan antar wilayah sebagai upaya peningkatan

ekonomi masyarakat lokal dengan mengembangan industri

(4)

Latar Belakang

Perwujudan pengembangan ekonomi lokal dapat dilihat

dalam pengembangan potensi usaha mikro kecil

menengah seperti pada produk industri alas kaki di

beberapa titik di indonesia khususnya di Jawa Timur

seperti di Kabupaten Sidoarjo, dan Mojokerto.

Keberhasilan Kabupaten Sidoarjo dalam mengembangakn

industri alas di Desa Wedoro dan Desa Tanggulangin berbeda

dengan yang terjadi di Kabupaten Mojokerto yang belum

dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah Kabupaten

(5)

Prosentase PDRB atas dasar harga konstan 2009

Sumber :Kabupaten Mojokerto dalam angka, (2010)

industry pengolahan

perdagangan dan hotel

pertanian

listrik, gas dan air bersih

Sektor industry pengolahan

31,59%,

Sektor perdagangan, hotel dan restoran 26,

11% Sektor pertanian

20,15%

Sektor Listrik, gas dan air 0,98 %

(6)

Berdasarkan LPED FE UNAIR, 2010 menetapkan 5 komoditas/

produk/ jenis usaha unggulan (KPJu) dari usaha mikro kecil

menengah (UMKM) di Kabupaten Mojokerto

(7)

No

Nama Kecamatan

Unit Usaha

1

Kecamatan Sooko

379 unit usaha

2

Kecamatan Puri

104 unit usaha

3

Kecamatan Mojoanyar 20 unit usaha

Tabel Unit Usaha alas kaki di Kabupaten Mojokerto

Tertinggi ???

Apakah memang kompeten?

Belum tentu

Peneliti akan mengkaji mengenai keunggulan kompetitif dari masing –

masing kecamatan dalam wilayah penelitian yang memiliki produk unggulan

alas kaki, sehingga nantinya dapat memberikan strategi pengembangan

ekonomi

lokal

sesuai

dengan

kemampuan

kompetitif

wilayahnya

guna

membantu mengembangkan ekonomi lokal kawasan tersebut.

(8)

Pengembangan

Kawasan

Industri alas

kaki

Kenaikan

harga bahan

baku

Kenaikan tarif

dasar listrik

Kenaikan

UMR (Gaji

Tenaga kerja)

Semakin

meningkatnya

kompetitor

dari China

Penurunan

regenerasi

tenaga ahli

kreatif.

Masalahnya adalah……

Maka diperlukan sebuah solusi yang strategis untuk

mengembangkan kawasan industri alas kaki di Kabupaten

(9)

Rumusan masalah

1. Variabel apa saja yang berpengaruh terhadap

peningkatan keunggulan kompetitif antar

Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri dan

Kecamatan Mojoanyar guna penerapan

pengembangan ekonomi lokal di kawasan

penelitian tersebut ?

(10)

•Analisis variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan

keunggulan kompetitif industri alas kaki Kecamatan

Sooko, Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar.

• Analisa prioritas variabel yang mempengaruhi implementasi

pengembangan ekonomi lokal pada kawasan industri alas

kaki Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri dan Kecamatan

Mojoanyar.

• Terbentuknya strategi pengembangan ekonomi lokal

industri alas kaki di Kabupaten Mojokerto.

(11)

Kerangka

Berfikir

Kabupaten Mojokerto memiliki potensi industri alas kaki yang cukup besar, namun tingginya peran kompetitor dan harga bahan baku yang terus meningkat membuat jumlah pengusaha industri alas kaki semakin

menurun

Latar Belakang

Hasil Penelitian

Belum adanya strategi pengembangan ekonomi lokal yg sesuai dalam menunjang industri alas kaki di Kabupaten Mojokerto

Untuk memformulasikan strategi implementasi pengembangan ekonomi lokal dalam membantu meningkatkan ekonomi wilayah penelitian yaitu

Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Identifikasi faktor yang mempengaruhi keunggulan

kompetitif industri alas kaki Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri

dan Kecamatan Mojoanyar

Identifikasi faktor yang mempengaruhi pengembangan

ekonomi lokal di kawasan industry alas kaki

Analisa prioritas keunggulan kompetitif industri alas kaki Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri

dan Kecamatan Mojoanyar.

Terbentuknya strategi pengembangan ekonomi lokal industri alas kaki di Kabupaten Mojokerto

Analisa pembobotan faktor yang mempengaruhi pengembangan ekonomi lokal di kawasan industry

(12)
(13)
(14)

Sumber Konteks Kajian Pustaka Indikator Variabel Competitif Advantages - Porter, 1990 Konsep Competitif Advatages Kemampuan suatu daerah bersaing dengan daerah lainnya dengan memanfaatkan potensi daerah. Kemampuan Produksi • Ketersediaan tenaga kerja terampil • Ketersediaan infrastruktur • Ketersediaan teknologi • Ketersediaan modal Kondisi Pasar • Permintaan pasar lokal

• Permintaan pasar ekspor Industri

pendukung terkait

• Industri pendukung bahan baku

• Industri pendukung alat produksi Strategi, struktur dan persaingan perusahaan • Strategi pemasaran • Struktur organisasi

• Persaingan antar industri

(15)

Sumber Konteks Kajian Pustaka Indikator Variabel

Pengembangan Ekonomi Lokal

-

‘Blakely

dan

Bradshaw

,

2002

dalam

Supriyadi

, 2007

Konsep

PEL

Proses

dimana

pemerintah lokal

dan

organsisasi

masyarakat

terlibat

untuk

mendorong,

merangsang,

memelihara,

aktivitas

usaha

untuk

menciptakan

lapangan

pekerjaan

Sumber daya

fisik

Ketersediaan jaringan jalan

Ketersediaan jaringan listik

Ketersediaan trayek MPU

Sumber daya

manusia

Kualitas tenaga kerja

Ketersediaan tenaga kerja

Pemasaran

Strategi Pemasaran

Kompetisi pasar

Penetrasi pasar

Kelembagaa

n

Struktur Organisasi

Penelitian dan pembangunan

Dana

Kepemilikan modal

Dana pinjaman

(16)
(17)

Sampel

Kabupaten

Mojokerto

Pemerintah

• Dinas Perindustrian dan

Perdagangan

• Dinas Koperasi

Pengusaha Kecil dan

Menengah

Swasta

• Pengusaha industry alas

kaki di setiap

Kecamatan

Masyarakat

• Buruh (tenaga kerja

industri alas kaki)

• Masyarakat sekitar

industri alas kaki

Populasi

dan

(18)

Metode Penelitian Metode pengumpulan data Survey primer

Observasi Wawancara Kuisioner

Survey sekunder Survey

instansi literaturStudi

Metode analisis data

Identifikasi

faktor Analisa Pengambilanstrategi

Metode Penelitian

(19)

Teknik Analisis

• Analisis faktor

yang berpengaruh

terhadap

peningkatan

keunggulan

kompetitif industri

alas kaki

Diskriptif

kualitatif

• Pembobotan

variabel yang

mempengaruhi

pengembangan

ekonomi lokal

industri alas kaki

AHP

• Perumusan strategi

pengembangan

ekonomi lokal

industri alas kaki di

Kabupaten

Mojokerto

(20)

Sasaran Indikator

Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisa Output

1. Analisis variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan keunggulan kompetitif industri alas kaki Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar Kemampuan Produksi Ketersediaan Tenaga kerja terampil sandal/sepatu Analisa Diskriptif Kualitatif (Rekapitulasi hasil kuisioner dan wawancara) Terindentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap peningkatan keunggulan kompetitif industri alas kaki Kecamatan Sooko, Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar.

Ketersediaan Infrastruktur jalan/ trayek MPU

Ketersediaan Teknologi Pendukung

Ketersediaan modal Permintaan

Pasar

Permintaan Pasar lokal Permintaan Pasar ekspor Faktor Industri

Terkait

Ketersediaan industri penyedia bahan baku

Ketersediaan industri alat produksi Faktor Strategi, Struktur dan Persaingan perusahaan Strategi Pemasaran Struktur organisasi Persaingan industri

(21)

Sasaran Indikator

Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisa Output

1. Analisa variabel yang

mempengaruhi pengembangan

ekonomi lokal industri alas kaki di Kecamatan Sooko, Puri dan

Mojoanyar.

Sumber daya fisik

Ketersediaan jaringan Jalan

AHP Pembobotan variabel prioritas yang mempengaruhi pengembangan ekonomi lokal industri alas kaki di

Kecamatan Sooko, Puri dan Mojoanyar Ketersediaan Jaringan Trayek MPU Ketersediaan jaringan listrik Sumber daya manusia

Kualitas tenaga kerja Ketersediaan tenaga

kerja Pasar Strategi pasar

Kompetisi pasar Penetrasi Pasar Kelembagaan Struktur organisasi

Penelitian dan pembangunan Dana/ Modal

Kepemilikan modal

(22)

Sasaran Indikator Penelitian Variabel

Penelitian Alat Analisa Output

Menentukan strategi pengembangan ekonomi

lokal

Sasaran 1:

Variabel yang mempengaruhi keunggulan kompetitif industri alas kaki di Kecamatan Sooko, Puri, dan Mojoanyar. Analisa Triagulasi Perumusan strategi pengembangan ekonomi lokal di kawasan industri alas kaki

Sasaran 2 :

Variabel prioritas yang mempengaruhi pengembangan ekonomi lokal industri alas kaki di Kecamatan Sooko, Puri dan Mojoanyar.

Analisa Kebijakan Terkait

Pengembangan Ekonomi Lokal Industri Alas Kaki

(23)

Gambaran Umum

Wilayah

(24)
(25)

No Nama Kecamatan Jumlah penduduk Kepadatan Penduduk 1 Kecamatan Sooko 75.484 3218 2 Kecamatan Puri 74.832 2099 3 Kecamatan Mojoanyar 51.323 2133

Sumber : Kabupaten Mojokerto dalam angka 2012

No Kecamatan Jumlah Unit Usaha

Asal bahan Baku

Tujuan Pemasaran

1 Sooko (9 desa) 378 Mojokerto,

Magetan, Pabrik sepatu ternama (Ecco) Jawa, Kalimantan, Sulawesi 2 Puri (6 desa) 104 3 Mojoanyar (1 desa) 20

Sumber : LPED FE UNAIR, 2010

Gambaran Umum Wilayah Penelitian

Tabel Kependudukan

(26)

Skema Kebutuhan Bahan Baku Alas Kaki Berdasarkan

Klasifikasinya

(27)
(28)

Tenaga kerja Kecamatan

Sooko Buruh

lokal KecamatanBuruh luar

Kecamatan Puri Buruh lokal Kecamatan Mojoanyar Buruh lokal

Tenaga kerja

Sumber: Wawancara lapangan

No Kecamatan

Jumlah Tenaga Kerja

1

Sooko

1965 orang

2

Puri

680 orang

3

Mojoanyar

136 orang

Sumber : LPED FE UNAIR, 2010

(29)

Produksi Alas kaki Kabupaten Mojokerto Sepatu/sand al santai Anak-anak dewasa Sepatu kulit Good quality Pria Wanita Good Pria Wanita Sepatu olahraga Pria Wanita

(30)

No

Nama Kecamatan

Gambar

1

Sepatu/sepatu

kulit

sandal

2

Sepatu /sandal santai

3

Sepatu olahraga

(31)
(32)

Analisis variabel yang berpengaruh

terhadap peningkatan keunggulan

(33)

Sangat kurang

berpengaruh

Kurang

berpengaruh

Cukup

berpengaruh

Berpengaruh

Sangat

berpengaruh

Permintaan

pasar ekspor

Ketersediaan

Modal

Ketersediaan

tenaga kerja

Ketersediaan

Infrastruktur

Ketersediaan

industri alat

produksi

Kemampuan

strategi

pemasaran

Ketersediaan

teknologi

pendukung

Permintaan

pasar lokal

Kemampuan

struktur

organisasi

Ketersediaan

industri

penyedia bahan

baku

Kemampuan

bersaing antar

industri alas

kaki

Analisis nilai mean variabel yang berpengaruh

terhadap peningkatan keunggulan kompetitif

(34)

Sangat kurang berpengaruh Kurang berpengaruh Cukup berpengaruh Berpengaruh Sangat berpengaruh Ketersediaan Infrastruktur Ketersediaan Modal Ketersediaan tenaga kerja Ketersediaan teknologi pendukung Ketersediaan industri bahan baku Permintaan pasar lokal Permintaan pasar ekspor Kemampuan bersaing antar industri alas kaki Ketersediaan industri alat produksi Kemampuan strategi pemasaran Kemampuan struktur organisasi

Analisis nilai mean faktor yang berpengaruh

terhadap peningkatan keunggulan kompetitif

(35)

Sangat kurang

berpengaruh

Kurang

berpengaruh

Cukup

berpengaruh

Berpengaruh

Sangat

berpengaruh

Kemampuan

bersaing antar

industri alas kaki

Ketersediaan

Infrastruktur

Ketersediaan

tenaga kerja

Ketersediaan

Modal

Permintaan pasar

lokal

Ketersediaan

teknologi

pendukung

Ketersediaan

industri penyedia

bahan baku

Kemampuan

strategi

pemasaran

Permintaan pasar

ekspor

Ketersediaan

industri alat

produksi

Kemampuan

struktur

organisasi

Analisis nilai mean faktor yang berpengaruh

terhadap peningkatan keunggulan kompetitif

(36)

Kesimpulan Nilai Analisa Mean Variabel yang Mempengaruhi

Keunggulan Kompetitif Industri Alas Kaki

Nilai Tingkat Pengaruh SKB Sangat Kurang Berpengaruh

KB Kurang Berpengaruh CB Cukup Berpengaruh

B Berpengaruh SB Sangat Berpengaruh

(37)

Analisa variabel yang

mempengaruhi pengembangan

ekonomi lokal industri alas kaki di

Kecamatan Sooko, Puri dan

Mojoanyar.

(38)

Identifikasi Stakeholder

No Stakeholder

1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

2 Dinas Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah

3 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

4 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

5 Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia

6 Lembaga keuangan milik swasta

7 Gabungan Pengusaha Sepatu (GPS)

8 Asosiasi Pengusaha Sepatu Indonesia

9 Akademisi Tata Ruang

10 Pemilik usaha industri alas kaki

11 Tenaga kerja industri alas kaki

12 Masyarakat sekitar kawasan industri alas kaki

(39)

Stakeholder Terpilih untuk Responden

Stakeholder Kedudukan Alasan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Pegawai Bidang UMKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai pembuat kebijakan pengembangan perindustrian alas kaki di Kabupaten Mojokerto, dan bertugas dalam memberikan bantuan permodalan dan peralatan bagi pengusaha alas kaki serta memberikan petatihan teknik produk serta manajemen.

Dinas Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah

Pegawai Bidang UMKM Dinas Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah memberikan bantuan permodalan bagi pengusaha alas kaki, pelatihan teknik produksi dan manajemen usaha, serta pemasaran hasil produksi dengan sering mengikutkan dan mengadakan pameran bagi usaha alas kaki, dan terkait langsung dengan pengembangan industri alas kaki

Pengusaha industri alas kaki

1 Pemilik industri alas kaki di setiap Kecamatan

Pengusaha sebagai objek dari sasaran pengembangan ekonomi lokal, dan juga sebagai pihak yang melakukan kegiatan usaha industri alas kaki.

Tenaga kerja industri alas kaki

1 orang tenaga kerja industri alas kaki di setiap kecamatan

Terlibatnya dalam kegiatan produksi alas kaki secara langsung.

Warga sekitar kawasan industri alas kaki

1 orang warga terdampak industri alas kaki

Untuk mengukur keterlibatan dan aspirasi masyarakat sekitar kawasan industri dalam pengembangan ekonomi lokal secara merata.

(40)

Bobot Indikator Penelitian

Indikator

Kecamatan

Bobot

Sooko

Kecamatan Puri

Kecamatan

Mojoanyar

Sumber daya fisik

0,059

0,262

0,194

Sumber daya manusia

0,217

0,162

0,180

Pasar

0,256

0,098

0,093

Kelembagaan

0,117

0,098

0,065

Dana/permodalan

0,352

0,380

0,468

Sumber : Analisa AHP 2013

Peringkat

Indikator Penelitian

Kecamatan Sooko

Kecamatan Puri

Kecamatan Mojoanyar

1

Dana/permodalan

Dana/permodalan

Dana/permodalan

2

Pasar

Sumber daya fisik

Sumber daya fisik

3

Tenaga kerja

Tenaga kerja

Tenaga kerja

4

Kelembagaan

Pasar

Pasar

(41)

Bobot Variabel/faktor Penelitian

Sumber : Analisa AHP 2013

Variabel

Bobot

Kecamatan Sooko Kecamatan Puri Kecamatan Mojoanyar

Ketersediaan jaringan Jalan 0,030 0,060 0,094

Jaringan Trayek MPU 0,035 0,028 0,118

Ketersediaan jaringan listrik 0,034 0,157 0,037 Kualitas tenaga kerja 0,127 0,097 0,110 Ketersediaan tenaga kerja 0,025 0,017 0,024

Strategi pasar 0,150 0,046 0,043

Kompetisi pasar 0,035 0,016 0,015

Penetrasi Pasar 0,130 0,059 0,057

Struktur organisasi 0,033 0,015 0,018

Penelitian dan pembangunan 0,069 0,059 0,040

Kepemilikan modal 0,034 0,039 0,038

Dana Pinjaman 0,091 0,180 0,120

(42)

Bobot Variabel/faktor Penelitian

Sumber : Analisa AHP 2013

Peringkat Bobot

Kecamatan Sooko Kecamatan Puri Kecamatan Mojoanyar

1 Subsidi pemerintah pusat Subsidi pemerintah pusat Subsidi pemerintah pusat 2 Strategi pasar Dana Pinjaman Dana Pinjaman 3 Penetrasi Pasar Ketersediaan jaringan listrik Ketersediaan Trayek

MPU

4 Kualitas tenaga kerja Kualitas tenaga kerja Kualitas tenaga kerja 5

Dana Pinjaman Ketersediaan jaringan Jalan Ketersediaan jaringan Jalan

6

Penelitian dan pembangunan

- Penetrasi Pasar - Penelitian dan pembangunan Penetrasi Pasar 7 - Ketersediaan Trayek MPU - Kompetisi pasar

Strategi pasar Strategi pasar 8 - Kepemilikan modal

- Ketersediaan jaringan listrik

Kepemilikan modal Penelitian dan pembangunan 9 Struktur organisasi Ketersediaan Trayek MPU Kepemilikan modal 10

Ketersediaan jaringan Jalan Ketersediaan tenaga kerja Ketersediaan jaringan listrik

11 Ketersediaan tenaga kerja Kompetisi pasar Ketersediaan tenaga kerja

12 Struktur organisasi Struktur organisasi 13 Kompetisi pasar

(43)

Analisa triangulasi pengembangan

ekonomi lokal industri alas kaki di

Kecamatan Sooko, Puri dan

Mojoanyar.

(44)

Berdasarkan hasil analisa nila mean variabel yang berpengaruh

dalam peningkatan keunggulan kompetitif di Kecamatan penelitian

menyimpulkan bahwa :

Pada Kecamatan Sooko variabel yang berpengaruh adalah

-

Ketersediaan tenaga kerja terampil,

-

ketersediaan infrastruktur penunjang,

-

permintaan pasar lokal, dan

-

ketersediaan industri penyedia bahan baku.

Pada Kecamatan Puri variabel yang berpengaruh adalah

-

Ketersediaan tenaga kerja terampil dan

-

permintaan pasar lokal.

Pada Kecamatan Mojoanyar variabel yang berpengaruh adalah

-

permintaan pasar lokal,

-

kemampuan strategi pemasaran

.

(45)

Berdasarkan

hasil

pembobotan

antar

indikator

dan

variabel

pengembangan ekonomi lokal pada setiap kecamatan didapatkan

indikator priotas pada seluruh kecamatan penelitian adalah indikator

permodalan, dan variabel yang menjadi prioritas

pada seluruh

kecamatan adalah variabel subsidi dana dari pemerintah pusat.

(46)

Berdasarkan hasil analisa triangulasi yang dilakukan didapatkan fokus

strategi sebagai berikut :

Berdasarkan karakteristik sarana dan prasarana pendukung

:

pengembangan trayek MPU di Kecamatan Puri, dan Kecamatan

Mojoanyar dan Perbaikan infrastruktur jalan di Kecamatan Sooko,

Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar.

Berdasarkan

karakteristik

ketersediaan

tenaga

kerja

:

Peningkatan pelatihan mengenai teknik jahit, dan desain di

Kecamatan Puri dan Mojoanyar, guna menjaga regenerasi tenaga

kerja dan

Berdasarkan

karakteristik

manajemen

industri:

membantu

pemasaran dengan melakukan papanisasi nama industri alas kaki

pada setiap tempat industri dan pelatihan kewirausahaan yang

berkaitan dengan fungsi-fungsi manajemen

(47)

Berdasarkan

karakteristik

permodalan:

mengembangkan

kerjasama dengan bank dan sentra produksi alas kaki yang lebih

maju

Berdasarkan

karakteristik

ketersediaan

industri

terkait:

pengembangan sentra penyediaan bahan baku pada setiap

kecamatan yang dikelola pemerintah setempat dan Pengadaan alat

produksi industri alas kaki secara terkoordinir oleh dinas terkait,

guna pemanfaatan subsidi harga alat produksi dari pemerintah

(48)

1.

Dalam melakukan implementasi strategi pengembangan kawasan

industri alas kaki di Kabupaten Mojokerto, hendaknya setiap

stakeholder

saling memiliki keterkaitan dan komunikasi yang

baik, sehingga dapat saling mengawasi dan memantau berjalannya

sebuah program yang dijalankan.

2.

Dalam implementasi strategi pengembangan kawasan industri alas

kaki di Kabupaten Mojokerto juga diperlukan bantuan dari Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM) atau aktifis sosial lainnya, guna

sebagai jembatan yang dapat menghubungkan pemerintah dengan

pengusaha atau industri alas kaki.

(49)

Gambar

Tabel Unit Usaha alas kaki di Kabupaten Mojokerto
Tabel Kependudukan
Tabel Jumlah Tenaga Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Anggota Direksi wajib melaksanakan tugasnya dengan itikad baik untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta memastikan agar

5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya terhadap penegakan hukum tindak pidana pembunuhan orang utan yang dilindungi dari adanya

Wilayah perkotaan mengalami proses cepat tumbuh, dipengaruhi oleh berbagai aspek yang menjadi indikasi penyebabnya, menurut Achmad Nurmandi (1999;5) suatu kota mengalami

Negara pemasok mentega lainnya adalah negara-negara asal benua Eropa antara lain Belanda, Jerman dan Perancis dengan share kecil (<10% dari total impor.. ITPC LAGOS |

3.5 Mendeskripsikan konsep jarak dan sudut antar garis/bidang, bidang/bidang dan irisan dua bidang dalam bangun ruang dimensi tiga melalui demonstrasi menggunakan

tempoh masa penuh menunjukkan keputusan yang lebih baik.Selain itu, hasil keputusan empirikal juga memberikan gambaran bahawa kemungkinan krisis ekonomi khususnya krisis

Dari tabel dan gambar tersebut diketahui bahwa untuk tipe lahan HP pada titik sampel 1, 3, 4 dan 5 memiliki tingkat kematangan cukup variatif dengan ketebalan tiap

Bab pertama, berisi pendahuluan yang merupakan garis besar dari keseluruhan pola berpikir. Diawali dengan latar belakang masalah dan bagaimana pokok permasalahannya