Buku Pedoman Guru Ajaran-Ajaran dan
Doktrin tentang Kitab Mormon
Religi 275
Diterbitkan oleh
Salt Lake City, Utah 84150-0008 USA
Posel: [email protected]
Mohon mencantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda. Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman. Kemudian sampaikan komentar Anda.
© 2015, 2016 oleh Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
Dicetak di Indonesia Versi 2, 5/16
Persetujuan bahasa Inggris: 8/14 Persetujuan penerjemahan: 8/14
Terjemahan dariTeachings and Doctrine of the Book of Mormon Teacher Manual Bahasa Indonesia
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Daftar Isi
Pendahuluan untukBuku Pedoman Guru Ajaran-Ajaran dan Doktrin tentang
Kitab Mormon . . . . v
Kitab Mormon Adalah Satu Kesaksian Lagi tentang Yesus Kristus. . . . 1
Mengindahkan Perkataan Para Nabi . . . . 6
Kepatuhan Mendatangkan Berkat . . . 11
Kejatuhan Adam dan Karunia Hak Pilihan . . . 16
Pendamaian Tak Terbatas Yesus Kristus . . . 21
Kitab Mormon Ditulis untuk Zaman Kita . . . 26
Kitab Mormon dan Alkitab . . . 31
Keselamatan Datang Melalui Yesus Kristus . . . 36
“Carilah Kamu Kerajaan Allah” . . . 41
Doa dan Wahyu . . . 46
Melindungi Diri Kita Sendiri terhadap Ajaran-Ajaran Palsu di Zaman Akhir . . . 52
Kebutuhan Kita Akan Kelahiran Kembali Rohani . . . 58
Perjanjian Baptisan, Hari Sabat, dan Sakramen . . . 64
Kuasa Allah Akan Pembebasan . . . 69
Menjadi Alat dalam Tangan Tuhan . . . 74
Pertobatan dan Pengampunan . . . 79
Kuasa Firman . . . 84
Mempersiapkan Diri bagi Hari Penghakiman Terakhir . . . 89
Membela Kebebasan Beragama . . . 94
Memperkuat Iman dan Kesaksian Kita . . . 100
Kedatangan Yesus Kristus . . . 105
“Bahkan Seperti Aku” . . . 108
Pencerai-beraian dan Pengumpulan Israel . . . 112
Semuanya Serupa dengan Allah . . . 117
Hidup dengan Saleh di Zaman Kejahatan . . . 122
Setelah Pencobaan Iman . . . 127
Iman, Pengharapan, dan Kasih Amal . . . 132
Pendahuluan untuk
Buku
Pedoman Guru
Ajaran-Ajaran dan Doktrin
tentang Kitab Mormon
(Religi 275)
Apakah yang diharapkan dari seorang guru agama?
Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, adalah penting untuk memahami Sasaran Seminari dan Institut Religi:“Tujuan kita adalah untuk membantu para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal bersama Bapa mereka di Surga” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan Pemimpin Seminari dan Institut Religi[2012], x).
Anda dapat mencapai tujuan ini dengan secara tekun menjalankan Injil, secara efektif mengajarkan Injil kepada siswa Anda, dan secara tepat mengelola kelas atau program Anda. Sewaktu Anda bersiap dan mengajarkan Injil dengan cara-cara ini, Anda akan memenuhi syarat bagi pengaruh dari Roh Kudus (lihat A&P 42:14). Merupakan kesempatan Anda untuk membantu siswa belajar dengan Roh sehingga mereka dapat memperkuat iman mereka dan memperdalam keinsafan mereka. Anda dapat menolong siswa mencapai ini sewaktu Anda menuntun mereka untuk mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan kepentingan dari, serta menerapkan ajaran-ajaran dan asas-asas signifikan dari Injil Yesus Kristus.
Buku peganganPengajaran dan Pembelajaran Injiladalah sumber penting untuk memahami proses pengajaran dan belajar bagaimana menjadi lebih berhasil di ruang kelas.
Apakah sasaran dan tujuan dari kursus ini?
Diantisipasi bahwa banyak siswa usia institut sebelumnya telah menelaah Kitab Mormon secara berurutan—dari awal hingga akhir—di seminari, di rumah, atau di misi. Kursus ini, Ajaran-Ajaran dan Doktrin tentang Kitab Mormon (Religi 275), dirancang untuk membantu siswa menggunakan pendekatan berbeda untuk menelaah Kitab Mormon. Pelajaran-pelajaran yang terdapat dalam kursus ini berfokus pada tema-tema doktrinal menonjol yang ditekankan oleh para penulis terilhami Kitab Mormon.
Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994) mengundang para pembaca Kitab Mormon untuk memusatkan perhatian mereka pada ajaran yang terkandung di dalamnya:
“Kitab Mormon ditulis untuk zaman kita .… Tidak saja kita hendaknya mengetahui apa sejarah dan kisah-kisah yang membangkitkan iman yang dikandungnya, tetapi kita hendaknya memahami ajaran-ajarannya. Jika kita benar-benar melakukan penelaahan kita dan mendekati Kitab Mormon dari aspek ajarannya, kita dapat mengungkapkan kesalahan-kesalahan dan menemukan kebenaran-kebenaran untuk memerangi banyak teori dan filosofi palsu manusia saat ini” (“Jesus Christ—Gifts and Expectations,”Ensign,Desember 1988, 4). Di sepanjang kursus ini, siswa akan menelaah tulisan dan ajaran kenabian yang terdapat dalam Kitab Mormon, dengan penekanan pada rencana Bapa Surgawi dan peranan utama Putra-Nya, Yesus Kristus. Siswa akan dengan lebih baik memahami Kitab Mormon sebagai satu kesaksian lagi tentang Yesus Kristus dan akan
memperdalam kasih mereka bagi dan kesaksian tentang Dia. Mereka akan meningkatkan kemampuan mereka untuk menelaah ajaran-ajaran Injil dalam konteks tulisan suci mereka, yang menuntun pada pemahaman yang lebih besar serta kemuridan pribadi. Mereka akan siap untuk menjelaskan dan bersaksi tentang kepentingan dan asal-usul ilahi Kitab Mormon dan ajaran yang terkandung di dalamnya.
Apakah yang diharapkan dari siswa?
Agar menerima kredit untuk kelulusan institut, siswa diminta membaca petikan tulisan suci, ceramah konferensi umum, dan materi lain yang tercantum di bagian Bacaan Siswa dari setiap pelajaran. Siswa juga harus memenuhi persyaratan kehadiran dan menunjukkan kompetensi terhadap materi kursus dengan menyelesaikan penilaian.
Bagaimana pelajaran-pelajaran disusun dalam buku
pedoman ini?
Kursus ini dirancang sebagai kursus berdurasi satu semester dengan 28 pelajaran yang ditulis untuk periode kelas 50 menit. Jika kelas Anda bertemu dua kali setiap minggu, ajarkan satu pelajaran untuk setiap periode kelas. Jika kelas Anda bertemu hanya sekali setiap minggu selama 90 hingga 100 menit, gabungkan dan ajarkan dua pelajaran untuk setiap periode kelas. Setiap garis besar pelajaran terdiri atas empat bagian:
• Pendahuluan
• Bacaan Latar Belakang • Saran untuk Pengajaran • Bacaan Siswa
Pendahuluan
Bacaan Latar Belakang
Bagian ini merekomendasikan sumber-sumber, seperti pesan dari para nabi zaman akhir dan pemimpin Gereja lainnya, yang dapat membantu Anda memahami dengan lebih baik ajaran, asas, dan kebenaran Injil yang dicakup dalam garis besar pelajaran.
Saran untuk Pengajaran
Bagian Saran untuk Pengajaran menyertakan materi untuk membantu Anda mengetahui baikapayang diajarkan maupunbagaimanamengajarkannya (lihat juga bagian 4.3.3 dan 4.3.4 dalam buku peganganGospel Teaching and Learning [Pengajaran dan Pembelajaran Injil]). Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang disarankan dirancang untuk membantu siswa mengidentifikasi, memahami, dan merasakan kebenaran serta kepentingan dari, dan menerapkan
kebenaran-kebenaran sakral. Anda boleh memilih untuk menggunakan sebagian atau semua saran sementara Anda mengadaptasinya sehingga cocok dengan gaya mengajar individu Anda serta untuk memenuhi kebutuhan dan keadaan siswa Anda. Sewaktu Anda mempertimbangkan bagaimana menyesuaikan materi pelajaran, ikuti nasihat ini dari Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Presiden Packer telah sering mengajarkan, sependengaran saya, bahwa kita terlebih dahulu mengadopsi, kemudian mengadaptasi. Jika kita sepenuhnya paham dengan pelajaran yang ditentukan yang harus kita berikan, maka kita dapat mengikuti Roh untuk mengadaptasinya. Tetapi ada godaan, ketika kita berbicara tentang fleksiblitas ini, untuk memulai dengan mengadaptasi alih-alih mengadopsi. Itu adalah keseimbangan. Itu adalah tantangan yang berkelanjutan. Tetapi pendekatan dengan mengadopsi terlebih dahulu dan kemudian menyesuaikan adalah cara yang baik untuk tetap pada landasan yang kuat” (“Diskusi Panel dengan Penatua Dallin H. Oaks” [Siaran Satelit Religi Seminari dan Institut, 7 Agustus 2012]; si.lds.org).
Kursus ini mencakup pernyataan-pernyataan oleh pemimpin Gereja yang
kemungkinan besar tersedia dalam beragam bahasa. Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, Anda dapat mengadaptasikan pelajaran dengan menggunakan
pernyataan lainnya yang tersedia dari pemimpin Gereja yang relevan dengan masalah topiknya.
Bagian Saran untuk Pengajaran memuat setidaknya satu pernyataan ajaran atau asas, yang muncul dalam cetak tebal. Sewaktu siswa menemukan ajaran dan asas ini serta berbagi apa yang telah mereka pelajari, kata-kata mereka mungkin berbeda dengan kata-kata yang dinyatakan dalam buku pedoman. Ketika ini terjadi, berhati-hatilah untuk tidak menyiratkan bahwa jawaban mereka salah. Meskipun demikian, jika sebuah pernyataan dapat lebih akurat, bantulah dengan hati-hati untuk mengklarifikasi pemahaman.
Kurikulum ini memperlihatkan bagaimana menyertakan pokok-pokok pengajaran dan pembelajaran Injil ke dalam suatu kursus berbasis tema (lihatGospel Teaching and Learning [Pengajaran dan Pembelajaran Injil],10, 23–31, 38–41).
Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul menguraikan beberapa manfaat yang datang karena menelaah Injil secara tematik:
“Sementara membaca sebuah kitab tulisan suci dari awal hingga akhir menyediakan keluasan dasar pengetahuan, menelaah berdasarkan topik meningkatkan kedalaman dari pengetahuan kita. Mencari wahyu-wahyu untuk koneksi, pola, dan tema membangun di atas serta menambah pada pengetahuan rohani kita … ; itu memperluas perspektif dan pemahaman kita akan rencana keselamatan.
Dalam penilaian saya, secara tekun menyelidik untuk menemukan koneksi, pola, dan tema merupakan bagian dari apa artinya ‘mengenyangkan diri’ dengan firman Kristus. Pendekatan ini akan membukakan gerbang air bah dari waduk rohani, mencerahkan pemahaman kita melalui Roh-Nya, dan menghasilkan kedalaman rasa syukur bagi tulisan suci kudus serta suatu tingkatan komitmen rohani yang tidak dapat diterima dengan cara lain. Pencarian semacam itu
memampukan kita untuk membangun di atas batu karang Penebus kita dan untuk bertahan menghadapi angin kejahatan di zaman akhir ini” (“A Reservoir of Living Water” [api unggun Universitas Brigham Young, 4 Februari 2007], 3, speeches.byu.edu).
Bacaan Siswa
Bagian ini mencantumkan petikan tulisan suci, ceramah oleh pemimpin Gereja, dan materi lainnya yang akan memperkaya pemahaman siswa tentang topik-topik yang ditekankan dalam pelajaran. Tugasi dan imbaulah siswa untuk membaca materi-materi ini sebelum mereka datang ke setiap kelas. Sewaktu mereka menelaah materi-materi yang diilhami ini, mereka bukan hanya akan lebih siap untuk berperan serta dalam diskusi kelas, tetapi mereka juga akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan lebih dalam tentang topik-topik kursus. Sediakan bagi siswa daftar dari semua Bacaan Siswa pada awal semester.
Bagaimana saya dapat bersiap untuk mengajar?
Tuhan akan membantu Anda sewaktu Anda bersiap untuk mengajar. Sewaktu Anda bersiap, mungkin akan bermanfaat jika Anda mengajukan kepada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:• Apakah saya berusaha untuk menjalankan Injil sehingga saya bisa terbuka terhadap Roh dalam pengajaran saya?
• Apakah saya telah berdoa untuk menerima bimbingan Roh Kudus? (Lihat A&P 42:14).
• Apakah saya telah menelaah blok-blok tulisan suci dan bacaan latar belakang yang ditugaskan?
• Apakah saya telah membaca kurikulum dan menentukan adakah sesuatu yang perlu saya adaptasi atau sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan siswa saya? • Bagaimana saya dapat menindaklanjuti dengan siswa untuk memastikan bahwa
mereka memperoleh manfaat terbesar dari bacaan yang ditugaskan?
• Bagaimana saya dapat membantu setiap siswa saya berperan serta sepenuhnya dalam pelajaran?
Rekomendasi berikut mungkin juga bermanfaat:
• Imbaulah siswa untuk membaca petikan tulisan suci dan artikel yang ditugaskan sebelum setiap pelajaran.
• Harapkan siswa untuk memenuhi peran mereka sebagai pembelajar.
• Seringlah sediakan kesempatan bagi siswa untuk menjelaskan ajaran dan asas dengan kata-kata mereka sendiri, berbagi pengalaman yang relevan, dan bersaksi tentang apa yang mereka ketahui dan rasakan.
• Variasikan kegiatan dan pendekatan pembelajaran yang Anda gunakan dalam setiap kelas dan juga dari hari ke hari.
• Ciptakan lingkungan pembelajaran yang mengundang Roh dan memberi siswa privilese serta tanggung jawab untuk saling mengajar dan saling belajar (lihat A&P 88:78, 122).
• Sepanjang kursus ada referensi pada keterampilan penelaahan tulisan suci. Ambillah manfaat dari kesempatan ini untuk membantu siswa menjadi lebih mandiri dalam penelaahan tulisan suci mereka dan lebih berdedikasi pada pembelajaran seumur hidup dari tulisan suci.
Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
“Pastikan bahwa ada banyak peran serta karena penggunaan hak pilihan itu oleh seorang siswa mewenangkan Roh Kudus untuk mengajar. … Sewaktu siswa mengungkapkan secara lisan kebenaran-kebenaran, mereka dikukuhkan dalam jiwa mereka dan memperkuat kesaksian pribadi mereka” (“To Understand and Live Truth” [malam bersama Penatua Richard G. Scott, 4 Februari 2005], 3; si.lds.org).
Bagaimana saya dapat mengadaptasi pelajaran bagi
para difabel?
Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, tanggaplah terhadap siswa yang
berkebutuhan khusus. Sesuaikan kegiatan dan harapan untuk membantu mereka berhasil. Carilah cara-cara untuk membantu mereka merasa dikasihi, diterima, dan disertakan. Pupuklah suatu hubungan kepercayaan.
Untuk gagasan dan sumber lebih lanjut, cermatilah halaman Disability Resources [Sumber Difabel] di disabilities.lds.org dan bagian buku pedoman kebijakan Seminari dan Institut Religi yang berjudul “Kelas dan Program yang Disesuaikan bagi Siswa Difabel”
PELAJARAN 1
Kitab Mormon Adalah
Kesaksian Lain tentang
Yesus Kristus.
Pendahuluan
Mereka yang menelaah ajaran-ajaran dan doktrin tentang Kitab Mormon akan mengetahui bahwa Yesus adalah Kristus. Dalam pelajaran ini, siswa akan belajar bahwa para penulis
utama kitab itu adalah saksi akan Putra Allah dan bahwa perkataan mereka membantu memperdalam pemahaman serta kesaksian kita tentang Yesus Kristus dan Injil-Nya.
Bacaan Latar Belakang
• Gordon B. Hinckley, “A Testimony Vibrant and True,”Ensign,Agustus 2005, 2–6.
• “Kitab Mormon—Batu Kunci Agama Kita,” bab 9 dalamAjaran-Ajaran Presiden Gereja: Ezra Taft Benson[2014], 149–160).
Saran untuk Pengajaran
1 Nefi 13:40; 2 Nefi 25:17–18; Alma 33:22–23 Kitab Mormon adalah kesaksian tentang Yesus Kristus.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan mintalah seorang siswa membacanya dengan lantang:
”Saya memberi tahu saudara-saudara bahwa Kitab Mormon adalah yang paling benar dari kitab apa pun di atas bumi, dan batu kunci agama kita, dan seseorang akan menjadi lebih dekat kepada Allah dengan menuruti ajaran-ajarannya, daripada melalui kitab lain apa pun” (prakata untuk Kitab Mormon).
• Manakah pernyataan tegas Nabi tentang Kitab Mormon yang Anda memiliki kesaksian tentangnya, dan mengapa?
• Bagaimana pernyataan Nabi meningkatkan motivasi Anda untuk menelaah Kitab Mormon?
Undanglah siswa untuk menggarisbawahi pernyataan ini dalam tulisan suci mereka sendiri di paragraf keenam dari prakata untuk Kitab Mormon, dan sarankan agar mereka menuliskan di sebelahnya rujuk silang untuk 1 Nefi 13:40 dan 2 Nefi 25:17–18. (Catatan:Rujuk silang merupakan keterampilan penelaahan tulisan suci yang dapat Anda pilih untuk tekankan di sepanjang kursus ini. Sewaktu siswa memperkuat keterampilan penelaahan tulisan suci mereka, mereka
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang 1 Nefi 13:40 dan 2 Nefi 25:17–18 sementara sisa kelas mencari tujuan utama
Kitab Mormon.
• Menurut ayat ini, apa salah satu dari tujuan utama Kitab Mormon? (Siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut:Allah mendatangkan Kitab Mormon di zaman akhir untuk meyakinkan semua orang bahwa Yesus adalah Kristus.[Lihat juga judul halaman Kitab Mormon]).
• Bagaimana Kitab Mormon meyakinkan orang-orang bahwa Yesus adalah Kristus?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994), dan undanglah siswa untuk membacakannya dalam hati:
“Sebagian besar dari dunia Kristen dewasa ini menolak keilahian Juruselamat. Mereka mempertanyakan kelahiran-Nya yang penuh mukjizat, kehidupan-Nya yang sempurna, dan kenyataan dari kebangkitan-Nya yang agung. Kitab Mormon mengajar dengan istilah yang gamblang dan tak mungkin disalahpahami mengenai kebenaran dari semua itu. Itu menyediakan penjelasan paling lengkap tentang ajaran Pendamaian. Sungguh, kitab terilhami secara ilahi ini merupakan batu kunci dalam memberikan kesaksian kepada dunia bahwa Yesus adalah Kristus”
(Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Ezra Taft Benson[2014], 155).
• Apa saja realitas tentang kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus yang diteguhkan dalam Kitab Mormon?
Undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut dari Presiden Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Saya telah membaca [Kitab Mormon] berkali-kali. Saya juga telah membaca banyak tulisan tentang kitab ini. Beberapa penulis memusatkan pada ceritanya, orang-orangnya, atau sketsa sejarahnya saja. Yang lainnya tertarik pada susunan bahasanya atau catatan tentang senjatanya, geografinya, kehidupan
binatangnya, atau cara-cara pengukurannya.
Hal-hal tersebut mungkin menarik, tetapi menelaah Kitab Mormon akan lebih berhasil jika seseorang berpegang pada tujuanutamanya—bersaksi tentang Yesus Kristus. Sebagai perbandingan, hal lainnya bersifat biasa-biasa saja.
Ketika Anda membaca Kitab Mormon, pusatkan pikiran Anda pada sosok utama dalam kitab tersebut—dari pasal pertama sampai terakhir—Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang Hidup” (“A Testimony of the Book of Mormon,”Ensign,November 1999, 69).
• Dari semua pesan Kitab Mormon, menurut Anda mengapa paling penting untuk berfokus pada pesan tentang Yesus Kristus?
Jelaskan kepada siswa bahwa setelah Nabi Alma mengajarkan kepada orang Zoram tentang pelayanan Juruselamat (lihat Alma 33:22), dia mengundang para pendengarnya untuk menanamkan firman Allah di dalam hati mereka sehingga itu dapat tumbuh. Undanglah siswa untuk membaca dalam hati Ajaran dan Perjanjian
33:22–23 dan mengidentifikasi kebenaran-kebenaran yang Alma imbau para pembacanya untuk “menanamkan” dalam hati mereka.
• Apa pesan yang Alma ingin para pendengarnya tanamkan dalam hati mereka? • Apa hasil yang Alma janjikan jika mereka mau menanam dan memelihara
kepercayaan ini tentang Yesus Kristus? (Kesaksian mereka akan bertumbuh “sampai kehidupan kekal”; beban mereka akan menjadi ringan).
• Bagaimana menelaah Kitab Mormon membantu Anda menerima berkat-berkat yang Alma uraikan?
1 Nefi 6:4; 2 Nefi 11:2–3; Yakub 1:7–8; Mormon 1:15; 3:20–22; Eter 12:38–39, 41
Para penulis Kitab Mormon adalah saksi Yesus Kristus.
Jelaskan bahwa Kitab Mormon sebagian besar ditulis oleh empat penulis utama: Nefi, Yakub, Mormon, dan Moroni. (Pengecualian adalah kitab Enos, Yarom, dan Omni).
Salinlah bagan berikut di papan tulis: Untuk membantu siswa mempelajari tentang empat penulis utama, undanglah mereka untuk memilih dan membaca dalam hati salah satu dari pasal-pasal berikut: Mintalah mereka untuk mencari apa yang menjadikan penulis memenuhi syarat sebagai saksi hebat Yesus Kristus.
Penulis Pengalaman
1. Nefi 2 Nefi 11:2
2. Yakub 2 Nefi 11:3
3. Mormon Mormon 1:15
4. Moroni Eter 12:38-39
Perkenankan siswa untuk membagikan apa yang saling mereka pelajari tentang empat pasal tersebut. Kemudian tanyakan:
• Mengapa penting untuk memahami bahwa para penulis utama Kitab Mormon merupakan saksi Yesus Kristus? (Sewaktu Anda membahas pertanyaan ini, bantulah siswa mengidentifikasi kebenaran berikut:Dengan menelaah Kitab Mormon, kita belajar tentang Yesus Kristus dan misi-Nya dari mereka yang melihat dan mengenal Dia.Anda boleh menandaskan bahwa penerjemah Kitab Mormon, Joseph Smith, juga seorang saksi akan Yesus Kristus).
Tambahkan kolom ketiga pada bagan di papan tulis, sebagaimana diperlihatkan:
Penulis Pengalaman Tujuan
1. Nefi 2 Nefi 11:2 1 Nefi 6:4
2. Yakub 2 Nefi 11:3 Yakub 1:7–8
3. Mormon Mormon 1:15 Mormon 3:20–22
4. Moroni Eter 12:38–39 Eter 12:41
Undanglah siswa untuk membaca dalam hati salah satu pasal dalam kolom ketiga, dengan mencari alasan setiap yang penulis catat dalam pesannya.
• Mengapa para penulis Kitab Mormon mencatat pesan mereka? • Mengapa menurut Anda para penulis ini sedemikian intens dalam
mengundang orang lain untuk datang kepada Kristus?
• Bagaimana undangan mereka untuk datang kepada Kristus berlaku kepada Anda secara pribadi? Apa gagasan dan perasaan yang Anda miliki sewaktu Anda merenungkan undangan ini?
2 Nefi 33:1–2, 4–5, 10–11
Kitab Mormon membantu kita untuk memercayai Yesus Kristus
Jelaskan bahwa sementara kehidupan dari sebagian besar individu telah diubah melalui kesaksian mereka tentang Kitab Mormon, orang lain bergumul dengan keraguan mengenai kebenaran dan keotentikannya.
• Apa nasihat yang akan Anda berikan untuk menolong seseorang memperkuat atau memperoleh kesaksian mengenai Kitab Mormon?
Mintalah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 33:1–2 dan 13 dengan lantang sementara siswa lainnya mengidentifikasi kuasa yang mengizinkan pesan Kitab Mormon untuk memasuki hati seseorang.
• Apa kuasa yang Nefi katakan akan mengizinkan pesannya memasuki hati seseorang? (Kuasa Roh Kudus).
• Apa yang Nefi katakan yang akan mencegah sejumlah orang dari menerima Roh Kudus?
Bantulah siswa menyatakan dan membahas suatu asas yang diajarkan dalam ayat-ayat ini. (Bantulah siswa mengindentifikasi asas berikut:Roh Kudus dapat membawa pesan Kitab Mormon ke dalam hati kita sepanjang kita tidak mengeraskan hati kita terhadap Roh Kudus).Pertimbangkan untuk menuliskan asas ini di papan tulis).
Berilah siswa momen untuk menelaah 2 Nefi 33:4–5, dengan mencari
berkat-berkat tambahan yang dapat kita terima dari menelaah Kitab Mormon. Undanglah siswa untuk membagikan apa yang mereka identifikasi.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua L. Whitney Clayton dari Tujuh Puluh, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“[Kita] harus memilih untuk membuka hati kita pada kenyataan ilahi Juruselamat. … Allah tidak memaksa kita untuk percaya. Alih-alih Dia mengundang kita untuk percaya dengan mengutus para nabi dan rasul yang hidup untuk mengajar kita, menyediakan tulisan suci, dan mengundang kita melalui Roh-Nya. … Keputusan untuk percaya adalah pilihan paling penting yang pernah kita buat. Itu membentuk semua keputusan kita” [“Memilih untuk Percaya,”EnsignatauLiahona,Mei 2015, 38).
• Bagaimana menerima undangan dari para penulis Kitab Mormon untuk memercayai Yesus Kristus membentuk semua keputusan kita?
Teruslah dengan mengundang seorang siswa untuk membaca 2 Nefi 33:10–11 dengan lantang sementara siswa lainnya mencari bagaimana Nefi menggambarkan hubungan antara memercayai kata-katanya dan memercayai Yesus Kristus.
• Menurut Nefi, apa kaitan antara memercayai kata-katanya dan memercayai Yesus Kristus?
• Apa yang Nefi katakan akan terjadi “pada hari terakhir” kepada mereka yang menolak perkataannya?
Undanglah siswa untuk membagikan kesaksian mereka tentang bagaimana Kitab Mormon telah membantu mereka untuk berada dekat kepada Yesus Kristus.
Bacaan Siswa
• 1 Nefi 6:4; 13:40; 2 Nefi 11:2–3; 25:17–18; 33:1–2, 4–5, 10–11; Yakub 1:7–8; Alma 33:22–23; Mormon 1:15; 3:20–22; Eter 12:38–39, 41.
• “Kitab Mormon—Batu Kunci Agama Kita,” bab 9 dalamAjaran-Ajaran Presiden Gereja: Ezra Taft Benson[2014], 149--160).
Mengindahkan Perkataan
Para Nabi
Pendahuluan
Allah memanggil para nabi untuk memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus, untuk memaklumkan pertobatan, dan untuk mengundang semua untuk datang kepada
Juruselamat. Kitab Mormon mengajarkan bahwa mereka
yang mengindahkan para nabi ini diberkati, sementara mereka yang menentangnya mengalami penyesalan dan dukacita.
Bacaan Latar Belakang
• Russell M. Nelson, “Mendukung Para Nabi,”EnsignatauLiahona,November 2014, 74–77.
• Claudio R. M. Costa, “Kepatuhan kepada Nabi,”EnsignatauLiahona,November 2010, 11–13.
• Carol F. McConkie, “Hidup Menurut Perkataan Para Nabi,”EnsignatauLiahona, November 2014, 77–79.
• “Our Need for Living Prophets,” bab 1 dalamTeachings of the Living Prophets Student Manual(buku pedoman Church Educational System, 2010), 4–13.
Saran untuk Pengajaran
1 Nefi 1:4–15, 18; Mosia 11:20–25; 13:33–35 Peranan nabi
Tanyakan kepada kelas:
• Bagaimana kepercayaan kita terhadap nabi yang hidup membedakan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dari kepercayaan lainnya? • Mengapa para nabi yang hidup penting di zaman sekarang sebagaimana
mereka dalam periode lain dari sejarah bumi?
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan lantang 1 Nefi 1:4–15, 18 sementara siswa lainnya menyimak, dengan mencari bagaimana Tuhan memanggil dan mempersiapkan Lehi untuk menjadi seorang nabi.
• Apa yang Lehi alami yang mempersiapkan dia untuk menjadi nabi? (Dia menerima kesaksian tentang Yesus Kristus, dan dia meramalkan kehancuran yang jahat dan belas kasihan yang dianugerahkan kepada mereka yang datang kepada Allah).
• Mengapa orang-orang di Yerusalem memerlukan para nabi seperti Lehi? (Sewaktu siswa merespons, pastikan mereka mengidentifikasi kebenaran ini:
Allah memanggil para nabi dan menyatakan kehendak-Nya melalui mereka).
Mintalah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Presiden John Taylor (1808-1887):
“Kita membutuhkan pohon yang hidup—mata air yang hidup—kecerdasan yang hidup dari imamat yang hidup di surga, melalui imamat yang hidup di bumi. … Dan dari zaman ketika Adam pertama kali menerima komunikasi dari Allah, sampai pada zaman ketika Yohanes, di Pulau Patmos, menerima komunikasinya, atau Joseph Smith menyaksikan tingkap-tingkap langit dibukakan baginya, itu senantiasa memerlukan wahyu-wahyu baru, yang disesuaikan dengan keadaan khusus di mana gereja-gereja atau individu-individu ditempatkan.
Wahyu Adam tidak memberi petunjuk Nuh untuk membangun bahteranya; juga tidak memberi wahyu Nuh yang memberi tahu Lot untuk meninggalkan Sodom; tidak juga berbicara tentang keberangkatan bani Israel dari Mesir. Mereka semua memiliki wahyu bagi diri mereka sendiri, dan demikian juga Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Yesus, Petrus, Paulus, Yohanes, dan Yusuf. Dan demikian kita seharusnya” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: John Taylor[2001], 158). • Mengapa penting untuk mengetahui bahwa Tuhan dewasa ini terus
menyatakan kehendak-Nya melalui para nabi yang hidup?
• Bagaimana menelaah peranan para nabi dalam Kitab Mormon membantu kita di zaman kita?
Tuliskan rujukan-rujukan berikut di papan tulis. Mosia 11:20–25
Mosia 13:33–35
Jelaskan bahwa sementara para nabi mengomunikasikan banyak pesan spesifik untuk zaman mereka, ada pesan yang semua nabi sampaikan. Undanglah siswa untuk mengidentifikasi dua pesan semacam itu sewaktu mereka membaca dalam hati pasal-pasal di papan tulis. Mintalah siswa untuk menandai tulisan suci mereka pesan utama yang disampaikan oleh Nabi Abinadi dalam setiap pasal. (Catatan: Penandaan tulisan suci merupakan keterampilan penelaahan tulisan suci yang dapat Anda pertimbangkan untuk ajarkan selama kursus).
Mintalah siswa untuk membagikan apa yang mereka identifikasi, dan ringkaslah temuan mereka dengan menekankan ajaran ini:Semua nabi Allah menyatakan pertobatan dan bersaksi tentang Yesus Kristus.
Pertimbangkan untuk mengundang siswa agar meluangkan sejenak untuk
menemukan contoh seorang nabi Kitab Mormon yang menyerukan pertobatan dan bersaksi tentang Yesus Kristus. (Contoh tentang menyerukan pertobatan
mencakup Yesaya dalam 2 Nefi 16:9–11; Yakub dalam Yakub 2–3; Abinadi dalam Mosia 11–12; Samuel dalam Helaman 13–16; dan Mormon dalam Mormon 3. Contoh tentang mengajarkan mengenai Yesus Kristus mencakup Nefi dalam 1 Nefi 19 dan dalam 2 Nefi 25; Alma dalam Alma 7; dan Mormon dalam Mormon 7). Undanglah siswa untuk membagikan contoh mereka kepada kelas.
• Mengapa menurut Anda para nabi secara konsisten menyerukan pertobatan dan bersaksi tentang Yesus Kristus?
• Bagaimana menyimak pesan-pesan mereka membantu kita memperoleh keselamatan?
Helaman 13:24–33; 3 Nefi 8:24–25; 9:10–11 Menolak para nabi Allah menuntun pada penyesalan.
Peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994), dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:
“Ketika nabi menunjukkan dosa-dosa dunia, dunia ingin membungkam mulut nabi tersebut, atau bertindak seolah-olah nabi tidak pernah ada, alih-alih bertobat dari dosa-dosa mereka. Popularitas tidak pernah merupakan ujian kebenaran. … Sewaktu kita sudah lebih dekat dengan kedatangan kedua Tuhan, Anda dapat mengantisipasi bahwa sewaktu orang-orang di dunia menjadi lebih jahat, nabi akan menjadi semakin kurang populer bagi mereka” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Ezra Taft Benson[2014], 180).
• Mengapa menurut Anda sejumlah orang gagal untuk mengindahkan perkataan seorang nabi?
Undanglah siswa untuk menyelidiki dalam hati perkataan Nabi Semuel dalam Helaman 13:24–29, dengan mencari alasan mengapa individu-individu menolak peringatan para nabi. Anda dapat kembali mengimbau siswa untuk menandai apa yang mereka identifikasi.
• Menurut Samuel, mengapa orang-orang Nefi menolak para nabi?
• Meskipun kita tidak bersalah dalam menganiaya atau membunuh para nabi, bagaimana ayat-ayat ini berfungsi sebagai sebuah peringatan bagi kita di zaman sekarang?
Mintalah seorang siswa untuk membaca Helaman 13:30–33 dengan lantang sementara siswa lainnya mencari konsekuensi yang Samuel si orang Laman nubuatkan akan menimpa mereka yang menolak perkataan para nabi? Kemudian undanglah siswa untuk membaca penggenapan nubuat ini dalam 3 Nefi 8:24–25; 9:10–11.
• Apa kebenaran yang kita ringkas dari ayat-ayat ini? (Siswa hendaknya
mengidentifikasi asas berikut:Jika kita menolak perkataan para nabi Tuhan, kita akan mengalami penyesalan dan dukacita.[Lihat juga 3 Nefi 28:34]). Undanglah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut dari Presiden Ezra Taft Benson:
“Jika kita ingin mengetahui seberapa selaras kehidupan kita dengan Tuhan maka kita hendaknya bertanya kepada diri kita sendiri seberapa selaras kehidupan kita dengan pemimpin fana-Nya—seberapa baik kehidupan kita selaras dengan orang yang diurapi Tuhan—Nabi yang hidup—Presiden Gereja, dan dengan Kuorum Presidensi Utama” (Ajaran-Ajaran: Ezra Taft Benson,178).
“Bagaimana kita menanggapi perkataan nabi yang hidup ketika dia memberi tahu kita apa yang perlu kita ketahui, tetapi kita memilih untuk tidak mendengarkan, adalah ujian dari kesetiaan kita” (Ajaran-Ajaran: Ezra Taft Benson,180).
• Bagaimana pernyataan Presiden Benson membantu memotivasi Anda untuk menjadi lebih tekun dalam mengikuti nasihat dari nabi yang hidup?
• Apa pesan kenabian yang menurut Anda ada di antara yang paling penting bagi Orang-Orang Suci Zaman Akhir dewasa ini?
Mosia 15:10–13; 3 Nefi 10:12; 12:1–2; Eter 7:23–27 Mengikuti para nabi Allah mendatangkan berkat
Beri tahulah siswa bahwa Nabi Abinadi mengajarkan kepada Raja Nuh dan para imamnya yang jahat mengenai pentingnya mengindahkan perkataan dari para nabi. Mintalah seorang siswa untuk membaca Mosia 15:10–13 sementara siswa lainnya memikirkan bagaimana meringkas ayat-ayat sebagai sebuah
pernyataan asas.
• Bagaimana Anda akan menyatakan perkataan Abinadi sebagai pernyataan asas? (Siswa dapat meringkas petikan ini sebagai berikut:Mereka yang menyimak perkataan para nabi, memercayai kuasa penebusan Yesus Kristus, dan bertobat dari dosa-dosa mereka adalah para ahli waris kerajaan Allah).
Mintalah siswa untuk memikirkan mengenai dan membagikan contoh-contoh dari Kitab Mormon tentang individu-individu dan kelompok-kelompok yang diberkati karena mengindahkan perkataan para nabi. Beberapa contoh dapat mencakup yang berikut: Keluarga Lehi lolos dari kehancuran dengan mengikuti nasihat untuk meninggalkan Yerusalem (2 Nefi 1:4); Alma yang Tua menyimak perkataan Abinadi dan mampu mengajar banyak orang (Mosia 17:1–4; 18:1–3); pasukan Panglima Moroni mengetahui ke mana mereka harus pergi untuk mempertahankan diri mereka sendiri terhadap pasukan Laman dengan mencari nasihat Alma(Alma 43:23–24).
Tulislah rujukan berikut di papan tulis (tidak termasuk asas bercetak tebal): 3 Nefi 10:12(Keselamatan berasal dari mengikuti para nabi Allah).
3 Nefi 12:1–2(Para nabi mengajarkan kepada kita bagaimana menerima penebusan atas dosa-dosa kita).
Eter 7:23–27(Sewaktu kita mengikuti nasihat para nabi dan mengingat Tuhan, Dia akan memberkati kita menurut kebutuhan kita).
Tugasi siswa untuk membaca salah satu petikan di papan tulis dan meringkas apa yang mereka baca sebagai pernyataan asas. Sewaktu siswa membagikan
pernyataan mereka, pertimbangkan untuk menuliskan pernyataan asas yang disarankan di samping setiap rujukan.
Untuk membantu siswa memahami berkat-berkat tambahan yang berasal dari mengikuti nabi, perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Merupakan hal besar, brother dan sister sekalian, untuk memiliki seorang nabi Allah di tengah-tengah kita. Berkat-berkat besar dan menakjubkan akan datang ke dalam kehidupan kita sewaktu kita mendengarkan perkataan Tuhan yang diberikan melalui Dia. … Ketika kita mendengarkan nasihat Tuhan yang dinyatakan melalui perkataan Presiden Gereja, tanggapan kita hendaknya positif dan langsung. Sejarah telah menunjukkan bahwa terdapat keselamatan, kedamaian, kemakmuran, dan kebahagiaan dalam menanggapi nasihat kenabian” (“His Word Ye Shall Receive,”Ensign,Mei 2001, 65)
• Kapan Anda telah diberkati setelah menanggapi secara positif dan langsung nasihat kenabian?
• Sewaktu Anda menantikan masa depan, mengapa menurut Anda akanlah penting untuk memiliki nabi di bumi?
Tantanglah siswa untuk merenungkan apakah tindakan mereka sendiri mencerminkan hasrat mereka untuk dengan setia mengikuti para nabi Tuhan. Undanglah mereka untuk memikirkan apa yang mungkin perlu mereka ubah dalam kehidupan mereka untuk dapat lebih sepenuhnya menikmati berkat-berkat yang dijanjikan kepada yang setia.
Bacaan Siswa
• 1 Nefi 1:4–15, 18; Mosia 11:20–25; 13:33–35; 15:10–13; Helaman 13:24–33; 3 Nefi 8:24–25; 9:10–11; 10:12; 12:1–2; Eter 7:23–27.
• Russell M. Nelson, “Mendukung Para Nabi,”EnsignatauLiahona,November 2014, 74–77.
PELAJARAN 3
Kepatuhan Mendatangkan
Berkat
Pendahuluan
Kepatuhan kita pada perintah Allah merupakan satu cara kita memperlihatkan rasa syukur kita bagi berkat-berkat-Nya yang menakjubkan. Juruselamat adalah teladan sempurna kepatuhan. Hasrat kita untuk menjadi patuh tumbuh sewaktu
kasih kita bagi Allah meningkat. Kepatuhan pada perintah memungkinkan bagi Allah untuk menyediakan bantuan yang kita perlukan sewaktu kita berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas sulit.
Bacaan Latar Belakang
• Thomas S. Monson, “Kepatuhan Mendatangkan Berkat,”EnsignatauLiahona, Mei 2013, 89–92.
• Robert D. Hales, “Jikalau Kamu Mengasihi Aku, Kamu Akan Menuruti Segala Perintah-Ku,”EnsignatauLiahona,Mei 2014, 35–38.
Saran untuk Pengajaran
1 Nefi 2:2–4, 9–13, 16, 19–20; Mosia 2:20–24, 41
Melalui kepatuhan kita, kita memperlihatkan rasa syukur kita kepada Allah dan menerima berkat-berkat terbesar-Nya.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Joseph B. Wirthlin (1917–2008) dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Bagaimana kita akan dapat membayar kembali utang yang kita miliki kepada Juruselamat? Dia membayar utang yang Dia tidak pernah berutang untuk membebaskan kita dari utang yang tidak pernah dapat kita bayar. Karena Dia, kita akan hidup selamanya. Karena Pendamaian-Nya yang tak terbatas, dosa-dosa kita dapat dihapuskan, yang mengizinkan kita untuk mengalami semua karunia terbesar Allah: kehidupan kekal.
Dapatkah karunia semacam itu memiliki harga? Dapatkah kita membuat kompensasi untuk karunia semacam itu?” (“Utang Duniawi, Utang Surgawi,”EnsignatauLiahona,Mei 2004, 43). Berilah siswa momen untuk membahas jawaban yang mungkin terhadap pertanyaan terakhir yang diajukan oleh Penatua Wirthlin. Imbaulah siswa untuk mencari asas-asas dan ajaran-ajaran selama pelajaran yang membantu menjawab pertanyaan ini.
Undanglah siswa untuk membaca dalam hati Ajaran dan Perjanjian 2:20–24. Mintalah mereka untuk mencari apa yang Raja Benyamin ajarkan mengenai bagaimana kita hendaknya memandang diri kita sendiri dalam hubungan dengan Allah.
• Mengapa menurut Anda Raja Benyamin mengajarkan bahwa tidak peduli apa yang kita lakukan, kita masih “hamba yang tidak menguntungkan” bagi Allah? • Meskipun kita tidak pernah dapat membayar kembali utang kita kepada Allah,
apa yang ayat-ayat ini sarankan dapat kita lakukan untuk memperlihatkan rasa syukur kita untuk semua yang telah Dia lakukan bagi kita? (Bantulah siswa mengidentifikasi asas berikut:Ketika kita mengenali utang kekal kita kepada Allah, kita berhasrat untuk melayani Dia dan menaati perintah-perintah-Nya).
Beri tahulah siswa bahwa salah satu kisah tulisan suci yang hebat tentang kepatuhan kepada Allah terdapat di awal Kitab Moormon, yang mencatat bagaimana Nabi Lehi dan keluarganya menanggapi ketika mereka diminta oleh Allah untuk melakukan sesuatu yang sangat sulit. Mintalah seorang siswa untuk membacakan 1 Nefi 2:2–4 dengan lantang.
• Mengapa mungkin sulit bagi keluarga Lehi mematuhi perintah Allah untuk meninggalkan Yerusalem?
Undanglah siswa untuk menelaah 1 Nefi 2:9–13,16, dengan mencari perbedaan antara sikap dan perilaku Laman dan Lemuel serta yang lainnya terhadap Nefi sebagai tanggapan akan perintah ini. (Catatan:Kegiatan ini akan mendorong siswa mempraktikkan pentingnya keterampilan penelaahan tulisan suci dari
membedakan dan membandingkan).
• Apa kata dan frasa yang menggambarkan tanggapan Laman dan Lemuel? (Mereka keras kepala, mereka menggerutu, dan mereka tidak tahu urusan-urusan Allah).
• Bagaimana Nefi menanggapi perintah untuk meninggalkan Yerusalem? (Dia rendah hati; dia berhasrat untuk mengetahui hal-hal dari Allah; dia memiliki iman terhadap perkataan ayahnya, yang adalah seorang nabi; dan dia berdoa). • Mengapa Nefi menanggapi perkataan ayahnya secara berbeda dari
kakak-kakaknya?
Berilah siswa momen untuk merenungkan apakah mereka lebih seperti Laman dan Lemuel atau seperti Nefi ketika mereka diminta oleh Tuhan atau para pemimpin Gereja-Nya untuk melakukan sesuatu yang sulit.
Undanglah seorang siswa untuk membacakan 1 Nefi 2:19–20 dengan lantang. Mintalah siswa lainnya untuk menyimak dan mengidentifikasi janji Tuhan kepada Nefi.
• Apa pernyataan dalam ayat-ayat ini yang meringkas apa yang Tuhan janjikan kepada Nefi? (Pastikan siswa memahami asas berikut:Jika kita menaati perintah-perintah, kita akan makmur di negeri.Anda dapat menandaskan bahwa ini merupakan salah satu tema yang paling sering diulangi dalam Kitab Mormon. Anda dapat mendorong siswa, sewaktu mereka menelaah Kitab Mormon, untuk mengamati beberapa cara tema ini diulangi).
• Apa sifat-sifat yang Tuhan puji dalam diri Nefi? Mengapa menurut Anda sifat-sifat ini penting bagi kita masing-masing untuk miliki dalam hubungan kita dengan Tuhan?
• Meskipun kepatuhan tidak selalu menghasilkan kemakmuran duniawi, apa berkat-berkat yang dapat kita harapkan sebagai hasil dari kepatuhan kepada Tuhan? Untuk membantu menjawab pertanyaan ini, pertimbangkan untuk membaca Mosia 2:41).
2 Nefi 31:6–10, 15–16; Mosia 15:7; 3 Nefi 11:11; 12:19–20, 48
Mengikuti teladan kepatuhan Juruselamat membantu kita datang kepada Dia dan Bapa
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Dari semua pelajaran yang kita pelajari dari kehidupan Juruselamat, tidak ada yang lebih jelas dan kuat daripada pelajaran tentang kepatuhan” (“Jikalau Kamu Mengasihi Aku, Kamu Akan Menuruti Segala Perintah-Ku,”EnsignatauLiahona,
Mei 2014, 35).
• Apa teladan dari kehidupan Juruselamat yang mengilustrasikan kepatuhan-Nya?
Untuk membantu siswa lebih lanjut membahas pertanyaan ini, mintalah mereka untuk membaca Mosia 15:7 dan 3 Nefi 11:11, dengan mencari apa yang Yesus rela lakukan untuk mematuhi Bapa-Nya.
Undanglah siswa untuk bergiliran membaca 2 Nefi 31:6–10, 15–16 dengan lantang sementara anggota kelas mencari apa yang dapat kita pelajari dari teladan
Juruselamat mengenai pentingnya kepatuhan dan berkat-berkat yang datang karena kepatuhan.
• Apa yang dapat kita pelajari dari teladan Juruselamat mengenai pentingnya kepatuhan? Apa yang dapat kita pelajari dari teladan-Nya mengenai
berkat-berkat yang datang karena kepatuhan? (Pastikan siswa mengidentifikasi asas ini:Sewaktu kita mengikuti teladan kepatuhan Juruselamat kepada Bapa-Nya, kita akan tetap berada di jalan yang sempit yang menuju keselamatan).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Robert D. Hales, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Kepatuhan yang matang secara rohani adalah ‘kepatuhan Juruselamat.’ Itu termotivasi oleh kasih sejati bagi Bapa Surgawi dan Putra-Nya. … Kasih kita bagi Juruselamat adalah kunci pada kepatuhan seperti Juruselamat” (“Jikalau Kamu Mengasihi Aku, Kamu Akan Menuruti Segala Perintah-Ku,” 36–37).
• Mengapa kasih bagi Bapa Surgawi dan Yesus Kristus merupakan “kunci” untuk mematuhi perintah?
Tandaskan bahwa Yesus Kristus yang telah bangkit mengajarkan kepada orang-orang Nefi mengenai tujuan dari mematuhi perintah. Mintalah siswa membaca dalam hati 3 Nefi 31:19–20, 48 untuk menemukan tujuan-tujuan ini.
• Menurut ayat-ayat ini, apa yang Juruselamat katakan merupakan alasan kita telah diberi perintah-perintah? (Siswa hendaknya mengidentifikasi asas berikut:Sewaktu kita datang kepada Kristus dan menaati
perintah-perintah, kita akan menjadi lebih seperti Dia dan Bapa kita di Surga, dan kita akan diselamatkan).
• Dalam cara apa kepatuhan Anda membantu Anda datang kepada Juruselamat? Berilah siswa momen untuk merenungkan apa yang dapat mereka lakukan untuk menjadi lebih patuh pada perintah-perintah Bapa Surgawi agar mereka dapat menjadi lebih seperti Dia dan Putra-Nya?
1 Nefi 3:4–7, 15–16; 4:1–2; 7:12; 17:1–31; 18:1–4 Tuhan menyediakan pertolongan kepada mereka yang patuh
Undanglah siswa untuk memikirkan suatu waktu ketika menaati sebuah perintah tertentu dari Allah tampak sulit atau ketika memenuhi pemanggilan atau tugas Gereja tampak menantang. Ingatkan siswa bahwa Nefi dan kakak-kakaknya menghadapi bahaya dan kemungkinan kematian ketika Allah memerintah mereka agar kembali ke Yerusalem untuk memperoleh lempengan-lempengan kuningan. Mintalah siswa untuk membaca 1 Nefi 3:4–7 dan mengidentifikasi sebuah asas yang mereka pelajari dari teladan Nefi yang dapat meningkatkan kemampuan mereka sendiri untuk patuh.
• Apa asas yang dapat kita pelajari dari tanggapan Nefi terhadap sebuah perintah yang sulit dari Allah? (Tulislah asas berikut di papan tulis sewaktu siswa
menemukannya:Jika kita berusaha untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan, Dia akan mempersiapkan sebuah jalan bagi kita untuk menyelesaikannya).
Untuk membantu siswa memahami asas ini, tulislah rujukan berikut di papan tulis dan berilah siswa waktu untuk menyelidikinya, dengan mencari bagaimana Nefi menanggapi ketika berupaya untuk menyelesaikan hal-hal sulit yang dia diperintahkan untuk lakukan: 1 Nefi 3:15–16; 4:1–2; 7:12. Setelah siswa membagikan apa yang mereka temukan, jelaskan bahwa Nefi selanjutnya menguraikan sejumlah cara di mana Tuhan membantu mereka yang menaati perintah-perintah-Nya. Mintalah siswa membaca 1 Nefi 17:1–4 dan
mengidentifikasi cara Tuhan membantu kita. Juga mintalah siswa untuk menyoroti frasa Nefi “dan demikianlah kita melihat,” yang digunakan di sepanjang Kitab Mormon untuk mempersiapkan pembaca memberikan perhatian khusus terhadap kata-kata berikutnya.
Sementara siswa membagikan tanggapan mereka, tulislah kata-kata berikut di papan tulis:
Memperkuat Menyediakan cara
Undanglah siswa untuk meluangkan waktu sejenak membaca kisah dalam 1 Nefi 17:5–31; 18:1–4, dengan mencari contoh tentang bagaimana Tuhan memelihara, memperkuat, atau menyediakan cara bagi keluarga Lehi.
• Dalam cara apakah Tuhan memelihara atau memperkuat keluarga Lehi? Bagaimana Dia menyediakan cara untuk membantu mereka?
• Apa berkat-berkat yang diberikan oleh Tuhan kepada keluarga Lehi yang serupa dengan berkat-berkat yang kita butuhkan dewasa ini?
• Kapan Anda telah memperoleh bantuan Tuhan dalam salah satu cara ini sewaktu Anda telah berupaya untuk menaati Dia?
Ingatkan siswa bahwa Tuhan meminta kepatuhan kita sehingga Dia dapat menyediakan bagi kita berkat-berkat melimpah dalam upaya kita untuk menjadi seperti Dia. Bagikan pernyataan berikut oleh Presiden Harold B. Lee (1899–1973):
“Perintah terpenting dari semua perintah Allah adalah perintah yang sekarang paling sulit Anda taati. … Atasilah masalah tersebut dan kemudian mulailah dengan perintah tersulit berikutnya. Begitulah cara mempersucikan diri Anda dengan mematuhi perintah-perintah Allah” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Harold B. Lee[2000], 30).
Undanglah siswa untuk memikirkan sebuah perintah yang mereka temukan sulit untuk dipatuhi. Imbaulah mereka untuk membuat rencana untuk menjadi lebih patuh agar dapat lebih sepenuhnya memenuhi syarat untuk menerima
bantuan Tuhan.
Bacaan Siswa
• 1 Nefi 2:1–20; 3:4–7, 15–16; 4:1–2; 7:12; 17:1–31; 18:1–4; 2 Nefi 31:6–10, 15–16; Mosia 2:20–24, 41; 15:7; 3 Nefi 11:11; 12:19–20, 48.
• Thomas S. Monson, “Kepatuhan Mendatangkan Berkat,”EnsignatauLiahona, Mei 2013, 89–92.
Kejatuhan Adam dan
Karunia Hak Pilihan
Pendahuluan
Kejatuhan Adam adalah bagian integral dari rencana Allah. Itu mendatangkan kondisi-kondisi yang karenanya kita dapat datang ke bumi dan diuji. Rencana Allah juga mencakup memberikan kepada anak-anak-Nya hak pilihan (lihat 2 Nefi
2:27). Dalam pelajaran ini, siswa akan belajar bahwa kunci untuk menjalankan hak pilihan kita dengan baik adalah berupaya melakukan kehendak Allah, dan mengikuti teladan yang ditetapkan oleh Yesus Kristus.
Bacaan Latar Belakang
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,”Ensign atauLiahona,November 2010, 24–27.
• Jeffrey R. Holland, “Di Mana Keadilan, Kasih dan Belas Kasihan Bertemu,” EnsignatauLiahona,Mei 2015, 104–106.
Saran untuk Pengajaran
2 Nefi 2:19–26, 28; Alma 42:6–10, 14; Musa 5:5–9 Kejatuhan Adam
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Bruce C. Hafen dari Tujuh Puluh, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Sejak abad kelima, umat Kristiani diajar bahwa bahwa Kejatuhan Adam dan hawa adalah sebuah kesalahan tragis. … Itu bukan suatu kesalahan. … Kejatuhan bukan suatu bencana. Itu bukan suatu kesalahan atau kecelakaan. Itu merupakan bagian yang disengaja dalam rencana keselamatan” (“Pendamaian: Untuk Kita Semua,”EnsignatauLiahona,Mei 2004, 97–85).
• Mengapa menurut Anda penting untuk memahami bahwa Kejatuhan bukan suatu kesalahan atau kecelakaan melainkan suatu bagian yang disengaja dalam rencana keselamatan?
Undanglah siswa untuk menelaah 2 Nefi 2:19–25 membuat daftar tentang dampak dari Kejatuhan—hal-hal yang terjadi terhadap Adam dan Hawa setelah memakan buah terlarang. Kemudian mintalah siswa untuk menuliskan pokok-pokok dari daftar mereka di papan tulis. (Catatan:Mencari daftar dalam petikan tulisan suci merupakan keterampilan penelaahan tulisan suci yang dapat Anda ajarkan dengan petikan ini; lihatPengajaran dan Pembelajaran Injil[2012], 23). Daftar ini hendaknya mencakup yang berikut: Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden; mereka
melahirkan anak-anak; mereka memasuki suatu keadaan percobaan; mereka menjadi tersesat dan memerlukan pertobatan; dan mereka mengalami
pertentangan, yang mengizinkan mereka untuk mengalami yang baik dan yang jahat serta menggunakan hak pilihan mereka dengan bijaksana.
• Bagaimana daftar di papan tulis membantu menjelaskan bagaimana Kejatuhan Adam merupakan bagian penting dari rencana Bapa Surgawi? (Siswa mungkin akan menyarankan beragam jawaban yang dapat diringkas dengan asas ini:
Kejatuhan Adam memungkinkan bagi kita untuk memasuki kefanaan dan untuk maju ke arah kehidupan kekal).
• Apa artinya bahwa “semua orang … tersesat” karena Kejatuhan? (2 Nefi 2:21). Untuk membantu menjawab pertanyaan ini, undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca Alma 42:6–10, 14 dengan lantang sementara anggota kelas mencari dampak tambahan dari Kejatuhan. Sewaktu siswa membagikan apa yang mereka temukan, Anda dapat menambahkan respons mereka dalam daftar di papan tulis.
• Apa artinya “diusir … dari hadirat Tuhan”?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras:
“[Adam dan Hawa] melanggar sebuah perintah Allah yang mengharuskan bahwa mereka meninggalkan lingkungan taman mereka tetapi yang mengizinkan mereka untuk memiliki anak-anak sebelum menghadapi kematian jasmani. Untuk menambahkan dukacita dan kerumitan lebih lanjut pada keadaan mereka, pelanggaran mereka juga memiliki konsekuensi rohani, menyingkirkan mereka dari hadirat Allah selamanya. Karena kita kemudian dilahirkan ke dalam dunia yang terjatuh dan karena kita juga akan melanggar hukum Allah, kita juga divonis dengan penalti yang sama yang dihadapi Adam dan Hawa .…
… Semenjak orangtua pertama itu melangkah keluar dari Taman Eden, Allah dan Bapa kita semua, mengantisipasi keputusan Adam dan Hawa, mengutus malaikat surga untuk
memaklumkan kepada mereka—dan turun-temurun kepada kita—bahwa semua urutan ini telah dirancang bagi kebahagiaan kekal kita. Itu adalah bagian dari rencana ilahi-Nya yang
menyediakan seorang Juruselamat, bahkan Putra Allah Sendiri—seorang ‘Adam,’ yang lain sebagaimana Rasul Paulus sebut diri-Nya [lihat 1 Korintus 15:45]—yang akan datang di pertengahan waktu untuk memperdamaikan pelanggaran Adam yang pertama. Pendamaian akan mencapai kemenangan penuhnya terhadap kematian jasmani. … Belas kasihan itu juga akan menyediakan pengampunan bagi dosa pribadi semua, sejak Adam hingga akhir dunia, dengan syarat pertobatan dan kepatuhan pada perintah-perintah ilahi” (“Di Mana Keadilan, Kasih, dan Belas Kasihan Bertemu,”EnsignatauLiahona,Mei 2015, 105–106).
• Mengapa kita “divonis dengan penalti yang sama yang dihadapi Adam dan Hawa.”? (Kita dilahirkan dalam dunia yang terjatuh, dan kita melanggar hukum-hukum Allah).
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang 2 Nefi 2:26, 28 dan Musa 5:5–9, sementara anggota kelas mencari tahu bagaimana dampak dari Kejatuhan dapat diatasi dalam kehidupan kita.
• Menurut petikan ini, bagaimana kita dapat ditebus dari dampak rohani Kejatuhan? (Jawaban hendaknya mencakup asas berikut:Jika kita bertobat
dan berseru kepada Allah memohon pengampunan, kita dapat ditebus dari dosa-dosa kita melalui Pendamaian Yesus Kristus).
Undanglah siswa untuk merenungkan peranan Kejatuhan dalam rencana keselamatan dan bagaimana itu “dirancang untuk kebahagiaan kekal kita.” Undanglah satu atau dua siswa untuk berbagi pemikiran mereka kepada kelas. 2 Nefi 2:14, 16, 26–29; Helaman 14:30–31; 3 Nefi 27:13
Karunia hak pilihan
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang.
“Adam dan Hawa [melalui Kejatuhan] menjadi fana. Yang membahagiakan kita, mereka juga dapat melahirkan anak-anak dan memenuhi tujuan-tujuan yang dengannya dunia diciptakan. … Berkat-berkat lainnya datang kepada kita melalui Kejatuhan. Itu mengaktifkan dua karunia tambahan yang terkait erat dari Allah, hampir sama berharganya seperti kehidupan itu sendiri—hak pilihan dan pertanggungjawaban” (“Constancy amid Change,”Ensign,November 1993, 34, cetak miring ditambahkan).
• Dalam cara apa hak pilihan dan pertanggungjawaban “hampir sama berharganya seperti kehidupan itu sendiri”?
Mintalah siswa untuk menelaah 2 Nefi 2:14, 16, dan 26, dengan mencari apa yang ayat-ayat ini ajarkan mengenai bagaimana anak-anak Allah berbeda dari
ciptaan-ciptaan-Nya yang lain.
• Apa perbedaan yang ayat-ayat ini soroti antara anak-anak Allah dengan ciptaan-ciptaan-Nya yang lain? (Siswa hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut:Anak-anak Allah diciptakan untuk bertindak bagi diri mereka sendiri alih-alih untuk menjadi ditindaki).
• Apa artinya bahwa Allah menciptakan kita untuk bertindak alih-alih untuk ditindaki?
• Mengapa penting untuk mengetahui bahwa anak-anak Allah diciptakan untuk bertindak bagi diri mereka sendiri dan tidak untuk ditindaki?
Untuk membantu siswa menjawab pertanyaan ini, Anda dapat membahas pernyataan berikut oleh Penatua Boyd K. Packer (1924–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Pepatah mengatakan ‘Tuhan memilih saya, dan Lusifer tidak memilih saya, tetapi adalah pilihansayayang penting’ menguraikan suatu kepastian bersifat ajaran bahwa hak pilihan kita lebih kuat daripada kehendak si musuh. Hak pilihan adalah berharga. Kita dapat secara bodoh, secara buta membuangnya, tetapi itu tidak dapat secara paksa diambil dari kita.
Ada juga alasan kuno: ‘Musuh membuat saya melakukannya.’ Tidaklah demikian! Dia dapat menipu dan menyesatkan Anda, namun dia tidak memiliki kuasa untuk
memaksa Anda atau siapa pun untuk melanggar” (“Membersihkan Bejana Bagian Dalam,”
EnsignatauLiahona,November 2010, 74).
Mintalah beberapa siswa untuk membaca 2 Nefi 2:26–29 dan yang lain membaca Helaman 14:30–31. Imbaulah siswa untuk menyoroti kata atau frasa yang memperlihatkan konsekuensi masa datang dari pilihan yang kita buat sekarang. Undanglah siswa untuk membagikan beberapa kata dan frasa yang mereka soroti.
• Apa kebenaran yang dapat kita pelajari dari petikan-petikan mengenai dampak dari pilihan kita? (Siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran berikut:Cara kita menggunakan hak pilihan menentukan kemajuan rohani dan berkat-berkat kekal kita).
Untuk membantu siswa memahami kebenaran ini, mintalah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Ketika kita memilih untuk melakukan kehendak Bapa Surgawi kita, hak pilihan kita dijaga, kesempatan kita meningkat, dan kita maju. … Pertentangannya juga benar: ketika kita tidak mematuhi perintah dan bisikan Roh Kudus, kesempatan kita berkurang; kemampuan kita untuk bertindak dan maju hilang. … Kepatuhan pada perintah akhirnya melindungi hak pilihan kita” (“Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,”EnsignatauLiahona,November 2010, 25–26). • Apa beberapa konsekuensi yang datang karena penyalahgunaan hak pilihan? • Bagaimana kepatuhan pada perintah-perintah Allah melindungi hak
pilihan kita?
• Mengapa menggunakan hak pilihan kita “untuk melakukan kehendak Bapa Surgawi” adalah kunci menuju kemajuan rohani kita?
Undanglah siswa untuk membaca dalam hati 3 Nefi 27:13 dan pikirkan teladan Yesus akan penggunaan yang benar terhadap karunia hak pilihan?
• Dalam cara apa firman Juruselamat “Aku datang … untuk melakukan kehendak Bapa” dapat membantu kita menggunakan hak pilihan dengan bijaksana? Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul untuk membantu siswa memahami berkat-berkat besar yang datang karena menggunakan hak pilihan kita dengan benar:
“Tuhan menghendaki pertumbuhan dan kemajuan pribadi Anda. Kemajuan itu ditingkatkan ketika Anda dengan rela mengizinkan Dia untuk menuntun Anda melalui setiap pengalaman pertumbuhan yang Anda hadapi, apakah pada awalnya itu sesuai dengan keinginan individu Anda atau tidak. Ketika Anda memercayai Tuhan, ketika Anda bersedia untuk mengizinkan hati Anda dan pikiran Anda terpusat pada kehendak-Nya, ketika Anda meminta untuk dituntun oleh Roh untuk melakukan kehendak-Nya, Anda diyakinkan akan kebahagiaan terbesar di
sepanjang jalan dan pencapaian paling memuaskan dari pengalaman fana ini. Jika Anda mempertanyakan segala sesuatu yang Anda diminta untuk lakukan, atau menentang setiap tantangan yang tidak menyenangkan, Anda menjadikan lebih sulit bagi Tuhan untuk memberkati Anda [lihat 1 Nefi 3:7].
“Hak pilihan Anda, hak untuk membuat pilihan, tidak diberikan agar Anda dapat memperoleh apa yang Anda inginkan. Karunia ilahi ini disediakan agar Anda memilih apa yang Bapa di Surga kehendaki bagi Anda. Dengan begitu Dia dapat menuntun Anda untuk menjadi apa yang Dia maksudkan Anda untuk menjadi (lihat A&P 58:26–32).” (“Finding Joy in Life,”Ensign,Mei 1996, 25).
Mintalah siswa untuk memikirkan tentang saat-saat ketika mereka membuat keputusan untuk bertindak dalam kebenaran. Undanglah beberapa siswa untuk membagikan bagaimana konsekuensi dari keputusan itu mendatangkan berkat bagi mereka.
Imbaulah siswa untuk merenungkan bagaimana mereka dapat dengan lebih baik mengikuti teladan Yesus Kristus dalam melakukan kehendak Bapa Surgawi. Bagikan kesaksian Anda bahwa penggunaan yang benar akan hak pilihan kita dapat menuntun kita pada kehidupan kekal.
Bacaan Siswa
• 2 Nefi 2:14, 16, 19–29; Alma 42:6–10, 14; Helaman 14:30–31; 3 Nefi 27:13; Musa 5:5–9.
• Jeffrey R. Holland, “Di Mana Keadilan, Kasih, dan Belas Kasilhan Bertemu,” EnsignatauLiahona,Mei 2015, 104–6.
PELAJARAN 5
Pendamaian Tak Terbatas
Yesus Kristus
Pendahuluan
Pendamaian Yesus Kristus—peristiwa terbesar yang pernah terjadi—memungkinkan bagi semua orang untuk diampuni dari dosa-dosa dan untuk tinggal bersama Bapa Surgawi serta Yesus Kristus di sepanjang kekekalan. Melalui
Pendamaian, semua orang akan dibangkitkan dan kembali ke
hadirat Allah untuk dihakimi. Karena Pendamaian
mengharuskan Yesus Kristus untuk menderita dalam banyak cara yang tak terbatas, Dia memiliki empati yang sempurna bagi kita masing-masing.
Bacaan Latar Belakang
• Boyd K. Packer, “Pendamaian,”EnsignatauLiahona,November 2012, 75–78. • D. Todd Christofferson, “Penebusan,”EnsignatauLiahona,Mei 2013, 109–112.
Saran untuk Pengajaran
Mosia 3:5–11; Alma 34:8–12
Hanya Yesus Kristus yang dapat menyelesaikan Pendamaian tak terbatas Perlihatkan dan undanglah seorang siswa untuk membacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Presiden James E. Faust (1920–2007) dari
Presidensi Utama:
“Saya ingin berbicara tentang peristiwa terbesar dalam semua sejarah. Peristiwa tunggal itu adalah Pendamaian tak tertandingi dari Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Ini adalah tindakan paling mulia yang pernah terjadi” (“The Atonement: Our Greatest Hope,”Ensign,November 2001, 18).
Undanglah dua atau tiga siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang Alma 34:8–12 sementara anggota kelas menandai kata atau frasa yang
mengilustrasikan mengapa Pendamaian adalah peristiwa terbesar dalam sejarah. • Mengapa Pendamaian Yesus Kristus merupakan peristiwa terbesar yang pernah
terjadi? (Tekankan kebenaran ini:Pendamaian Yesus Kristus adalah tak terbatas dan kekal, menjadikan keselamatan mungkin bagi seluruh umat manusia).
Pertimbangkan membagikan pernyataan berikut oleh Presiden Russell M. Nelson dari Kuorum Dua Rasul:
“Pendamaian yang tak terbatas diperlukan untuk menebus Adam, Hawa, dan semua keturunan mereka. … Menurut hukum kekal, pendamaian itu memerlukan pengurbanan pribadi oleh makhluk baka yang tidak tunduk pada kematian. Tetapi Dia harus mati dan mengambil tubuh-Nya sendiri lagi. Juruselamat adalah satu-satunya orang yang dapat memenuhi ini. Dari ibu-Nya Dia mewarisi kuasa untuk mati. Dari Bapa-Nya Dia memperoleh kuasa atas kematian” (“Constancy amid Change,”Ensign,November 1993, 34).
• Mengapa Yesus Kristus merupakan satu-satunya orang yang dapat menebus semua orang? (Dia adalah makhluk baka yang tidak tunduk pada kematian). • Dalam hal-hal apa kurban Pendamaian Yesus Kristus tak terbatas dan kekal? Untuk membantu menjawab pertanyaan ini, perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Russell M. Nelson, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Pendamaian [Yesus Kristus] adalah tak terbatas—tanpa akhir. Itu juga tak terbatas yang di dalamnya seluruh umat manusia akan diselamatkan dari kematian kekal. Itu tak terbatas dalam hal penderitaan hebat-Nya. … Itu tak terbatas dalam jangkauan—itu harus dilakukan satu kali bagi semua. Dan belas kasihan dari Pendamaian terulur tidak saja bagi jumlah tak terbatas orang-orang, namun juga bagi jumlah tak terbatas dunia-dunia yang diciptakan oleh-Nya. Itu tak terbatas melampaui skala ukuran manusia atau pemahaman fana mana pun” (“The Atonement,”Ensign,November 1996, 35).
Jelaskan bahwa di akhir pemerintahannya, Raja Benyamin mengajarkan kepada rakyatnya bahwa seorang malaikat telah memaklumkan kepadanya pesan “kabar gembira tentang sukacita yang besar” yang akan menyebabkan orang “dipenuhi dengan sukacita” (Mosia 3:2–4). Mintalah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang Mosia 3:5–11 sementara anggota kelas menyimak, dengan mencari “kabar gembira” yang Raja Benyamin uraikan.
• Apa pesan dalam ayat-ayat ini yang menurut Anda akan menyebabkan rakyat Raja Benyamin dipenuhi dengan sukacita? (Sewaktu siswa merespons, tekankan bahwa Yesus Kristus memungkinkan keselamatan).
• Apa kata atau frasa yang menguraikan harga yang Yesus Kristus telah bayarkan bagi keselamatan kita?
Undanglah seorang siswa untuk membacakan pernyataan berikut oleh Penatua James E. Talmage (1862–1933) dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Penderitaan Kristus di taman tak terbayangkan oleh pikiran terbatas, baik intensitas maupun penyebabnya. … Dia bergumul dan merintih di bawah beban seperti itu yang makhluk lain mana pun yang pernah hidup di bumi bahkan dapat bayangkan mungkin untuk ditanggung. Itu bukanlah rasa sakit fisik, tidak juga penderitaan mental semata, yang menyebabkan Dia menderita siksaan semacam itu sehingga menyebabkan darah mengalir dari setiap pori; namun itu semacam
penderitaan rohani jiwa yang Allah semata mampu mengalaminya. Tidak ada orang lain, betapa pun besar kuasa fisiknya atau ketahanan mentalnya, dapat menderita demikian” (Jesus the Christ,edisi ke-3 [1916], 613).
• Apa pemikiran dan perasaan yang Anda miliki sewaktu Anda merenungkan besarnya penderitaan Yesus Kristus bagi kita?
2 Nefi 9:6-12, 20–22
Yesus Kristus mengatasi baik kematian jasmani maupun rohani.
Mintalah siswa membayangkan apa yang akan terjadi jika tidak ada Pendamaian. Untuk membantu siswa memvisualisasikan seperti apa keadaan umat manusia jika tidak ada Pendamaian, mintalah seorang siswa untuk membacakan 2 Nefi 9:6–9 dengan lantang. Undanglah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari frasa yang menguraikan bagaimana nasib kita tanpa Pendamaian.
• Menurut Nabi Yakub, apa yang akan terjadi terhadap tubuh kita seandainya tidak ada Pendamaian? Apa yang akan terjadi terhadap roh kita?
Ingatkan siswa bahwa pesan utama Injil adalah bahwa karena Pendamaian Yesus Kristus, kita tidak harus mengalami nasib yang mengerikan ini.
Mintalah dua siswa untuk bergiliran membaca dengan lantang 2 Nefi 9:10–12, 20–22 sementara anggota kelas mencari tahu makna yang melaluinya kita dibebaskan dari kematian rohani dan jasmani.
• Apa artinya menyediakan bagi kita untuk lolos dari kematian rohani dan jasmani? (Bantulah siswa meringkas ajaran ini:Melalui Pendamaian, Yesus Kristus mengatasi dampak dari kematian jasmani dan rohani).
• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan mengenai berkat-berkat Kebangkitan? (Tubuh jasmani kita dan roh kita akan dipersatukan sepanjang kekekalan). Kita akan dibawa kembali ke hadirat Allah untuk penghakiman).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa membacakannya dengan lantang:
“Melalui Pendamaian dan Kebangkitan-Nya, Yesus Kristus telah mengatasi semua aspek dari Kejatuhan. Kematian jasmani akan bersifat sementara, dan bahkan kematian rohani memiliki akhir, karena semua kembali ke hadirat Allah, setidaknya untuk sementara, untuk diadili” (“Kebangkitan Yesus Kristus,”Ensign
atauLiahona,Mei 2014, 112).
• Kapankah Anda telah merasakan bersyukur bahwa Yesus Kristus telah mengatasi kematian jasmani dan rohani?
Mosia 3:11, 16; 15:7–9; Alma 7:11–13; Moroni 8:8–12; Ajaran dan Perjanjian 137:7–9
Melalui Pendamaian-Nya, Yesus Kristus menawarkan penebusan kepada semua orang
Ingatkan siswa bahwa selain membebaskan seluruh umat manusia dari kematian jasmani dan rohani yang disebabkan oleh Kejatuhan, Yesus Kristus dapat
membebaskan kita dari kematian rohani yang disebabkan oleh dosa-dosa kita sendiri. Undanglah seorang siswa untuk membacakan Mosia 15:7–9 dengan lantang sewaktu anggota kelas mencari bagaimana Kristus memungkinkan bagi kita untuk ditebus dari dosa-dosa kita.
• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan mengenai bagaimana Kristus memungkinkan bagi kita untuk ditebus dari dosa-dosa kita? (Tekankan ajaran ini:Melalui Pendamaian, Yesus Kristus mematahkan belenggu kematian dan mengambil kelemahan kita ke atas diri-Nya Sendiri, memuaskan tuntutan keadilan dan memperoleh kuasa untuk membuat perantaraan bagi kita).
• Apa arti dari kataperantaraan? (Perantaraanadalah tindakan intervensi antara pihak-pihak untuk membantu mereka mengatasi perbedaan. Dalam hal ini, Yesus menjadi perantara kita dan Allah untuk mendamaikan hubungan yang hancur yang disebabkan oleh dosa-dosa kita).
Jelaskan bahwa Kitab Mormon membantu kita memahami bagaimana Pendamaian Yesus Kristus menyelamatkan anak-anak kecil dan orang-orang yang telah mati tanpa menerima Injil atau dibaptiskan.
Mintalah sebagian dari anggota kelas membaca dalam hati Mosia 3:16 dan merujuksilangkan dengan Moroni 8:8–12. Mintalah sebagian lain dari anggota kelas membaca dalam hati Mosia 3:11 dan merujuksilangkan dengan A&P 137:7–9.
• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan mengenai keselamatan anak-anak yang mati sebelum dibaptiskan?
• Apa yang ayat-ayat ini ajarkan tentang keselamatan dari mereka yang “telah mati tanpa mengetahui kehendak Allah”? (Mosia 3:11).
Beri tahulah siswa bahwa melalui Pendamaian Juruselamat yang memperoleh empati sempurna untuk memahami kita dan membantu kita melalui
tantangan-tantangan kefanaan. Mintalah siswa untuk menyelidiki Alma 7:11–13, dengan mencari kata-kata yang menguraikan tantangan-tantangan fana yang Yesus Kristus alami sebagai bagian dari Pendamaian. Sewaktu siswa melaporkan temuan mereka, daftarlah kata-kata berikut di papan tulis:rasa sakit, penderitaan, godaan, penyakit, kematian, kelemahan (ketidakberdayaan atau ketidakmampuan),dan dosa.Tandaskan frasa “setiap jenis” dalam Alma 7:11, dan mintalah siswa untuk membagikan contoh-contoh tentang berbagai keadaan yang tertera di papan tulis. Tandaskan bahwa frasa “mengambil ke atas diri-Nya” diulangi beberapa kali di ayat 11–13. (Catatan:Mengidentifikasi pengulangan merupakan keterampilan penelaahan tulisan suci yang dapat Anda tekankan di sini. Menyimak pengulangan tulisan suci dapat membantu pembelajar mengidentifikasi poin-poin
• Menurut ayat 11–12, mengapa Yesus Kristus “mengambil ke atas diri-Nya” rasa sakit, penyakit, kelemahan, dan kondisi-kondisi lainnya yang tertera di papan tulis? (Bantulah siswa mengidentifikasi asas ini:Juruselamat mengambil ke atas diri-Nya rasa sakit, penyakit, dan kelemahan kita agar Dia dapat menolong kita sewaktu kita menghadapi tantangan-tantangan kefanaan). Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Saya bersaksi bahwa Pendamaian Juruselamat mengangkat dari kita tidak saja beban dosa kita, namun juga beban kekecewaan dan kemalangan, sakit hati dan penderitaan kita [lihat Alma 7:11–12]. Sejak awal kepercayaan dalam bantuan semacam itu telah memberi kita alasan dan cara untuk berkembang, suatu insentif untuk melepaskan beban kita dan mengambil keselamatan kita” (“Hal-Hal yang Rusak yang Harus Diperbaiki,”EnsignatauLiahona,Mei 2006, 70–71).
• Bagaimana memercayai Pendamaian Juruselamat memengaruhi tindakan Anda dan perspektif kekal Anda?
• Bagaimana memahami kebenaran dalam Alma 7:11–13 dapat membantu Anda sewaktu Anda menghadapi tantangan?
Undanglah siswa untuk membagikan pengalaman di mana mereka merasakan kuasa Pendamaian Yesus Kristus dalam kehidupan mereka (peringatkan mereka untuk tidak membagikan apa pun yang terlalu sakral atau pribadi).
Undanglah siswa untuk menuliskan apa yang dapat mereka lakukan untuk dengan lebih baik menerapkan kuasa penyembuhan dan memperkuatkan dari Pendamaian Juruselamat dalam kehidupan mereka sendiri. Doronglah mereka untuk menindaki kesan mereka.
Bacaan Siswa
• 2 Nefi 9:6–12, 20–22; Mosia 3:5–11, 16; 15:7–9; Alma 7:11–13; 34:8–12; Moroni 8:8–12; Ajaran dan Perjanjian 137:7–9.
• D. Todd Christofferson, “Penebusan,”EnsignatauLiahona,Mei 2013, 109–112.