• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL KOTA BANGIL SEBAGAI MEDIA PROMOSI POTENSI WISATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL KOTA BANGIL SEBAGAI MEDIA PROMOSI POTENSI WISATA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL KOTA BANGIL SEBAGAI MEDIA PROMOSI POTENSI WISATA

Ahmad Bassam Faiz Universitas Negeri Malang E-mail : ahmad.bassam7@gmail.com

ABSTRAK: Tujuan dari perancangan ini untuk melakukan merancang identitas visual Kota Bangil sebagai brand image Kota Bangil dan mengaplikasikannya melalui media promosi yang sesuai dan efektif kepada masyarakat Bangil sendiri maupun dari luar kota. Perancangan Identitas Visual ini menggunakan model prosedural bersifat deskriptif, model dan sistematika perancangan menggunakan prosedur dari Wheeler, Rustan, dan Sanyoto yang disesuaikan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi dan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Konsep perancangan identitas visual ini terdiri dari Logo baru yang terdiri dari gabungan picturemark dan letter mark, picturemark berupa deformasi dari bentuk kelopak bunga sedap malam, serta letter mark yang bertuliskan nama dari kota yaitu Bangil dan tagline sebagai pesan pokok yang ingin disampaikan. Aplikasi pada media dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan logo dan unsur identitas visual lain yang baru tersebut kepada masyarakat, supaya dapat terwujud identitas kota yang tampak memiliki kesatuan dan dapat memperkuat brand image entitas sebagai sebagai kota yang memiliki unsur kreatif dengan dibalut suasana spiritual atau religius kepada masyarakat umum selaku target audience.

Kata kunci: Perancangan, Identitas Visual, Kota Bangil

Bangil adalah sebuah kota kecil yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan. Terletak di jalan pantai laut utara Pulau Jawa antara akses dari Surabaya menuju Banyuwangi dan Bali. Penduduknya yang cukup padat terdiri dari berbagai suku dan etnis, diantaranya Jawa, Madura, Arab, Tionghoa, dan Banjar. Awalnya mempunyai sebutan kota santri yang dilandasi dari banyaknya jumlah pondok pesantren dengan santriwan/santriwati yang berasal dari berbagai daerah dan negara serta berbagai kegiatan keagamaan di dalamnya. Namun pada tahun 2007 Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mencanangkan Bangil sebagai kota bordir, hal ini dilandasi oleh banyaknya pengrajin bordir di wilayah Kota Bangil mulai dari tingkat usaha kecil sampai industri dimana hasil produksinya sudah menyebar dalam skala nasional maupun internasional. Kedua identitas tersebut menciptakan brand yang cukup melekat dibenak masyarakat Bangil maupun luar kota, potensi yang muncul dari sisi religius dan kreatif tersebut tentunya dapat semakin berkembang terutama dengan dicanangkannya Kota Bangil sebagai Ibukota Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa perlu untuk dilakukan suatu penelitian perancangan yang terkait dengan Identitas Visual Kota Bangil sebagai media promosi potensi wisata. Perancangan Identitas Visual ini diharapkan menciptakan ciri khas kota selain digunakan untuk memperkuat nilai visual dan karakter yang dimiliki namun juga dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan kota dan daerah kepada masyarakat dan calon wisatawan baik dari tingkat regional maupun

(2)

nasional, atau bahkan internasional untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat.

Identitas visual adalah identitas yang berkaitan dengan citra atau image yang dipertahankan oleh perusahaan atau entitas lain sebagai jembatan untuk menyatukan berbagai konteks, audience, bagi perusahaan tersebut . simbolisasi ciri khas yang mengandung diferensial dan mewakili citra organisasi, Identitas dapat berasal dari sejarah, filosofi, visi/cita-cita, misi/fungsi, tujuan, strategi atau program. Dalam perancangan ini obyek entitas adalah sebuah kota. Secara sederhana identitas visual terdiri dari beberapa elemen atau atribut di dalamnya, mulai dari pemilihan nama sebagai langkah awal, logo, tipografi, warna khas, serta images atau elemen gambar pendukung yang termasuk disini adalah foto, artworks, infographics. (Rustan, 2010)

Identitas Visual yang dirancang juga diaplikasikan dalam media promosi, pengertian media merupakan perantara atau wahana penyalur pesan atau informasi kepada orang lain. Media adalah sarana yang dipergunakan komunikator sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan , apabila komunikan jauh atau banyak jumlahnya , atau kedua-duanya. Effendy,(1989:220). Promosi adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penjualan barang atau jasa. Sedangkan promosi dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan usaha-usaha yang bersifat persuasif dalam menawarkan barang atau jasa. Ditambah lagi menurut Michael Ray yang dikutip oleh Morrisan (2010:16) mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai oleh pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Jadi secara garis besar media promosi dapat diartikan alat atau sarana yang digunakan untuk meningkatkan penjualan barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan.

Media promosi selain sebagai aplikasi dari identitas visual namun juga mengenalkan potensi wisata yang dimiliki Kota Bangil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online (http://www.kbbi.web.id) berarti kemampuan; kekuatan; kesanggupan; atau daya yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, sedangkan pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Kata wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata travel dalam Bahasa Inggris (Yoeti, 1996). Pariwisata juga menurut Mr. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114) adalah sejumlah kegiatan terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara langsung berhubungan dengan masuknya orang-orang asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu, kota dan daerah.

Jika dilihat dari jenis potensi wisata yang dimiliki oleh Bangil sesuai dengan Spillane (1989) dalam Badrudin (2000) maka termasuk ke dalam jenis pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism). Jenis pariwisata ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan riset, untuk mempelajari adat istiadat, cara hidup masyarakat negara lain dan sebagainya. Serta pariwisata untuk urusan dagang besar (business tourism) .

(3)

Dalam jenis pariwisata ini, unsur yang ditekankan adalah kesempatan yang digunakan oleh pelaku perjalanan ini yang menggunakan waktu-waktu bebasnya untuk menikmati dirinya sebagai wisatawan yang mengunjungi berbagai obyek wisata dan jenis pariwisata lain.

METODE

Perancangan ini mengikuti metode perancangan Wheeler, Rustan, dan Sanyoto yang telah disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi sehingga nantinya dapat menghasilkan desain yang efektif, dan komunikatif sesuai dengan kebutuhan. Sistematika perancangan ini dimulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, batasan perancangan sampai dengan manfaat perancangan. Setelah melalui langkah-langkah tersebut dilanjutkan dengan pengumpulan data. Pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder dilakukan dengan metode wawancara, observasi data dan studi dokumentasi. Sumber data yang telah ditetapkan yaitu, Pemerintahan Kecamatan Bangil, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Kementrian Agama Kabupaten Pasuruan, Asosiasi Pengusaha Bordir Kabupaten Pasuruan, Tokoh Agama dan Masyarakat Bangil, Masyarakat Bangil serta data pustaka seperti website dan laporan resmi. Setelah itu data-data yang diperlukan diidentifikasi, dianalisis, dievaluasi, revisi, dan akhirnya terpilih desain final yang siap untuk diaplikasikan. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Tahapan selanjutnya adalah konsep perancangan identitas visual dan konsep media sehingga pada akhirnya menghasilkan sebuah desain final sebagai bentuk pemecahan dan solusi atas masalah yang telah dirumuskan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep Perancangan Identitas Visual Konsep Verbal

Logo menggunakan bentuk picture mark sekaligus letter mark dimana elemen gambar dan tulisan saling berbaur.

Picture mark yang mengambil bentuk dari kelopak bunga sedap malam atau dengan nama latin Polianthes Tuberosa, objek ini dipilih selain karena menjadi varietas unggul nasional dengan sebutan Roro Anteng dan dicanangkan sebagai motif khas bordir Bangil, namun juga dianggap sebagai bentuk yang bisa mewakili unsur-unsur yang ada dalam Kota Bangil yang indah dalam persatuan masyarakat maupun keindahan kota, kreatif dengan banyaknya pengrajin, dan dibalut dengan suasana yang religius

Letter mark tentunya mengambil dari Nama Kota yaitu Bangil, dengan menggunakan jenis font cursive dengan sedikit modifikasi agar lebih mudah dibaca dan diingat, jenis huruf ini mempuyai karakter atau melambangkan keakraban, ketenangan, dan bernilai tinggi.

(4)

Tagline menggunakan istilah asing yang menyesuaikan dengan visi tujuan promosi jangka panjang yang mencakup skala nasional dan internsional dimana terdiri dari 2 kata, “Spiritually Creative” yang dapat diartikan sebagai lingkungan kreatif yang diselimuti oleh suasana spiritual atau yang religius. Ini merupakan sebuah pesan kepada masyarakat bahwa Kota Bangil memposisikan dirinya menjadi Kota yang ingin mengembangkan potensi wisata kreatif melalui kerajinan bordir, perhiasan perak dan emas, serta sisi religi yang dimiliki melalui banyaknya pondok pesantren dan kegiatan keagamaan, dimana dua hal tersebut memang sebelumnya telah menjadi identitas yang cukup melekat di benak masyrakat Bangil maupun dari luar kota.

Menggunakan 4 Warna yang terdiri dari hijau tua, hijau muda, putih dan kuning. Warna yang digunakan tersebut merupakan interpretasi warna dari bentuk kelopak bunga sedap malam sebagai perlambang kesuburan, alami, harmonis, kreatif, dan islami yang dikandung oleh warna hijau. Warna putih yang memiiki kesan rendah hati, sederhana, netral, kesucian, dan damai, sedangkan warna kuning yang merupakan pemaknaan dari semangat dan optimisme.

Konsep Visual

Dalam konsep tata desain ini lebih ditekankan pada identitas, karakter, ciri khas dan keunikan yang dimiliki oleh Kota Bangil, yaitu produk kerajinan dengan level internasional, suasana religius dengan kegiatan dan prestasi nasional, serta produk pertanian yang termasuk varietas unggul nasional.

Adapun tujuan utama selain visualisasi desain, adalah untuk mendukung suatu konsep komunikasi dan pemasaran yang akan disampaikan kepada target audience dan merealisasikan konsep komunikasi tersebut sehingga bukan hanya mendapatkan nilai estetik belaka, namun juga sebuah karya yang terintegrasi dengan konsep kreatif media promosi sehingga diharapkan mencapai target dalam tujuan perancangan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Strategi tata desain yang digunakan dalam perancangan identitas visual ini adalah kriteria-kriteria yang baik dalam mendesain logo, karena logo adalah ujung tombak dari sebuah identitas visual, yang diantaranya adalah unik atau original berbeda dengan yang lain, simpel untuk mudah diingat, dan fleksibel untuk kemudahan dalam penggunaan atau aplikasi.

Konsep Media Promosi Strategi Media

Identitas visual baru yang mencakup logo dan atribut identitas visual lainnya tentang Kota Bangil akan diaplikasikan pada media aplikasi yang dibutuhkan. Pemilihan media berdasarkan hasil data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Logo dan atribut identitas perusahaan ditempatkan sedemikian rupa sehinggga memenuhi kriteria desain dengan membawa image Kota Bangil yang baru dan dapat tertanam di benak masyarakat yang menjadi target market. Strategi media diaplikasikan sesuai dengan target audience yang telah ditentukan, yai tu sebagai berikut :

Demografis : Secara demografis, target audiens yang dibidik adalah segala rentang usia dan seluruh kelas menengah ke atas atau SES A - B.

(5)

Geografis : Secara geografis , target audiens yang dibidik adalah masyarakat yang berada di wilayah Kabupaten Pasuruan dan wilayah Provinsi Jawa Timur serta Nasional.

Psikografis : Aktifitas tinggi, sering berada di luar rumah, konsumtif, mengikuti perkembangan jaman, suka mencari hal baru

Program Media

Untuk menjangkau target audience diperlukan suatu media penyampai pesan. Di bawah ini adalah klasifikasi dan penjelasan mengenai alasan pemilihan media, sebagai berikut : Visual Identity Guidelines merupakan aturan baku tentang logo, atribut identitas serta dan pengaplikasiannya. Bumper Video merupakan video yang berisi tentang pengenalan singkat identitas visual baru Kota Bangil khususnya logo, dengan didukung atribut visual lain seperti warna, tipografi dan elemen gambar sebagai pembuka dalam presentasi atau teknologi informasi berbasis digital. Stationary set merupakan media yang dapat menunjukkan identitas perusahaan melalui fungsinya sebagai sarana surat menyurat. Terdiri dari kartu nama, kop surat, amplop,dan map. Signage / environmental design adalah bagian dari media komunikasi lingkungan yang berbentuk tiga dimensi dan menggunakan tanda seperti papan rambu lalu lintas sebagai cara untuk menyampaikan informasi mengenai perusahaan atau entitas kepada masyarakat selaku target market. Promotion yang merupakan media lini atas, lini bawah, serta merchandise seperti poster, X-banner, T-Banner, Billboard, dan Sticker dengan penempatan dan frekuensi yang ditujukan kepada dan atau mudah diakses oleh target audience maupun target market .

Perencanaan Kreatif Tujuan Kreatif

Pada dasarnya arti kreatif disini merupakan sebuah pesan yang dapat mempengaruhi target audience agar bertindak seperti pesan yang disampaikan (Sanyoto 2006:79). Tujuan kreatif perancangan dalam skripsi ini adalah untuk merancang media promosi sebagai aplikasi identitas visual yang sesuai dengan visi misi, nilai dan karakteristik yang dimiliki entitas. Selain itu tujuan kreatif yang ingin dicapai adalah membangun image yang sesuai dengan karakter Kota bangil itu sendiri dengan menonjolkan keunggulan produk, potensi wisata dan ciri khas yang sudah dimiliki oleh Kota Bangil.

Strategi Kreatif

Pesan pokok perancangan identitas visual Kota Bangil dan aplikasinya di media promosi yang disampaikan kepada target audience yaitu untuk membangun brand image Kota Bangil sebagai kota kecil calon Ibukota Kabupaten Pasuruan yang memiliki potensi yang bisa dikembangkan khususnya di sektor pariwisata dengan jenis wisata kreatif, religi dan agrowisata, dan memberikan informasi mengenai keunggulan potensi Kota Bangil khususnya di sektor pariwisata.

Bentuk pesan, ada dua bentuk komunikasi yang biasa digunakan sebagai cara penyampaian pesan, yaitu :

(6)

Secara verbal pesan yang disampaikan dengan memberikan informasi pada warga dan calon wisatawan ataupun konsumen mengenai Kota Bangil sebagai kota kecil calon Ibukota Kabupaten Pasuruan yang memiliki potensi yang bisa dikembangkan khususnya di sektor pariwisata dengan jenis wisata kreatif, religi dan agrowisata, dan dapat dijadikan salah satu pilihan atau alternatif dalam memenuhi kebutuhan wisata maupun rohani serta konsumsi produk pakaian yang berkualitas dalam upaya memenuhi kebutuhan warga, wisatawan atau konsumen selaku target market entitas.

Secara visual, pesan yang ingin disampaikan tidak jauh beda dengan pesan visual perancangan identitas visual, karena kali ini adalah perancangan media promosi untuk aplikasi sistem identitas visual yang sebelumnya sudah dirancang. Dengan penggunaan unsur-unsur yang sudah familiar oleh warga Kota Bangil serta keunggulan yang ingin diekspos kepada masyarkat luas khususnya wisatawan seperti foto atau gambar hasil kerajinan bordir, nuansa religius islami, dan kebun bunga sedap malam sehingga diharapkan dapat memberi kemudahan persepsi bagi target audience untuk memahami Kota Bangil serta mudah diingat untuk jangka panjang. Serta pemilihan atribut identitas visual kota yang lain tentunya mencakup font, warna serta elemen grafis dimana didalamnya harus memiliki nilai positif dan mencerminkan karakteristik Kota Bangil selain harus konsisten dalam penggunannya sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Pemilihan jenis huruf diharapkan sesuai dengan karakter kota, dan mampu menyentuh emosi pelihatnya.

Strategi Visual

Strategi visual dalam perancangan identitas visual Kota Bangil beserta aplikasi atribut identitas pada media promosi adalah penggunaan elemen gambar dalam sistem identitas visual yang sudah dirancang dengan mengususung gaya desain simplicity atau sederhana namun efektif . Menggunakan gabungan layout dengan beberapa jenis seperti copy heavy yang simsetris untuk penyampaian informasi yang jelas karena unsur teks yang cukup kuat, jenis angular layout untuk variasi serta jenis picture window layout untuk penggunaan ilustrasi maupun foto secara close-up, paduan warna hangat seperti jingga dan kuning serta warna dingin seperti hijau juga digunakan selain warna-warna netral tentunya seperti warna putih dan hitam. Dimana hal itu disesuaikan dengan karakteristik target audience dalam hal ini masyarkat Kota Bangil sendiri dan wisatawan yang cenderung menyukai kepraktisan dan didukung ilustrasi mengggunakan foto serta dengan tagline kota yang baru. Sehingga desain dapat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada target audience.

Program Kreatif

Pesan pokok yang akan diangkat dalam pembuatan logo atau atribut identitas visual Kota Bangil ini adalah menampilkan image Kota Bangil sebagai kota yang memiliki potensi wisata kreatif berupa produk kerajinan produk unggulan dengan suasana religius dimana hal tersebut diperjelas lagi dengan penggunaan tagline Spiritualy Creative. Pendukung tema desain media promosi identitas visual Kota bangil adalah tampilan atribut identitas yang mengacu pada sistem identitas visual yang sebelumnya sudah dirancang terutama bentuk visualisasi logo dan tagline serta elemen gambar yang baru.

(7)

Hasil Desain Final Design Logo

Media Promosi

(8)

Visual Identity Guidelines

(9)

Final DesignStationary Set (Amplop, Kop Surat, Map)

(10)

Final Design Seragam Baju Koko

Final DesignMerchandiseSticker Pin, Chain Key

(11)

Final DesignX-Banner

Final DesignBillboard

(12)

PENUTUP Kesimpulan

Dari data yang didapatkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa Kota Bangil merupakan kota kecil di wilayah Kabupaten Pasuruan yang dicanangkan sebagai ibukota Kabupaten yang memiliki keunggulan khususnya dibidang potensi wisata, namun tidak memiliki identitas visual yang konsisten dan efektif untuk menyampaikan pesan atau informasi tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan sebuah perancangan identitas visual dari Kota Bangil yang dapat menyatukan identitas sebelumnya yang inkonsisten serta dapat mewakili visi, misi, serta karakteristik yang dimiliki serta mengaplikasikan identitas visual baru tersebut pada media promosi sehingga dapat tercipta diferensiasi dan menanamkan atau menampilkan image baru yang positif di benak masyarakat.

Hasil dari perancangan ini berupa sebuah sistem identas visual baru yang terdiri dari logo, tagline, warna khas, tipografi, dan elemen gambar. Logo baru tersebut terdiri dari gabungan picturemark dan letter mark, picturemark berupa deformasi dari bentuk kelopak bunga sedap malam, serta letter mark yang

Final DesignT-Banner

(13)

bertuliskan nama dari kota yaitu Bangil dengan gaya cursive dan tagline sebagai pesan pokok yang ingin disampaikan menggunakan jenis descriptive berlafalkan “Spiritually Creative”, .Menggunakan 4 Warna yang terdiri dari hijau tua, hijau muda, putih dan kuning. Warna yang digunakan tersebut merupakan interpretasi warna dari bentuk kelopak bunga sedap malam sebagai perlambang kesuburan, alami, harmonis, kreatif, dan islami yang dikandung oleh warna hijau. Warna putih yang memiiki kesan rendah hati, sederhana, netral, kesucian, dan damai, sedangkan warna kuning yang merupakan pemaknaan dari semangat dan optimisme yang diharapkan dimiliki dan diusung oleh seluruh elemen dalam Kota Bangil. Media aplikasi identitas visual tersebut terdiri dari buku pedoman sistem identitas (Visual Identity Guidelines), bumper video, stationary set, media promosi, signage, merchandise, dan kendaraan. Aplikasi pada media dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan logo dan unsur identitas visual lain yang baru tersebut kepada masyarakat. Visualisasi media dibuat dengan berdasarkan pada karakter identitas visual, supaya dapat terwujud identitas kota yang tampak memiliki kesatuan dan dapat memperkuat brand image entitas sebagai sebagai kota yang memiliki unsur kreatif dengan dibalut suasana spiritual atau religius kepada masyarakat umum selaku target audience.

Saran

Perancangan logo dan unsur identitas vsual yang lain beserta aplikasinya pada berbagai media promosi tidak menjadi tolok ukur utama atas kesuksesan dari Kota Bangil. Namun bisa dijadikan langkah awal perubahan untuk menjadi sebuah entitas yang lebih baik, dan perubahan tersebut seharusnya diiringi juga dengan usaha bersama baik dari jajaran pemerintahan maupun masyarakat Bangil khusunya untuk meningkatkan kualitas Kota di segala bidang. Di samping itu, kegiatan promosi harus tetap dilaksanakan secara berkala, konsisten, dan efektif agar perkembangan di bidang pariwisata dan ekonomi serta kesadaran masyarakat akan identitas kota tetap terjaga.

(14)

DAFTAR RUJUKAN

Rustan, Surianto, S.Sn. 2008. Layout, Dasar & Penerapanya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, Surianto, S.Sn. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rustan, Surianto, S.Sn. 2010. Font & Tipografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sanyoto, Sadjiman Ebdi, Drs. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual

Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press.

Sarwono, Jonathan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wheeler, Alina. 2003. Designing Brand Identity. New Jersey: John Willey & Sons. Inc.

Tim Penyusun Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dimungkinkan adanya perubahan dan transformasi pada sumber daya alam yang dapat bedampak pada kelangsungan hidup manusia Pemikiran rancangan arsitektur yang menekankan pada

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Gubernur tentang Penghapusan Kendaraan Dinas Operasional Sebanyak 122 (seratus dua

yang pertama ibu, terkait dengan iklim etika, iklim etika itu kan mengacu pada standar moral yang telah secara konsisten dan jelas ditegakkan di kantor kan ibu,

Pengertian minat beli konsumen menurut Durianto, dkk (2003:104), adalah sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit

Makalah ini menyajikan analisis numeris terhadap antena celah pemandu gelombang dengan menyertakan ketebalan dinding pemandu gelombang menggunakan metode elemen hingga (finite

Untuk itu, pada penelitian ini akan dilakukan penelitian terhadap WSN yang bekerja pada temperatur yang tinggi dengan menggunakan protokol LEACH.. Metode yang

Dalam penelitian ini adalah menggunakan dua teknik penggunaan shading yaitu shading dalam dan shading luar.Penggunaan shading tersebut digunakan dalam sebuah

Teknik error norm matriks yang akan digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas atau kualitas dari hasil reduksi (mode EOF).. Hal ini