• Tidak ada hasil yang ditemukan

OGAN KOMERING ILIR MANDIRI, SEJAHTERA, BERIMAN DAN BERKUALITAS

Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 5

OGAN KOMERING ILIR MANDIRI, SEJAHTERA, BERIMAN DAN BERKUALITAS

Untuk dapat mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan kedepan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka untuk mencapai Visi dimaksud dirumuskan 5 (lima) Misi Kabupaten Ogan Komering Ilir yakni:

Misi Pertama:

Meningkatkan kualitas Pembangunan Manusia.

Tujuan:

Mewujudkan kualitas fisik (Kesehatan/Gizi,AKB,AKI) dan kualitas non fisik (Pendidikan, pen gangguran,ketaqwaan) penduduk sehingga mampu mengembangkan potensinya untuk berusaha dalam pemenuhan kebutuhan sosial, ekonomi dan politik dan tercapainya IPM dari 69,15 menjadi 71,50.

Sasaran :

Menurunkan Jumlah Penduduk Miskin dari 148.915 jiwa (21,73% ) turun 1.

menjadi 102.794 jiwa (17,8%);

Meningkatkan kualitas derajat kesehatan penduduk yang ditandai oleh 2.

semakin lamanya Usia Harapan Hidup (UHH) dari 67,33 tahun menjadi 68,5 tahun;

Meningkatkan kualitas pendidikan penduduk yang ditandai oleh semakin 3.

menungkatnya rata-rata lama sekolah dari 6,71 tahun menjadi 9 tahun; Meningkatkan kualitas iman dan taqwa penduduk.

Misi Kedua:

Meningkatkan pembangunan infrastruktur, pengurangan ketimpangan pembangunan wilayah, pengelolaan sumberdaya alam dan pengelolaa n lingkungan hidup.

Tujuan:

Mewujudkan Pemerataan dan keadilan pembangunan

Sasaran :

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta pelayanan infrastruktur; 1.

Meningkatkan penataan air dan irigasi; 2.

Meningkatkan dan mengoptimalkan sumberdaya alam denga n tetap 3.

memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

Melaksanakan Pembangunan yang berkelanjutan dengan Memperhatikan 4.

kualitas lingkungan;

Misi Ketiga:

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Tujuan

Mewujudkan pemerataan keadilan ekonomi

Sasaran:

Meningkatkan Pertumbuhan PDRB dari 5,22% menjadi 6% 1.

Meningkatkan pertumbuhan dan produksi sektor riil dari rata-rata 6,32% 2.

menjadi rata-rata 7%

Menciptakan lapangan kerja sekaligus menurunkan jumlah pengangguran 3.

terbuka dari 24,13% menjadi 19%.

Misi Keempat:

Meningkatkan kesejahteraan rakyat,perlindungan sosial dan pengarustamaan gender.

Mewujudkan kehidupan masyarakat yang makin sejahtera lahir dan batin secara adil dan merata

Sasaran:

Terciptanya keseimbangan kesempatan sosial,ekonomi dan politik bagi 1.

seluruh masyarakat;

Peningkatan kualitas penduduk dan pengendalian laju pertumbuhan 2.

penduduk serta mewujudkan keluarga berkualitas Pemenuhan kebutuhan dasar Manusia (Basic needs) 3.

Perlindungan bagi penyandang masalah sosial 4.

Meningkatkan pembinaan pemuda d an olahraga baik melalui sektor 5.

pendidikan/sekolah dan luar sekolah

Peningkatan kesadaran dan kewajiban masyarakat terhadap perlindungan 6.

anak

Misi Kelima:

Mewujudkan tata pemerintahan yang baik ( good governance) yang melibatkan tiga pilar utama yaitu Pe nyelenggaraan negara termasuk pemerintah, dunia usaha (swasta) dan masyarakat.

Tujuan

Terselenggaranya good governance yang merupakan persyaratan bagi setiap pemerintahan.

Sasaran:

Terciptanya Transparasi, akuntabilitas, keadilan, wajar, demokratisasi, p artisipasi dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat

Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung 5.3

Penyusunan Perda Bangunan Gedung diamanatkan pada Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28 tahun 2002 tentang Bang unan Gedung, yang menyatakan bahwa pengaturan dilakukan oleh pemerintah daerah dengan penyusunan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi kabupaten/kota setempat serta penyebarluasan peraturan perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis bangunan gedung dan operasionalisasinya di masyarakat”.

Perda Bangunan Gedung mengatur tentang persyaratan administrasi dan teknis bangunan gedung. Salah satunya menga tur persyaratan keandalan gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.

Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk memberikan perlindungan rasa aman bagi pengguna bangunan gedung dalam melakukan aktifitas di dalamnya dan sebagai landasan oper asionalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di daerah. Utamanya untuk daerah rawan bencana, Perda Bangunan Gedung sangat penting sebagai payung hukum di daerah dalam menjamin keamanan dan

keselamatan bagi pengguna. Ketersediaan Perda BG bagi kabupaten/kot a merupakan salah satu prasyarat dalam prioritas pembangunan bidang Cipta Karya di kabupaten/kota.

5.4 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari

perencanaan air minum jaringan perpipaan. dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama system beserta dimensi-

dimensinya. RI-SPAM dapat berupa RI-SPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk

pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan pras arana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.

Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK) 5.5

Strategi Sanitasi Kota adalah dokumen rencana strategis berjangka menengah yang disusun untuk per cepatan pembangunan sektor sanitasi suatu Kota/Kabupaten, yang berisi potret kondisi sanitasi kota saat ini, rencana strategi dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK disusun oleh Pokja Sanitasi K abupaten Ogan Komering Ilir didukung fas ilitasi dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Dalam menyusun SSK, Pokja Sanitasi Kabupaten Ogan Komering Ilir berpedoman pada prinsip :

Berdasarkan data aktual (Buku Putih Sanitasi); a.

Berskala kota dan lintas sektor (air limbah, drainase, persampahan); b.

Disusun sendiri oleh kota dan untuk kota; dan c.

Menggabungkan pendekatan ‘top down’ dengan ‘bottom up’ d.

Sub Sektor Pengembangan Air Limbah Domestik 5.5.1

Berdasarkan hasil pembobotan dan scoring analisis SWOT untuk

subsektor air limbah domestic menunjukan ba hwa di Kabupaten Ogan Kemering Ilir terdapat beberapa kelemahan. Namun demikian, Kabupaten Kemering Ilir juga mempunyai peluang yang cukup signifikan untuk diraih dengan merubah

beberapa strategi yang ada pada saat ini.Berdasarkan hasil analisa SWOT, posisi pengelolaan sanitasi kabupaten Ogan Kemering Ilir khususnya subsector air limbah domestic menunjukan bahwa faktor internal menjadi kekuatan khususnya keteersediaan anggaran untuk program air limbah domestic. Namun demikian ada faktor eksternal yang menj adiancaman seperti buang air besar sembarangan, pencemaran septic tenk dan septic tank tidak memenuhi syarat.

Berdasarkan analisa SWOT, diperoleh beberapa isu strategis terkait dengan air limbah domestic di kabupaten Ogan Kemering Ilir yaitu :

Perlunya pe nyusunan perda tentang pengelolaan air limbah domestic 1)

dengan dilengkapi dengan kewajiban dan sanksi dalam pengelolaan air limbah domestic serta adanya biaya retribusi pengelolaan air limbah. Perlunya peningkatan kemampuan SDM bidang pengelolaan air limbah 2)

domestic baik kuantitas maupun kualitas disertai pengaturan job description

dalam pengelolaannya.

Perlu pembangunan IPAL dan IPLT khususnya di desa/kelurahan yang 3)

Sementara itu permasalahan yang timbul dalam pengelolaan a ir limbah domestic di kabupaten Ogan Kemering Ilir meliputi beberapa aspek. Secara lebih rinci aspek yang dimaksud dapat dilihat pada tabel 5.4

Tabel 5.4

Tujuan, Sasaran, dan Tahap Pencapaian Pengembangan air limbah domestik

Tujuan

Sasaran

Strategi

Pernyataan

Dokumen terkait