• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2015-2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ilir 2015-2019"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 5.1.

Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang

Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah

Kabupaten/kota. D alam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, beberapa

yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut

kepentingan:

i. Pertahanan keamanan

ii. Ekonomi

iii. Lingkungan hidup

iv. Sosial budaya Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:

i. Arahan pengembangan pola ruang:

a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti

pengembangan RTH.

ii.Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti

pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan,

drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.

c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya

yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk

kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan

prasarana.

d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur

ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

BAB V

(2)

Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) diperlukan sebagai dasar

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur

skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada

lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud. Tabel

5.1 memaparkan identifikasi arahan RTRW Kabupaten/Kota u ntuk Bidang Cipta

Karya, Tabel 5 .2 memaparkan identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten/Kota

(KSK), serta Tabel 5.3 memaparkan identifikasi indikasi program khusus untuk

Bidang Cipta Karya. Jika RTRW di kabupaten/kota belum disahkan,maka

Tujuan Penataan Ruang Wilayah

5.1.1.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten disamping menjadi

acuan dasar bagi penerbitan perizinan lokasi pembangunan dan administrasi

pertanahan juga berfungsi sebagai pedoman penyusunan RPJP Daerah;

pedoman penyusunan RPJM Daerah; pedoman pemanfaatan ruang dan

pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten; mewujudkan keterpaduan,

keterkaitan dan keseimbangan antar sektor; penetapan lokasi dan fungsi ruang

untuk investasi dan sebagai pedoman penetapan kawasan strategis.

Acuan yang digunakan dalam penyusunan RTRW Kabupaten/Kota selain

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, adalah

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2009 Tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten. Pelaksanaan Penataan

ruang di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir yang selanjutnya disebut dengan

Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi perencanaan, pemanfaatan dan

pengendalian pemanfaatan ruang yang selama ini mengacu kepada Peraturan

Daerah Nomor 19 Tahun 1999 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten Daerah Tingkat II Ogan Komering Ilir. Pelaksanaan RTRW Kabupaten

Ogan Komering Ilir selama ini sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan

internal. Faktor eksternal meliputi pengaruh dari munculnya kebijakan otonomi

daerah baik kabupaten/kota dan propinsi serta kebijakan regional dan nasional,

adanya perubahan undang-undang dan meningkatnya investasi dalam bidang

perkebunan besar sehingga sangat berpengaruh terhadap pola pemanfaatan

(3)

sebagian wilayah kabupaten misalnya di kecamatan Lempuing dan Kecamatan

Mesuji yang terletak di jalur lintas timur Sumatera. Pesatnya perkembangan di

wilayah-wilayah cepat tumbuh ini perlu diantisipasi agar pemanfaatan ruangnya

menjadi lebih optimal dan berwawasan lingkungan.

Adapun faktor internal yang berpengaruh terhadap pelaksanan RTRW

Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah masih rendahnya kualitas perencanaan

terutama persamaan acuan peta, kelengkapan data dan informasi, analisis dan

rencana pola pemanfaatan ruang, struktur ruang wilayah dan rencana jaringan

infrastruktur wilayah.

Seiring pelaksanaan otonomi daerah yang mengacu kepada

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang menitik

beratkan pada pemerintahan daerah kabupaten/kota tela h memberikan dampak

terhadap penataan ruang wilayah kabupaten, terutama dengan adanya

pemekaran wilayah baik berupa pembentukan kabupaten baru maupun

pemekaran wilayah kecamatan. Pada tahun 2004 Kabupaten Ogan Komering Ilir

yang semula terdiri atas 12 keca matan dimekarkan menjadi 18 kecamatan, yaitu

dengan penambahan kecamatan Mesuji Raya dan Mesuji Makmur sebagai hasil

pemekaran Kecamatan Mesuji, Kecamatan Lempuing Jaya sebagai hasil

pemekaran Kecamatan Lempuing, Kecamatan Pedamaran Timur hasil

pemekaran K ecamatan Pedamaran, Kecamatan Teluk Gelam hasil pemekaran

Kecamatan Tanjung Lubuk dan Kecamatan Pangkalan Lampam sebagai hasil

dari pemekaran Kecamatan Pampangan.

Kondisi ini secara langsung berdampak kepada perubahan penataan

ruang wilayah sehingga diperl ukan strategi dan arahan kebijakan yang baru

dalam hal perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan

sumberdaya alam, sumberdaya buatan dan sumberdaya manusia. Strategi dan

arah kebijakan yang ditetapkan perlu disesuaikan dengan potensi dan kendala

yang ada, supaya mampu menghadapi segala hambatan, tantangan, ancaman

dan peluang yang ada saat ini dan pada masa yang akan datang.

Salah satu langkah penyamaan persepsi dalam penataan ruang wilayah

Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah dengan meningkatkan koordinasi,

kerjasama dan atau kemitraan serta melibatkan seluruh stakeholders dalam

penataan ruang sehingga akan diperoleh keluaran (output) berupa rencana

(4)

Tujuan tersebut adalah memenuhi kebutuhan pembangunan dengan senantiasa

berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat

dijadikan kerangka acuan dalam penyusunan program pembangunan demi

tercapainya masyarakat Ogan Komering Ilir yang mandiri sejahter a beriman dan

berkualitas.

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah .

5.1.2.

Kebijakan penataan ruang wilayah kota merupakan arah tindakan yang

harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten,

sedangkan fungsi dari kebijakan tersebu t antara lain sebagai dasar untuk

memformulasikan strategi penataan ruang wilayah kabupaten, sebagai dasar

untuk merumuskan rencana struktur dan rencana pola ruang wilayah kabupaten,

memberikan arahan bagi penyusunan indikasi program utama, dan sebagai

dasar dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah

kabupaten.

Strategi penataan ruang wilayah kabupaten merupakan penjabaran

kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten kedalam langkah-langkah

operasional untuk mencapai tujuan yang telah d itetapkan. Fungsi dari strategi

penataan ruang wilayah kabupaten antara lain sebagai dasar untuk menyusun

rencana struktur ruang dan pola ruang wilayah kota serta penetapan kawasan

strategis kabupaten, memberikan arahan bagi penyusunan indikasi program

utama RTRW kabupaten dan sebagai dasar penetapan ketentuan pengendalian

pemanfaatan ruang wilayah kabupaten.

Rencana Struktur Ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir A.

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka

tata ruang wilayah kabupaten yang te rsusun atas konstelasi pusat-pusat

kegiatan yang berhirarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem

jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi.

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dapat dirumuskan dengan

mengikuti kriteria:

(5)

wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah

kabupaten/kota yang berbatasan;

Jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu 2.

perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan;

Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah 3.

kabupaten memenuhi ketentuan sebagai berikut:

Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan a.

lingkungan (PPL), serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi

yang berada di wilayah Kabupaten yang kewenangan penentuannya

ada pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi;

Memuat penetapan pusat pelayanan kawasan (PPK) serta pusat b.

pelayanan lingkungan (PPL); dan

Harus berhirarki dan tersebar secara p roporsional di dalam ruang c.

serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten.

Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud di atas 4.

dengan ketentuan sebagai berikut:

Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari a.

ditetapkan sebagai pusat kegiatan lokal (PKL).

Pusat kegiatan yang dapat ditetapkan menjadi pusat kegiatan lokal b.

promosi (PKLp) hanya pusat pelayanan kawasan (PPK); dan

Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) harus c.

ditetapkan sebagai kawasan s trategis kabupaten dan

mengindikasikan program pembangunannya di dalam arahan

pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk

memenuhi kriteria PKL.

Sistem jaringan prasarana Kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan 5.

transportasi sebagai siste m jaringan prasarana utama dan dilengkapi

dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Merujuk pada ketentuan struktur ruang wilayah Kabupaten yang terdiri atas 6.

sistem prasarana utama pembentuk ruang dan sistem prasarana lainnya.

(6)

kabupaten yang merupakan simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi,

dan/atau administrasi masyarakat di wilayah Kabupaten terbagi menjadi:

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berada di wilayah kabupaten; 1.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang berada di wilayah kabupaten; 2.

Pusat Kegiatan Skala Nasional (PKSN) yang berada di wilayah kabupaten; 3.

dan

Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang 4.

penentuannya ada pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu:

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan a.

yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau

beberapa desa; dan

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman b.

yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.

Dalam mewujudkan struktur ruang wilayah Kabupaten Ogan

Komering Ilir secara menyeluruh maka Rencana Struktur ruang wilayah

kabupaten harus memiliki fungsi:

Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yan g 1.

memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di

sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten; dan

Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang 2.

keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada

dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan

yang ada.

Maka wujud dari Rencana struktur ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir

meliputi:

Rencana Sistem Pusat Kegiatan / Pelayanan; 1.

Rencana Sistem Jaringan Prasarana Transportasi; 2.

Rencana Sistem Jaringan Prasarana Energi; 3.

Rencana Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya Air; 4.

Rencana Sistem Jaringan Prasarana Telekomunikasi; dan 5.

(7)
(8)

Rencana Pola Ruang Kabupaten Ogan Komering Ilir B.

Tujuan utama dari suatu perencanaan dalam upaya pengembangan

potensi wilayah adalah untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. Oleh karena itu,

rencana pemanfaatan ruang hendaknya menjadi akselerator dalam pertumbuhan

kegiatan perekonomian wilayah perencanaan. Selain itu juga dimaksudkan untuk

dapat menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan, sehingga rencana

pengembangan wilayah yang memanfaatkan sumberdaya alam dan lahan akan

dapat terlaksana secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Pada dasarnya rencana pemanfaatan ruang merupakan pengalokasian

dari rencana pengembangan kawasan lindung dan kawasan budidaya. Untuk itu

digunakan kriteria/standar dari peraturan yang sudah ada, baik yang berupa

Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri,

Peraturan Daerah, dan sebagainya. Berdasarkan dasar-dasar di atas maka

secara umum rencana pemanfaatan ruang yang dikembangkan adalah rencana

pola ruang dibedakan atas kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Rencana pola ruang wilayah merupakan rencana distribusi peruntukan

ruang dalam wilayah Kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk

fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Oleh karena

itu, rencana pola ruang wilayah kabupaten memiliki fungsi sebagai berikut:

Sebagai alokasi ruang untuk kawasan budidaya bagi berbagai kegiatan 1.

sosial ekonomi dan kawasan lindung bagi pelestarian lingkungan dalam

wilayah Kabupaten;

Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang; 2.

Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima 3.

tahunan untuk dua puluh tahun; dan

Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang skala besar pada 4.

wilayah Kabupaten.

Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dirumus kan

berdasarkan kawasan lindung dan kawasan budidaya yang dipetakan dalam

rencana pola ruang Kabupaten merupakan delineasi untuk kawasan peruntukan

(9)
(10)

Rencana Kawasan Lindung

Rencana kawasan lindung ditetapkan berdasarkan ketentuan regulasi.

Selanjutnya, rencana tersebut dijadikan acuan bagi penetapan kawasan lindung

di wilayah kabupaten. Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan

fungsi utama melindungi kelestarian l ingkungan hidup yang mencakup sumber

alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna

kepentingan pembangunan berkelanjutan (Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang

Pengelolaan Kawasan Lindung). Berdasarkan ketentuan ini, maka rencana

pengalokasian ruang wilayah untuk kawasan lindung di Kabupaten Ogan

Komering Ilir, meliputi:

Rencana kawasan hutan lindung; 1.

Rencana kawasan memberikan perlindungan kawasan bawahannya; 2.

Rencana kawasan perlindungan setempat; 3.

Rencana kawasan suaka alam; 4.

Rencana kawasan rawan bencana alam; dan 5.

Rencana kawasan lindung lainnya. 6.

Rencana Kawasan Budidaya



Kawasan budidaya ditetapkan berdasarkan ketentuan regulasi yang

berlaku, dan berdasarkan ketentuan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya

manusia, dan sumber daya buatan.

Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyu sunan Tata Ruang Wilayah Kabupaten,

dan ketentuan yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, maka rencana

kawasan budidaya di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri dari:

Kawasan Hutan Produksi meliputi kawasan hutan produksi terbatas 1.

(HPT), kawasa n hutan produksi tetap (HP) dan Hutan Produksi yang

(11)

Kawasan Hutan Rakyat merupakan kawasan di luar kawasan hutan yang 2.

mempunyai potensi untuk pengembangan hutan rakyat;

Kawasan Pertanian meliputi kawasan pertanian tanaman pangan, 3.

hortikultura, dan kawasan peternakan;

Kawasan Perkebunan meliputi perkebunan rakyat dan perkebunan 4.

swasta nasional;

Kawasan Perikanan meliputi kawasan budidaya perikanan darat, 5.

budidaya perikanan air payau dan perikanan tangkap baik laut maupun

perairan umum.

Kawasan Pertambangan meliputi kawasan pertambangan pasir 6.

bangunan, pasir kuarsa, batu granit, batubara dan gas metan.

Kawasan Industri meliputi kawasan industri berbasis perkebunan, 7.

kehutanan, pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan dan

industri berbasis pertambangan.

Kawasan peruntukan Pariwisata meliputi kawasan wisata budaya, wisata 8.

minat khusus, agrowisata dan wisata alam.

Kawasan peruntukan Permukiman meliputi kawasan permukiman di 9.

ibukota kabupaten, kawasan permukiman di ibukot a kecamatan dan

kawasan permukiman desa di luar ibukota kecamatan.

Kawasan peruntukan lainnya meliputi kawasan pemerintahan, pendidikan, 10.

kesehatan, olah raga, ruang terbuka hijau dan kawasan perdagangan dan

jasa yang berada di ibukota kabupaten, ibukota k ecamatan dan

pusat-pusat desa yanhg ditetapkan sebagai pusat-pusat pelayanan lingkungan (PPL).

Berikut ini Tabel 5.1 yang berisi tentang arahan Rencana Tata Ruang

(12)

Tabel 5.1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota Untuk Bidang Cipta Karya Berdasarkan RTRW Kab. Ogan Komering Ilir Tahun 2013-2033 (Perda No.

9 Tahun 2013)

NO

ARAHAN POLA

RUANG NO ARAHAN STRUKTUR RUANG

(1) (2) (3) (4)

1

Kawasan peruntukan

permukiman 1

Rencana Sistem Perkotaan wilayah kabupaten

1

Kawasan permukiman

di perkotaan 1

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)

2

Kawasan permukiman

di perdesaan 1

Kota Kayuagung (meliputi: kawasan permukiman di Kelurahan Jua-Jua, Kayuagung,

2

Kawasan peruntukan pariwisata

Sidakersa, Cintaraja,

Mangunjaya, Paku, Kedaton, Sukadana, Perigi, Kutaraya,

1

Kawasan wisata budaya Kota Kayuagung

Tanjung Rancing, dan Desa Celikah Kecamatan

Kayuagung)

3

Kawasan peruntukan

lainnya 2 Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

1

Kawasan

Pemerintahan 1

Kota Tugumulyo (meliputi : kawasan permukiman di Desa Tugumulyo, Tuguagung,

1

Ibukota Kabupaten (Kota Kayuagung)

Tugujaya dan Desa Bumi Agung Kecamatan Lempuing)

2

Ibukota Kecamatan (18

Kecamatan) 3

Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKL Pro)

2 Kawasan Pendidikan 1

Kota Tulung Selapan (meliputi : kawasan permukiman di Desa Tulung Selapan Ulu

1

Ibukota Kabupaten (Kota Kayuagung)

dan Kelurahan Tulung Selapan Ilir Kecamatan Tulung Selapan)

2

Ibukota Kecamatan (18

Kecamatan) 2

Kota Jejawi (meliputi : kawasan permukiman di Desa Jejawi dan Desa Air Itam

3

Pusat Desa yang ditetapkan sebagai pusat pelayanan

lingkungan (PPL) Kecamatan Jejawi)

3 Kawasan Kesehatan 4

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)

1

Ibukota Kabupaten

(Kota Kayuagung) 1

Kota Tanjung Lubuk (meliput : kawasan permukiman di Kelurahan Tanjung Lubuk

2

Ibukota Kecamatan (18

(13)

3

Pusat Desa yang ditetapkan sebagai pusat pelayanan

lingkungan (PPL) 2

Kota Menang Raya (meliputi : kawasan permukiman di Desa Menang Raya,

4 Kawasan Olah Raga

Pedamaran 1, Pedamaran 2, Pedamaran 3, Pedamaran 4, Pedamaran 5, Pedamaran 6

1

Ibukota Kabupaten (Kota Kayuagung)

dan Desa Lebuh Rarak Kecamatan Pedamaran)

2

Ibukota Kecamatan (18

Kecamatan) 3

Kota Terate (meliputi : kawasan pemukiman di Desa Terate, Sirah Pulau Padang,

5

Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Serdang Menang dan Desa Terusan Menang Kecamatan Sirah Pulau Padang)

1

Ibukota Kabupaten

(Kota Kayuagung) 4

Kota Pampangan (meliputi : kawasan permukiman di Desa Pampangan Kecamatan

2

Ibukota Kecamatan (18

Kecamatan) Pampangan)

6

Kawasan Perdagangan

dan Jasa 5

Kota Pangkalan Lampam (meliputi : kawasan

permukiman di Desa Pangkalan Lampam

1

Ibukota Kabupaten (Kota Kayuagung)

Kecamatan Pangkalan Lampam)

2

Ibukota Kecamatan (18

Kecamatan) 6

Kota Kertamukti (meliputi : kawasan permukiman di Desa Kertamukti Kecamatan

3

Pusat Desa yang ditetapkan sebagai pusat pelayanan

lingkungan (PPL) Air Sugihan)

7

Kawasan pelabuhan khusus dan dermaga yang dikelola

perusahaan 7

Kota Cengal (meliputi :

kawasan permukiman di Desa Cengal Kecamatan Cengal)

8

Kawasan pertahanan

dan keamanan 8

Kota Sungai Menang (meliputi: kawasan permukiman di Desa Sungai Menang

1

Kodim dan Polres di

Ibukota Kabupaten Kecamatan Sungai Menang)

2

Koramil dan Polsek di

Ibukota Kecamatan 9

Kota Pematang Panggang (meliputi : kawasan

permukiman di Desa Pematang

3

Pos TNI Angkatan Laut di Desa Pinang Indah, Sungai Lumpur dan

(14)

Desa Sungai Batang

(Pesisir Pantai Timur) 10

Kota Catur Tunggal (meliputi : kawasan permukiman di Desa Catur Tunggal

9

Kawasan evakuasi

bencana Kecamatan Mesuji Makmur

1

RTH, Fasos, Fasum sebagai pos mitigasi bencana dan kawasan

evakuasi 11

Kota Kemang Indah (meliputi : kawasan permukiman di Desa Kemang Indah

2

Jaringan jalan eksisting dan rencana jaringan

jalan baru sebagai jalur Kecamatan Mesuji Raya)

evakuasi bencana 12

Kota Sumber Hidup (meliputi : kawasan permukiman di Desa Sumber Hidup

Kecamatan Pedamaran Timur)

NO

ARAHAN KAWASAN STRATEGIS

13

Kota Lubuk Seberuk (meliputi : kawasan permukiman di Desa Lubuk Seberuk dan Desa

(1) (2)

Lubuk Makmur Kecamatan Lempuing Jaya)

1

Kawasan Strategis Provinsi di Kabupaten

Ogan Komering Ilir 14

Kota Sriguna (meliputi : kawasan permukiman di Desa Sriguna dan Desa Talang

1

Kawasan Agropolitan Kabupaten Ogan Komering Ilir

Pangeran Kecamatan Teluk Gelam)

2

Kawasan Pesisir Kabupaten Ogan

Komering Ilir 5

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)

3

Kawasan Tulung Selapan-Cengal Kabupaten Ogan

Komering Ilir 1

Kota Pangarayan (meliputi : kawasan permukiman di Desa Pangarayan Kecamatan

4

Kawasan Palembang dan Sekitarnya

(termasuk Sekayu dan

Kota Kayuagung) Tanjung Lubuk)

2

Kawasan Strategis Kabupaten Ogan

Komering Ilir 2

Kota Pulau Gemantung

(meliputi : kawasan pemukiman di Desa Pulau Gemantung,

1

Kawasan Strategis dari Sudut

Kepentingan Ekonomi

Pulau Gemantung Ulu, Pulau Gemantung Ilir, Kecamatan Tanjung Lubuk)

1

Kawasan Penyangga Kota Palembang meliputi seluruh desa di

Kecamatan 3

Kota Srinanti (meliputi :

(15)

Jejawi, Sirah Pulau Pulau Padang, Kayuagung dan Kecamatan

Pampangan Kecamatan Pedamaran)

2

Kawasan Minapolitan Sungai meliputi desa-desa di sepanjang

aliran 4

Kota Srigeni (meliputi :kawasan permukiman di Desa Srigeni Lama, Srigeni Baru, Arsian Sungai Komering di

Kecamatan Jejawi (Desa Simpang Empat, Tanjung Alai

Buntal dan Desa Tanjung Lubuk Kecamatan Kayuagung) (Sukadarma, Ulak

Tembaga, Terusan Jawa, Muara Batun,

Batun Baru, Karang 5

Kota Muara Batun (meliputi : kawan permukiman di Desa Muara Batun dan Batun Baru Agung, Jejawi, Air Itam,

Bubusan); Kecamatan Sirah Pulau Padang

(Desa Kecamatan Jejawi)

Sukaraja, Berkat, Penyandingan, Bungin Tinggi, Serdang

Menang, Pantai, 6

Kota Keman (meliputi :

kawasan permukiman di Desa Keman dan Desa Keman Baru SP. Padang, Rengas

Pitu, Terate, Belanti, Terusan Menang,

Mangun Jaya Kecamatan Pampangan) Ulak Jermun);

Kecamatan

Pampangan (Desa Ulak Kemang, Ulak

Kemang Baru 7

Kota Ulak Jermun (meliputi : kawasan permukiman di Desa Ulak Jermun dan Desa

Sepang, Keman, Keman Baru, Ulak Pianggu, Kandis, Ulak Depati, Tapus

Mangunjaya Kecamatan Sirah Pulau Padang)

Kuro). Kecamatan Kayuagung (Desa Tanjung Menang, Teloko, Tanjung

Serang 8

Kota Batu Ampar (meliputi : kawasan pwermukiman di Desa Batu Ampar,

Srigeni Baru, Srigeni Lama, Tanjung Lubuk, Arisan Buntal). Dengan pusat

Batu Ampar Baru dan Desa Awal Terusan Kecamatan Sirah Pulau Padang)

pelayanan di Desa Muara Batun

Kecamatan Jejawi. 9

(16)

3

Kawasan Minapolitan Pesisir meliputi desa-desa di sepanjang

pesisir Tulung Selapan)

pantai timur di

Kecamatan Air Sugihan (Desa Sungai Batang);

Kecamatan 10

Kota Bumi Pratama Mandira (meliputi : permukiman di Desa Bumi Pratama Mandira

Tulung Selapan (Desa Simpang Tiga Jaya, Kuala Duabelas,

Simpang Tiga Kecamatan Sungai Menang) Makmur, Simpang Tiga

Abadi); Kecamatan Cengal (Desa Sungai

Lumpur, 11

Kota Muara Burnai (melputi : permukiman di Desa Muara Burnai 1 dan Desa Muara Desa Kuala Sungai

Jeruju, Kuala Sungai Pasir, Sungai Somor); Kecamatan

Burnai 2 Kecamatan Lempuing Jaya)

Sungai Menang (Desa Sungai Sibur, Sungai Pinang Indah, Bumi

Pratama 12

Kota Mulya Guna (meliputi : permukiman di Desa

Mulyaguna Kecamatan Teluk Gelam)

Mandira) dengan pusat pelayanan di Desa Sungai Lumpur dan

Bumi Pratama 13

Kota Sumbusari (meliputi : permukiman di Desa Sumbusari Kecamatan Mesuji Raya)

Mandira. 2

Rencana Sistem Prasarana Air Baku untuk Air Bersih

4

Kawasan Agropolitan meliputi seluruh desa di

Kecamatan Lempuing, 1 Pengembangan PDAM Lempuing Jaya,Mesuji,

Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Tanjung

Lubuk, 2

Pengembangan SPAM

Perkotaan (SPAM IKK), SPAM Perdesaan, SPAM Khusus rawan air

Teluk Gelam,

Pedamaran Timur dan sebagian Kecamatan

Pedamaran 1

SPAM Ibukota Kabupaten Kota Kayuagung

(Desa Suka Pulih, Burnai Timur). Dengan pusat pelayanan di PKL

Tugumulyo 2

SPAM IKK Pedamaran (Pedamaran, Srinanti) (Desa Tugumulyo,

Tuguagung, Tugujaya

dan Desa Bumi Agung) 3

(17)

5

Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Sungai Menang meliputi Desa

Gajah 4

SPAM IKK Tanjung Lubuk (Tanjung Lubuk dan Pangarayan)

Mulya, Gajah Mukti, Srigading, Gajah Makmur, Gading Jaya

dan Desa Gading 5

SPAM IKK Mesuji (Pematang Panggang)

Mas dengan pusat pelayanan di Desa

Gajah Makmur. 6

SPAM IKK Sirah Pulau Padang (Terate, Sungai Bungin)

6

Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tulung

Selapan dengan pusat 7

SPAM IKK Tulung Selapan (Tulung Selapan Ilir)

Pelayanan di Desa

Rantau Lurus. 8

SPAM IKK Teluk Gelam (Srinanti Pedamaran)

3

Kawasan Strategis dari Sudut

Kepentingan Fungsi

dan Daya Dukung 9

SPAM IKK Lempuing (Tugumulyo)

Lingkungan Hidup 10

SPAM IKK Pangkalan Lampam (Pangkalan Lampam)

1

Kawasan Hutan

Mangrove Pantai Timur meliputi kawasan hutan

lindung 11

Rencana SPAM IKK Air Sugihan (Kerta Mukti, Rengas Abang)

bervegetasi Mangrove di Kecamatan Air Sugihan dan

Kecamatan 12

Rencana SPAM IKK Sungai Menang

Tulung Selapan 13 SPAM IKK Jejawi (Jejawi)

2

Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah Kerbau Rawa Pampangan

meliputi 14

Rencana SPAM IKK Cengal (Cengal)

desa-desa di Kecamatan

Pampangan (Desa Pampangan, Pulau

Layang, 15

Rencana SPAM Mesuji Raya (Kemang Indah)

Menggeris, Bangsal, Kuro, Tapus, Ulak Depati, Srimenang,

Jungkal, 16

Rencana SPAM Lempuing Jaya (Lubuk Seberuk)

Secondong);

Kecamatan Pangkalan Lampam (Desa Deling,

Pangkalan 17

(18)

Lamapam, Lirik, Air Pedaro, Talang Daya, Rambai, Air Rambai,

Rimba Samak, 18

SPAM Perdesaan Mesuji Makmur (Catur Tunggal) melalui Pamsimas Perigi, Pulauan, Darat,

Sungai Bungin, Sukaraja, Lebung

Batang, Sukadamai) 19

SPAM Perdesaan (desa-desa diluar Ibukota Kecamatan) Dengan pelayanan di

PPK Pampangan dan PPK Pangkalan

Lampam. - Program Pamsimas

4

Kawasan Strategis dari Sudut

Kepentingan Sosial Budaya

- Program PNPM Mandiri Perdesaan

1

Kawasan Cagar Budaya Kota Lama Kayuagung meliputi

permukiman di - DAK Air Minum sepanjang aliran

Sungai Komering di Kelurahan Paku,

Mangunjaya, -APBD Kabupaten Sidakersa dan

sebagian Kelurahan Jua-Jua Kecamatan

Kayuagung. - APBN (Kementerian ESDM)

20

SPAM Kawasan Khusus (Kawasan pantai Timur)

3

Rencana pengembangan sistem jaringan prasarana lainnya

1

Sistem Pengelolaan Air Limbah di PKW,

2

Sistem Pengelolaan

Persampahan di PKW, PKL, PKL Pro, PPK dan PPL.

3

Sistem Pengelolaan Drainase di PKW, PKL, PKL Pro, PPK dan PPL.

4

Sistem jaringan jalan

lingkungan/jalan poros desa (non status) di PKW, PKL PKL Pro, PPK.

(19)

Kawasan Strategis Kabupaten 5.1.3.

Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah

kabupaten yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh

sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekon omi, sosial budaya,

dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat

indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut

di dalam rencana tata ruang kawasan strategis untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Gambar 5.3..

Kawasan strategis kabupaten berfungsi:

Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan 1.

keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan

dalam mendukung penataan ruang wilayah kabupaten;

Sebagai alokas i ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi 2.

masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah

kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap

wilayah kabupaten bersangkutan;

Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi 3.

di dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang;

Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW 4.

kabupaten; dan

Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten. 5.

Penetapan kawasan strategis kab upaten dari sudut ekonomi, sosial,

budaya dan/atau lingkungan ditetapkan dengan kriteria:

Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh; dan atau 1.

Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan 2.

ekonomi kabupaten; dan atau

Didukung jaringan prasarana d an fasilitas penunjang kegiatan ekonomi 3.

(20)

Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan kabupaten 4.

dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan kabupaten;

Diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal. 5.

Kawasan strategis Kabupaten Ogan Komering Ilir terdiri atas :

(21)

Kawasan Penyangga Kota Palembang A.

Kawasan strategis di Kabupaten O gan Komering Ilir , yang lain

berdasarkan pertimbangan potensi yang dimiliki dan kesepaktanan dengan

Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan adalah adanya beberapa

kecamatan di Kabupaten O gan Komering Ilir sebagai bagian dari kawasan

perkotaan Palembang. kecamatan dimaksud adalah; Kecamatan Jejawi, Sirah

Pulau Padang, Kayuagung dan Kecamatan Pampangan.

Kawasan perkotaan Palembang dibentuk dalam rangka mewujudkan

kawasan perkotaan yang mempunyai daya saing sebagai pusat kegiatan

nasional di bagian selatan Pulau Sumatera dan sebagai pusat pertumbuhan

Indonesia Malaysia Singapura Growth Triangle (IMS-GT) atau pusat

pertumbuhan ekonomi sub regional. Dalam rangka pengembangan kawasan

perkotaan Palembang dimaksud, ke 4 (empat) kecamatan di Kabupaten O gan

Komering Ilir ini mempunyai fungsi sekunder sebagai perdagangan dan jasa dan

permukiman yang mendukung Kota Palembang.

Adanya rencana pembangunan jalan baru yang menghubungkan

Kayuagung dengan Palembang (Kayuagung-Jakabaring) sepanjang 37,4

kilometer melalui Kecamatan Sirah Pulau Padan g dan Kecamatan Jejawi, akan

memberi dampak makin dekatnya hubungan fungsional antara kedua kota

tersebut. Selain itu pengembangan jalan ini juga akan mengembangkan

Kecamatan Kayuagung, Sirah Pulau Padang, Jejawi dan Kecamatan Pampangan

sebagai kawasan penyangga kegiatan kota Palembang.

Dampak pembukaan jalur jalan baru ini akan mempercepat pertumbuhan

kecamatan yang berbatasan dengan Palembang. Komoditas-komoditas andalan

dari ke 4 (empat) kecamatan tersebut akan mudah dipasarkan melalui Kota

Palembang, s ehingga akan berdampak pada pengembangan kegiatan ekonomi

(22)

Arahan pengembangan kawasan penyangga Kota Palembang adalah sebagai

berikut :

Penyusunan rencana rinci kawasan perkotaan Palembang; 1.

Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan prasa rana dan sarana 2.

perkotaan (jalan, persampahan, air bersih, air limbah, drainase, energi,

dan telekomunikasi) berskala regional di 4 (empat) kecamatan;

Meningkatkan pelayanan terminal Kayu Agung untuk melayani 3.

pergerakan barang dan penumpang antarprovinsi d an

antarkabupaten/kota;

Mengembangkan kawasan CBD sebagai pusat kegiatan perkantoran dan 4.

niaga;

Mengembangkan kegiatan industri hilir; 5.

Kawasan Minapolitan B.

Kawasan Minapolitan ini juga merupakan Kawasan Strategis Provinsi,

sebagai kawasan sentra produksi perikanan yang berpotensi untuk melayani dan

mendorong kegiatan pembangunan di bidang perikanan pada kawasan yang

diperuntukkan bagi kegiatan minapolitan dan wilayah -wilayah sekitarnya. Dalam

hal ini menyangkut penyediaan dan pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya

buatan, sumberdaya manusia serta teknologi dan modal, yang dilakukan secara

holistik dan berkelanjutan. Pada kawasan minapolitan dikembangkan pusat

pelayanan (pusat minapolitan) yang berperan sebagai simpul koordinasi dan

fungsi-fungsi dalam kawasan minapolitan. Di samping itu juga berfungsi sebagai

pusat pengumpulan, pengolahan dan distribusi komoditas perikanan, pusat

sistem informasi serta untuk mendorong pengembangan usaha di bidang

perikanan dalam arti luas.

Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, kawasan yang akan

dikembangkan sebagai kawasan minapolitan adalah sepanjang Sungai Komering

di Kecamatan Jejawi , Sirah Pulau Padang dan Kecamatan Kayuagung dengan

pusat pelayanan di Desa Muara Batun. Dan kawasan minapolitan di sepanjang

pesisir pantai timur Kecamatan Tulung Selapan dan Kecamatan Cengaldengan

(23)

Pertimbanganpenetapan kawasan minapolitan sungai di sepanjang

Sungai Komering antara lain sudah banyak petani yang mengembangkan

budidaya perikanan air tawar dengan menggunakan karamba dan jala apung

dengan komoditi ikan Patin, Bawal dan ikan Nila . Ditinjau dari lokasi , kawasan

minapolitan ini juga merupakan kawasan penyangga Kota Palembang, sesuai

fungsinya yaitu sebagai kawasan pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan

dan jasa serta permukiman yang mendukung Kota Palembang.

Adapun pertimbangan penetapan kawasan minapolitan pesisir pantai

timur antara lain sudah banyak petani dan nelayan yang mengembangkan

perikanan air payau yang berupa tambak udang dan jenis ikan lainnya. Juga

sudah banyak nelayan penangkapan ikan di sepanjang pantai timur Kecamatan

Tulung Selapan dan Kecamatan Cengal. Ditinjau dari lokasi, kawasan pesisir

pantai timur ini merupakan kawasan strategis provinsi Sumatera Selatan untuk

mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.

Pengembangan kawasan minapolitan bertitik tolak pada kondisi dan

fungsi dari kawasan tersebut. Adapun arahan pengembangannya adalah sebagai

berikut:

Pembentukan perangkat pola struktur program kawasan minapolitan; 1.

Pengembangan kawasan agribisnis hulu; 2.

Pengembangan kawasan budidaya; 3.

Pengembangan kawasan agribisnis hilir; 4.

Pengembangan infrastruktur dan jasa pendukung agribisnis; 5.

Kawasan Agropolitan C.

Pembangunan dan pengembangan kawasan agropolitan di Kabupat en

Ogan Komering Ilirmeliputi Kecamatan Lempuing, Lempuing Jaya,Mesuji, Mesuji

Raya dan Mesuji Makmur ,Tanjung Lubuk, dan Teluk Gelam dengan pusatnya di

ibukota kecamatan Lempuing (Tugumulyo).

Tujuan pembangunan dan pengembangan kawasan agropolitan di

Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah untuk:

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani melalui 1.

(24)

Meningkatkan kapasitas kawasan agropolitan dalam menghasilkan produk-2.

produk agribisnis , kesempatan kerja, kesempatan berusaha secara

berkelanjutan;

Menjadikan kawasan agropolitan sebagai sentra agribisnis sekaligus 3.

melestarikan fungsi sumberdaya air.

Meningkatkan daya saing produk-produk agribisnis, baik di tingkat regional, 4.

nasional, maupun internasional;

Menekan arus urbanisasi dan menyebarkan sumber daya manusia (SDM) 5.

berkualitas secara merata di seluruh kawasan.

Mengejar ketertinggalan wilayah khususnya di desa-desa yang tergolong 6.

desa tertinggal.

Pengembangan kawasan agropolitan di K abupaten O gan Komering Ilir

mencakup tiga tahap yaitu; (1) pemenuhan permintaan pasar atas dasar

keunggulan komparatif, (2) pembinaan SDM, teknologi, dan manajemen, dan (3)

pengembangan keunggulan kompetitif. Secara umum, pengembangan produk

yang dihasilk an dari kawasan agropolitan didasarkan pada permintaan pasar

selera konsumen (market oriented) baik di pasar lokal, regional, nasional maupun internasional (target pasar ekspor).

Tahapan pengembangan kawasan agropolitan yang dikemukakan di atas,

akan diimplementasikan dengan arahan pengembangan sebagai berikut :

Pengembangan organisasi ruang kawasan agropolitan; 1.

Pembangunan dan pengembangan infrastruktur agropolitan; 2.

Pengembangan teknologi agribisnis; 3.

Pengembangan penyuluhan dan SDM agribisnis; 4.

Pengembangan industri jaringan agrokimia; 5.

Pengembangan industri alat dan mesin pertanian; 6.

Pengembangan industri hilir (pengolahan); 7.

Pengembangan jaringan pasar dan promosi; 8.

Pengembangan kelembagaan dan organisasi petani; 9.

Pengembangan jaringan kerjasama pengusaha agribisnis; 10.

Pengembangan jaringan kerjasama antar daerah pengelola kawasan; 11.

Pengembangan lembaga pembiayaan agribisnis; dan 12.

(25)

Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) D.

Kawasan KTM atau Kota Terpadu Mandiri adalah kawasan transmigra si

dan/atau eks transmigrasi yang pertumbuhannya dirancang menjadi pusat

pertumbuhan melalui pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan yang

mempunyai fungsi sebagai:

Pusat kegiatan pertanian berupa pengolahan barang pertanian jadi dan 1.

setengah jadi serta kegiatan agribisnis;

Pusat pelayanan agroindustri khusus dan pemuliaan tanaman unggul; 2.

Pusat kegiatan pendidikan dan pelatihan di sektor pertanian, industri, dan 3.

jasa;

Pusat perdagangan wilayah yang ditandai dengan adanya pasar-pasar grosir 4.

dan pergudangan komoditas sejenis.

Berdasarkan realita yang ada saat ini, berberapa kota-kota kecamatan

tumbuh dari unit permukiman transmigrasi. Namun rata-rata waktu yang

dibutuhkan untuk berkembang dari kondisi awal suatu unit permukiman

transmigrasi menjadi ibukota kecamatan memakan waktu yang cukup lama.

Konsep KTM diharapkan akan dapat mempercepat perkembangan suatu UPT

sampai menjadi ibukota kecamatan atau secara umum menjadi pusat

pertumbuhan ekonomi dalam waktu 10 – 15 tahun. Di samping itu dengan

adanya KTM di harapkan akan dapat memacu pertumbuhan desa-desa yang

tergolong tertinggal baik yang berada pada kawasan KTM maupun di luar

kawasan KTM.

Setiap KTM terdiri dari 9.000 sampai 10.000 Kepala Keluarga (KK) tapi

bukan berarti seluruhnya KK yang baru sama sekali melainkan sebagian

termasuk masyarakat yang telah ada di wilayah tersebut.

Komponen permukiman dalam KTM terdiri atas:

Permukiman penduduk yang sudah ada, 1.

Permukiman transmigrasi yang sudah diserahkan pembinaannya 2.

(26)

Areal yang dapat direncanakan untuk permukiman transmigrasi yang baru. 4.

Di Kabupaten O gan Komering Ilir, kawasan yang ditetapkan sebagai

lokasi kawasan Kota Terpadu Mandiri terdiri dari 2(dua) Kawasan KTM yaitu:

Kawasan KTM Sungai Menang meliput i Desa Gajah Mulia, Gajah Mukti, 1.

Srigading, Gajah Makmur, Gading Jaya dan Desa Gading Mas dengan pusat

pelayanan di Desa Gajah Makmur; dan

Kawasan KTM Tulung Selapan dengan pusat pelayanan di Desa Rantau 2.

Lurus;

Adapun arahan pengembangan kawasan kota ter padu mandiri (KTM) adalah

sebagai berikut :

Pengembangan organisasi ruang kawasan KTM; 1.

Pembangunan dan pengembangan infrastruktur KTM; 2.

Pembangunan fasilitas permukiman dan pelayanan; 3.

Pengembangan usaha dan Investasi; 4.

Penyediaan dana dan SDM untuk pengembangan; 5.

Meningkatkan peran serta setiap tingkat pemerintahan dan sektor; 6.

Meningkatkan peran pemerintah, masyarakat, dan investor; dan 7.

Pengorganisasian dan pelaksanaan. 8.

Kawasan Strategis Hutan Mangrove Pantai Timur E.

Kabupaten Ogan Komering Ilir memiliki hu tan lindung pantai di kawasan

pantai timur sepanjang kurang lebih 295 kilometer yang membentang dari utara (

muara Sungai Sugihan) hingga selatan (muara Sungai Mesuji). Luas kawasan

hutan lindung pantai ini 103.205 hektar dan sebagian masih berupa hutan

mangrove (bakau) khususnya yang berada di Kecamatan Air Sugihan dan

Kecamatan Tulung Selapan.

Kawasan hutan lindung pantai yang masih berupa hutan mangrove ini

ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis Kabupaten dalam rangka

(27)

yang ada di dalamnya. Adapun arahan pengembangan kawasan strategis hutan

mangrove pantai timur ini meliputi:

pengembangan organisasi ruang kawasan hutan mangrove pantai timur; a.

pembangunan dan pengembangan infrastruktur penunjang kawasan hutan b.

mangrove pantai timur;

pengembangan wisata hutan mangrove pantai timur; dan c.

meningkatkan peran serta pemerintah, masyarakat dan investor. d.

Kawasan strategis Plasma Nutfah Kerbau Rawa Pampangan F.

Kawasan Kerbau rawa Pamp angan khususnya yang berada di Lebak

Deling dan sekitarnya ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis

Kabupaten Ogan Komering Ilir. Kawasan ini merupakan habitat Kerbau rawa

sebagai plasma nutfah yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis

Kerbau lainnya.

Kerbau rawa pampangan memiliki kemampuan menyelam dalam waktu

lama untuk mencari rumput yang ada di dasar rawa. Kerbau ini memiliki

kelebihan, berupa bentuk fisik yang rata-rata relative lebih besar, dan

menghasilkan susu yang khas yang dapat digunakan sebagai kesehatan.

Dalam rangka pengembangan Kerbau rawa Pampangan di Kabupaten

Ogan Komering Ilir ini, maka a rahan pengembangan kawasan strategis plasma

nutfah kerbau rawa meliputi :

pengembangan organisasi ruang kawasan plasma nutfah kerbau rawa a.

Pampangan;

pembangunan dan pengembangan infrastruktur kawasan plasma nutfah b.

kerbau rawa Pampangan;

pengembangan teknologi agribisnis; c.

pengembangan dan penyuluhan agribisnis; dan d.

meningkatkan peran serta pemerintah, masyarakat dan investor. e.

(28)

Kota Kayuagung sebagai ibukota kabupaten memiliki kawasan kota lama

dengan ciri khas permukiman dengan bentuk bangunan tradisional. Kawasan

kota lama ini terletak di sepanjang aliran Sungai Komering dan sekitar jem batan.

Dalam rangka mengantisipasi pembangunan yang pesat di Kota Kayuagung,

perlu diupayakan untuk tetap mempertahankan kondisi fisik bangunan

permukiman khususnya di sepanjang Sungai Komering dan sekitar jembatan.

Upaya penetapan kawasan strategis Kot a lama Kayuagung sebagai cagar

budaya perlu dilakukan seawal mungkin melalui RTRW Kabupaten Ogan

Komering Ilir 2011-2031. Adapun arahan pengembangan kawasan strartegis

cagar budaya kota lama Kayuagung meliputi:

pengembangan organisasi ruang kawasan kota lama Kayuagung; a.

revitalisasi kawasan kota lama kayuagung; b.

pengembangan seni dan budaya tradisional masyarakat Kayuagung; dan c.

pengembangan wisata budaya Kayuagung.

d.

Berikut ini adalah tabel 5.2 yang menjelaskan identifikasi Kawasan

Strategis Kabupaten Ogan Komering Ilir berdasarkan Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Tabel 5.2

Indentifikasi Kawasan Strategis (KSK) Kabupaten Ogan Komering Ilir berdasarkan RTRW

NO

KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN/KOTA

SUDUT KEPENTINGAN

LOKASI/BATAS KAWASAN

(1) (1) (2) (3)

1

Kawasan Penyangga Kota Palembang

Kawasan Strategis dari Sudut

Kepentingan Ekonomi

Seluruh desa di Kecamatan Jejawi, Sirah Pulau Pulau Padang,

Kayuagung dan Kecamatan Pampangan

2 Kawasan Minapolitan Sungai

(29)

(Sukadarma, Ulak Tembaga, Terusan Jawa, Muara Batun, Batun Baru, Karang

Agung, Jejawi, Air Itam, Bubusan); Kecamatan Sirah Pulau Padang (Desa

Sukaraja, Berkat, Penyandingan, Bungin Tinggi, Serdang Menang, Pantai,

SP. Padang, Rengas Pitu, Terate, Belanti, Terusan Menang, Mangun Jaya Ulak Jermun); Kecamatan

Pampangan (Desa Ulak Kemang, Ulak Kemang Baru Sepang, Keman, Keman Baru, Ulak Pianggu, Kandis, Ulak Depati, Tapus Kuro). Kecamatan Kayuagung (Desa Tanjung Menang, Teloko, Tanjung Serang

Srigeni Baru, Srigeni Lama, Tanjung Lubuk, Arisan Buntal). Dengan pusat pelayanan di Desa Muara Batun Kecamatan Jejawi.

3 Kawasan Minapolitan Pesisir

Meliputi desa-desa di sepanjang pesisir

(30)

Tulung Selapan (Desa Simpang Tiga Jaya, Kuala Duabelas, Simpang Tiga Makmur, Simpang Tiga Abadi);

Kecamatan Cengal (Desa Sungai Lumpur,

Desa Kuala Sungai Jeruju, Kuala Sungai Pasir, Sungai Somor); Kecamatan Sungai Menang (Desa Sungai Sibur, Sungai Pinang Indah, Bumi Pratama Mandira) dengan pusat pelayanan di Desa Sungai Lumpur dan Bumi Pratama

Mandira.

4 Kawasan Agropolitan

Meliputi seluruh desa di Kecamatan Lempuing,

Lempuing Jaya,Mesuji, Mesuji Raya, Mesuji Makmur, Tanjung Lubuk, Teluk Gelam, Pedamaran Timur dan sebagian Kecamatan Pedamaran

(Desa Suka Pulih, Burnai Timur). Dengan pusat pelayanan di PKL Tugumulyo

(Desa Tugumulyo, Tuguagung,

Tugujaya dan Desa Bumi Agung)

5

Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Sungai Menang

(31)

Mulya, Gajah Mukti, Srigading, Gajah Makmur, Gading Jaya dan Desa Gading Mas dengan pusat pelayanan di Desa Gajah Makmur.

6

Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tulung Selapan

Meliputi desa transmigrasi Rantau Lurus Kecamatan Tulung Selapan dengan Pusat Pelayanan di Desa Rantau Lurus.

7

Kawasan Hutan Mangrove Pantai Timur

Kawasan Strategis dari Sudut

Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

Meliputi kawasan hutan lindung bervegetasi Mangrove di Kecamatan Air Sugihan dan Kecamatan Tulung Selapan

8

Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah Kerbau Rawa

Pampangan Meliputi

desa-desa di Kecamatan

Pampangan (Desa Pampangan, Pulau Layang,

Menggeris, Bangsal, Kuro, Tapus, Ulak

Depati, Srimenang, Jungkal,

(32)

Perigi, Pulauan, Darat, Sungai Bungin, Sukaraja, Lebung Batang, Sukadamai)

Dengan pelayanan di PPK

Pampangan dan PPK Pangkalan Lampam.

9

Kawasan Cagar Budaya Kota Lama Kayuagung

Kawasan Strategis dari Sudut

Kepentingan Sosial Budaya

Meliputi permukiman di sepanjang aliran Sungai Komering di Kelurahan Paku, Mangunjaya, Sidakersa dan sebagian

Kelurahan Jua-Jua Kecamatan

(33)

5.3 Indentifikasi Program RTRW Kabupaten/Kota terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

NO PROGRAM/KEGIATAN LOKASI

MERUP AKAN KSK (YA/TID

AK)

SUMBER

DANA PELAKSANA

I Perwujudan Rencana Sistem Pusat Pelayanan

A Perwujudan Kota Kayuagung sebagai PKW

3

Pembangunan dan pengembangan perkantoran pemerintahan dan swasta

Kota

Kayuagung Ya APBD/Swasta

Dinas PU CKP dan Investor

4

Pembangunan dan pengembangan permukiman dan perumahan termasuk kasiba dan lisiba

Kota

Kayuagung Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

5

Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan dan kawasan komersial

Kota

Kayuagung Ya

APBD/APBN/ Swasta

DPU CKP/D. Perindag/Investor

6

Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan termasuk perguruan tinggi.

Kota

Kayuagung Ya APBD/APBN

(34)

7 Kesehatan Kayuagung Ya APBD/APBN DPU CKP/RSUD

8

Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana olah raga termasuk gelanggang olah raga dan kegiatan sosial lainnya.

Kota

Kayuagung Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pemuda OR

9 Peningkatan terminal tipe A

Kota

Kayuagung Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Perhubungan

10

Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana pariwisata seni dan budaya.

Kota

Kayuagung Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Parsenbud

12 Pembangunan Masjid Jamik (Masjid Raya) dan Islamic Center.

Kota

Kayuagung Ya APBD/APBN DPU CKP

13 Peningkatan kapasitas penyediaan air minum (PDAM)

Kota

Kayuagung Ya APBD/APBN DPU CKP/PDAM

18 Pengembangan taman kota dan hutan kota

Kota

Kayuagung Ya APBD DTKP/DPU CKP

24 Pembangunan kolam retensi sebagai daerah resapan air

Kota

Kayuagung Ya APBD DPU CKP/DTKP

25 Pembangunan fasilitas pendukung kota layak anak

Kota

(35)

B Perwujudan Kota Tugumulyo sebagai PKL

2

Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan dan komersial termasuk pasar ikan dan pasar ternak

Kota

Tugumulyo Ya

APBD/APBN/ Swasta

DPU CKP/D. Perindag/D.Petern

akan/Investor

4 Pembangunan dan pengembangan terminal tipe B

Kota

Tugumulyo Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Perhubungan

5

Pembangunan dan pengembangan permukiman dan perumahan termasuk kasiba dan lisiba

Kota

Tugumulyo Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

8 Pembangunan dan Pengembangan Perusahaan Air Minum.

Kota

Tugumulyo Ya APBD/APBN DPU CKP/PDAM

10

Pembangunan dan pengembangan Rumah Sakit Daerah (RSUD)

Kota

Tugumulyo Ya APBD/APBN DPU CKP/RSUD

11 Pembangunan Lapangan Olah Raga dan Gedung Olah Raga

Kota

Tugumulyo Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pemuda OR

12 Pembangunan Islamic Center

Kota

Tugumulyo Ya APBD/APBN DPU CKP

15

Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan sampai dengan tingkat perguruan tinggi.

Kota

Tugumulyo Ya APBD/APBN

(36)

C Perwujudan Kota Tulung Selapan sebagai PKLp

3 Pembangunan dan pengembangan terminal tipe B

Kota Tulung

Selapan APBD/APBN

DPU CKP/D. Perhubungan

4

Pembangunan dan pengembangan permukiman perumahan termasuk kasiba dan lisiba

Kota Tulung

Selapan APBD/APBN DTKP/DPU CKP

6

Pembangunan dan pengembangan perusahaan air minum (PAM)

Kota Tulung

Selapan APBD/APBN DPU CKP/PDAM

8 Pembangunan dan pengembangan RSUD

Kota Tulung

Selapan APBD/APBN DPU CKP/RSUD

9 Pembangunan Lapangan Olah Raga dan Gedung Olah Raga

Kota Tulung

Selapan APBD/APBN

DPU CKP/D. Pemuda OR

10 Pembangunan Islamic Center

Kota Tulung

Selapan APBD/APBN DPU CKP/Depag.

15

Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan sampai dengan tingkat perguruan tinggi

Kota Tulung

Selapan APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

16

Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas Rawat Inap

Kota Tulung

(37)

D Perwujudan Kota Jejawi sebagai PKLp

2

Pembangunan dan pengembangan pusat perdagan gan, dan

komersial termasuk pasar ikan dan pasar ternak Kota Jejawi Ya

APBD/APBN/ Swasta

DPU CKP/D. Perindag/Investor

3 Pembangunan dan pengembangan terminal tipe C Kota Jejawi Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Perhubungan

4

Pembangunan dan pengembangan permuki man perumahan

termasuk kasiba dan lisiba. Kota Jejawi Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

6

Pembangunan dan pengembangan perusahaan air minum

(PAM) Kota Jejawi Ya APBD/APBN DPU CKP/PDAM

12

Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana

pendidikan minimal tingkat menengah atas. Kota Jejawi Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

13

Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana

kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas Rawat Inap. Kota Jejawi Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

E Perwujudan Kota Terate sebagai PPK

2 Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal

Kota Terate Kec. SP.

Padang Ya

APBD/APBN/ Swasta

(38)

3 pengembangan permukiman Padang Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

8

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas

Kota Terate Kec. SP.

Padang Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

9

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas

Kota Terate Kec. SP.

Padang Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

F Perwujudan Kota Pampangan sebagai PPK

2

Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal termasuk pasar ternak

Kota

Pampangan Ya

APBD/APBN/ Swasta

DPU CKP/D. Perindag/Investor

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman

Kota

Pampangan Ya

7

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas

Kota

Pampangan Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

8

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas

Kota

Pampangan Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

(39)

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman

Kota Pangkalan

Lampam Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

4

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perikanan budidaya di perairan umum

Kota Pangkalan

Lampam Ya

APBD/APBN/ Swasta

DPU CKP/D. Perindag/Investor

7

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas

Kota Pangkalan

Lampam Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

8

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas.

Kota Pangkalan

Lampam Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

H Perwujudan Kota Kertamukti sebagai PPK

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman

Kota Kertamukti Kec. Air

Sugihan Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

8

Pembangunan prasarana dan sarana pend idikan minimal sampai tingkat menengah atas;

Kota Kertamukti Kec. Air

Sugihan Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

9

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas.

Kota Kertamukti Kec. Air

Sugihan Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

(40)

8 sampai tingkat menengah atas Kota Cengal Ya APBD/APBN Pendidikan

9

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal

sampai tingkat Puskesmas Kota Cengal Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

J Perwujudan Kota Sungai Menang sebagai PPK

2 Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal

Kota Sungai

Menang Ya

APBD/APBN/ Swasta

DPU CKP/D. Perindag/Investor

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman

Kota Sungai

Menang Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

8

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas

Kota Sungai

Menang Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

9

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas

Kota Sungai

Menang Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

K Perwujudan Kota Menang Raya sebagai PPK

2 Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal

Kota Menang Raya

Pedamaran Ya

APBD/APBN/ Swasta

(41)

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman

Raya

Pedamaran Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

8

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas

Kota Menang Raya

Pedamaran Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

9

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas

Kota Menang Raya

Pedamaran Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

L Perwujudan Kota Sumber Hidup sebagai PPK

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman

Kota Sumber Hidup Pedamaran

Timur Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

7

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas

Kota Sumber Hidup Pedamaran

Timur Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

8

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas

Kota Sumber Hidup Pedamaran

Timur Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

M Perwujudan Kota lubuk Seberuk sebagai PPK

1 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)

Kota Lubuk Seberuk

Lempuing Jaya Ya APBD

(42)

2 Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal Lempuing Jaya Ya Swasta Perindag/Investor

3

Pengembangan kawasan komersial sepanjang jalan lintas Timur dalam Kota

Kota Lubuk Seberuk

Lempuing Jaya Ya APBD/Swasta Disperindag

4 Pembangunan dan pengembangan permukiman

Kota Lubuk Seberuk

Lempuing Jaya Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

5

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perikanan budidaya dan perairan umum

Kota Lubuk Seberuk

Lempuing Jaya Ya APBD/Swasta

D.Kelautan dan Perikanan/

Investor

6

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis peternakan, Unggas, Sapi dan Kambing

Kota Lubuk Seberuk

Lempuing Jaya Ya APBD/Swasta

Dinas Peternakan/ Investor

7

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perkebunan Sawit dan Karet. (CPO dan Slab Karet)

Kota Lubuk Seberuk

Lempuing Jaya Ya APBD/Swasta Disperindag

8 Pembangunan dan pengembangan Rice Milling Unit (RMU)

Kota Lubuk Seberuk

Lempuing Jaya Ya APBD/APBN

B. Ketahanan Pangan

9

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas

Kota Lubuk Seberuk

Lempuing Jaya Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

10

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas

Kota Lubuk Seberuk

(43)

11 Pembangunan taman terbuka sebagai RTH

Seberuk

Lempuing Jaya Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

N Perwujudan Kota Surya Adi sebagai PPK Ya

1 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK);

Kota Surya Adi

Mesuji Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

2 Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal;

Kota Surya Adi

Mesuji Ya

APBD/APBN/ Swasta

DPU CKP/D. Perindag/Investor

3

Pengembangan kawasan komersial sepanjang jalan lintas Timur dalam Kota

Kota Surya Adi

Mesuji Ya

APBD/APBN/ Swasta

DPU CKP/D. Perindag/Investor

4 Pembangunan dan pengembangan permukiman;

Kota Surya Adi

Mesuji Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

5

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perikanan budidaya dan perairan umum;

Kota Surya Adi

Mesuji Ya APBD/Swasta

D.Kelautan dan Perikanan/

Investor

6

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis peternakan, Unggas, Sapi dan Kambing;

Kota Surya Adi

Mesuji Ya APBD/Swasta

Dinas Peternakan/ Investor

7

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perkebunan Sawit dan Karet. (CPO dan Slab Karet)

Kota Surya Adi

Mesuji Ya APBD/Swasta

Dinas Perkebunan/

(44)

8 sampai tingkat menengah atas; Mesuji Ya APBD/APBN Pendidikan

9

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas rawat inap.

Kota Surya Adi

Mesuji Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

10 Pembangunan taman terbuka sebagai RTH.

Kota Surya Adi

Mesuji Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

O Perwujudan Kota Catur Tunggal sebagai PPK

1 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK);

Kota Catur Tunggal Mesuji

Makmur Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

2 Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal

Kota Catur Tunggal Mesuji

Makmur Ya APBD/Swasta Disperindag

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman;

Kota Catur Tunggal Mesuji

Makmur Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

4

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perikanan budidaya dan perairan umum

Kota Catur Tunggal Mesuji

Makmur Ya APBD/Swasta

D.Kelautan dan Perikanan/

Investor

5

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis peternakan, Unggas, Sapi dan Kambing

Kota Catur Tunggal Mesuji

Makmur Ya APBD/Swasta

(45)

6

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perkebunan Sawit dan Karet. (CPO dan Slab Karet)

Tunggal Mesuji

Makmur Ya APBD/Swasta

Perkebunan/ Investor

7

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas

Kota Catur Tunggal Mesuji

Makmur Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

8

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas.

Kota Catur Tunggal Mesuji

Makmur Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

9 Pembangunan taman terbuka sebagai RTH.

Kota Catur Tunggal Mesuji

Makmur Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

P Perwujudan Kota Kemang Indah sebagai PPK

1 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)

Kota Kemang Indah Mesuji

Raya Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

2 Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal

Kota Kemang Indah Mesuji

Raya Ya APBD/Swasta Disperindag

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman

Kota Kemang Indah Mesuji

Raya Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

4

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perikanan budidaya dan perairan umum

Kota Kemang Indah Mesuji

Raya Ya APBD/Swasta

D.Kelautan dan Perikanan/

(46)

5 peternakan, Unggas, Sapi dan Kambing Raya Ya APBD/Swasta Investor

6

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perkebunan Sawit dan Karet. (CPO dan Slab Karet)

Kota Kemang Indah Mesuji

Raya Ya APBD/Swasta

Dinas Perkebunan/

Investor

7

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas

Kota Kemang Indah Mesuji

Raya Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

8

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas.

Kota Kemang Indah Mesuji

Raya Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

9 Pembangunan taman terbuka sebagai RTH.

Kota Kemang Indah Mesuji

Raya Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

R Perwujudan Kota Sriguna sebagai PPK

1 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK);

Kota Sriguna

Teluk Gelam Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

2 Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal;

Kota Sriguna

Teluk Gelam Ya APBD/Swasta Disperindag

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman;

Kota Sriguna

(47)

4

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perikanan budidaya dan perairan umum;

Kota Sriguna

Teluk Gelam Ya APBD/Swasta

Perikanan/ Investor

5

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis peternakan, Unggas, Sapi dan Kambing;

Kota Sriguna

Teluk Gelam Ya APBD/Swasta

Dinas Peternakan/ Investor

6

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perkebunan Sawit dan Karet. (CPO dan Slab Karet)

Kota Sriguna

Teluk Gelam Ya APBD/Swasta

Dinas Perkebunan/

Investor

7

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas;

Kota Sriguna

Teluk Gelam Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

8

Pembangunan prasar ana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas.

Kota Sriguna

Teluk Gelam Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

9

Pengembangan kawasan komersial sepanjang jalan lintas Timur dalam Kota

Kota Sriguna

Teluk Gelam Ya APBD/Swasta Disperindag

10

Pembangunan te mpat istirahat perjalanan (Rest Area) di kawasan Danau Teluk Gelam di jalur lintas timur Sumatera.

Kota Sriguna

Teluk Gelam Ya APBD/Swasta Disparsenbud

11 Pembangunan taman terbuka sebagai RTH. Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

(48)

1 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK); Lubuk Ya APBD dan Pertamanan

2 Pembangunan dan pengembangan pusat perdagangan lokal;

Kota Tanjung

Lubuk Ya APBD/Swasta Disperindag

3 Pembangunan dan pengembangan permukiman;

Kota Tanjung

Lubuk Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

4

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis perikanan budidaya dan perairan umum;

Kota Tanjung

Lubuk Ya APBD/Swasta

D.Kelautan dan Perikanan/

Investor

5

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis peternakan Unggas dan Sapi;

Kota Tanjung

Lubuk Ya APBD/Swasta

Dinas Peternakan/ Investor

6

Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan minimal sampai tingkat menengah atas;

Kota Tanjung

Lubuk Ya APBD/APBN

DPU CKP/D. Pendidikan

7

Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan minimal sampai tingkat Puskesmas.

Kota Tanjung

Lubuk Ya APBD/APBN DPU CKP/Dinkes

8 Pembangunan dan pengembangan Rice Milling Unit (RMU)

Kota Tanjung

Lubuk Ya APBD/APBN

B. Ketahanan Pangan

9

Pembangunan dan pengembangan industri berbasis pertanian lahan kering dan holtikultura (buah-buahan/duku, durian, mangga).

Kota Tanjung

Lubuk Ya APBD/Swasta

(49)

10 Pembangunan taman terbuka sebagai RT

Kota Tanjung

Lubuk Ya APBD

Dinas Tata Kota dan Pertamanan

II

Perwujudan Rencana Sistem Perdesaan

1 Pembuatan Tata Ruang Desa 34 Desa PPL Ya APBD BPMD

2

Pembangunan prasarana dan sarana ekonomi dan sosial di pusat desa seperti sekolah minimal tingkat Sekolah Dasar, pusat kesehatan minimal se tingkat Poskesdes, Kantor Kepala Desa, Balai Desa, Pasar Desa, Masjid, Air Bersih, Listrik (PLN,

PLTS);. 34 Desa PPL Ya APBD/APBN SKPD terkait

3 Pembangunan fasilitas permukiman lainnya di pusat desa. 34 Desa PPL Ya APBD/APBN DTKP/DPU CKP

III Perwujudan Rencana Sistem Prasarana Transportasi

A Program Sistem Jaringan Transportasi Darat.

1

Penyediaan prasarana dan sarana transportasi darat guna

menunjang pembentukan sistem pusat kegiatan; Dalam Kab. OKI Ya

APBD/APBN/

Swasta PU BM

(50)

3 Pembangunan jaringan jalan kolektor primer; Dalam Kab. OKI Ya APBD/APBN PU BM

4 Pembangunan jaringan jalan lokal primer; Dalam Kab. OKI Ya APBD/APBN PU BM

5

Peningkatan status jalan yang meliputi jalan arteri primer dan

kolektor primer Dalam Kab. OKI Ya APBD Bappeda

6

Peningkatan kondisi jalan yang meliputi jalan kolektor primer

dan lokal primer; Dalam Kab. OKI Ya APBD/APBN PU BM

7

Pembangunan dan pengembangan terminal dan plataran

parkir; Dalam Kab. OKI Ya APBD/APBN D. Perhubungan

B Program Sistem Jaringan Transportasi Sungai, Danau, Rawa dan Laut

1

Peningkatan pelayanan pelayaran dan penyebrangan sungai danau rawa dan laut sebagai penunjang sistem transportasi darat (inter moda);

Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal, Sungai

Menang Ya APBD/APBN D. Perhubungan

2

Pembangunan dermaga dan tambatan perahu di desa-desa pada kecamatan yang dilalui sungai danau dan rawa

khususnya kecamatan yang masih mengandalkan tranportasi sungai danau dan rawa.

Air Sugihan, Tulung Selapan, Cengal, Sungai

Gambar

Tabel 5.1 Arahan RTRW Kabupaten/Kota Untuk Bidang Cipta Karya
Tabel 5.2 Indentifikasi Kawasan Strategis (KSK) Kabupaten Ogan Komering
Tabel 5.4
Tabel 5.4 Tujuan ,Sasaran, dan tahap pencapaian pengembangan air
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar belakang di atas penulis akan memberikan pengetahuan baru tentang pembelajaran baca al- Qur’an satu makra’ yang dilaksanakan oleh Bapak Hasan Fauzi, S.Pd.I

sosial dan perilaku prososial antara kedua kelompok etnis yang diteliti, maka penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi dasar rekomendasi bagi Etnis Jawa

Berdasarkan hasil dari perhitungan korelasi dengan menggunakan Product Moment diperoleh nilai rxy sebesar -0,568 dengan p < 0,01 yang menunjukkan bahwa terdapat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana hubungan intensitas pengunaan situs friendvter di internet dengan ketrampilan komunikasi interpersonal

Adapun penulisan tugas akhir yang berjudul “ GASIFIKASI LIMBAH KAYU MERAWAN SEBAGAI GAS BAKAR PADA MOTOR BAKAR EMPAT TAK “ merupakan persyaratan untuk

Mengingat bahwa kematangan emos1 tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan keluarga saja namun juga lingkungan sekolah, maka diharapkan pihak sekolah dapat

Untuk melak11kan pengambilan data, wawaneara dan pcnycbaran angkct di S\iA Jnklusif Galuh Haodayani Surabayfl, dalam rangka pcoyususnan skTipsi Yllllt. bcrsangkuUln, dengan

Perubahan Nama Tertanggung/Peserta dan/atau Penerima Manfaat Persyaratan/Dokumen yang Harus Diserahkan ke Kantor Pusat: dan/atau Pihak Berwenang dari/yang ditunjuk oleh Pemegang