• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SAFEGUARD SOSIAL DAN LINGKUNGAN - DOCRPIJM 1503907540BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB V SAFEGUARD SOSIAL DAN LINGKUNGAN - DOCRPIJM 1503907540BAB V"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SAFEGUARD

SOSIAL DAN LINGKUNGAN

A. Petunjuk Umum

Aspek sosial dan lingkungan merupakan kajian yang perlu dan harus dilakukan

dalam setiap tahap proses pelaksanaan proyek. Karena proyek harus

dipandang sebagai suatu aktifitas yang menyeluruh yang pada hakekatnya

adalah dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dalam

mewujudkan suatu kehidupan yang layak, berkeadilan dan sejahtera.

1. Prinsip DasarSafeguard

Prinsip dasar safeguard sosial dan lingkungan adalah merupakan suatu

upaya atau penilaian terhadap lingkungan yang dapat dilakukan oleh

pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam menghindari serta

meminimalkan dampak negatif terhadap sosial maupun lingkungan yang

diakibatkan oleh kegiatan fisik maupun non-fisik proyek, yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.

2. KerangkaSafeguard

Kerangka penyusunan safeguard sosial dan lingkungan atau kerangka

acuan pendugaan dampak sosial dan lingkungan secara sistematis adalah

sebagai berikut:

1. Penyusunan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)

2. Penerbitan SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan)

3. Penyusunan UKL/UPL (Upaya Pengelolaan dan Pemantauan

Lingkungan)

4. Melakukan penyusunan Dokumen AMDAL yang terdiri dari:

a. KA-ANDAL (Kerangka Acuan ANDAL)

b. ANDAL (Analisa Dampak Lingkungan)

c. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)

(2)

B. KomponenSafeguard

1. Komponen Sosial Ekonomi

Komponen sosial ekonomi yang dianggap penting khususnya yang

berkaitan dengan safeguard sosial dan lingkungan dan perlu untuk

diketahui adalah sebagai berikut:

a. Pola perkembangan penduduk (jumlah, perbandingan kelamin, dll). Pola

perkembangan penduduk pada masa-masa yang lalu sampai sekarang

perlu untuk diketahui.

b. Pola perpindahan: Pola perpindahan erat hubungannnya dengan

perkembangan penduduk, pola perpindahan yang perlu untuk diketahui

ialah pola perpindahan ke luar dan masuk ke suatu daerah secara

umum, serta pola perpindahan musiman dan tetap.

c. Pola perkembangan ekonomi: pola perkembangan ekonomi masyarakat

ini erat hubungannya dengan pola perkembangan penduduk,

perpindahan, keadaan sumber daya alam yang tersedia dan sumber

pekerjaan yang tersedia.

d. Penyerapan tenaga kerja: Masalah pengangguran merupakan masalah

umum. Makin banyak proyek yang akan dibangun dapat menyerap

tenaga kerja setempat akan makin besar dampak positifnya.

e. Berkembangnya struktur ekonomi: Struktur ekonomi ini dimaksudkan

dengan timbulnya aktivitas perekonomian lain akibat adanya suatu

kegiatan sehingga merupakan sumber-sumber pekerjaan baru yang

dapat menyerap tenaga kerja.

f. Peningkatan pendapatan masyarakat: Keadaan umum pada

masyarakat adalah rendahnya pendapatan masyarakat. Peningkatan

pendapatan baik secara langsung atau tidak langsung dari suatu

kegiatan akan memberikan dampak yang berarti.

g. Perubahan lapangan pekerjaan: Dengan timbulnya lapangan pekerjaan

baru baik yang langsung maupun yang tidak langsung karena

perkembangan struktur ekonomi perlu diperhatikan.

h. Kesehatan masyarakat: Kesehatan masyarakat selain erat

(3)

dengan kebiasaan dalam kehidupannya, misalnya kebiasaan mandi,

cuci, dan keperluan lainnya yang masih menggunakan air sungai.

2. Komponen Sosial Budaya

Komponen sosial budaya yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

a. Perubahan kelembagaan masyarakat

b. Tradisi masyarakat

c. Nilai masyarakat

d. Kualitas hidup masyarakat

e. Sejarah budaya yang patut dipelihara

f. Keadaan dan sistem kekuasaan

g. Intergrasi dari berbagai kelompok masyarakat

h. Kelompok etnis

3. Komponen Lingkungan

Komponen lingkungan yang perlu untuk diperhatikan adalah sebagai

berikut:

a. Aspek Kebisingan

b. Aspek Kualitas udara

c. Aspek Kuantitas dan kualitas air

d. Aspek Iklim dan cuaca

e. Aspek Tanah

C. Metode Pendugaan Dampak

Pendugaan dampak lingkungan merupakan langkah yang tersulit dalam proses

analisis mengenai dampak lingkungan, karena teknik atau metode tergantung

pada kemajuan dan penguasaan ilmu. Komponen-komponen lingkungan

merupakan indikator-indikator dari kualitas lingkungan, maka dampak pada

komponen lingkungan merupakan dampak pada indikator lingkungan. Untuk

mengetahui atau menetapkan suatu dampak diperlukan tiga tahapan sebagai

berikut:

1. Tahap pertama: melakukan identifikasi dampak yang terjadi pada

komponen lingkungan. Berbagai metode telah dikembangkan untuk

(4)

2. Tahap kedua: melakukan pengukuran atau perhitungan dampak yang akan

terjadi pada komponen lingkungan tersebut.

3. Tahap ketiga: penggabungan beberapa komponen lingkungan yang sangat

berkaitan dan kemudian di analisis.

Untuk mengetahui seberapa besar dampak yang terjadi akibat aktivitas suatu

kegiatan atau proyek maka perlu ditentukan metode pendugaan dampak yang

akan digunakan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam

melakukan pendugaan dampak yaitu:

1. MetodaAd Hoc:

Merupakan metoda yang sangat sedikit memberikan pedoman-pedoman

cara melakukan pendugaan bagi anggota-anggota timnya. Tiap sub-tim

atau tiap anggota tim dapat lebih bebas menggunakan keahliannya dalam

melakukan pendugaan, komponen lingkungan yang digunakan biasanya

bukan komponen yang detail.

2. MetodaOverlays:

Merupakan metoda proyek yang menggunakan sejumlah peta-peta di

tempat proyek yang dibangun dan daerah sekitarnya yang tiap peta

menggambarkan komponen-komponen lingkungan yang lengkap, yang

meliputi aspek fisik-kimia, biologi, sosial-ekonomi dan sosial budaya.

Penggabungan dalam bentuk penampalan akan menunjukan kumpulan

susunan dari keadaan lingkungan daerah tersebut.

3. MetodaChecklists:

Merupakan metoda dasar yang banyak digunakan untuk mengembangkan

metoda-metoda lain. Pada prinsipnya metoda ini sangat sederhana dan

berbentuk sebagai daftar komponen-komponen lingkungan yang kemudian

digunakan untuk menentukan komponen mana yang akan terkena dampak.

4. MetodaMatrices:

Merupakan bentuk metodachecklists dua dimensi yang menggunakan satu

jalur untuk daftar komponen-komponen lingkungan sedang lajurnya untuk

daftar aktifitas dari proyek. Dengan bentuk matriks tersebut maka dapat

ditetapkan interaksi antara aktifitas proyek dengan komponen lingkungan

(5)

5. MetodaNetworkatauflowchart

Merupakan metoda yang disusun berdasarkan suatu daftar aktifitas proyek

yang saling behubungan dan komponen-komponen lingkungan yang

terkena dampak. Dari kedua daftar tersebut disusun lagi hingga dapat

menunjukan aliran dampak yang dimulai dari suatu aktifitas proyek.

D. Pemilihan Alternatif

1. Proses Pemilihan Alternatif

Proses pemilihan alternatif dilakukan setelah pendugaan dampak

lingkungan dari tiap alternatif yang ada telah selesai. Pemilihan alternatif

dilakukan secara berulang-ulang dengan melihat dan mempelajari isi

laporan Amdal sebelumnya. Adapun proses pemilihannya adalah sebagai

berikut:

a. Studi perbandingan tiap alternatif: setiap alternatif dengan dampaknya

disusun dan disajikan sehingga dengan mudah dapat dilakukan

perbandingan dampaknya pada berbagai aspek lingkungan.

b. Aktifitas proyek tanpa alternatif harus juga dimasukkan ke dalam

gabungan tersebut, kemudian dijelaskan apa sebabnya atau alasannya.

c. Menyajikan hubungan antara dampak lingkungan dengan tiap

alternatif-alternatif aktifitasnya mengenai:

 Masalah teknis

 Analisis sosial-ekonomis

 Analisis sosial budaya

d. Menyusun prioritas alternatif dengan menjelaskan teknik

penyusunannya dengan pertimbangan-pertimbangan dari semua aspek.

2. Penyajian Pemilihan Alternatif

Penyajian pemilihan alternatif didasarkan pada sistematika yang telah

ditetapkan oleh peraturan atau pedoman pemerintah dan dapat dilengkapi

dengan pertimbangan-pertimbangan ilmiah. Adapun susunan pemilihan

alternatif adalah sebagai berikut:

a. Menyusun daftar aktifitas alternatif yang alasannya dapat diterima.

(6)

 Pelaksanaan dari alternatif yang dijadwalkan kembali

 Alternatif yang rencana aktifitasnya mengalami perubahan

 Alternatif pengganti

 Alternatif sumber energi

c. Analisis alternatif yang perlu disajikan ialah:

 Manfaat

 Biaya

 Resiko

d. Pertimbangan mengenai pemilihan alternatif

E. Rencana PengelolaanSafeguardSosial dan Lingkungan

1. Sistem Pengelolaan

Dalam sistem pengelolaan lingkungan ada tiga faktor yang perlu

diperhatikan dan tidak dapat dipisah-pisahkan, yaitu:

a. Siapa yang akan melakukan pengelolaan lingkungan tersebut dan

pengelolaan lingkungan apa yang harus dilakukan

b. Cara pengelolaan bagaimana yang akan dilakukan atau teknologi apa

yang akan digunakan agar hasilnya sesuai dengan baku mutu yang elah

ditetapkan oleh pemerintah.

c. Teknologi yang akan digunakan tergantung pada kemampuan biaya

yang akan dikeluarkan, terutama kemapuan dari pemilik proyek sebagai

sumber pencemar.

Kaitan dan penetapan dari ke tiga faktor tersebut perlu ditunjang oleh

peraturan-peraturan atau pedoman-pedoman yang dikeluarkan oleh

pemerintah pusat maupun daerah.

Berdasarkan ke tiga faktor tersebut maka pendekatan sistem pengelolaan

lingkungan dapat disusun melalui:

a. Instansi pelaksana pengelolaan lingkungan dan pengawasan dari

pelaksanaan

b. Cara atau teknologi pengelolaan lingkungan

c. Biaya pengelolaan lingkungan.

2. Pelaksanaan Pengelolaan

(7)

a. Tentukan kelembagaan yang akan berurusan, berkepentingan dan

berkaitan dalam pengelolaan lingkungan, khususnya pihak-pihak yang

melakukan pengelolaan lingkungan.

b. Bagi proyek yang sudah berjalan perlu membentuk suatu unit organisasi

yang bertanggungjawab di bidang lingkungan untuk melaksanakan RKL.

Untuk perlu dicantumkan unit organisasi tersebut yang mencakup:

 Struktur organisasi dan personilnya

 Bidang tugas masing-masing staf.

 Tata kerjanya.

c. Pembiayaan-pembiayaan untuk melaksanakan RKL merupakan tugas

dan tanggung jawab dari penanggungjawab yang bersangkutan.

Pembiayaan tersebut antara lain:

 Biaya investasi

 Biaya personil dan biaya oprasional

 Biaya pendidikan serta latihan ketrampilan operasional.

3. Pembiayaan Pengelolaan

Pembiayaan pengelolaan lingkungan yang diakibatkan oleh aktifitas suatu

kegiatan proyek yang menyebabkan terjadinya dampak merupakan

kewajiban dari setiap pemrakarsa proyek untuk membiayai aktifitas

pengelolaan lingkungan.

Permasalahan yang sering timbul adalah apabila suatu industri-industri

kecil yang memiliki keuntungan yang sangat kecil sehingga tidak mampu

untuk membiayai pengelolaan lingkungan. Hal ini tentu harus menjadi

perhatian pemerintah dalam hal pembiayaan pengelolaan lingkungan

tersebut.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka penetapan siapa

yang bertanggungjawab atas suatu aktifitas pengelolaan lingkungan dan

siapa yang membiayainya haruslah ditunjang oleh suatu peraturan atau

pedoman dari pemerintah.

F. Rencana PemantauanSafeguardSosial dan Lingkungan

(8)

apapun. Hasil pemantauan merupakan bahan untuk melakukan evaluasi atas

kebijaksanaan yang diambil oleh pengambilan keputusan berdasarkan laporan

Andal, apakah perlu perbaikan atau tidak.

Di Kabupaten Sorong sampai saat ini, dalam pelaksanaan pembangunan

proyek atau sub proyek khususnya kegiatan dalam bidang ke Cipta Karyaan,

masih kurang dalam hal pemantauan terhadap dampak proyek atau kegiatan

tersebut. Kurangnya perhatian terhadap aktivitas pemantauan disebabkan oleh

anggapan sebagai berikut:

 Pemantauan hanya akan membuang, tenaga dan biaya

 Belum adanya pemahaman terhadap pentingnya aktivitas pemantauan

 Dalam peraturan yang ada pemerintah belum mencantumkan perlunya aktivitas pemantauan lingkungan.

1. Tipe Pemantauan

Untuk melaksanakan aktivitas pemantauan terhadap lingkungan social,

maka dapat dibedakan beberapa tipe pemantauan sebagai berikut:

a. Inspeksi

Inspeksi adalah bentuk pemantauan yang paling sederhana, yang

merupakan pengawasan secara teratur pada tingkat-tingkat aktivitas

proyek yang diusulkan.

b. Pemantauan Perijinan

Pemantauan secara periodik berdasarkan fase-fase pembangunan.

c. Pemantauan percobaan lingkungan

Pemantauan dilakukan pada suatu percobaan dengan menggunakan

hipotesis dari pendugaan suatu perubahan lingkungan dengan

memberikan perlakuan-perlakuan.

d. Pemantauan kualitas ambien lingkungan

Pemantauan ini ditujukan kepada perubahan dari ambien lingkungan

yang pengukurannya pada fenomena ekologi khusus yang terkena

dampak langsung maupun tidak langsung, baik yang disebabkan oleh

(9)

e. Pemantauan evaluasi program

Pemantauan ini dilakukan oleh pemerintah atau suatu tim untuk menilai

atau mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dari suatu kebijaksanaan

atau program.

f. Pemantauan evaluasi proyek

Pemantauan ini dilakukan pada proyek-proyek atau kegiatan yang

dibiayai oleh dana bantuan international.

g. Pemantauan perjanjian atau kontrak dalam bidang sosial-ekonomi

Merupakan pemantauan mengenai perjanjian yang diadakan antara

pemerintah dan industri.

h. Pemantauan pengelolaan dampak dari proyek

Pemantauan yang menyangkut perkembangan dari kegiatan proyek dan

dampak yang ditimbulkan pada semua aspek.

i. Pemantauan dampak kumulatif

Pemantauan menyangkut suatu daerah yang biasanya cukup luas

dimana pembanguna industri atau pertanian dan/atau perubahan

sosial-budaya berubah dengan cepat.

Berdasarkan uraian terhadap tipe-tipe pemantauan lingkungan tersebut di

atas dan disesuaikan dengan keadaan yang ada di Kabupaten Sorong,

maka sampai saat ini di Kabupaten Sorong tipe pemantuan lingkungan

yang digunakan dalam memantau kegiatan atau aktivitas proyek khususnya

bidang Cipta Karya hanya terbatas pada pemantauan terhadap aktivitas

atau kegiatan proyek dan pemantauan terhadap perijinan.

Namun untuk kegiatan atau proyek lain diluar bidang Cipta Karya misalnya

bidang pertambangan dan kehutanan telah melakukan pemantauan

lingkungan secara menyeluruh (pembuatan UKL dan UPL)

2. Prosedur Pemantauan

Prosedur pemantauan lingkungan merupakan suatu proses mengukur dampak

yang telah diduga atau perubahan yang telah diduga. Adapun urutan-urutan

prosedur pemantauan lingkungan adalah sebagai berikut:

(10)

b. Berdasarkan perumusan permasalahan kemudian disusun

hipotesis-hipotesis.

c. Perlu pemahaman-pemahaman terhadap variasi-variasi yang ada di alam

untuk menentukan waktu dan tempat pengukuran indikator-indikator ekologi

yang akan menunjukkan adanya perubahan lingkungan.

d. Desain pengambilan contoh disusun sedemikian rupa sehinggan memenuhi

syarat untuk dianalisis.

3. Pelaksanaan Pemantauan

Uraian tentang pelaksanaan pemantauan adalah sebagai berikut:

a. Uraian tentang kelembagaan yang akan mengurus dan berkepentingan

dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan.

b. Uraian tentang kelembagaan yang mengurus dan berkepentingan dalam

mendayagunakan hasil pemantauan lingkungan yang secara implisit

melakukan juga pengawasan terhadap pelaksanaan pemantauan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan apakah program harus mengatur properti Caption dari Objek Label1 menjadi “Yu win!” jika variabel Score mengandung nilai yang lebih besar atau

Tetapi semua yang Allah lakukan dalam diri saya dan untuk saya, tergantung pada satu hal: Saya harus percaya bahwa Dia mendengar ketika saya memanggil-Nya, bahwa Dia membotolkan

Syok Hipovolemik Penurunan volume intravaskuler ↓curah jantung Perembesan cairan interstisial Aldosteron, ADH ↑ volume ↑ curah jantung Kehilangan cairan berlanjut ↓

Pada proses pengujian dilakukan dengan membandingkan laporan yang ada di NBF dengan laporan yang dihasilkan oleh Openbravo. Untuk menguji efektifitas sistem

Pengumuman kelima tim yang lolos seleksi berkas tanggal 08 November 2012 melalui telepon oleh panitia dan pengumuman melalui website : [email protected] Jika salah satu tim

yang tidak baik. Karyawan yang memiliki daya tahan tubuh kurang baik akan memengaruhi produktivitas karena ketidak- hadiran dalam bekerja, sakit dengan berobat jalan

Jika kumparan stator mendapatkan suplai arus tiga fasa maka pada kumparan tersebut akan timbul flux magnit putar sehingga mengakibatkan rotor berputar karena

Dengan dimensi pertama, yaitu gairah dan perhatian dalam belajar statistika dengan indikator keinginan untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan