6. 1. KE RANGKA KE LE MBAGAAN
elembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber
daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang
ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi
melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator
dari kedua komponen tersebut.
Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus
dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.
6.1.1. KONDISI KE LE MBAGAAN
Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan Pemerintah
Kota Kupang yang menangani bidang Cipta Karya.
6.1.1.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program
Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur,
tugas, dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya, yang mencakup :
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum Kota Kupang dibentuk dengan PP Daerah Kota Kupang No.23
Tahun 2003 sebagai Instansi Teknis Pemerintah Kota Kupang yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas dengan tupoksi sebagai berikut :
Tabel 6.1. Tugas Pokok dan F ungsi DPU Kota Kupang
Tugas Pokok Fungsi
Membantu Walikota dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang permukiman, sarana dan prasarana wilayah Kota Kupang
1. Perumusan kebijaksanaan teknis pembangunan dan pengelolaan, pembinaan umum, pemberian bimbingan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan walikota 2. Melaksanakan pembangunan & pemeliharaan bidang
PU sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Walikota 3. Perencanaan, pengawasan & pengendalian teknis di
bidang PU sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Walikota
4. Pembinaan & bimbingan teknis PU sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Walikota
5. Pengelolaan TU untuk kelancaran tugas & fungsi DPU Kota Kupang
Selanjutnya dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas
dan fungsi yang di DPU Kota Kupang membawahi Sekretariat dengan empat bidang, UPT
dan kelompok jabatan fungsional yang dijabarkan dalam Struktur Organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Dinas
2. Sekretaris
a. Sub Bagian Umum dan kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
c. Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan
3. Bidang-bidang :
Bidang Pengairan membawahi seksi Survey, Pemetaan & Perencanaan dan seksi
Pengendalian sungai, pantai & sumber daya air lainnya serta seksi Pengembangan
dan konservasi SDA
Bidang Bina Marga membawahi seksi Survey, pemetaan dan perencanaan,seksi
pembangunan dan peningkatan jalan & jembatan serta seksi pemeliharaan jalan
dan jembatan
Bidang Teknologi dan Jasa Konstruksi membawahi seksi Pembinaan Jasa
Konstruksi, seksi Pengawasan dan laboratorium serta peralatan dan perbengkelan.
Bidang Teknik Penyehatan Air Bersih membawahi seksi survey, pemetaan dan
4. UPTD
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Selanjutnya struktur organisasi diatas digambarkan secara skematik dalam bagan struktur
organisasi pada gambar 10.3.
Jabaran tugas pokok dan fungsi setiap elemen struktur organisasi diatas adalah sebagai
berikut :
Tabel 6.2. Tugas Pokok dan Fungsi setiap elemen struktur DPU Kota Kupang
No Elemen Struktur Rumusan Tugas
1 Kepala Dinas
Merumuskan kebijakan, merencanakan program, mengorganisasikan, mengendalikan, mengkoordinasi, mengararahkan, membina, mengatur, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan kegitan bidang PU serta merumuskan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan, pengairan, bina marga, tehnik penyehatan dan air bersih, serta teknologi dan jasa konstruksi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
2 Sekretaris
Merencanakan program, mengkoordinasi, mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ketatausahaan serta merumuskan kebijakan teknis di bidang kesekretariatan, perencanaan, ealuasi dan pelaporan, umum dan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
2.1 Kasubag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan yang meliputi koordinasi pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan petunjuk teknis perencanaan dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
2.2 Kasubag Keungan dan Perlengkapan
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan dan perlengkapan yang meliputi penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggungjawaban, inventarisasi barang dan laporan keuangan dan perlengkapan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
2.3 Kasubag Umum & Kepegawaian
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi petunjuk teknis persuratan dan kearsipan, keprotokoler, pengolahan data kepegawaian dan laporan umum & kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
3 Kabid Pengairan
Menyusun rencana & program, mengkoordinasi mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengairan serta merumuskan kebijakan teknis di bidang survey, pemetaan & perencanaan, pengendalian sungai, pantai & sumber air lainnya dan pengembangan konservasi SDA berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
3.1 Kasie Survey, Pemetaan & Perencanaan
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan survey, pemetaan & perencanaan pengairan yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
3.2 Kasie Pengendalian Sungai, Pantai & SDA lainnya
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan pengendalian sungai, pantai dan SDA lainnya yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
3.3 Kasie Pengembangan & Konservasi SDA
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan pengembangan dan konservasi SDA yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
4 Kabid Bina Marga
Menyusun rencana & program, mengkoordinasi mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Bina marga serta merumuskan kebijakan teknis di bidang survey, pemetaan & perencanaan, pembangunan & peningkatan jalan & jembatan, serta pemeliharaan jalan & jembatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
4.1 Kasie Survey, Pemetaan & Perencanaan
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan survey, pemetaan & perencanaan yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
4.2 Kasie Pembangunan, Peningkatan Jalan &
No Elemen Struktur Rumusan Tugas
Jembatan penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
4.3 Kasie Pemeliharaan Jalan & Jembatan
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan & jembatan yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
5 Kabid Tehnik Penyehatan & Air Bersih
Menyusun rencana & program, mengkoordinasi mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan & permukiman dan air bersih serta merumuskan kebijakan teknis di bidang survey, pemetaan & perencanaan, penyehatan lingkungan dan air bersih berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
5.1 Kasie Survey, Pemetaan & Perencanaan
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan survey, pemetaan & perencanaan yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
5.2 Kasie Penyehatan Lingkungan
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan permukiman yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
5.3 Kasie Air Bersih Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan penyehatan air bersih yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
6 Kabid Teknologi & Jasa Konstruksi
Menyusun rencana & program, mengkoordinasi mengarahkan, menyelia, mengatur dan mengevaluasi pelaksanaan teknologi & jasa konstruksi serta merumuskan kebijakan teknis di bidang pembinaan jasa konstruksi, pengawasan & laboratorium, peralatan & perbengkelan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
6.1 Kasie Pembinaan Jasa Konstruksi
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan pembinaan jasa konstruksi yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
6.2 Kasie Pengawasan & Laboratorium
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan pengawasan dan laboratorium yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
6.3 Kasie Peralatan & Perbengkelan
Menyusun program, memberi petunjuk, membimbing, memeriksa, mengecek, mengontrol pelaksanaan kegiatan pemeliharaan peralatan & perbengkelan yang meliputi penyusunan program, petunjuk teknis, evaluasi dan pelaporan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja
Selain itu organisasi instansi yang menangani urusan bidang CK di Kota Kupang
adalah Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, BLHD, serta Dinas
Kebersihan dan Pertamanan. Adapun gambaran struktur organisasi instansi terkait
bidang CK adalah :
1. Badan Perencanaa Pembangunan Daerah (BAPPE DA)
Struktur Organisasi BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Kota Kupang
berdasarkan Perda No.13 Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Kepala Bappeda
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Sub Bagian Program Pengendalian dan Pelaporan
4. Bidang E konomi
a. Sub Bidang E konomi I
b. Sub Bidang E konomi II
5. Bidang Sosial Budaya
1 ) Sub Bidang Sosial Budaya
2 ) Sub Bidang Pemerintahan
6. Bidang Fisik dan Prasarana Komunikasi
a. Sub Bidang Pekerjaan Umum
b. Sub Bidang Perhubungan
7. Bidang Penilitian, Statistik dan Pelaporan
a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan
b. Sub Bidang Statistik dan Pelaporan
2. Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)
Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Kupang berdasarkan
Perda No.13 Tahun 2011 Terdiri dari :
1. Kepala
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan & Perlengkapan
c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan
3. Kelompok Jabatan Fungsional
4. Bidang Pemantauan dan Pemulihan
a. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan Hidup
b. Sub Bidang Pemantauan dan Pengkajian
5. Bidang Pengawasan Lingkungan
a. Sub Bidang Pengawasan Lingkungan
b. Sub Bidang Perijinan
6. Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan
a. Sub Bidang Teknis AMDAL
b. Sub Bidang Pengendali Dampak Lingkungan
3. Dinas Kebersihan dan Pertamanan
2. Sekretaris
a. Sub Bagian Umum dan kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
c. Sub Bagian Keuangan dan perlengkapan
3. Bidang-bidang :
Bidang Pertamanan membawahi seksi Usaha Tanaman Hias, seksi Penataan
Taman,dan Seksi Pemeliharaan & Perawatan .
Bidang Pengolahan Sampah membawahi seksi Kebersihan Jalan, seksi
Pengumpulan & Pengangkutan serta seksi Pemanfaatan dan Pemusnahan.
Bidang Sarana & Prasarana membawahi seksi Pengadaan, seksi Pemanfaatan
dan seksi Pemeliharaan & Pergudangan.
4. UPT :
a. IPLT Alak membawahi KTU IPLT Alak
b. TPA Alak membawahi KTU TPA Alak
c. UPTD Perbengkelan membawahi KTU UPTD Perbengkelan
Selanjutnya struktur organisasi diatas digambarkan secara skematik dalam bagan struktur
organisasi pada gambar terlampir.
6.1.1.2. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas
kelembagaan. Tata laksana organisasi yang dikembangkan adalah menciptakan hubungan
kerja antar perangkat daerah dengan menumbuh kembangkan rasa kebersamaan dan
kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan
produktifitas dan kinerja.
Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan mengembangkan
hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas,
fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga dikembangkan
hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan
keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka
menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan
menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan khususnya menyangkut tupoksi dari
masing-masing instansi pemerintah bidang keciptakaryaan diuraikan sebagai berikut :
Selanjutnya penjabaran peran masing-masing instansi dan hubungan kerja dalam
Tabel 6.3. Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No. Instansi Pembangunan Bidang CKPeran Instansi dalam
Unit / Bagian yang Menangani Pembangunan Bidang CK
1. Bappeda
Merumuskan kebijaksanaan, program dan kegiatan pembangunan daerah bidang Perencanaan Wilayah meliputi sumber daya alam dan lingkungan hidup, perumahan dan pemukiman
Bidang Sarana & Prasarana Komunikasi
2. Dinas PU
1. Menyusun program atau rencana guna melakukan pengembangan
pengembangan perumahan dan permukiman;
2. Menyusun konsep kebijakan pembinaan teknis dibidang penataan bangunan kota dan kawasan khusus, pembangunan perumahan, prasarana lingkungan permukiman, air bersih, drainase, sanitasi
dan prasarana lingkungan;
3. Melaksanakan pembangunan perumahan, prasarana lingkungan permukiman, air bersih, drainase, sanitasi dan prasarana lingkungan
Bidang Teknik Penyehatan Air Bersih
SeksiPenyehatan Lingkungan dan seksi air bersih
3. BLHD
merumuskan kebijakan operasional, melaksanakan pembinaan, evaluasi implementasi program pencegahan dan pengendalian serta pemulihan kualitas lingkungan.
Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan & Pengelolaan Kualitas
4. Dinas Kesehatan
merencanakan langkah-langkah operasional penyusunan pedoman penyuluhan, penyebarluasan informasi kesehatan, pengelolaan perbaikan kualitas lingkungan, penetapan standar pengawasan kualitas air lingkungan, pembinaan dan pengamatan kualitas pemukiman, air bersih, pembuangan air limbah dan pembuangan sampah.
BidangPenyehatan Lingkungan seksi Penyehatan Lingkungan dan seksi penyuluhan
5 Dinas Kebersihan & Pertamanan
Menyusun kebijakan kebersihan tempat-tempat umum dan melaksanakan pembangunan sarana kebersihan, mencegah pencemaran lingkungan melalui pemanfaatan sampah, tinja dan air kotor; menyusun kebijakan pertamanan kota serta memelihara, memantau dan mengendalikan pembangunan sarana prasaran pertamanan, penerangan jalan umum
Bidang Pertamanan & Bidang Pengolahan Sampah
Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, Standar Operasional
Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai
dalam melakukan tugasnya. Namun SOP dari masing-masing instansi terkait belum
didata, sehingga belum bisa diuraikan lebih lanjut.
6.1.1.3. Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur
merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu
ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan
kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang
komposisi pegawai dalam unit kerja sebagai berikut :
Tabel 6.4 Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
Unit Kerja Golongan Jenis
Unit Kerja Golongan Jenis
6.1.2. Analisis Kelembagaan
Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, maka diuraikan analisis
permasalahan kelembagaan Pemerintah Kota Kupang yang menangani bidang Cipta Karya.
6.1.2.1. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya
Sejak Pemerintah Kota Kupang di beri keleluasaan membentuk Lembaga Daerah Otonom
menurut kebutuhannya, muncullah lembaga-lembaga daerah menurut kebutuhan
masing-masing daerah. Kemudian Terjadi Penggabungan maupun pemisahan lembaga-lembaga
daerah agar sinkron dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban maupun hubungan
hierarkhi dengan instansi pada level yang lebih tinggi. Dampak dari hal membuat semakin
menguatnya koordinasi, integrasi dan Sinkronisasi dalam pelaksanaan program
pembangunan.
Keorganisasian perangkat kerja bidang Cipta Karya daerah di Kota Kupang saat ini dapat
dikatakan sudah berjalan dengan baik, dimana tugas dan fungsi organisasi ini dikerjakan
sesuai pembagian masing-masing tanggungjawab, namun masih ada masalah umum terkait
dengan kinerja kelembagaan ini seperti :
1. Secara organisasi, bidang yang menangani keciptakaryaan adalah bidang Tehnik
Penyehatan Air Bersih yang membawahi seksi survey, pemetaan & perencanaan, seksi
air bersih dan seksi penyehatan lingkungan, bukan bidang Cipta Karya.
2. Kuantitas dan Kualitas Sumber daya manusia yang ada masih jauh dari kebutuhan riil
3. Terbatasnya Prasarana dan Sarana pendukung seperti alat transportasi, peralatan kantor,
peralatan laboratorium teknis dll.
6.1.2.2. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya
Dalam ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya, Perda Penetapan Organisasi
Pemerintah Kota Kupang dapat dikatakan berjalan sesuai dengan tupoksi dari masing-masing
dinas. Hal ini sejalan dengan mekanisme hubungan kerja di dalam dan antar instansi terkait
bidang CK yang struktural sesuai tupoksi.
Keorganisasian bidang CK di Kota Kupang sudah berjalan sesuai ketentuan dalam PP 41
tahun 2007 dimana Dinas PU terdiri dari 1 sekretariat dan 4 bidang. Namun bila dicermati,
maka sektor bidang CK yakni : Pengembangan Permukiman dan Penataan Bangunan dan
Lingkungan belum semuanya tercantum dalam keorganisasian yang dibentuk.
Dalam ketatalaksana perangkat kerja daerah terkait bidang CK masih ditemui permasalahan–
permasalahan seperti :
1. Struktur kelembagaan yang ada belum sepenuhnya mengakomodir tugas pokok dan
fungsi yang diemban oleh dinas / lembaga terkait.
2. Koordinasi antar instansi/lembaga dipengaruhi oleh faktor-faktor kemampuan sumber
daya manusia, serta prasarana pendukungnya. Adanya kesenjangan kemampuan sumber
daya manusia antar intansi/lembaga terkait menghambat terjadinya koordinasi.
Demikian pula halnya dengan keterbatasan prasarana mengakibatkan koordinasi tidak
dapat berjalan sebagaimana mestinya.
3. Struktur kelembagaan yang ada pada prinsipnya sudah memenuhi standar minimal
kelembagaan daerah di Kota Kupang. Yang perlu dikembangkan adalah unit-unit
pengelola kegiatan seperti Satuan Kerja (Satker) menurut spesifikasi kegiatannya
sehingga pengelolaan kegiatan akan lebih efektif.
6.1.2.3. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya
Sumber Daya Manusia di bidang cipta karya sangat berpengaruh terhadap kinerja organisasi
maupun keluaran produk RPI2JM Bidang Cipta Karya. Namun sampai saat ini SDM yang
ada di Kota Kupang khususnya perangkat kerja daerah bidang CK belum memenuhi
kebutuhan, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Karena terbatasnya tenaga teknis yang ada
maka tenaga-tenaga tersebut umumnya melaksanakan tugas rangkap disemua Bidang yang
Disamping kurang terselenggaranya pelatihan-pelatihan teknis yang relevan dengan bidang
tugas para pengelola kegiatan membuat pelaksanaan tugas menjadi tidak optimal.
Selain itu disiplin dan etos kerja yang rendah disertai kurangnya sarana penunjuang
menambah terhambatnya kenerja. Akibatnya dampak yang ditimbulkan adalah bahwa
produk yang dihasilkannya pun tentunya kurang maksimal.
6.1.2.4. Analisis SWOT Kelembagaan
Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT
dimaksudkan untuk menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari
peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah
keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi
ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru
(strategi W-T).
Berdasarkan informasi yang disusun dari pertanyaan serta analisis tentang keorganisasian, tata
laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, selanjutnya dapat
dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan. Perumusan strategi bidang kelembagaan
berdasarkan Analisis SWOT akan menjadi acuan dalam rencana pengembangan kelembagaan.
Tabel 6.5. Matriks Analisis SWOT Kelembagaan Faktor
External Faktor
Internal
PELUANG (O)
a. membentuk unit pengelola b. membuat perangkat hukum c. menambah PNS
d. peningkatan sarana & prasarana (SP)
ANCAMAN (T)
a. SDM yang kurang berkualitas
b. kesadaran moral dan etos kerja yg rendah
KEKUATAN (S)
a. Jumlah Pegawai b. Sarana + Prasarana c. Pendidikan
Ketrampilan (Skill)
Strategi SO (Kuadran 1)
a. Penataan unit2 pengelola b. Penataan kembali personil
c. Membentuk perangkat hukum yg mengatur posisi kelmbagaan
d. Mengadakan SP sesuai analisis kebutuhan
Strategi ST (Kuadran 2)
a. Perlu adanya komitmen kuat dari semua PNS dalam bekerja
KELEMAHAN (W)
a. kurang SDM yg terampil
b. rendahnya koordinasi antar instansi c. Disiplin & etos kerja yg
rendah
d. Terbatasnya SP, sep : alat kantor, alat laboratorium, transportasi
Strategi WO (Kuadran 3)
a. Mengadakan bimtek dan bantek
b. Membuat Perda terkait penyelengaraan kegiatan c. Merumuskan pedoman kinerja aparatur
d. Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya e. Pengadaan kendaraan operasional sesuai dengan
kebutuhan
f. Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan seperti alat ukur digital, peralatan laboratorium teknik (Air, Tanah dan Bahan Bangunan)
Strategi WT (Kuadran 4)
a. Penataan kembali personil berdasarkan klasifikasi kemampuan & keahlian b. Membenahi sistem manajemen dan
administrasi Pemerintah menuju sistem yang transparan. Responsif, efesien dan efektip.
c. Pembenahan dan penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka memotivasi kinerja.
6.1.3. RE NCANA PE NGE MBANGAN KE LE MBAGAAN
Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka dapat dirumuskan tiga
kelompok strategi meliputi strategi pengembangan organisasi, strategi pengembangan tata laksana,
dan strategi pengembangan sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat
dikembangkan rencana pengembangan kelembagaan di daerah.
6.1.3.1. Rencana Pengembangan Keorganisasian
Rencana pengembangan keorganisasian dalam rangka mendayagunakan dan meningkatkan
kapasitas kelembagaan satuan organisasi Pemerintah Daerah Kota Kupang, khususnya
bidang Cipta Karya adalah Optimalisasi Pelaksanaan fungsi Organisasi seperti :
Penataan kembali penempatan personil kerdasarkan kualifikasi kemampuan dan
keahliannya disesuaikan dengan bidang tugasnya.
Membentuk unit-unit pengelola kegiatan sesuai dengan bidang kegiatan yang ada.
Membentuk perangkat hukum yang mengatur posisi dan fungsi kelembagaan demi
terjaminnya kualitas dan pola kebijaksanaan.
Mengadakan sarana dan prasarana pendukung sesuai dengan analisis kebutuhan yang
mendukung peningkatan kinerja.
6.1.3.2. Rencana Pengembangan Tata Laksana
Rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada analisis SWOT diatas antara lain
diperlukan untuk evaluasi tata laksana, pengembangan standar dan operasi prosedur, serta
pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam instansi ataupun lintas instansi di
lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang Cipta Karya. Adapun rencana
pengembangan Tata laksana yang diusulkan adalah :
a. Membuat peraturan Daerah yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan ke-Cipta
b. Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM)
dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya
c. Mengembangkan dan merumuskan moral dan etos kerja sebagai pedoman dalam
kinerja aparatur.
d. Membenahi sistem manajemen dan administrasi Pemerintah menuju sistem yang
transparan. Responsif, efesien dan efektip.
6.1.3.3. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, mengacu pada analisis SWOT, antara lain :
1. Peningkatan Sumber Daya Manusia :
a. Menambah jumlah PNS Dinas Kimpraswil yang berkualifikasi teknis bidang
ke-Cipta Karya-an.
b. Melakukan Bimbingan Teknis dan Bantuan teknis dalam rangka transfer of k nowledge
baik manajemen pengelolaan prasarana dan Sarana maupun pelatihan-pelatihan
teknis bidang PU/Cipta Karya.
c. Penerapan sistem pembinaan karier pegawai yang lebih adil sesuai jenjang karier.
d. Pembenahan dan penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka
memotivasi kinerja.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja
Pengadaan kendaraan operasional sesuai dengan kebutuhan
Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan seperti alat ukur digital, peralatan
laboratorium teknik (Air, Tanah dan Bahan Bangunan)
Pengadaan Perpustakaan Dinas.
Selain itu, rencana pengembangan SDM dilakukan dengan peningkatan jenjang pendidikan
serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup
kegiatan bidang keciptakaryaan, dalam rangka peningkatan kualitas SDM terdapat beberapa
pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU yang dapat
menjadi referensi dipaparkan pada tabel berikut :
Tabel 6.6. Pelatihan Bidang Cipta Karya
No Jenis Pelatihan
1 Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Pusat, Barat dan Timur serta sertifikasi Pengelola Teknis
2 Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara 3 Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III
4 Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan
No Jenis Pelatihan
6 Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL
7 Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi 8 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan
9 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan
10 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan Infrastruktur Publik Bidang Keciptakaryaan 11 Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap Darurat Bencana
12 Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara 13 Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN
14 Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai 15 Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai 16 Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)
17 Diklat Jabatan Fungsional
Tabel .6.7. .Rangkuman Rencana Aksi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan ASPEK
KELEMBAGAAN STRATEGI RENCANA AKSI
Organisasi
a. Penataan unit2 pengelola b. Membenahi sistem manajemen dan
administrasi Pemerintah menuju sistem yang transparan. Responsif, efesien dan efektip.
c. Pembenahan & penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka memotivasi kinerja.
Penataan kembali penempatan personil kerdasarkan kualifikasi kemampuan dan keahliannya disesuaikan dengan bidang tugasnya.
Membentuk unit-unit pengelola kegiatan sesuai dengan bidang kegiatan yang ada.
Membentuk perangkat hukum yang mengatur posisi dan fungsi kelembagaan demi terjaminnya kualitas dan pola kebijaksanaan.
Mengadakan sarana dan prasarana pendukung sesuai dengan analisis kebutuhan yang mendukung peningkatan kinerja.
Tatalaksana
a. Membentuk perangkat hukum yg mengatur posisi kelmbagaan b. Mengadakan SP sesuai analisis
kebutuhan
c. Mengadakan bimtek dan bantek d. Membuat Perda terkait penyelengaraan
kegiatan
e. Merumuskan pedoman kinerja aparatur f. Menyusun Standard Operating Prosedur
(SOP) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya
Membuat peraturan Daerah yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan ke-Cipta Karya-an.
Menyusun Standard Operating Prosedur (SOP) dan Standard Pelayanan Minimal (SPM) dalam pengelolaan Prasarana dan Srana bidang PU/Cipta Karya
Mengembangkan & merumuskan moral dan etos kerja sebagai pedoman dalam kinerja aparatur.
Membenahi sistem manajemen dan administrasi Pemerintah menuju sistem yang transparan. Responsif, efesien dan efektip.
Sumber Daya
Manusia
a. Penataan kembali personi
b. Perlu adanya komitmen kuat dari semua PNS dalam bekerja
c. Penataan kembali personil berdasarkan klasifikasi kemampuan & keahlian
1.Peningkatan SDM
Menambah jumlah PNS Dinas Kimpraswil yg berkualifikasi teknis
Melakukan Bimbingan Teknis dan Bantuan teknis dalam rangka transfer of knowledge baik manajemen pengelolaan prasarana dan Sarana maupun pelatihan-pelatihan teknis bidang PU/Cipta Karya.
Penerapan sistem pembinaan karier pegawai yang lebih adil sesuai jenjang karier.
Pembenahan dan penyempurnaan sistem insentif dan disentif dalam rangka memotivasi kinerja.
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja
Pengadaan kendaraan operasional sesuai dengan kebutuhan
Pengadaan alat-alat penunjang kegiatan seperti alat ukur digital, peralatan laboratorium teknik (Air, Tanah dan Bahan Bangunan)
Sub Bagian
6.2. KE RANGKA RE GULASI
Kerangka regulasi diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku penyelenggaraan
pembangunan serta masyarakat termasuk swasta. Kerangka regulasi itu dapat berupa undang-undang,
Gambar 6.2. Bagan Struktur Organisasi badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Sub Bagian
Program Pengendalian Sub Bagian
Keuangan dan Perlengkapan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian
BIDANG EKONOMI
BIDANG FISIK DAN PRASARANA KOMUNIKASI
BIDANG PENELITIAN, STATISTIK DAN
PELAPORAN BIDANG SOSIAL
BUDAYA
SUB BIDANG EKONOMI 1
SUB BIDANG PEKERJAAN UMUM
SUB BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUB BIDANG
SOSIAL BUDAYA
SUB BIDANG EKONOMI 2
SUB BIDANG PERHUBUNGAN
SUB BIDANG STATISTIK DAN
PELAPORAN SUB BIDANG
PEMERINTAHAN
SEKRETARIAT KEPALA BADAN
Peraturan Pemrintah, Peraturan Presiden, Instruksi Presiden atau Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat serta regulasi produk kabupaten/kota. Regulasi–regulasi yang sudah ada dan sementara
berlaku di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota, diuraikan pada tabel (terlampir).
Meskipun peraturan-peraturan yang dimiliki kota Kupang terkait AM, Sanitasi, Penataan Bangunan dan
kumuh sudah ada, namun belum berjalan maksimal sesuai yang diharapkan. Bahkan aturan-aturan yang
sudah itu belum sepenuhnya menyentuh persoalan-persoalan yang dihadapi seperti :
o Belum ada aturan atau sansksi dari pemerntah terkait pengelolaan air minum, pengelolaan sanitasi
o Belum ada aturan tentang pencegahan bertambahnya kawasan kumuh baru
o Belum ada kebijakan atau kerjasama yang mengikat dunia usaha dalam sistem pengelolaan air
minum maupun sanitasi
o Kurang SDM dan partisipasi pemangku kepentingan didalam membuat suatu produk/aturan yang
mengikat terkait pengelolaan air minum dan sanitasi.
o Peraturan sudah ada tapi belum dijalankan secara maksimun (Perda BG, IMB dll)
Untuk memecahkan persoalan mendesak dan memperkuat fungsi pengaturan dalam mendukung
pembangunan infrasyruktur bidang Cipta Karya di Kota Kupang, maka perangkat peraturan yang perlu
diusulkan antara lain :
Tabel 6.8. Matriks Kebutuhan Regulasi
NO REGULASI ARAH REGULASI MATERI REGULASI Penangungjawab/
THN
Perda JAKSTARDA
Jaktra daerah yg disusun sesuai potensi yg ada di kab/kota, termasuk Penyertaan modal ke PDAM dlm mengelola AM pasca konstruksi
PU
Perda Perlindungan Sumber-sumber Air
Perlindungan MA+Aset Air Minum & Status Kepemilikan Sumber Air, Infiltrasi Air (Air tanah)
BPSPAM
Asosiasi BPSPAM Penanganan Air Minum Perdesaan Program AM dan Sanitasi di Desa yang dimasukan dalam RPJM Desa
Perdes BP SPAM Meningkatkan kemandirian desa dalam
pemeliharaan SPAM
Kepala Desa dgn unit terkait BPD Tahun 2017
Perda Pendirian PDAM Peningkatan pemenuhan kebutuhan air
minum bagi masyarakat
Bupati dgn unit terkait PU & PDAM Tahun 2017
Perda, Perbup, SK Pencegahan dan Penanaganan kawasan kumuh
Pengentasan Kawasan Kumuh;
Mengatur Kawasan Permukiman;
Peningkatan kualitas permukiman, penceagahan bertambahnya kumuh baru
PU dgn unit terkait kesehatan & BLH Tahun 2017
Perbup BG, IMB, TABG, SLF Meningkatkan kepatuhan bangunan di
masyarakat
Dinas CK & TR dgn unit terkait Lintas Sektor Tahun 2016
Perda/Perbub Peningkatan Pelayanan Sanitasi Meningkatkan akses sanitasi serta tumbuhnya kesadaran masyarakat ttg
NO REGULASI ARAH REGULASI MATERI REGULASI Penangungjawab/ THN
adanya aturan yg mengikat Sektor Tahun
2016/2017
Perdes Organisasi Sanitasi
Adanya Organisasi Pengelola Sanitasi dan pemeliharaan sarana sanitasi berkelanjutan
Kepala Desa dgn unit terkai BPD Tahun 2017
Perbup Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah dari hilir (pemilahan, pemanfaatan kembali, pengangkutan) sampai pada (sampai pemrosesan akhir di TPA (hulu)
BLHD
Kerangka regulasi yang diusulkan ini mempertimbangkan regulasi yang sudah ada, dan melengkapi kebutuhan regulasi yang belum diatur, maupun untuk perbaikan bilamana regulasi yang ada belum optimal dalam mencapai tujuan/sasaran pembangunan.
Gambar 6.3. Bagan Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup
Sub Bagian
Penyusunan Program Dan Pelaporan Sub Bagian
Keuangan dan Perlengkapan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian
BIDANG PENGAWASAN LINGKUNGAN BIDANG PEMANTAUAN DAN
PEMULIHAN
Sub Bidang Pengawasan Lingkungan Sub Bidang Pemulihan
Lingkungan Hidup
Sub Bidang Perijinan Sub Bidang Pemantauan Dan
Pengkajian
SEKRETARIAT KEPALA BADAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
Sub Bidang Teknis Amdal
Gambar 6.4. Bagan Struktur Organisasi DINAS KE BE RSIHAN & PE RTAMANAN
Sub Bagian Sunpro dan Pelaporan Sub Bagian
Keuangan dan Perlengkapan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian
BIDANG PERTAMANAN
BIDANG SARANA & PRASARANA BIDANG
PENGOLAHAN SAMPAH
SEKSI
UsahaTanaman Hias
SEKSI
Pengadaan SEKSI
Kebersihan Jalan
SEKSI
Penataan Taman
SEKSI
Pemanfaatan SEKSI
Pengumpulan & Pengangkutan
SEKRETARIAT KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI
Pemeliharaan & Perawatan
SEKSI
Pemeliharaan & Perguidangan SEKSI