BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis peranan orangtua dalam mengembangkan kreativitas anak di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo. Dari hasil pengolahan angket yang diisi oleh orangtua anak dan dikembangkan melalui indikator variabel penelitian diperoleh data sebagai berikut:
4.1.1 Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak
Tabel 1 : Sepulang dari Sekolah Orangtua Bertanya Kepada Anak jika ada Tugas Rumah dari Guru
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 9 36 36
2. Sering 3 5 15 20
3. Kadang-kadang 2 8 16 32
4. Tidak Pernah 1 3 3 12
Jumlah 25 70 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat 9 orangtua atau 36% menyatakan selalu bertanya kepada anak sepulang sekolah tentang pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru, 5 orang atau 20% menyatakan sering. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang berjumlah 8 orang atau 32%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah berjumlah 3 orang atau 12%.
Tabel 2 : Orangtua Bertanya kepada Anak tentang Pembelajaran di Sekolah 25
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase 1. Selalu 4 7 28 28 2. Sering 3 7 21 28 3. Kadang-kadang 2 9 18 36 4. Tidak Pernah 1 2 2 8 Jumlah 25 69 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 2 menjelaskan bahwa 7 orangtua atau 28% yang selalu bertanya kepada anak tentang pembelajaran di sekolah, sedangkan 21 orang atau 28% menyatakan sering. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 9 orang atau 36%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah terdapat 2 orangtua atau 8%.
Tabel 3 : Sebelum Tidur Malam Orangtua Mengajak Anak Bercerita tentang Teman-temannya di Sekolah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 4 16 16
2. Sering 3 8 24 32
3. Kadang-kadang 2 3 6 12
4. Tidak Pernah 1 10 10 40
Jumlah 25 56 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 3 menunjukkan bahwa terdapat 4 orangtua atau 16% menyatakan selalu mengajak anak bercerita tentang teman-temannya di sekolah sebelum tidur sedangkan 8 orang atau 32% menyatakan sering. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 3 orang atau 12%,
sedangkan yang menyatakan tidak pernah mengajak anaknya bercerita sebelum tidur terdapat 10 orang atau 40%.
Tabel 4: Rekapitulasi Indikator Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak
No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi
1
Sepulang anak dari sekolah saya akan bertanya kepada anak jika ada tugas rumah dari guru
70 60,0 Sering
2 Saya bertanya kepada anak bagaimana
dengan pembelajaran di sekolah 69 58,7
Sering
3
Sebelum tidur malam saya mengajar anak bercerita tentang
teman-temannya di sekolah
56 41,3
Kadang-kadang
Rata-rata 53.3 Sering
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa orangtua menjalin komunikasi yang baik dengan anak berada pada kategori sering atau berjumlah 53.3%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini :
Diagram 1. Rekapitulasi Indikator Menjalin Komunikasi yang Baik Bersama Anak
4.1.2 Memberikan Bantuan Diisaat yang Tepat Kepada Anak
Tabel 5 : Orangtua Meluangkan Waktu untuk Menemani Anak Belajar Di Sekolah dan Di Rumah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 8 32 32
2. Sering 3 3 9 12
3. Kadang-kadang 2 12 24 48
4. Tidak Pernah 1 2 2 8
Jumlah 25 67 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 5 menunjukkan bahwa 8 orang atau 32% menyatakan selalu meluangkan waktu untuk menemani anak belajar di sekolah dan di rumah, sedangkan 3 orang atau 12% menyatakan
0
10
20
30
40
50
60
70
Indikator 1. Menjalin Komunikasi
yang Baik Bersama Anak
Deskriptor 1 Sering
= 60%
Deskriptor 2 Sering
= 58,7 %
Deskriptor 3
Kadang-kadang =
41 %
sering. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang sebanyak 12 orang atau 48% dan yang menyatakan tidak pernah dapat meluangkan waktu memenami anak untuk belajar di rumah dan di sekolah sebanyak 3 orang atau 8%.
Tabel 6 : Orangtua Membantu Anak dalam Mengerjakan Tugasnya di Rumah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 4 16 16
2. Sering 3 7 21 28
3. Kadang-kadang 2 8 16 32
4. Tidak Pernah 1 6 6 24
Jumlah 25 59 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 6 menunjukkan bahwa 4 orang atau 16% menyatakan bahwa orangtua membantu anak dalam mengerjakan tugasnya di rumah, sedangkan 7 orang atau 28% menyatakan sering. Dan yang menyatakan kadang-kadang membantu anak mengerjakan tugasnya di rumah terdapat 8 orang atau 32%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah membantu anak berjumlah 6 orang atau 24%.
Tabel 7: Membimbing Anak jika merasa Kesulitan dalam Mengerjakan Tugasnya
1. Selalu 4 5 20 20
2. Sering 3 8 24 32
3. Kadang 2 7 14 28
4. Tidak Pernah 1 5 5 20
Jumlah 25 63 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 7 menunjukkan bahwa 5 orang atau 20% menyatakan selalu membimbing anak jika merasa kesulitan dalam mengerjakan tugasnya, yang menyatakan sering terdapat 8 orang atau 32%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 7 orang atau 28%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah membimbing anak jika merasa kesulitan dalam mengerjakan tugasnya terdapat 5 orang atau 20%.
Tabel 8: Mengawasi Anak dalam Kegiatan Belajar di Rumah maupun di Sekolah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 11 44 44
2. Sering 3 7 21 28
3. Kadang 2 5 10 20
4. Tidak Pernah 1 2 2 8
Jumlah 25 77 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 8 menunjukkan bahwa 11 orang atau 44% menyatakan selalu mengawasi anak dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di rumah, yang menyatakan sering terdapat 7 orang atau 28%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 5 orang atau 20%, sedangkan
yang menyatakan tidak pernah mengawasi kegiatan belajar anak di sekolah dan di rumah terdapat 2 orang atau 8%.
Tabel 9: Rekapitulasi Indikator Memberikan Bantuan diisaat yang Tepat Kepada Anak
No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi
1
Saya meluangkan waktu untuk
menemani anak belajar di sekolah dan di rumah
67 56,0 Sering
2 Saya membantu anak dalam
mengerjakan tugasnya di rumah 59 45,3 Kadang-kadang 3 Saya membimbing anak jika merasa
kesulitan dalam mengerjakan tugasnya 63 50,7
Sering
4 Saya mengawasi anak dalam kegiatan
belajar di rumah maupun di sekolah 77 69,3
Sering
Rata-rata 55,3 Sering
Dari tabel 9 dapat dilihat bahwa persentase indikator memberikan bantuan disaat yang tepat kepada anak memperoleh persentase sebanyak 55.3% atau berada pada kategori sering. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini :
Diagram 2. Rekapitulasi Indikator Memberikan Bantuan Disaat yang Tepat Kepada Anak
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Indikator 2. Memberikan Bantuan
disaat yang Tepat Kepada Anak
Deskriptor 1 Sering
= 56 %
Deskriptor 2
Kadang - kadang =
45,3 %
Deskriptor 3 Sering
= 50,7 %
Deskriptor 4 Sering
= 69,3 %
4.1.3 Memberikan Dukungan dan Pengarahan terhadap Anak
Tabel 10: Memberikan Pengarahan kepada Anak setelah Menyelesaikan Tugas dari Guru
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 2 8 8
2. Sering 3 4 12 16
3. Kadang 2 9 18 36
4. Tidak Pernah 1 10 10 40
Jumlah 25 48 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 10 menunjukkan bahwa 2 orang atau 8% menyatakan selalu memberikan pengarahan kepada anak setelah menyelesaikan tugas dari guru, yang menyatakan sering terdapat 4 orang atau 16%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 9 orang atau 36%, sedangkan yang menyatakan tidak pernah memberikan pengarahan kepada anak setelah menyelesaikan tugas dari guru terdapat 10 orang atau 40%.
Tabel 11: Meluangkan Waktu dalam Membimbing Anak dalam Belajar di Rumah maupun di Sekolah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 6 24 24
2. Sering 3 9 27 36
3. Kadang 2 7 14 28
Jumlah 25 68 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 11 menunjukkan bahwa 6 orang atau 24% menyatakan selalu meluangkan waktu dalam membimbing anak dalam belajar di rumah maupun di sekolah, yang menyatakan sering terdapat 9 orang atau 36%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 7 orang atau 28%, dan yang menyatakan tidak pernah meluangkan waktu dalam membimbing anak dalam belajar di rumah maupun di sekolah terdapat 3 orang atau 12%.
Tabel 12 : Memberikan Dukungan/arahan Kepada Anak untuk Belajar lebih Giat
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 13 52 52
2. Sering 3 8 24 32
3. Kadang 2 3 6 12
4. Tidak Pernah 1 1 1 4
Jumlah 25 83 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 12 menunjukkan bahwa 13 orang atau 52% menyatakan selalu memberikan dukungan/arahan kepada anak untuk belajar lebih giat lagi, yang menyatakan sering terdapat 8 orang atau 32%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 3 orang atau 12%, dan yang menyatakan tidak pernah memberikan dukungan/arahan kepada anak untuk belajar lebih giat lagi terdapat 1 orang atau 4%.
Anak
No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi
1
Saya memberikan pengarahan kepada anak setelah menyelesaikan tugas dari guru
48 30,7 Kadang-kadang
2
Saya meluangkan waktu dalam membimbing anak dalam belajar di rumah maupun di sekolah
68 57,3 Sering
3
Saya memberikan dukungan/arahan kepada anak untuk belajar lebih giat lagi
83 77,3 Selalu
Rata-rata 55,1 Sering
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa orangtua yang memberikan dukungan dan pengarahan terhadap anak berada pada kategori sering atau berjumlah 55,1%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini :
Diagram 3. Rekapitulasi Indikator Memberikan Dukungan dan Pengarahan terhhadap Anak
4.1.4 Memberikan Kebebasan kepada Anak
Tabel 14. Mendorong Pengembangan Bakat dan Minat Sepenuhnya terhadap Anak
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Indikator 3. Memberikan Dukungan
dan Pengarahan terhadap Anak
Deskriptor 1
Kadang -kadang =
30,7 %
Deskriptor 2 Sering
= 57,3 %
Deskriptor 3 Selalu
= 77,3 %
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase 1. Selalu 4 3 12 12 2. Sering 3 2 6 8 3. Kadang 2 8 16 32 4. Tidak Pernah 1 12 12 48 Jumlah 25 46 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 14 menunjukkan bahwa 3 orang atau 12% menyatakan selalu mendorong pengembangan bakat dan minat sepenuhnya terhadap anak, yang menyatakan sering terdapat 2 orang atau 8%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 8 orang atau 32%, dan yang menyatakan tidak pernah mendorong pengembangan bakat dan minat sepenuhnya terhadap anak terdapat 12 orang atau 48%.
Tabel 15. Membiarkan Anak Bermain dengan Siapa yang Dia Sukai
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 6 24 24
2. Sering 3 11 33 44
3. Kadang 2 3 6 12
4. Tidak Pernah 1 5 5 20
Jumlah 25 68 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 15 menunjukkan bahwa 6 orang atau 24% menyatakan selalu membiarkan anak bermain dengan siapa saja yang dia sukai, yang menyatakan sering terdapat 11 orang atau 44%.
Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 3 orang atau 12%, dan yang menyatakan tidak pernah membiarkan anak bermain dengan siapa yang dia sukai terdapat 5 orang atau 20%.
Tabel 16. Menuruti semua Keinginan Anak dalam Memenuhi Kebutuhannya dalam Belajar di Rumah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 4 16 16
2. Sering 3 14 42 56
3. Kadang 2 3 6 12
4. Tidak Pernah 1 4 4 16
Jumlah 25 68 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 16 menunjukkan bahwa 4 orang atau 16% menyatakan selalu menuruti semua keinginan anak dalam memenuhi kebutuhannya dalam belajar di rumah, yang menyatakan sering terdapat 14 orang atau 56%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 3 orang atau 12%, dan yang menyatakan tidak pernah memenuhi terdapat 4 orang atau 16%.
Tabel 17 : Rekapitulasi Indikator Memberikan Kebebasan kepada Anak
No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi
1 Saya mendorong pengembangan bakat
dan minat sepenuhnya terhadap anak 46 28,0
Kadang-kadang
2 Saya membiarkan anak bermain
dengan siapa yang dia sukai 68 57,3
3
Saya menuruti semua keinginan anak dalam memenuhi kebutuhannya dalam belajar di rumah
68 57,3 Sering
Rata-rata 47,6 Kadang-kadang
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa indikator memberikan kebebasan kepada anak berada pada kategori kadang-kadang dengan persentase 47,6%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini :
Diagram 4. Rekapitulasi Indikator Memberikan Kebebasan Kepada Anak
4.1.5 Memberikan Motivasi kepada Anak untuk Beraktivitas
Tabel 18. Memotivasi Anak dalam Belajar di Rumah maupun di Sekolah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 6 24 24 2. Sering 3 4 12 16
0
10
20
30
40
50
60
70
Indikator 4. Memberikan
Kebebasan kepada Anak
Deskriptor 1
Kadang - kadang =
28,0 %
Deskriptor 2 Sering
= 57,3 %
Deskriptor 3 Sering
57,3 %
3. Kadang 2 13 26 52
4. Tidak Pernah 1 2 2 8
Jumlah 25 64 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 18 menunjukkan bahwa 6 orang atau 24% menyatakan selalu memotivasi belajar anak di sekolah maupun di rumah, yang menyatakan sering terdapat 4 orang atau 16%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 13 orang atau 52%, dan yang menyatakan tidak pernah memotivasi anak dalam kegiatan belajar di rumah dan di sekolah terdapat 2 orang atau 8%.
Tabel 19: Mengajak Anak Berekreasi setiap Selesai Semester
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 17 68 68
2. Sering 3 5 15 20
3. Kadang 2 2 4 8
4. Tidak Pernah 1 1 1 4
Jumlah 25 88 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 19 menunjukkan bahwa 17 orang atau 68% menyatakan selalu mengajak anak berekreasi setiap akhir semester, yang menyatakan sering terdapat 5 orang atau 20%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 2 orang atau 8%, dan yang menyatakan tidak pernah mengajak anak untuk berekreasi setiap akhir semester terdapat 1 orang atau 4%.
Tabel 20: Memberikan Hadiah kepada Anak yang Mendapat Prestasi di Sekolah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 13 52 52
2. Sering 3 4 12 16
3. Kadang 2 6 12 24
4. Tidak Pernah 1 2 2 8
Jumlah 25 78 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 20 menunjukkan bahwa 13 orang atau 52% menyatakan selalu memberikan hadiah kepada anak yang mendapat prestasi di sekolah, yang menyatakan sering terdapat 4 orang atau 16%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 6 orang atau 24%, dan yang menyatakan tidak pernah memberikan hadiah kepada anak yang mendapatkan prestasi terdapat 2 orang atau 8%.
Tabel 21: Memberikan Semangat kepada Anak setiap Belajar di Rumah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 7 28 28
2. Sering 3 5 15 20
3. Kadang 2 9 18 36
Jumlah 25 65 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 21 menunjukkan bahwa 7 orang atau 28% menyatakan selalu memberikan semangat kepada anak setiap belajar di rumah, yang menyatakan sering terdapat 5 orang atau 20%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 9 orang atau 36%, dan yang menyatakan tidak pernah memberikan semangat kepada anak setiap belajar di rumah terdapat 4 orang atau 16%.
Tabel 22 : Rekapitulasi Indikator Memberikan Motivasi kepada Anak untuk Beraktivitas
No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi
1 Saya terus memotivasi anak dalam
belajar di rumah maupun di sekolah 64 52,0 Sering 2 Saya mengajak anak berekreasi setiap
selesai semester 88 84,0 Selalu
3 Saya memberikan hadiah kepada anak
yang mendapat prestasi di sekolah 78 70,7 Sering 4 Saya memberikan semangat kepada
anak setiap belajar di rumah 65 53,3 Sering
Rata-rata 65,0 Sering
Dari tabel 22 dapat dilihat bahwa indikator memberikan motivasi kepada anak untuk berkreativitas berada pada kategori sering dengan persentase 65%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini :
Diagram 5. Rekapitulasi Indikator Memberikan Motivasi kepada Anak untuk terus Berkreativitas
4.1.6 Memberikan Fasilitas Kepada Anak
Tabel 23: Buku Penunjang dalam Belajar di Rumah maupun di Sekolah Anak sudah Orangtua Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 8 32 32
2. Sering 3 9 27 36
3. Kadang 2 5 10 20
4. Tidak Pernah 1 3 3 12
Jumlah 25 72 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 23 menunjukkan bahwa 8 orang atau 32% menyatakan selalu selalu menyiapkan buku penunjang anak untuk belajar, yang menyatakan sering terdapat 9 orang atau 36%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 5 orang atau 20%, dan yang menyatakan tidak pernah terdapat 3 orang atau 12%.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Indikator 5. Memberikan Motivasi Kepada Anak Untuk Terus Beraktivitas
Deskriptor 1 Sering = 52,0 % Deskriptor 2 Selalu = 84,0 % Deskriptor 3 Sering = 70,7 % Deskriptor 4 Sering = 53,3 %
Tabel 24: Memberikan Fasilitas Bermain di Luar maupun di dalam Rumah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 6 24 24
2. Sering 3 7 21 28
3. Kadang 2 10 20 40
4. Tidak Pernah 1 2 2 8
Jumlah 25 67 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 24 menunjukkan bahwa 6 orang atau 24% menyatakan selalu memberikan fasilitas bermain di luar maupun di dalam rumah, yang menyatakan sering terdapat 7 orang atau 28%. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 10 orang atau 40%, dan yang menyatakan tidak pernah memberikan fasilitas bermain di dalam dan di luar kelas terdapat 2 orang atau 8%. Tabel 25: Menyediakan Bekal Makanan bagi Anak Pergi ke Sekolah
Tanggapan Responden Bobot Frekuensi Skor Persentase
1. Selalu 4 7 28 28
2. Sering 3 13 39 52
3. Kadang 2 4 8 16
4. Tidak Pernah 1 1 1 4
Jumlah 25 76 100
Sumber: Olahan Data Primer, 2013
Tabel 25 menunjukkan bahwa 7 orang atau 28% menyatakan selalu memberikan bekal kepada anak untuk pergi ke sekolah, yang menyatakan sering terdapat 13 orang atau 52%.
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Indikator 6. Memberikan Fasilitas Kepada Anak
Deskriptor 1 Sering = 62,7 % Deskriptor 2 Sering = 56,0 % Deskriptor 3 Sering = 68,0 %
Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang terdapat 4 orang atau 16%, dan yang menyatakan tidak pernah terdapat 1 orang atau 4%.
Tabel 26 : Rekapitulasi Indikator Memberikan Fasilitas kepada Anak
No. Item Pernyataan Skor % Klasifikasi
1
Buku penunjang dalam belajar di rumah maupun di sekolah anak sudah saya siapkan
72 62,7 Sering
2 Saya memberikan fasilitas bermain di
luar maupun di dalam rumah 67 56,0
Sering
3 Saya menyediakan bekal makanan
bagi anak pergi ke sekolah 76 68,0
Sering
Rata-rata
62,2 Sering
Dari tabel 26 dapat dilihat bahwa indikator memberikan fasilitas kepada anak berada pada kategori sering dengan persentase 62,2%. Jika digambarkan pada diagram batang, maka akan tampak seperti di bawah ini :
Diagram 6. Rekapitulasi Indikator Memberikan Fasilitas Kepada Anak
4.1.7 Rekapitulasi Indikator Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo
Tabel 27 : Perana Orang Tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo
No. Indikator % Klasifikasi
1 Menjalin Komunikasi yang Baik
Bersama Anak 53,3
Sering
2 Memberikan Bantuan disaat yang
Tepat Kepada Anak 53,3
Sering
3 Memberikan Dukungan dan
Pengarahan terhadap Anak 55,1
Sering
4
Memberikan Kebebasan kepada Anak 47,6 Kadang – kadang
5 Memberikan Motivasi kepada Anak
Untuk Beraktivitas 65,0 Sering 6 Memberikan Fasilitas kepada Anak 62,2 Sering Rata-rata 56,1 Sering
Dari tabel 27 dapat dilihat bahwa, indikator menjalin komunikasi yang baik dengan anak berada pada kategori sering dengan persentase 53,3% , indikator memberikan bantuan disaat yang tepat kepada anak berada pada kategori sering dengan persentase 53,3% , indikator memberikan dukungan dan pengarahan terhadap anak berada pada kategori sering dengan persentase 55,1% , indikator memberi kebebasan kepada anak berada pada kategori kadang – kadang dengan persentase 47,6 %, indikator memberikan motivasi kepada anak untuk beraktivitas berada pada kategori sering dengan persentase 65,0% , indikator memberikan fasilitas kepada anak berada pada kategori sering dengan persentase 62,2 %
Diagram Rekapitulasi Peranan Orang Tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengolahan data tentang peranan orangtua dalam mengembangkan kreativitas anak di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo ditemukan :
a. Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak
0
10
20
30
40
50
60
70
Peranan Orang Tua Dalam
Mengembangkan Kreatifitas Anak
Di Tk Adinda Kecamatan Tibawa
Kabupaten Gorontalo
Indikator 1
Sering = 53,3 %
Indikator 2
Sering = 53,3%
Indikator 3
Sering = 55,1%
Indikator 4
kadang-kadang =
47,6%
Indikator 5
Sering = 65,0%
Berdasarkan hasil pengolahan data bahwa orangtua menjalin komunikasi yang baik dengan anak berada pada kategori sering atau berjumlah 53.3%. Tujuan pokok dalam berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain, dan menjadikan diri kita sebagai suatu agen yang dapat mempengaruhi, agen yang dapat menentukan atas lingkungan kita menjadi suatu yang kita mau (Sugiyono, 2005: 9).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa tujuan komunikasi antarpribadi adalah: a) Untuk memahami dan menemukan diri sendiri, b) Menemukan dunia luar sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, c) Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain, d) Melalui komunikasi antarpribadi, individu dapat mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain, e) Komunikasi merupakan proses belajar, f) Mempengaruhi orang lain, g) Mengubah pendapat orang lain, h) Membantu orang lain.
Hubungan yang harmonis antara orang tua di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo, dan anak akan terjalin dengan baik,apabila orang tua mampu meluangkan waktu bermain dan mendampingi anak dalam belajar di rumah maupun di sekolah .Hubungan ini akan tetap terjaga kualitasnya,ketika orang tua mampu menempatkan diri antara pembelajaran dan bermain.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi adalah untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain, membantu orang lain. Melalui komunikasi ini kita dapat menjadikan diri sebagai suatu agen yang dapat mengubah diri dan lingkungan sesuai dengan yang kita kehendaki, selain itu komunikasi ini juga bertujuan sebagai suatu proses belajar menuju perubahan yang lebih baik. Tentunya komunikasi yang terjadi antara orangtua dan anak sangat penting dengan tujuan untuk mengontrol perkembangan belajar anak di sekolah dan di rumah.
Persentase indikator memberikan bantuan disaat yang tepat kepada anak memperoleh persentase sebanyak 55.3% atau berada pada kategori sering. Pentingnya bantuan orang tua dalam mendukung anak merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dalam menunjang kegiatan belajar anak di sekolah. Dukungan tersebut dapat ditunjukkan dengan cara perhatian orang tua terhadap anak, bimbingan orang tua terhadap anak dalam menyelesaikan tugas sekolah, kasih sayang orang tua yang tidak berlebihan serta dukungan orang tua terhadap anak dalam bersekolah. Bantuan yang diberikan tepat pada anak dengan tidak memanjakan anak akan mampu membiasakan anak untuk bekerja keras dan berkreativitas.
c. Memberikan Dukungan dan Pengarahan terhadap Anak
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa orangtua yang memberikan dukungan dan pengarahan terhadap anak berada pada kategori sering atau berjumlah 55,1%. Artinya bahwa dukungan dan pengarah terhadap anak yang dilakukan oleh orangtua sering dilakukan dalam upaya mengembangkan kreativitas anak.Menurut (Djamarah 2000:201), “Kesulitan belajar adalah kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan atupun gangguan dalam belajar.” Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dukungan dan pengarahan terhadap anak yang berasal dari orangtua sangatlah dibutuhkan dan dinanti oleh anak.
d. Memberikan Kebebasan Kepada Anak
Berdasarkan hasil pengolahan angket diperoleh data bahwa indikator memberikan kebebasan kepada anak berada pada kategori kadang-kadang dengan persentase 47,6% bahwa kebebasan kepada anak untuk menyalurkan kreativitas anak kadang-kadang dilakukan oleh orangtua, orangtua lebih protektif kepada anak untuk bermain dan memilih teman berdasarkan kesukaan anak. . Memberikan kebebasan kepada anak untuk bermain dan belajar merupakan
tindakan yang tepat yang dilakukan oleh orangtua, hal ini mengingat bahwa usia anak taman kanak-kanak adalah masa bermain bagi anak.
Orang–orang kreatif berhasil mencapai ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, hal atau produk baru, biasanya sesudah melewati
Beberapa tahap dengan urutan sebagai berikut: (1) Persiapan (Preparation):
Meletakan dasar. Mempelajari latar belakang perkara,seluk-beluk dan problematiknya.(2) konsentrasi (concentration) :sepenuhnya memikirkan ,masuk,luluh,terserap dalam perkara yang dihadapi. (3) Inkubasi ( incubation):
Mengambil waktu untuk meninggalkan perkara,istrahat,waktu santai.Mencari kegiatan-kegiatan yang melepaskan dari kesibukan pikiranmengenai perkara yang sedang dihadapi ,(4) Iluminasi (iluimination): tahap AHA,mendapatkan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru . (5) Verivikasi/produksi (verification/production): menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru.Seperti menghubungi, meyakinkan dan mengajak orang, menyusun rencana kerja, dan melaksanakanya
e. Memberikan motivasi kepada anak untuk beraktivitas
Dari pengolahan data dapat dilihat bahwa pada indikator memberikan motivasi kepada anak untuk berkreativitas berada pada kategori sering dengan persentase 65%. Salah satu faktor yang menunjang anak mampu mengikuti proses pembelajaran dengan baik adalah motivasi yang mereka miliki. Motivasi dapat muncul melalui kemauan atau inisiatif anak itu sendiri atau biasa disebut dengan motivasi intrinsik, sedangkan motivasi anak yang muncul karena doktrin yang diberikan para guru/orangtua dan ditunjang fasilitas- fasilitas pembelajaran yang memadai disebut dengan motivasi ektrinsik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi
merupakan penggerak, pendorong, penguat, pembangkit semangat siswa yang menentukan tingkat keberhasilan dari suatu kegiatan serta tingkah laku seseorang yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Orangtua yang terus memberikan motivasi kepada anaknya akan mampu membangkitkan motivasi belajar anak dalam setiap aktivitas termasuk didalamnya berkreativitas. f. Memberikan Fasilitas kepada Anak
Berdasarkan hasil pengolahan data pada indikator memberikan fasilitas kepada anak berada pada kategori sering dengan persentase 62,2%. Permaian merupakan kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaaan, tanpa di desak oleh rasa tanggung jawab permainan tidak mempunyai tujuan permainan terletak dalam permainan itu sendiri dan dapat di capai pada waktu bermain. Jadi secara umum permainan adalah sesuatu yang menyenagkan dan menghibur, yang tidak memiliki tujuan ekstrinsik dan tujuan praktis. Permainan tersebut bersifat sukarela tanpa adanya paksaan. Namun melihat pentingnya permainan bagi anak, maka orangtua dituntut untuk memenuhi kebutuhan anak dalam bermain namun tidak meninggalkan pengawasan bagi keselamatan anak.